MAKALAH
LANDASAN FILOSOFIS DAN KONSEP DASAR KONSELING KOGNITIF PERILAKU
Disusun kelompok 1
1. Zakky Abdul Ghafur Z. (222386201033) 2. M. Abdillah Murtadho(222386201051) 3. Wahyu Adi Saputra (222386201023) 4. Qakuur iman (222386201027)
5. Habib (2223862010)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG 2024
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
Daftar isi...ii
BAB I...3
PENDAHULUAN...3
A. Latar Belakang...3
B. Rumusan Masalah...4
C. Tujuan Penelitian...4
BAB II...5
PEMBAHASAN...5
ii
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang
Bimbingan suatu upaya bantuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Bantuan yang diberikan bukan dalam bentuk materil, melanikan berbentuk bantuan bimbingan dan arahan. Sehingga peserta didik atau konseli mampu memeahami dirinya, mengarahkan dirinya, memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, menyesuaikan diri dengan lingkungan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) serta hidup mandiri.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ditampilkan, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah jelaskan apa Landasan filosofis dan konsep dasar konseling kognitif perilaku
III. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui landasan filosofis dan konsep dasar konseling kognitif perilaku
BAB ll
A. Landasan filosofis
Perjalanan konsep Konseling kognitif perilaku diawali dengan konsep Cognitive Behavior Therapy. Cognitive Behavior Therapy menurut Monintja (2008) merupakan sebuah proses treatment yang memungkinkan konseli memperbaiki keyakinan-keyakinan diri (selfbeliefs) yang salah (menyimpang), atau irasional yang mengakibatkan perasaan dan perilaku negatif dengan keyakinan baru yang lebih positif. Teori tersebut dikembangkan berdasarkan dua terapi besar lainnya yaitu: teori Kognitif dan teori perilaku. Proporsi dalam melakukan terapi adalah 80 % teori kognitif dan 20 % teori perilaku.
Prinsip dasar teori kognitif adalah bahwa proses kognitif individu seperti persepsi, interpretasi, dan penilaian suatu peristiwa memainkan peran yang menentukan dalam emanasi dan kelangsungan respons perilaku dan emosional terhadap peristiwa (Dozois & Beck, 2008).Teori kognitif menekankan bahwa pikiran yang tidak membantu atau pola pikir dan perasaan negatif dapat memperburuk respons emosional dan perilaku yang maladaptif terhadap peristiwa (Clark & Beck, 2010;Dobson & Dozois, 2010;Hollon & Dimidjian, 2009).
Clark dan Beck (2010) menegaskan bahwa asumsi mendasar teori kognitif adalah bahwa penentu utama emosi dan perilaku seseorang dalam menanggapi peristiwa stres, terletak pada prosedur kognitif berupa makna, penilaian, penilaian dan asumsi yang dilampirkan seseorang.
Hayes (2004, p. 642) Karya awal para pendiri terapi kognitif muncul pada tahun 1950-an dan 1960-an (lihat Beck, 1952Beck, , 1961Beck, , 1963Beck, , 1964Beck, , 1970Beck & Alford, 1967Ellis, 1958Ellis, , 1962;
lihat juga Bandura, 1969), yang memaparkan asumsi utama pendekatan kognitif: yaitu, bahwa dunia dan tindakan tidak berhubungan secara
langsung, dan bahwa penafsiran atau representasi individu terhadap dunia harus memediasi antara lingkungan dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Aaron T.Beck (Beck, 2011:2) mendefinisikan Konseling Kognitif sebagai pendekatan konseling yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan konseli pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi kognitif dan perilaku yang menyimpang. Pikiran negatif dan perasaan yang tidak nyaman dapat membawa individu pada permasalahan psikologis yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan bahkan depresi. Beck juga mengatakan bahwa persepsi dan pengalaman adalah “proses aktif melibatkan data inspektif dan instrospektif”. Oleh karena itu tingkah laku yang tidak fungsional disebakan oleh pikiran yang tidak fungsional. Jika keyakinan tidak diubah, tidak ada kemajuan dalam tingkah laku seseorang.
Jika keyakinan berubah, tingkah laku juga akan berubah. Jadi konseling kognitif beranggapan bahwa cara seseorang merasakan dan berperilaku ditentukan oleh bagaimana dia mengartikan
dunianya.
B. Konsep dasar konseling kognitif perilaku