• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahaya: Ikan-Ikan Mematikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahaya: Ikan-Ikan Mematikan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penyusun : Ani Sopiani Editor : Yuda Hergana Desain Cover : Andri Seva

Tata Letak Isi : Nazla Cetakan Pertama : Tahun 2014

Penerbit:

CV. MEDIA SARANA CERDAS

Jl. Terusan Martanegara No. 8 Bandung E-mail : mediasaranacerdas@yahoo.co.id

Bahaya: Ikan-Ikan Mematikan

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 2002

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000, 00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000, 00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah).

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sopiani, Ani

Bahaya: Ikan-Ikan Mematikan / Ani Sopiani Cet. 1 - Bandung: Media Sarana Cerdas, 2014. vi + 66 hlm. ; ilus ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 66

ISBN 978-602-9108-53-8

(3)

iii

Prakata

Prakata

Pengetahuan tentang ikan-ikan memati kan yang hidup di air tawar dan air laut selama ini masih jarang diketahui. Hal ini karena masih sedikitnya buku-buku yang memberikan informasi tersebut. Padahal, jika diteliti

lebih mendalam, sesungguhnya banyak sekali ikan air laut dan air tawar yang memiliki sifat ganas dan memati kan.

Di dalam buku ini akan dijelaskan ikan-ikan air laut dan air tawar yang bisa dikatakan memati kan dan termasuk hewan ganas. Ikan-ikan tersebut bukan hanya dilihat dari ukurannya yang ti dak biasa jika dibandingkan dengan jenis ikan lainnya, melainkan juga dilihat dari karakteristi k yang dimilikinya.

Penjelasan yang sederhana dari buku ini diharapkan dapat mempermudah pembaca untuk lebih memahami sifat dan karakter seti ap jenis ikan air laut dan tawar. Dengan demikian, setelah membaca buku ini, wawasan pembaca terhadap ikan-ikan yang memati kan tersebut dapat bertambah.

Namun, buku ini belumlah mampu mengurai secara lebih detail. Oleh karena itu, saran dan masukan dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan buku ini pada masa yang akan datang.

(4)
(5)

v

A. Ikan-Ikan yang Berpotensi Menggigit 1

B. Ikan Berbisa 2

Prakata

Prakata

A. Ikan Buntal 3

B. Ikan Singa (Lionfi sh) 6 C. Ikan Pari 9 D. Ikan Hiu 17 E. Ikan Paus 26 F. Ikan Batu 35

Bagian

Bagian 11

Bagian

Bagian 22

Pendahuluan

1

Ikan-Ikan Terganas

dan Mematikan di Laut 3

(6)

vi

A. Ikan Buaya ( Alligator Gar) 37 B. Goliath Tigerfi sh 40

C. Bagarius Yaraelli 42 D. Arapaimas Gigas 44 E. American Paddlefi sh 46 F. Chinese Paddlefi sh 49 G. Mekong Giant Cathfi sh 50 H. Ikan Piranha 52

I. Ikan Giant Snakehead 59 J. Ikan Serigala 61

Bagian

Bagian 33

Ikan-Ikan Mematikan

di Perairan Tawar

37

GLOSARIUM 64 INDEKS 65 DAFTAR PUSTAKA 66

(7)

P

endahuluan

1

A

da banyak hewan beracun di muka bumi ini. Di antaranya bahkan ada yang dapat sangat memati kan dalam waktu yang singkat. Apa saja hewan beracun yang paling memati kan itu?

Hewan yang masuk dalam kategori beracun, biasanya memiliki zat kimia berbahaya yang disebut toksin. Toksin ini bisa disimpan dalam kelenjar atau kulit hewan. Pada umumnya, hewan beracun di dunia memiliki warna yang sangat terang. Biasanya mereka berwarna kuning cerah, biru, merah, atau oranye. Jika predator ti dak takut dengan warna-warna tubuh yang mencolok, itu bisa membunuhnya. Hal ini karena ti ngkat racun pada hewan-hewan ini begitu terkonsentrasi. Bahkan, dalam jumlah kecil sekalipun dapat memati kan dengan langsung mempengaruhi jantung dan paru-paru.

Pada dasarnya ti dak ada hewan-hewan di terumbu karang yang benar-benar memperti mbangkan manusia sebagai mangsa potensialnya, kecuali beberapa jenis ikan hiu, seperti “ti ger shark” dan “bul shark”. Kejadian/ perjumpaan yang paling buruk dengan kehidupan laut adalah sebagai akibat korban kurang mengetahui perilaku, anatomi dari hewan tersebut, dan cara-cara mempertahankan diri yang pada dasarnya semua itu bisa dihindari.

Ada ti ga jenis ikan yang sangat membahayakan, yaitu ikan-ikan yang mengigit, ikan yang menyengat, dan ikan-ikan yang beracun jika dimakan.

A. Ikan-Ikan yang Berpotensi Menggigit

Hanya satu jenis hiu dari ti ga jenis ikan hiu paling berbahaya memasuki daerah penyelaman di terumbu karang, yakni ti ger shark. Bagi semua penyelam sangat disarankan untuk mengetahui perilaku ikan hiu dan segera menghindar atau keluar dari air jika ikan tersebut sudah memperlihatkan

Pendahuluan

Bagian 1

1

B

A

GIAN 1

Bagian 3

(8)

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

2

gejala mengkhawati rkan atau mengancam. Semua jenis ikan ini akan menjadi berbahaya jika terancam dengan segala bentuk peralatan pembunuh ikan, seperti tombak, alat pancing, dan sebagainya.

Ikan penggigit lainnya yang juga membahayakan adalah ikan barakuda dan belut laut. Di perairan yang keruh, objek yang bersinar, seperti gelang bisa mengecoh barakuda yang menganggapnya itu sebagai ikan kecil yang kemudian diserang/digigit. Selain itu, alat penembak barakuda yang berkilau akan membuat ikan ini menyerang manusia dengan maksud mempertahankan diri.

Gigitan belut laut juga seringkali diakibatkan hal-hal yang mengancam dirinya. Serangan seringkali terjadi pada saat orang memasukan tangannya pada celah batu-batuan/sela-sela karang yang didiami oleh belut laut. Walaupun beberapa jenis belut cukup membuat takut penyelam, belut laut tertentu berukuran besar seringkali menjadi teman penyelam untuk suatu atraksi bawah laut.

B. Ikan Berbisa

Hal yang dikategorikan dalam kelompok ini adalah ikan-ikan yang mempunyai duri beracun. Kelompok ikan ini yang berbahaya adalah kelompok ikan scorpion/ lepu dan kelompok ikan baronang.

Kemungkinan yang paling membahayakan dari bentuk racun pada ikan adalah ciguatera. Ini adalah racun yang bisa berada pada semua ikan, tetapi mencapai konsentrasi yang paling ti nggi pada ikan pemakan segala yang merupakan struktur rantai makanan terti nggi. Racun ini ti dak mengakibatkan apa-apa pada ikan itu sendiri, tetapi dapat menyebabkan sakit luar biasa atau bahkan kemati an pada manusia atau hewan ternak lainnya. Racun ini diproduksi oleh dinofl asgelata berukuran kecil yang dinamakan gambierdiscus toxius yang hidupnya berkoloni pada permukaan batu, dermaga, bangkai kapal, ataupun pada alga. Racun ini terakumulasi pada daging ikang, terutama hati nya dan organ-organ reproduksinya.

(9)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

3

A. Ikan Buntal

1. Taksonomi dan Klasifikasi

T

etraodonti dae (ikan buntal) merupakan sebuah famili dari ikan muara

dan laut yang berasal dari ordo Tetraodonti formes. Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (ti dak seperti tulang belakang

Tetraodonti dae yang lebih ti pis, tersembunyi, dan dapat terlihat keti ka ikan

ini menggembungkan diri). Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah.

Ikan di keluarga ini memang memiliki dua pasang (empat) gigi yang cukup kuat dan tajam. Sekilas, tampilan gigi atas dan bawahnya mirip gigi manusia. Keempat gigi ini biasa digunakan untuk memangsa makanan mereka, seperti kerangan, udang, cumi, cacing, dan beberapa jenis hewan laut kecil lainnya. Jika sedang tersangkut di jaring nelayan, gigi ini bisa digunakan untuk memotong jaring. Bahkan, kalau tersangkut di kail, dua pasang gigi yang tajan ini bisa membahayakan jari tukang pancing.

Ikan-Ikan Terganas dan

Mematikan di Laut

Bagian 2

3

B

A

GIAN 2

(10)

4

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Gigitan ikan buntal ti dak main-main. Gigitannya ti dak hanya sekedar membuat jari berdarah, tetapi terkadang sampai membuat jari seperti mau patah. Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas. Organ-organ dalam (seperti hati dan kadang kulit) mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, tetapi daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan. Di Jepang ikan ini disebut fugu, di Korea disebut bok, dan di Cina disebut hehe tuntun dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.

Terdapat beberapa macam ikan buntal, di antaranya Balistapus

undulates, Ostracion lenti ginosus, dan Sphearoides cephalus. Sebagian

anggota keluarga ikan buntal memiliki kulit berwarna gelap dengan corak bentol-bentol, seolah menegaskan bahwa dirinya beracun dan bukan mangsa yang lezat. Sebagian yang lain mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat ti nggal, seperti bunglon. Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari 2,5 cm sampai 60-an cm.

Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan ti dak umum dalam di perairan zona sedang dan ti dak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 senti meter (39 inchi).

2. Habitat dan Kebiasaan

Selain hidup di laut, ikan ini memang hidup di sungai. Ikan ini bisa ditemukan hampir di seluruh perairan laut, terutama di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Sebagian anggota keluarga Tetraodonti dae ini hidup di air tawar.

Ikan buntal memiliki kebiasaan yang unik, yaitu dapat menggembungkan tubuhnya dengan menelan udara. Hal ini merupakan mekanisme pertahanan ikan buntal jika terancam oleh predatornya. Tujuannya menggembungkan diri adalah agar tubuhnya terlalu besar sehingga ti dak bisa ditelan oleh predatornya. Dalam posisi penuh udara ini, ikan buntal akan mengambang ke permukaan air dan ti dak bisa berenang sampai udara yang ada di dalam tubuhnya keluar.

(11)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

5

Hal yang ti dak biasa bagi kebanyakan ikan, ikan buntal menggunakan sirip dada dan sirip punggung sebagai alat pergerakan utama dengan ekor sebagai kemudi. Karena kemampuan berenangnya yang lambat, untuk mencari makan ikan ini mengandalkan penyamarannya.

Sebagian dari spesies ikan buntal mengandung racun tetrodoxin yang sering kali berakibat fatal. Ikan buntal yang beracun bisa dikenali dengan melihat warnanya yang lebih cerah atau terang. Beberapa spesies ikan buntal air tawar sering kali dijadikan sebagai ikan hias akuarium. Namun, harap berhati -hati karena beberapa ikan buntal suka menyerang jenisnya sendiri jika ditempatkan di akurium yang sama dan terkadang bisa agresif dan menyerang ikan-ikan lain yang di tempatkan di dalam satu akuarium.

3. Racun Ikan Buntal

Racun yang terkandung di dalam ikan buntal adalah tetrodotoksin (TTX). Racun ini dua puluh kali lebih memati kan dibandingkan dengan sianida. Hanya dua miligram dosis TTX sudah cukup untuk membunuh manusia. Meskipun dinyatakan ikan ini dimasak dan diolah secara sangat hati -hati , namun pengolahan yang terkontaminasi oleh organ dalam yang pecah dapat menjadikan dagingnya beracun dan memati kan.

Racun ikan ini, terutama tersimpan di bagian jeroannya, yaitu di hati , indung telur, dan ginjal. Sebagian racun tersimpan di bagian luar, misalnya kulit dan mata. Racun ikan ini dikenal dengan nama tetrodotoksin. Diambil dari nama keluarga ikan buntal, Tetraodonti dae. Dengan racun itu diperkirakan ikan buntal bisa membunuh 30 orang dewasa.

Kalau racun ini bisa membunuh manusia, mengapa ikan buntal sendiri ti dak mati ? Soalnya, ikan ini mempunyai mekanisme mutasi pada sel-sel tubuhnya. Mekanisme ini membuatnya kebal terhadap racun tetrodotoksin yang ada di dalam tubuhnya sendiri. Ikan ini sebetulnya ti dak memproduksi

Ikan buntal saat menggelembungkan badannya.

(12)

6

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

sendiri tetrodotoksin. Racun terkumpul sedikit demi sedikit dari bakteri yang masuk ke dalam perutnya bersama makanan. Atas dasar ini, para ilmuwan Jepang berhasil mengembangbiakkan fugu yang ti dak beracun, dengan membatasi makanannya. Tetrodotoksin termasuk racun saraf. Jika masuk ke dalam tubuh manusia, racun itu akan memblok impuls saraf.

Keti ka seseorang terkena racun ikan tersebut, gejalanya diawali dengan rasa mual, muntah-muntah, dan mati rasa dalam rongga mulut. Setelah itu, muncul gangguan fungsi saraf yang ditandai dengan rasa gatal di bibir, kaki, dan tangan. Gejala selanjutnya adalah terjadinya kelumpuhan dan kemati an akibat sulit bernapas, dan serangan jantung. Gejala tersebut ti mbul selama 10 menit pertama hingga 30 menit, dan setelah itu akan menimbulkan kemati an.

Karena itu, orang yang kebetulan mengalami serangan racun tersebut harus segera ke rumah sakit untuk “dipompa” perutnya, untuk mencegah racun masuk lebih dalam ke dalam tubuh melalui pencernaan. Hal itu harus dilakukan sebelum 30 menit setelah makanan masuk ke dalam tubuh. Setelah itu, kita juga tetap harus waspada karena terkadang racun dapat bereaksi dalam 6 jam pertama setelah daging itu dipompa keluar.

Bahkan, ada orang yang menyatakan bahwa memasak ikan tersebut hingga matang dapat menetralkan atau menghilangkan racunnya. Hal itu tentu saja ti dak benar. Proses memasak, selama apa pun, ti dak bisa menghilangkan racun ikan buntal. Selain itu, yang perlu diingat adalah racun ikan ini belum ada penawarnya.

B. Ikan Singa (Lionfish)

1. Taksonomi

Ikan singa merah merupakan anggota famili Scorpaenidae, yang mencakup semua jenis ikan yang berduri dan beracun, seperti ikan kalajengking totol. Sirip dorsal ikan singa merah memiliki duri yang mengandung kantung kecil racun potensial, yang dipakainya untuk melindungi diri. Tubuh ikan ini panjang dan siripnya lebar. Namun, ti ngkat racun ikan ini bergantung spesiesnya. Di

(13)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

7

bawah mulutnya ada dua juluran yang dipakai untuk menyerang ikan atau udang-udangan kecil dengan menabraknya langsung dengan kepalanya.

Ikan Singa (Lionfish)

Sumber: news.bbcimg.co.uk

Jika diserang lionfi sh, dia dapat memberikan racun yang ampuh melalui sirip yang berbentuk mirip jarum di bagian dorsalnya. Sengatnya dapat sangat menyakitkan bagi manusia dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan mual-mual, tetapi jarang sekali berakibat fatal.

Lionfi sh hanya tentang ikan berbisa, berwarna merah-puti h

garis-garis seperti zebra, lumayan panjang, sirip dada yang menonjol, dan pada umumnya dapat dikatakan “Jangan Sentuh!”.

Racun dari Lionfi sh ini dapat diinjeksikan ke korban melalui jarum-jarum yang berjumlah 18 jarum-jarum yang juga berfungsi sebagai sirip di punggungnya. Untuk memangsa, ikan ini sangat bergantung pada bagaimana dia berkamufl ase dan kecepatan refl eks yang dimilikinya untuk menangkap mangsa. Dalam mencari mangsa untuk meningkatkan kecepatan refl eks predasinya, lionfi sh memiliki kemampuan untuk mengeluarkan jet air. Jet

(14)

8

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

air tersebut sangat efekti f dalam meningkatkan efi siensi predasi dari lionfi sh dengan dua cara yang berpotensi saling melengkapi. Pertama, jet air dapat mengalahkan sistem garis lateral ikan mangsa yang berfungsi sebagai penerima sinyal datangnya gangguan sekitar terhadapnya. Jet air tersebut dapat menyamarkan sinyal pada sistem tersebut saat lionfi sh melakukan penyerangan. Kedua, jet air dapat meningkatkan kemungkinan kepala mangsa terlebih dahulu yang dicaplok dan segera menelannya langsung. Dengan demikian, jet air dapat menyebabkan ikan mangsa berhadapan langsung dengan lionfi sh yang mendekat.

2. Habitat dan Persebaran

Ikan singa adalah asli wilayah Indo-Pasifi k laut. Rentang ini membentang dari barat Australia dan Malaysia ti mur ke Polinesia, Perancis, dan Kepulauan Pitcairn. Selain itu, ikan ini juga memperluas jangkauan utara ke selatan Jepang dan Korea selatan dan selatan untuk bagian Australia pesisir. Meskipun ikan singa ti dak asli untuk seluruh wilayah di dunia, ikan ini terus banyak tersebar di seluruh bagian dunia.

Karena pengantar baru-baru ini, ikan singa telah terlihat di daerah karang hangat dari ti mur Samudra Atlanti k di sekitar Azores dan memperluas ke Laut Mediterania, dan juga di Laut Karibia dan di Laut Merah. Hal ini telah berspekulasi bahwa pengenalan ini mungkin juga disebabkan keti ka Badai Andrew menghancurkan sebuah akuarium di selatan Florida. DNA dari ikan singa yang ditangkap di daerah ini menunjukkan bahwa mereka semua berasal dari itu.

3. Ukuran

Ikan singa umum atau Devil Firefi sh, umumnya mencapai ukuran 30 cm hingga 35 cm (12 inci). Sementara ikan singa lebih kecil, seperti Fuzzy Dwarf Lepu,

Dendrochirus brachypterus, biasanya ukuran bola tenis, ti dak termasuk sirip.

Di Karibia di mana ikan singa adalah non-pribumi, mereka tumbuh sampai ukuran 55 cm sampai. Bahkan, ikan lionfi sh yang terbesar dapat tumbuh hingga 15 inci panjangnya.

(15)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

9

4. Pola dan Perilaku

Ikan singa adalah salah satu ikan yang paling berbisa di dasar laut. Ikan singa memiliki duri punggung berbisa yang digunakan murni untuk pertahanan. Keti ka terancam, ikan ini sering berganti wajah penyerang dalam yang terbalik postur yang membawa duri ke beruang. Namun, sebuah sengatan ikan singa biasanya ti dak fatal bagi manusia.

Jika terkena sengatan, orang itu akan mengalami rasa sakit yang hebat, dan mungkin sakit kepala, muntah, dan sesak nafas. Perawatan umum untuk orang yang terkena sengatan ikan ini adalah merendam bagian tubuh yang tersengat dengan air panas. Namun, tetap saja perawatan medis disarankan untuk segera dilakukan.

Ikan singa adalah predator rakus. Mereka ti dak menggunakan duri untuk menangkap mangsa, tetapi hanya untuk perlindungan. Keti ka berburu, mereka menyudutkan mangsanya dengan menggunakan sirip besar, kemudian secara refl eks menelan seluruh mangsanya. Mereka berburu terutama dari sore hingga fajar. Dalam penangkaran, ikan singa dapat dilati h untuk makan beku krill dan mysis.

C. Ikan Pari

Berdasarkan teori evolusi, ikan pari adalah cabang dari ikan hiu yang telah beradaptasi dengan kehidupan di dasar laut. Tekanan air di dasar laut merupakan faktor utama yang merangsang dan mengarahkan arus revolusi ikan pari. Bergesernya celah insang ke sisi bawah tubuh ti dak hanya memungkinkan mampu lepas landas dengan “daya dorong semburan”, tetapi juga memungkinkan sirip dadanya dapat terbentang di sekitar kepala sehingga terciptalah ikan pari zaman modern dengan sirip dada mirip sayap. Habitat yang disenangi ikan pari adalah dasar perairan pantai yang dangkal dengan substrat pasir dan lumpur, dekat rataan terumbu karang (reef

fl at), laguna, teluk, muara sungai, dan air tawar. Ada beberapa jenis yang

(16)

10

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Ikan pari selain digunakan sebagai bahan makanan manusia dan ternak, minyaknya dapat digunakan sebagai obat-obatan. Akan tetapi, eksploitasinya belum dilakukan secara intensif karena sampai saat ini belum merupakan ikan target utama di dalam usaha perikanan tangkap Indonesia.

Ikan Pari

Sumber: www.ammboi.com

Ikan pari yang dijual di pasar-pasar ikan biasanya dalam keadaan segar atau sudah dikeringkan. Ikan-ikan tersebut merupakan hasil tangkapan sampingan dari jaring trawl dasar, jaring insang dasar, pancing tonda, dan pancing dasar dari kapal-kapal perusahaan perikanan dan nelayan-nelayan tradisional.

Selain sebagai sumber pangan, jenis ikan pari tertentu dapat pula menjadi sumber malapetaka bagi manusia. Hal ini karena pada bagian ekornya terdapat duri berbisa yang apabila tubuh manusia tertusuk duri ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot-otot jantung, bahkan kemati an.

(17)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

11

1. Morfologi

Bentuk tubuh ikan pari pada umumnya seperti cakram dengan bentuk ekor ti dak bercagak. Ikan pari mempunyai 1 atau 2 sirip punggung dan satu sirip ekor, tetapi pada beberapa jenis tertentu ti dak mempunyai sirip punggung dan ekor. Sirip dada hampir selalu sangat melebar menyerupai sayap, yang sisi depannya bergabung secara mulus di kepalanya.

Sirip perut dan dua claspers di bawahnya terletak di ujung belakang sirip dada. Sirip dubur ti dak ada. Ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari tubuhnya dan terdapat sebuah duri tajam atau lebih yang menjadi senjata berbisa. Celah insang terletak di sisi bawah kepala, bukan di sepanjang sisi-sisi kepala seperti pada ikan hiu.

Mulut ikan pari berada di bawah kepala sehingga pasir dan lumpur biasanya tersedot ke dalam bersama-sama dengan arus pernapasan, tetapi masalah ini dapat dipecahkan dengan menarik air masuk melalui dua lubang besar di belakang matanya. Sementara pada beberapa jenis ikan pari yang berukuran besar dan yang hidup di lautan terbuka, bernapas normal, yaitu dengan menarik air masuk melalui mulutnya.

Gigi-gigi ikan pari di sepanjang rahang biasanya pipih dan tumpul. Umumnya berwarna cokelat tua dan abu-abu dengan pola bervariasi. Pada ikan pari jantan mempunyai “mixopterygia” atau penjepit, yaitu suatu tonjolan sirip pinggul yang telah mengalami perubahan, digunakan untuk memasukkan sperma ke dalam kloaka beti na sewaktu kawin.

2. Makanan

Ikan pari dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (fi lter

feeder). Cara makan ikan pari adalah dengan membuka mulutnya sambil

berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam mulutnya. Ikan pari juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini, Ikan pari dianggap berburu secara pasif karena ti dak mengejar mangsanya untuk makan. Ikan pari juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan.

(18)

12

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

3. Penyebaran

Ikan pari terdapat di seluruh perairan tropis, subtropik, dan daerah iklim sedang. Dari 315 - 340 jenis yang telah diketahui, 10 jenis di antaranya adalah penghuni air tawar. Penyebarannya di laut mulai dari daerah benti k perairan pantai sampai lepas pantai pada kedalaman lebih dari 2000 m. Perairan pantai berpasir, lumpur, laguna, teluk, reef fl at (rataan terumbu karang), dan muara sungai merupakan habitat yang disenangi oleh ikan pari.

Jenis ikan pari terbesar yang banyak tersebar di Samudera Pasifi k, Hindia, dan Atlanti k adalah ikan pari hantu atau ikan pari manta (Manta birostris). Lebar tubuh ikan jenis ini sekitar 6,1 dengan berat lebih dari 1360 kg.

Semua jenis ikan pari manta (diperkirakan ada 10 jenis) merupakan ikan pari berukuran besar dan hidup di dekat permukaan lautan terbuka. Sementara di seluruh perairan pantai yang beriklim sedang dan panas tersebar 45 jenis ikan pari gitar, di antaranya Rhina ancylostoma.

Demikian pula ikan pari sangat merupakan jenis yang ditakuti karena pada pangkal ekornya mempunyai duri yang berbisa; tersebar luas di seluruh dunia. Jumlahnya telah diketahui, yakni sekitar 90 jenis, di antaranya Dasyati s

brevicaudata yang banyak terdapat di perairan Australia dan Indonesia.

Di Samudera Atlanti k dan Laut Tengah, umumnya adalah jenis Dasyati s

pasti naca, sedangkan ikan pari air tawar tersebar banyak di Amerika Selatan,

Nigeria, dan Laos, yaitu jenis-jenis ikan pari dari genus Potamotrygon.

4. Reproduksi

Pada musim kawin, sejumlah besar pari akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa ikan pari jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan pari beti na pasangannya. Ikan pari jantan yang berhasil mendapatkan pari beti na akan berpegangan pada sirip pasangannya dengan menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu dimulailah perkawinan. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 deti k.

Ikan pari adalah ovovivipar, di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor pari beti na bisa membawa dua bayi pari sekaligus dalam tubuhnya. Periode “kehamilan” pari sendiri belum diketahui

(19)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

13

secara pasti , namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi pari yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat.

Bayi pari mulai akti f segera setelah mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi pari yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi pari bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir dua kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.

5. Jenis-Jenis Ikan Pari

a. Ikan Pari Gergaji

Ikan pari gergaji (Pristi dase) merupakan ikan bertulang rawan pipih dengan moncong sangat panjang dan memiliki 16-32 buah gigi pada seti ap sisinya. Tubuhnya agak mirip ikan hiu, mempunyai dua sirip dada kecil yang ti dak digunakan sebagai alat pendorong karena daya dorong untuk berenang berasal dari gerakan tubuhnya yang berkelok-kelok seperti ikan hiu, dua sirip punggung, sirip perut, dan sebuah sirip ekor. Celah insang terdapat pada sisi bawah kepala. Ikan jenis ini hidup di laut, payau, dan air tawar di seluruh daerah tropis dan subtropis. Makanannya moluska, krustasea, dan ikan.

Ada enam jenis ikan pari gergaji yang sudah diketahui, antara lain

Pristi s cuspidatus, yang banyak terdapat di Lautan Hindia dan Pasifi k.

“Gergaji”nya yang aneh itu adalah tulang rawan yang pipih, keras, dan kaku, digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri atau untuk menyerang mangsa. Ikan pari gergaji pada umumnya berukuran panjang 2-4 m, kecuali Pristi s pecti natus yang merupakan jenis terbesar yang terdapat di Samudera Atlanti k dan Laut Tengah yang dapat mencapai panjang 5,4 m. Sementara yang banyak terdapat di Danau Nicaragua, Sungai Amazon, dan seluruh perairan air tawar daerah tropis, yaitu

(20)

14

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Ikan Pari Gergaji

Sumber: 2.bp.blogspot.com

b. Ikan Pari Sengat (Dasyatidae)

Ikan pari sengat (Dasyati dae) mempunyai 1-3 duri berbisa yang terdapat di pangkal ekor yang dapat membuat luka sangat menyakitkan, bahkan dapat memati kan. Ikan pari sengat mempunyai jenis sekitar 90 dengan diameter “cakram” 0,30 - 2,1 m. Tubuhnya sangat pipih dengan bentuk bervariasi, ada yang bundar, segiti ga atau belah ketupat. Sirip dada ikan jenis ini mirip sayap, sirip punggung kecil dan hanya satu. Bahkan, pada kebanyakan jenis ti dak ada. Sirip ekor ti dak ada, kecuali genus

Aetoplatera dan Gymnura, yang berekor pendek.

Semua ikan pari sengat berekor kecil panjang mirip cambuk, lebih panjang daripada tubuhnya. Mata terletak di puncak kepala dan di belakangnya terletak lubang pernapasan yang merupakan pintu masuk air untuk memasok insangnya yang terletak di sisi bawah belakang mulut.

Di sisi atas dan di dekat pangkal ekor terdapat 1-3 sengat yang merupakan duri tajam, digunakan hanya untuk membela diri apabila diganggu atau diserang. Di dalam duri tersebut terdapat sel-sel kelenjar bisa sehingga di banyak daerah duri-duri ini digunakan sebagai ujung

(21)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

15

tombak. Panjang duri ini biasanya 7,5-10 cm, bahkan ada yang mencapai 38 cm pada ikan berukuran besar. Pari sengat biasanya berdiam diri di pasir atau lumpur pada pantai yang dangkal dan sulit terlihat.

Di Amerika Serikat, seti ap tahun terjadi sekitar 1500 “kecelakaan” yang diakibatkan oleh ikan pari sengat, beberapa di antaranya mengakibatkan kelumpuhan otot-otot jantung dan kemati an. Umumnya, ikan pari ini hidup di daerah bentuk perairan pantai, selain di daerah payau dan air tawar di seluruh daerah tropis, subtropik, dan daerah beriklim sedang dengan makanannya adalah cacing, moluska, krustasea, dan ikan. Semua jenis ikan pari sengat bersifat ovovivipar (anaknya menetas di dalam rahim induk dan baru kemudian dilahirkan).

Ikan pari sengat terbesar dari perairan Australia, yaitu Dasyati s

brevicaudata, lebar tubuhnya 2,1 m. Sementara yang banyak terdapat

di perairan Jamaika dan sangat ditakuti oleh para nelayan setempat adalah ikan pari sengat bundar (Urolophus jamicensis). Sementara ikan pari sengat dari perairan laut Indonesia, yaitu Taeniura lymma,

Aetobatus narinari, Amphoti sti us kuhli, Pasti nachus sephen, dan Himantura uarnak.

c. Ikan Pari Hantu (Mobulidae)

Ikan pari hantu (Mobulidae) merupakan pari bertubuh besar dan berpenampilan ganjil, dan mempunyai 10 jenis. Sirip dada ikan ini sangat mirip dengan ikan pari elang (Aetobatus narinari), kecuali mulutnya yang sangat jauh lebih besar dan dilengkapi dengan sepasang tonjolan pada kedua sisinya yang digunakan sekop keti ka makan. Sirip dada beberapa jenis ikan pari hantu dapat mencapai lebar 6,6 m dan berat sekitar 1360 kg. Sirip punggungnya kecil, ti dak ada sirip ekor, dan pada beberapa jenis mempunyai duri bisa di bagian ekornya.

Pada kebanyakan jenis, mulutnya terletak di ujung, tetap terbuka keti ka berjelajah. Hidup di dekat permukaan air, plankton dan kerang-kerangan kecil adalah makanannya. Ikan pari ini sering terlihat meloncat dari air dan melayang di udara, dan menimbulkan bunyi seperti ledakan meriam keti ka jatuh kembali ke air.

(22)

16

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Jenis Manta birostris yang terdapat di seluruh daerah Indo-Pasifi k mempunyai gigi hanya pada rahang bawah. Demikian pula dengan genus Ceratobati s dari perairan Jamaika hanya pada rahang atas. Sementara yang mempunyai gigi lengkap pada rahang atas dan bawah, yaitu genus Mobula dari lautan Atlantik dan Indo-Pasifik dan genus Indomanta dari India.

Semua ikan pari hantu bersifat ovovivipar (melahirkan anak). Dalam suatu pengamatan di lepas Pantai Florida, menunjukkan bahwa sebuah embrio yang berada pada ikan pari beti na dilontarkan ke udara sampai sejauh kira-kira 1,2 m. Embrio ini mula-mula mengeluarkan ekornya dan pada saat itu pula membentangkan sirip-sirip dadanya yang besar dengan ukuran dari ujung ke ujung lebih dari 90 cm. Akan tetapi, hal ini bukan merupakan cara melahirkan yang biasa.

d. Ikan Pari Luncur (Rajidae)

Ikan pari luncur (Rajidae) mempunyai 119 jenis, bertubuh sangat pipih, berbentuk segi ti ga dan belah ketupat. Panjang tubuh umumnya hanya 30 - 60 cm, walaupun ada juga yang mencapai 2,4 m. Sirip dadanya mirip sayap berukuran sangat besar, terbentang rata dari moncong, kemudian meruncing secara ti ba-ti ba. Sirip ekor ikan jenis ini ti dak ada. Ekornya ramping, berukuran sama atau lebih pendek dari tubuhnya, dan terdapat 1 atau 2 sirip punggung di ujung ekor (pada jenis yang lain ti dak ada).

Mata ikan jenis ini terdapat pada bagian atas kepala dengan sepasang lubang di belakangnya. Di sepanjang punggung, ekor dan sirip dada sering dilengkapi dengan duri-duri. Celah insang terletak di sisi bawah, seperti juga mulutnya, yang memiliki serangkaian gigi mirip trotoar pipih pada seti ap rahangnya. Moncong ikan pari luncur umumnya berujung runcing.

Berbeda dengan semua jenis ikan pari lain yang melahirkan anak, ikan pari luncur ini menghasilkan telur (ovipar). Telur besar yang yang dihasilkan terbungkus dengan kapsul tanduk persegi panjang dengan sulur pendek dan runcing pada seti ap sudutnya. Telur ini sering dijumpai

(23)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

17

di pantai dan dikenal sebagai “dompet puteri duyung”. Anaknya tetap berada di dalam kapsul itu sekurang-kurangnya selama 4 bulan.

Ikan pari luncur tersebar di seluruh dunia, kebanyakan berada di perairan dangkal, walaupun ada juga yang ditemukan pada kedalaman lebih dari 2000 m. Sejumlah jenis ikan pari luncur memiliki organ penghasil tegangan listrik lemah di sepanjang sisi ekor, digunakan sebagai detektor untuk mengetahui posisi mangsa, lawan jenis, rintangan, musuh, dan lain-lain.

Warnanya sangat bervariasi dan dapat berubah-ubah sesuai warna latar belakangnya. Raja naevus adalah pari bermoncimh panjang yang banyak terdapat di lepas pantai Inggris. Berwarna cokelat tua atau abu-abu pada punggung dan perut, panjangnya dapat mencapai 2,1 m, dan berat sekitar 90 kg. Sementara ikan pari luncur kecil di Atlanti k Utara yang banyak menyebar dari Nova-Scoti a sampai California, yaitu

Raja erinacea, panjang tubuh hanya 51 cm.

D. Ikan Hiu

Hiu adalah ikan bertulang rawan yang memiliki suatu keturunan yang sangat primiti f. Mereka diketahui di Laut Devonian lebih dari 350 juta tahun lalu. Semua suku hiu mempunyai marga-marga yang dikenal dari fosil-fosil dalam batu-batuan dari zaman kapur atau bahkan dari zaman jura. Sementara hiu zaman sekarang menunjukkan perbedaan yang sangat besar, baik dalam bentuk maupun kebiasaannya. Meskipun jauh keti nggalan jika dibandingkan dengan ikan-ikan bertulang yang lebih maju, hiu masih tercatat sebagai kelompoik ikan yang berhasil.

Ikan hiu termasuk dalam ordo Pleurotremata yang terdiri atas 20 suku dan ratusan jenis. Ada sekitar 250-300 jenis hiu di dunia, 29 jenis di antaranya diketahui terdapat di Indonesia. Namun, ikan hiu yang telah diketahui sekarang ini sebanyak 350 jenis yang tersebar di seluruh perairan, mulai dari Samudera Atlanti k, Indo-Pasifi k, sampai perairan Indonesia pada berbagai kedalaman.

Ikan ini menjadi terkenal ti dak hanya karena kegunaannya yang besar sehingga selalu diburu dan dibunuh, melainkan sebaliknya dapat membunuh

(24)

18

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

manusia. Dari 350 jenis tersebut ternyata hanya 27 jenis yang diketahui telah menyerang manusia. Namun, ikan hiu yang sangat berbahaya dari semua jenis adalah ikan hiu puti h besar (Charcharodon carcharias). Serangan hiu itu terjadi kebanyakan di laut terbuka, tetapi sering juga di perairan pantai.

Ikan hiu hidup di perairan laut, payau, dan air tawar. Ukuran panjang tubuh ikan hiu ada yang kurang 30 cm, seperti hiu air tengah (Squaliolus

lati candus) dan ada yang mencapai lebih dari 13,5 m, seperti hiu paus (Rhincodon typus) yang terdapat di perairan beriklim sedang dan perairan

tropis.

Makanan hiu adalah berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, dan plankton, serta berbagai jenis sampah dan bangkai. Di dalam memper-tahankan keturunannya, ikan ini dapat berkembangbiak dengan bertelur (oviparous), mengeram telur di dalam tubuh, kemudian melahirkan anak (ovoviviparous), dan membesarkan anak (vivipa-rous).

1. Ciri-Ciri

Khas

Seperti ikan laut lainnya, hiu juga memiliki ciri khas yang mudah dikenal. Badan hiu biasanya memanjang berbentuk cerutu atau poros yang memungkinkan dapat bergerak dengan cepat. Sirip ekornya banyak berujung runcing, di mana cuping ekor atas sering jauh lebih panjang dari cuping bawahnya.

Salah satu ciri khas yang menarik adalah posisi mulutnya yang terletak di bagian bawah. Insangnya terbuka keluar dengan celah insang 5-7 buah yang terletak pada sisi kepala. Air ditarik masuk melalui mulut dan dipompa keluar melalui celah insang ini. Gigi hiu mempunyai struktur yang sama dan berada dalam deretan teratur sepanjang rahangnya. Gigi-gigi di depan rahang berbentuk segi ti ga, digunakan sebagai pemotong atau penggunti ng. Sementara gigi penghancur terletak di belakang rahang, bentuknya ramping mirip alat penggerek, dan ada yang agak pipih semacam trotoar.

Ikan hiu ti dak memiliki gelembung renang dan badannya lebih berat dari pada air. Oleh karena itu, ikan hiu harus berenang terus-menerus agar ti dak tenggelam. Dengan demikian, tubuhnya sangat langsing dan sisik-sisik dadanya yang besar itu berfungsi sebagai hidrofoil hingga memberinya daya angkat yang besar.

(25)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

19

Pada seluruh permukaan tubuh ikan hiu tersebar sel syaraf yang dapat menerima ‘infi lls infrasonic’ dari jarak jauh sehingga mampu mendeteksi suara berfrekuensi rendah atau getaran yang ti dak teratur yang menandakan adanya mangsa.

2. Habitat dan Penyebaran

Ikan hiu adalah jenis ikan pelagis dan juga demersal yang bersifat “euryhalin”, derajat toleransinya lebar terhadap salinitas sehingga dapat hidup di perairan payau dan perairan tawar (sungai dan danau), selain laut sebagai habitat utamanya.

Dilaporkan bahwa habitat yang disenangi ikan hiu, adalah jika airnya jernih dengan substratpasir, baru, kerikil, atau terumbu karang. Ikan hiu terdapat di semua laut, dari laut yang dangkal sampai laut lepas (oseanik) pada berbagai kedalaman, hingga 3000 m dari permukaan. Akan tetapi, kehidupan ikan hiu terpusat pada daerah neriti k (dekat pantai) dan oseanik sampai kedalaman 200 m yang kaya akan makanan.

Daerah sebaran ikan hiu sangat luas, yaitu di perairan tropis dan subtropik. Sebagian besar populasi ikan ini terdapat di Samudera Atlanti k bagian utara dan Samudera Pasifi k. Di kawasan Indo-Pasfi k, ikan ini tersebar mulai dari laut Merah sampai New Caledonia, ke utara sampai Jepang bagian selatan terus ke Samudera Hindia sampai Australia bagian utara dan Polynesia.

Di Indonesia, ikan hiu tersebar di seluruh laut, mulai dari Selat Malaka, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Sunda, sampai Laut Maluku dan Laut Arafura. Pengetahuan mengenai penyebaran ikan hiu sampai saat ini hanya terbatas pada pola penyebaran berdasarkan ruang dan waktu sehingga untuk menggambarkan biogeografi knya masih jauh dari memuaskan.

3. Jenis-Jenis

Hiu

a. Hiu Penebah

Hiu penebah, Alopis pelagicus (Alopiidae) memiliki 5 celah insang, cuping atas ekor sama atau lebih panjang dari panjang tubuhnya, hidup di laut terbuka, tetapi sering tertangkap di dekat pantai, pemakan berbagai jenis ikan, dapat mencapai panjang 300-330 cm.

(26)

20

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Warna tubuh dominan ikan jenis ini puti h-abu-abu, kecuali bagian punggung, sirip punggung, sirip dada, sirip perut sirip dubur dan tepi sirip ekor berwarna agak gelap; sirip punggung kedua sangat pendek. Sirip ekornya yang panjang itu digunakan untuk menyerang gerombolan ikan lain sebagai makanannya, tergolong ikan demersal dan juga pelagis, penjelajah lautan, ti dak buas, berbiak dengan melahirkan anak (viviparous).

Ikan jenis dapat ditangkap dengan pancing tonda (long line) dan jaring insang (gill net). Daerah penyebarannya meliputi seluruh perairan Indo-Pasifi k dan Samudera Pasifi k.

b. Hiu Gelap

Hiu gelap (Charcharinus obscures) memiliki 5 celah insang, cuping atas ekor lebih panjang dari cuping bawah, dan deretan gigi pada rahang atas berbentuk segiti ga yang lebih meruncing. Ikan jenis ini hidup di perairan pantai, lepas pantai, pemakan semua jenis ikan, krustasea, dan moluska, serta dapat mencapai ukuran panjang 400 cm.

Warna tubuh dominan ikan jenis ini adalah hitam-cokelat, terutama bagian punggung, kecuali bagian perut dan sirip ekor berwarna agak cerah, ujung cuping bawah ekor berwarna hitam. Ikan jenis ini tergolong ikan buas, ikan demersal juga pelagis, penjelajah lautan, bersifat viviparous.

Ikan jenis ini dapat ditangkap dengan long line, hand line, dan

gill net. Daerah penyebarannya mulai dari perairan beriklim sedang.

sub-tropis sampai perairan tropis. Suku Charcharhinidae ini terdiri atas 60 jenis lebih. Sekitar 20 jenis lain telah diketahui terdapat di perairan Indonesia di antaranya, C. amblyrhynchos, C. brachchyurus, C. plumb

ens, dan C. melanopterus.

c. Hiu Makarel

Hiu makarel (Isurus oxyrinchus), dikenal sebagai hiu mako, bentuk tubuhnya langsing, sehingga mampu berenang cepat, ekornya relati f simetris, giginya berbentuk alat penggerek. Hidup ikan jenis ini di laut terbuka lepas pantai, tetapi sering ditemukan di perairan pantai,

(27)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

21

pemakan berbagai jenis ikan, dapat mencapai panjang 400 cm. Warna punggung ikan jenis ini dominan biru tua gelap, bagian dada berwarna biru muda yang dipolakan dengan garis-garis kecil tegak biru tua mulai dari belakang celah insang hingga depan sirip dubur; bagian bawah tubuh berwarna puti h dan semua sirip biru tua gelap.

Ikan jenis ini tergolong ikan demersal juga pelagis, penjelajah lautan, sangat buas (suka menyerang pada perenang di laut), bersifat

viviparous. Ikan ini dapat ditangkap dengan long line dan gill net. Daerah

penyebarannya di Samudera Atlanti k bagian Utara, Laut Tegah, perairan beriklim sedang, sampai dengan di seluruh peraiaran tropis.

Hiu Makarel

Sumber: newvision2012.weebly.com

d. Hiu Putih

Hiu puti h-besar (Charcharadon carcharias) memiliki 5 celah yang terletak di sisi kepala, sirip ekornya simetris, ada spot hitam pada sirip dubur, dan rahangnya sangat besar dan memiliki deretan gigi berbentuk segiti ga yang sangat tajam. Ikan jenis ini hidup, terutama di laut terbuka, sering ditemukan di perairan pantai dan lepas pantai.

Ikan jenis ini pemakan apa saja, termasuk berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, sampah, bangkai, dan sebagainya. Ikan ini me-rupakan ikan terbesar dari semua ikan pemakan daging (carnifor),

(28)

22

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

panjangnya dapat mencapai 11,0 m. Warna tubuh hampir seluruhnya puti h, di bagian perut agak sedikit gelap, selain ujung sirip yang gelap, semua sirip berwarna puti h. Ikan ini tergolong ikan demersal dan juga pelagis, penjelajah lautan, sangat buas dari semua hiu pemakan manusia sehingga amat ditakuti , dan bersifat oviviparous.

Di pantai-pantai pemandian umum, hiu puti h besar sering datang sendirian menyerang dan menimbulkan serangkaian kemati an. Hiu ini ditangkap dengan bott om trawl dan gill net. Daerah penyebarannya di seluruh perairan tropis Australia, ke utara sampai Alaska, Newfounland, dan Kepulauan Inggris.

e. Hiu Berjemur

Hiu berjemur (Cetorhinus maximus) memiliki celah insang yang sangat panjang dan memanjang dari permukaan tubuh bagian atas ke bawah. Lengkungan insang diperlengkapi dengan deretan sisir halus (panjangnya 10 cm dan jumlahnya lebih dari 1000 seti ap deretan), digunakan sebagai jaringan halus terhadap air untuk mendapatkan makanannya. Gigi-giginya sangat kecil, umumnya berwarna cokelat abu-abu, hidup di perairan pantai, lepas pantai, dan pemakan plankton.

Hiu jenis ini merupakan hiu terbesar kedua setelah hiu paus. Panjang maksimum mencapai 1,5 m, tergolong ikan pelagis, dan ti dak berbahaya bagi manusia. Perkembangbiakannya belum diketahui dengan pasti ; ditangkap terutama dengan tombak yang ditembakkan keti ka hiu sedang berjemur di permukaan. Daerah penyebarannya di seluruh perairan pantai Eropa Barat, Amerika Utara, Samudera Pasifi k Barat, dan pantai Utara Australia.

f. Hiu Sapi

Hiu sapi (Hexanchus griseus) memiliki 6 jenis insang (pada jenis lain hanya 5), dikenal sebagai hiu sisir, bersirip punggung tunggal, ekornya panjang, dan pergerakan lamban. Ikan jenis ini hidup pada perairan pantai, lepas pantai pada kedalaman lebih dari 1500 m, pemakan berbagai jenis ikan, moluska dan krustasea, dan dapat mencapai panjang 780 cm.

(29)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

23

Warna tubuh ikan jenis ini di bagian atasnya berwarna abu-abu tua dan bagian bawahnya puti h. Sirip punggung sirip dada dan sisi sirip ekor berwarna abu-abu tua. Sementara pada sirip perut berwarna puti h, sirip dubur dan bagian tengah sirip ekor. Ikan ini tergolong ikan demersal dan juga ikan pelagis, penjelajah lautan, ti dak berbahaya bagi manusia, bersifat ovoviviparous; dan biasanya anak yang dilahirkan sangat banyak.

Ikan ini dapat ditangkap dengan bott om trawl, gill net, dan

handline. Daerah penyebarannya, meliputi seluruh perairan Indonesia,

perairan tropis, dan sampai perairan beriklim sedang.

g. Hiu Zabra

Hiu zebra atau Segastoma fasciatuim (Orectolobidae); memiliki 5 celah insang, ada sebuah spot warna puti h pada sirip dada, sirip ekornya sama panjang dengan tubuh dan ti dak melengkung ke atas, memiliki sebuah alur yang menonjol dan memanjang ke depan dari seti ap sudut mulutnya sampai ke lubang hidung yang memiliki sungut berdaging tebal merupakan ciri utamanya.

Ekor ikan jenis ini ti dak melengkung ke atas, tetapi sejajar garis tubuh; warna tubuh cokelat, hitam, dan dipolakan dengan strip-strip puti h yang sangat menarik sehingga kulitnya bisa disamak untuk dijadikan bahan kerajinan.

Hiu ini hidup di dasar peraiaran dekat pantai, pemakan berbagai hewan yang ti dak bertulang belakang (udang besar, sotong, dan landak laut) dan juga ikan, dapat mencapai panjang 330 cm. Hiu ini juga ti dak agresif, giginya dipergunakan untuk mempertahankan diri.

Hiu ini tergolong ikan demersal juga pelagis, ti dak buas (ti dak berbahaya bagi manusia), dan bersifat ovoviviparous. Hiu ini dapat ditangkap dengan bott om trawl, gill net, dan line. Daerah penyebarannya di seluruh Indonesia dan perairan lain di Indo-Pasifi k.

(30)

24

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN h. Hiu Martil

Hiu marti l atau Sphyma lewini (Sphynidae) mudah dikenal karena memiliki tonjolan kepala ke arah samping seperti marti l dan matanya terletak di ujung-ujung tonjolan tersebut. Warna tubuh hiu ini dominan puti h, hanya sedikit bagian punggung berwarna agak gelap. Pada ujung-ujung sirip dada dan cuping bawah ekor berwarna hitam; tonjolan kepala berwarna cokelat hitam.

Hiu ini hidup di perairan lepas pantai, pemakan berbagai jenis ikan, termasuk ikan hiu lainnya dan bangkai, dan dapat mencapai panjang 450 cm. Hiu ini tergolong ikan pelagis, penjelajah lautan, berbahaya (terkenal suka menyerang manusia), berbiak dengan mengeram telur di dalam tubuh, kemudian melahirkan (ovoviviparous).

Hiu ini dapat ditangkap dengan mengunakan drift net, gill net, dan long line. Daerah penyebarannya di seluruh perairan Indonesia, perairan tropis lain, dan perairan beriklim sedang.

i. Hiu Bertanduk

Hiu bertanduk atau Heterodontus phillippi (Heterodonti edae) merupakan ikan primiti ve yang memiliki ciri-ciri mempunyai 5 celah insang yang terletak di atas pangkal sirip dada, kepalanya besar dan agak tumpul membulat, seti ap sirip punggung dan sirip dada didahului oleh sebuah duri yang dibungkus oleh jaringan yang dapat mengeluarkan bisa cukup berbahaya dan sirip ekor ti dak simetris.

Ciri khas lain dari ikan ini yang mudah dilihat adalah susunan giginya yang sangat ganjil dengan gigi pengerat yang tajam di depan rahang dan gigi tumpul ke arah sisinya. Warna tubuh ikan jenis ini dominan hitam, kecuali bawah kepala dan sirip-siripnya berwarna terang.

Ikan jenis ini hidup di dasar perairan pada kedalaman paling kurang 50 m, pemakan berbagai moluska dan krustasea, dan dapat mencapai panjang hingga 120 cm. Ikan jenis ini tergolong ikan demersal dan juga pelagik, ti dak buas (berbahaya), dan berkembangbiak dengan bertelur (oviparous).

(31)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

25

Ikan jenis ini dapat ditangkap dengan bott om trawl, gill net, dan hand line. Daerah penyebaran ikan ini adalah di seluruh perairan Indonesia, terutama bagian ti mur Indonesia, Laut Cina Selatan, Filipina, ke selatan sampai perairan tropis Australia, dan Indo-Pasifi k Timur.

j. Hiu Gergaji

Hiu gergaji atau Pliotrema warreni (Pristi ophoridae), memiliki ciri-ciri moncong yang panjang mirip mata pisau dan dilengkapi dengan serangkaian gigi sehingga mirip dengan gergaji dua mata. Mata “gergaji” ini adalah tulang rawan yang diperkuat dengan jaringan yang telah mengalami pengapuran di mana pada pangkalnya terdapat dua sungut panjang yang menjulur ke bawah.

Ikan ini agak menyerupai pari gergaji. Perbedaannya letak pada celah insang. Celah insang hiu gergaji terletak pada sisi kepala, sedang-kan celah insang pari gergaji terletak di bawah kepalanya. Jumlah celah insang hiu ini ada 6 buah (pada jenis lain hanya 5) dan tubuhnya cukup ramping dengan dua sirip dada. Berbeda dengan gigi pari gergaji, gigi hiu gergaji adalah panjang dan pendek silih berganti , hidup di dasar berlumpur perairan pantai pada kedalaman sekitar 40 m dan perairan payau, dan pemakan berbagai jenis ikan.

Ikan ini tergolong ikan pelagis juga demersal, penjelajah lautan, ti dak buas (ti dak berbahaya bagi manusia), dan berkembang biak dengan cara melahirkan anak yang menetas di dalam rahim induknya (ovoviviparous). Ikan ini dapat ditangkap dengan menggunakan bott om

gill net, drift gill net dan hand line. Daerah penyebarannya di seluruh

perairan pantai Indonesia dan Indo Pasifl k lainnya.

k. Hiu Kucing Berbintik

Hiu kucing berbinti k atau HemiscyIlium trispeculare (Hemiscyllidae); memiliki ciri-ciri mempunyai 5 celah insang yang terletak di sisi kepala, kedua sirip punggung relati f sama, sirip ekor menjulur lurus sejajar tubuhnya (ti dak melengkung ke atas), tubuh kecil dan ramping.

(32)

26

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Ikan jenis ini berwarna dominan cokelat dengan binti k-binti k kecil cokelat tua pada seluruh tubuh, kecuali satu binti k besar berwarna hitam yang dilingkari warna puti h di atas pangkal sirip dada dan binti k-binti k yang agak kecil abu-abu di sepanjang sisi sirip ekornya, ti dak memiliki sungut berdaging di dekat lubang hidung.

Ikan jenis ini hidup di perairan pantai, terutama perairan dangkal karang. Ikan jenis ini merupakan pemakan berbagai jenis ikan kecil dan moluska, merupakan hiu kecil, dan panjang badannya hanya 65 cm. Ikan jenis ini tergolong ikan pelagis, ti dak berbahaya bagi manusia, dan berkembang biak dengan bertelur (oviparous). Ikan ini dapat ditangkap dengan gill net, purse seine, dan hand line. Sementara daerah penyebarannya di perairan utara Australia dan Indo-Pasifi k lainnya.

E. Ikan Paus

Penghuni terbesar di lautan adalah ikan paus. Jenis ikan paus yang dikenal sebagai “ikan paus biru” mempunyai berat lebih dari 150.000 kilogram dan panjangnya lebih dari 30 meter. Untuk bisa lebih membayangkan ukuran ikan paus ini, lihatlah bangunan berti ngkat lima. Ikan paus biru panjangnya sama dengan ti nggi bangunan tersebut. Sementara itu, berat ikan paus sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah. Berikut ini merupakan jenis-jenis ikan paus yang ada di dunia.

1. Bowhead Whale

Paus bowhead whale (Balaena mysti cetus) ini adalah paus baleen dari keluarga Balaenidae. Paus jenis ini berwarna hitam tanpa sirip dorsal dan dapat tumbuh hingga panjang 20 meter. Diperkirakan berat paus ini dapat mencapai 136 ton, beda ti pis dengan paus biru, walaupun panjang maksimumnya ti dak sepanjang paus lain.

Habitat paus ini berada di perairan Antarti ka dan sub-Antati ka. Namun, ti dak seperti paus lain yang bermigrasi untuk makan atau berkembang biak, Bowhead mungkin termasuk mamalia terpanjang dan juga memiliki mulut terbesar.

(33)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

27

Paus jenis Bowhead Whale

Sumber: bp4.blogspot.com

Bowhead juga merupakan salah satu target perburuan orang-orang yang ti dak bertanggung jawab. Populasi paus ini terus berkurang sebelum adanya memorandum pada tahun 1966. Esti masi populasinya saat ini sekitar 24,900, tetapi mengalami penurunan hampir separuhnya dari perkiraan awal sekitar 50,000 ekor.

2. North Atlantic Right Whale

The North Atlanti c right whale (Eubalaena glacialis) merupakan salah satu

dari ti ga spesies yang termasuk dalam keluarga Eubalaena. Sekitar 400 ekor paus ini hidup di lautan Atlanti k. Mereka bermigrasi pada saat mencari makan di Teluk Maine, Georgia, dan Florida.

Paus dewasa jenis ini memiliki panjang rata-rata 11–17 m dan me-miliki berat 17 ton. Spesies terbesar yang pernah diukur dari paus jenis ini memiliki berat 17 ton dan panjang 18 meter. Bahkan, paus betina bisa lebih besar dari itu.

Namun, ti dak seperti paus yang lain, paus jenis ini lebih senang me-ngambang di permukaan. Paus ini diperkirakan bisa hidup sampai 50 tahun. Bahkan, beberapa ekor di antaranya bisa hidup lebih dari 1 abad.

3. North Pacific Right Whale

North Pacifi c Right Whale (Eubalaena japonica) adalah spesies paus baleen

(34)

28

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

ini sangat langka karena penangkapan ikan paus secara besar-besaran pada abad ke-19 dan ke-20.

Meskipun paus telah dilindungi sejak 1935, perburuan paus di Soviet yang ilegal pada tahun 1950-an dan 1960-an telah menghabiskan jumlah populasi mereka lebih lanjut. Uni Internasional untuk konservasi alam telah menyatakan keprihati nan atas kepunahan paus jenis ini yang mungkin ti dak bisa terhindarkan. Bahkan, menurut Pusat Keanekaragaman Hayati , paus ini merupakan paus yang paling terancam kehidupannya di muka Bumi.

4. Southern Right Whale

Southern Right Whale (Eubalaena australis) adalah salah satu dari ti ga

spesies yang diklasifi kasikan dalam genus paus Eubalaena. Seperti paus Southern yang Right lain, Paus Southern Right mudah dibedakan dari yang lain oleh callositi es yang berada di atas kepala, tanpa sirip punggung, dan mulut melengkung panjang yang dimulai di atas mata.

Kulit paus jenis ini berwarna abu-abu sangat gelap atau hitam, kadang-kadang dengan beberapa bercak puti h pada perut. Callositi es paus kanan yang tampak puti h karena koloni besar cyamids (kutu ikan paus). Hal ini hampir ti dak bisa dibedakan dengan paus Atlanti k Utara.

Sekitar 12.000 paus Southern Right tersebar di seluruh bagian selatan belahan Bumi. Ukuran maksimum dari paus beti na dewasa jenis ini adalah 18,5 m, sedangkan berat tubuhnya sekitar 130 ton.

5. Fin Whale

Fin Whale (Balaenoptera physalus) atau disebut juga paus fi nback, merupakan paus yang suka bekerja. Paus jenis ini merupakan mamalia laut yang termasuk dalam subordo paus baleen. Paus jenis ini adalah paus terbesar kedua dan binatang yang hidup terbesar kedua setelah paus biru. Panjang tubuh paus jenis ini bisa mencapai hampir 27 meter.

Warna tubuh paus ini adalah kecokelatan-abu-abu dengan bagian bawah lebih pucat. Seti daknya ada dua subspesies berbeda dari paus jenis ini, yaitu paus sirip utara di Atlanti k Utara dan paus sirip Antarti ka.

(35)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

29

Paus jenis Fin Whale

Sumber: bp4.blogspot

Makanan paus jenis ini terdiri atas ikan kecil, cumi-cumi, dan krustasea termasuk mysids dan krill. Sayangnnya, sama seperti semua paus besar lainnya, paus sirip ini sering diburu pada abad kedua puluh dan merupakan spesies terancam. Hampir 750.000 ekor paus sirip diambil dari belahan Bumi selatan antara 1904 dan 1979. Saat ini jumlah paus jenis ini kurang dari 3.000 ekor.

6. Sei Whale

Paus Sei atau Balaenoptera borealis merupakan paus terbesar keti ga setelah paus biru dan paus sirip. Paus jenis ini mendiami sebagian besar samudra dan tengah laut, dan menyukai perarian pantai yang dalam.

Paus Sei bermigrasi seti ap tahun dari perairan dingin dan subkutub pada musim panas menuju ke perairan hangat dan subtropis. Panjang badan paus ini mencapai 20 meter, sedangkan berat badannya bisa mencapai 45 ton.

Paus Sei sehari-hari mengonsumsi rata-rata 900 kilogram makanan. Makanan utama paus ini adalah copepoda, krill, dan zooplankton. Paus jenis ini merupakan perenang paling cepat dari seluruh keluarga paus. Kecepatan berenang paus ini dapat mencapai hingga 50 kilometer per jam (31 mph).

(36)

30

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Perburuan ikan paus komersial berskala besar selama abad ke-19 dan akhir adab ke-20, telah memusnahkan lebih dari 238.000 ekor paus jenis ini. Paus sei sekarang memang dilindungi secara internasional. Namun, perburuan paus ini terus saja dilakukan. Perlu diketahui bahwa populasi paus ini di seluruh dunia saat ini ti nggal sekitar 54.000 ekor.

7. Blue

Whale

Paus Biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang termasuk dalam subordo paus baleen. Panjang badan paus ini bisa mencapai hingga 33 meter, sedangkan beratnya bisa mencapai 200 ton. Saat ini paus ini merupakan binatang terbesar yang diketahui telah ada.

Warna tubuh ikan paus jenis ini adalah abu-abu kebiruan dan agak ringan bagian punggung bawah. Adapun makanan paus jenis ini adalah krustasea kecil yang dikenal sebagai krill.

Keberadaan paus biru sangat berlimpah di hampir seluruh samudra hingga awal abad kedua puluh. Selama lebih dari 40 tahun, paus ini diburu sampai mendekati kepunahan. Hingga akhirnya paus jenis ini dilindungi oleh komunitas internasional pada tahun 1966.

Sebuah laporan yang diliris tahun 2002 memperkirakan bahwa saat ini populasi paus jenis ini di dunia terdapat 5.000 sampai 12.000 ekor. Sebelum perburuan paus, populasi terbesar berada di Antarti ka dengan jumlah diperkirakan 239.000 ekor (mencapai 202.000 hingga 311.000 ekor) dan terkonsentrasi di Pasifi k Utara-Timur, Antarti ka, dan Samudra Hindia.

8. Minke

Whale

Paus minke merupakan paus baleen terkecil kedua dari keluarga paus. Setelah mencapai kematangan seksual (6-8 tahun), paus jantan jenis ini mempunyai panjang tubuh rata-rata 6,9 meter, sedangkan panjang tubuh paus beti na sekitar 7,4 meter. Adapun panjang maksimum untuk paus jenis ini bervariasi, yaitu 9,1-10,7 meter untuk beti na dan 8,8-9,8 meter untuk paus jantan. Paus jenis ini biasanya memiliki berat 4-5 ton pada saat dewasa. Bahkan, paus jenis ini mempunyai berat maksimum 14 ton.

(37)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

31

Tubuh paus ini biasanya berwarna hitam atau abu-abu gelap pada bagian atasnya dan puti h di bawahnya. Paus minke memiliki antara 240 dan 360 piring baleen di seti ap sisi mulut mereka. Sebagian besar panjang belakang, termasuk sirip punggung dan blowholes.

Paus jenis ini muncul sering muncul ke permukaan untuk bernapas. Paus minke biasanya hidup selama 30-50 tahun. Bahkan, dalam beberapa kasus mereka dapat hidup sampai 60 tahun.

9. Balaenoptera

omurai

Balaenoptera omurai adalah spesies paus yang hampir ti dak diketahui datanya.

Gambaran ilmiah paus ini dimuat dalam sebuah jurnal edisi November tahun 2003, oleh ti ga ilmuwan Jepang. Mereka adalah Shiro Wada, Masayuki Oishi dan Tadasu K. Yamada.

Keti ga ilmuwan tersebut menentukan keberadaan spesies ini dengan menganalisis morfologi dan DNA mitokondria (dari sembilan individu-delapan tertangkap oleh kapal peneliti an Jepang pada akhir 1970-an di Indo-Pasifi k dan spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1998 lebih dari sebuah pulau kecil di Laut Jepang). Paus jenis ini menyerupai paus sirip (Balaenoptera

physalus) dalam penampilan eksternalnya, tetapi mempunyai ukuran yang

lebih kecil.

10. Humpback Whale

Ikan paus humpback whale (Megaptera novaeangliae) adalah salah satu spesies rorqual besar. Paus dewasa jenis ini memiliki panjang 12-16 meter, sedangkan berat tubuhnya sekitar 36 ton. Paus bungkuk ini memiliki bentuk tubuh yang berbeda dengan paus-paus lainnya, dengan sirip dada sangat panjang dan kepala bertonjol.

Paus ini termasuk hewan akrobati k karena sering bermain menampar air. Bahkan, paus jantan sering terdengar bernyanyi selama 10 sampai 20 menit. Paus jenis ini sering ditemukan di samudera dan lautan di seluruh dunia. Paus ini biasanya bermigrasi hingga 25.000 kilometer seti ap tahun. Selama musim dingin, ikan paus ini hidup dari cadangan lemak mereka.

(38)

32

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Ikan paus Humpback Whale

Sumber: 4bp.blogspot.com

11. Gray Whale

Ikan paus gray whale (Eschrichti us robustus) mempunyai panjang tubuh sekitar 16 meter, sedangkan berat tubuhnya bisa mencapai 36 ton. Umur paus ini bisa hidup hingga 50-60 tahun.

Sesuai dengan namanya, warna tubuh paus ini adalah abu-abu dan terdapat binti k-binti k puti h pada kulit yang gelap. Paus ini pernah disebut ikan setan karena perilaku melawan mereka keti ka diburu.

Paus abu-abu adalah satu-satunya spesies dalam genus Eschrichti us, dan merupakan satu-satunya genus dalam keluarga Eschrichti idae. Paus abu-abu dapat ditemukan di ti mur Pasifi k Utara (Amerika) dan Pasifi k Utara (Asia).

12. Sperm Whale

Ikan paus sperm whale (Physeter macrocephalus) merupakan spesies mamalia laut ordo Cetacea. Paus ini adalah salah satu dari ti ga spesies yang tersisa di superfamili ikan paus sperma, bersama dengan ikan paus sperma pygmy dan ikan paus sperma cebol.

(39)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

33

Paus ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 20,5 meter. Paus ini merupakan paus bergigi terbesar. Paus ini suka memakan cumi-cumi dan ikan, serta sering menyelam hingga kedalaman 3 kilometer (9.800 kaki). Ikan paus ini dapat berumur panjang, hingga 70 tahun.

Ikan paus Sperm Whale

Sumber: wikipedia.or.id

Paus ini hidup dalam kelompok yang disebut polong. Ikan paus ini sering diburu oleh orang-orang yang ti dak bertanggung jawab untuk dijadikan bahan pembuatan lilin, sabun, kosmeti k, dan pelumas. Namun, karena ukurannya yang besar, ikan paus ini terkadang bisa mempertahankan diri dan melawan pemburu paus. Contoh yang paling popular adalah saat ikan paus jenis ini dapat menenggelamkan kapal Amerika Essex pada 1820.

13. Cuvier’s Beaked Whale

Paus cuvier’s beaked whale (Ziphius cavirostris) adalah satu-satunya anggota dari genus Ziphius. Nama umum untuk spesies ini adalah paus goose ekidna karena kepala paus ini berbentuk seperti paruh angsa.

Pada abad pertengahan, hewan ini dianggap sebagai rakasa bertubuh ikan, tetapi berkepala burung hantu. Paus ini pertama kali ditemukan di Perancis pada tahun 1804.

(40)

34

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Paus Cuvier’s Beaked Whale

Sumber: bp4.blogspot.com

14. Killer whale

Ikan paus pembunuh (Orca orcinus), biasanya disebut sebagai orca adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba laut. Mereka dapat ditemukan di semua samudra di dunia, dari mulai daerah Kutub Utara hingga Antarti ka.

Makanan utama paus pembunuh adalah ikan. Namun, terkadang mereka berburu mamalia laut, seperti singa laut, anjing laut, singa laut, dan bahkan ikan paus besar.

Ikan paus pembunuh

(41)

Ik

an-Ik

an T

e

rg

anas dan Mema

ti k

an di Laut

35

F. Ikan Batu

Ikan batu (Synanceia verrucosa) merupakan ikan karnivora. Ikan ini biasa ti nggal di dasar terumbu karang dan berkamufl ase sebagai batu. Ikan ini merupakan ikan paling beracun di dunia. Oleh karena itu, ikan ini sangat berbahaya, bahkan bisa membunuh manusia.

Ikan ini hidup di perairan hangat di wilayah Hindia dan Pasifi k. Perairan yang dipilih oleh ikan ini umumnya adalah perairan berkarang batu yang dipenuhi tumbuhan ganggang kecil. Mereka memilih perairan tersebut karena kondisi lingkungan yang sangat membantu mereka untuk berkamufalse.

Kamuflase ikan batu

Sumber: derderders.files.wordpress.com

Selain di perairan berkarang dan berbatu, ikan ini juga sering dijumpai di wilayah berpasir dan berlumpur. Keti ka sudah menemukan tempat yang cocok, ikan ini akan segera menggali lubang dengan sirip dadanya, lalu membenamkan bagian perutnya ke dalam pasir.

Ikan ini memiliki panjang sekitar 30-40 cm. Jika manusia menginjak ikan yang mirip batu karang ini, ti dak ayal lagi kaki akan terkena sengatan dan kemasukan racun yang berasal dari duri-durinya.

(42)

36

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Kejadian sengatan racun dari ikan batu ini ti dak saja terjadi di dalam air laut, tetapi bisa juga terjadi di pantai. Hal ini karena ikan batu bisa bertahan hidup selama 24 jam di daratan.

Fungsi utama kamufl ase yang dilakukan ikan ini ialah untuk berburu. Saat berkamufl ase, ikan ini ti dak akan bergerak sama sekali dan hanya sesekali menggerakan matanya yang kecil untuk mengamati kondisi di sekitarnya. Keti ka melihat mangsa yang berupa ikan atau udang kecil, dia akan tetap berdiam diri sambil terus memperhati kan mangsanya. Kemudian, saat sang mangsa berada pada jangkauannya maka ikan tersebut akan secara ti ba-ti ba melahap mangsanya dengan kecepatan yang hanya sepersekian deba-ti k. Saking cepatnya, gerakan ikan ini sehingga ti dak memungkinkan kita melihat pergerakan tersebut secara kasat mata.

Apabila predator ti dak takut dengan warna-warna tubuh yang mencolok, hal itu bisa membunuhnya. Hal ini karena ti ngkat racun pada hewan-hewan ini begitu terkonsentrasi. Bahkan, dalam jumlah kecil sekalipun, racun ini dapat memati kan dengan langsung mempengaruhi jantung dan paru-paru.

Ikan ini menyimpan racun di permukaan tubuhnya yang sama sekali ti dak menarik dan menyerupai batu. Racun ikan batu ini dikenal dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, dan bahkan disebut dengan ‘rasa sakit terpuruk yang dikenal manusia’.

Sengatan ikan batu dapat membuat seseorang mengalami shock, kelumpuhan, bahkan kemati an jaringan. Jika ti dak segera mendapat penanganan medis, korban harus diamputasi bahkan bisa menimbulkan kemati an.

Di Indonesia, ikan “maut” ini sering dikonsumsi masyarakat. Hal ini karena dibalik bentuknya yang aneh dan racunnya yang memati kan, ikan ini memiliki rasa daging yang sangat lezat.

(43)

Ik an-Ik an Mema ti k an di P e rair an T aw ar

37

A. Ikan Buaya ( Alligator Gar)

T

he Alligator Gar (Gator Gar) memiliki nama Lati n Atractosteus spatula

atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama ikan buaya. Ukuran panjang ikan ini bisa mencapai 3 m, sedangkan beratnya bisa mencapai 200 kg.

Ikan buaya ti dak sama dengan buaya atau aligator. Ikan ini disebut ikan buaya karena bentuknya yang mirip buaya. Di daerah asalnya, ikan buaya yang pada sistemati ka dimasukkan ke dalam keluarga lepisosteussidae ini dikenal sebagai gar fi sh. Ikan ini hidup liar di benua Amerika, tepatnya di perairan Sungai Mississippi hingga Rio Grande Del Norte yang bermuara ke Teluk Meksiko.

Ikan gar atau ikan roa-roa ini berasal dari Amerika dan pada umumnya dijadikan sebagai ikan hias, termasuk di Indonesia. Sebagaimana buaya, ikan ini termasuk jenis karnivora atau pemakan daging. Sisiknya bisa digunakan sebagai hiasan, dagingnya bisa dimakan, sedangkan telurnya sangat beracun sehingga ti dak bisa dikonsumsi.

Ikan-Ikan Mematikan

di Perairan Tawar

Bagian 3

37

B

A

GIAN 3

(44)

38

B AHA YA : IKAN-IKAN MEMA TIKAN

Ikan Buaya ( Alligator Gar)

Sumber: i143.photobucket.com

Alligator gar mempunyai warna tubuh cokelat gelap di bagian atasnya dengan puti h kekuningan, sedangkan di bagian bawahnya terdapat beberapa binti k–binti k berwarna gelap. Semua sirip ikan ini juga berwarna cokelat gelap dengan binti k yang lebih gelap.

Sementara ikan muda mempunyai punggung yang terang dengan belang atau pola cokelat gelap yang memanjang dari ujung moncong sampai pangkal punggung. Adapun sirip dan ekornya juga mempunyai corak yang sama.

Ikan yang memiliki tubuh silinder memanjang ini merupakan predator dengan mangsa ikan yang lebih kecil, crustacea, kura-kura, burung, dan bahkan mamalia kecil. Ikan ini cenderung pasif dan banyak bersembunyi di vegetasi air saat akan menangkap mangsa.

Perlu diketahui bahwa walaupun ikan ini termasuk golongan air yang hidup di tawar, tetapi juga dapat hidup di air payau dan air laut. Alligator gar hidup di sungai beraliran tenang sepanjang tahun. Namun, nampaknya ikan ini membutuhkan daerah berarus deras dan banyak vegetasi untuk proses bertelur. Telur ikan ini diletakkan pada sarang yang terbuat dari tanaman yang bersifat adesif terhadap telur ikan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

- direndam dalam HCl 0,1 M selama 24 jam - disaring dengan kertas saring - dicuci dengan aquades hingga bebas dari ion Cl- penambahan AgNO3 pada air pencucian sampel batang jagung

11th Floor, Wisma Bank Islam, Jalan Dungun, Bukit Damansara, 50490 Kuala Lumpur.. BORANG SENARAI SYARIKAT UNTUK PERMOHONAN PENAJAAN 42 Oxford Fajar Sdn.. BORANG SENARAI

Based on the vegetation index figure, it can be seen that the NDVI technique, RVI and DVI can be used to distinguish the pattern of growth for Membramo, IR64

Widya Dalam Penelitian  Menggunakan Rahmawati peneltian ini pengembangan metode 2015 dengan melakukan ini Research and judul pengembangan menghasilkan Development

Kertas kerja audit meliputi semua berkas yang dibuat mulai dari perencanaan sampai dengan konsep laporan hasil audit, antara lain terdiridari: program audit, hasil pemahaman

Kompetensi yang harus dimiliki guru adalah : (1) Kompetensi bidang substansi atau bidang studi, (2) Kompetensi bidang pembelajaran, kompetensi bidang pendidikan

Dari pelatihan ini pemateri meminta kepada peserta untuk dapat lebih aktif karena sebenarnya masyarakat yang lebih memahami dan mengetahui persoalan atau isu-isu yang ada di

Onny Widjanarko, kepala departemen kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa rencana penggunaan mata uang digital masih dalam tahap awal dan