• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1002226 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1002226 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Riko ArRasyid, 2014

potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab akhir ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan serta

rekomendasi berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

sebelumnya.

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Keberadaan budidaya karet yang dikembangkan oleh para petani di Kabupaten

Bandung Barat, didukung oleh potensi fisik dan syarat tumbuh tanaman yang

meliputi kondisi iklim, hidrologi seperti ketersediaan air dan curah hujan

rata-rata dibutuhkan 2500 – 3000 mm/tahun , kemiringan lereng < 8 % atau dengan

satuan relief datar sampai landai, keadaan tanah dan memiliki pH optimum

untuk karet 4,5 – 5,5. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan di Kabupaten

Bandung Barat, lahan di Kabupaten Bandung Barat sesuai untuk budidaya

tanaman karet yaitu seluas 36478,8 Ha (29,50%) dan lahan yang tidak sesuai

87187,3 Ha (70,50%) dari luas wilayah Kabupaten Bandung Barat. Sementara

faktor sosialnya didukung oleh tingkat pendidikan dan pengalaman petani,

mata pencaharian, modal, tenaga kerja yang melimpah, tingkat proporsi

pendapatan, transportasi, serta dukungan pemerintah.

2. Potensi dan pola pemasaran karet hasil budidaya di Kabupaten Bandung Barat

secara umum tergantung karakteristik petani yang menggarapnya. Adapun

peluang pasar karet yang diterapkan di Kabupaten Bandung Barat dilakukan

oleh beberapa instansi diantaranya oleh petani baik petani rakyat dan petani

perkebunan besar tujaun pemasaran ini sebagaian besar bersifat lokal yaitu ke

tengkulak desa, kecamatan, dan pabrik disekitar wilayah Kabupaten Bandung

Barat. Sedangkan pemasaran pemerintah, diantaranya promosi melalui

(2)

277

Riko ArRasyid, 2014

potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Arahan pengembangan budidaya karet di Kabupaten Bandung Barat dapat

diarahkan pada lahan seluas 21234,728 Ha (16,26%) dari luas wilayah

Kabupaten Bandung Barat. Arahan pengembangan ini bukan untuk

menekankan agar keseluruhan luasan tersebut hanya sesuai untuk tanaman

karet, akan tetapi hanya bersifat arahan agar masyarakat yang berminat untuk

mengembangkan tanaman karet dapat menanamnya di areal arahan ini.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan data yang diperoleh dilapangan,

rekomendasi yang penulis ajukan untuk mengembangkan budidaya karet di

Kabupaten Bandung Barat:

1. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat perlu memperhatikan

potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumberdaya alam yang diperkirakan

mampu meningkatkan ekonomi masyarakat terutama dalam bidang pertanian

adalah pengembangan budidaya karet seperti yang telah dilakukan di

Kecamatan Cipatat, Cipeundeuy, dan Cikalongwetan. Mengeingat besarnya

peluang untuk pengembangan tanaman karet di wilayah tersebut ditinjau dari

dari evaluasi kesesuaian lahan, dimana untuk mengetahui seberapa beasr

tingkat kecocokan untuk tanaman karet. Disamping itu pemerintah hendaknya

mendukung budidaya karet dengan memeberikan bantuan atau meningkatkan

sarana dan prasarana pertanian.

2. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat perlu segera merealisasikan rencana

pembangunan pabrik pengolahan karet di Kabupaten Bandung Barat mengingat

ketersediaan bahan baku yang cukup besar dan hal ini akan berimplikasi pada

peningkatan perekonomian daerah.

3. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat agar lebih meningkatkan peran para

penyuluh dan pembentukan kelompok-kelompok tani di masyarakat untuk

meningkatkan mutu karet yang dihasilkan dan meningkatkan bargaining

position petani dalam pemasaran karet dan mengarahkan petani pada

penggunaan klon karet unggul dengan produktivitas tinggi dan teknik budidaya

(3)

278

Riko ArRasyid, 2014

potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat agar lebih meningkatkan pengawasan

terhadap distribusi pupuk dan pestisida untuk petani.

5. Untuk mengetahui bagi masyarakat setempat, bahwa karet dapat menjadi salah

satu alternatif tanaman yang mempunyai nilai ekonomis dan nilai ekologis.

6. Penelitian ini hanya meneliti potensi pengembangan budidaya karet di

Kabupaten Bandung Barat, maka peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengembangan dalam

bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan seperti tanaman pangan, sebagai

alternatif untuk lahan yang kurang sesuai atau kenservasi dengan tingkat

Referensi

Dokumen terkait

ini akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur dengan program utama adalah pengembangan industri pengolahan tambang yaitu ferro nikel dan

[r]

- Memahami dan menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan Menelaah dan merevisi teks eksemplum sesuai dengan

RENCANA UM UM PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TANAH LAUT.. TAHUN

[r]

discovery learning ini dilakukan dalam 3 siklus dengan hasil yang baik. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan kemampuan pemahaman. konsep siswa selama

[r]

selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan selaku Penguji I, dimana telah memberikan masukan dan saran