• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat No. JRAP/SKLR/CSD/2020/XI/257 Perihal Laporan Aktivitas Eksplorasi Pertambangan Bulan Oktober 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Surat No. JRAP/SKLR/CSD/2020/XI/257 Perihal Laporan Aktivitas Eksplorasi Pertambangan Bulan Oktober 2020"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Surat No. JRAP/SKLR/CSD/2020/XI/257 Perihal Laporan Aktivitas Eksplorasi Pertambangan Bulan Oktober 2020 Dalam rangka memenuhi ketentuan III.3.2 Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor I‐E Tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, bersama ini kami sampaikan Laporan Aktivitas Eksplorasi di lingkungan Anak‐anak Perusahaan dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk pada bulan Oktober 2020:

1. PTJResourcesBolaangMongondow(JRBM) 1.1.AreaAktivitasEksplorasi

Pada bulan Oktober ini, kegiatan eksplorasi masih berlangsung pada Blok Bakan di Desa Bakan, Desa Matali Baru, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.

1.2.PihakyangMelakukanEksplorasi

Seluruh kegiatan eksplorasi masih tetap dilakukan oleh senior geologist, field

geologist dan field assistant dari JRBM dengan dibantu oleh kru lapangan dari

karyawan kontraktor lokal dari CV. Tri Bersaudara, yang diawasi secara langsung oleh Superintendent Brownfield Exploration.

1.3.MetodePengujiandanPemilihanAreaEksplorasi

Pada bulan Oktober ini, kegiatan eksplorasi masih dilanjutkn di area Jalina‐ Tapagale. Penentuan area kegiatan eksplorasi didasarkan pada hasil dari tahapan eksplorasi sebelumnya. Metode penelusuran mengikuti kecenderungan arah mineralisasi dan alterasi sesuai dengan arah dari data yang telah didapat sebelumnya serta dengan memeriksa peluang lain berdasarkan penafsiran data‐data awal menurut kaidah‐kaidah ilmu geologi. Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah melanjutkan kegiatan pengeboran inti dan pemetaan geologi. Kegiatan pengeboran inti di area ini bertujuan untuk menemukan sumber daya baru, sedangkan kegiatan pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, karakteristik alterasi dan mineralisasi, serta menentukan target eksplorasi untuk pengeboran inti di area tersebut.

1.4.HasilAktivitasEksplorasi

Pada bulan Oktober ini, kegiatan pengeboran di area Jalina‐Tapagale telah diselesaikan sebanyak 7 lubang pengeboran inti dan sebanyak 3 lubang masih dalam proses pengeboran. Kegiatan pengeboran di titik TGD1371 dihentikan pada

(2)

kedalaman 42 meter pada zona alterasi argilik dikarenakan adanya keruntuhan pada lubang bor.

Kegiatan preparasi sampel pada bulan ini dilakukan pada 1.891 sampel inti pengeboran. Berdasarkan hasil analisa assay dari beberapa pengeboran dapat disimpulkan bahwa pengeboran di area Tapagale berhasil menembus tubuh mineralisasi baru yang diharapkan dapat memberikan tambahan sumber daya yang signifikan dari area ini. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sampel pengeboran TGD1369, TGD1370, TGD1372, TGD1373, TGD1374, TGD1375 dan hasil analisa assay di Tapagale, zona dengan kadar emas yang tinggi berkorelasi dengan intensitas silika vuggy yang kuat di dalam batuan induk breksi diatrem. Kadar emas akan menurun drastis pada batuan induk berupa tufa dasitik dan andesitik meskipun memiliki alterasi silika masif. Seperti pada umumnya recovery emas akan menurun ketika kadar oksidasi berubah menjadi sulfida. Dari penampang geologi yang ditampilkan dapat dilihat bahwa zona dengan kadar tinggi dan recovery tinggi cenderung dekat dengan permukaan.

Selain itu, pada bulan ini analisa SWIR (short wave infra red) masih dilakukan, sebanyak 2.963 sample dari area Jalina dan Tapagale, baik sampel inti pengeboran maupun sample batuan di permukaan telah dikumpulkan. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa pusat dari mineralisasi di Blok Bakan berasosiasi dengan mineral alunite, alunite+/‐pyrophylite, serta alunite+/‐pyrophylite+/‐dickite zona ini mengindikasikan kondisi lingkungan dengan pH yang asam. Ke arah luar dari zona tersebut kondisi lingkungan akan berubah ke pH yang lebih netral yang diasosiasikan dengan mineral white mica, smectite dan chlorite sebagai suatu zona pinggiran. Dominasi mineral lempung di area Jalina berhubungan dengan zona dominan alunite and alunite+dickite serta sedikit alunite±pyrophyllite pada beberapa titik tertentu. Dominasi mineral lempung di area Tapagale didominasi secara luas oleh zona alunite pada zona alterasi silica vuggy serta zona alunite+dickite pada zona lebih luar.

Dari penampang di area Tapagale memperlihatkan zona alunite di permukaan terkonfirmasi dengan baik pada zona yang lebih dalam di bawah permukaan. Zona alunite terlihat berlapis dengan zona alunite+/‐dickite dengan sedikit zona sempit alunite+/‐pyrophillite di dalam zona alterasi utama (alterasi SV‐SM). Zona white mica+/‐smectite sebagai zona lebih luar berhubungan dengan zona alterasi argilik baik di permukaan maupun pada zona dalam di bawah permukaan. Zonasi dari dominasi mineral lempung menyiratkan terjadinya level proses mineralisasi yang berbeda pada setiap prospek. Mineralisasi di Main Ridge terjadi pada level yang dalam dari suatu sistem mineralisasi ephithermal high sulphide. Sedangkan di Jalina

(3)

level mineralisasi berada pada level menegah ke arah atas, sedangkan level mineralisasi di area Tapagale berada pada lokasi di atasnya.

1.5.RencanaTindakLanjut

Rencana kegiatan eksplorasi pada bulan November 2020 adalah sebagai berikut:  Melanjutkan kegiatan pengeboran inti di area Jalina‐Tapagale untuk mencari

sumber daya baru.

 Melanjutkan analisa dan interpretasi geologi permukaan di area Jalina.

 Melanjutkan analisa SWIR (short wave infra red) untuk mengetahui tipe mineral‐mineral lempung dan analisa VIS (visible wave infra red) untuk mengetahui tipe mineral oksida yang menjadi karakteristik Agenetis dari masing‐masing tubuh bijih.

 Melakukan persiapan untuk survey geofisika lanjutan di Area Jalina ‐ Tapagale yang belum tercover pada program sebelumnya.

1.6.BiayaEksplorasi

Biaya eksplorasi dari JRBM pada bulan Oktober 2020 adalah sebesar USD272,308.

(4)

2. PTSagoPrimaPratama(SPP) 2.1 AreaAktivitasEksplorasi

Berdasarkan kondisi geologi, area SPP terbagi atas Bukit Seruyung sebagai prospek utama, Bukit Ada Isut, Dulun (Bukit Patak dan Bukit Menini), Bukit Harapan dan Bukit Kapur. Saat ini area yang sudah dalam tahap produksi, yaitu Main Silica Cap, Northern Colluvium, Ada Raye dan Western Breccia.

2.2 PihakYangMelakukanEksplorasi

Kegiatan eksplorasi seperti kegiatan pemetaan geologi, interpretasi geologi, pembaharuan peta geologi, pemetaan di area pit, pengambilan data, interpretasi model zona mineralisasi, review dan deskripsi data pengeboran dilakukan oleh

Geologist dan Field Assisten Geologist SPP. Seluruh kegiatan lapangan disupervisi

langsung oleh Manager Mine Geology, Senior Site Geologist dan Exploration Geologist.

2.3 MetodePengujiandanPemilihanAreaEksplorasi

Selama bulan Oktober ini, kegiatan eksplorasi masih dilanjutkan di area Northern Colluvium, dimana kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah me‐review area Ada Raye untuk melihat kemungkinan kemenerusan zona mineralisasi yang didapat dari data baru berdasarkan pemetaan di sekitar Pit Seruyung. Kegiatan review area Ada Raye dilakukan dengan me‐relogging serta desktop study dari data‐data yang sudah ada sebelumnya dengan menerapkan klasifikasi tipe breksi dan dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan di lapangan untuk memperbaharui konsep geologi dan zona mineralisasi.

Peninjauan ulang di area Ada Raye dilakukan dengan menerapkan klasifikasi breksi yang sebelumnya sudah pernah dilakukan di area Main Silica Cap (MSC) dan Western Breccia (WBZ). Penerapan klasifikasi breksi ini dilakukan secara bertahap, dimana pada bulan ini dilakukan pada penampang N432150. Penggunaan klasifikasi breksi ini diharapkan dapat membantu pemahaman mengenai genesa pembentukan mineralisasi di Seruyung hingga dapat membantu melihat kemungkinan potensi yang belum terdefinisi sebelumnya.

Contoh batuan dari hasil pemetaan di Bukit Seruyung dan inti bor hasil pengeboran dianalisa kandungan emasnya dengan menggunakan metode Fire Assay FAA505 dan Cyanide Leach AuCNL BLE65F di laboratorium SGS dan laboratorium internal SPP.

(5)

2.4 HasilAktivitasEksplorasi

Ada Raye merupakan salah satu area mineralisasi di bagian timur dari Main Silica, yang merupakan zona mineralisasi dengan kadar yang relatif tinggi dan pada saat ini sudah selesai ditambang sesuai dengan mine plan pit design. Penelaan perkembangan struktur dan penerusan mineralisasi berdasarkan interpretasi dari data‐data eksplorasi dan potensi kemenerusan mineralisasi yang berkembang kembali dipelajari untuk memastikan kondisi mineralisasi di area Ada Raye ini. Berdasarkan data yang didapatkan dari penampang N432150 menunjukkan bahwa penyebaran batuan dominan, yaitu berupa intrusive andesite yang terpotong oleh intrusi breccia tipe B dan breccia tipe C. Batuan intrusive andesite dengan porphyroafanitik, bertekstur minor vuggy, alterasi silica massive dan didapatkan goethite dan hematite pada masa dasar (disseminated) dengan tingkat oksidasi sempurna (completely oxide). Sementara pada batuan breccia tipe B, yaitu berupa clast dari batuan yang beragam (polymictic clast), dengan tekstur clast yang tidak beraturan (chaotic) pada masa dasar dengan bentuk bersudut hingga membulat, ukuran clast didapatkan hingga ukuran pebble, alterasi yang berkembang berupa

silica advance argillic dan clay advance argillic dengan kondisi tongkat oksidasi

sangat kuat (strong oxide/SOX). Deskripsi batuan breccia C menunjukkan clast dari sumber batuan yang sama (monomictic clast), dengan tekstur terputar (rotated

texture) dan bentuk fragmen/clast yang menyudut hingga hampir membundar

(angular‐subrounded clast), ukuran clast hingga berukuran pebble, ditemukan adanya mineral goetithe dan hematite sebagai matriks, beralterasi sillica vuggy, dengan tingkat oksidasi sempurna (COX). Semua lithologi menunjukkan adanya struktur mendatar atau (flat lying structure) yang mengarah ke bagian barat daya. Pada lubang SRD 331 dengan kedalaman 36,00 meter‐39,8 meter, menunjukkan batuan breccia tipe B, polymictic clast, chaotic txt, bentuk clast menyudut hingga membundar, clast berukuran pebble, Alterasi Silica Adv. Argillic – Clay Adv Argillic, tingkat oksidasi redah, terpotong oleh satuan BFT (kotak merah), clay gouge, hasil analisa grade menunjukkan nilai <0.01 g/t Au. Sedangkan, pada lubang SRD 331 dengan kedalaman 105 meter‐108,6 meter, menunjukkan batuan Breccia C, clast monomictic, dengan bentuk menyudut hingga membundar dengan teksture terputar (rotated texture), clast berukuran pebble, goe‐hem terdiseminasi pada batuan dan pengisi rekahan, silica vuggy alterasi, tingkat oksidasi sempurna (COX), hasil analisa kadar menunjukkan kadar 3.04 g/t Au.

(6)

Hasil analisa atas lubang SRD 353 dengan kedalaman 78,7 meter‐82,5 meter, menunjukkan bahwa batuan intrusive andesite, porphyroaphanitic, tekstur minor vugs, dengan goethite dan hematite yang menyebar di tubuh batuan (disseminated), silica massive alterasi, tingkat oksidasi sempurna (COX), dari hasil analisa kadar emas didapatkan nilai 0.65 g/t Au. Sedangkan pada lubang SRD 338, dengan kedalaman 9,5 meter‐12,35 meter, breccia tipe B, clast polymictic, tekstur chaotic, angular‐rounded clast, ukuran clast pebble‐cobble, rock flour matrix, alterasi SAA‐CAA, tingkat oksidasi SOX dan hasil analisa kadar menunjukkan kadar rendah (0.12 g/T Au). Pada lubang SRD 338 dengan kedalaman 50,15 meter‐56,3 meter, menunjukkan batuan breccia tipe C, clast monomictic, bertekstur chaotic atau tidak beraturan karena telah mengalami rotasi, silica vuggy alterasi, silica‐ goethite dan hematite sebagai matriks pada masa dasar, tingkat oksidasi tinggi (COX), terpotong oleh BFT, clay gouge pada zona fault, hasil analisa menunjukkan nilai kadar 0.70 g/t Au.

Pada penampang N432150 menunjukkan tipe alterasi yang bervariasi seperti yang didapatkan pada hasil logging batuan berupa advance argillic alterasi hingga silica alterasi (SM and SV). Pemetaan di pit serta logging pada batuan hasil drilling juga menunjukkan beberapa indikasi zona mineralisasi yang berkembang pada area breccia C dan kontak batuan pada breccia B dan IAN serta berasosiasi dengan alterasi SM‐SV. Hasil penijauan dari 1 penampang tersebut menunjukkan bahwa daerah Ada Raye mempunyai karakteristik litologi yang berbeda dengan WBZ dimana di Ada Raye, batuan breksi diatrema yang berkembang adalah breksi tipe B yang merupakan produk setelah breksi tipe A, yang mendominasi litologi di area Western Breccia (WBZ) sehingga di daerah ARA zona mineralisasi sangat dipengaruhi oleh struktur geologi dan kurang dipengaruhi oleh kontrol litologi. Program peninjauan ini masih harus dilakukan penambahan data pada beberapa penampang agar dapat dihubungkan dengan area MSC dan WBZ.

2.5 RencanaTindakLanjut

Rencana yang akan dilakukan pada bulan November 2020 adalah:

 Melanjutkan kegiatan pemetaan detail di area pit untuk membantu operation dan produksi, serta mengetahui potensi primary mineralization di area Northern Colluvium.

 Melakukan re‐logging dan peninjauan ulang penampang yang lain di Ada Raye menggunakan klasifikasi breksi.

(7)

2.6 BiayaEksplorasi

(8)

3. PTArafuraSuryaAlam(ASA) 3.1.AreaAktivitasEksplorasi

Aktivitas eksplorasi ASA dilakukan di daerah Doup, Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara.

3.2.PihakyangMelakukanEksplorasi

Kegiatan eksplorasi di Doup dilakukan oleh seluruh karyawan ASA dan sejumlah karyawan harian lepas dari PT Tribers.

3.3.MetodePengujiandanPemilihanAreaEksplorasi

Pada bulan ini, kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah melakukan pengukuran dan analisa dengan alat point load test (PLT) serta pembuatan model 3D PLT, pemetaan geologi detail di daerah prospek West Benteng, melakukan diskusi dengan tim micro‐XRF Batan berkaitan dengan metode analisa pemindaian/pengukuran dengan alat Micro‐XRF dan melanjutan kegiatan preparasi dan analisa PXRF dan QAQC.

3.4.HasilAktivitasEksplorasi

Kegiatan preparasi dan analisa PXRF untuk sampel pulp di Benteng sudah selesai pada bulan ini. Dari 26 lubang bor yang ditargetkan, yang tersedia hanya 19 lubang bor dan sebanyak 7 lubang bor tidak ditemukan. Total keseluruhan sampel di Benteng yang sudah dipreparasi hingga saat ini adalah sebanyak 2.924 sampel. Sedangkan di area Panang sampai dengan bulan ini telah dilakukan preparasi sampel dari 37 lubang bor dari target sebanyak 55 lubang bor telah dipreparasi dan total sampel yang terkumpul dan telah dipreparasi adalah sebanyak 7.017 sampel. Hasil analisa QAQC dan PXRF sampai dengan bulan ini secara umum masih bagus, penyebarannya masih berada di dalam range dari batas upper dan lower. Untuk QAQC sampel P‐XRF pada bulan ini masih bagus, kecuali ada beberapa sampel blank yang nilainya menyimpang dan selanjutnya dicoba untuk mencari tahu penyebabnya hingga ada perbaikan. Namun demikian hingga saat ini sudah terlihat adanya perbaikan nilai sampel blank normal dan stabil kembali, dan penyebaran Fe‐nya kembali berada di dalam standar deviasi.

Untuk point load test (PLT), data yang sudah diambil total sebanyak 15 lubang bor atau sebanyak 449 sampel inti bor, yang terdiri dari 13 lubang bor di propek Benteng dan 2 lubang bor di prospek Panang di dalam blok model dan pit kecil. Lubang‐lubang bor ini akan terus diperbaharui untuk pembuatan model 3 dimensinya.

(9)

Pada bulan ini program pemetaan geologi di West Benteng juga dilakukan, dimana kegiatan ini bertujuan untuk mencari bukaan ataupun singkapan batuan yang ada di bawah dacite, apakah memang ada kemenerusan dari Benteng clastic atau tidak. Dari hasil pemetaan yang telah dilakukan di West Benteng diketahui bahwa untuk litologi didominasi oleh clastic limestone yang sebagian besar menduduki daerah utara dan andesite di daerah selatan. Alterasi fresh mendominasi di bagian utara yang mana berupa dacite dan colluvium, sedangkan di bagian selatan terdapat andesite dan clastic sediment, dengan alterasinya umumnya adalah SCP dan sericitic. Untuk struktur ditemukan di stasion A9 dan A19, yang mana trendingnya 1200‐1400 dan struktur tersebut masih merupakan kemenerusan dari Benteng fault yang mengarah ke 1200‐1400. Sedangkan untuk mineralisasi tampak bahwa yang mendominasi adalah mineralisasi ISE, dengan sebagian besar hosted‐nya adalah andesite yang dicirikan oleh kehadiran vein‐vein basemetal dijumpai di stasion A6 dan A9. Sedangkan untuk yang di batuan sedimenumumnya berupa trace dari disseminated clinopyroxene dan garnet.

Hasil dari analisa dengan PXRF, untuk clastic limestone memang mineralisasinya bukan ISE, karena di lapangan kebanyakan alterasinya adalah calc silicate alteration yang dicirikan adanya clinopyroxene dan garnet. Pembaharuan dari beberapa sampel yang sudah dilakukan berdasarkan pemetaan geologi di lapangan, dari 3 sampel yang terdiri 1 float dari marbelized limestone dan 2 sampel dari singkapan andesite dengan alterasi SCP. Dari 3 sampel di stasiun A19 telah menunjukan komposisi Zn yang cukup tinggi, yaitu 609 ppm di stasiun A19, sedangkan di stasiun A18 dan A17 tidak menunjukan adanya elemen atau assay yang bagus. Diperkirakan bahwa stasiun A19 itu adalah kemenerusan dari vein ISE di stasiun A06, tetapi di A19 tidak ditemukan adannya vein‐vein dan hanya berupa alterasi saja. Jadi kemungkinan itu masih merupakan kelurusan alterasi (altered bearing) saja. Pada bulan ini, dilakukan juga kegiatan pemantauan hidrologi dan hidrogeologi, Untuk curah hujan di bulan Oktober 2020 rata‐rata masih normal, karena di site kemungkinan baru memasuki tengah musim. Sementara itu untuk area di Panang dan benteng, curah hujan berada sedikit di atas normal. Karakteristik curah hujan di area Doup yang didasarkan kepada klasifikasi BMKG (0%‐85% di bawah normal, 85%‐115% normal, > 15% di atas normal).

(10)

3.5.RencanaTindakLanjut

Rencana kerja yang diusulkan untuk bulan November 2020 adalah sebagai berikut:  Melanjutkan pengumpulan pulp sample di Doup and scanning pulp sample

dengan PXRF.

 Melanjutkan pekerjaan QAQC untuk analisa PXRF

 Melanjutkan pengukuran dan analisa dengan alat point load test (PLT)

 Melanjutkan kegiatan pemetaan geologi detail di daerah prospek West Benteng.

 Melanjutkan pengukuran hidrologi dan geohidrologi.

3.6.BiayaEksplorasi

(11)

4.PTGorontaloSejahteraMining(GSM) 4.1 AreaAktivitasEksplorasi

Kegiatan eksplorasi GSM dilakukan di Blok Pani, dimana lokasi kegiatan eksplorasi tersebut secara administrasi termasuk dalam wilayah Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan di Blok Bolangitang, yang secara administrastif termasuk dalam Desa Paku, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

4.2 PihakYangMelakukanEksplorasi

Pelaksanaan kegiatan eksplorasi dilakukan oleh para ahli geologi, asisten ahli geologi, ahli geofisika dan personil pendukung untuk kelancaran logistik‐ administrasi dari GSM, dengan dibantu oleh sejumlah karyawan alih daya pihak ketiga dari penyedia jasa tenaga kerja setempat dan kontraktor penyedia jasa preparasi dan analisa contoh batuan.

4.3 MetodePengujiandanPemilihanAreaEksplorasi

Pada bulan ini pada Blok Pani, kegiatan ekplorasi masih dilakukan kajian ulang di Prospek Kolokoa. Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah pemetaan geologi, selain itu dilakukan juga deskripsi ulang pada contoh inti bor dari Prospek Kolokoa di area penyimpanan contoh inti bor Pani (coreshed). Pada Blok Bolangitang kegiatan yang dilakukan adalah me‐monitoring lokasi rencana tapak bor program pengeboran tahun 2020 serta pekerjaan studio pembaharuan model geologi dari hasil dari pemetaan geologi pada bulan sebelumnya guna menunjang rencana pengeboran tahun 2020/2021.

Seperti yang telah dijelaskan pada laporan sebelumnya, metode pengujian geokimia bertujuan untuk menganalisa kandungan unsur/elemen logam emas (Au), perak (Ag) dan mineral lainnya dari contoh batuan dari hasil kegiatan pemetaan dan pengeboran inti di Blok Pani dan Blok Bolangitang. Pengujian contoh dilakukan dengan menggunakan alat XRF (X‐Ray Flourescence), yaitu metode analisa elemen berdasarkan sifat flourescence element menggunakan sinar X‐ray. Pada bulan Oktober ini, kegiatan analisa dilakukan dengan menggunakan metode XRF. Contoh yang dianalisa merupakan contoh tanah dari Prospek Wadi dan Jahiya, Blok Pani. Selain pengujian geokimia, pengujian geofisika batuan juga dilakukan untuk mendapatkan sifat fisika batuan dari conto batuan permukaan maupun bawah tanah dari data inti bor. Namun pada periode bulan Oktober pengujian geofisika belum dilakukan.

(12)

Kegiatan pengujian metalurgi dan studi pendukung lainnya dilakukan pada contoh‐ contoh inti batuan di Blok Pani dengan mengirimkan contoh batuan tersebut ke laboratorium internal GSM. Metode investigasi lainnya yang juga digunakan adalah uji respon mekanika batuan dengan menggunakan piranti point load test (uji tekan titik), yang bertujuan untuk mengetahui representasi kekuatan (strength) dari masa batuan yang terdapat di area GSM. Kegiatan uji ini juga dilakukan di fasilitas core shed GSM pada contoh batuan inti dari hasil pengeboran yang ada.

Selain itu dilakukan juga analisis menggunakan bantuan piranti ASD (analitical

spectral device), dimana analisis ini bertujuan untuk menentukan jenis‐jenis

kelompok mineral lempung dan oksida logam berdasarkan karakter spektral tiap mineral pada responnya terhadap sinar inframerah gelombang pendek. Hasil analisis sebaran jenis mineral lempung kemudian disusun dalam tampilan grafis 2 dimensi dan 3 dimensi, yang selanjutkan diinterpretasi hubungan keterkaitannya dengan zona alterasi dan mineralisasi hasil pengamatan visual pada batuan.

4.4 HasilAktivitasEksplorasi

Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada bulan Oktober ini adalah sebagai berikut:

 Melakukan deskripsi ulang titik bor di Prospek Kolokoa, dimana sampai dengan bulan ini sebanyak 2 titik bor, yaitu KKD003 dan KKD012 telah dilakukan deskripsi.

 Melakukan pemetaan geologi pada Prospek Kolokoa untuk mengkonfirmasi model geologi dan data pengeboran sebelumnya. Pada bulan ini telah dilakukan pemetaan geologi sebanyak 63 hektar atau dengan total panjang lintasan 10 km.

4.5 RencanaTindakLanjut

Rencana kerja yang diusulkan untuk bulan November 2020, antara lain meliputi:  Melanjutkan program evaluasi di Prospek Kolokoa, yaitu pekerjaan pemetaan

geologi, deskripsi contoh inti dan pekerjaan studio dengan menganalisa hasil data lapangan yang sudah diambil.

 Melanjutkan evaluasi hasil pemboran pandu dan hasil pemetaan geologi, data geofisika, data geokimia di Blok Pani tahun 2018 dan Blok Blok Bolangitang 2019.

 Melanjutkan upaya kajian geologi, kegiatan pemetaan geologi dan uji geofisika untuk penyempurnaan rencana kegiatan eksplorasi dan rencana operasi penambangan di Blok Pani dan Blok Bolangitang.

 Melanjutkan telaah dan identifikasi potensi bahaya, upaya‐upaya pencegahan dan pengendalian resiko pemanfaatan peluang, pelatihan atau penyegaran atas aspek‐aspek kesehatan, serta keselamatan kerja dalam operasi, rencana

(13)

tanggap darurat, serta aspek signifikan lainnya seperti kondisi sosial‐ kemasyarakatan atas rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya.

4.6 BiayaEksplorasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) siswa terhadap diri sendiri yang meliputi: kebersihan pribadi ( personal

Penerapan teknik penilaian ini dapat dilaksanakan melalui strategi berikut: (1) menjadikan penilaian diri sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran; (2)

LAKIP Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2012 vii Dan untuk terlaksananya semua kegiatan pembangunan yang mengacu pada tujuan otonomi pembangunan

Suatu keadaan sejahtera fisik, mental, sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan usaha kerajinan kaligrafi kulit kambing, analisis pendapatan

3.Kebijakan Direktur tentang Kerahasiaan Data dan Informasi 4.Kebijakan Direktur tentang yang berwenang mengisi rekam medis 5.Kebijakan Direktur tentang pembentukan/penetap

Mahasiswa KKN UNNES berpartisipasi di dalam kegiatan tersebut agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan sebaik mungkin dan diharapkan nantinya SDN 2 Kaloran

Penelitian ini bertujuan untuk merancang rute distribusi beras sejahtera dengan mengoptimalkan jarak yang dilalui dan juga penggunaan kendaraan menggunakan algoritma