• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar dapat mengimplementasikan aplikasi Bee Board dengan baik, berikut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar dapat mengimplementasikan aplikasi Bee Board dengan baik, berikut"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

146 BAB 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1. Spesifikasi Implementasi

Agar dapat mengimplementasikan aplikasi “Bee Board” dengan baik, berikut adalah spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang disarankan:

4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras

Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras minimum yang disarankan untuk menjalankan aplikasi “Bee Board”:

Processor : Intel® Pentium® Dual CPU @ 1.3 GHz

Memory : 512 MB

Available hard disk space : 320 MB (100 MB untuk instalasi aplikasi, 20 MB untuk hasil snapshot sebanyak 100 gambar, 200 MB untuk hasil audio video recording dengan kualitas 240p selama 100 menit)

Bluetooth : Dongle / Built-in

Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang dianjurkan untuk menjalankan aplikasi “Bee Board” adalah:

Processor : Intel® Pentium® Dual Core @ 2.00 GHz

Memory : 1 GB

Available hard disk space : 520 MB (100 MB untuk instalasi aplikasi, 20 MB untuk hasil snapshot sebanyak 100 gambar, 400 MB

(2)

Selain itu, spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk melakukan development aplikasi “Bee Board” adalah:

Processor : Intel® Pentium® Dual CPU E2180 @ 2.00GHz

Memory : 1 GB

Available hard disk space : 4 GB

Bluetooth : Dongle / Built-in

Untuk spesifikasi perangkat keras yang wajib ada untuk menunjang fungsionalitas aplikasi “Bee Board” adalah:

1. WiiMote

Gambar 4.1 WiiMote

(3)

2. LED pen

Dalam aplikasi “Bee Board”, LED pen yang digunakan sebagai input “Bee Board” dibuat sendiri dengan bahan sebagai berikut:

a. Infrared LED: Vishay TSAL 6400, voltage <= 1.5V b. Switch/saklar

c. Kabel listrik d. 1 baterai AAA e. 1 buah spidol bekas

Gambar 4.2 LED pen yang digunakan

3. Proyektor Gambar 4.3 Proyektor (Sumber: http://www.hcinema.de/pdf/images/epsonemptw1000-5.jpg) Saklar / Switch Infrared LED Penutup baterai Baterai

(4)

Sistem Operasi: Microsoft Windows XP/Windows 7/ Windows 8.

4.2. Prosedur Installasi Aplikasi

Berikut ini adalah langkah-langkah instalasi aplikasi “Bee Board”: 1. Jalankan file installer “Bee Board”

Gambar 4.4 Installer “Bee Board”

2. Window instalasi akan muncul, lalu pilih Next.

(5)

3. Baca agreement aplikasi “Bee Board” terlebih dahulu. Jika setuju dengan agreement tersebut, centang “I accept the terms of the License Agreement”, kemudian pilih Next.

Gambar 4.6 Agreement pada instalasi “Bee Board”

4. Tentukan lokasi dimana aplikasi “Bee Board” akan di-install.

(6)

Gambar 4.8 Shortcut “Bee Board” pada start menu

6. Tunggu hingga instalasi selesai.

(7)

7. Instalasi sudah selesai, lalu pilih Finish untuk mengakhiri instalasi.

Gambar 4.10 Instalasi “Bee Board” sudah selesai

4.3. Prosedur Penggunaan Aplikasi

4.3.1. Prosedur Penggunaan untuk Administrator (Back-end) 1. Pengenalan Graphical User Interface (GUI)

Jalankan aplikasi back-end “Bee Board” terlebih dahulu yang digambarkan dengan icon berikut ini.

Gambar 4.11 Icon “Bee Board Configuration Center”

Aplikasi back-end “Bee Board” dinamakan dengan “Bee Board Configuration Center”. Aplikasi ini digunakan oleh administrator untuk

(8)

WiiMote Settings. Untuk mengganti halaman, user dapat memilihnya di bagian sebelah kiri dari window “Bee Board Configuration Center”.

Pada aplikasi “Bee Board Configuration Center” terdapat tiga buah tombol utama yaitu:

a. Restore Defaults

Tombol Restore Defaults digunakan untuk mengembalikan semua konfigurasi ke nilai default. Konfigurasi yang akan dikembalikan ke nilai default hanya konfigurasi yang terdapat pada halaman application settings yaitu, audio input, video dimension, default save location, dan undo levels. Sedangkan, konfigurasi pada halaman WiiMote settings tidak akan berubah.

b. Save

Tombol Save digunakan untuk melakukan penyimpanan konfigurasi yang sudah dilakukan oleh administrator ke dalam sebuah file dengan format XML. Konfigurasi yang disimpan antara lain, audio input, video dimension, default save location, undo levels, dan titik-titik kalibrasi WiiMote. Setelah aplikasi melalukan penyimpanan konfigurasi ke dalam file XML, aplikasi akan tertutup.

(9)

c. Close

Tombol Close digunakan untuk membatalkan seluruh perubahan konfigurasi dan menutup aplikasi. Close tidak akan menyimpan atau meng-update konfigurasi yang sudah tersimpan sebelumnya dalam file XML.

2. Application Settings

Menu application settings berisikan konfigurasi utama untuk mendukung fitur-fitur utama pada aplikasi front-end.

(10)

Konfigurasi untuk memilih audio input device yang akan menjadi sumber suara dalam fitur audio video recording pada aplikasi front-end. Secara default, aplikasi akan memilih default audio input device yang sudah ditentukan oleh sistem operasi. Pilihan default audio input device ditandai dengan pilihan “default”. Selain default audio input device, aplikasi akan mendaftarkan seluruh audio input device yang dapat dikenali oleh sistem operasi.

Gambar 4.13 Pilihan konfigurasi audio input

b. Video Dimension

Konfigurasi yang digunakan untuk memilih dimensi video yang akan dihasilkan pada penggunaan audio video recording di dalam aplikasi front-end. Aplikasi hanya menyediakan tiga pilihan dimensi video, yaitu 240p, 360p, dan 480p. Secara default, aplikasi akan memilih dimensi 480p.

(11)

Gambar 4.14 Pilihan pada konfigurasi video dimension

c. Default Save Location

Konfigurasi untuk menentukan path dimana tempat penyimpanan seluruh file yang dihasilkan oleh aplikasi front-end. Secara default, aplikasi akan menyimpan di directory user yang sedang aktif pada sistem operasi.

Gambar 4.15 Konfigurasi default save location

d. Undo Levels

Konfigurasi untuk menentukan batasan banyaknya undo yang dapat dilakukan oleh user pada aplikasi front-end. Secara default, aplikasi akan menentukan batas undo sebanyak 10 langkah. Nilai konfigurasi undo levels dibatasi dalam rentang 5-50 langkah.

(12)

WiiMote yang akan digunakan pada aplikasi front-end.

Gambar 4.17 Tampilan menu WiiMote Settings

Pada menu WiiMote Settings terdapat informasi berupa status dan hasil kalibrasi WiiMote. Berikut ini adalah penjelasan status informasi yang ditampilkan beserta dengan kalibrasi WiiMote.

a. WiiMote Status

Di dalam WiiMote Status terdapat informasi-informasi umum dari WiiMote yaitu, status koneksi WiiMote, daya baterai yang tersisa pada

(13)

WiiMote dalam satuan persentase dengan rentang 0-100%, dan pemetaan deteksi posisi LED pen yang relatif terhadap sensor kamera WiiMote.

Gambar 4.18 Tampilan WiiMote Status ketika WiiMote belum terhubung

Setiap posisi LED pen yang terdeteksi pada sensor kamera WiiMote akan tergambar secara otomatis dengan tanda titik kuning di dalam kotak hitam dengan label “IR Sensor :”. Titik kuning yang terdeteksi dan berada di ujung-ujung kotak menandakan batas LED pen yang dapat dilihat oleh kamera WiiMote. Di luar batas tersebut, WiiMote tidak dapat membaca posisi LED pen. Oleh karena itu, pastikan kamera WiiMote dapat membaca titik-titik pada setiap ujung layar proyektor sebelum melakukan kalibrasi WiiMote.

(14)

yang sudah dilakukan oleh administrator. Selain itu, administrator juga bisa melakukan kalibrasi WiiMote. Jika kalibrasi belum pernah dilakukan, kotak kalibrasi hanya berwarna hitam saja.

Gambar 4.20 Tampilan WiiMote Calibration pertama kali

Kalibrasi WiiMote dilakukan dengan tujuan untuk memetakan dari posisi ujung-ujung layar proyektor yang akan dijadikan sebagai tempat mencoret dan menggambar oleh LED pen ke posisi pada layar komputer. Ini dilakukan agar sensor kamera WiiMote mengetahui dimana letak dan seberapa besar layar yang akan dilihat oleh kamera WiiMote. Sehingga, ketika LED pen terdeteksi oleh kamera WiiMote, posisi LED pen yang masih relatif terhadap kamera WiiMote akan dikonversikan menjadi relatif terhadap layar komputer.

(15)

Saat administrator akan melakukan kalibrasi, akan muncul sebuah window yang menutupi seluruh layar monitor dengan sebuah lingkaran merah di pojok kiri atas.

Gambar 4.21 Tampilan window kalibrasi

Untuk melakukan kalibrasi, administrator harus menggunakan LED pen dan menunjukkannya ke titik yang ditandai dengan lingkaran merah pada layar proyektor (bukan pada layar komputer). Aplikasi akan meminta empat titik yang menunjukkan ujung-ujung dari layar proyektor secara berurutan dimulai dari kiri atas, kanan atas, kiri bawah, dan kanan bawah. Setelah selesai melakukan kalibrasi, window akan tertutup dan hasil kalibrasi akan terlihat.

(16)

Gambar 4.22 Tampilan WiiMote Calibration sesudah melakukan kalibrasi

Gambar polygon bergaris kuning di dalam kotak berwarna hitam menandakan besar dan letak layar proyektor yang dilihat oleh kamera WiiMote. Persentase utilization di bagian atas kotak menandakan seberapa besar persentase area layar proyektor yang memenuhi area kamera WiiMote. Sehingga, semakin besar area layar proyektor yang memenuhi kotak hitam, maka akan semakin besar persentase utilization-nya. Pastikan utilization tidak terlalu kecil (dibawah 20%), karena menurut percobaan penulis, utilization dibawah 20% membuat posisi LED pen dengan yang tergambar di komputer menjadi kurang akurat.

Jika administrator merasa kurang puas dengan kalibrasi yang sudah dilakukan, administrator dapat melakukan kalibrasi ulang untuk menggantikan data kalibrasi yang sudah dilakukan sebelumnya.

(17)

4.3.2. Prosedur Penggunaan untuk User (Front-end) 1. Pengenalan Graphical User Interface (GUI)

Jalankan aplikasi front-end “Bee Board” terlebih dahulu yang digambarkan dengan icon berikut ini.

Gambar 4.23 Icon “Bee Board”

Saat aplikasi baru dijalankan, aplikasi akan meminta user untuk memasukkan nama folder sebagai tempat penyimpanan hasil snapshot, audio video recording, dan merge snapshots as PDF. Aplikasi hanya akan meminta input tersebut sekali saja selama aplikasi belum di tutup.

Gambar 4.24 Dialog input nama folder penyimpanan

Secara default, aplikasi akan menentukan nama folder dengan format “My Folder [n]”, dimana [n] adalah nomor urut folder yang akan terus bertambah. [n] dihitung berdasarkan urutan nomor terakhir “My Folder” ditambah dengan satu.

(18)

melakukan input nama folder penyimpanan, GUI “Bee Board” akan muncul.

Pada dasarnya, GUI “Bee Board” terbagi menjadi dua bagian besar yaitu, canvas dan toolbox.

a. Toolbox

Pada toolbox “Bee Board” berisikan seluruh tool yang menjadi fitur utama dari aplikasi “Bee Board”. Terdapat 12 tools yang sudah disediakan aplikasi.

Gambar 4.25 Tampilan utama toolbox “Bee Board”

Pen Highlighter Tool color

Eraser Shape Canvas Redo Recording

Open Folder Merge Snapshots as PDF Undo Snapshot

(19)

Seluruh tool digambarkan dengan sebuah icon agar lebih mudah diingat. Jika user kebingungan dengan nama tool yang ada, user dapat menggerakkan mouse ke atas gambar tool yang ingin diketahui. Aplikasi akan menampilkan tooltip tool yang menampilkan nama dari tool tersebut.

Gambar 4.26 Tooltip tool pada toolbox “Bee Board”

Saat aplikasi baru berjalan, posisi toolbox akan berada di sebelah kanan bawah dari layar. Toolbox akan berada tepat diatas taskbar dari desktop sistem operasi. Jika taskbar tidak ditemukan pada desktop sistem operasi yang bersangkutan, maka aplikasi akan menyesuaikan dengan menempatkan toolbox di bagian paling bawah layar. Penyesuaian ini hanya dilakukan saat pertama kali aplikasi dijalankan. Jika user memindahkan taskbar setelah aplikasi dijalankan, maka posisi toolbox tidak akan berubah.

(20)

Gambar 4.27 Penyesuaian aplikasi saat taskbar tidak berada di bawah

Besar toolbox akan menyesuaikan proporsi resolusi layar yang digunakan. Semakin besar resolusi layar, akan membuat toolbox menjadi lebih besar dan semakin kecil resolusi layar, akan membuat toolbox menjadi lebih kecil. Hal ini dilakukan, agar besar toolbox tetap proporsional terhadap besar resolusi layar. Sehingga, untuk resolusi layar yang besar, toolbox tidak akan terlalu kecil. Toolbox yang terlalu kecil pada resolusi yang besar akan membuat user kesulitan untuk memilih tool pada toobox. Sedangkan, untuk resolusi layar yang kecil, toolbox tidak akan terlalu besar. Toolbox yang terlalu besar pada resolusi yang kecil akan membuat user terganggu karena layar tertutup dan terhalang oleh toolbox. Penyesuaian ini hanya dilakukan saat aplikasi

(21)

pertama kali dijalankan. Jika user mengganti resolusi layar setelah aplikasi dijalankan, aplikasi tidak akan menyesuaikan besar toolbox.

Gambar 4.28 Perbandingan besar toolbox “Bee Board” pada resolusi 800 x 600 (kiri), 1400 x 1050 (tengah), dan 2048 x 1536 (kanan)

Dengan menekan judul “Bee Board” pada toolbox akan menyembunyikan toolbox “Bee Board” keluar dari desktop sistem operasi. Fitur ini dibuat untuk memberikan kemudahan kepada user, jika toolbox dirasa menutupi bagian yang ingin dilihat oleh user. Untuk menampilkan toolbox ke desktop sistem operasi, user cukup menekan kembali judul “Bee Board”.

(22)

Gambar 4.29 Judul “Bee Board” pada toolbox

Gambar 4.30 Toolbox disembunyikan keluar dari desktop

Jika toolbox “Bee Board” yang disembunyikan juga masih menutupi bagian yang ingin dilihat oleh user, maka user juga dapat memindahkan posisi “Bee Board” ke kiri atau ke kanan dengan cara meng-click bagian yang kosong pada toolbox “Bee Board” (bagian warna putih yang tidak tertutup gambar) dan menggesernya ke tempat yang diinginkan. User dapat menggeser toolbox ditandai dengan bergantinya cursor mouse menjadi panah kiri dan kanan. Fitur ini juga dibuat untuk memudahkan

(23)

user saat akan mengakses toolbox di papan tulis dengan menggunakan LED pen. Saat user berada di sebelah kiri papan tulis dan toolbox berada di sebelah kanan, user dapat menggesernya ke sebelah kiri agar user tidak terlalu jauh menggapai toolbox ke sebelah kanan.

Gambar 4.31 Cursor mouse saat user menggeser toolbox “Bee Board”

Gambar 4.32 Bagian kosong dari toolbox “Bee Board”

(24)

bagian bawah dari layar yang bertuliskan “Press here to call Bee Board Toolbox”. Jika user menekan salah satu titik di dalam daerah tersebut, toolbox “Bee Board” akan mendatangi titik tersebut secara otomatis. Fitur untuk memanggil toolbox “Bee Board” dibuat untuk memudahkan dan mempercepat user dalam mengakses toolbox “Bee Board”. Sehingga, ketika user berada di sebelah kiri layar dan toolbox berada di sebelah kanan layar, user tidak perlu ke sebelah kanan layar terlebih dahulu untuk mengakses toolbox “Bee Board”.

Gambar 4.34 Tampilan daerah untuk memanggil toolbox “Bee Board”

b. Canvas

Pada awalnya, warna canvas pada aplikasi “Bee Board” tidak terlihat karena warna awalnya adalah hitam transparan. Canvas seakan-akan berada di paling atas dari seluruh aplikasi dan menutupi seluruh layar monitor. Besar Canvas akan mengikuti besar resolusi layar. Penyesuaian canvas terhadap besar resolusi layar hanya dilakukan pada saat pertama kali aplikasi dijalankan. Jika besar resolusi layar diganti setelah aplikasi dijalankan, maka besar canvas tidak ikut berubah.

(25)

Gambar 4.35 Canvas menutupi seluruh layar

Canvas pada aplikasi “Bee Board” bisa terdiri dari lebih dari satu halaman. Informasi halaman canvas ditandai dengan tulisan dengan kotak berwarna biru di sebelah kiri atas. Informasi halaman canvas dibuat dengan format “#[nomor_halaman_yang aktif]/[total_halaman]”. Sebagai contoh:

Format: #5/7

Maka, dapat diketahui bahwa sekarang user berada di halaman canvas ke-5 dan jumlah halaman canvas yang ada adalah tujuh buah.

(26)

Gambar 4.36 Tampilan GUI “Bee Board” secara umum

Untuk menambah jumlah halaman canvas, user cukup menekan tombol next dengan gambar panah kanan yang berada di sebelah kiri tengah dan kanan tengah layar. Tombol previous yang ditandai dengan panah kiri digunakan untuk kembali ke halaman canvas sebelumnya. Selain itu, kedua panah kiri dan kanan juga digunakan sebagai navigasi halaman canvas. Setiap navigasi yang dilakukan akan ikut mengubah informasi halaman canvas di sebelah kiri atas canvas. Kedua panah dibuat berada di sebelah kiri dan sebelah kanan layar agar user dapat dengan mudah berpindah-pindah halaman canvas tanpa perlu kesulitan untuk menjangkau tombol jika tombol hanya berada di satu sisi saja.

Previous page

Previous page

Toolbox Bee Board

(27)

Gambar 4.37 Gambar panah navigasi halaman canvas

2. Pen

Menu pen digunakan untuk menggambar, menulis, dan mencoret dengan bebas (free draw) pada halaman canvas “Bee Board” yang sedang aktif. Seluruh coretan yang dilakukan pada permukaan papan tulis dengan menggunakan LED pen akan tergambar secara langsung pada canvas “Bee Board”.

Gambar 4.38 Tampilan icon dan menu pen tool

Terdapat enam tingkatan ketebalan pen yang disediakan aplikasi. Penentuan besar ketebalan pen dihitung berdasarkan ketebalan spidol baru yang digunakan di dalam ruang kelas laboratorium Software Binus University. Penghitungan dilakukan dengan membuat garis pada kertas dengan menggunakan spidol tersebut, kemudian menempatkannya ke layar

(28)

pixel pada layar monitor dengan resolusi 1024 x 768. Ketebalan pen tersebut dijadikan sebagai ketebalan pertama. Berikut hasil penghitungan ketebalan lain yang dihitung berdasarkan ketebalan pertama pada resolusi monitor 1024 x 768.

Tabel 4.1 Ketebalan pen pada resolusi 1024 x 768 Ketebalan Ketebalan Keterangan

1 2 px - 2 4 px 2 x ketebalan 1 3 6 px 3 x ketebalan 1 4 8 px 4 x ketebalan 1 5 10 px 5 x ketebalan 1 6 12 px 6 x ketebalan 1

Untuk ketebalan pen di resolusi lain dihitung dengan mengalikan 2 pixel dengan rasio terbesar antara rasio height resolusi dengan 768 dan rasio width resolusi dengan 1024. Misal:

Resolusi: 1600 x 900

Rasio width: 1600 / 1024 = 1.5625 Rasio height: 900 / 768 = 1.171875 Ukuran pen: 2 x 1.5625 = 3.125 px

(29)

Tabel 4.2 Ketebalan pen pada resolusi 1600 x 900 Ketebalan Ketebalan Keterangan

1 3.125 = 3 px - 2 6.25 = 6 px 2 x ketebalan 1 3 9.375 = 9 px 3 x ketebalan 1 4 12.5 = 13 px 4 x ketebalan 1 5 15.625 =16 px 5 x ketebalan 1 6 18.75 = 19 px 6 x ketebalan 1

Penghitungan ketebalan diatas juga diberlakukan untuk tool-tool lainnya, seperti highlighter tool dan shape tool.

Gambar 4.39 Contoh penggunaan pen tool

(30)

Gambar 4.40 Tampilan icon dan menu eraser tool

Di dalam menu eraser, terdapat tiga sub-menu yang terdiri dari: a. Clear All

Pilihan sub-menu ini akan membersihkan canvas “Bee Board” dari berbagai coretan dan tulisan dengan cepat. Canvas yang dibersihkan hanya canvas yang sedang aktif saja, sedangkan canvas yang sedang tidak aktif, tidak akan terjadi apa-apa.

b. Jenis eraser

Terdapat dua jenis eraser yang dapat dipilih oleh user, yaitu jenis eraser dengan bentuk lingkaran (circle) dan persegi empat (square).

(31)

Terdapat tiga ukuran eraser yang tersedia, yaitu small, medium, dan large. Sama seperti pen tool, ukuran eraser juga akan mengikuti besar resolusi monitor komputer. Semakin besar resolusi, ketiga pilihan ukuran eraser akan ikut membesar, begitu juga sebaliknya.

Penentuan besar ukuran eraser dihitung berdasarkan lebar penghapus papan tulis yang digunakan di dalam ruang kelas laboratorium Software Binus University. Penghitungan dilakukan dengan menempatkan penghapus ke layar tembak proyektor, kemudian digambarkan kotak sebesar penghapus tersebut di komputer untuk mengetahui lebar penghapus tersebut dalam satuan pixel. Setelah percobaan dilakukan, didapatkan penghapus dengan lebar sebesar 52 pixel pada layar monitor dengan resolusi 1024 x 768. Lebar penghapus dalam satuan pixel digunakan untuk menentukan ketiga ukuran eraser pada aplikasi. Berikut hasil penghitungan ketiga ukuran eraser untuk resolusi monitor 1024 x 768.

Gambar 4.41 Penghapus papan tulis

(32)

Medium 34. 66 = 35 px

Large 52 px x lebar

Untuk ukuran eraser di resolusi lain dihitung dengan mengalikan 52 pixel dengan rasio terbesar antara rasio height resolusi dengan 768 dan rasio width resolusi dengan 1024. Misal:

Resolusi: 1920 x 1080

Rasio width: 1920 / 1024 = 1.875 Rasio height: 1080 / 768 = 1.40625 Lebar penghapus: 52 x 1.875 = 97.5 px

Tabel 4.4 Ukuran eraser pada resolusi 1920 x 1080

Ukuran Ukuran Keterangan Small 32.5 = 33 px x lebar

Medium 65 px x lebar

(33)

Gambar 4.42 Contoh penggunaan eraser tool

4. Highlighter

Highlighter digunakan untuk menyoroti sebuah bagian pada canvas “Bee Board” yang sedang aktif. Cara kerja highlighter sama dengan penggunaan stabilo pada umumnya, dimana bagian yang disoroti tidak akan tertutup oleh highlighter. Bagian yang disoroti akan tetap terlihat karena tingkat opacity yang digunakan oleh highlighter lebih kecil dibandingkan dengan tingkat opacity yang digunakan oleh tool lainnya.

(34)

Gambar 4.43 Tampilan menu highlighter tool

Gambar 4.44 Contoh penggunaan highlighter tool

5. Shape

Menu shape digunakan untuk menggambar bangun datar pada canvas “Bee Board. Gambar icon pada shape tool menandakan jenis shape yang sedang aktif.

(35)

Gambar 4.45 Tampilan icon-icon dan menu shape tool

Bangun datar yang tersedia adalah garis, persegi/persegi panjang, dan lingkaran. Shape tool juga mempunyai pilihan tingkat ketebalan dimana tingkat ketebalan tersebut disamakan dengan tingkat ketebalan pada pen tool.

(36)

tool. Tool color sudah menyediakan empat warna yang paling dibutuhkan oleh user, yaitu warna hitam, merah, hijau, dan biru. Warna yang terpilih pertama kali saat aplikasi baru berjalan adalah warna hitam.

Selain empat warna yang sudah disediakan, user juga dapat memilih sendiri warna yang diinginkannya secara bebas dengan menggunakan tabel warna yang dapat diakses melalui menu “More…”.

Gambar 4.47 Tampilan tabel warna

Setiap warna yang dipilih oleh user melalui tabel warna akan tersimpan ke dalam salah satu dari empat slot warna yang sudah disediakan oleh aplikasi. Jika keempat slot warna sudah penuh, aplikasi akan menyimpan warna kembali ke slot warna yang pertama.

(37)

Gambar 4.48 Tampilan icon dan menu tool color

Gambar 4.49 Tampilan menu tool color dengan satu slot warna yang sudah terisi

7. Canvas

Menu canvas digunakan untuk melakukan pengaturan terhadap seluruh canvas pada aplikasi “Bee Board”. Pengaturan yang dapat dilakukan user adalah:

(38)

Gambar 4.50 Tampilan menu canvas

a. Hide and show canvas

Canvas dapat disembunyikan dan ditampilkan kembali dengan menekan gambar canvas pada menu canvas. Gambar icon canvas menandakan status canvas saat ini.

Gambar 4.51 Icon canvas saat sedang ditampilkan

Gambar 4.52 Icon canvas saat sedang disembunyikan

b. Warna canvas

Warna canvas dapat diganti sesuai dengan kebutuhan user. Sama seperti tool color, aplikasi sudah menyediakan empat warna yang

(39)

dibutuhkan oleh user beserta dengan empat slot warna yang akan terisi saat user memilih warna selain empat warna yang sudah disediakan.

Untuk memudahkan user saat memilih warna canvas yang cocok, aplikasi menyediakan fitur live preview pada tabel warna, dimana warna canvas akan secara langsung terlihat saat user sedang memilih warna canvas yang diinginkannya.

c. Opacity canvas

Tingkat opacity canvas dapat diatur sesuai dengan kebutuhan user. Satuan opacity canvas mengunakan persentase dengan rentang nilai 0%-100%. Dimana, nilai 0% menandakan canvas transparan, sedangkan nilai 100% menandakan warna canvas yang paling jelas. Pengaturan tingkat opacity canvas dapat dilakukan dengan menggeser slider opacity ke kiri dan ke kanan atau meng-click panah kiri dan panah kanan. Panah kiri akan menurunkan tingkat opacity canvas sebesar 1%, sedangkan panah kanan akan menaikkan tingkat opacity canvas sebesar 1%.

Sama seperti pemilihan warna canvas, opacity canvas juga menyediakan fitur live preview dimana setiap perubahan opacity akan langsung terlihat, sehingga user dapat memilih tingkat opacity lebih cepat dan lebih mudah.

(40)

Gambar 4.53 Contoh penggantian warna canvas menjadi warna putih dan opacity canvas sebesar 50%

8. Undo dan Redo

Undo digunakan untuk membatalkan tulisan/gambar terakhir jika terjadi kesalahan dalam penulisan dan penggambaran pada canvas. Sedangkan, redo digunakan untuk mengembalikan penulisan dan penggambaran terakhir yang sebelumnya sudah di undo.

(41)

Gambar 4.54 Tampilan icon undo dan redo

Cara bekerja undo dan redo pada “Bee Board” sama seperti aplikasi-aplikasi lainnya. Banyaknya penulisan/penggambaran yang dapat di undo dan di redo dibatasi berdasarkan jumlah yang terdapat pada file konfigurasi aplikasi. Jika, aplikasi tidak dapat menemukan batas langkah undo dan redo, maka aplikasi akan menetapkan batas langkah undo dan redo sebanyak 10 langkah.

9. Snapshot

Snapshot digunakan menyimpan catatan atau gambar pada canvas ke dalam sebuah file dengan format PNG. Menu snapshot dibagi menjadi dua pilihan:

(42)

Gambar 4.55 Tampilan icon dan menu snapshot tool

a. Screen and canvas

Gambar yang disimpan merupakan gabungan antara canvas yang sedang aktif dengan screen layar yang sedang aktif saat pengambilan gambar dilakukan.

(43)

b. Canvas only

Gambar yang disimpan hanya berupa canvas yang sedang aktif saat pengambilan gambar dilakukan.

Gambar 4.57 Contoh hasil snapshot canvas only

Penamaan file hasil snapshot dengan format “page_[NomorHalamanCanvas].png”. Sehingga, untuk hasil snapshot pada halaman canvas yang sama dengan menggunakan metode poin (a) dan poin (b) hanya akan menghasilkan satu file saja.

Hasil snapshot akan diletakkan pada folder yang berada di path yang sudah ditentukan oleh aplikasi back-end ditambahkan dengan tanggal hari ini dan nama folder yang dimasukkan oleh user pada waktu pertama kali aplikasi dijalankan. Tanggal hari ini dibuat dengan format “yyyyMMdd” dimana “yyyy” adalah tahun, “MM” adalah bulan, dan “dd” adalah hari.

(44)

user pada waktu pertama kali aplikasi dijalankan adalah “My Folder 1”. Maka, tempat penyimpanannya adalah “D:\20130106\My Folder 1\”.

10. Audio Video Recording

Menu audio video recording digunakan untuk melakukan perekaman layar beserta dengan suara yang masuk ke dalam komputer, baik melalui microphone atau melalui audio input device lainnya yang dikenali oleh sistem operasi. Audio input device yang digunakan untuk merekam dapat dipilih melalui aplikasi back-end. Jika audio input device belum di konfigurasi, maka aplikasi akan memilih audio input device default yang dipilih oleh sistem operasi. Jika tidak ditemukan satupun device audio input, maka aplikasi hanya akan merekam layar saja tanpa adanya suara.

(45)

Gambar 4.59 Tampilan menu audio video recording yang sudah dimulai

Setelah audio video recording sudah dijalankan, maka icon menu audio video recording akan berubah. Saat perekaman sedang berjalan, aplikasi juga akan melakukan playback suara yang masuk ke dalam komputer ke default output device. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengguna, sehingga pengguna hanya perlu menggunakan sebuah input device saja seperti microphone sebagai pengeras suara dan juga sebagai perekam suara. Jika menu audio video recording dipilih kembali, maka perekaman layar dan suara yang sedang berjalan akan dihentikan. Video dan audio yang sudah direkam akan terbentuk menjadi sebuah file dengan format MP4.

Penamaan file hasil audio video recording dibuat dengan format “yyyyMMdd_hhmmss.png” dimana “yyyy” adalah tahun, “MM” adalah bulan, “dd” adalah hari, “hh” adalah jam, “mm” adalah menit, dan “ss” adalah detik. Format tanggal dan jam yang digunakan adalah tanggal dan jam dimulainya perekaman.

(46)

perekaman layar agar tidak memperburuk kualitas video. Sehingga, untuk aspect ratio resolusi monitor biasa dengan resolusi monitor wide screen, akan menghasilkan dimensi video yang berbeda walaupun menggunakan pilihan kualitas dimensi yang sama (misalnya: 480p). Berikut ini adalah perbandingan besar dimensi tinggi dan lebar beserta perbandingan ukuran file yang akan dihasilkan audio video recording dengan durasi 100 menit untuk beberapa resolusi monitor dengan aspect ratio yang berbeda.

Tabel 4.5 Perbandingan dimensi dan file size hasil

audio video recording berdasarkan resolusi monitor

Resolusi (px) Aspect ratio 240p 360p 480p Dimensi (px) File Size (MB) Dimensi (px) File Size (MB) Dimensi (px) File Size (MB) 1024 x 768 1.3333 320 x 240 ±149 480 x 360 ±241 640 x 480 ±322 1280 x 720 1.7778 426 x 240 ±186 640 x 360 ±273 852 x 480 ±371 1280 x 768 1.6667 400 x 240 ±172 600 x 360 ±268 800 x 480 ±361 1280 x 800 1.6 384 x 240 ±161 576 x 360 ±254 768 x 480 ±349 1366 x 768 1.7786 426 x 240 ±185 640 x 360 ±275 853 x 480 ±374 11. Merge Snapshots as PDF

Menu merge snapshots as PDF digunakan untuk menggabungkan seluruh hasil snapshot yang tersimpan di dalam folder penyimpanan

(47)

menjadi sebuah file PDF. Menu merge snapshots as PDF hanya akan aktif ketika user sudah pernah menggunakan snapshot tool sebelumnya.

Gambar 4.60 Tampilan menu merge snapshots as PDF yang belum aktif

Adanya fitur merge snapshots as PDF dapat memudahkan user untuk meng-copy sebuah file saja yang sudah berisikan seluruh snapshot yang dia lakukan, sehingga user tidak perlu meng-copy seluruh snapshot yang mungkin bisa lebih dari satu file.

(48)

Gambar 4.62 Contoh hasil PDF yang dihasilkan oleh tool Merge Snapshots as PDF

12. Open folder

Menu open folder digunakan untuk membuka tempat penyimpanan yang sudah ditentukan oleh user sebelumnya. Menu ini akan memudahkan user karena user tidak perlu mencari dimana tempat penyimpanannya berada saat akan meng-copy file-file yang dibutuhkan.

Menu open folder hanya akan aktif setelah user sudah pernah melakukan snapshot atau audio video recording.

(49)

Gambar 4.63 Tampilan menu open folder

4.4. Evaluasi

4.4.1. Evaluasi Segi Interaksi Manusia Komputer

Perancangan aplikasi “Bee Board” diusahakan semaksimal mungkin memenuhi seluruh kaidah-kaidah interaksi manusia komputer yang baik. Berikut adalah evaluasi aplikasi “Bee Board” dari segi interaksi manusia komputer, berdasarkan delapan aturan emas dalam merancang antarmuka menurut Shneiderman dan Plaisant:

1. Berusaha untuk konsisten

Perancangan aplikasi “Bee Board” memenuhi salah satu dari delapan aturan emas, yaitu konsistensi. Rancangan tampilan antarmuka aplikasi “Bee Board” diatur agar konsisten, baik secara struktur, jenis huruf, ukuran huruf, dan warna.

(50)

Gambar 4.64 Penggunaan struktur menu, jenis font, size, dan color yang konsisten pada Application Settings

2. Memungkinkan pengguna menggunakan shortcut

Dalam aplikasi “Bee Board”, terdapat beberapa shortcut-shortcut yang dapat membantu user untuk mengakses aplikasi lebih cepat. Contoh shortcut yang terdapat pada “Bee Board” adalah pemanggilan toolbox “Bee Board” yang terdapat pada bagian bawah canvas yang memungkinkan user untuk mengakses toolbox dari sisi kiri canvas tanpa harus ke sisi kanan canvas “Bee Board” terlebih dahulu. (catatan: secara default, toolbox “Bee Board” terdapat pada bagian kanan bawah canvas)

Gambar 4.65 Area bagian bawah canvas yang digunakan sebagai shortcut untuk memanggil toolbox “Bee Board”

(51)

3. Menawarkan umpan balik yang informatif

Setiap kegiatan user pada aplikasi “Bee Board” akan ditanggapi dan diberi umpan balik dari sistem aplikasi “Bee Board”. Salah satu contoh aplikasi “Bee Board” memberikan umpan balik kepada user adalah ketika user akan menyimpan pengaturan yang sudah diubah oleh user. Setelah user menekan tombol Save, aplikasi akan memberikan umpan balik berupa pertanyaan konfirmasi kepada user. Pertanyaan yang diberikan juga informatif dan mudah dimengerti oleh user.

Gambar 4.66 Umpan balik yang diberikan oleh aplikasi “Bee Board Configuration Center”

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan

Contoh dialog yang memberikan penutupan dalam aplikasi “Bee Board” dapat dilihat pada saat user mengganti pengaturan pada aplikasi back-end. Langkah pertama adalah user mengganti pengaturan yang ada dengan pengaturan yang dikehendaki oleh user. Setelah selesai dan user menekan tombol Save, maka akan muncul dialog yang berisikan pertanyaan “Are you sure you want to save configuration?”. Jika user menekan tombol Yes, maka aplikasi akan segera menyimpan konfigurasi yang sudah dipilih

(52)

Gambar 4.67 Dialog pada aplikasi “Bee Board Configuration Center”

yang memberikan penutupan

5. Mencegah kesalahan

Aplikasi “Bee Board” menyediakan penanganan kesalahan yang sederhana. Desain sistem dalam aplikasi “Bee Board” tidak menginjinkan user untuk membuat sebuah kesalahan yang serius. Jika user membuat sebuah kesalahan, antar muka dalam aplikasi “Bee Board” akan mendeteksi kesalahan tersebut dan memberikan instruksi perbaikan yang jelas, sederhana dan mudah dimengerti untuk setiap kesalahan yang dibuat oleh user. Contoh desain sistem yang tidak mengijinkan user membuat kesalahan yang serius, terlihat pada gambar di bawah ini.

(53)

Pada proses diatas, user memasukan lokasi default save location yang salah, dimana pada drive D:\, tidak terdapat folder dengan nama “testsalah”, sehingga sistem akan mendeteksi kesalahan tersebut dan memberikan pesan kepada user untuk menggantinya dengan nama folder yang ada. Pesan yang dimunculkan sederhana, mudah dimengerti dan membantu user untuk memperbaiki kesalahan.

6. Memungkinkan perbaikan aksi yang mudah

Dalam aplikasi “Bee Board”, dimungkinkan adanya perbaikan aksi yang mudah. Misalnya user melakukan sebuah kesalahan dalam menggambar dan ingin kembali ke saat dimana coretan tersebut belum dibuat, user dapat menggunakan fitur “undo” dan “redo”.

Gambar 4.69 Undo dan redo untuk memudahkan dalam perbaikan aksi

7. Mendukung kendali internal

User dalam aplikasi “Bee Board” memiliki kendali internal. User memiliki kebebasan untuk melakukan aksi yang diinginkan pada canvas “Bee Board”. Contoh kendali internal untuk user pada aplikasi front-end adalah, user dapat menggambar dengan bebas, mengganti warna, mengganti halaman canvas dan melakukan hal lainnya tanpa perlu melakukannya secara berurutan. Untuk aplikasi back-end, user dapat menentukan audio

(54)

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Menyadari keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah informasi dalam ingatan jangka pendek, tampilan yang disediakan pada aplikasi “Bee Board” dibuat dengan sederhana dan mudah dipahami. Icon tools yang digunakan pada aplikasi front-end menggunakan icon-icon yang sudah umum dan mudah dimengerti sehingga tidak membebankan ingatan jangka pendek user. Contoh beberapa icon yang digunakan adalah gambar pen untuk pena, penghapus untuk eraser, palette untuk mengganti warna tool.

(55)

Gambar 4.70 Penggunaan icon pada setiap tools untuk mengurangi beban ingatan jangka pendek

4.4.2. Evaluasi Segi Pengguna

Evaluasi segi pengguna dilakukan dengan menyebarkan kuesioner evaluasi ke responden yang telah mencoba aplikasi “Bee Board”. Pemilihan responden berdasarkan ruang lingkup dalam penelitian ini. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner evaluasi adalah sepuluh pertanyaan. Jumlah responden yang mengisi kuesioner evaluasi dengan valid adalah 43 responden. Berikut adalah rincian pertanyaan dan hasil kuesioner evaluasi yang disebarkan:

(56)

Gambar 4.71 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan demografi 1

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia antara 17–23 tahun.

• Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan

(57)

Gambar 4.72 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan demografi 2

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki.

• Responden adalah: a. Dosen

b. Asisten Lab c. Guru

(58)

Gambar 4.73 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan demografi 3

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah asisten lab.

• Mayoritas bidang ilmu yang diajarkan: a. Sains (Matematika/Statistika)

b. Ilmu Komputer (Sistem Informasi/Teknik Informatika) c. Ekonomi (Akuntansi/Bisnis/Manajemen)

d. Desain (Advertising/Animasi /Interior)

e. Teknik (Arsitektur/ Teknik Industri /Teknik Komputer/Teknik Sipil) f. Humaniora (Hukum/Psikologi/Sastra)

g. Komunikasi (Komunikasi Pemasaran /Manajemen Hotel) h. Lainnya

(59)

Gambar 4.74 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan demografi 4

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari pengajar dalam bidang Ilmu Komputer (Sistem Informasi/Teknik Informatika).

1. Aplikasi "Bee Board" mudah digunakan? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(60)

Gambar 4.75 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 1

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa aplikasi “Bee Board” mudah digunakan.

Note: selanjutnya penggunaan kata "aplikasi" akan mengacu kepada aplikasi “Bee Board”

2. Fitur-fitur aplikasi mudah dipahami untuk pertama kali penggunaan? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(61)

Gambar 4.76 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 2

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa fitur-fitur aplikasi mudah dipahami untuk pertama kali pengunaan.

3. Tulisan yang dihasilkan aplikasi pada layar sesuai dengan yang ditulis oleh pengguna?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(62)

Gambar 4.77 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 3

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa tulisan yang dihasilkan aplikasi pada layar sesuai dengan yang ditulis oleh pengguna.

4. Media snapshot dan video yang dihasilkan aplikasi dapat membantu mahasiswa untuk belajar ulang (review) di luar waktu perkuliahan? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(63)

Gambar 4.78 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 4

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa media snapshot dan video yang dihasilkan aplikasi dapat membantu mahasiswa untuk belajar ulang (review) di luar waktu perkuliahan

5. Perangkat LED pen nyaman untuk digunakan? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(64)

Gambar 4.79 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 5

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju bahwa perangkat LED pen nyaman untuk digunakan.

6. Proses mengajar masih bisa dilakukan dengan nyaman walaupun Window aplikasi aktif?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(65)

Gambar 4.80 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 6

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa proses mengajar masih bisa dilakukan dengan nyaman walaupun Window aplikasi aktif

7. Aplikasi sebaiknya direkomendasikan kepada institusi/badan pendidikan lainnya?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(66)

Gambar 4.81 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 7

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa aplikasi sebaiknya direkomendasikan kepada institusi/badan pendidikan lainnya

8. Pengguna akan beralih ke aplikasi lain apabila (boleh lebih dari satu): a. Aplikasi lain memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap

b. Aplikasi lain memiliki prosedur penggunaan yang lebih sederhana c. Aplikasi lain memiliki antar muka yang lebih indah dan lebih

menarik

d. Aplikasi lain memiliki tingkat performa yang lebih tinggi e. Aplikasi lain tidak bergantung kepada alat-alat tertentu f. Aplikasi lain lebih terkenal

(67)

Gambar 4.82 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 8

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden akan beralih ke aplikasi lain apabila aplikasi lain memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap.

9. Secara keseluruhan, aplikasi bisa menggantikan kebutuhan proses pengajaran yang menggunakan papan tulis tradisional?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(68)

Gambar 4.83 Grafik hasil jawaban kuesioner evaluasi pada pertanyaan nomor 9

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi yang digambarkan dengan diagram diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa aplikasi bisa menggantikan kebutuhan proses pengajaran yang menggunakan papan tulis tradisional.

10. Saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut?

Berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner evaluasi, responden memberikan saran-saran berikut ini:

a. Membuat LED pen yang lebih menarik dan lebih nyaman untuk digunakan.

b. Membuat LED pen berfungsi sebagai mouse.

c. Membuat sensor lebih responsif dan tetap terbaca walaupun ditutupi objek lain.

(69)

e. Membuat fitur untuk memilih shape, meng-copy shape, dan menghapus shape.

f. Membuat pilihan filled shape. g. Menyediakan virtual keyboard.

h. Adanya video recording untuk orang yang sedang mengajar (bukan hanya layar pengajar saja).

i. Membuat papan menjadi touchscreen tanpa menggunakan LED pen.

4.4.3. Evaluasi Produk Sejenis

Tabel 4.6 Evaluasi produk sejenis

Poin Evaluasi Bee Board eBeam Edge Interactive Xi Bar Activ Board 378 SMART board 680 Harga Free $649 $729 $1795 $1999 Perlu installasi Ya Ya Ya Ya Ya Perlu kalibrasi Ya Ya Ya Ya Ya

Touchscreen Tidak Tidak Tidak Ya Ya

Free Draw Ya Ya Ya Ya Ya Highlighter Ya Ya Ya Ya Ya Draw Shape Ya Ya Ya Ya Ya Eraser Ya Ya Ya Ya Ya Audio Video Recording Ya Tidak Ya Ya Ya

Snapshot Ya Tidak Tidak Tidak Ya

Undo Redo Ya Ya Ya Ya Ya

Multiple

Pages Ya Ya Ya Ya Ya

Collaborative

Learning Tidak Ya Ya Ya Tidak

Memerlukan permukaan khusus

(70)

Teknologi Infrared dan Bluetooth Sensor dan Stylus Sensor dan Stylus Touch-sceen Touch-screen

4.4.4. Evaluasi Ketahanan Baterai 1. Ketahanan Baterai WiiMote

Dalam aplikasi “Bee Board”, ketahanan baterai juga menjadi salah satu elemen penting dalam penggunaan perangkat “Bee Board”, yaitu baterai pada WiiMote. Berikut adalah tabel ketahanan baterai WiiMote dalam penggunaan selama beberapa jam dengan kondisi digunakan secara terus menerus:

*Keterangan: Baterai yang digunakan adalah baterai yang terdapat dapat paket pembelian WiiMote, yaitu Maxell AA.

Tabel 4.7 Ketahanan baterai WiiMote

Waktu Kapasitas 1 Jam 93% 3 Jam 82% 5 Jam 77% 7 Jam 73% 9 Jam 62% 12 Jam 57%

(71)

Dari hasil pengukuran kapasitas baterai diatas, dapat disimpulkan bahwa baterai yang digunakan untuk WiiMote mampu bertahan untuk pemakaian dalam proses belajar mengajar selama seharian penuh sesuai dengan ruang lingkup uji coba penelitian ini. Pada uji coba ruang lingkup penelitian ini, WiiMote akan digunakan selama 12 jam mulai dari jam 7 pagi sampai dengan jam 7 malam.

2. Ketahanan Baterai LED pen

Dalam aplikasi “Bee Board”, LED pen merupakan elemen penting dalam penggunaan perangkat “Bee Board”, berikut adalah perkiraan ketahanan baterai LED pen yang digunakan:

Tabel 4.8 Spesifikasi LED yang Digunakan IR Emitter Wavelength Voltage Power Lifetime

940NM 940nm 1.35V 210mWh 10000 Hours

Berdasarkan rapidtables.com, rumus yang digunakan untuk menghitung besar konsumsi listrik LED perjam adalah:

Q(mAh) = E(Wh) x 1000 / V (v) Atau

mAh = Wh × 1000 / V

Dimana: Q = Load Current E = Power

(72)

= 155.55 mAh

Rumus yang digunakan untuk menghitung kapasitas baterai ketika digunakan dengan LED pen adalah:

Battery Life = Battery capacity / Load current per hour = 2000 mAh / 155.55 mAh

= 12.85 Jam = 12 jam 51 menit

*Keterangan: Baterai yang digunakan adalah 1 baterai alkaline dengan kapasitas 2000 mAh.

Berdasarkan penghitungan diatas, ketahanan baterai LED pen adalah selama ± 12jam 51 menit dengan penggunaan nonstop (tombol LED pen ditekan terus menerus).

4.4.5. Evaluasi Biaya Operasional 1. Biaya Konsumsi Listrik Wiimote

Berdasarkan rapidtables.com, rumus yang digunakan untuk menghitung besar konsumsi listrik WiiMote perjam dengan menggunakan adaptor AC/DC adalah:

(73)

P(W) = V(V) × I(A) Dimana: P = Power V = Voltage I = Hambatan P(w) = 3.0 V x 0.08 A = 0.24 Watt / 0.00024 kWh

Tabel 4.9 Harga Listrik Tahun 2013 Kapasitas

Tarif Listrik

Awal Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1. 450 VA Rp476/Kwh Tidak naik Tidak naik Tidak naik Tidak naik 2. 900 VA Rp585/Kwh Tidak naik Tidak naik Tidak naik Tidak naik

1.300 VA Rp765/Kwh Rp803/Kw h Rp843/Kwh Rp886/Kwh Rp930/Kwh 3.500 VA s/d 14 KVA Rp915/Kwh Rp961/Kw h Rp1.009/Kw h Rp1.059/Kw h Rp1.112/Kw h 14 KVA - 200 KVA Rp870/Kwh Rp914/Kw h Rp959/Kwh Rp1.007/Kw h Rp1.057/Kw h > 200 KVA Rp731/Kwh Rp757/Kw h Rp783/Kwh Rp823/Kwh Rp864/Kwh > 30.000 KVA Rp605/Kwh Rp629/Kw h Rp654/Kwh Rp689/Kwh Rp732/Kwh

Penghitungan biaya listrik perhari adalah :

B = Total kWh x lama pemakaian dalam jam x Tarif Dasar Listrik. B = 0.00024 x 12 x 915

(74)

= Rp. 2,635 x 25 x 12 = Rp. 790,5

2. Biaya Baterai LED pen

Melalui percobaan penulis, baterai LED pen dapat bertahan hingga kurang lebih satu minggu jika digunakan sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini, yaitu pemakaian selama 12 jam dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Maka, biaya yang harus dikeluarkan selama 1 tahun adalah:

Biaya = Rp. 3000 x (52 minggu / 1 minggu) = Rp. 3000 x 52

= Rp. 156000

Keterangan: harga sebuah baterai AAA disaat penghitungan ini dilakukan adalah Rp. 3000.

3. Biaya Tinta Spidol

Berdasarkan operasional yang berjalan di laboratorium Software Binus University, diketahui bahwa setiap bulannya dihabiskan 1,5 botol refill tinta. Maka, biaya operasional yang dikeluarkan jika menggunakan spidol adalah:

Biaya = Rp. 10.500 x 1,5 botol x 12 bulan = Rp. 189000

(75)

4. Perbandingan Biaya Operasional

Berdasarkan penghitungan yang sudah dilakukan diatas, perbandingan biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap tahunnya antara spidol dan LED pen adalah sebagai berikut:

Spidol LED pen

Biaya = Tinta Spidol = Rp. 189000

= Listrik Wiimote + Baterai LED pen = Rp. 790,5 + Rp. 156000

= Rp. 156790,5

Dari perbandingan tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan LED pen dapat menghemat biaya operasional sebesar Rp. 32209,5.

4.4.6. Evaluasi Besar Area Kamera Wiimote

Untuk menghitung besar area (warea x harea) yang dibaca oleh Wiimote dalam jarak tertentu (x), penulis menghitung besar derajat kamera Wiimote melihat secara vertikal dan horisontal. Untuk mencari kedua besar derajat tersebut digunakan rumus trigonometri sebagai berikut:

(76)

Dimana:

x = jarak Wiimote ke papan

y = setengah panjang area vertikal atau horisontal yang dibaca oleh Wiimote

θ = derajat vertikal atau horisontal kamera Wiimote

Sehingga, dengan diketahuinya derajat vertikal dan horisontal kamera Wiimote, besar area yang dibaca oleh Wiimote dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:

dan

(77)

Dari percobaan yang penulis lakukan, didapatkan data sebagai berikut:

Dari data yang didapatkan, dilakukan penghitungan derajat kamera Wiimote:

Dengan diketahui derajat kamera Wiimote, besar area yang dibaca oleh kamera Wiimote pada jarak tertentu dapat diketahui. Sebagai contoh:

Jarak Wiimote ke papan (x) = 180 cm

(78)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia danlimpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusunskripsi yang berjudul “Sistem

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam perkembangan situs Eramuslim.com sehingga dibutuhkan pemeliharaan sumber daya

Akibatnya perpustakaan sekarang dibujuk untuk berlangganan e-jurnal dari berbagai macam penerbit dan provider (penyedia layanan). Perpustakaan mengelola dan menyediakan

Saponin adalah glikosida triterpenoida dan sterol.Senyawa golongan ini banyak terdapat pada tumbuhan tinggi, merupakan senyawa dengan rasa yang pahit dan mampu membentuk

a) Kontrak kuliah dilakukan di awal kuliah, dengan cara kesediaan mengikuti aturan perkuliahan di FIB, sekaligus dosen yang bersangkutan mendapatkan jadwal kuliah yang

Oleh karena persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam operasi bisnis, maka perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktif,

Proposal Tesis yang berjudul “Partisipasi dan Motivasi Komunitas Indorunners Pada Kegiatan Lari di Kota Bandar Lampung (Studi Deskriptif Tingkat Indeks Masyarakat

Padahal di DKI Jakarta Sendiri, terdapat 3(tiga) Instansi Badan Narkotika Nasional yaitu Badan Narkotika Nasional Pusat, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta,