• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anatomi Buah Dan Biji Klp.2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anatomi Buah Dan Biji Klp.2"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR FARMASI PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR FARMASI

ANATOMI BUAH & BIJI ANATOMI BUAH & BIJI

Kelompok

Kelompok : : II II ( ( dua dua )) Kelas

Kelas : : Farmasi Farmasi BB Asisten

Asisten pj pj : : Ika Ika Pertiwi Pertiwi Dewi Dewi Putri Putri S.FarmS.Farm

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI DASAR LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI DASAR

JURUSAN FARMASI JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017-2018 2017-2018

(2)
(3)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A.

L

Lat

atar be

ar belakang

lakang

Pada perkembangan zaman sekarang ini, banyak penduduk indonesia Pada perkembangan zaman sekarang ini, banyak penduduk indonesia khusunya di daerah Sulawesi Selatan yang memiliki banyak jenis tanaman yang khusunya di daerah Sulawesi Selatan yang memiliki banyak jenis tanaman yang dibudidayakan karena bermanfaat bagi manusia dalam hal pengobatan terutama pada dibudidayakan karena bermanfaat bagi manusia dalam hal pengobatan terutama pada  buah dan biji.

 buah dan biji.

Pada percobaan kali ini tentang anatomi buah dan biji terdapat banyak Pada percobaan kali ini tentang anatomi buah dan biji terdapat banyak manfaat khusunya untuk diri sendiri yang bisa mengenali jenis struktur selnya pada manfaat khusunya untuk diri sendiri yang bisa mengenali jenis struktur selnya pada  buah

 buah dan dan biji, biji, bisa bisa mengamati mengamati langsung langsung pada pada mikroskop mikroskop bagaimana bagaimana bentuk bentuk sel-selsel-sel  bagian

 bagian penyusunnya penyusunnya pada pada buah buah dan dan biji biji dan dan menambah menambah pengalaman pengalaman dandan  pembelajaran untuk

 pembelajaran untuk masa depan. masa depan. Selain bermanfaat Selain bermanfaat pada diri pada diri sendiri juga sendiri juga bermanfaatbermanfaat  bagi

 bagi orang orang lain lain karena karena yang yang telah telah melakukan melakukan percobaan percobaan ini ini mereka mereka juga juga bisabisa mengetahui bagaimana itu bentuk struktur selnya dan khasiatnya.

mengetahui bagaimana itu bentuk struktur selnya dan khasiatnya.

Percobaan pada anatomi buah dan biji dilakukan untuk mengetahui bagaimana Percobaan pada anatomi buah dan biji dilakukan untuk mengetahui bagaimana  bentuk

 bentuk dari dari sel sel makhluk makhluk hidup hidup yang yang lebih lebih spesifik spesifik pada pada sel sel tumbuhan tumbuhan dan dan dapatdapat menggambarkan bagaimana bentuk dari sel yang diamati. Adapun hal yang ingin menggambarkan bagaimana bentuk dari sel yang diamati. Adapun hal yang ingin dicapai pada percobaan ini ialah mendapatkan bentuk sel yang sesuai dengan jelas dicapai pada percobaan ini ialah mendapatkan bentuk sel yang sesuai dengan jelas dengan perbesaran yang tinggi, agar struktur sel yang diamati jelas terlihat dengan perbesaran yang tinggi, agar struktur sel yang diamati jelas terlihat bagian- bagiannya dari sel sel tersebut.

(4)

Di dalam Al-Qur

Di dalam Al-Quran sendiri dijelaskan an sendiri dijelaskan tentang buah dan biji tentang buah dan biji dalam Q.S dalam Q.S Al- Al-An’am ayat 95 yang berbunyi :

An’am ayat 95 yang berbunyi :

Artinya :

Artinya : Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhanSesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S

Al-demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S Al-An’amAn’am : 95)

: 95)

Dalam ayat ini dijelaskan tentang bagaiamana kuasa Allah menciptakan buah Dalam ayat ini dijelaskan tentang bagaiamana kuasa Allah menciptakan buah dan biji-bijian, dengan mempelajari ayat dan kandungan dari ayat ini akan dan biji-bijian, dengan mempelajari ayat dan kandungan dari ayat ini akan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah yang telah menciptakan segala sesuatu meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan kuasanya di bumi seperti buah dan biji-bijian yang tidak lain hanya untuk dengan kuasanya di bumi seperti buah dan biji-bijian yang tidak lain hanya untuk keberlangsungan hidup umat manusia di bumi.

keberlangsungan hidup umat manusia di bumi.

Dalam dunia farmasi, proses pembuatan obat-obatan ada yang berasal dari Dalam dunia farmasi, proses pembuatan obat-obatan ada yang berasal dari  bahan kimia adapun yang berasal dari bahan alam

 bahan kimia adapun yang berasal dari bahan alam yaitu tumbuh-tumbuhan. Salah satuyaitu tumbuh-tumbuhan. Salah satu  bagian tumbuhan

 bagian tumbuhan yang memiliki khasiat yang memiliki khasiat yaitu buah dan yaitu buah dan biji. Pada biji. Pada buah banyak sekalibuah banyak sekali mengandung vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Contohnya yaitu mengandung vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Contohnya yaitu  pada

 pada buah buah jeruk jeruk yang yang dimana dimana banyak banyak sekali sekali kandungan kandungan vitamin vitamin yang yang sudah sudah bisabisa dijadikan sebagai bahan-bahan untuk membuat obat. Adapun obat yang mengandung dijadikan sebagai bahan-bahan untuk membuat obat. Adapun obat yang mengandung  buah yaitu pada suplemen penambah nafsu makan.

(5)

B.

B.

 M

 Ma

aksud

ksud d

da

an

n Tujua

Tujuan

n Pe

Perco

rcob

ba

aa

an

n

1.

1. Maksud PercobaanMaksud Percobaan

Maksud diadakannya percobaan ini adalah untuk mengamati bentuk sel dan Maksud diadakannya percobaan ini adalah untuk mengamati bentuk sel dan  jaringan yang menyusun bagian buah dan biji pada tumbuhan.

 jaringan yang menyusun bagian buah dan biji pada tumbuhan. 2.

2. Tujuan PercobaanTujuan Percobaan

Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam mengenali dan mengamati anatomi pada tumbuhan kepada mahasiswa dalam mengenali dan mengamati anatomi pada tumbuhan diantaranya buah adas (

diantaranya buah adas ( Foeniculum  Foeniculum vulgarevulgare), buah buncis (), buah buncis ( Phaseolus  Phaseolus vulgarisvulgaris  L.),  L.),  buah

 buah dan dan biji biji cabai cabai rawit rawit (Capsicum (Capsicum frustescens L.), frustescens L.), buah buah jagung jagung segar segar (Zea (Zea mays),mays), dan biji kacang hijau (

dan biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus Phaseolus radiatus L.). L.).

C.

C.

Prinsip Percobaan

Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan pada praktikum ini yaitu dilakukan penentuan Prinsip percobaan pada praktikum ini yaitu dilakukan penentuan bagian- bagian

 bagian anatomi anatomi buah buah dan dan biji biji pada pada sampel sampel buah buah adas adas (( Foeniculum  Foeniculum vulgarevulgare), buah), buah  buncis

 buncis (( Phaseolus  Phaseolus vulgarisvulgaris L.), buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens L.), L.), buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens L.),  buah ja

 buah jagung segar gung segar (Zea (Zea mays), dan mays), dan biji kacanbiji kacang hijau g hijau (( Phaseolus radiatus Phaseolus radiatus L.) dimana L.) dimana sampel diiris setipis mungkin dan diletakkan pada objek glass. Kemudian preparat sampel diiris setipis mungkin dan diletakkan pada objek glass. Kemudian preparat tersebut ditutup dengan deg glass lalu diamati pada perbesaran 4x dan 10x tersebut ditutup dengan deg glass lalu diamati pada perbesaran 4x dan 10x menggunakan mikroskop.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Teori Umum

Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji juga  berkembang menjadi embrio. Pada saat yang sama, bunga mengalami perubahan

yang menyebakan perkembangan bakal buah menjadi buah. Perhiasan bunger dan  benang sari biasanya layu, lalu gugur, dan kemudian, setelah polinasi, tangkai putik (stilus) mengering. Namun, bakal buah bertambah besar dan mengalami berbagai modifikasi histologis yang menyebabkan berbagai jaringan berubah bentuk selnya. Beberapa atau seluruh modifikasi dapat berperan dalam megahasilkan mekenisme untuk penyebaran biji. Jika diikuti perkembangannya, buah sebenarnya terdiri dari  bakal buah yang telah dewasa (Hidayat, 2005: 36).

Secara normal perkembangan buah terjadi setelah pembuahan. Bakal buah meluas ke arah plassenta dan ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh adanya dua proses, yaitu pembelahan sel (yang diawakili dengan membesarnya, sebelum pembelahan mitosis) dan pembesaran sel selanjutnya. Biasanya awal terjadinya pembesaran sel tergantung pada pembelahan sel, dan dimulai sebelum antesis, kemudian berlanjut sampai buah nyata. Tingkat ini kemudian secara  berangsur diganti dengan perkembnagn sel dan diikuti oleh pertumbuhan memanjang

(Sumardi, 1993: 53).

Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan  bakal biji menjadi biji. Namun ada pula peristiwa pembentukan buah yang tidak

(7)

didahului dengan pembuahan. Peristtiwa itu disebut partenokarpi. Pada dasarnya  jaringan penyusun buah berasal dari perkembangan jaringan penyusun bakal buah.

Seharusnya dinamakan kulit buah (perikarpium) adalah perkembangan dari dinding ovarium, tetapi pada prakteknya kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari dinding ovarium saja. Buah semu tidak dibentuk dari bakal buah saja tetapi mungkin dari bagian bunga lain (Savitri, 2008: 75).

Secara umum buah berkembang sesudah pembuahan (ferstilisasi), tetapi tidak selalu demikian. Buah pada banyak tumbuhan, seperti misalnya varietas tertentu dari Musa, Citrus, dan Vitis, berkembang tanpa pembentukan bijinya. Fenomena ini disebut partenokarpi. Pada beberapa tumbuhan umpamanya Kacang tanah (Arachis hypogaea), buahnya itu hanya berkembang setelah ginofor atau tiang putih menembus kedalam tanah dengan membawa serta karpel atau daun buah dengan ovul atau bakal  biji yang telah dibuahi (Fahn, 1982: 26).

Berdasar struktur kulit buahnya dapat dibedakan buah kering dan buah  berdaging. Buah bedaging adalah buah yang mempunyai kulit buah tebal dan  berdaging. Sedangkan buah kering mempunyai kulit buah yang tipis. Perikarp dapat mengalami diferensiasi menjadi 2 bagian, yang luar disebut ektokarp dan bagian dalam menjadi endokarp. Pada babarapa jenis buah, perikarp berdiferensiasi menjadi 3 bagian, yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Pada buah terkadang hanya mempunyai lebih dari satu ruangan berisi satu biji atau beberapa biji. Adapula buah yang mempunyai lebih dari satu ruang dan setiap ruang dapat berisi satu biji atau lebih(Hidayat, 2005: 38).

Biji merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan Angiospermae karena di dalam biji tersebut ditemukan embrio yang merupakan calon tumbuhan baru. Untuk

(8)

 berkecambah biji memerlukan tenaga yang diperoleh dari cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanannya yaitu jaringan biji yang albuminus dan eksalbuminus. Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat  pembuahan tabung sari memasuki kantong embrio melalui mikrofil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan inti polar atau hasil penyatuannya, yakni inti sekunder. (Hidayat, 2005: 38).

Selain cadangan makanan kulit biji juga mempunyai struktur yang bermacam-macam. Kulit biji seharusnya merupakan perkembangan integumen tetapi kadang-kadang tidak hanya integument saja. Jaringan yang mungkin membentuk kulit biji adalah kalaza, raphe, dan sebagian jaringan nuselus, sel tannin, sel skelerenkim, dsb. Jaringan yang mugkin tampak pada penampang melintang biji diantaranya : jaringan kulit biji yang tersusun dari lapisan sel makrosklereida atau osteosklereida, hilum, endospermae yang berisi butir amilum atau bahkan mungkin aleuron, embrio dsb. (Savitri, 2008: 76).

1. Bagian-Bagian Biji

Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian non dasar biji.

a. Bagian-bagian dasar biji:(Sutopo, 2002: 56).

1. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas  Angiospermae  diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon.

(9)

Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan  bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae  pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan ( grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.

2. Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal  pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya

yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal  pada famili Chenopodiaceae  dan Caryophyllaceae, Gametophytic  betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae  yaitu pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji  bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi

mengandung banyak karbohidrat.

3. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji  berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan  bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari

(10)

kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu.

 b. Bagian-bagian non dasar biji:(Hariana, 2005: 30)

1. Kulit Biji ( spermodermis), berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu :

a. Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang  berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai  permukaan keriput.

 b. Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K),  padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu

(11)

integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan:

1) Kulit luar ( sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.

2) Kulit tengah ( sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.

c. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya:

1) Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor ( Moringa oleifera Lamk).

2) Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantean Dryand).

3) Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian ( Durio zibethinus Murr).

4) Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis  pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.

5) Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan  bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah ( Phaseolus vulgaris

(12)

L). Dll.Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium).

6) Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat  pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis

vinifera.L).

7) Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan  pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji  biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak ( Ricinus

communis L).

2. Tali pusar ( funiculus), merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji).

3. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis), ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji, inti biji terdiri dari:

a. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.

 b. Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri.

(13)

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya :  Integumentum  pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis) (Rifai, 1976: 18).

B.

Ur aian Bahan

1. Alkohol (Dirjen POM, 1979 : 65)

 Nama resmi :AETHANOLUM

 Nama lain : Alkohol, etanol, ethyl alkohol Rumus senyawa : C2H6O

Berat molekul : 46,07 g/mol Rumus struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas rasa panas, mudah terbakar dan memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kegunaan : Sebagai pembersih preparat. Penyempanan : Dalam wadah tertutup baik. 2. Asam klorida (Dirjen POM, 1979 : 53)

 Nama resmi :ACIDUM HYDROCHLORIDUM

 Nama lain : Asam klorida Rumus senyawa : HCl

(14)

Rumus struktur : H-Cl

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkam dengan dua bagian air asap dan bau hilang.

Kegunaan : Sebagai zat tambahan.

Penyempanan : Dalam wadah tertutup rapat. 3. Floroglusin (Dirjen POM, 1979 : 675)

 Nama resmi :PHLOROGLUCINOL

 Nama lain : Floroglusin Berat molekul : 26,11 g/mol Rumus struktur :

Pemerian : Habiur/ serbuk habiur putih atau kekuningan.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95% dan dalam eter.

Kegunaan : Untuk memperjelas struktur anatomi pada tumbuhan saat dilakukan pengamatan dengan mikroskop.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. 4. Iodium (Ditjen POM, 1979 : 316)

 Nama resmi : IODIUM

 Nama lain : Iodium, iod, Triodo methane, formyl triiodide, formylum triiodatum.

Rumus molekul : I2

(15)

Pemerian : Keping atau butir, berat mengkilat, seperti logam, hitam kelabu, bau khas.

Kelarutan : Larut dalam 3500 bagian air, 13 bagian etanol 95% P, dalam lebih kurang 80 bagian gliserol P, dan dalam lebih kurang 4 bagian karbon disulfide P, larut dalam kloroform P dan karbon tetraklorida P.

Kegunaan : Untuk memperjelas kandungan amilum. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

5. Kalium Iodida (Ditjen POM, 1979 : 330)  Nama resmi : KALIUM IODIDUM

 Nama lain : Kalium Iodida, Potassium iodide Rumus molekul : KI

Berat molekul : 166,00 g/mol

Pemerian : Habiur heksahedral transparan/ tidak berwarna. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air

Kegunaan : Sebagai zat tambahan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

C.

Uraian Tanaman

1. Buah Adas ( Foeniculum vulgare) a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

(16)

Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub Kelas : Dialypetalae Ordo : Apiales Family : Apiaceae Genus : Foeniculum

Spesies : Foeniculum vulgare(Tjitrosoepomo, 1988 : 315)  b. Deskripsi

Tanaman adas berupa perdu menahun dan tingginya mencapai 2 m. Batang lunak, berlubang, beruas dengan alur-alur vertical, berwarna hijau.Daun majemuk menyirip ganda, berbentuk jarum, ujung dan pangkal daun runcing. Bunga majemuk bentuk paying. Buah lonjong, beralur, warna hijau, setelah tua menjadi keabu-abuan. (Gunawan, 1999 : 26)

2. Buah Buncis ( Phaseolus valgaris) a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi : Spematophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub Kelas : Dialypetalae Ordo : Apiales Family : Apiaceae Genus : Phaseolus

(17)

 b. Deskripsi

Tanaman semusim berbentuk perdu. Tanaman buncis memiliki susunan daun majemuk. Bunganya merupakan bunga sempurna, sehingga menyerbuk sendiri. Warna dan ukuran polong bervariasi. Warna dan bentuk  biji juga bervariasi (Nasikhun Amin, 2014 : 20)

3. Buah dan biji Cabai rawit (Capsicum frustescens) a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi : Spematophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub Kelas : Sympetalae Ordo : Solanales Family : Solanaceae Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum fristescens (Tjitrosoepomo, 1988 : 354)  b. Deskripsi

Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang khas dan  berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang ban yak.

Daun cabai rawit berbentu bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata. Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukanagar mendatar, tulang daun menyirip. Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang  berbentuk bintang. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan

(18)

kekuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun kelompok, ukuran biji cabai rawit sangat kecil. (Cahyono., 2003 : 11-12)

4. Buah Jagung ( Zea Mays) a. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi : Spematophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Sub Kelas :

-Ordo : Poales Family : Poaceae Genus : Zea

Spesies : Zea mays (Tjitrosoepomo, 1988 : 165)  b. Deskripsi

Jagung merupakan tanaman semusim jenis padi-padian, tinggi dapat mencapai 3 meter, batangnya tegak, sedikit kasar, berbulu, berakar serabut. Daun berbentuk pipih panjang, sedikit kasar, berbulu panjang dapat mencapai 1 m, ujung daun runcing, bagian tepi bergelombang. Bunga jantan, warna putih kekuningan. Bakal berbentuk telur, tangkai sangat panjang, dengan ujung bercabang dua yang pendek. Buah masak berwarna kuning. (Sunanto, 2009 : 34)

5. Biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus) a. Klasifikasi

(19)

Divisi : Spematophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub Kelas : Dialypetalae Ordo : Fabales Family : Fabaceae Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus(Tjitrosoepomo, 1988 : 163)  b. Deskripsi

Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau kemerah-merahan; tumbuhan tegak mencapai ketinggian 30 cm-110 cm dan bercabang menyebar kesemua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga anak helai daun per tangkai. Helaian daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau. Bunga kasang hijau  berkelamin sempurna, berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning. Buah  berpolong, panjangnya antara 6 cm-15 cm. Tiap polong berisi 6-16 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dan berwarna hijau sampai mengilap (Rukmana, 1997: 16).

BAB III

METODE KERJA A.

 Alat dan Bahan

(20)

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah deg glass, empulur ketela  pohon, jarum preparat, kobokan, lampu spritus, mikroskop cahaya, objek glass,  pinset, dan pipet tetes.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah alkohol, asam klorida 25%, buah adas ( Foeniculum vulgare), buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris),  buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens), buah jagung segar ( Zea mays), biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus  L.), empulur ketela pohon ( Manihot utilisima),floroglusin, IKI (Iodium Kalium Iodida).

B.

Cara Kerja

1. Buah adas ( Foeniculum vulgare)

a. Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum  b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diiris tipis secara melintang buah adas dengan bantuan empulur ketela pohon. d. Diletakkan pada objek glass

e. Ditutup dengan deg glass

f. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto g. Dibuka deg glass

h. Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol i. Ditutupi kembali dengan deg glass

 j. Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul k. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

(21)

m. Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

2. Buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris) a. Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum  b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diiris tipis secara melintang buah dan biji buncis deng an bantuan empulur ketela  pohon.

d. Diletakkan pada objek glass e. Ditutup dengan deg glass

f. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto g. Dibuka deg glass

h. Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol i. Ditutupi kembali dengan deg glass

 j. Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul k. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

l. Dibandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian reagen IKI/lugol m. Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

3. Buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens) a. Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum  b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diiris tipis secara melintang buah dan biji cabai rawit den gan bantuan empulur ketela pohon.

(22)

e. Ditutup dengan deg glass

f. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto g. Dibuka deg glass

h. Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol i. Ditutupi kembali dengan deg glass

 j. Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul k. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

l. Dibandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian reagen IKI/lugol m. Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

4. Buah jagung ( Zea mays)

a. Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum  b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diiris tipis secara membujur buah jagung dengan bantuan empulur ketela pohon. d. Diletakkan pada objek glass

e. Ditutup dengan deg glass

f. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto g. Dibuka deg glass

h. Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol i. Ditutupi kembali dengan deg glass

 j. Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul k. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

l. Dibandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian reagen IKI/lugol m. Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

(23)

5. Biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus L)

a. Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum  b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diiris tipis secara melintang biji kacang hijau d. Diletakkan pada objek glass

e. Ditutup dengan deg glass

f. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto g. Dibuka deg glass

h. Ditetesi dengan reagen floroglusin, IKI/ lugol, dan HCl 2 5% pada masing-masing  preparat.

i. Ditutupi kembali dengan deg glass

 j. Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul k. Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

l. Dibandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian reagen floroglusin, IKI/ lugol, dan HCl 25% pada masing-masing preparat.

m. Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

(24)

NO. Gambar yang diamati Gambar literatur Keterangan

1.

Buah adas ( Foeniculum vulgare)

Sebelum diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1. Exocarp 2. Mesocarp 3. Endocarp

(25)

2.

Buah jagung ( Zea mays) Sebelum diberi reagen

Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1. Exocarp 2. Mesocarp 3. Endocarp

(26)

3.

Buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris) a. Buah buncis

Sebelum diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1. Exocarp 2. Mesocarp 3. Endocarp

(27)

 b. Biji buncis

Sebelum diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 4 5 6 Perbesaran 10× 1 2 3 5 6

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 4 Perbesaran 10× 1 2 3 5 6 1 2 3 1 2 3 1. Testa 2. Aleuron 3. Radikula 4. Endosperm 5. Hypokotil 6. kotiledon

(28)

4.

Biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus) Sebelum diberi reagen

Perbesaran 4× 1 2 Perbesaran 10× 1 2

Setelah diberi reagen a) IKI/Lugol Perbesaran 4× 1 2 Perbesaran 10× 1 2 1 2 1 2 1. Testa 2. Aleuron 1. Testa 2. Aleuron

(29)

 b) Floroglusin Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 c) HCl 25% Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3 1. Testa 2. Aleuron 3. Embrio 1. Testa 2. Aleuron 3. Embrio

(30)

5.

Buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescen)

a. Buah cabai rawit Sebelum diberi reagen

Perbesaran 4× 1 2 Perbesaran 10× 1 2

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 Perbesaran 10× 1 2 1 2 1 2 1. Exocarp 2. Mesocarp 1. Exocarp 2. Mesocarp

(31)

 b. Biji cabai rawit

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3

Setelah diberi reagen Perbesaran 4× 1 2 3 Perbesaran 10× 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1. Testa 2. Aleuron 3. Embrio 1. Testa 2. Aleuron 3. Embrio

(32)

B.

Pembahasan

Buah adalah organ pada tanaman berbunga yang merupakan hasil dari buah (ovarium). Buah terbentuk seteelah terjadi penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil dimana serbuk sari berhasil mencampai , maka akan terbentuk buah dan biji. Buah  biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak

terpisah dengan fungsi utama buah, sebagai pemencar biji tumbuhan. Pada buah terdaapat buah kering dan buah berdaging yang bagiannya yaitu pada buah kering terdapat pericarp dan seed. Sedangkan pada buah berdaging terdapat lapisan luar (eksocarp), lapisan tengah (mesocarp), dan lapisan dalam(endocarp), terdapat pula inti (seed). (Savitri, 2008 : 115)

Biji (bahasa latin : semen) adalah biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji bisa terlindungi oleh organ lain (Buah pada angiospermae atau magnoliophyta). Pada anatomi biji ada dua yaitu biji dikotil dan biji monokotil. Pada  biji dikotil terdapat ; testa, aleuron, cotyledon, hypokotil, radicula. Pada biji

monokotil terdapat ; pericarp,endosperm, coleoptile, radicle, dan coleorhizae. (Sumardi, 1993 :21)

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil dari  percobaan mengamati anatomi buah dan biji daintaranya pada sampel buah adas adas ( Foeniculum vulgare), buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris), buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens),  buah jagung segar ( Zea mays), dan biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus).

Pada pengamatan pertama yaitu pada buah adas ( Foeniculum vulgare), sel  yang diamati pada  buah adas ( Foeniculum vulgare), yang bertipe buah kering

(33)

 jaringan-jaringan penyusun anatominya terdiri dari pericarp yang terdiri dari eksocarp, mesocarp, dan endocarp dan seed (inti).

Pada pengamatan yang kedua yaitu pada buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris), sel yang di amati pada buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris)  pada  jaringan-jaringannya yaitu pada buah terdapat pericarp (eksocarp, mesocarp,

endocarp, dan seed). Pada buah yang sudah di tetesi IKI/ lugol tampak terdapat butir- butir amilum. Pada biji buncis ( Phaseolus vulgaris)terlihat jaringan penyusunnya

tests, hypokotil, cotyledon, aleuron, dan radicula.

Pada pengamatan yang ketiga yaitu pada buah dan biji cabai rawit (Capsicum  frustescens), sel yang di amati yaitu pada buahnya terlihat bagian penyusunnya di

antaranya eksocarp, mesocarp, endocarp, dan seed/inti. Pada buah yang telah ditetesi IKI/lugol tampak butir butir amilum. Sedangkan pada bijinya bagian penyusun yang  Nampak yaitu; testa, aleuron, radicula, hypocotil, dan kotyledon.

Pada pengamatan yang keempat yaitu buah jagung segar ( Zea mays), sel yang diamati pada buah jagung (Zea mays), yaitu pada buahnya yang bertipe buah kering terdapat jaringan penyusun yang tampak ; pericarp, endosperm, cotyledon, radicula, coleorhiza, karena termasuk ke dalam biji monokotil. Pada buah jagung (Zea mays) yang sudah di tetesi IKI/lugol tampak butiran-butiran amilum.

Pada pengamatan yang terakhir yaitu pada biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus), sel yang diamati dimana jaringan penyusun yang terlihat yaitu pericarp, radicula, hypocotil, dan cotyledon betuk selnya berlekuk dan setelah di tetesi IKI/lugol tampak butir-butir amilum.

(34)

Perbandingan hasil pengamatan dengan literature yang kami dapatkan, adalah  pada buah adas ( Foeniculum vulgare),  pada gambar literature terlihat jelas bagian

antar selnya. Bentuk selnya juga tampak jelas dan tidak terdapat gelembung.

Pada buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris), terlihat jelas bagian lekukan dari sel, pada gambar literature warnanya lebih terang. Sedangkan pada pengamatan langsung masih terdapat jaringan yang tidak selengkap gambar literature.

Pada buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens), warna pada  pengamatan langsung lebih terang daripada gambar literature yang kami dapatkan.

Bentuk sel dari hasil dan literature juga tampak berbeda.

Pada buah jagung segar ( Zea mays), hasil pengamatan dan literature tampak selnya lebih rapat dan tidak terdapat bulatan. Perbedaannya hanya terdapat dari warna dan kejelasan gambarnya.

Pada pada biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus) pada literature gambarnya tampak lebih terang, yaitu berwarna hijau dan tampak terdapat berkas-berkas sedangkan pada hasil pengamatan tidak terdapat warna lain.

Faktor kesalahan yang mempengaruhi percobaan kali ini yaiitu pemberian reagen pada sampel yang terlalu banyak sehingga mengakibatkan jaringan penyususn  buah dan biji tampak kurang jelas, karena tertutupi oleh warna reagen yang terlalu

terang.

Alasan perlakuan pemberian reagen IKI/lugol bertujuan untuk melihat adanya kaandungan amilum atau tidak pada masing-masing sampel, pemberian reagen floroglusin bertujuan untuk member warna pada sel. Adapun pemberian reagen HCl 25 % bertujuan untuk memperjelas ruang-ruang antar sel.

(35)

BAB V PENUTUP A.

K esimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa  buah ada yang berbentuk lonjong panjang dan ada pula yang bentuk lain. Pada buah

(36)

(mesocarp) dan lapisan dalam (endocarp). Sedangkan pada biji tampak lapisan luar yaitu testa, aleuron, endosperm dimana berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan, kotiledon sebagai bakal daun, embrio sebagai calon tanaman  baru, hypokotil sebagai calon batang dan radikula sebagai calon akar.

B.

 Saran

1. Untuk Asisten

Diharapkan para asisten lebih menguasai para praktikan pada saat praktikum karena kebanyakan praktikan yang kurang fokus pada saat proses praktikum.

2. Untuk Laboratorium

Diharapkan agar fasilitas segera terpenuhi dan dilengkapi, terkhusus pada  penyediaan mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Bambang. Cabai Rawit: Teknik Budi Daya Dan Analisis Usaha Tani.  Niaga Swadaya. Jakarta. 2003

Dirjen, Pom. Farmakope Indonesia Edisi Iii. Departemen Kesehatan Ri. Jakarta. 1979 Fahn, A. Anatomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1982

(37)

Gunawan, Didik.  Ramuan Tradisional Untuk Keharmonisan Suami Istri. Niaga Swadaya. Jakarta. 1999

Hariana, A. Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya. Pt Penebar Swadaya. Depok. 2005 Hidayat, Estiti B. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Itb. Bandung. 2005

 Nasikhun Amir, Muhammad. Sukses Bertani Buncis: Sayuran Obat Kaya Manfaat . Garudhawaca. Jakarta. 2014

Rukmana, Rahmat. Kacang Hijau Budi Daya Dan Pascapanen. Kanisus. Yogyakarta. 1997

Savitri.  Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Uin Press. Malang. 2008

Sumardi, Isserep. Struktur Dan Perkembangan Tumbuhan. Ugm. Yogyakarta. 1993 Sunanto, Hardi. 100 Resep Sembuhkan Hipertens, Asam Urat Dan Obesitas. Elex

Media K. Jakarta. 2009

Sutopo, L. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Unbraw. Malang. 2002

Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1988

SKEMA KERJA 1. Buah adas ( Foeniculum vulgare)

Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

(38)

Diiris tipis secaramelintangbuahadasdengan  bantuanempulurketelapohon

Diletakkan pada objek glass

Ditutup dengan dek glass

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibuka dek glass

Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol

Ditutupi kembali dengan dek glass

Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibandingkan hasil sebelum dan sesudahpemberian reagen IKI/lugol

(39)

2. Buah dan biji buncis ( Phaseolus vulgaris)

Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

Disiapkan alat dan bahan

Diiris tipis secaramelintangbuahdan biji buncis denganbantuanempulurketelapohon

Diletakkan pada objek glass

Ditutup dengan dek glass

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibuka dek glass

Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol

Ditutupi kembali dengan dek glass

Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

(40)

3. Buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens)

Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

Disiapkan alat dan bahan

Diiris tipis secaramelintangbuahdan biji cabai rawit denganbantuanempulurketelapohon

Diletakkan pada objek glass

Ditutup dengan dek glass

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibuka dek glass

Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol

Ditutupi kembali dengan dek glass

(41)

4. Buah jagung ( Zea mays)

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibandingkan hasil sebelum dan sesudahpemberian reagen IKI/lugol

Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

Disiapkan alat dan bahan

Diiristipis secara membujurbuah  jagungdenganbantuanempulurketelapohon

Diletakkan pada objek glass

Ditutup dengan dek glass

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibuka dek glass

Ditetesi dengan reagen IKI/ lugol

(42)

5. Biji kacang hijau ( Phaseolus radiatus)

Dilakukan fiksasi sampai tidak ada gelembung yang muncul

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Dibandingkan hasil sebelum dan sesudahpemberian reagen IKI/lugol

Dibandingkan hasil pengamatan dengan literature yang ada.

Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

Disiapkan alat dan bahan

Diiristipis secara membujurbiji kacang hijaudenganbantuanempulurketelapohon

Diletakkan pada objek glass

Ditutup dengan dek glass

Diamati di bawah mikroskop, kemudian difoto

Referensi

Dokumen terkait

Kuliah Kerja Media ini mengambil lokasi di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta dengan tujuan untuk mengetahui, mempelajari dan memahami kegiatan yang

ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, sedangkan sikap keluarga mempunyai hubungan

VIII Pekerjaan atap gantung untuk teras IX Pekerjaan instalasi listrik. Pekerjaan tangga dan ramp

Do’a Sesudah Tidur Agar diberi Kesehatan Setelah Bagun dari Tidurnya.. Do’a Sebelum Masuk

Pada hari ini Kamis tanggal lima bulan Agustus tahun dua ribu sepuluh pukul 09.30 sampai dengan 11.59 WIB, telah dilakukan kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing) atas

1) Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research ). Ijazah dari perguruan

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Seleksi Konsultan Penyedia Jasa Dalam Rangka Evaluasi Terhadap Integritas Data Pinjaman Dan Hibah Luar Negeri Tahap II Tahun Anggaran 2010 Nomor

Produk hasil pengembangan perangkat lunak berupa sistem informasi sekolah berbasis web yang interaktif dan bermanfaat antara lain dalam pencarian informasi,