• Tidak ada hasil yang ditemukan

@Modul Mahasiswa UPLOAD 2016.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "@Modul Mahasiswa UPLOAD 2016.docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL BLOK 9

ENDOKRIN, METABOLISME & NUTRISI

Penyusun:

dr. Azham Purwandhono, M.Si. dr. Heni Fatmawati, M.Kes

dr. Hairrudin, M.Kes dr. Ali Santosa, SpPD

dr. Ancah CNM, Ph.D dr. M. Ali Shodikin, M.Kes., Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016

KATA PENGANTAR

(2)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan modul pengajaran blok endokrin, metabolisme dan nutrisi ini berjalan dengan baik. Modul pengajaran ini disusun dari dana HPEQ project untuk memperbaiki modul-modul blok endokrin, metabolisme dan nutrisi sebelumnya. Pada modul pengajaran ini, terdapat beberapa perubahan pada konsep penyusunan, diantaranya pada tujuan belajar, yang disesuaikan berdasarkan Blueprint kurikulum 2012. Modul ini juga lebih lengkap dibandingkan dengan modul-modul endokrin, metabolisme dan nutrisi sebelumnya, dan telah disesuaikan dengan buku panduan modul pengajaran yang telah ditetapkan.

Blok endokrin, metabolisme dan nutrisi merupakan blok kesembilan dari keseluruhan blok dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Seperti blok-blok sebelumnya, pada blok ini diharapkan peserta didik belajar menyiapkan diri sebagai seorang mahasiswa kedokteran dan calon dokter, bagaimana membangun suatu pemahaman yang komprehensif khususnya tentang blok endokrin, metabolisme dan nutrisi sebagai dasar ilmu kedokteran. Oleh karena itu, modul ini mengulas tentang anatomi, histologi, fisiologi dan biokimia endokrin dan kelainan-kelainan klinis yang terjadi akibat defek pada hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin tersebut. Pada modul ini juga disinggung tentang gangguan metabolisme nutrisi.

Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai triger dalam diskusi tutorial yang diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk ujian. Modul ini dilaksanakan menggunakan strategi PBL, dengan diskusi tutorial sebagai jantung dari seluruh kegiatan. Kegiatan belajar yang lain meliputi kuliah, praktikum dan skills laboratorium dilaksanakan untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.

Besar harapan kami, modul pengajaran ini dapat membantu mahasiswa mencapai pemahaman tentang sistem respirasi manusia dengan lebih baik. Terima kasih kami sampaikan kepada HPEQ project, narasumber, sejawat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan modul ini.

Jember, November 2016 Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Kover Modul...i

Kata pengantar...ii

Daftar isi...iii

Daftar Tutor Blok 9...iv

Pendahuluan...1

Metode belajar...7

Jadwal kegiatan blok 9...9

Topik Kuliah dan Praktikum...11

Skenario 1 Kelenjar Hipofisis...12

Skenario 2 Kelenjar Pankreas...14

Skenario 3 Kelenjar Thyroid-Parathyroid...16

Skenario 4 Kelenjar Adrenal...19

Skenario 5 Metabolisme & Nutrisi...22

(4)

DAFTAR TUTOR BLOK 9

A. dr. M. Ali Shodikin, M.Kes., Sp.A 08155007780

B. dr. Hairrudin, M.Kes 085859554143

C. dr. Yuli Hermansyah, Sp.PD 08883503224

03313643139

D. dr. Dita Diana Parti Sp.OG 0817544322

E. dr. Ida Srisurani, M.Kes 081357484568

F. dr. Septa Surya W, Sp.U 08123479140

G. dr. Sheila Rachmania 081336222909

H. dr. M. Afiful Jauhani 081234563738

I. dr. Rini Riyanti Sp.PK 081249805080

J. dr.

Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp. BP-RE

085257227499

I. PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM BLOK

(5)

Pada blok ini mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember akan mempelajari beberapa kelenjar endokrin yang meliputi hipofisis, pankreas, tiroid, paratiroid dan adrenal ditinjau dari sisi Anatomi, Histologi, Fisiologi, Patologi Anatomi dan Biokimia. Disamping itu juga dibahas tentang kelainan-kelainan yang terjadi akibat disfungsi hormon yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut. Pada blok ini juga dibahas beberapa kajian tentang nutrisi dan metabolisme dengan kelainan yang menyertai, seperti malnutrisi, obesitas, dan hiperurikosemia yang terjadi di daerah agroindustri.

2. TUJUAN UMUM BLOK

Setelah mengikuti blok ini mahasiswa diharapkan dapat memahami landasan ilmiah tentang dasar-dasar endokrin, metabolismedan nutrisi sehingga mampu mengelola kasus yang terjadi akibat adanya defek pada hormon, gangguan metabolisme maupun nutrisi yaitu dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan, dan memberikan diagnosis yang tepat, serta menerapkan terapi atau tatalaksana yang adekuat pada penyakit atau gangguan yang terjadi pada sistem endokrin, khususnya penyakit agromedis.

3. KETERKAITAN DENGAN BLOK YANG LAIN

Dalam mempelajari blok endokrin, metabolisme dan nutrisi, mahasiswa juga harus memperhatikan keterkaitannya terutama dengan blok 8 yang mempelajari tentang, kardiovaskular, blok 11 yang mempelajari tentang nefrologi, blok 12 yang mempelajari tentang reproduksi, dan blok 18 yang mempelajari tentang kegawatdaruratan.

4. HASIL BELAJAR BLOK

Setelah mahasiswa dinyatakan lulus pada blok endokrin, metabolisme dan nutrisi ini, diharapkan mahasiswa mampu:

a. bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik kedokteran Indonesia b. bersikapterbuka, dan menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia,

gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi terkait dengan kelainanendokrin, metabolisme dan nutrisi

c. mengenali kelompok rentan (vulnerable)serta langkah-langkah pengelolaannyapada penyakit-penyakit gangguanendokrin, metabolisme dan nutrisi

d. mengenali upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di masyarakat multikulturpada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

e. menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih mampu pada penyakit-penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

f. membangun komunikasi serta berempati secara verbal dan nonverbal dengan bahasa yang santun dan dapat dimengerti

(6)

g. mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan organ respirasi secara holistik dan komprehensif

h. memanfaatkan teknologi informasi komunikasi serta keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk belajar sepanjang hayat dan diseminasi informasi

i. menggunakan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar, klinik, humaniora, komunitas dan kesehatan masyarakat dalam upaya promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi medis dan sosial, serta untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

j. menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk memahami mekanisme normal dan perubahan-perubahan yang terjadi di tingkat molekuler, seluler, organ, sistem, individu, keluarga dan masyarakat untuk merencanakan strategi pengelolaan penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

k. menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk menetapkan permasalahan, menegakkan diagnosis, prognosis penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

l. menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah kesehatan organ respirasi, berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologipenyakit, gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

m. menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar dan klinik pada penyakitgangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

n. menerapkan prinsip-prinsip ilmu humaniora, kesehatan masyarakat, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga untuk menentukan faktor medikoantropologi dan prioritas masalah kesehatanpada individu, keluarga dan masyarakat pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

o. mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien (patient preference), bukti ilmiah kedokteran (medical evidence), dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan (health care constrain) untuk mengambil keputusan pada penyakit-penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

p. mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

q. merencanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, serta melakukan identifikasi upaya pencegahan timbulnya masalah kesehatan pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

r. melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk mencegah dan memperlambat timbulnya penyakit, serta melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan timbulnya komplikasi penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

(7)

s. menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis, serta menginterpretasi data kesehatan keluarga dan masyarakat dalam rangka mengidentifikasi masalah kesehatan pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

t. memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti (evidence-based medicine) pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

u. mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat kewenangannya dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien, serta mengkonsultasikan dan/atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan medis yang berlaku pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

v. menentukan landasan penulisan resep obat secara bijak dan rasional, jelas, lengkap, dan dapat dibaca, serta mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan penatalaksanaan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

w. menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan dokter keluarga secara komprehensif, holistik dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

x. merencanakan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai dari identifikasi masalah hingga rehabilitasi komunitas pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

y. mengidentifikasi upaya kesehatan promosi, preventif, kurasi, rehabilitasi medis dan sosial terhadapmasalah kesehatan yang timbul akibat aktivitas agroindustrimelalui pendekatan molekuler, seluler, individu, keluarga, komunitas dan masyarakat pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

z. mengenali aspek-aspek biologis, psikologis, sosiologis, budaya, dan ekonomi yang timbul sebagai dasar pengelolaan pada penyakit gangguan endokrin, metabolisme dan nutrisi

5. DASAR PENGETAHUAN

Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar pengetahuan sebagai berikut:

a. Anatomi: Struktur anatomi kelenjar endokrin

b. Biokimia: Dasar-dasar endokrin, Tiroid, dan Metabolisme lipid

(8)

d. Patologi Anatomi: Patologi sistem endokrin

e. Farmakologi: Obat Sistem Endokrin dan Kortikosteroid

f. IKM/Gizi: Nutrisi pada diabetes melitus dan obesitas, Makro dan mikronutrien

g. Penyakit Dalam: Penyakit terkait gangguan kelenjar endokrin (hipofisis, pankreas, tiroid, adrenal), Penyakit terkait gangguan metabolisme (hiperurikosemia, hiperlipidemia, obesitas)

h. Pediatri: Endokrinologi anak, Malnutrisi pada anak

i. Penyakit bedah: Terapi bedah pada penyakit kelenjar endokrin j. Etik dan Humaniora: Patient Safety, Aspek sosial budaya endokrin 6. PRAKTIKUM PENUNJANG

Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar pengetahuan yang juga didukung oleh praktikum berikut:

a. Anatomi: Struktur anatomi organ endokrin b. Histologi: Struktur histology kelenjar endokrin c. Patologi Anatomi: Patologi sistem endokrin 7. SKILLS LABORATORIUM

a. Mengatur Diet b. Pemberian Insulin

c. Pemeriksaan Laboratorium Penunjang d. Prosedur Penunjang Diagnostik e. Prosedur Terapeutik

f. Farmakoterapi Endokrin g. Komunikasi Terapeutik h. Kedokteran Komunitas

8. BAGIAN YANG TERLIBAT

Dalam mempelajari system respirasi pada blok ini, perlu melibatkan beberapa bagian atau laboratorium, yaitu: laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Farmakologi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, serta bagian/SMF Bedah, Interna, Pediatri, Humaniora, Agromedis.

(9)

Blok

9

Blok

9

Hipofisi s Hipofisi s Pankrea s Pankrea s Tiroid & Paratiroi d Tiroid & Paratiroi d Adrenal Adrenal Kel. Metab & Nutrisi Kel. Metab & Nutrisi 9. POHON TOPIK 10. PRASARAT BLOK

Untuk mengikuti Blok ini mahasiswa harus sudah menempuh matakuliah Blok 1- 8. 11. REFERENSI UTAMA

a. Ahmed, R. G. 2005. The physiological and biochemical effects of diabetes on the balance between oxidative stress and antioxidant defense system. Med. J. Islamic World Academy

Sci. 15, 31–42.

b. Anderson, J. W. 2006. Diabetes mellitus: medical nutrition therapy, dalamModern

Nutrition in Health and Disease (Shils M. E., Shike M., Ross A. C., Caballero B., and

Cousins R. J., eds.) 10th ed., hal. 1043–1066. Lippincott Williams & Wilkins,

Philadelphia.

c. American Diabetes Association. 2004. Nutrition principles and recommendations in diabetes. Diabetes Care 27 (supp. 1), S36–S46.

d. De Fronzo, R. A. 2004. Pathogenesis of type 2 diabetes mellitus. Med. Clin. N. Am. 88, 787–835.

e. Evans, J. L et.al. 2002. Oxidative stress and stress-activated signaling pathways: a unifying hypothesis of type 2 diabetes. Diabetes Rev. 23 (5), 599–622.

f. Ganong, W.F. 2001. Review of medical physiology 20thed. New York. Lange Medical

Book. McGraw Hill.

g. Goodman & Gilman’s. 2003. The pharmacological basis of theurapetics 10thed. New

York. McGraw Hill.

h. Guyton & Hall. 2000 . Textbook of medical physiology 10th ed. Philadelpia. W.M

Saunders Company.

i. Katzung. 2003. Clinical Pharmacology 9thed. New York. McGraw Hill.

j. Murray, R.K. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC.

k. Peppa, M. Uribarri, J. and Vlassara, H. 2003. Glucose, advanced glycation end products, and diabetes complications: what is new and what works. Clin. Diabet. 21, 186–187. l. PerastuanAhliPenyakitDalam Indonesia. 1999. Buku Ajar IlmuPenyakitDalamJilid 1

edisiketiga. Jakarta. Balai Penerbit FKUI

(10)

n. Suastika, K & Sutanegara N.D. 1995. Penyakit Kelenjar Tiroid. Jakarta. EGC. o. Voet, D & Voet, J.G. 2004. Biochemistry 3rd Edition. New York: Jhonwilley& Son.

(11)

II.

METODA BELAJAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES, dengan strategi utama belajar berdasarkan masalah atau problem-based learning (PBL). Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi trigger atau pemicu dalam belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar, dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. Untuk melatih ketrampilan medik peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan, serta praktek kerja klinik. a. Diskusi Tutorial

Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai trigger dalam diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan tenggng waktu 3-4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:

(1) mengklarifikasi istilah / konsep (2) menetapkan permasalahan (3) menganalisis masalah

(4) menarik kesimpulan langkah (3) (5) menentukan tujuan belajar (6) belajar mandiri

(7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.

Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6) dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.

b. Kuliah

Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal, maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.

c. Praktikum

Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi serta menambah ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih mudah dipahami dengan melakukan praktikum laboratorium sehingga konsep atau teori menjadi lebih mudah.

(12)

d. Pelatihan Ketrampilan Medik

Pelatihan ketrampilan medik bertujuan melatih ketrampilan medik mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran yang ada seperti manekin, phantom, pasien simulasi, dll. Materi pelatihan berupa pemeriksaan fisik, pertolongan kegawatdaruratan, serta pelatihan ketrampilan khusus seperti rawat luka, jahit luka, injeksi, pemasangan infus, kateter dan lain-lain.

e. Konsultasi Pakar

Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung kebutuhan.

f. Belajar Mandiri

Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.

g. Evaluasi

Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:

(1) Ujian integrasi (60%) dan praktikum (20%)

(2) Tutorial (20%)

Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.

ANGKA HURUF NILAI KETERANGAN

A ≥ 80 A 4 Istimewa 75 ≤ AB < 79 AB 3,5 Sangat baik 70 ≤ B < 75 B 3 Baik 65 ≤ BC < 70 BC 2,5 Cukup baik 60 ≤ C < 65 C 2 Cukup 55 ≤ CD < 60 CD 1,5 Kurang 50 ≤ D <55 D 1 Kurang 45 ≤ DE < 50 DE 0,5 Sangat kurang < 45 E 0 Sangat kurang 0 - 49,99 E 0 Sangat kurang

(13)

III. JADWAL KEGIATAN BLOK 9 MINGG

U KE

JAM HARI

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

I 14 - 18 Nov ‘16 07.00-08.00 OVERVIEW 08.00-10.00 TUTORIAL 1 SKENARIO 1 KULIAH 2 TRAKLINDA S TUTORIAL 2 SKENARIO 1 KULIAH 5 10.00-11.00 TRAKLINDA S

11.00-12.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA

Sholat Jum’at

12.00-13.00

KULIAH 1 PRAKTIKUM 1 KULIAH 3 KULIAH 4 13.00-14.00 II 21 - 25 Nov‘16 07.00-08.00

08.00-10.00 SKENARIO 2TUTORIAL 1 KULIAH 6 TRAKLINDAS

TUTORIAL 2 SKENARIO 2 KULIAH 9 10.00-11.00 ISHOMA TRAKLINDA S

11.00-12.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA

Sholat Jum’at 12.00-13.00 PRAKTIKU M 2 KULIAH 7 KULIAH 8 13.00-14.00 III 28 Nov-2 Des ‘16 07.00-08.00

08.00-10.00 SKENARIO 3TUTORIAL 1 KULIAH 11 TRAKLINDAS

TUTORIAL 2 SKENARIO 3 KULIAH 13 10.00-11.00 ISHOMA TRAKLINDA S MANDIRI

11.00-12.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA

Sholat Jum’at

12.00-13.00

KULIAH 10 KULIAH 12 PRAKTIKUM3

(14)

IV 5 - 9 Des ‘16 07.00-08.00

08.00-10.00 SKENARIO 4TUTORIAL 1 PRAKTIKUM 4 TRAKLINDAS

TUTORIAL 2 SKENARIO 3 KULIAH 17 10.00-11.00 TRAKLINDA S

11.00-12.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

Sholat Jum’at

12.00-13.00

KULIAH 14 KULIAH 15 KULIAH 16

13.00-14.00 V 12 -16 Des‘16 07.00-08.00 Libur

08.00-10.00 Libur KULIAH 18 TRAKLINDAUJIAN S TUTORIAL 2 SKENARIO 5 10.00-11.00 Libur TUTORIAL 1 SKENARIO 5 UJIAN TRAKLINDA S

11.00-12.00 Libur ISHOMA ISHOMA

Sholat Jum’at 12.00-13.00 Libur 13.00-14.00 VI 19 - 23 Des ‘16 08.00-selesa i

UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN

VII 26 -30 Des‘16 08.00-selesa i

(15)

Topik Kuliah dan Praktikum Topik Kuliah:

1. Anatomi Kelenjar Endokrin :

dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp. BP-RE

2. Dasar-dasar Endokrin : dr. Ika Rahmawati S, M.Biotech. 3. Histologi Kelenjar Endokrin : dr. Rosita Dewi

4. Fisiologi Endokrin : Dr. dr. Aris Prasetyo, M.Kes. 5. Pankreas dan Diabetes Mellitus : dr. Ali Santoso, Sp.PD 6. Regulasi insulin dan penanganan koma diabetik : dr. Ali Santoso, Sp.PD

7. Obat Anti Diabetes : dr. Desie Dwi W., M.Biomed.

8. GAKY dan aspek sosial budaya masyarakat

yang menyertainya : dr. Ida Srisurani, M.Kes.

9. Kortikosteroid dan

Obat untuk Penyakit Tiroid : dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd Ked. 10. Patologi Klinik Tiroid : dr. Rini Riyanti, Sp.PK

11. Terapi Bedah Tiroid : SMF Ilmu Bedah

12. Patologi Anatomi Endokrin : dr.Al Munawir, M.Kes.,Ph.D. 13. Endokrinologi Anak (DM Juvenil&hipothyroid) : SMF IKA / dr. A. Nuri Sp.A 14. Obesitas dan hiperurikosemia : dr. Ali Santoso, Sp.PD

15. Metabolisme Lipid : dr. Hairrudin, M.Kes

16. Nutrisi DM, Makro dan Mikronutrien : dr. Dwita AR, M.Kes

17. Malnutrisi : SMF IKA / dr. M. Ali S Sp.A

18. Adrenal dan Kelainan hormon adrenal : dr. Yuli Hermansyah, Sp.PD .

Topik Praktikum:

1. Anatomi Kelenjar endokrin :

dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp. BP-RE

2. Histologi Kelenjar endokrin : dr. Rosita Dewi

3. Farmako obat anti diabetes : dr. Desie Dwi W., M.Biomed. 4. Patologi anatomi endokrin : dr. Al Munawir, M.Kes. Ph.D.

(16)

IV. SKENARIO

SKENARIO 1: PERAWAKAN TINGGI

Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dibawa ibunya ke dokter RSD karena tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan teman sebaya. Ibu khawatir apakah anaknya mengalami kelainan. Ada riwayat perawakan pendek dalam keluarganya yaitu pamannya yang mengalami kekurangan hormon pertumbuhan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, didapatkan rahang dan dahi yang menonjol. Pengukuran antropometri menunjukkan berat badan 50 kg dan tinggi 180 cm. Lingkar kepala adalah 54 cm. Tinggi ayah 170 cm, ibu 160 cm. Rasio bagian tubuh atas dan bawah serta rentang lengan menunjukkan perawakan tinggi proporsional.

Pemeriksaan penunjang menunjukkan tidak ada kelainan pada darah, feses dan urin lengkap. Usia tulang sebanding dengan tulang usia 13 tahun. Dokter menduga anak ini mengalami gangguan di hipofisis-nya. Dokter kemudian merencanakan tes hormon dan MRI kepala.

(17)

SKENARIO 2 : PINGSAN

Seorang anak perempuan usia 6 tahun diantar oleh ibunya ke UGD RS dengan keluhan anaknya pingsan sejak 1 jam yang lalu. Menurut ibunya, sebelum pingsan anaknya mengalami demam dan sesak napas terlihat cepat dan dalam sejak tadi malam. Selama satu bulan ini anak mengalami penurunan berat badan dari 20 kg menjadi 15 kg padahal anaknya makannya banyak, anak juga sering minum dan BAK. Menurut ibu, kakek dari pasien yang mengalami Diabetes mellitus terkadang juga ada riwayat hampir pingsan jika puasa, namun dapat pulih jika segera diberi minuman manis.

Hasil pemeriksaan fisik anak didapatkan T 90/60, N 120x/menit, RR 40x/menit, t 36,8 oC, turgor kulit menurun dan didapatkan pola napas Kussmaul. Hasil

pemeriksaan laboratorium: GDS 425 gr/dl, HbA1c 12%, Glukosuria dan ketonuria positif. Karena hasil lab yang mendukung, selanjutnya dokter memberikan terapi dan menjelaskan kondisi pasien kepada ibunya, serta mengusulkan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut dokter, penyebab pingsan pada anak ini berbeda dengan pingsan pada kakek pasien yang mengalami trias Whipple.

(18)

SKENARIO 3 : KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN

Seorang anak usia 6 bulan dibawa oleh ibunya ke poli anak RSD dengan keluhan anak belum bisa tengkurap. Anak hanya bisa terlentang, anak juga terlihat malas bergerak dan lemas. Wajah anak khas edematous dan wajahnya tampak membulat dengan lidah relatif besar. Selain itu anak BAB jarang yaitu 3-4 hari sekali. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bradikardi (denyut nadi 60 x/menit saat istirahat), kulit pucat dan kering.

Ibu pasien mengalami pembesaran kelenjar dileher sejak 2 tahun yang lalu, juga mengalami penurunan berat badan meskipun nafsu makannya meningkat. Disertai rasa cemas, sulit tidur, gemetar, jantung berdebar dan sering mengalami diare. Ibu telah didiagnosis mengalami kelebihan hormon tyroid dan diberi obat untuk mengatasinya oleh dokter spesialis penyakit dalam.

Dokter menduga anak tersebut kekurangan hormon tyroid, kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium guna menegakkan diagnosis dan memberikan terapi untuk anak tersebut.

(19)

SKENARIO 4: GANGGUAN METABOLISME DAN NUTRISI

Seorang mahasiswa kedokteran sedang mempelajari teori tentang healthy food dan

food combining. Ia kemudian teringat akan ayahnya yang sering mengalami kaku

sendi, nyeri dan bengkak kemerahan setelah makan udang dan kepiting. Pun ketika ibunya yang mengalami masalah kelebihan berat badan, sering mengalami pusing setelah makan makanan berkolesterol tinggi seperti jeroan dan keju.

Ia tidak ingin kelak ketika usia tua mengalami kelebihan nutrisi dengan selalu menjaga asupan diet dan aktif berolahraga. Karena dalam riwayat keluarganya didapatkan penyakit metabolic, termasuk adanya sindroma metabolik. Tetapi ia juga tidak ingin mengalami kekurangan energi protein, vitamin dan zat yang bergizi jika diet terlalu ketat seperti anak tetangganya yang mengalami marasmik kwashiorkor. Ia kemudian mempelajari lebih dalam tentang bagaimana pencegahan penyakit tersebut yang berkaitan dengan nutrisi dan metabolik, patofisiologi dan terapinya.

(20)

SKENARIO 5: WAJAH BENGKAK

Seorang perempuan berusia 47 tahun, datang ke dokter Puskesmas dengan keluhan wajahnya bengkak sejak 3 bulan ini. Wajah bengkak dan membulat. Pasien ini sebelumnya gatal di badan karena alergi sejak 2 tahun yang lalu. Kemudian pasien membeli obat sendiri di toko obat yang menurut penjualnya manjur untuk mengatasi alergi, obat tersebut bernama Dexametason.

Pasien sudah mengkonsumsi obat itu selama 1 tahun terakhir ini rutin sehari 2 kali.

Karena wajahnya yang bengkak dan berat badannya makin bertambah, maka pasien pernah menghentikan obat tersebut. Namun saat berhenti badannya makin sakit semua, sehingga dia kemudian minum obat itu lagi hingga sekarang.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan “Moon face” dan Edema anasarka. Tekanan darahnya 160/90 mm Hg, berat badannya naik 7 kg sejak 1 tahun ini..

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dinyatakan dengan baik di dalam Laporan Kelompok Studi tentang Tujuan-tujuan Pelaporan Keuangan dari FASB, yang memiliki pendapat bahwa “tujuan dari laporan keuangan

Maksud pesusunan Rencana Kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 adalah untuk menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan

Yang kemudian kronologi peristiwanya yaitu Pemohon merupakan pemilik sebidang tanah dengan luas lebih kurang 395 m 2 (tiga ratus sembilan puluh lima) meter per segi,

Selain itu juga dukungan dari DP2M Dikti dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Boga

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau dan daun tar yang terbungkus, berupa cerutu atau bentuk

Sesuai dengan tujuan Manual Mutu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, maka proses utama Sistem Manajemen Mutunya adalah mengikuti satu siklus Sistem Penjaminan Mutu

Data sekunder diperoleh dari instansi yang bersangkutan yang telah diolah sedemikian rupa sehingga penulis dapat langsung menggunakannya, misalnya: berupa data-data berkaitan

DADAN HAERI GURATMAN,