FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
LAPORAN KEUANGAN – Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020
FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2020
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain 3
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows
Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil 6
Statements of Reconciliation of Revenue and Revenue Sharing
Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat 7
Statements of Sources and Uses of Zakat Funds
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan 8
Statements of Sources and Uses of Charity Funds
December 31, Catatan/ December 31,
2020 Notes 2019
Rp'000 Rp'000
ASET ASSETS
Kas 18.198.389 18.762.684 Cash
Penempatan pada Bank Indonesia 1.145.019.472 5 1.498.685.344 Placements with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 6 Demand Deposits with Other Banks
Pihak berelasi 9.956.395 36 883.239 Related party
Pihak ketiga 4.485.877 3.040.070 Third parties
Jumlah 14.442.272 3.923.309 Total
Investasi pada Surat Berharga - Pihak Ketiga 576.245.494 7 458.494.969 Investments in Marketable Securities - Third Parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (15.907.634) (23.500.000) Allowance for impairment losses
Jumlah 560.337.860 434.994.969 Total
Piutang Murabahah 8 Murabahah Receivables
Pihak berelasi 4.044.695 36 3.115.473 Related parties Pihak ketiga 225.464.456 309.041.963 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (10.606.322) (14.100.841) Allowance for impairment losses
Bersih 218.902.829 298.056.595 Net
Piutang Ijarah - Pihak Ketiga 1.693.642 417 Ijarah Receivables - Third Parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (188.584) - Allowance for impairment losses
Jumlah 1.505.058 417 Total
Pembiayaan Mudharabah - Pihak Ketiga 336.257.794 9 358.865.872 Mudharabah Financing - Third Parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (25.439.120) (23.433.591) Allowance for impairment losses
Bersih 310.818.674 335.432.281 Net
Pembiayaan Musyarakah 10 Musyarakah Financing
Pihak berelasi 1.871.321 36 1.169.040 Related parties Pihak ketiga 7.878.746.311 7.600.865.340 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (202.325.486) (204.078.015) Allowance for impairment losses
Bersih 7.678.292.146 7.397.956.365 Net
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah - Bersih 397.720.593 11 63.256.854 Assets Acquired For Ijarah - Net
Penyertaan Modal Sementara 936.658 12 61.100.000 Equity Participation
Biaya Dibayar Dimuka 10.658.085 36 13.995.170 Prepaid Expenses
Aset Tetap - Bersih 198.947.537 13 98.158.654 Premises and Equipment - Net
Aset Hak Guna 4.401.829 14 - Right-of-use Assets
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 5.517.217 34 6.575.965 Deferred Tax Assets - Net
Aset Takberwujud - Bersih 2.881.933 15 6.650.332 Intangible Assets - Net
Aset Pengampunan Pajak 1.016.416 1.016.416 Assets from Tax Amnesty
Aset Lain-lain 732.485.225 16 897.259.490 Other Assets
JUMLAH ASET 11.302.082.193 11.135.824.845 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
December 31, Catatan/ December 31,
2020 Notes 2019
Rp'000 Rp'000
LIABILITAS, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH
TEMPORER DAN EKUITAS FUNDS AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas Segera 3.241.806 19.234.481 Liabilities Payable Immediately
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Undistributed Revenue Sharing of
dan Bonus Wadiah yang Belum Temporary Syirkah Funds
Dibagikan 17.511.372 17 19.240.339 and Wadiah Bonuses
Simpanan 18 Deposits
Pihak berelasi 6.517.368 36 3.055.736 Related parties Pihak ketiga 530.050.094 500.883.467 Third parties
Jumlah 536.567.462 503.939.203 Total
Utang Pajak 8.297.519 19 13.521.742 Taxes Payable
Liabilitas Sewa 4.236.724 20 - Lease Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja 20.008.112 21 16.665.400 Employment Benefits Obligation
Biaya yang Masih Harus Dibayar dan
Liabilitas Lain-lain 11.068.515 22 11.099.779 Accruals and Other Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 600.931.510 583.700.944 TOTAL LIABILITIES
DANA SYIRKAH TEMPORER 23 TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
Bank Bank
Pihak berelasi 200.000.000 36 300.000.000 Related party
Pihak ketiga 621.523 350.589.619 Third parties
Jumlah dana syirkah temporer dari bank 200.621.523 650.589.619 Total temporary syirkah funds from banks
Bukan Bank Non Bank
Pihak berelasi 31.694.629 36 257.468.133 Related parties Pihak ketiga 7.353.181.099 7.949.500.630 Third parties
Jumlah dana syirkah temporer Total temporary syirkah funds dari bukan bank 7.384.875.728 8.206.968.763 from non banks
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 7.585.497.251 8.857.558.382 TOTAL TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
EKUITAS EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital Stock - par value of Rp 100 per share
Modal dasar - 39.000.000.000 saham Authorized - 39,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and paidup
-38.813.641.319 saham tahun 2020 dan 3.881.364.132 24 2.395.903.785 38,813,641,319 shares in 2020 and 23.959.037.851 saham tahun 2019 23,959,037,851 shares in 2019
Tambahan Modal Disetor (9.306.313) 25 (5.268.018) Additional Paid-in Capital
Penghasilan Komprehensif Lain 8.296.194 12,26 68.758.449 Other Comprehensive Income
Saldo Laba (Defisit) Retained Earnings (Deficit)
Defisit sebesar Rp 20.226.576 ribu Deficit of Rp 20,226,576 thousand pada tanggal 30 Juni 2009 telah dieliminasi melalui as of June 30, 2009 have been eliminated kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2009 through quazi-reorganization on June 30, 2009 Ditentukan penggunaannya 26.382.010 26.382.010 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya (791.082.591) (791.210.707) Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 3.115.653.432 1.694.565.519 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS, DANA TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY
SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 11.302.082.193 11.135.824.845 SYIRKAH FUNDS AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
Rp'000 Rp'000
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Revenue Receipts from Fund Management
sebagai Mudharib 715.082.040 28,36 662.560.004 as Mudharib
Hak Pemilik Dana atas Bagi Hasil Depositors Share on Return of
Dana Syirkah Temporer 591.221.428 29,36 522.517.916 Temporary Syirkah Funds
Pendapatan Usaha Lainnya 30 Other Operating Revenues
Administrasi 24.963.409 35.813.432 Administrative
Lainnya 68.634.070 41.256.488 Others
Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 93.597.479 77.069.920 Total Other Operating Revenues
Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai - bersih (3.396.751) 31 (10.045.836) Provision for (Reversal of) Impairment Losses - net
Beban Usaha Lainnya Other Operating Expenses
Administrasi 88.012.806 32,36 77.352.229 Administrative
Beban kepegawaian 93.542.797 33 94.411.525 Personnel expense
Imbalan pasca kerja 9.164.497 21 10.710.163 Employee benefits
Bonus wadiah 8.093.150 17.244.897 Bonuses on wadiah deposits
Lainnya 16.733.557 8.888.524 Others
Jumlah Beban Usaha Lainnya 215.546.807 208.607.338 Total Other Operating Expenses
LABA USAHA 5.308.035 18.550.506 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN NON USAHA - BERSIH 1.429.973 4.794.927 NON-OPERATING REVENUES - NET
LABA SEBELUM ZAKAT DAN BEBAN PAJAK 6.738.008 23.345.433 INCOME BEFORE ZAKAT AND TAX EXPENSE
ZAKAT 168.450 1.118.945 ZAKAT
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 6.569.558 22.226.488 INCOME BEFORE TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK (6.441.442) 34 (8.989.477) TAX EXPENSE
LABA BERSIH 128.116 13.237.011 NET INCOME
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss
Surplus (rugi) revaluasi aset tetap (1.031.355) 13 11.992.990 Gain (loss) on revaluation of premises
Perubahan nilai wajar penyertaan modal sementara Changes in fair value of equity participation
yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan measured at fair value through other
komprehensif lain (1.518.884) 12 - comprehensive income
Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti 725.757 21 1.366.668 Remeasurement of defined benefit obligation
Pajak penghasilan 156.056 34 (341.667) Income tax
Sub jumlah (1.668.426) 13.017.991 Sub total
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Item that will be reclassified subsequently to profit or loss
Perubahan nilai wajar surat berharga yang diukur Changes in fair value of marketable securities
pada nilai wajar melalui penghasilan measured at fair value through other
komprehensif lain (199.162) 7 (207.464) comprehensive income
Pajak penghasilan 49.791 34 51.866 Income tax
Sub jumlah (149.371) (155.598) Sub total
Jumlah penghasilan (rugi) komprehensif lain tahun Total other comprehensive income (loss) for
berjalan, setelah pajak (1.817.797) 12.862.393 the current year, net of tax
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (1.689.681) 26.099.404 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE
(dalam Rupiah penuh) 35 (in full Rupiah amount)
Dasar 0,00 0,55 Basic
Dilusian 0,00 0,55 Diluted
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
yang diukur pada sementara yang diukur nilai wajar melalui pada nilai wajar
Surplus penghasilan melalui penghasilan
revaluasi komprehensif lain/ komprehensif lain/
aset Changes in fair value of Changes in fair value
Tambahan tetap/ marketable securities of marketable securities Jumlah penghasilan
Modal disetor/ modal disetor/ Gain on Keuntungan measured at fair value measured at fair komprehensif lain/ Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan/ Paid-up capital Additional revaluation aktuarial/ through other value through other Total other penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/ Notes stock paid-in capital of premises Actuarial gain comprehensive income comprehensive income comprehensive income Appropriated Unappropriated Total equity
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo per 1 Januari 2019 2.395.903.785 (5.268.018) 48.723.012 6.868.075 304.969 - 55.896.056 26.382.010 (804.447.718) 1.668.466.115 Balance as of January 1, 2019
Laba bersih periode berjalan - - - 13.237.011 13.237.011 Net Income for the period
Penghasilan komprehensif lainnya
-setelah pajak - - 11.992.990 1.025.001 (155.598) - 12.862.393 - - 12.862.393 Other comprehensive income - net of tax
Saldo per 31 Desember 2019 2.395.903.785 (5.268.018) 60.716.002 7.893.076 149.371 - 68.758.449 26.382.010 (791.210.707) 1.694.565.519 Balance as of December 31, 2019
Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II 24,25 1.485.460.347 - - - 1.485.460.347 Right Issue II
Dampak Penerapan PSAK 71 - - - (58.644.458) (58.644.458) - - (58.644.458) Effect of Application of PSAK 71
Laba bersih periode berjalan - - - 128.116 128.116 Net Income for the period
Biaya emisi Penawaran Umum Terbatas II 25 - (4.038.295) - - - (4.038.295) Emissions cost of right issue II
Penghasilan komprehensif lainnya
-setelah pajak - - (1.031.355) 881.813 (149.371) (1.518.884) (1.817.797) - - (1.817.797) Other comprehensive income - net of tax
Saldo per 31 Desember 2020 3.881.364.132 (9.306.313) 59.684.647 8.774.889 - (60.163.342) 8.296.194 26.382.010 (791.082.591) 3.115.653.432 Balance as of December 31, 2020
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit)
2020 Notes 2019
Rp'000 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan pendapatan pengelolaan dana Revenue receipt from fund management sebagai mudharib 705.165.930 661.809.936 as mudharib
Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (575.439.022) (516.215.959) Temporary syirkah funds paid Penerimaan pendapatan usaha lainnya 93.597.479 77.069.920 Other operating revenues received Pembayaran beban usaha lainnya (197.074.276) (189.647.833) Other operating expenses paid Penerimaan pendapatan non-usaha 1.091.448 8.262.326 Receipts from non-operating income Pembayaran beban non-usaha (1.896.042) (655.136) Payments for non-operating expenses Pembayaran beban zakat (583.635) (535.310) Payment of zakat fund
Pembayaran beban pajak (8.682.119) (12.463.990) Tax expense paid
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam Operating cash flows before changes in aset dan liabilitas operasi 16.179.763 27.623.954 operating assets and liabilities Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assets
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 215.946.000 (90.000.000) Bank Indonesia Sharia Certificate Investasi pada surat berharga (117.949.687) 227.926.492 Investments in marketable securities Piutang Murabahah 81.989.908 146.461.709 Murabahah receivables
Piutang Ijarah (1.693.225) - Ijarah Receivables
Pembiayaan Mudharabah 22.725.726 (148.862.471) Mudharabah financing Pembiayaan Musyarakah (283.821.682) (2.099.565.224) Musyarakah financing Aset yang diperoleh untuk ijarah (347.326.696) (64.421.417) Assets acquired for ijarah Aset lain-lain 64.829.574 (246.291.643) Other assets
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilities Liabilitas segera (15.992.675) 2.455.819 Liabilities payable immediately
Simpanan 32.628.259 (256.287.938) Deposits
Liabilitas sewa (3.671.362) - Lease liabilities
Liabilitas lain-lain (31.264) (27.861.459) Other liabilities
Kenaikan (Penurunan) Dana Syirkah Temporer (1.272.061.131) 2.609.469.596 Increase (Decrease) in Temporary Syirkah Funds Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi (1.608.248.492) 80.647.418 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap (860.166) 13 (1.288.454) Acquisitions of premises and equipment Penambahan aset hak guna (25.800) 14 - Additional of right of used account Perolehan perangkat lunak (52.799) 15 (89.151) Acquisitions of software
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (938.765) (1.377.605) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY
Penerimaan dari penerbitan modal saham 1.481.422.052 - Proceeds from issuance of capital stock
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
SETARA KAS (127.765.205) 79.269.813 CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.151.371.337 1.072.101.524 OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.023.606.133 1.151.371.337 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 18.198.389 18.762.684 Cash
Penempatan pada Bank Indonesia 990.965.472 5 1.128.685.344 Placements with Bank Indonesia Giro pada bank lain 14.442.272 6 3.923.309 Demand deposits with other banks
Jumlah 1.023.606.133 1.151.371.337 Total
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
2020 Notes 2019
Rp'000 Rp'000
PENDAPATAN USAHA UTAMA (AKRUAL) 715.082.040 28 662.560.004 MAIN OPERATING REVENUE (ACCRUAL)
Pengurang: Deduction:
Pendapatan tahun berjalan yang kas atau Income during the year in which cash or setara kasnya belum diterima: cash equivalents have not been received:
Pendapatan Murabahah 2.614.121 1.955.744 Murabahah income
Pendapatan pembiayaan Mudharabah 761.019 878.667 Revenue sharing Mudharabah financing Pendapatan pembiayaan Musyarakah 23.584.204 18.345.774 Revenue sharing Musyarakah financing Pendapatan sewa ijarah - bersih 13.300.823 437.866 Revenue from Ijarah - net
Pendapatan sukuk negara dan perusahaan 3.106.277 4.365.727 Income from government sukuk and corporate sukuk Pendapatan Surat Berharga Indonesia Syariah 3.742.669 11.209.225 Income from Bank Indonesia Sharia Certificate
Jumlah Pengurang 47.109.113 37.193.003 Total Deduction
Penambah: Addition:
Pendapatan tahun sebelumnya yang kas atau Income from previous year in which cash or
setara kasnya diterima pada tahun berjalan: cash equivalents have been received in current year: Pendapatan Murabahah 1.955.744 2.460.317 Murabahah income
Pendapatan pembiayaan Mudharabah 878.667 486.034 Revenue sharing Mudharabah financing Pendapatan pembiayaan Musyarakah 18.345.774 22.137.644 Revenue sharing Musyarakah financing Pendapatan sewa ijarah - bersih 437.866 Revenue from Ijarah - net
Pendapatan bagi hasil sertifikat investasi Revenue sharing from Mudharabah Interbank Mudharabah antar bank - 140.181 Investment Certificate
Pendapatan sukuk negara dan perusahaan 4.365.727 5.974.013 Income from government sukuk and corporate sukuk Pendapatan Repo - BI - 561.937 Income from Bank Indonesia Reverse Repo Pendapatan Surat Berharga Indonesia Syariah 11.209.225 4.682.809 Income from Bank Indonesia Sharia Certificate
Jumlah Penambah 37.193.003 36.442.935 Total Addition
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 705.165.930 661.809.936 Available revenue for revenue sharing
Bagi hasil yang menjadi hak Bank 113.944.502 139.292.020 Revenue sharing attributable to the Bank Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana 591.221.428 29 522.517.916 Revenue sharing attributable to depositors
Dirinci atas: With details as follows:
Yang sudah didistribusikan 573.710.056 503.277.577 Distributed Yang belum didistribusikan 17.511.372 17 19.240.339 Undistributed
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
2020 2019
Rp'000 Rp'000
Dana zakat awal tahun 583.635 - Zakat funds at beginning of the year
Sumber dana zakat: Sources of zakat funds:
Zakat dari Bank 168.450 1.118.945 Zakat from Bank
Penyaluran dana zakat Distribution of zakat funds
Disalurkan ke lembaga lain 583.635 535.310 Distributed to other institution
Disalurkan sendiri - - Distributed by Bank
Jumlah penyaluran dana zakat 583.635 535.310 Total distribution of zakat funds
Peningkatan (penurunan) dana zakat (415.185) 583.635 Increase (decrease) of zakat funds
Dana zakat akhir tahun 168.450 583.635 Zakat funds at end of the year
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
Rp'000 Rp'000
Dana kebajikan awal tahun 212.060 106.237 Charity funds at beginning of the year
Sumber dana kebajikan: Sources of charity funds:
Lainnya 671.336 842.101 Others
Penggunaan dana kebajikan Uses of charity funds
Sumbangan 412.030 477.363 Donation
Lainnya - 258.915 Others
Jumlah penggunaan dana kebajikan 412.030 736.278 Total uses of charity funds
Penurunan dana kebajikan 259.306 105.823 Decreases of charity funds
Dana kebajikan akhir tahun 471.366 212.060 Charity funds at end of the year
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (“Bank”) didirikan dengan akta No. 12 tanggal 8 Januari 1972 dari Moeslim Dalidd, notaris di Malang, dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. Y.A.5/284/4 tanggal
11 Desember 1979. Bank berubah nama menjadi PT Bank Panin Syariah sebagaimana dimuat dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 67 tanggal 20 Agustus
2010 Tambahan No.12339/2010 dan
selanjutnya berubah nama menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk sebagaimana dimuat dalam Akta No.54 tanggal 19 April 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0008935.AH.01.02.2016. Perubahan seluruh anggaran dasar Bank terakhir sebagaimana dimuat dalam akta No. 49, tanggal 22 Maret 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., tersebut, yang perubahannya telah diterima
dan dicatat dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tanggal 28 Maret 2018,
No : AHU-AH.01.03-0127665 yang telah diubah sebagaimana dimuat dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No.19 tanggal 27 Nopember 2020 mengenai perubahan modal disetor yang dibuat dihadapan Kristanti Suryani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta Pusat, pemberitahuan perubahan telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No.AHU-AH.01.03-0413420 tanggal 30 Nopember 2020
dan susunan pengurus Bank terakhir
sebagaimana dimuat dalam Akta No. 42, tanggal 27 Juli 2020, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 29 Juli 2020 No : AHU-AH.01.03-0316445.
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (“The Bank”) was established based on Deed No. 12 dated January 8, 1972 of Moeslim Dalidd, notary in Malang, under the name of PT Bank Pasar Bersaudara Jaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia through Decision Letter
No. Y.A.5/284/4 dated December 11, 1979. The Bank changed its name to PT Bank Panin Syariah as published and announced in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 67
dated 20 August 2010 Supplement
No.12339/2010 and subsequently changed its name to PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk as contained in Deed No.54 on April 19, 2016 which was made before Fathiah Helmi, SH, a notary in Jakarta and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-0008935.AH.01.02.2016. The latest amendments of all articles of association of the Bank as stated in deed No. 49, dated March 22, 2018 made before the Notary Fathiah Helmi, SH, which changes had been received and recorded in the Legal Entity Administration System database of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on March 28, 2018, No : AHU-AH.01.03-0127665 which had been amended as contained in the deed of Statement of Extraordinary General Meeting of Shareholders no. 19 dated November 27, 2019 made before Kristanti Suryani, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the notification of changes had been accepted by Ministry of Law & Human Rights of the Republic of Indonesia, dated November 30, 2020 No: AHU-AH.01.03-0413420 and latest of the composition of the management of the Bank as contained in deed No. 42, dated July 27, 2020, made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta and has been received and recorded in the database of the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia dated July 29, 2020
No : AHU-AH .01.03-0316445.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki
11 kantor cabang. Kantor pusat Bank
beralamat di Gedung Panin Life Center, Jl. Letjend S. Parman Kav.91, Jakarta. Jumlah rata - rata karyawan Bank pada 31 Desember 2020 adalah 423 (2019: 468).
The Bank is domiciled in Jakarta and has 11 main branch offices. The Bank’s head office is located at Gedung Panin Life Center, Jl. Letjend S. Parman Kav.91, Jakarta. The average total number of the Bank’s employees as of December 31, 2020 was 423 (2019: 468).
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank,
ruang lingkup kegiatan Bank adalah
menjalankan kegiatan usaha di bidang
perbankan dengan prinsip bagi hasil
berdasarkan syariat Islam.
In accordance with article 3 of the Bank’s articles of association, the scope of its activities is to engage in general banking, with a revenue sharing system principle based on Islamic Sharia Principles.
Bank mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009
tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah. Bank mulai beroperasi sebagai bank umum syariah pada tanggal 2 Desember 2009. Sesuai dengan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. S-225/PB.131.2015 tanggal 8 Desember 2015, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
The Bank obtained its license from
Bank Indonesia through the Governor of
Bank Indonesia Decision Letter
No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 dated
October 6, 2009 as a commercial bank based
on sharia principles. The Bank has
commenced its operations as a sharia commercial bank on December 2, 2009. In
accordance with the Financial
Services Authority’s Decision Letter
No. S-225/PB.131.2015 dated December 8, 2015, the Bank is authorized to be a foreign exchange bank.
Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup dengan entitas induk akhir adalah PT Panin Investment. Susunan pengurus dan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The Bank is part of Panin Group whose ultimate parent is PT Panin Investment. As of December 31, 2020 and 2019, the Bank’s management and audit committee consisted of the following:
2020 2019
Dew an Komisaris Board of Com missioners
Komisaris Utama Adnan Abdus Shakoor Chilw an Adnan Abdus Shakoor Chilw an President Commissioner
Komisaris Independen Omar Baginda Pane Omar Baginda Pane Independent Commissioner
Komisaris Independen Tantry Soetjipto S Tantry Soetjipto S Independent Commissioner
Dew an Direksi Board of Directors
Direktur Utama Bratha Bratha President Director
Direktur Kepatuhan Budi Prakoso Budi Prakoso Compliance Director
Direktur Shandra Noraya L Shandra Noraya L Director
Dew an Pengaw as Syariah Sharia Supervisory Board
Ketua Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. Chairman
Anggota Drs. H. Aminudin Yakub, MA. Drs. H. Aminudin Yakub, MA. Member
Komite Audit Audit Com mittee
Ketua merangkap anggota Tantry Soetjipto S Tantry Soetjipto S Chairman and also as member
Anggota Evi Firmansyah Evi Firmansyah Members
Anggota Erick * Januar Tedjo Kusumo Members
Audit Internal Achmad Fauzi (Pjs) ** Hery Herdiman Internal Audit
Sekretaris Perusahaan Ahmad Fathoni Ahmad Fathoni Corporate Secretary
*) Efektif berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 067/SK/DIR/2020 tanggal 16 Juni 2020.
*) Effective based on the Decree of the Board of Directors number 067/SK/DIR/2020 dated June 16, 2020.
**) Efektif berdasarkan Surat Penunjukan nomor 0077B/DSL/SPN/III/2020 tanggal 23 Maret 2020.
**) Effective based on Letter of Appointment
number 0077B/DSL/SPN /III/2020 dated
March 23, 2020.
Berdasarkan kebijakan Bank, manajemen kunci Bank mencakup anggota Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Kepala Divisi dan Kepala Cabang.
Based on the Bank’s policies, key
management of the Bank consists of members of the Board of Commissioners, Board of Directors, Sharia Supervisory Boards, Division Head and Branch Heads.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 15/13/PBI/2013 tentang Bank Umum Syariah, tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah antara lain meliputi:
Based on Bank Indonesia Regulation No. 11/3/PBI/2009 dated January 29, 2009 as amended by Bank Indonesia Regulation No. 15/13/PBI/2013 regarding Islamic Banks, the duties, authorities and responsibilities of the Sharia Supervisory Board are as follows:
– Menilai dan memastikan pemenuhan
prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank;
– Mengawasi proses pengembangan produk
baru Bank;
– Meminta fatwa kepada Dewan Syariah
Nasional untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya;
– Melakukan reviu secara berkala atas
pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank;
– Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
– Assess and ensure the fulfillment of sharia principle on operational guidelines and product issued by the Bank;
– Supervise the process of development of the Bank’s new product;
– Asked for a fatwa to the National Islamic Council for a new product were the fatwa does not exist;
– Conduct a periodic review over the fulfillment of sharia principles to the mechanism of fund-raising and distribution of funds and services;
– Request data and information related to sharia aspects from the Bank’s working units in order to implement their duties.
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. 55/POJK.04/2015
tanggal 23 Desember 2015 tentang
“Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit”.
The establishment of the Audit Committee is based on Rule No. 55/POJK.04/2015, dated
December 23, 2015 regarding “The
Establishment and the Implementation
Guidelines of Audit Committee”.
b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares
Pada tanggal 30 Desember 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas
Jasa Keuangan dengan surat
No. S-483/D.04/2013 untuk melakukan
penawaran umum saham perdana atas
4.750.000.000 lembar saham kepada
masyarakat disertai dengan waran sebanyak 950.000.000 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Januari 2014. Setiap pemegang waran seri I berhak membeli 1 (satu) saham dengan harga pelaksanaan Rp 110 per saham, yang dapat dilaksanakan selama periode
pelaksanaan yaitu mulai tanggal
15 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Apabila waran seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran seri I tersebut menjadi kadaluarsa, jumlah waran yang kadaluarsa sebesar 504.664.744 waran.
On December 30, 2013, the Bank obtained the effective notice from the Financial
Services Authority through letter
No. S-483/D.04/2013 for its initial public offering of 4,750,000,000 shares with series I warrants of 950,000,000 shares which were given free of charge. These shares were listed
in Indonesian Stock Exchanges on
January 15, 2014. Every holder of one warrant can exercise the right to purchase one share of the Bank at Rp 110 per share and the holders can exercise the right to purchase the share from July 15, 2014 to January 14, 2017. If the warrant is not exercised during this period, the warrants will expire and will have no value, a total of 504,664,744 warrants have expired.
Bank telah melakukan Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 22 Maret
2018, mengenai Perubahan Modal
Ditempatkan/Disetor sehubungan dengan
pelaksanaan Penawaran Umum untuk
penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
mendapatkan persetujuan atau diterima
pemberitahuannya dari Menteri Kahakiman dan Hak Asasi Manusia, Republik Indonesia
No. AHU-AH.01.03-0229648 tanggal
7 Agustus 2018. Berdasarkan hal tersebut maka modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sejumlah 23.959.037.851 lembar, masing-masing dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 2.395.903.785.100.
The Bank has amended its Articles of Association based on the Extraordinary General Meeting of Shareholder (EGM) of March 22, 2018, concerning Amendments to the Issued /Paid-up Capital in connection with the implementation of the Public Offering for additional capital by providing Preemptive Rights (HMETD). The amendment to the Articles of Association has received approval or notification from the Minister of Justice and Human Rights, Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0229648 dated August 7, 2018. Based on this, the issued and fully paid capital amounts to 23,959,037,851 shares, each with a nominal value of Rp 100 (one hundred Rupiah) or with a total nominal value of Rp 2,395,903,785,100.
Pada tanggal 31 Desember 2018, sejumlah 23.714.400.825 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 244.637.026 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.
As of December 31, 2018, the Bank’s outstanding shares totaling 23,714,400,825 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchanges, while the founder shares totaling 244,637,026 shares are not listed on the stock exchange.
Bank telah melakukan Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Rapat Umum pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal
27 November 2020, mengenai Perubahan
Modal Ditempatkan/Disetor sehubungan
dengan pelaksanaan Penawaran Umum untuk penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
mendapatkan persetujuan atau diterima
pemberitahuannya dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Republik Indonesia
No. AHU-AH.01.03-0413420 tanggal
30 November 2020. Berdasarkan hal tersebut maka modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sejumlah 38.813.614.319 lembar, masing-masing dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 3.881.364.131.900.
The Bank has amended its Articles of Association based on the Extraordinary General Meeting of Shareholder (EGM) of
November 27, 2020, concerning
Amendments to the Issued /Paid-up Capital in connection with the implementation of the Public Offering for additional capital by providing Preemptive Rights (HMETD). The amendment to the Articles of Association has received approval or notification from the Minister of Law and Human Rights, Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0413420 dated November 30, 2020. Based on this, the issued and fully paid capital amounts to 38,813,614,319 shares, each with a nominal value of Rp 100 (one hundred Rupiah) or with a total nominal value of Rp 3,881,364,131,900.
Pada tanggal 31 Desember 2020, sejumlah 38.425.504.906 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 388.136.413 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.
As of December 31, 2020, the Bank’s outstanding shares totaling 38,425,504,906 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchanges, while the founder shares totaling 388,136,413 shares are not listed on the stock exchange.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (ISAK)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK)
a. Standar dan amandemen/penyesuaian standar yang efektif pada periode berjalan
a. Standards and amandments/improvement to standards effective in the current period Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan
standar dan sejumlah amendemen/
penyesuaian/interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020:
In the current year, the Bank has applied new standards and a number of amendments/ improvements to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after January 1, 2020:
· PSAK 71 Instrumen Keuangan · PSAK 71 Financial Instruments
· PSAK 71 (amendemen), Instrumen
Keuangan: Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif
· PSAK 71 (amendment) Financial
Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation
· PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan
· PSAK 72 Revenue from Contracts with Customers
· PSAK 73 Sewa · PSAK 73 Leases
· PSAK 1 (amendemen) Penyajian Laporan
Keuangan: Definisi Material dan PSAK 25
(amendemen) Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan: Definisi Material
· PSAK 1 (amendment) Presentation of
Financial Statements: Definition of
Material and PSAK 25 (amendment)
Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates, and Errors:
Definition of Material
· PSAK 1 (amendemen) Penyajian Laporan
Keuangan: Judul Laporan Keuangan
· PSAK 1 (amendment) Presentation of
Financial Statements: Titles of Financial Statements
· PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2019)
Penyajian Laporan Keuangan
· PSAK 1 (Annual improvements 2019)
Presentation of Financial Statements
· PSAK 102 (Amandemen 2019) Akuntansi
Murabahah
· PSAK 102 (Amendment 2019)
Murabahah Accounting
· ISAK 101 Pengakuan Pendapatan
Murabahah Tangguh Tanpa Risiko
Signifikan Terkait Kepemilikan
Persediaan
· ISAK 101 Recognition of Deferred
Murabahah Revenue Without Significant Risks regarding Ownership of Inventory
· ISAK 102 Penurunan Nilai Piutang
Murabahah
· ISAK 102 Impairment of Murabahah
receivebles
Penerapan PSAK/Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru/revisi tidak
mengakibatkan perubahan kebijakan
akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan
untuk periode berjalan atau periode
sebelumnya kecuali sebagaimana
diungkapkan di bawah ini.
The adoption of new/revised PSAK and interpretation to PSAK (“ISAK”) does not result in changes to the Bank’s accounting policies and has no material effect on the amounts reported for the current or prior period except as disclosed below.
· PSAK 71: Instrumen Keuangan · PSAK 71: Financial Instruments
PSAK 71 memberikan persyaratan baru untuk:
PSAK 71 introduces new requirements for:
1) Klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan;
1) The classification and measurement of financial assets and financial liabilities;
2) Penurunan nilai aset keuangan; dan 2) Impairment of financial assets and;
Rincian persyaratan baru tersebut dan dampaknya terhadap laporan keuangan dijelaskan di bawah ini.
Details of these new requirements as well as their impact on the financial statements are described below.
Kecuali untuk transaksi yang diatur oleh PSAK untuk transaksi Syariah, Bank menerapkan persyaratan PSAK 71. PSAK 71 memberikan persyaratan baru untuk klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan. Sesuai dengan PSAK 71, Bank memilih pilihan pada
pengakuan awal, untuk mengukur
investasi ekuitas yang tidak tersedia untuk diperdagangkan pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain
(“FVTOCI”), yang hanya mengakui
pendapatan dividen dalam laba atau rugi dan tidak untuk menyatakan kembali informasi untuk 2019. Dengan demikian, informasi yang disajikan 2019, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, yaitu
berdasarkan PSAK 55 Instrumen
Keuangan. Selisih nilai tercatat
Penyertaan modal sementara sebesar Rp 58.644.458 ribu pada saat penerapan PSAK 71 diakui sebagai cadangan nilai wajar pada tanggal 1 Januari 2020.
Except for transactions governed by PSAK on Sharia transactions, the Bank applies PSAK 71 requirement. PSAK 71 introduces new requirements for the
classification and measurement of
financial assets and financial liabilities. In compliance with PSAK 71, the Bank elected the option at initial recognition, to measure equity investments that is not held-for-trading at fair value through other comprehensive income (“FVTOCI”), which only dividend income recognised in profit or loss and not to restate information for 2019. Accordingly, the information presented for 2019 is presented, as previously reported, under PSAK 55 Financial Instruments. The difference in the carrying amount of equity participation of Rp 58,644,458 thousand on the adoption of PSAK 71 is recognised in fair value reserve as at January 1, 2020.
· PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan
· PSAK 72 Revenue from Contracts with Customers
PSAK 72 menggantikan PSAK 34 Kontrak Konstruksi (“PSAK 34”), PSAK 23 Pendapatan (“PSAK 23”) dan Interpretasi
terkait. PSAK 72 memperkenalkan
pendekatan 5 langkah untuk pengakuan pendapatan. Pedoman yang menentukan telah ditambahkan dalam PSAK 72 sehubungan dengan skenario tertentu. Tidak terdapat perubahan pada kebijakan akuntansi Cabang atas dampak dari penerapan PSAK 72.
PSAK 72 supersedes PSAK 34
Construction Contracts (“PSAK 34”), PSAK 23 Revenue (“PSAK 23”) and the
related Interpretations. PSAK 72
introduces a 5-step approach to revenue recognition. Far more prescriptive guidance has been added in PSAK 72 to deal with specific scenarios. There have been no changes to the Branch’s acounting policies resulting from the adoption of PSAK 72.
· PSAK 73: Sewa · PSAK 73: Leases
PSAK 73 memperkenalkan persyaratan baru atau persyaratan yang disesuaikan sehubungan dengan akuntansi sewa. PSAK 73 memperkenalkan perubahan signifikan pada akuntansi sewa dengan menghilangkan perbedaan antara sewa operasi dan pembiayaan, mensyaratkan pengakuan aset hak-guna dan liabilitas sewa pada tanggal permulaan untuk seluruh sewa, kecuali sewa jangka-pendek dan sewa yang aset pendasarnya
bernilai-rendah. Berbeda dengan
akuntansi penyewa, persyaratan
akuntansi pesewa secara luas tetap tidak berubah. Rincian atas persyaratan baru tersebut dijelaskan dalam Catatan 3. Dampak dari penerapan PSAK 73
terhadap laporan keuangan Bank
diuraikan di bawah ini.
PSAK 73 introduces new or amended requirements with respect to lease accounting. It introduces significant changes to the lessee accounting by
removing the distinction between
operating and finance lease and requiring the recognition of a right-of-use asset and a lease liability at commencement for all leases, except for short-term leases and leases of low value assets. In contrast to lessee accounting, the requirements for lessor accounting have remained largely
unchanged. Details of these new
requirements are described in Note 3. The impact of the adoption of PSAK 73 on the Bank's financial statements is described below.
Tanggal penerapan awal PSAK 73 bagi Bank adalah 1 Januari 2020.
The date of initial application of PSAK 73 for the Bank is January 1, 2020.
Bank telah menerapkan PSAK 73
menggunakan pendekatan dengan
dampak kumulatif pada awal penerapan yang mana:
The Bank has applied PSAK 73 using the cumulative catch-up approach which:
· mensyaratkan Bank untuk mengakui
dampak kumulatif pada awal
penerapan PSAK 73 sebagai
penyesuaian terhadap saldo awal saldo laba pada tanggal penerapan awal; dan
· requires the Bank to recognize the cumulative effect of initially applying PSAK 73 as an adjustment to the opening balance of retained earnings at the date of initial application; and
· tidak memperkenankan penyajian
kembali saldo komparatif, yang tetap disajikan sesuai PSAK 30 Sewa (“PSAK 30”) dan ISAK 8 Penentuan
Apakah Suatu Perjanjian
Mengandung Suatu Sewa (“ISAK 8”).
· does not permit restatement of comparatives, which continue to be presented under PSAK 30 Leases (“PSAK 30”) and ISAK 8 Determining whether an Arrangement contains a Lease (“ISAK 8”).
(a) Dampak dari definisi baru sewa (a) Impact of the new definition of a lease
Bank telah menggunakan cara praktis yang tersedia pada transisi PSAK 73 untuk tidak menilai kembali apakah sebuah kontrak mengandung sewa. Dengan demikian, definisi sewa sesuai dengan PSAK 30 dan ISAK 8 akan tetap diterapkan terhadap sewa yang disepakati atau dimodifikasi sebelum 1 Januari 2020.
The Company has made use of the practical expedient available on transition to PSAK 73 not to reassess whether a contract contains a lease. Accordingly, the definition of a lease in accordance with PSAK 30 and ISAK 8 will continue to be applied to those leases entered or modified before January 1, 2020.
Perubahan pada definisi sewa terutama
berhubungan dengan konsep
pengendalian. PSAK 73 menentukan
apakah kontrak mengandung sewa
berdasarkan apakah pelanggan memiliki hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka
waktu untuk dipertukarkan dengan
imbalan.
The change in definition of a lease mainly relates to the concept of control. PSAK 73 determines whether a contract contains a lease on the basis of whether the customer has the right to control the use of an identified asset for a period of time in exchange for consideration.
Bank menerapkan definisi sewa dan panduan terkait yang terdapat dalam PSAK 73 terhadap seluruh kontrak sewa yang disepakati atau dimodifikasi pada atau setelah 1 Januari 2020 (terlepas apakah Bank adalah pesewa atau penyewa dalam kontrak sewa). Definisi baru dalam PSAK 73 tidak akan mengubah secara signifikan lingkup kontrak yang memenuhi definisi sewa bagi Bank.
The Bank applies the definition of a lease and related guidance set out in PSAK 73 to all lease contracts entered into or modified on or after January 1, 2019 (whether it is a lessor or a lessee In the lease contract). The new definition in PSAK 73 does not change significantly the scope of contracts that meet the definition of a lease for the Bank.
(b) Dampak terhadap Akuntansi Penyewa (b) Impact on Lessee Accounting
Sewa operasi terdahulu Former operating leases
PSAK 73 mengubah cara Bank
memperlakukan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi dalam PSAK 30, yang tidak dicatat di neraca.
PSAK 73 changes how the Bank accounts for leases previously classified as operating leases under PSAK 30, which were off-balance-sheet.
Dengan menerapkan PSAK 73, untuk seluruh sewa (kecuali sebagaimana dijelaskan di bawah ini), Bank:
Applying PSAK 73, for all leases (except as noted below), the Bank:
(i) Mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa pada laporan posisi keuangan, yang pada awalnya diukur pada nilai kini dari pembayaran sewa masa
depan, dengan aset hak-guna
disesuaikan dengan jumlah
pembayaran di muka atau terutang terkait sewa tersebut sesuai dengan PSAK 73.C08(b)(ii), kecuali untuk aset hak-guna sewa properti yang diukur secara retrospektif seolah-olah standar telah diterapkan sejak tanggal permulaan sewa;
(i) Recognizes right-of-use assets and lease liabilities in the statement of financial position, initially measured at the present value of future lease payments, with the right-of-use asset adjusted by the amount of any prepaid or accrued lease payments
in accordance with PSAK
73.C08(b)(ii), except for right-of-use asset for property leases which were measured on a retrospective basis as if the standard have been applied on commencement date;
(ii) Mengakui penyusutan aset hak-guna dan bunga atas liabilitas sewa pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan
(ii) Recognizes depreciation of right-of-use assets and interest on lease liabilities in the statement profit or
loss and other comprehensive
income; and
(iii) Memisahkan jumlah kas yang
dibayarkan atas bagian pokok
(disajikan dalam kegiatan
pembiayaan) dan bunga (disajikan
dalam kegiatan operasi) dalam
laporan arus kas.
(iii) Separates the total amount of cash paid into a principal portion (presented within financing activities) and interest (presented within operating activities) in the statement of cash flows.
Insentif sewa (contoh, periode sewa gratis) diakui sebagai bagian dari pengukuran aset hak-guna dan liabilitas sewa di mana dalam PSAK 30 insentif sewa mengakibatkan pengakuan liabilitas insentif sewa, yang diamortisasi sebagai pengurang atas beban sewa secara garis lurus.
Lease incentives (e.g. free rent period)
are recognized as part of the
measurement of the right-of-use assets and lease liabilities whereas under PSAK 30 they resulted in the recognition of a lease incentive liability, amortized as a reduction of rental expense on a straight-line basis.
Dalam PSAK 73, aset hak-guna diuji untuk penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48
Penurunan Nilai Aset. PSAK 73
menggantikan persyaratan sebelumnya untuk mengakui provisi atas kontrak sewa yang bersifat memberatkan.
Under PSAK 73, right-of-use assets are tested for impairment in accordance with PSAK 48 Impairment of Assets. This replaces the previous requirement to recognize a provision for onerous lease contracts.
Untuk sewa jangka-pendek (sewa dengan masa sewa 12 bulan atau kurang) dan sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (seperti komputer pribadi dan furnitur kantor), Bank telah memilih untuk mengakui beban sewa secara garis lurus sebagaimana diijinkan dalam PSAK 73. Beban ini disajikan dalam “beban umum dan administrasi” di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
For short-term leases (lease term of 12 months or less) and leases of low-value assets (such as personal computers and office furniture), the Bank has adopted to recognize a lease expense on a straight-line basis as permitted by PSAK 73. This expense is presented within “general administrative expenses” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Bank telah menggunakan cara praktis berikut ketika menerapkan pendekatan dampak kumulatif pada awal penerapan terhadap sewa-sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30:
The Bank has used the following practical expedients when applying the cumulative catch-up approach to leases previously classified as operating leases applying PSAK 30:
· Bank telah menerapkan tingkat diskonto tunggal untuk portofolio sewa dengan karakteristik yang secara wajar serupa;
· Bank has applied a single discount rate to a portfolio of leases with reasonably similar characteristics;
· Bank telah menyesuaikan aset hak-guna pada tanggal penerapan awal dengan jumlah provisi sewa yang bersifat memberatkan sesuasi PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi (“PSAK 57”) segera
dalam laporan posisi keuangan
sebelum tanggal penerapan awal sebagai alternatif untuk melakukan reviu penurunan nilai;
· Bank has adjusted the right-of-use asset at the date of initial application by the amount of provision for onerous leases recognized under
PSAK 57 Provisions Contingent
Liabilities and Contingent Assets (“PSAK 57”) in the statement of financial position immediately before the date of initial application as an
alternative to performing an
impairment review;
· Bank telah memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terhadap sewa-sewa yang masa sewanya berakhir dalam 12 bulan dari tanggal penerapan awal;
· Bank has elected not to recognize right-of-use assets and lease liabilities to leases for which the lease term ends within 12 months of the date of initial application;
· Bank telah mengecualikan biaya langsung awal dari pengukuran aset hak-guna pada tanggal penerapan awal;
· Bank has excluded initial direct costs from the measurement of the right-of-use asset at the date of initial application;
· Bank telah menggunakan tinjauan ke belakang, dalam menentukan masa sewa jika kontrak mengandung opsi
untuk memperpanjang atau
menghentikan sewa.
· Bank has used hindsight when determining the lease term when the contract contains options to extend or terminate the lease.
Sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan
Former finance leases
Untuk sewa-sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan sesuai PSAK 30, jumlah tercatat aset sewaan dan utang sewa pembiayaan yang diukur sesuai PSAK 30 segera sebelum tanggal penerapan awal direklasifikasi masing-masing ke aset hak-guna dan liabilitas sewa tanpa penyesuaian, kecuali dalam hal Bank telah memilih untuk menerapkan pengecualian pengakuan sewa bernilai rendah.
For leases that were classified as finance leases applying PSAK 30, the carrying amount of the leased assets and
obligations under finance leases
measured applying PSAK 30 immediately before the date of initial application is reclassified to right-of-use assets and lease liabilities respectively without any adjustments, except in cases where the Bank has elected to apply the low-value lease recognition exemption.
Aset hak-guna dan liabilitas sewa dicatat sesuai PSAK 73 dari 1 Januari 2020.
The right-of-use asset and the lease liability are accounted for applying PSAK 73 from January 1, 2020.
Perbedaan utama antara PSAK 73 dan PSAK 30 sehubungan dengan kontrak yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah pengukuran jaminan nilai residual yang diberikan oleh penyewa kepada pesewa. PSAK 73 mensyaratkan Bank mengakui sebagian dari liabilitas sewa hanya sejumlah nilai
yang diharapkan akan terhutang
berdasarkan jaminan nilai residual, bukan jumlah jaminan nilai maksimum seperti
yang disyaratkan oleh PSAK 30.
Perubahan ini tidak berdampak material pada laporan keuangan Bank.
The main differences between PSAK 73 and PSAK 30 with respect to contracts formerly classified as finance leases is the measurement of the residual value guarantees provided by the lessee to the lessor. PSAK 73 requires that the Bank recognizes as part of its lease liability only the amount expected to be payable under a residual value guarantee, rather than the maximum amount guaranteed as required by PSAK 30. This change did not have a material effect on the Bank’s financial statements.
(c) Dampak terhadap akuntansi pesewa (c) Impact on lessor accounting
PSAK 73 tidak mengubah secara
substansial cara pesewa mencatat sewa.
Dalam PSAK 73, pesewa tetap
mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.
PSAK 73 does not substantially change how a lessor accounts for leases. Under PSAK 73, a lessor continues to classify leases as either finance leases or operating leases and accounts for those two types of leases differently.
Tetapi, PSAK 73 telah mengubah dan memperluas persyaratan pengungkapan, terutama cara pesewa mengelola risiko yang timbul dari kepentingan residual dalam aset sewa.
However, PSAK 30 has changed and expanded the disclosures required, in particular regarding how a lessor manages the risks arising from its residual interest in leased assets.
Rata-rata tertimbang suka bunga pinjaman inkremental penyewa yang diterapkan pada liabilitas sewa yang diakui dalam laporan
posisi keuangan pada tanggal
1 Januari 2020 adalah 8,13%.
The weighted average lessee’s incremental borrowing rate applied to the lease liabilities recognized in the statement of financial position on January 1, 2020 is 8.13%.
Tabel di bawah ini menunjukkan komitmen sewa operasi yang diungkapkan dengan
menerapkan PSAK 30 pada tanggal
31 Desember 2019 (Catatan 20),
didiskontokan menggunakan suku bunga
pinjaman inkremental pada tanggal
penerapan awal dan liabilitas sewa yang diakui pada laporan posisi keuangan pada tanggal penerapan awal:
The following table shows the operating lease
commitments disclosed applying
PSAK 30 at December 31, 2019 (Note 20), discounted using the incremental borrowing rate at the date of initial application and the lease liabilities recognized in the statement of financial position at the date of initial application:
1 Januari/ January 1,
2020 Rp
Komitmen sewa operasi pada Operating lease commitments
31 Desember 2019 6.259.845 at December 31, 2019
Dampak diskonto (472.528) Effect of discounting
Liabilitas sewa yang diakui Lease liabilities recognized
Aset hak-guna diukur sebesar jumlah yang sama dengan liabilitas sewa, disesuaikan dengan jumlah pembayaran di muka atau pembayaran akrual sewa yang terkait dengan sewa tersebut yang diakui dalam laporan posisi keuangan segera sebelum tanggal penerapan awal, kecuali untuk aset hak-guna sewa properti yang diukur secara retrospektif seolah-olah standar telah diterapkan sejak tanggal permulaan sewa. Akibatnya, aset hak-guna sebesar Rp 7,730 juta diakui pada tanggal 1 Januari 2020 dan pembayaran di muka berkurang sebesar Rp 1,942 juta.
Right-of-use assets were measured at the amount equal to the lease liability, adjusted by the amount of any prepaid or accrued lease payments relating to that lease recognized in the statement of financial position immediately before the date of initial application, except for the right-of-use assets for property leases which were measured on a retrospective basis as if the standard had been applied since the commencement date. Consequently, right-of-use assets of Rp 7.730 million were recognized on January 1, 2020 and prepayments decreased by Rp 1.942 million.
Disamping itu, Bank telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2020, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan Bank, yaitu:
Besides, the Bank adopted the revised accounting standard on January 1, 2020, which is considered relevant to the Bank’s financial statements, as follows:
· Revisi PSAK 102: Akuntansi Murabahah;
PSAK 102 (2019) merevisi acuan
pengakuan pendapatan murabahah
tangguh dimana penjual tidak memiliki risiko persediaan yang signifikan pada ISAK 101. Sebelumnya, transaksi ini mengacu kepada PSAK 50, PSAK 55 dan
PSAK 60, PSAK102 (2019) juga
mencakup penambahan istilah, perubahan ruang lingkup dan beberapa pengaturan yang tidak signifikan.
· Revised PSAK 102,“Accounting for
Murabahah” PSAK 102 (2019) revised guideline of Murabahah accrued revenue recognition where the seller does not have significant inventory risk referring to ISAK 101. Previously, this transaction refers to PSAK 50, PSAK 55, and PSAK 60, PSAK 102 (2019) consisting of additional term, change in scope, and some non significant other regulation.
· ISAK 101: Pengakuan Pendapatan
Murabahah Tangguh Tanpa Risiko
Signifikan Terkait Kepemilikan Persediaan; ISAK 101 akan menjadi acuan bagi entitas yang menerapkan ‘metode pendapatan efektif’ yang sebelumnya mengacu kepada PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60.
· ISAK 101, "Recognition of Deferred Murabahah Revenues Without Significant Risks Regarding Ownership of Inventory", ISAK 101 will be guideline for an entity that applies‘ effective income method’ that previously refers to PSAK 50, PSAK 55, and PSAK 60.
· ISAK 102: Penurunan Nilai Piutang
Murabahah. ISAK 102 mengungkapkan ‘penurunan nilai piutang murabahah’ merupakan bridging standard yang sampai dengan keluarnya PSAK penurunan nilai aset - aset yang berasal dari transaksi berbasis syariah. ISAK 102 mensyaratkan entitas untuk melanjutkan kebijakan akuntansi saat ini untuk penurunan nilai piutang murabahah, seperti incurred loss, regulatory provisioning, atau pendekatan lain.
· ISAK 102 “Impairment of Murabahah Receivables” ISAK 102 states that ‘impairment of Murabahah receivables’ is a bridging standard until PSAK on related impairment of sharia assets and sharia transactions will be published. ISAK 102 requires an entity to continue current accounting policy for impairment of Murabahah, such as incurred loss, regulatory provisioning, or other approach.
Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK 102 , ISAK 101 dan ISAK 102 terhadap laporan keuangan Bank.
There is no siginificant impact of the application of PSAK 102, ISAK 101 and ISAK 102 to Bank financial statements.
b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan
b. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted
Pada tanggal persetujuan laporan keuangan, amandemen PSAK yang relevan bagi Bank diterbitkan namun belum belaku efektif sebagai berikut:
At the date of authorization of these financial statements, the following amendments to PSAK relevant to the Bank were issued but not effective:
· PSAK 73 (amendemen) Sewa : Konsesi Sewa terkait COVID-19 efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Juni 2020, dengan penerapan dini.
· PSAK 73 (amendment) Leases: Rental
Concessions related to COVID-19
effective for periods beginning on or after June 1, 2020, with early application permitted.
· PSAK 112 Akuntansi Wakaf · PSAK 112 Accounting for Endowments
· PSAK 22 (amendemen) Kombinasi
Bisnis: Definisi Bisnis efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2021, dengan penerapan dini.
· PSAK 22 (amendment) Business
Combination: Definition of a Business effective for periods beginning on or after January 1, 2021, with early application permitted.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari penerapan standar,
amendemen dan interpretasi tersebut
terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.
As of the issuance date of the financial statements, the effects of adopting these standards, amendments and interpretations on the financial statements are not known nor reasonably estimable by management.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah di Indonesia dan
Peraturan VIII.G.7 dalam keputusan
Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Emiten atau Bank Publik.
The financial statements of the Bank have been prepared and presented in accordance
with Indonesian Financial Accounting
Standards for Sharia entity and Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 dated June 25, 2012 Regulation No. VIII.G.7 of the deed of regarding the Guideline for Financial Statement Presentation and Disclosure of Issuers or Public Entities.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain premises and equipment and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.