• Tidak ada hasil yang ditemukan

M E T O E ROLOGI BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS II SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "M E T O E ROLOGI BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS II SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KELAS II SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN

Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724

telp (0511) 4705198 email : met_bjm@yahoo.com

website : http ://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id/

@ cuacakalsel

M

ET

E

O

R

O

L

O

G

I

Feb

(2)

B

uletin Meteorologi edisi bulan Februari 2021 yang kami terbitkan ini memuat informasi parameter cuaca hasil pengamatan dan analisis dinamika atmosfer dari faktor cuaca yang diamati oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin,

yang berkedudukan di Bandara Udara Syamsudin Noor Banjarmasin pada lokasi 030 26’

19.5” LS dan 1140 45’ 8.78” BT.

Analisis dinamika tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi cuaca secara umum di Indonesia dan wilayah Kalimantan Selatan khususnya. Unsur-unsur cuaca yang ditampilkan dalam buletin ini berupa profil unsur-unsur cuaca hasil pengamatan baik harian maupun rata-rata perjamnya, unsur cuaca global dan regional serta ditampilkan pula analisis kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin.

Demikian, mudah-mudahan dengan terbitnya buletin ini dapat menambah wawasan tentang kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Selatan, dengan harapan semoga bermanfaat.

(3)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

DAFTAR ISI

PENGANTAR

I. PENGERTIAN ... 3

II. RINGKASAN ... 4

III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN JANUARI 2021 ... 5

A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL ... 5

1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 ... 5

2. Dipole Mode Index (DMI) ... 6

3. Madden Jullian Oscillation (MJO) ... 6

4. Suhu Muka Laut ... 8

5. Monsun ... 10

6. Gradien Angin Lapisan Atas ... 12

B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL ... 16

1. Angin ... 16

2. Kelembaban Udara ... 16

3. Suhu Udara ... 17

4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility) ... 19

5. Curah Hujan ... 20

6. Keadaan Cuaca ... 21

7. Kalender Cuaca ... 22

IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM ... 23

V. PRAKIRAAN ... 25

A. PRAKIRAAN HUJAN ... 25

1. Prakiraan Curah Hujan Februari 2021 ... 25

2. Prakiraan Sifat Hujan Februari 2021 ... 26

B. Informasi Kelautan ... 28

1. Tinggi Gelombang Signifikan ... 28

2. Pasang Surut ... 29

TIM REDAKSI ... 30

LAMPIRAN ... 31

(4)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

I. PENGERTIAN

A. SIFAT HUJAN

Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

B. NORMAL CURAH HUJAN

Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala. C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN

Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Januari 1920 s.d 31 Desember 1950, 1 Januari 1951 s.d 31 Desember 1980, 1 Januari 1981 s.d 31 Desember, dst. D. INTENSITAS CURAH HUJAN

KRITERIA CH CH/hari CH/Jam

Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm

Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm

Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm

Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm

E. CUACA EKSTRIM

Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah: a. Angin kencang diatas 25 knot

b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knot

c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam

d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan Cumulunimbus

e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter

(5)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

II. RINGKASAN

Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Januari 2021 menunjukkan bahwa suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia bernilai ≥ 280C. Anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.900C s.d -0.830C yang menunjukkan kondisi anomali suhu lebih rendah dari normalnya. Indeks SOI selama 3 bulan terakhir menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Januari 2021 berada pada kondisi La Nina. Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) rata-rata bulan Januari 2021 di wilayah Indonesia berkisar antara 160 – 220 W/m2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 200 – 220 W/m2

. Hal

ini menunjukkan bahwa tutupan awan di Kalimantan Selatan cukup banyak selama bulan Januari 2021. Posisi gerak semu matahari pada bulan Januari bergerak dari Belahan Bumi Selatan (BBS) menuju ke wilayah Ekuator. Pusat tekanan tinggi pada bulan Januari 2021 terdapat berada di kedua wilayah belahan bumi. Sementara daerah pusat tekanan rendah terlihat berada di wilayah BBS. Kondisi ini mengakibatkan massa udara bergerak dari Belahan Bumi Utara (BBU) menuju wilayah BBS, yang menandakan berlangsungnya monsun Asia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk wilayah Kalimantan Selatan.

Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin pada bulan Januari 2021, angin permukaan dominan bertiup dari arah Barat Daya (202.5°–247,5°) dengan kecepatan angin maksimum mencapai 28 knot. Kelembaban maksimum harian berkisar antara 92 – 99%, sementara kelembaban udara minimum harian berkisar antara 59 – 95%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.4 – 32.40C, sebaliknya suhu udara

minimum harian berkisar antara 22.4 – 25.80C. Jarak pandang mendatar rata-rata per jam pada umumnya <10 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Januari 2021 mencatat jumlah curah hujan sebesar 928.7 mm, dengan sifat hujan Atas Normal serta hari hujan sebanyak 26 hari. Kondisi cuaca signifikan kejadian hujan sebanyak 27 kali, petir sebanyak 10 kali kejadian dan jarak pandang mendatar kurang dari 1000m ada 7 kali kejadian.

(6)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN JANUARI 2021

A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL

1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4

Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer pada bulan Januari 2021 secara umum anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.900C s.d -0.830C yang menunjukkan kondisi anomali suhu lebih dingin dari normalnya. Indeks SOI pada bulan November (+9.2), Desember (+16.9) serta kondisi terakhir bulan Januari (+16.5) mengindikasikan bahwa osilasi selatan sekarang berada pada kondisi La Nina, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia terutama Indonesia bagian Timur.

Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)

Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index)

(7)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

2. Dipole Mode Index (DMI)

Nilai DMI bulan Januari 2021 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada dasarian I (-0.24 s.d 0.06), dasarian II (-0.12 s.d -0.36), dan dasarian III (-0.12 s.d 0.07). Secara umum pada bulan Januari 2021, Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi yang normal (±0.4), sehingga tidak signifikan menambah pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian Barat maupun penambahan jumlah curah hujan di wilayah Kalimantan Selatan.

Tabel 1. Nilai DMI Bulan Januari 2021

No. Tanggal DMI

1 1 – 3 Januari 0.06

2 4 – 10 Januari -0.24

3 11 – 17 Januari -0.36

4 18 – 24 Januari -0.12

5 25 – 31 Januari 0.07

Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)

3. Madden Jullian Oscillation (MJO)

a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut

Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang

terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut, sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.

(8)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Januari 2021

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)

Nilai OLR rata-rata bulan Januari 2021 di wilayah Indonesia berkisar antara 160 – 220 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah berkisar 160 – 180 W/m2 terdapat di sekitar wilayah Laut Jawa dan Sumatera bagian Selatan. Sedangkan, untuk nilai rata-rata OLR tertinggi berkisar 200 – 220 W/m2 terlihat di sekitar wilayah Sulawesi bagian Utara dan Maluku. Berdasarkan gambar 4 di atas, secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia cukup banyak dan bertambah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di wilayah Kalimantan Selatan nilai OLR berkisar antara 180 – 200 W/m2

. Hal ini menunjukkan bahwa tutupan

(9)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021 b. Fase Madden Jullian Oscillation (MJO)

Pada bulan Januari 2021 MJO bergerak dari fase 3 (Indian Ocean) hingga fase 6

(Western Pacific). Pada dasarian I, MJO tetap berada di fase 3 (Indian Ocean). Pada dasarian

II, MJO bergerak dari fase 3 (Indian Ocean) hingga fase 6 (Western Pacific). Pada dasarian III, MJO tetap berada di fase 6 (Western Pacific). Secara umum MJO sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia pada bulan Januari 2021.

Gambar 5.Fase MJO Januari 2021

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)

4. Suhu Muka Laut

Berdasarkan gambar 6, secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Januari 2021 di perairan Indonesia cukup hangat, dengan nilai ≥ 280C. Suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di sekitar Indonesia bagian Timur seperti di wilayah Papua, Maluku, NTT dan sebagian perairan Sulawesi. Suhu muka laut yang hangat ini berpotensi menyebabkan penguapan yang tinggi dan dapat menghasilkan banyak uap air di atmosfer. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.

(10)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Januari 2021

(Sumber: https://psl.noaa.gov/map/images/sst/sst.month.gif)

Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Januari 2021

(Sumber: https://psl.noaa.gov/map/images/sst/sst.anom.month.gif)

Di sisi lain, gambar 7 yang menunjukkan anomali suhu muka laut pada bulan Januari 2021, terlihat di sebagian besar wilayah perairan Indonesia anomali suhu muka laut berkisar antara -1.0 s.d 1.50C. Nilai ini secara umum menunjukkan anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia masih dalam kondisi normal hingga sedikit lebih hangat dari normalnya.

(11)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia bagian Timur seperti di sekitar Laut Maluku, Laut Seram, Laut Halmahera, Laut Banda, Laut Arafura, Samudera Pasifik bagian Barat (Utara Papua), dan perairan Selatan Nusa Tenggara umumnya bernilai positif. Anomali positif suhu muka laut atau di atas normal ini memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya kandungan uap air di wilayah tersebut.

5. Monsun

Posisi gerak semu matahari pada bulan Januari bergerak dari Belahan Bumi Selatan (BBS) menuju ke wilayah Ekuator. Berdasarkan gambar 8, pusat tekanan tinggi pada bulan Januari 2021 terlihat terdapat berada di kedua wilayah belahan bumi. Untuk wilayah BBU pusat tekanan tinggi terlihat di sekitar wilayah Tiongkok dan Siberia dengan rata-rata nilai tekanan udara 1027.5 hPa, sedangkan untuk wilayah BBS, pusat tekanan tinggi berada di Samudera Hindia sebelah Barat Australia dengan nilai rata-rata tekanan udara 1022.2 hPa.

Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Januari 2021

(Sumber:ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)

Masih berdasarkan gambar 8 di atas, daerah pusat tekanan rendah terlihat berada di wilayah BBS, tepatnya di sekitar Barat Laut Australia dengan nilai rata-rata tekanan udara 1005.6 hPa dan Samudera Hindia dengan nilai rata-rata tekanan udara 1006.7 hPa.

(12)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Sementara untuk wilayah Indonesia rata-rata nilai tekanan udara permukaan laut pada bulan Januari 2021 umumnya bernilai 1010.0 hPa. Kondisi posisi pusat tekanan ini mengakibatkan massa udara umumnya bergerak dari belahan bumi utara menuju Ekuator. Hal ini biasanya mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim penghujan termasuk wilayah Kalimantan Selatan.

Gambar 9. Rata-rata Angin Lapisan 3000 ft Januari 2021 dan Normalnya

(Sumber: BMKG dan NOAA)

Gambar 9 di atas menunjukkan rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Januari 2021 dan normalnya. Pada gambar pertama, terlihat pada bulan Januari 2021 wilayah Indonesia bagian Selatan, angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut. Sedangkan di

(13)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Indonesia bagian Utara, angin dominan bertiup dari arah Barat Laut hingga Timur Laut. Terdapat wilayah belokan angin atau shearline di sekitar Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Terlihat juga terdapat pertemuan angin atau konvergensi di sekitar wilayah Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga Laut Arafura. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Januari, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga Laut Arafura. Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan massa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.

6. Gradien Angin Lapisan Atas

a. Dasarian Pertama

Berdasarkan peta analisis angin gradien (gambar 10), pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Januari 2020 terlihat wilayah Indonesia di sekitar ekuator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s.d 10 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 5 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia yakni Badai tropis “Danilo” dan 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Teluk Carpenteria Australia yakni Badai tropis “Imogen”. Badai Tropis Danilo aktif mulai dari 1 hingga 7 Januari dengan tekanan minimum 987 mb dan kecepatan maksimum 55 knot, badai tropis ini aktif di Samudera Hindia dan bergerak ke Barat kemudian ke Selatan dan ke Timur, dan punah di lokasi yang sama. Badai Tropis Imogen aktif pada tanggal 3 Januari dengan tekanan minimum 994 mb dan kecepatan maksimum 35 knot, badai tropis ini aktif di Teluk Carpenteria Australia dan bergerak ke Timur dan punah di Daratan Australia.

(14)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Barat – Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di sebelah Selatan ekuator, angin bertiup dari arah Tenggara – Utara dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian I bulan Januari 2020 terdapat 7 hari hujan dengan 3 hari hujan intensitas ringan, 3 hari hujan intensitas sedang, dan 1 hari hujan intensitas Sangat Lebat.

b. Dasarian Kedua

Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Januari 2020, seperti yang ditunjukkan pada peta analisis angin gradien (gambar 11), terlihat wilayah Indonesia di sekitar ekuator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 4 s.d 11 sel tekanan rendah yaitu di India, Samudera Hindia, Filipina, Utara Kalimantan, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia yakni Badai tropis “Joshua” dan 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Laut Coral yakni Siklon tropis “Kimi”. Badai Tropis Joshua aktif pada tanggal 16 Januari dengan tekanan minimum 992 mb dan kecepatan maksimum 48 knot, badai tropis ini aktif di Samudera Hindia dan bergerak ke Barat Daya dan punah di lokasi yang sama. Siklon Tropis Kimi aktif pada tanggal 17 hingga 18 Januari dengan tekanan minimum 996 mb dan kecepatan maksimum 40 knot, badai tropis ini aktif di Laut Coral dan bergerak ke Tenggara dan punah di lokasi yang sama.

(15)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Januari 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Barat – Timu Laut dengan kecepatan angin 0 – 30 knot, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Selatan – Timur Laut dengan kecepatan 0 – 30 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Sealatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian II bulan Januari 2020, terdapat 6 hari hujan 1 hari hujan intensitas ringan, 2 hari hujan intensitas sedang, 2 hari hujan intensitas Lebat, dan 1 hari hujan intensitas Sangat Lebat.

c. Dasarian Ketiga

Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Januari 2021, peta analisis gradien (gambar 12) menunjukkan daerah sekitar ekuator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 5 s.d 10 sel tekanan rendah yaitu di Laut Tiongkok Timur, Laut Cina Selatan, Myanmar, India, Samudera Hindia, Australia, Samudera Pasifik, Selatan Nusa Tenggara Timur, dan Selatan Papua. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1

(16)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 3 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Pasifik yakni Badai tropis “Ana”, “Lucas”, dan “Bina”. Badai Tropis Ana aktif mulai dari 30 Januari, badai tropis ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Tenggara. Badai Tropis

Lucas dan Bina aktif mulai dari 31 Januari, kedua badai tropis ini aktif di Samudera Pasifik

dan bergerak ke Timur hingga Tenggara.

Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Januari 2021

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Utara – Timur dengan kecepatan angin 0 – 45 knot, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Barat – Utara dengan kecepatan 0 – 45 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Pesisir Barat Sumatera, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Laut Banda, Papua Barat, Papua, dan Laut Arafuru. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Natuna, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Laut Arafuru. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian III bulan Januari 2021 terdapat 10 hari hujan dengan 7 hari hujan dengan intensitas ringan dan 3 hari hujan dengan intensitas sedang.

(17)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL 1. Angin

Berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin pada bulan Januari 2021, arah angin dominan bertiup dari arah Barat Daya (202,5°–247,5°) dengan persentase sebesar 16,5%. Kecepatan angin terbanyak adalah 1 – 4 knot dengan persentase 38,2%, sedangkan kecepatan angin maksimum tercatat mencapai 18 knot. Distribusi angin pada bulan Januari 2021 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 13 dibawah ini.

Gambar 13. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Bulan Januari 2021

2. Kelembaban Udara

Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Januari 2021 berkisar antara 79 – 97%, dengan kelembaban maksimum harian berkisar antara 92 – 99%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 59 – 95%. Kelembaban minimum terendah terjadi pada tanggal 21 Januari 2021 dengan nilai kelembapan 59%, sedangkan kelembaban maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 10, 15, dan 16 Januari 2021 dengan nilai kelembapan mecapai 99%. Profil kelembaban harian bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 14 di bawah ini.

(18)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Gambar 14. Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Bulan Januari 2021

Gambar 15. Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Bulan Januari 2021

Profil kelembaban udara rata-rata per jam mencapai nilai maksimum terjadi antara jam 05.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 95.1 – 95.5%, sedangkan nilai kelembaban udara minimum terjadi antara jam 13.00 – 16.00 WITA dengan nilai berkisar antara 76.9 – 77.4%. Profil kelembaban rata-rata per jam bulan Januari 2021 secara rinci dapat dilihat pada Gambar 15.

3. Suhu Udara

Profil suhu udara rata-rata harian bulan Januari 2021 berkisar antara 23.6 – 28.30C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.4 – 32.40C, dan suhu udara minimum harian

(19)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

berkisar antara 22.8 – 25.80C. Suhu udara maksimum tertinggi adalah sebesar 32.40C yang terjadi pada tanggal 6 Januari 2021. Sedangkan suhu minimum terendah 22.80C yang terjadi pada tanggal 15 Januari 2021. Profil suhu udara harian pada bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 16 di bawah ini.

Gambar 16. Grafik Profil Suhu Udara Harian Bulan Januari 2021

Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rata Per Jam Bulan Januari 2021

Profil suhu udara rata - rata per jam bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 17.Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00 WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per jam berkisar antara 28.8 – 29.00C terjadi antara

pukul 13.00 – 16.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per jam berkisar antara jam 05.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.5 – 24.70C.

(20)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)

Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata per jam di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin bulan Januari 2021 umumnya <10.0 km. Jarak pandang maksimum (>8 km) terjadi pada siang hingga malam hari antara pukul 09.00 – 24.00 WITA. Jarak pandang mendatar mulai menurun (< 8 km) antara pukul 01.00 – 08.00 WITA. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata-rata harian pada bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 18 di bawah ini.

Gambar 18. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Bulan Januari 2021

Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem Bulan Januari 2021

Selama bulan Januari 2021, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim (<1000 m) terjadi sebanyak 7 kali kejadian, dengan jarak pandang mendatar

(21)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

terendah tercatat mencapai 500 meter pada tanggal 12, 13, 14, 15, 18, 22 dan 31 Januari 2021. Kondisi ini terjadi akibat hujan lebat disertai petir di sekitar wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 19.

5. Curah Hujan

Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Januari 2021 adalah sebesar 928.7 mm dengan hari hujan sebanyak 26 hari. Pada dasarian I, total curah hujan terukur sebesar 238.7 mm. Pada dasarian II total curah terukur hujan sebesar 556.9 mm dan pada dasarian III total curah hujan terukur sebesar 130.6 mm. Curah hujan tertinggi dalam 24 jam tercatat sebesar 249.0mm pada tanggal 13 Januari 2021. Normal jumlah curah hujan (rata-rata 30 tahun) bulan Januari di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin sebesar 394 mm. Dibandingkan dengan normalnya, jumlah curah hujan pada bulan Januari 2021 tergolong bersifat Atas Normal. Grafik jumlah curah hujan harian bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 20 di bawah ini.

Gambar 20. Grafik Curah Hujan Harian Januari 2021

Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin selama bulan Januari 2021, tercatat total jumlah curah hujan maksimum perjam sebesar 58.1 mm yang terjadi pada pukul 03.00 – 04.00

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 J um la h C ura h H uja n (m m ) Tanggal

Profil Curah Hujan Harian Bulan Januari 2021

(22)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

WITA dan jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 46.2 mm yang terjadi pada tanggal 13 Januari 2021. Grafik kejadian hujan harian pada bulan Januari 2021 dapat dilihat pada Gambar 21 di bawah ini.

Gambar 21. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Januari 2021

6. Keadaan Cuaca

Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Januari 2021 di Stasiun Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian hujan terjadi sebanyak 26 kali, kejadian petir sebanyak 10 kali, dan jarak pandang mendatar kurang dari 1000 m ada 7 kali kejadian.

Gambar 22. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Januari 2021

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26

Hujan Petir Kabut Asap Vis < 1000m Suhu Udara Angin

B a ny a k K ej a dia n

Profil Keadaan Cuaca Significant Bulan Januari 2021

(23)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

7. Kalender Cuaca

Gambar 23. Kalender Cuaca Bulan Januari 2021

(24)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM

DASARIAN I

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

Pada tanggal 9 Januari 2021 terjadi hujan dengan intensitas lebat dengan jumlah curah hujan tercatat sebesar 124.6 mm/hari. Kondisi ini terjadi akibat adanya pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Kalimantan Selatan sehingga berpotensi menumbuhkan awan-awan konvektif di wilayah Kalimantan Selatan yang dapat menyebabkan hujan lebat. b. Angin Kencang

NIHIL. c. Suhu Ekstrim

NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar NIHIL.

DASARIAN II

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

Pada tanggal 13 dan 14 Januari 2021 terjadi hujan dengan intensitas lebat dengan jumlah curah hujan tercatat sebesar 249.0 mm/hari untuk tanggal 13 Januari 2021 dan 131.0 mm/hari untuk tanggal 14 Januari 2021. Kondisi ini terjadi akibat adanya pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Kalimantan Selatan sehingga berpotensi menumbuhkan awan-awan konvektif di wilayah Kalimantan Selatan yang dapat menyebabkan hujan lebat.

b. Angin Kencang NIHIL

c. Suhu Ekstrim NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar

Pada tanggal 12, 13, 14,15 dan 18 Januari 2021 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 250 hingga 600 m yang disebabkan oleh hujan lebat yang disertai petir di wilayah Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin.

(25)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

DASARIAN III

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat NIHIL

b. Angin Kencang NIHIL

c. Suhu Ekstrim NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar

Pada tanggal 22 dan 31 Januari 2021 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 hingga 900 m yang disebabkan oleh hujan lebat yang disertai petir di wilayah Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin.

(26)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

V. PRAKIRAAN

A. PRAKIRAAN HUJAN

1. Prakiraan Curah Hujan Februari 2021

Prakiraan akumulasi curah hujan Februari 2021 di wilayah Kalimantan Selatan secara umum dalam kategori menengah antara 201– 300 mm. Untuk curah hujan kategori tinggi antara 301 - 400 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Bajuin, Kurau/ Maluka Baulin, Takisung/ Gn. Makmur, Bumi Makmur/ Handil Gayam, SMPK Telaga, Bati-Bati/ Ujung, Pelaihari/ Pabahanan, Tambang Ulang/ Pulau Sari), Kab. Kotabaru (Sungai Durian/ Manunggal Lama, PL Kepulauan/ Tanjung Lala), Kab. Banjar (Kertak Hanyar/ Manarap Baru, Sambung Makmur/ Madurejo, SMPK Sei Tabuk/ Gd. Hirang, Danau Salak/ Gn. Sari, Sungai Pinang/ Rantau Nangka, Danau Salak/ Lawa Baru, Astambul/ Kelampaian Tengah, Beruntung Baru/ Kmpg Baru, Simpang Empat/ Batu Balian, Tatah Makmur/ Pandan Sari), Kab. Barito Kuala (Tabunganen/ Sei Jingah Besar, Cerbon/ Sawahan, Tabukan/ Karya Makmur, Belawang/ Karang Dukuh, Mekarsari/ Tamban Raya Baru, Tamban/ Koanda), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam), Kota

Banjarmasin (Banjarmasin Timur/ Banua Anyar), Kota Banjarbaru (Landasan Ulin/

Landasan Ulin Timur, Banjarbaru Selatan/ Sei Besar, Landasan Ulin/ Meka Tani, Staklim Banjarbaru). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 301– 400 mm. Prakiraan curah hujan bulan Februari 2021 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 24.

(27)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Gambar 24. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Februari 2021 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

2. Prakiraan Sifat Hujan Februari 2021

Prakiraan sifat hujan Februari 2021 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan Atas

Normal diperkirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Takisung/ Gn. Makmur,

Bati-Bati/ Ujung, Kurau/ Maluka Baulin, Bajuin, Kintap/ Kebun Raya, Tambang Ulang/ Pulau Sari, Pelaihari/ Pabahanan), Kab. Kotabaru (PL Kepulauan/ Tanjung Lala, Kelumpang Selatan/ Sangking Baru, PL Timur/ Langkang Lama), Kab. Banjar (Sungai Pinang/ Rantau Nangka, Pengaron, Danau Salak/ Lawa, Kertak Hanyar/ Manarap Baru), Kab. Barito Kuala (Mandastana/Karang Indah, Tabunganen/ Sei Jingah Besar), Kab. Tapin (Bungur/ Banua Padang, Tapin Utara/ Rantau Kiwa, Lok Paikat/ Binderang), Kab. Hulu Sungai Selatan (Simpur/ Wasah Hulu, Padang Batung/ Durian Rabung), Kab. Hulu Sungai Tengah (SMPK Pantai Hambawang), Kab. Hulu Sungai Utara (Babirik/ Babirik Hilir, Banjang),

Kab. Tabalong (Haruai/ Kembang Kng, Muara Uya, Muara Harus/ Tantaringin, Upau/

Masingai I, Murung Pudak/ Maburai), Kab. Balangan (Paringin Selatan/ Lingsir, Juai/ Mungkur Uyam), Kota Banjarmasin (Banjarmasin Timur/ Banua Anyar), Kota

(28)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

Banjarbaru (Stamet Syamsudin Noor). Sifat hujan Bawah Normal diperkirakan terjadi di

wilayah Kab. Kotabaru (Pamukan Utara/ Bakau, Kelumpang Utara/ Pudi Seberang, Pamukan Barat/ Sengayam). Prakiraan sifat curah hujan bulan Februari 2021 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Februari 2021 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

(29)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

B. Informasi Kelautan

1. Tinggi Gelombang Signifikan

Gambar 26. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Februari

Rata- rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Februari di wilayah perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.1 hingga 1.0 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah barat. Sedangkan untuk rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Februari antara 0.6 hingga 2.4 meter dari arah barat dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa mencapai 2.6 meter.

(30)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

2. Pasang Surut

Informasi prakiraan pasang surut bulan Februari 2021 dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.

(31)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

TIM REDAKSI

Pelindung : Karmana, S.Si, M.M.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin

Penanggungjawab : Asyrofi

Kepala Seksi Observasi Dan Informasi

Anggota Tim : 1. Rianita Sekar Utami 2. Uli Mahanani 3. Adhitya Prakoso 4. Rizqi Nur Fitriani 5. Utari Randiana 6. Bayu Kencana Putra 7. Rimelda Yuni Hasteti

8. Muhammad Shaa Imul Qadri 9. Ruth Mandasari Saragih 10. Putri Cahyaningsih

(32)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021

LAMPIRAN

Lampiran 1

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Buletin Meteorologi Edisi Februari 2021 Lampiran 2

Alamat Website Informasi Meteorologi - BMKG

www.bmkg.go.id

- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id

- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan - InformasiMeteorologi Penerbangan

http://aviation.bmkg.go.id - Informasi Meteorologi Kelautan

http://maritim.bmkg.go.id - Informasi Titik Panas (hotspot)

http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31 - Informasi Potensi Kebakaran Lahan

(39)

Gambar

Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4
Tabel 1. Nilai DMI Bulan Januari 2021
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Januari 2021
Gambar 5.Fase MJO Januari 2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan ini mencakup seluruh bentuk, meliputi keuangan, teknis, sumberdaya alam akan dapat mendorong bermacam-macam cara dalam pembangunan masyarakat (ada keanekaragaman

(Reverend Beal kelewatan suatu hal bahwa konsep Mahayana hidup dalam bentuk seminal lima ratus tahun sebelumnya, dalam.. ajaran asli Buddha seperti yang tercatat dalam

Ruang lingkup kegiatan di dal am MSP ini meli p uti program-program sebagai berikut: 1) Manajemen Rantai Pasok: Memperkuat sistem program HIV/AID S Depkes. 2)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. pada Fakultas Bisnis dan Manajemen

semua kekayaan, pegawai, hak dan kewajiban dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh Lhokseumawe dialihkan menjadi kekayaan, pegawai,. hak dan kewajiban

Bila seorang ibu, karena takut akan diketahui orang bahwa ia telah melahirkan anak, menempatkan anaknya itu untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud

[r]

Karya Bakti Raya (Hilir) RW 02 Kel. Pondok Cina CV. AMITA DHARMA Jl. Karet Margonda Raya Rt. NINA ARTA PROGANDA PUTRI Jl. Arief Rachman Hakim No. INOVASI MULTI KARYA Kp. Lio