• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi, memiliki 11 Kecamatan yang dipisahkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi, memiliki 11 Kecamatan yang dipisahkan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi, memiliki 11 Kecamatan yang dipisahkan oleh Sungai Batanghari. Dua di antaranya terletak terpisah di seberang Kota Jambi dan dibatasi oleh sungai Batanghari. Dua kecamatan yang terletak di seberang sungai Batanghari tersebut adalah Kecamatan Pelayangan dan Kecamatan Danau Teluk.

Masyarakat kota Jambi memberi istilah penduduk yang tinggal di daerah seberang, sebagai penduduk asli atau biasa dengan sebutan Melayu Jambi. Kondisi daerah seberang Kota Jambi yang berawa-rawa menyulitkan untuk dikembangkan menjadi kota dan pembangunan infrastruktur. Hal ini justru ibarat dua mata koin. Di satu sisi menjadi tidak berkembang namun di sisi lain justru merupakan wilayah yang masih terjaga keasliannya.1 Masyarakat asli Melayu Jambi yang bermukim di seberang Sungai Batanghari memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda dengan masyarakat Kota Jambi pada umumnya.

Semua kampung di Daerah Seberang merupakan daerah rawa sehingga bentuk rumah penduduknya berupa rumah panggung dari bahan kayu, walaupun. saat ini ada beberapa yang sudah berubah dengan menggunakan bahan baku permanen: batu merah, batako, dll. Keberadaan sungai Batanghari selain menjadi batas kebudayaan, bagi masyarakat Melayu Jambi, menjadi sandaran sarana transportasi yang efektif guna menyokong aktivitas perekonomian mereka. Rata-rata aktivitas perekonomian Mayarakat Melayu Jambi bergerak di bidang, pertanian, perikanan, kerajinan, berdagang, dan lain-lain.

1Bondan Seno Prasetyadi, dkk, “Transportasi Sungai Dan Masyarakat Melayu Jambi”. Proceeding,

Seminar Nasional PESAT 2005 Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 23-24 Agustus 2005, ISSN : 18582559, hal. 13

(2)

iv

Salah satu kecamatan yang terdapat di seberang Kota Jambi adalah Kecamatan Danau Teluk. Danau Teluk adalah salah satu Kecamatan yang cukup tua di Kota Jambi. Sebelum berstatus sebagai kecamatan, Danau Teluk awalnya berbentuk kewedanan2 yang di pimpin oleh Datuk Anang Bahri sekitar tahun 1948 dengan pusat kewedanan dikawasan pasar Olak Kemang.3

Perdagangan merupakan jalan islamisasi yang paling kuat keberadaannya di nusantara. Para pedagang menjadi agen yang menjalankan misinya sebagai pedagang dan secara tidak langsung berdagang sambil berdakwah. Mereka menjalankan kegiatan perdagangan dengan sangat baik, yakni sesuai dengan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Pedagang muslim juga menjalin hubungan dengan pedagang lokal Jambi. Perdagangan di Jambi sudah ada sebelum abad 13 M. Perdagangan lokal ini yang terkenal adalah lada. Pelabuhan di Jambi pada abad 13M, dikuasai oleh pemerintahan Melayu II. Secara otomatis para pedagang muslim berkontak langsung dengan penguasa.4

Hubungan antara pedagang muslim dengan penguasa Melayu II hanya sebatas hubungan dagang seperti penjual dan pembeli. Tetapi, para pedagang muslim diberi kebebasan untuk berinteraksi dengan masyakat lokal, dikarenakan mendukung penguasa Melayu II. Terdapat suatu pola akomodasi antara penguasa dengan pedagang muslim pada abad 13 M. Masyarakat lokal yang berinteraksi dengan para pedagang muslim, secara tidak langsung terjadi islamisasi di dalam pemerintahan Melayu II dan masyarakat Jambi pada Abad 13 melalui saluran perkawinan dan perdagangan.5

2 Kewedanan adalah wilayah administrasi kepemerintahan yang berada di bawah kabupaten dan di atas

kecamatan yang berlaku pada masa Hindia Belanda dan beberapa tahun setelah kemerdekaan Indonesia yang dipakai di beberapa provinsi (misalnya Jawa Barat dan Jawa Timur)

3J, Pauzan, “Situs Rumah Batu Tua Olak Kemang sebagai Sumber Belajar Sejarah Indonesia Zaman Pengaruh Islam di Sma Negeri 5 Muaro Jambi”, Jambi: UNJA, 2018, hal. 4.

4 Benny Agusti Putra, “Islamisasi Di Dunia Melayu Jambi”, Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Volume 2,

No. 1, Juni 2018, Universitas Jambi, 2018, hal.47.

(3)

iv

Islamisasi di Jambi terjadi pada abad 13 Masehi yang merupakan Islamisasi dalam skala kecil. Islamisasi secara besar-besaran terjadi pada abad ke-15. Tetapi, Islamisasi 13 Masehi merupakan fase perkembangan islam yang selanjutnya akan membuat suatu pemerintahan islam yang awalnya berbentuk komunitas lalu membangun kesultanan Jambi. Islamisasi abad ke-15 M terjadi pernikahan Putri Salero Pinang Masak yang menjadi satu tahap dalam islamisasi. Selanjutnya, anak dari mereka, yaitu Rangkayo Itam yang memimpin kekuasaan di Jambi adalah langkah banyak dari proses besar-besaran dalam islamisasi di Jambi.6

Berdasarkan sejarahnya, Kecamatan Danau Teluk merupakan daerah tempat berkembangnya organisasi Islam bernama Perukunan Tsamaratul Insan yang berdiri pada tahun 1915, saat itu masih bernama kewedanan. Perukunan Tsamaratul Insan telah mendirikan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di Jambi. Beberapa madrasah yang dimaksud yaitu Madrasah Nurul Iman di Kampung Tengah, Nurul Islam di Tanjung Pasir, Sa’adatuddaraian di Tahtul Yaman, Dan Djauharin di Tanjung Johor.7 Danau Teluk juga memiliki beberapa peninggalan sejarah, diantaranya Rumah Batu Tua, Masjid Al-Ikhsaniyah atau Masjid Batu, makam Pangeran Wiro Kusumo, dan empat buah Madrasah. Beberapa peninggalan pada masa kejayaan Islam ini memiliki nilai Agama, nilai seni, dan nilai kekeluargaan. Peninggalan Islam yang ada di Kelurahan Olak kemang ini sangat penting dijadikan sebagai sumber belajar agar pengetahuan tentang sejarah Indonesia, khususnya di Kota Jambi atau bahkan di Provinsi Jambi.8

Selain itu, dalam dunia pendidikan muncul Madrasah Nurul Iman yang awalnya hanya mempelajari ilmu agama Islam dasar, tetapi seiring berjalannya waktu mengalami perkembangan dalam lembaga pendidikan Islam yang semakin meningkatkan kualitas pendidikannya dengan

6 Ridwan, Skripsi : “Islamisasi Di Jambi Abad XIII” (Jogjakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

2018), hal. 4-5

7Siti Heida Karmela, “Sejarah dan Perkembangan Islam Di Kota Jambi”, Dikdaya, Vol 05 No. 01 April 2015, hal. 101-113.

(4)

iv

menambah pelajaran-pelajaran agama lainnya. Kurikulum yang digunakan mengikuti kurikulum lembaga pendidikan Islam Shaulatiyah dan Dar al-Ulum Mekkah.

Sistem kurikulum madrasah di Jambi, menyerupai pesantren di Jawa dimana ada kyai, santri, pemondokan, masjid dan kitab kuning.Figur kyai yang mengajar di madrasah dipanggil Tuan Guru.Inilah yang membedakan sistem pendidikan Islam di Jambi dengan daerah lain. Istilah madrasah digunakan karena para ulama pendirinya mengambil sistem pendidikan Islam dari Arab yang menggunakan sistem madrasah.9

Sejak tahun 1971 mulai diadakan dari tingkatan Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga Aliyah. Setiap jenjang pendidikan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Namun ketiga jenjang pendidikan tersebut masih dibawah kepemimpinan Mudir. Pada tahun 1996 kelembagaan Madrasah Nurul Iman juga membuka madrasah yang ditujukan untuk perempuan demi tercapainya pembangunan yang komprehensif dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik lagi.10

Madrasah Buluh Nurul Iman adalah salah satu lembaga pendidikan islam pertama di Jambi didirikan oleh Haji Ibrahim Abdul Madjid. Diberi nama buluh karena didirikan pada tahun 1915, pesantren dimasa itu terbuat dari buluh (bambu), pada mulanya kegiatan pesantren ini baru dalam tahap pengajaran baca tulis al-qur’an kepada anak-anak penduduk setempat. Pelajaran ini mendapatkan perhatian bagi masyarakat Danau Teluk, sehingga banyak diantara anak penduduk yang mengirimkan anak mereka belajar di pesantren Nurul Iman.11 Pesantren Nurul Iman sangat

9 Pirdaus, Skripsi : “Sejarah Perkembangan Pendidikan Wanita Di Pesantren Nurul Iman Seberang Kota

Jambi (1996-2008)” (Jambi: Universitas Jambi,2018), hal. 3.

10 Ibid., hal. 4

11Pirdaus, Skripsi : “Sejarah Perkembangan Pendidikan Wanita Di Pesantren Nurul Iman Seberang Kota

(5)

iv

berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat Danau Teluk, hal ini dilihat dari penduduk yang menyekolahkan anaknya di pesantren tersebut.

Kemudian dalam hal sosial, pasar Olak Kemang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat Danau Teluk. Pasar yang terletak di Kelurahan Olak Kemang ini merupakan pasar terbesar yang terdapat di danau teluk. Keberadaan pasar sangat berperan dalam kegiatan ekonomi yang terjadi di Kecamatan Danau Teluk.terdapat juga beberapa kegiatan ekonomi lainnya, diantaranya kegiatan budidaya ikan dalam sistem keramba yang terdapat pada danau yang dikenal dengan nama Danau Teluk dan juga terdapat usaha batik di Kelurahan Ulu Gedong.

Penulisan sejarah sosial desa menjadi penting dalam rangka mengetahui sejarah sebuah daerah serta mengetahui bentuk perkembangan yang terjadi daerah tersebut. Untuk itu, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana bentuk kehidupan sosial di Kecamatan Danau Teluk seberang Kota Jambi, Penelitian ini merupakan kajian sejarah sosial ekonomi dengan judul

“Perkembangan Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Tahun 1915-1996”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan, maka akan dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti.Penelitian ini hendak menelusuri masalah-masalah-masalah-masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana sejarah dan Perkembangan Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi sebelum kemerdekaan?

2. Bagaimana kondisi Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi pasca kemerdekaan?

(6)

iv

Penelitian ini perlu dibuat pembatasan kajian spasial (tempat) dan temporal (waktu) agar penulisan penelitian terarah dan sesuai dengan masalah yang akan dikaji. Dalam batasan spasial adalah Kecamatan Danau Teluk sebagai tempat dilakukannya penelitian. Sedangkan batasan temporal meliputi tahun 1915-1996. Tahun 1915 menjadi awal penelitian karena merupakan awal terbentuknya organisasi Tsamaratul Insan sebuah organisasi Islam di Danau Teluk. Tahun 1996 menjadi akhir penelitian karena pada tahun ini madrasah Nurul Iman yang dipelopori oleh Tsamaratul Insan menerima murid perempuan demi tercapainya pembangunan yang komprehensif dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik lagi di kalangan masyarakat Danau Teluk. Alasan lainnya pada tahun ini juga dianggap sebagai salah satu peristiwa pelopor pendidikan perempuan pertama di kota Jambi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai secara garis besar adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi sebelum kemerdekaan.

2. Untuk mengetahui kondisi Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi pasca kemerdekaan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang banyak. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Dari segi akademis penelitian ini diharapkan menjadi referensi, menambah wawasan, dan pengetahuan akademis bagi mahasiswa pada umumnya mengenai sejarah daerah.

(7)

iv

2. Dalam segi praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi dan wawasan masyarakat kecamatan Danau Teluk mengenai sejarah yang terdapat di daerahnya.

1.5 Tinjauan Pustaka

Sejauh yang diketahui penulis, penelitian yang membahas mengenai sejarah sosial ekonomi masyarakat Danau Teluk Kota Jambi belum ada yang menulis. Akan tetapi terdapat beberapa tulisan yang mengungkapkan mengenai tema sejarah sosial ekonomiyang dapat dijadikan sebagai perbandingan atau acuan oleh penulis tentang sejauh mana masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.

1. Skripsi yang ditulis oleh Ganda Sartika, 2017 yang berjudul “Sejarah sosial ekonomi

masyarakat Bajubang tahun 1971-2011”. Penelitian ini membahas mengenai kehidupan

sosial ekonomi di Bajubang sebagai dampak dari kehadiran perusahaan pertambangan minyak. Pertambangan minyak bumi yang terdapat di Bajubang memberikan dampak positif serta memainkan peran penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bajubang.12 2. Jurnal yang ditulis oleh Nur Azizah dengan judul “Perubahan Sosial, Budaya, dan

Ekonomi di Kampung Kauman Semarang 1962-1998”. Penelitian ini membahas mengenai

perkembangan kampung kauman sebagai kampung santri yang terletak di tengah kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyrakat perkampungan tersebut mengalami perubahan dan perkembangan selama kurun waktu 1962-1998. Dalam perkembangan sosial budaya, masyarakat mampu untuk hidup rukun dan harmonis. Sedangkan dalam perkembangan

12Ganda Sartika,“Sejarah sosial ekonomi masyarakat Bajubang tahun 1971-2011”,Skripsi Ilmu Sejarah

(8)

iv

perekonomian, kehidupan masyrakat kauman banyak dipengaruhi oleh keberadaan pasar johar dan pasar Yaik.13

3. Skripsi karya Danu Ranu Setiawan, “Perkembangan Sosial-Ekonomi Masyarakat

Kolonis Jawa di Daerah Bagelen Lampung pada Tahun 1905-1945” yang membahas

tentang perkembangan sosial ekonomi masyarakat kolonisasi Jawa di Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah Bagelan terdapat sekolah bernama Bagelan School. Jenis pekerjaan masyarakat juga bervariasi serta aktivitaa ekonomi yang mulai memenuhi kebutuhan konsumsi, produksi, dan distribusi melalui pasar dan perkebunan dari lahan koloni sendiri.14

4. Disertasi karya Zulqayyun yang berjudul “Profanisasi Dan Sakralisasi Ruang Sosial

Kota Jambi 1850an - 1940an”, Kajian ini membahas tentang identitas ruang sosial dengan memfokuskan kepada permasalahan profanisasi dan sakralisasi ruang sosial Kota Jambi pada periode 1850an-1940an. Sejak menjadi ibukota Keresidenan Jambi, daerah Tanah Pilih berkembang menjadi daerah perkotaan. Berbagai infrastruktur pemerintahan, perkotaan, dan pelabuhan dibangun di daerah Tanah Pilih dan sekitarnya. Perkembangannya itu didukung oleh komoditas karet rakyat yang memberikan hujan emas kesejahteraan penduduk Jambi. Daerah Tanah Pilih berubah fungsinya dari ruang sosial-sakral menjadi ruang sosial-profan Jambi-kota. Sementara itu, Tuan Guru, elit ulama Melayu-Jambi melalui Perkumpulan Tsamaratul Insan mendirikan madrasah-madrasah di Kampung Pecinan.

5. Buku karya Mahmud Yunus yang berjudul “ Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia” menjelaskan tentang sejarah pendidikan islam di Jambi tepatnya di Seberang Kota Jambi.

13Nur aziza, ”Perubahan Sosial, Budaya, Ekonomi Di Kampung Kauman Semarang 1962-1998”,Jurnal Of Indonesian History, Vol. 3 No. 2 Tahun 2015, ISSN 2252-6633, hal. 37-45

14Danu Ranu Setiawan, “”Perkembangan Sosial-Ekonomi Masyarakat Kolonis Jawa di Daerah Bagelan

(9)

iv

Pada bab VII buku ini menceritakan bagaimana sekolah Islam pertama kali muncul seperti pesantren/madrasah Nurul Iman yang muncul sektiar tahun 1914/1915 dan beberapa pesantren lainnya seperti Nurul Islam yang masih berada di Kecamatan Danau Teluk.

1.6 Kerangka Konseptual

Sejarah sosial memiliki garapan yang sangat luas dan beraneka-ragam. Kebanyakan sejarah sosial mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah ekonomi, sehingga menjadi semacam sejarah sosial-ekonomi. Sejarah sosial digunakan untuk meneliti fenomena masyarakat desa dalam arti sosial-ekonominya.15 Penelitian ini akan membahas Sejarah kampung islam Kecamatan Danau Teluk dan kehidupan sosial masyarakat Danau teluk.

Perkembangan masyarakat yang terjadi di Danau teluk termasuk dalam kategori perubahan sosial masyarakat secara lambat (evolusi). Perkembangan masyarakat sendiri merupakan fenomena yang muncul dan teramati dari keadaan masyarakat yang progress dan nyata terjadi. Perkembangan masyarakat terjadi saat keadaan ekonomi maupun sosialnya mengalami perubahan baik secara vertikal maupun horizontal.16 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masyarakat Danau Teluk diantaranya keadaan alam, pembangunan, dan keadaan ekonomi sosial mereka.

Perkembangan Danau Teluk mulai terlihat dengan dibangunnya infrastruktur seperti jembatan dan pasar. Jembatan ini menjadi alat penghubung vital antara Kota Jambi dengan Seberang Kota Jambi. Dengan dibangunnya jembatan semakin mempercepat mobilitas sosial, ekonomi, pendidikan dan perubahan fisik wilayah Jambi seberang dari wajah perkampungan yang agamis menjadi kota dengan sarana dan prasaranatranportasi, komunikasi, serta sarana

15Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Universitas Gadjah Mada, 2003, hlm. 39-41. 16Danu Ranu Setiawan, op. cit., hal,17.

(10)

iv

kehidupan lainnya yang relatif lebih maju dan modern.17 Pasar Olak Kemang yang terdapat di Kelurahan Olak Kemang merupakan pasar terbesar di Kecamatan Danau Teluk. Hadirnya Pasar Olak Kemang memberikan dampak langsung terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Danau Teluk.

Peneliti juga menggunakan teori Clifford Geertz dalam penelitian ini. Clifford Geertz berpendapat bahwa agama merupakan bagian dari satu sistem kebudayaan yang lebih meresap, menyebar luas dan memiliki kedudukan untuk mengembangkan dan mengatur kebudayaan.18 Penulis menggunakan teori Clifford Geertz dikarenakan kajian ini mengenai agama, khususnya tentang kampung islam di Kecamatan Danau Teluk.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat dijelaskan kerangka berfikir yang akan mempermudah alur penelitian seperti di bawah ini:

1.7 Metode Penelitian

17As’ad Isma, “Pergeseran Peran Sosial Tuan Guru dalam Masyarakat Jambi

Seberang.”KONTEKSTUALITA Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Volume 20 Nomor 01, Juni 2005, hlm. 3.

18 Tony Rudyansjah, Antropologi Agama : Wacana-Wacana Mutakhir Dalam Kajian Religi Dan Budaya, Depok : UIP, 2012, hal. 145.

Sejarah Kampung Islam di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi

Perkembangan Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi

Sebelum kemerdekaan

Kondisi Kampung Islam Danau Teluk pasca kemerdekaan

(11)

iv

Penelitian ini penelitian sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (mengumpulkan sumber), kritik sumber, interpretasi, historiografi.

- Heuristik

Heuristik adalah mencari dan mengumpulkan informasi atau sumber sejarah. Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data berupa buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Sumber-sumber yang digunakan terkait penelitian yang dilakukan diantaranya dalam bentuk arsip, buku, literature, serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian sejarah kampung Islam masyarakat danau teluk. Sumber tersebut baik berupa arsip pemerintahan, buku atau tulisan lokal di Danau Teluk Kota Jambi. Selain itu juga dilakukan wawancara lisan dengan tokoh-tokoh dan masyarakat. Tokoh ini seperti ketua adat, tokoh masyarakat, dan pemimpin-pemimpin pesantren pertama di Danau Teluk Kota Jambi

- Kritik Sumber

Kritik Sumber adalah verifikasi untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini, di lakukan uji keabsahan tentang keaslian sumber ( autentisitas ) yang di lakukan melalui kritik ekstern dan keabsahan tentang kesahihan sumber ( kredibilitas ) yang di telusuri melalui kritik intern.19

- Interpretasi

Interpretasi adalah proses gabungan atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah yang berkaitan dengan tema penelitian dan dengan sebuah teori kemudian disusunlah fakta tersebut kedalam suatu interprestasi secara menyeluruh. Interpretasi sejarah sering di sebut dengan analisis sejarah.20Dengan interpretasi ini, penulis berusaha unutk

19Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007, hlm. 68. 20Ibid., hlm. 7.

(12)

iv

menghubungkan fakta atau data antara sumber yang satu dengan sumber yang lain dan berusaha untuk memberikan penafsiran mengenai apa yang terdapat di dalam sumber.

- Historiografi (Penulisan Sejarah)

Historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah di lakukan.21Historiografi merupakan sarana mengkomunikasikan hasil penelitian yang telah diuji dan diinterpretasi. Penulisan sejarah menggunakan pedoman EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dengan tambahan footnote untuk memperjelas penjelasan dan sumber-sumber tulisan.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran singkat materi yang akan di bahas dalam penelitian ini, maka perlu dibuat Pembagian permasalahan yang dijabarkan dalam lima bab dengan tujuan mengetahui kronologi penelitian dan memfokuskan penelitian yang di bahas. Penjabaran tersebut dapat dilihat dilihat dalam sistematika sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN, dalam bagian ini akan menguraikan tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Ruang Lingkup Penelitian, (4) Tujuan dan Manfaat Penelitian, (5) Tinjaun Pustaka, (6) Kerangka Konseptual, (7) Metode Penelitian, dan (8) Sitematika Penulisan.

Pada BAB II POTRET WILAYAH KOTA JAMBI , BAB ini memuat, (1) Sekilas Sejarah Kota Jambi, (2) Geografi Kota Jambi, (3) Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat Jambi. Kemudian BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KAMPUNG ISLAM DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI SEBELUM KEMERDEKAAN, meliputi uraian mengenai: (1) Awal Mula Terbentuknya Kampung Islam di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, (2) Danau Teluk Dari Kewedanan Menjadi Kecamatan, (3) Perkembangan Kampung Islam Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi tahun 1915-1945.

21 Ibid., hlm. 76.

(13)

iv

Setelah itu masuk pada BAB IV KAMPUNG ISLAM DANAU TELUK KOTA JAMBI PASCA KEMEDEKAAN, yang meliputi Sub-bab pada BAB ini diantaranya: (1) Perkembangan Kampung Islam Danau Teluk Tahun 1947-1996, (2) Kondisi Keberagaman Suku dan Agama Kampung Islam Danau Teluk

BAB V PENUTUP, berisi (1) Kesimpulan dan (2) Saran. Pada BAB ini akan menguraikan kesimpulan yang didapat terkait dengan penelitian yang dilakukan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Maksud disusunnya Rencana Kerja ( Renja ) Kecamatan Buahbatu tahun 2015 adalah memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pemimpin Kota Medan dalam perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.. Penelitian ini dapat memperkaya kajian

Rencana Kerja Kecamatan Kaloran Tahun 2021 adalah dokumen perencanaan Kecamatan Kaloran untuk periode Tahun 2021 yang memuat kebijakan, program, dan

Prioritas pembangunan daerah tahun 2012, sebagaimana yang tercantum dalam RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, yang terkait pada pembangunan peternakan adalah (1)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta

Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan materi soal cerita matematika pada peserta didik kelas V (Lima) Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda I Surabaya tahun

Pada tahun 2006 Tlocor adalah korban semburan Lumpur Porong secara tidak langsung. Pasalnya dampak dari dibuangnya air luberan lumpur saat musim hujan ke Sungai Porong adalah

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembangunan Kota Baru Lampung, pada Bab I Pasal 1 butir ke tujuh disebutkan bahwa Badan