480
Tenni Teknis Nastonal Tenaga Fungrional Pertanian 2006
PEMILIHAN KOMODITAS DAN PERANNYA PADA SISTEM USAHA
TANI RUMAH TANGGA PETANI PESERTA PRIMA TANI DI NTB1'
IRIANTO BASUKI' ) , I . M . WISNU W' ) ., SUDJUD1 3) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggra Barat
RINGKASAN
Prima Tani di NTB dimulai tahun 2005 pada agroekosistem dataran rendah iklim kering, lokasinya, di desa Songgajah kecamatan Kempo kabupaten Dompu untuk pengembangan laboratorium agribisnis model renovasi dan di desa Juruniapin kecamatan Buer kabupaten Sumbawa untuk pengembangan laboratorium agribisnis model introduksi . Diantara beberapa pendekatan yang digunakan dalam Prima Tani, pada tahap awal, yang perlu mendapat perhatian adalah pendekatan agroekosistem dan agribisnis . Dengan pendekatan agroekosistem maka dalam implementasinya, Prima Tani harus memperhatikan kesesuaian komoditas dengan kondisi bio-tisik lokasi yang meliputi aspek sumber daya lahan, air, iklim, jenis tanah dan lain sebagainya, sedangkan dengan pendekatan agribisnis maka Prima Tani dalam implementasinya disamping harus memperhatikan komoditas yang diusahakan juga harus memperhatikan struktur dan keterkaitan sub-sistem penyediaan input usahatani, pasca panen dan pengolahan hasil, pemasaran dan kelembagaan penunjangnya yang bekerja dalam satu sistern . Oleh karena itu pemilihan komoditas yang diusahakan memegang peranan penting untuk memenuhi kedua persyaratan pendekatan tersebut di atas . Dasar pemilihan komoditas adalah existing komoditas yang diusahakan petani, perannya terhadap perekonomian rumah tangga petani, potensi pasar yang dimiliki, kemungkinan pengolahan hasil lebih lanjut, pemanfaatan limbah yang dihasilkan dan
integrasi saling menguntungkan diantara beberapa komoditas yang diusahakan sehingga tercapai efisiensi usaha dalam kerangka Sistem Usahatani Intensifikasi Diversifikasi . Metode yang digunakan untuk melakukan pemilihan komoditas yang diusahakan dalam kegiatan Prima Tani adalah PRA yang dilaksanakan pada bulan Juni 2005 . Tujuan kajian ini adalah untuk memperoleh jenis komoditas yang berperan dalam meningkatkan pendapatan r unah tangga petani, berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru dan pemanfaatan limbah hasil untuk pelestarian sumberdaya alam . Dari hasil kajian diperoleh bahwa pilihan komoditas untuk model renovasi di desa Song Gajah terdiri dari jambu mete, jagung, sapi, dan ayam buras sedangkan pilihan komoditas untuk model introduksi di desa Jurumapin terdiri dari mangga, sawo, pisang, nangka, jeruk pamelo,jagung, kacang hijau, kambing dan ayam buras .
Kata kunci : Komoditas, Agribisnis, Prima Tani Penyuluh , 2' Peneliti, " Teknisi Litkarasa
PEN DAHULUAN
Permasalahan adopsi inovasi dan umpan batik berupa adopsi pada tingkatan beneficiaries dan stakeholders dari paket teknologi hasil kajian BPTP NTB tidak begitu menggembirakan karena tidak semua teknologi hasil litka. ji yang dihasilkan secara cepat diterapkan oteh pengguna dan berdampak positip .
Dalam rangka menipercepat adopsi teknologi untuk mendukung pembangunan pertanian maka dalam paradigma Penetitian untuk Pembangunan, kcgiatan diseminasi diposisikan sama penting dengan kegiatan penclitian dan pengembangan, diseminasi diperluas dengan metaksanakan pengembangan percontohan sistem dan usaha agribisnis berbasis teknologi inovatif dan penyediaan teknologi dasar secara
terdesentralisasi sebagai inisiatif untuk merintis pemasyarakatan teknologi . Sasaran kegiatan diseminasi juga disesuaikan, dari tersebarnya informasi kepada masyarakat pengguna teknologi menjadi tersedianya contoh konkrit penerapan teknologi di lapangan
Hal ini mengharuskan unit-unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian/ BPTP NTB mendesain ulang metode-metode diseminasi-nya . Salah satu bentuk partisipasi Badan Litbang Pertanian dalam pembangunan daerah adalah melalui Program Rintisan dan Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian atau disingkat Prima Tani . Prima Tani sangat potensial sebagai daya pengungkit pembangunan perekonomian di wilayah pedesaan . Oleh karena itu, dalam jangka panjang Prima Tani dapat di_jadikan sebagai
salah satu alternatif program nasional pembangunan pertanian di daerah .
Prima Tani di Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2005 dilaksanakan di dua lokasi yaitu di desa Songgajah Kecamatan Kempo Dompu dan desa Jurumapin Kecamatan Buer Sumbawa . Kedua lokasi mempunyai agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim kering . Prima Tani diimplementasikan dengan rnenggunakan lima pendekatan, yaitu
yang meliputi aspek sumber daya lahan, air, wilayah komoditas dan komoditas dominan . Pendekatan agribisnis herarti dalam implementasi Prima Tan i diperhatikan struktur dan keterkaitan sub-sistem penyediaan input, usahatani, pasca panen dan pengolahan, pemasaran, dan penun,jang dalam satu sistem .
Salah satu komoditas pertanian dapat menjadi perhatian utama sedangkan beberapa komoditas lainnya sebagai pendukung, terutama dalam kaitannya dengan risiko ekonomi (harga) . Untuk itu penentuan komoditas sangat penting dilakukan agar sistem dan usaha agribisnis sebagai salah satu pendekatan dapat memberikan makna bagi peningkatan pendapatan keluarga rumah tangga tani dalam satu agribisnis industrial pedesaan . Oleh karena itu tidak semua komoditas existing dilokasi prima tani dipandang sebagai komoditas penting . Komoditas yang penting merupakan komoditas yang diminati petani untuk dikembangkan dalam skala agribisnis . Jenis tanaman dan ternak yang diusahakan petani beserta peranannya terhadap pendapatan rumah tangga petani, potensi pasar, pemanfaatan limbah yang dihasilkan, dan kesesuaian agroklimat . Informasi dari
Pnsat Penelitian dan Pengemhangan Peternakan
Tennt Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
berbagai sumber dapat dimanfaatkan untuk memilih komoditas pertanian yang menjadi
fokus kegiatan Prima Tani .
MATERI DAN METODA
Materi yang diganakan dalam kegiatan ini adalah : Bahan ATK dan Data sekunder serta data primer .
Lokasi : Dua desa yaitu Desa Jutumapin kecamatan Buer Sumbawa dan desa Songgajah Kecamatan Kempo Dompu . Kedua desa tersebut terletak pada agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim kering . Waktu : Pelaksanaan kegiatan ini pada Bulan
Juni2005
Metode : Kegiatan ini dilakukan dengan PRA HASIL DAN PEMBAHASAN Usahatani di desa So Nggajah
Usahatani di desa So Nggajah meliputi 3 sub sektor yaitu sub sektor pertanian tanam an pangan, sub sektor perkebunan dan sub sektor peternakan . Usahatani dari sub sektor tanaman pangan yang banyak diusahakan terdiri dari padi, jagung, kacang tanah, kacang hijau dan ubikayu . Tanaman hortikultura dari kelompok tanaman sayuran yang diusahakan, cabe, kacang panjang dan mentimun, sedangkan tanaman hortikultura kelompok buah-buahan terdiri dari mangga, pisang dan pepaya . Dari sub sektor tanaman perkebunan yang diusahakan petani terdiri dari jambu mete, kapas dan kelapa, sedangkan ternak yang banyak dipelihara petani terdiri dari ayam buras, sapi, kambing, kuda dan babi . Diantara komoditas yang terdapat pada ketiga sub sektor tersebut terdapat hubungan yang membentuk suatu sistem yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan effisiensi usahatani, tapi belum disadari dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa So Nggajah .
Tahel 1 . Matrik rangking komoditi yang semakin disukai petani desa So Nggajah, 2005
481
Komoditas Responden Total
skor Rangking 2 6 10 Tnm .Pangan Jagung 5 5 5 5 5 5 50 1 Kacang tanah 2 1 2 1 3 2 2 4 3 2 25 IV Ubi kayu 4 4 2 2 4 35 11 (i) agro-ekosistem,
(ii) agribisnis, (iii) wilayah, (iv) kelembagaan, dan (v) kesejahteraan . Penggunaan pendekatan agroekosistem berarti Prima
Tani diimpiementasikan dengan memperhatikan kesesuaian dengan kondisi bio-fisik lokasi
urn er: ata primer to a1,
Berdasarkan hasil rangking komoditi yang semakin diminati petani dapat dipilih beherapa komoditas untuk dikembangkan di desa So Nggajah . Dari hasil rangking komoditas tanaman pangan, jagung menduduki rangking 1, kernudian ubi kayu, kacang hijau, kacang tanah dan yang terakhir adalah padi . Dilihat dari hasil rangking tersebut diketahui bahwa petani desa So Nggajah dalam menerapkan usataninya berorientasi pada pasar . Hal ini diperkuat pada pilihan mereka yang terakhir pada padi dan tidak menjadikannya sebagai pilihan pertama karena tanaman ini umumnya untuk keperluan subsisten guna ketahanan pangan dan tidak diperdagangkan . Pilihan terakhir pada padi juga karena pertimbangan kesesuaiannya dengan agroekosistem setempat, dimana tanaman tersebut membutuhkan air relatif cukup banyak untuk pcrtumhuhannya .
Tanaman hortikultura semusim yang semakin diminati petani terdiri atas cabe, ketimun dan kacang pan,jang, sedangkan dari tanaman hortikultura kelompok buah-buahan yang semakin disukai petani adalah pepaya, pisang dan mangga . Alasan petani memilih cabe, kernudian mentimun dan kacang pan,jang untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari, sedangkan pada pepaya dan
482
pisang karena dapat memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari secara cepat .
Tanaman perkebunan yang semakin disukai petani adalah jambu mete kemudian kapas dan kelapa . Petani semakin menyukai tanaman tersebut karena disamping sesuai dengan agroekosistem setempat, juga karena hasilnya tahan disimpan lama, dan pemasarannya relatif mudah .
Komoditas peternakan yang semakin disukai petani sesuai dengan peringkat rangking tersebut adalah ayam kemudian sapi, kambing dan yang terakhir adalah babi . Alasan petani memilih ayam karena mudah dijual untuk segera mendapatkan unag tunai untuk mengatasi kebutuhan uang harian yang sifatnya mendesak, sedangkan pada sapi disamping untuk tabungan juga dipergunakan sebagai tenaga pengolah tanah . Kambing menjadi pilihan petani yang ketiga karena dipergunakan untuk mengatasi kebutuhan uang yang cukup besar seperti keperluan anak sekolah dan kesehatan, dan apabila dijual relatif lebih mudah daripada sapi . Secara rinci untuk masing-masing komoditas alasan petani semakin menyukai di Songgajah seperti tabel berikut ini .
Sclanjutnya peran komoditas terhadap sumbangan pendapatan rumah tangga petani seperti tabel 3 berikut ini :
Pusat Penelitian don Pengembangan Peternakan
Padi 2 1 1 1 1 1 1 1 14 V
Trim . Horti Semusim
Cabe 1 3 1 2 3 3 3 25 1
Kaacang pan,jang 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 15 III
Ketimun 1 2 3 1 1 2 2 21 II Tnm . Horti Tahunan Pisang 2 2 2 2 2 3 1 20 II Pepaya 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 25 1 Mangga 1 3 3 1 1 1 1 2 16 III Tnm . Perkebunan Jambu mete 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 1 Kapas 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 18 II Kelapa 1 2 1 1 1 1 1 3 1 12 III Peternakan Sapi 3 3 4 3 3 4 3 4 34 II Ayam 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 36 1 Kambing 2 2 2 2 2 2 - 2 2 2 18 III Babi - - - 2 IV
Dari Error! Reference source not found . diatas diambil tanaman yang menempati rangking I dan 11 dan dijadikan dasar untuk mengetahui sumbangan pendapatan komoditas tersebut terhadap pendapatan rumah tangga petani . Dari Tabel diketahui bahwwa tanaman yang memberikan sumbangan pendapatan terbesar pada rumah tangga petani adalah jagung, kemudian jambu mete, ayam, pepaya, sapi dan seterusnya .
Usahatani di desa Jurumapin
Usahatani di desa Jurumapin meliputi 3 sub sektor. Komoditas tanaman pangan yang semakin disukai petani untuk diusahakan pada lahan kering di desa Jurumapin terdiri dari kacang hijau, jagung dan kedelai ; sedangkan
Pusat Penelitian clan Pengembangan Peternakan
Tenni Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Komoditas Responden Totalskor Rangking
1 2 3 5 6 7 8 9 10 Jagung 10 12 11 11 11 11 12 11 12 - 101 1 Ubi Kayu 8 4 - 8 5 2 0 7 11 - 45 VI Kacang Hijau - 5 - 5 - 4 6 0 0 - 14 XI Pepaya 9 3 9 6 7 8 9 8 4 - 68 IV Pisang - - 4 10 7 7 6 0 - 41 VII _ Cabe - 7 - 3 8 3 5 4 0 - 30 VIII Ketimun - 8 - 6 6 4 0 0 - 24 X Jambu Mete 12 6 12 12 - 12 I1 12 10 - 94 11 Kapas - - - 7 - 5 8 5 0 - 25 IX Ayam II 10 10 10 9 9 0 9 8 - 78 IlI Sapi Komoditi A l a s a n
Jagung Limbahnya untuk pakan ternak, Pemasaran tidak sulit, Pemeliharaannya mudah, Harga bagus, Untuk konsumsi
Pepaya Pasarnya mudah, Tambahan pendapatan, Pendapatan rutin per bulan Cabe Untuk memenuhi konsumsi, Tambahan pendapatan
Ubi kayu Daunnya untuk dikonsumsi, Memenuhi kebutuhan sosial, Sumber pendapatan di musim kemarau
Kagang tanah Sumber pendapatan, Limbah sebagai pakan ternak
Jambu Mete Sumber pendapatan setiap tahun, Pemasarannya mudah, Pemeliharaannya mudah
Sapi Pakan cukup tersedia sepanjang tahun, Merupakan ternak kerja untuk pengolahan tanah, Merupakan sumber
Tabel 2 . Alasan petani semakin menyukai suatu komoditi di Songgajah
modal Ayam
Relatif cepat diuangkan, Sumber pendapatan, Pakan mudah (sisa makanan dan,jagung), Mengatasi kebutuhan uang tunai mendesak
Tabel 3 . Matrik sumbangan komoditas terhadap pendapatan rumah tangga petani di desa Song Gajah, 2005 - 11 8 9 - 10 3 10 7 - 58 V Kambing - 9 - - - - 0 0 0 - 9 XII Sumber : Data primer diolah
tanaman hortikultura buah-buahan terdiri dari sawo dan mangga . Tanaman-tanaman tersebut di atas semakin diminati oleh petani desa Jurumapin . Kacang hijau merupakan tanaman yang cukup diandalkan oleh petani lahan kering di desa Jurumapin . Tanaman ini memberikan sumbangan pendapatan yang cukup besar terhadap pendapatan petani .Tanaman kacang hijau semakin diminati oleh petani karena umurnya pendek, tidak membutuhkan air yang banyak, cara kerja dan pemeliharaannya mudah, harganya baik, tidak membutuhkan modal yang banyak, dan pemasarannya mudah .
Komoditas jagung belum merupakan komoditas bisnis karena sebagian dari petani menanam untuk tujuan dikonsumsi muda dan
hanya ada 1-2 orang petani menjual dalam mudah, harganya balk, dan limbahnya dapat bentuk pipil . Tanaman jagung akhir-akhir ini digunakan untuk pakan . Jagung biasanya semakin disukai oleh petani karena ditanam bersamaan dengan padi gogo secara budidayanya mudah, tidak banyak tumpang sari, ada juga yang menanam secara membutuhkan air, benih mudah didapat, dapat monokultur.
dikonsumsi (jagung muda), pemasarannya
Tabel 4 . Komoditas yang semakin disenangi petani desa Jurumapin
Tanaman kedelai masih sangat sedikit diusahakan dilahan kering di Jurumapin . Saat ini tanaman kedelai semakin disukai oleh petani di desa Jurumapin disamping diharapkan sebagai pemasok benih untuk lahan sawah pada MK II juga karena beberapa alasan antara lain budidayanya mudah, tidak membutuhkan banyak moal dan pemasarannya mudah .
Komoditas Sawo ini sudah banyak ditanam petani terutama dipekarangan rumah . Untuk dilahan kering sudah ada yang menanam tapi masih dalam tahap mencoba . Komoditas ini berpotensi untuk dikembangkan, karena harganya bagus, dan merupakan buah favorit yang biasa disajikan dalam ha_jatan . Peluang pasar tersedia, baik yang ada dalani desa maupun yang datang dari luar desa .
Tabel 5 . Komoditas yang sernakin disenangi petani desa Jurumapin
484
Temn Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Petani lahan kering di Tamase sudah banyak yang menanam mangga . Terdapat 9 orang petani yang sudah membudidayakan, dimana sudah terdapat 35 pohon yang sudah berbuah . Sementara yang masih berumur 2-3 tahun sebanyak 90 pohon .
Jenis ternak yang banyak dipelihara oleh petani di desa Jurumapin adalah kambing, kuda, ayam kampung dan kerbau . Nampaknya pemeliharaan ternak merupakan usaha sambilan dan belum semua petani memelihara ternak . Belum lama petani di desa Jurumapin memelihara kambing . Rata-rata pengalaman antara 2-5 tahun . Sekitar 9% petani yang memelihara kambing dengan pemilikan rata-rata 4 ekor induk per kepala keluarga . Tingkat reproduktivitas cukup balk karena bisa beranak dua kali setahun, tidak disediakan pejantan khusus .
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Komoditas 1 3 Responden5 6 8 9 10 Totalskor Rangking Buah buahan Mangga 4 4 4 4 5 4 2 4 2 5 38 11 Sawo 5 5 5 5 4 3 I 5 3 3 44 1 Pisang 3 3 3 I 2 2 5 2 1 2 26 V Rambutan I 2 1 3 3 5 3 3 5 4 35 111 Belinjo 2 1 2 2 1 1 4 1 4 1 32 IV Tan Perkehunan Tebu 2 I I 1 3 2 2 3 21 II
Komoditas Responden Total
skor Rangking 1 2 3 4 5 7 8 9 10 Tnm Pangan Padi 3 2 3 4 3 1 2 2 2 6 28 V Jagung 5 5 6 2 4 3 6 3 3 5 46 II Kacang hijau 6 3 5 6 6 6 5 6 6 3 58 I Kacang tanah 2 1 2 3 2 5 1 5 5 4 35 IV Kedelai 1 4 1 5 5 4 4 4 4 I 37 III Ubi kayu 4 6 4 1 1 2 3 1 1 2 27 VI Sayuran Kacang Panjang 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 29 1 Cabe 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 26 II Pare I I I 1 1 1 10 III
Tennu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Flampir sernua petani memiliki ayarn buras yaitu antara 2-4 ekor induk setiap kepala keluarga petani . Pemeliharaannya secara exstensif tradisional . Ayam di umbar (lepas), tidak ada kandang khusus, tidur di pohon-pohon atau kolong rumah panggung,
Tabel 6 . Alasan petani semakin menyukai komoditas di Jurumapin .
Sumber : Data primer diolah
sekaliwaktu diberikan pakan berupa dedak padi dan jagung terutama pada induk yang beru menetas .
Selanjutnya sumbangan komoditas terhadap pendapatan rumah tangga petani dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini .
Tabel7 . Matrik sumbangan komoditas terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Jurumapin .
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
4 8 5 Komoditas
Responden
Total skor Rangking
1 3 5 6 7 8 10
Kacang hijau 10 5 10 10 7 10 9 7 9 8 85 1
Jagung 7 6 9 3 6 6 8 8 10 10 73 111
Kc . Pan. jang 5 2 2 4 4 5 4 6 8 1 41 VII
Cabe 2 4 1 1 4 1 5 6 2 28 VIII Sawo 9 10 5 5 10 7 10 4 7 9 76 11 Mangga 6 9 3 7 3 2 2 3 5 5 45 VI Jambu Mete 4 3 6 6 8 9 6 1 4 4 51 IV Tebu 3 1 4 1 2 3 5 2 3 3 26 IX Kambing 8 8 8 9 9 8 7 10 2 7 76 11 Ayam 8 5 1 3 1 48 V
Komoditas Alasan etp ani
_
Kacang hijau Umur pendek Tidak membutuhkan air yang banyak Cara kerja dan pemeliharaan mudah,Harganya baik Usahatani modal sedikit,Pasar mudah
Jagung Budidayanya mudah,Tidak banyak butuh air , Benih mudah didapat, Dapat dikonsumsi (jagung muda), Jika dijual, pasarnya mudahan harganya baik , Limbahnya tmtuk pakan
Kedelai Budidayanya mudah dan moal sedikit, Mudah untuk memasarkan, Dijadikan benih untuk dilahan sawah
Kacang panjang Cara budidaya mudah, Mudah tumbuh , Untuk sayur utnuk kebutuhan rumah tangga ,Jika dijual, pemasarannnya mudah baik didalam maupun dari luar desa Cabe Dapat panen lebih lama karena umurnya panjang, Untuk dikonsumsi, Dapat dijual
dengan mudah
Sawo Mudah pemeliharaannya, Beruah sepanjang tahun, Pasar tersedia dan harganya baik, Meru2 an buah favorit, disa'ikan dalain ha'atan dll
_
Mangga Cocok dibudidayakan dilahan kering, Pemeliharaannya mudah, Bibit berupa tempelan tersedia, Dapat dikonsumsi disaat muda untuk sayur
Jambu mete 3 2 3 1 3 29 1 Kopi 1 2 1 3 2 1 2 1 1 1 15 111 Peternakan Sapi 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 23 111 Kambing 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 36 1 Ayam 2 2 3 3 2 2 4 1 3 4 26 II Kerbau I I I I I 1 4 1 1 13 IV
Desa Songgajah
Jambu Mete
Jambu mete setelah panen langsung dijual atau dismpan selama 2-3 hari dirumah menunggu pembeli . Jambu mete dijual kepedagang pengumpul ditingkat desa dalam bentuk gelondongan . Pada umumnya pembeli datang kerumah-rumah petani atau kadang-kadang petani mengantar kepada kepembeli . Umumnya petani menjual jambu mete dirumah dan cara penjualan dilakukan secara sendiri-sendiri atau tidak secara kolektif. Hargajual jambu mete dari petani kepedagang pengumpul di tingkat desa pada saat panen raya tahun 2004 Rp . 8 .200, -/kg gelondong .
Harga jambu mete sangat bervariasi, harga biasanya bergerak dari panen pertama yang dimulai sekitar bulan Agustus dari harga terendah Rp . 3 .500,- terns bergerak menjadi Rp . 4 .700,- kemudian Rp 5 .500, Rp. 6 .000,-Rp . 7 .800,- dan Rp 8 .000,- Harga puncak terjadi saat panen raya yaitu pada bulan 9 dan
10
sampai mencapai Rp . 8 .200,- Setelah itu harga bergerak turun menjadi Rp 7 .500,- Rp . 6 .500,- Rp . 4 .500,- Rp . 2 .500,- sampai harga terendah Rp . 1 .000,- /kg gelondong . Alasan petani menjual secara lion yaitu untuk segera mendapatkan uang tunai guna memenuhi kebutuhan konsumsi .Jagung
Jagung umumnya dijual petani dalam bentuk pipilan kering . Tongkol kering dari hasil panen langsung dipipil oleh petani kemudian dijemur selama 1-2 hari dimasukkan kedalam karung untuk siap dijual . Alat yang digunakan untuk memipil adalah mesin pemipil yang disewa dengan harga Rp . 7 .500,- per karung yang isinya 130 kg .
Jagung dijual petani kepedagang pengumpul desa kemudian pedagang pengumpul desa menjual kepada pedagang pengumpul kecamatan yaitu Pak Wastra dan Pak Gde yang mengirim ke Lombok dan Bali . Harga jagung pada tahun 2004 Rp 90 .000/kw . Cara pembayaran biasanya dilakukan secara tunai, tetapi beberapa petani berdasarkan kepercayaan mau menerima pembayaran setelah jagung laku dijual . Jagung dijual
486
menjual secara tebasan .
Ayam Buras
Ayam buras dijual oleh ibu atas persetujuan suami kepasar terdekat yaitu Soro atau melalui pedagang pengumpul . Umumnya petani menjual kepada pedagang pengumpul yang datang kedesa, tetapi sebagian kecil langsung dijual kepasar secara sambilan . . Terdapat perbedaan harga antara ayam jantan dan betina pada umur dan berat yang sama . Ayam jantan dihargai sekitar Rp . 35 /ekor sedangkan ayam betina Rp . 25 .000,-/ekor.
Sapi Bali
Seperti halnya pada ayam buras, penjualan sapi berdasarkan kesepakatan antara suami dan istri . Untuk menjual sapi, petani memanggil atau mengundang pedagang atau jagal atau pedagang antar pulau untuk datang ke desa melihat sapi yang akan dijual . Penjualan dilakukan secara sendiri-sendiri tidak berkelompok . Terdapat perbedaan harga pada sapi jantan dengan berat lebih besar dari 250 kg dibandingkan dengan sapi dibawah 250 kg . Demikian halnya antara sapi jantan dan betina . Sapi jantan pada berat yang sama dihargai Iebih mahal dari sapi betina, perbedaan mencapai Rp . 500 .000,-/ekor . Jurumapin
Kacang hijau
Pada lahan kering hanya beberapa orang petani saja yang mengusahakan dalam skala luasan yang sangat terbatas . Hasil produksi cenderung untuk konsumsi . Dilihat rantai komoditas yang perlu pada tahap awal untuk diperbaiki dalam upaya budidaya dalam skala agribisnis adalah rantai komoditas pada tahap awal yang perlu dibenahi adalah pada rantai teknologi dan rantai masukan saprodi .
Kambing
Populasi ternak kambing tercatat 120 ekor. Pemeliharaan untuk budidaya dilakukan seperti biasa saja. Terdapat kecenderungan poulasi meningkat pada setiap tahunnya . Komoditas ini cukup mempunyai prospek
kedepan untuk petani dalam skala usaha agribisnis .
Petani dalam menjual kambingkan dilakukan kepada pedagang pengumpul luar desa, belum dilakukan terorganisasi, harga lebih diotentukan oleh pemilik, klasifikasi mutu belum ada .
Ayam Buras
Ayam buras dipelihara oleh petani sebagai kegiatan sampingan . Cara pemiliharaan dengan cara alami . Populasi ayam buras di Desa Jurumapin tercatat 1050 ekor. Populasi dari tahun ketahun cenderung tetap . Rantai komoditas yang perlu diperbaiki adalah teknologi pada tahap awal mempersiapkan dalam skala agribisnis .
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Tennu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
KESIMPULAN
1 . Komoditas yang dipilih oleh petani dalam rangka kegiatan Prima Tani di Desa Songgajah kecamatan Kempo Kabupaten Dompu dalah Jambu mete, Jagung, Sapi dan Ayam Buras
2 . Di Lokasi Desa Jurumapin kecamatan Buer kabupaten Sumbawa komoditas pilihan petani adalah Jagung (buah-buahan, sawo, Mangga, Pisang, nangka, jeruk pamelo) .
DAFTAR PUSTAKA
BPTP NTB 2005 . Laporan PRA Desa Songgajah kecamatan Kempo Kabupaten Dompu BPTP NTB 2005 . Laporan PRA Desa Desa
Jurumapin kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa