• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI,"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1 Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI,

drh. Enniek Herwijanti,MP. NIP.196109051991032001

(2)

2

Pernyataan Telah Direviu 3

Pernyataan Tanggung Jawab 4

Ringkasan 5

I Laporan Realisasi Anggaran 5

II Neraca 5

III Laporan Operasional 6

IV Laporan Perubahan Ekuitas 6

V Catatan atas Laporan Keuangan 12

A Penjelasan Umum 12

B Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 27

B.1 Pendapatan 27

B.2 Belanja 28

B.2.1 Belanja Pegawai 29

B.2.2 Belanja Barang 30

B.2.3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 30 B.2.4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 B.2.5 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 32

B.2.6 Belanja Modal Lainnya 32

B.2.7 Belanja Modal BLU 33

C Penjelasan atas Pos-pos Neraca 34

C.1 Aset Lancar 34

C.1.1 Kas pada Badan Layanan Umum 34 C.1.2 Persediaan Badan Layanan Umum 34

C.2 Aset Tetap 34

(3)

3 C.2.5 Aset Tetap Lainnya Badan Layanan Umum 36 C.2.6 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 36

C.3 Aset Lainnya 37

C.3.1 Aset Tak Berwujud- Badan Layanan Umum 37

C.4 Kewajiban Jangka Pendek 38

C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga 38

C.5 Ekuitas 38

C.5.1 Ekuitas 38

D Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 39 D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 39

D.2 Beban Pegawai 40

D.3 Beban Persediaan 41

D.4 Beban Barang dan Jasa 41

D.5 Beban Pemeliharaan 42

D.6 Beban Perjalanan Dinas 43

D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi 44 D.8 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional 45 E Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 45

E.1 Ekuitas Awal 45

E.2 Surplus/Defisit-LO 45

E.3 Koreksi Nilai Persediaan 46

E.4 Transaksi Antar Entitas 46

E.5 Ekuitas Akhir 46

F Pengungkapan-pengungkapan Lainnya 47

F.1 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 47

(4)

4 Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI,

drh. Enniek Herwijanti,MP. NIP.196109051991032001

(5)

5

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

I Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 01 Januari sampai dengan 30 Juni 2016.

Realisasi Pendapatan Negara pada Semester I tahun 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 9.414.746.629,00 atau mencapai 74.34% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp 12.665.000.000,00

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp 80.675.602.141,00 atau mencapai 73,13% dari alokasi anggaran sebesar Rp 110.311.066.000,00

II Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 30 Juni 2016.

Nilai Aset per 30 Juni 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp 124.960.128.785,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp 52.054.836.708,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp 72.829.899.822,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp 0,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp 75.392.255,00

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp 544.253.473,00 dan Rp 124.415.875.312,00

(6)

6 III Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 9.414.563.433,00 sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp 14.530.493.525,00 sehingga terdapat Defisit Kegiatan Operasional senilai

Rp -5.115.930.092,00. Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Surplus Rp 16.517.929.488,00 dan Defisit Rp 0,00 sehingga

entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp 3.218.333.552,00.

IV Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01

Januari 2016 adalah sebesar Rp 135.076.972.332,00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp 3.218.333.551,00 kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai

Rp -15.164.179.963,00 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp 11.467.510.239,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2016 adalah

senilai Rp 124.415.875.312,00.

V Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

(7)

7 Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

(8)

8

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERKAHIR 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015

Uraian Catatan 30 Juni 2016 30 Jun 2015

Anggaran Realisasi %. Realisasi PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 12.665.000.000,00 9.414.746.629,00 74.34 6.177.276.018,00 Jumlah Pendapatan 12.665.000.000,00 9.414.746.629,00 74.34 6.177.276.018,00 BELANJA B.2 Belanja Operasi Belanja Pegawai B.2.1 6.433.707.000,00 3.586.369.273,00 55.74 2.514.564.183,00 Belanja Barang B.2.2 28.616.628.000,00 8.888.212.142,00 31.06 13.220.381.544,00 Jumlah Belanja Operasi 35.050.335.000,00 12.474.766.415,00 35.59 15.734.945.727,00

Belanja Modal

Belanja Modal Peralatan

dan Mesin B.2.3 5.506.100.000.00 1.598.481.500.00 29.03 3.855.929.900,00 Belanja Modal Gedung

dan Bangunan B.2.4 600.000.000,00 134.564.700.00 22.42 147.640.565,00 Belanja Modal Gedung

dan Bangunan BLU B.2.5 246.000.000.00 25.000.000.00 10.16 5.396.948.107,00 Belanja Modal Jalan,

Irigasi dan Jaringan B.2.6 712.800.000,00 0,00 0,00 66.406.000,00 Belanja Modal Gedung

dan Bangunan BLU B.2.7 246.000.000,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah Belanja Modal 6.352.100.000.00 1.758.046.200 27.67 9.466.924.572,00 Jumlah Belanja 41.402.435.000,00 14.232.812.615,00 34.38 25.201.870.299,00 MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI, drh. Enniek Herwijanti,MP NIP. 196109051991032001

(9)

9

II. NERACA

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

NERACA

PER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

Uraian Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 ASET

Aset Lancar

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 400.000.000,00 0,00 Kas pada Badan Layanan Umum C.1.2 33.246.016.097,00 26.596.386.844,00 Persediaan Badan Layanan Umum C.1.3 18.408.820.611,00 20.053.898.113,00 Jumlah Aset Lancar 52.054.836.708,00 46.650.284.957,00 Aset Tetap

Tanah Badan Layanan Umum C.2.1 33.749.700.000,00 34.017.500.000,00 Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum C.2.2 29.475.723.195,00 28.280.349.495,00 Gedung dan Bangunan Badan Layanan Umum C.2.3 22.912.147.803,00 22.912.147.803,00 Jalan,Irigasi, dan Jaringan Badan Layanan Umum C.2.4 12.481.458.290,00 12.456.458.290,00 Aset Tetap Lainnya Badan Layanan Umum C.2.5 445.853.121,00 446.620.376,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 537.672.500,00 0,00

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin -15.224.866.182,00 -13.358.219.872,00 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan -4.417.004.024,00 -3.860.093.337,00 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan -7.130.784.881,00 -7.230.501.329,00 Jumlah Aset Tetap 72.829.899.822,00 73.664.261.426,00 Aset Lainnya

Aset Tak Berwujud- Badan Layanan Umum C.3.1 74.625.000,00 74.625.000,00

Aset lain-lain 767.255.00 0,00

Jumlah Aset Lainnya 75.392.255,00 74.625.000,00

Jumlah Aset 124.960.128.785,00 120.389.171.383,00

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1 144.253.473,00 154.699.051,00

Uang Muka dari KPPN C.4.2 400.000.000,00 0,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 544.253.473,00 154.699.051,00

Jumlah Kewajiban 544.253.473,00 154.699.051,00

Ekuitas

Ekuitas C.5.1 124.415.875.312,00 120.234.472.332,00 Jumlah Ekuitas 124.415.875.312,00 120.234.472.332,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 124.960.128.785,00 120.389.171.383,00

MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI,

drh. Enniek Herwijanti,MP NIP. 196109051991032001

(10)

10

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

Uraian Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 9.414.563.433,00 16.573.177.909,00

JUMLAH PENDAPATAN 9.414.563.433,00 16.573.177.909,00

BEBAN

Beban Pegawai D.2 3.461.650.320,00 5.904.357.958,00 Beban Persediaan D.3 756.231.770,00 -8.105.988.363,00 Beban Barang dan Jasa D.4 6.688.510.401,00 38.190.990.719,00 Beban Pemeliharaan D.5 670.985.266,00 1.209.557.019,00 Beban Perjalanan Dinas D.6 683.155.182,00 5.943.403.288,00 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 2.269.960.586,00 3.989.660.442,00

JUMLAH BEBAN 14.530.493.525,00 47.131.981.063,00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL -5.115.930.092,00 -30.558.803.154,00 KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.8 16.517.929.488,00 30.949.786,00 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON

OPERASIONAL 16.517.929.488,00 30.949.786,00 SURPLUS/DEFISIT - LO 11.401.999.396,00 -30.527.853.368,00 MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI, drh. Enniek Herwijanti,MP NIP. 196109051991032001

(11)

11

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

Uraian Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 EKUITAS AWAL E.1 135.076.972.332,00 106.436.321.287,00 SURPLUS/DEFISIT-LO E.2 3.218.333.552,00 (30.527.853.368,00) PENYUSUNAN NILAI TAHUN BERJALAN (10.182.760.848,00) (31.331.158.200,00) Penyesuaian Nilai Aset (10.182.760.848,00) (31.331.158.200,00) Penyesuaian Nilai Kewajiban 0,00 0,00 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR

Koreksi Nilai Persediaan E.3 0,00 0,00

Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00 0,00

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (15.164.179.963,00) 14.842.500.000,00

Lain-lain 0,00 0,00

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 11.467.510.239,00 75.657.162.613,00 KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS -10.661.097.020,00 28.640.651.045,00 EKUITAS AKHIR 124.415.875.312,00 135.076.972.332,00 MALANG, 30 JUNI 2016 KEPALA BALAI, drh. Enniek Herwijanti,MP NIP. 196109051991032001

(12)

12

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 40/Permentan/OT.140/6/2012 Tgl. 5 Juni 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, BBIB Singosari merupakan unit pelaksana teknis di bidang Perbibitan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. BBIB Singosari mempunyai Tugas melaksanakan produksi, distribusi, pemasaran dan pemantauan mutu semen ternak unggul serta pengembangan inseminasi buatan.

Tempat kedudukan :

a. Alamat : Kotak Pos 08 Singosari, MALANG 65153 b. Kelurahan : Toyomarto

c. Kecamatan : Singosari d. Kota : Malang e. Propinsi : Jawa Timur f. Kode Pos : 65153

g. Telepon : Telp. 0341 – 458359, 458669, 454331 h. Fax. : 0341 – 458359; 454331

i. E-mail : bbib.singosari@gmail.com

j. Website : bbibsingosari.com

Luas lahan BBIB Singosari adalah 67,72 hektar dengan ketinggian berkisar antara 800 sampai 1.200 m diatas permukaan laut. Rataan suhu udara berkisar

(13)

13 antara 16 - 22°C. Rataan kelembaban di BBIB Singosari berkisar antara 70 - 90% dan rataan curah hujan 2.233 mm/tahun.

Sejarah berdirinya BBIB Singosari adalah sebagai berikut :

1. Tahun 1976, Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Belgia (AB 05 dan ATA 73) mendirikan laboratorium semen beku di Wonocolo Surabaya.

2. Tahun 1978, Pemerintah Pusat mengambil alih pengelolaan laboratorium dan ditetapkan sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Wonocolo dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 314/Kpts/Org/5/1978, tanggal 25 Mei 1978.

3. Tahun 1982, pemindahan lokasi dari Wonocolo ke Singosari Malang.

4. Tahun 1984, Direktur Janderal Peternakan menetapkan sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Singosari.

5. Tahun 1986, kerjasama dengan pemerintah Jepang dalam proyek pengembangan BIB Singosari (The Strengthening of Singosari Al Center – ATA 233) melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Sejak saat itu dikembangkan Program Uji Zuriat (Progeny Test).

6. Tahun 1988, statusnya ditingkatkan menjadi Balai Inseminasi Buatan Singosari dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 193/Kpts/OT.212/2/1988, tanggal 29 Pebruari 1988.

7. Tahun 1996, ditetapkan sebagai Pusat Pelatihan Inseminasi Buatan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan No. 52/OT.210/Kpts/0896, tanggal 29 Agustus 1996. Walaupun sebenarnya pelatihan sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 1987.

8. Tahun 2004, statusnya ditingkatkan menjadi Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 681/Kpts/OT.140/11/2004, tanggal 25 Nopember 2004.

9. Tahun 2010, statusnya menjadi Instansi Pemerintah yang menerapkan pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Secara Penuh sesuai Surat

(14)

14 Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 54/KMK/05/2010, tanggal 5 Pebruari 2010.

10.Peraturan Menteri Pertanian No. 40/Permentan/OT.140/6/2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Inseminasi Buatan.

Untuk menunjang aktivitas, BBIB Singosari dilengkapi dengan bangunan perkantoran, asrama, gedung belajar, auditorium, guest house, kandang sapi dan kambing, laboratorium, arena penampungan, kebun rumput, gudang, garasi, perumahan dinas, kereta biosecurity dan alat mesin pertanian.

b. Visi dan Misi

Visi BBIB Singosari saat ini adalah :

“ MENJADI MODEL BLU YANG AKUNTABEL, HANDAL, INOVATIF DAN BERTARAF INTERNASIONAL BERBASISKAN PETERNAKAN “ (“BECOMING A

WORLD CLASS PUBLIC SERVICE INSTITUTION MODEL WHICH ACCOUNTABLE, RELIABLE AND INNOVATIVE BASED ON LIVESTOCK”)

Guna mewujudkan visi yang ada maka BBIB Singosari menetapkan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi dan diversifikasi produk yang berkualitas.

2. Mewujudkan replacement pejantan dan peningkatan mutu genetik secara berkesinambungan yang ditunjang oleh penerapan good breeding practice . 3. Mewujudkan profesionalisme SDM melalui pendidikan, pelatihan, promosi,

dan penempatan berdasarkan kompetensi guna meningkatkan daya saing internasional.

4. Mengoptimalkan prasarana sarana untuk memberikan nilai tambah aset fisik dan intelektual melalui pengembangan teknologi dan perlindungan ha katas kekayaan intelektual (HAKI).

5. Mewujudkan kinerja layanan melalui pemasaran, kerjasama yang handal dan pemantauan produk didukung sistem informasi yang inovatif.

(15)

15 6. Mewujudkan kinerja administrasi dan keuangan yang efisien, akuntabel dan

transparan untuk mewujudkan BLU yang handal.

c. Kegiatan dan Budaya Kerja BBIB Singosari

Tarif Layanan yang dimiliki BBIB Singosari, terdiri dari :

1. Tarif Penjualan Semen Beku

2. Tarif Bimbingan Teknis Manajemen Inseminasi Buatan 3. Tarif Layanan Masyarakat

4. Tarif Pengujian Mutu Semen 5. Tarif Jasa konsultasi

6. Tarif Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak 7. Tarif Penggunaan sarana dan prasarana

(16)

16 d. Struktur Organisasi BBIB Singosari

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 40/Permentan/OT.140/6/2012 Tgl. 5 Juni 2012, Struktur Organisasi BBIB Singosari sebagai berikut :

Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari : Drh. Enniek Herwijanti,MP Plh. Kepala Bagian Umum : Ir. Nurkhayati,MM

Kepala Bidang Pelayanan Teknik : Drh. Sarastina.,MP Kepala Bidang Pemasaran & Informasi : Ir. Jack Pujianto Kepala Sub. Bagian Program & Keuangan : Ir. Nurkhayati,MM Kepala Sub. Bagian Kepeg & Tata Usaha : Suhartati Noviana, S.Pt Kepala Sub. Bagian RT & Perlengkapan : Natalia H.K, S.Pt.M.Hum Kasie Pem. dan Peningkatan Mutu Genetik Ternak : I Putu Eka Sentana, S.Pt Kepala Seksi Prod. Semen dan Pengembangan IB : Drh. Anni Amaliya

Kepala Seksi Pemasaran dan Kerjasama : Nugro Menik N, S.Pt Kasie Informasi dan Pemantauan Mutu Semen : Suharyanta, S.Pt

KEPALA

BAGIAN UMUM

Sub. Bag

Program & Kepeg & TU Sub. Bag & Perlengkpn. Sub. Bag RT

BIDANG PELAYANAN

TEKNIK BIDANG PEMASARAN & INFORMASI

Seksi Pemeliharaan dan Peningkatan Mutu Genetik Seksi Produksi Semen dan Pengembangan IB

Seksi Pemasaran dan

Kerjasama dan Pemantauan Seksi Informasi Mutu Semen

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(17)

17 A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Semester I Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

A.3. Basis Akuntansi

Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan Ekuitas. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

(18)

18 A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester I Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Pertanian. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari adalah sebagai berikut:

(19)

19 (1) Pendapatan - LRA

• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). • Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan - LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

(20)

20 • Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; dan terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. • Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

(21)

21 a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo

0,5% Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal

surat tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

(22)

22 • Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada

tanggal neraca dikalikan dengan:

• harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; • harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; • harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya.

b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus , ketinggalan

(23)

23 jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD .

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

(24)

24 • Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. • Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 Tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d 50 Tahun

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d 40 Tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) 4 Tahun

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan .

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA}, Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR} dinilai berdasarkan nilai nominal dan disaj ikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan .

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap , dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas} bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

(25)

25 • Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu

sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi . • Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan

metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

(6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(26)

26 (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(8) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.

(27)

27 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

Pendapatan

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

165.000.000,00 165.000.000,00

Pendapatan Jasa Layanan Umum 12.500.000.000,00 12.500.000.000,00

Jumlah Pendapatan 12.665.000.000,00 12.665.000.000,00 Belanja Belanja Pegawai 6.433.707.000,00 6.433.707.000,00 Belanja Barang 28.616.628.000,00 28.616.628.000,00 Belanja Modal 6.352.100.000,00 6.352.100.000,00 Jumlah Belanja 41.402.435.000,00 41.402.435.000,00 B.1 PENDAPATAN

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 9.414.746.629,00 atau mencapai 74.34% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 12.665.000.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Uraian 2016

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

165.000.000,00 42.643.188,00 25.84

Pendapatan Jasa 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Iuran dan Denda 0,00 1.113.420,00 0,00

Pendapatan Lain-lain 0,00 4.790.250,00 0,00

Pendapatan Jasa Layanan Umum 12.500.000.000,00 8.730.068.050,00 69.84

Pendapatan BLU Lainnya 0,00 636.131.721,00 0,00

(28)

28 Realisasi Pendapatan Semester I TA 2016 mengalami kenaikkan sebesar 52.41% dibandingkan semester I TA 2015. Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari adalah sebagai berikut:

Perbandingan Realisasi Pendapatan 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Realisasi

30 Juni 2016

Realisasi 30 Juni 2015

.% Pendapatan dari Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

42.643.188,00 53.403.260,00 -20.15

Pendapatan Jasa 0,00 211.500.000,00 -1,00

Pendapatan Iuran dan Denda 1.113.420,00 4.768.603,00 -76.65

Pendapatan Lain-lain 4.790.250,00 32.259.786,00 -85.15

Pendapatan Jasa Layanan Umum 8.730.068.050,00 5.739.905.300,00 52.09

Pendapatan BLU Lainnya 636.131.721,00 135.439.069,00 369.68

Jumlah 9.414.746.629,00 6.177.276.018,00 52.41

B.2 BELANJA

Realisasi Belanja Semester I TA 2016 adalah sebesar Rp 14.232.627.615,00 atau 34.38% dari anggaran belanja sebesar Rp 41.402.435.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja Semester I TA 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 30 Juni 2016

Uraian 2016

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai 6.433.707.000,00 3.586.369.273,00 55.74

Belanja Barang 28.616.628.000,00 8.888.212.142,00 31.06

Belanja Modal 6.352.100.000,00 1.758.046.200,00 27.68

Total Belanja Kotor 41.402.435.000,00 14.232.627.615,00 34.38

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0.00

Total Belanja 41.402.435.000,00 14.232.627.615,00 34.38

Dibandingkan dengan semester I Tahun 2015, Realisasi Belanja Semester I TA 2016 mengalami penurunan sebesar 28.14% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan pagu anggaran yang sangat signifikan.

(29)

29 Perbandingan Realisasi Belanja 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Realisasi 30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2015 .% Belanja Pegawai 3.586.369.273,00 2.514.564.183,00 42.62 Belanja Barang 8.888.212.142,00 13.220.381.544,00 -32.77 Belanja Modal 1.758.046.200,00 4.070.956.765,00 56.81 Total Belanja 14.232.627.615,00 19.805.902.492,00 -28.14 B.2.1 BELANJA PEGAWAI

Realisasi Belanja Pegawai per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 3.586.369.273,00 dan Rp 2.514.564.183,00. Realisasi belanja semester I TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 42.62% dari semester I TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh : kenaikan belanja pegawai dipengaruhi ada penambahan pegawai baru sebanyak 2 pegawai serta kenaikan gaji pegawai, serta terdapat kenaikan pangkat dan KGB.

Perbandingan Belanja Pegawai per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Realisasi 30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2015 Naik (Turun) % Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 3.496.399.273,00 2.444.519.351,00 43.03

Belanja Lembur 90.155.000,00 70.979.000,00 27.02

Jumlah Belanja Kotor 3.586.554.273,00 2.515.498.351,00 42.58 Pengembalian Belanja Pegawai 185.000,00 -934.168,00 -80.20

Jumlah Belanja 3.586.369.273,00 2.514.564.183,00 42.62

(30)

30 B.2.2 BELANJA BARANG

Realisasi Belanja Barang per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 8.886.122.842,00 dan Rp 13.220.381.544,00. Realisasi belanja barang semester I TA 2016 mengalami penurunan sebesar 32.78% dari semester I TA 2015. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pagu anggaran yang sangat signifikan

Perbandingan Belanja Barang per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Realisasi 30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2015 Naik (Turun) % Belanja Barang Operasional 557.737.780,00 648.834.928,00 -14.04 Belanja Barang Non Operasional 3.883.466.820,00 4.967.464.265,00 -21.82 Belanja Barang Persediaan 12.726.350,00 4.233.452.500,00 -99.70

Belanja Jasa 389.665.926,00 535.588.447,00 -27.25

Belanja Pemeliharaan 670.985.266,00 482.922.325,00 -38.94

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 679.970.182,00 964.332.051,00 -29.49

Belanja Perjalanan Luar Negeri 0,00 0,00 0,00

Belanja Barang BLU 2.691.570.518,00 1.387.787.028,00 93.95 Jumlah Belanja Kotor 8.886.122.842,00 13.220.381.544,00 -32.78

Pengembalian Belanja Barang 0,00 0,00 0.00

Jumlah Belanja 8.886.122.842,00 13.220.381.544,00 -32.78

B.2.3 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 1.598.481.500,00 dan Rp 3.855.929.900,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin semester I TA 2016 mengalami penurunan sebesar 58.54% dibandingkan semester I

(31)

31 TA 2015. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pagu anggaran yang sangat signifikan.

Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin

per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Jenis Belanja Realisasi 30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2015 Naik (Turun) % Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.598.481.500,00 3.855.929.900,00 -58.54 Jumlah Belanja Kotor 1.598.481.500,00 3.855.929.900,00 -58.54

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 1.598.481.500,00 3.855.929.900,00 -58.54

B.2.4 BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 134.564.700,00 dan Rp147.640.565,00. Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan semester I TA 2016 mengalami penurunan sebesar 8.86% dibandingkan semester I TA 2015. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pagu anggaran yang sangat signifikan.

Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Jenis Belanja Realisasi 30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2016 Naik (Turun) % Belanja Modal Gedung dan Bangunan 134.564.700,00 147.640.565,00 -8.86

Jumlah Belanja Kotor 134.564.700,00 147.640.565,00 -8.86

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

(32)

32 B.2.5 BELANJA MODAL JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 66.406.000,00. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan semester I TA 2016 mengalami penurunan sebesar 100,00% dibandingkan semester I TA 2015. Hal ini disebabkan penurunan pagu anggaran yang sangat signifikan dan belum adanya realisasi untuk Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan.

Perbandingan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Jenis Belanja Realisasi

30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2016 Naik (Turun) % Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0.00 66.406.000,00 100

Jumlah Belanja Kotor 0.00 66.406.000,00 100

Pengembalian Belanja 0.00 0.00 0

Jumlah Belanja 0.00 66.406.000,00 100

B.2.6 BELANJA MODAL LAINNYA

Realisasi Belanja Modal Lainnya per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2015 tidak mengalami perubahan (0%) dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan antara karena tidak terdapat belanja modal lainnya.

(33)

33 Perbandingan Belanja Modal Lainnya

per 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015

Uraian Jenis Belanja Realisasi 30 Juni 2016 Realisasi 30 Juni 2016 Naik (Turun) %

Belanja Modal Lainnya 0.00 0.00 0.00

Jumlah Belanja Kotor 0.00 0.00 0.00

Pengembalian Belanja 0.00 0.00 0.00

(34)

34 C PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1 ASET LANCAR

C.1.1 KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN

Saldo Kas pada Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 400.000.000,00 dan Rp 0,00.

Perbandingan Kas pada Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015

Saldo Kas pada Bendahara Pengeluaran 400.000.000,00 0,00

Jumlah 400.000.000,00 0,00

C.1.2 KAS PADA BADAN LAYANAN UMUM

Saldo Kas pada Badan Layanan Umum per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 33.246.016.097,00 dan Rp 19.309.045.068,00.

Perbandingan Kas pada Badan Layanan Umum per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015

Saldo Kas BLU 33.246.016.097 19.309.045.068

Jumlah 33.246.016.097 19.309.045.068

C.1.3 PERSEDIAAN PADA BADAN LAYANAN UMUM

Saldo Persediaan pada Badan Layanan Umum per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 18.408.820.611,00 dan Rp 20.053.898.113,00.

(35)

35 Perbandingan Persediaan pada Badan Layanan Umum

per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015

Saldo Persediaan BLU 18.408.820.611,00, 20.053.898.113,00

Jumlah 18.408.820.611,00, 20.053.898.113,00

C.2 ASET TETAP

C.2.1 TANAH BADAN LAYANAN UMUM

Nilai Aset Tetap berupa Tanah Badan Layanan Umum yang dimiliki Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 33.749.700.000,00 dan Rp 34.017.500.000,00.

C.2.2 PERALATAN DAN MESIN BADAN LAYANAN UMUM

Nilai Aset Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum yang dimiliki Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 29.475.723.195,00 dan Rp 24.056.288.950,00.

C.2.3 GEDUNG DAN BANGUNAN BADAN LAYANAN UMUM

Nilai Aset Gedung dan Bangunan Badan Layanan Umum yang dimiliki Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 22.912.147.803,00 dan Rp 17.662.840.261,00.

(36)

36 C.2.4 JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN BADAN LAYANAN UMUM

Nilai Aset Jalan,Irigasi, dan Jaringan Badan Layanan Umum yang dimiliki Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per 30 Juni 2016 dan 331 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 12.481.458.290,00 dan Rp 8.582.060.790,00.

C.2.5 ASET TETAP LAINNYA BADAN LAYANAN UMUM

Nilai Aset Tetap Lainnya Badan Layanan Umum yang dimiliki Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 445.853.121,00 dan Rp 458.620.376,00.

C.2.6 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang dimiliki Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

adalah masing-masing sebesar Rp -26.772.655.087,00 dan Rp -24.448.814.538,00.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:

(37)

37 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumilasi Penyusutan

Nilai Buku 1. Peralatan dan Mesin

Badan Layanan Umum 42.887.578.834,00 15.224.866.182,00 27.662.712.652,00 2. Gedung dan Bangunan Badan Layanan Umum 27.096.301.222,00 4.417.004.024,00 22.679.297.198,00 3. Jalan,Irigasi, dan Jaringan Badan Layanan Umum 19.388.143.733,00 7.130.784.881,00 12.257.358.852,00 4. Aset Tetap Lainnya

Badan Layanan

Umum 445.853.121,00 0,00 445.853.121,00

Akumulasi

Penyusutan 89.817.876.910,00 -26.772.655.087,00 63.045.221.823,00

C.3 ASET LAINNYA

C.3.1 ASET TAK BERWUJUD- BADAN LAYANAN UMUM

Saldo Aset Tak Berwujud BLU per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 74.625.000,00 dan Rp 74.625.000,00. Aset Tak Berwujud BLU merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak mempunyai wujud fisik. Rincian Aset Tak Berwujud BLU per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Aset Tak Berwujud BLU per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Rincian Saldo Aset Tak Berwujud BLU per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:

Uraian Nilai

Software-Badan Layanan Umum 74.625.000,00

Jumlah 74.625.000,00

(38)

38 C.4 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

C.4.1 UTANG KEPADA PIHAK KETIGA

Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 144.253.473,00 dan Rp 154.699.051,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang kepada Pihak Ketiga pada Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga

per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015

Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 4.531.047,00 129.250.000,00 Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 139.722.426,00 25.449.051,00

Jumlah 144.253.473,00 154.699.051,00

C.5 EKUITAS

C.5.1 EKUITAS

Saldo Ekuitas per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 124.415.875.312,00 dan Rp 120.234.472.332,00 Ekuitas adalah merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(39)

39 D PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 9.414.563.433,00 dan Rp 16.604.127.695,00 Pendapatan tersebut terdiri dari:

Perbandingan PNBP Lainnya per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember

2015 % Naik / Turun Pendapatan Anggaran Lain-lain 4.790.250,00 4.863.400,00 -1.50

Pendapatan Bea Lelang 0,00 211.500.000,00 -100,00

Pendapatan Denda Keterlambatan

Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 1.113.420,00 230.844.893,00 -99,52 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan

BLU 636.131.721,00 648.599.549,00 1.92

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan

(Jasa Giro) 0,00 61.961,00 -100.00

Pendapatan Jasa Penyediaan Barang

dan Jasa Lainnya 8.730.068.050,00 15.400.390.300,00 -43.31 Pendapatan Penjualan Hasil

Peternakan dan Perikanan 37.000.000,00 66.000.000,00 -43,94 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung,

dan Bangunan 5.459.992,00 10.917.806,00 -49,99

Penerimaan kembali belanja pegawai

TAYL 0,00 5.932.004,00 -100,00

Penerimaan kembali modal pegawai

TAYL 0,00 25.017.782,00 -100,00

Jumlah 9.414.563.433,00 16.604.127.695,00 -43,29

Pendapatan semester I tahun 2016 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2015.

(40)

40 D.2 BEBAN PEGAWAI

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 3.586.554.273,00 dan Rp 5.904.357.958,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun

barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Perbandingan Beban Pegawai per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik

/ Turun Beban Gaji Pokok PNS 2.475.375.680,00 3.837.385.880,00 -35.49

Beban Pembulatan Gaji PNS 33.003,00 56.739,00 -41.83

Beban Tunj. Anak PNS 42.627.035,00 77.596.465,00 -45.06

Beban Tunj. Beras PNS 119.420.580,00 241.306.260,00 -50.51 Beban Tunj. Fungsional PNS 132.090.000,00 247.320.000,00 -46.59

Beban Tunj. PPh PNS 37.606.045,00 88.293.078,00 -57.41

Beban Tunj. Struktural PNS 56.855.000,00 113.685.000,00 -49.98 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 176.837.930,00 312.450.536,00 -43.40 Beban Tunjangan Umum PNS 76.000.000,00 134.870.000,00 -43.65

Beban Uang Lembur 90.155.000,00 223.356.000,00 -59.64

Beban Uang Makan PNS 379.554.000,00 628.038.000,00 -39.57

Jumlah 3.586.554.273,00 5.904.357.958,00 -39.26

Pada perbandingan beban pegawai diatas terlihat pada semester I tahun 2016 mengalami penurunan sekitar 39.26% dibanding tahun 2015 hal ini dikarenakan adanya beberapa pegawai yang mutasi ke upt lain.

(41)

41 D.3 BEBAN PERSEDIAAN

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 756.231.770,00 dan Rp -17.887.295.224,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik

/ Turun Beban Persediaan BLU Penyedia

Barang dan Jasa Lainnya

756.231.770,00 -17.887.295.224,00 0.00

Jumlah 756.231.770,00 -17.887.295.224,00 0.00

Perbandingan beban persediaan semester I tahun 2016 dan 2015 terdapat kenaikkan hal ini disebabkan karena terdapat penurun produksi semen beku sehingga stok gudang mengalami penurunan.

D.4 BEBAN BARANG DAN JASA

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 30 Juni

2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 6.688.510.401,00 dan Rp 38.197.960.719,00. Beban Barang dan Jasa

adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

(42)

42 Perbandingan Beban Barang dan Jasa

per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik

/ Turun

Beban Bahan 1.782.247.012,00 9.341.784.894,00 0.00

Beban Barang 1.025.866.320,00 2.590.998.384,00 0.00

Beban Barang Non Operasional Lainnya

922.499.290,00 19.371.507.478,00 0.00 Beban Barang Operasional Lainnya 115.558.500,00 1.441.743.366,00 0.00

Beban Barang Transito 0,00 -39.129.456,00 0.00

Beban Honor Operasional Satuan Kerja

60.530.000,00 201.773.000,00 0.00 Beban Honor Output Kegiatan 233.701.500,00 1.093.367.525,00 0.00

Beban Jasa 1.662.519.198,00 1.055.806.401,00 0.00

Beban Jasa Lainnya 224.893.500,00 1.476.248.268,00 0.00

Beban Jasa Profesi 25.050.000,00 104.200.000,00 0.00

Beban Keperluan Perkantoran 366.617.900,00 808.309.960,00 0.00 Beban Langganan Daya dan Jasa

Lainnya

0,00 0,00 0.00

Beban Langganan Listrik 172.760.201,00 193.311.597,00 0.00

Beban Langganan Telepon 81.235.600,00 96.605.672,00 0.00

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

15.031.380,00 31.963.630,00 0.00

Beban Sewa 0,00 429.470.000,00 0.00

Jumlah 6.688.510.401,00 38.197.960.719,00 0.00

Pada perbandingan diatas terlihat bahwa beban pada tahun 2016 mengalami penurunan hal ini dikarenakan karena adanya perubahan pagu anggaran.

D.5 BEBAN PEMELIHARAAN

Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 670.985.266,00 dan Rp 1.209.557.019,00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian Beban Pemeliharaan 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

(43)

43 Perbandingan Beban Pemeliharaan

per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik

/ Turun

Beban Pemeliharaan 0,00 9.850.000,00 0.00

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

117.189.000,00 192.812.150,00 0.00 Beban Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin

553.796.266,00 1.006.894.869,00 0.00

Jumlah 670.985.266,00 1.209.557.019,00 0.00

Pada perbandingan diatas terlihat bahwa beban pada tahun 2016 mengalami kenaikan hal ini dikarenakan adanya perbaikan alat peralatan dan mesin berupa traktor, roda empat dan roda 2

D.6 BEBAN PERJALANAN DINAS

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 30 Juni

2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 683.155.182,00 dan Rp 5.943.403.288,00. Beban tersebut adalah

merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Perjalanan Dinas per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik

/ Turun

Beban Perjalanan 3.185.000,00 614.168.947,00 0.00

Beban Perjalanan Biasa 306.659.769,00 2.292.138.225,00 0.00 Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 0,00 2.053.054.010,00 0.00 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Dalam Kota

10.360.000,00 22.854.000,00 0.00 Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Luar Kota

362.950.413,00 961.188.106,00 0.00

(44)

44 Pada perbandingan diatas terlihat bahwa beban pada tahun 2016 mengalami penurunan hal ini dikarenakan adanya penambahan kegiatan dan anggaran berupa GBIB di 5 provinsi pada tahun 2015.

D.7 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 2.269.960.586,00 dan Rp 24.448.814.538,00. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi

per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik

/ Turun Beban Penyusutan Gedung dan

Bangunan - BLU

232.850.605,00 13.358.219.872,00 0.00 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan

Jaringan - BLU

224.099.438,00 3.860.093.337,00 0.00 Beban Penyusutan Peralatan dan

Mesin - BLU

1.813.010.543,00 7.230.501.329,00 0.00

Jumlah 2.269.960.586,00 24.448.814.538,00 0.00

Tabel tersebut diatas menggambarkan perbandingan penyusutan semester I tahun 2016 dan 2015 terlihat penurunan yang sangat besar dikarenakan pada tahun 2015 dilakukan penilaian kembali sehingga penyusutannya besar.

(45)

45 D.8 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional semester I Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 % Naik /

Turun Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun

Anggaran Yang Lalu

0,00 25.017.782,00 0.00 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai

Tahun Anggaran Yang Lalu

0,00 5.932.004,00 0.00 Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 16.517.929.488,00 0,00 0,00

Jumlah 16.517.929.488,00 30.949.786,00 0.00

E PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E.1 EKUITAS AWAL

Nilai ekuitas pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 135.076.972.332,00 dan Rp 106.436.321.287,00

E.2 SURPLUS/DEFISIT-LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 3.218.333.552,00 dan Rp -30.527.853.368,00. Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

(46)

46 E.3 KOREKSI NILAI PERSEDIAAN

Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan untuk periode 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00

E.5 EKUITAS AKHIR

Saldo Ekuitas Akhir untuk periode 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015

adalah masing-masing sebesar Rp 124.415.875.312,00 dan Rp 135.076.972.332,00.

(47)

47 F PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 KEJADIAN – KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

Terdapat perbedaan pada akun Kas BLU di Neraca SAIBA sebesar Rp 33.246.016.097,00 sedangkan pada Neraca SAK BLU sebesar Rp 33.204.844.166,00, sehingga terdapat selisih sebesar Rp 41.171.931,00.

Selisih tersebut dikarenakan pengakuan Kas BLU pada Neraca SAIBA diakui setelah dilakukan pengesahan, sedangkan pada Neraca SAK BLU sesuai dengan transaksi pada rekening koran.

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

Pada tanggal 29 Januari 2016, terjadi pergantian Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang. Yang semula dijabat oleh drh. Maidaswar, M.Si digantikan oleh drh. Enniek Herwijanti, MP. Pergantian jabatan ini sesuai dengan SK Menteri Pertanian No. 88/Kpts/KP.230/1/2016.

Gambar

Tabel tersebut diatas menggambarkan perbandingan penyusutan semester I  tahun 2016 dan 2015 terlihat penurunan yang sangat besar dikarenakan pada  tahun 2015 dilakukan penilaian kembali sehingga penyusutannya besar

Referensi

Dokumen terkait

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan

Laporan Keuangan Kantor Pengadilan Agama Kalianda Tahun 2021 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Tahun 2017 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan Tahun 2017 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Laporan Keuangan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jepara Tahun Anggaran 2018 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bangkalan Semester II Tahun 2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Jawa Tengah sebagai propinsi dengan jumlah penduduk terbesar ke tiga di Indonesia, dengan potensi sumber energi panas bumi yang tersebar di 14 lokasi membutuhkan pembangunan