http://epserv.fe.unila.ac.id
ABSTRAK
Analisis Penerimaan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan di Propinsi Lampung
Oleh :
Rizki Kurniawan
Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan merupakan salah satu pajak yang dikelola oleh Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Lampung berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.4 tahun 2002. Oleh karena itu kemampuan Dinas Pertambangan dan Energi dalam mengelola pajak ini sangat berpengaruh bagi
terealisasinya penerimaan. Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan merupakan salah satu pajak yang potensial dalam artian apabila pajak tersebut terus dikembangkan dan dikelola dengan baik maka dapat dijadikan salah satu sumber penerimaan yang diharapkan nantinya dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap PAD, namun selama ini kontribusi pajak ini terhadap PAD masih sangat kecil yaitu 1,01 persen.
Masalah yang diteliti adalah seberapa besar penerimaan potensial dari Subjek Penerimaan Utama yang telah tercatat di Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Lampung serta bagaimana estimasi penerimaannya dengan tujuan untuk mengetahui besaran penerimaan dari Subjek Utama, mengetahui estimasi penerimaannya serta untuk mengetahui sistem pengelolaan pajak tersebut dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan.
Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan data sekunder ternyata besarnya realisasi penerimaan dari Subjek Penerimaan Utama adalah lebih rendah dari penerimaan potensialnya. Rata-rata realisasi penerimaan adalah sebesar Rp.3.292.711.780 dan hasil perhitungan rata-rata penerimaan potensial dari Subjek Utama Pajak yang tercatat di Dinas Pertambangan dan Energi adalah sebesar Rp.3.544.027.232. jadi masih terdapat selisih sebesar Rp.251.315.452.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan semakin tinggi peningkatan Wajib Pajak yang menggunakan atau mengambil serta memanfaatkan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan seharusnya dapat memperbesar Kontribusi pajak tersebut terhadap Pendapatan Asli Daerah, Hal ini disebabkan karena baik Orang Pribadi maupun Badan usaha harus membayar pajak setiap menggunakan, mengambil atau memanfaatkan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Dengan semakin banyaknya penggunaan, pengambilan dan
pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, maka semakin besar pula pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan yang nantinya akan memperbesar serta meningkatkan penerimaan pajak tersebut.
Estimasi penerimaan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan air Permukaan dari Subjek Penerimaan Utama Pajak untuk tahun 2005 – 2007 berturut-turut adalah sebesar Rp.5.242.849.407, Rp.6.092.304.029, dan Rp.6.941.758.652. Hasil Perhitungan tersebut dapat menunjukkan bahwa estimasi penerimaan Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan di Propinsi Lampung pada tahun 2005 – 2007 rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 15,07 persen atau sebesar Rp.849.454.622 pertahun.