• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Integritas Auditor, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Integritas Auditor, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA AUDITOR

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

WINDA HAPSARI B 200 130 041

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA AUDITOR

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

WINDA HAPSARI B 200 130 041

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA AUDITOR

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

Oleh :

WINDA HAPSARI B 200 130 041

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta pada hari Sabtu, 06 Januari 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan penguji:

1. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Atwal Arifin, MSi., Ak. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr. Triyono, SE., MSi ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 06 Januari 2018

Penulis

WINDA HAPSARI B 200 130 041

(5)

1

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

ABSTRAK

Manajemen perusahaan membutuhkan auditor internal untuk mendapatkan laporan keuangan yang handal dan dapat dipercaya. Auditor dituntut oleh pihak yang berkepentingan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran pelaporan keuangan, tetapi auditor sering dilema dengan pekerjaannya sehingga kinerja auditor dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor yaitu: independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Solo dan DIY. Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik convinience sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 55 responden. Penelitian ini dalam menganalisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa R2 diperoleh nilai 0,475 yang berarti bahwa 47,5% kinerja auditor dipengaruhi oleh independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi, sedangkan sisanya sebanyak 52,5% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Kata kunci: independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, budaya organisasi, kinerja auditor.

ABSTRACT

The company’s management require internal auditors to obtain financial statements are reliable and trustworthy. Auditor demanded by interested parties to give an opinion on the fairness of financial reporting, but the auditor is often a dilemma with the work that auditor performance is questionable. This study aims to determine the factors that affect the performance of the auditor: auditor independence, organizational commitment, integrity auditor, and organizational culture. The population in this research are all auditors who work in the public accountant office in Solo and DIY. The sample used in this study were 55 respondents. This study in analyzing data using multiple linear regression analysis. The results showed that R2 values obtained 0,475 which means that 47,5% of auditor performance is affected by auditor independence, organizational commitment, integrity auditor, and organizational culture, while the remaining 52,5% influenced by variables outside the model. T test results showed that auditor independence, organizational commitment, integrity auditor, and organizational culture affect on auditor perfomance.

Keywords: auditor independence, organizational commitment, integrity auditor, organizational culture, auditor performance.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja di suatu kantor akuntan publik dengan memberikan jasa auditing terhadap kliennya. Berdasarkan SK. Menkeu 17/PMK.01/2008 dalam bahwa Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang mempunyai izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya. Jasa yang diberikan meliputi jasa audit kepatuhan, audit operasional, dan audit laporan keuangan.

Kinerja merupakan tingkat keberhasilan dari seseorang selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas, standar hasil kerja, sasaran atau target yang telah ditentukan. Kinerja auditor dapat dilihat dari tingkat keberhasilan dalam mengerjakan pekerjaan yang ditentukan pada tingkat independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu (Handayani dan Yusrawati, 2013).

Independensi auditor merupakan dasar yang ada distruktur filosofi profesi. Menurut Yuskar dan Devisia (2011) kurangnya independensi auditor dan maraknya rekayasa laporan keuangan korporat, telah menurunkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan, sehingga para pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditur mempertanyakan eksistensi akuntan publik sebagai pihak yang independen. Maka dari itu supaya perusahaan dapat berkembang dengan baik maka auditor diharapkan dapat melaksanakan independensi sesuai ketentuan yang ada.

Komitmen organisasi memberikan suatu hubungan yang timbul agar menjadi lebih baik dan mampu mengidentifikasi kehidupannya pada organisasi. Fungsi dan peran internal auditor hanya sekedar menjadi slogan apabila pimpinan dan pelaksana kegiatan perusahaan tidak memberikan dukungan dalam bentuk komitmen dan tindakan yang mendorong pelaksanaan fungsi internal auditor perusahaan (Handayani dan Yusrawati, 2013). Auditor harus selalu menjaga komitmen untuk perusahaan demi terciptanya perusahaan yang lebih baik.

(7)

3

Budaya organisasi berupa pemikiran dan tindakan dari kelompok sosial yang berbeda dengan kelompok sosial yang lain. Budaya organisasi dapat berguna untuk menyelesaikan permasalahan eksternal dan internal dalam suatu organisasi. Menurut Yuskar dan Devisia (2011) budaya organisasi yang baik akan menciptakan kepuasan kerja karyawan dan berdampak pada kinerja yang lebih baik.

Terdapat sejumlah penelitian yang mengungkap faktor-faktor yang berkaitan dengan kinerja auditor yaitu: Wanadri dan Astuti (2015) menyatakan bahwa pada KAP di Jakarta Tahun 2014 hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor, sedangkan budaya organisasi, etos kerja, integritas auditor, dan pemahaman good governance tidak mempengaruhi kinerja auditor. Menurut Yuskar dan Devisia (2011) menyatakan bahwa pada KAP Big Four yang berafiliasi di Indonesia tahun 2011 hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor, sedangkan good governance dan etos kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Penelitian mengenai independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, diantaranaya yaitu: Yuskar dan Devisia (2011). Penelitian ini mereplikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Yuskar dan Devisia (2011). Penelitian ini tedapat bebearapa perbedaan, diantaranya bahwa penelitian ini mengurangi variabel pemahaman good governance dan etos kerja, karena tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor sehingga baik atau kurangnya pemahan auditor tentang good governance dan etos kerja tidak akan mempengaruhi secara langsung kinerja auditor pada perusahaan tersebut. Penelitian ini juga berbeda dalam survey penelitiannya. Penelitian sebelumnya berada pada Kantor Akuntan Publik Big Four yang berafiliasi di Indonesia tahun 2011, sedangkan penelitian ini berada pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Directory IAPI di Surakarta dan Yogyakarta.

(8)

4

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)”.

2. METODE PENELITIAN

Metode ini menggunakan metode survey, yaitu metode kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada lampau atau saat ini untuk menguji beberapa hipotesis dari dari sampel yang diambil dari populasi tertentu (Sugiyono, 2014:119). Data yang digunakandalam penelitian ini adlah data primer, yaitu data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner langsung kepada responden. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik, Analisa Regresi Berganda dengan pengujian Hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengujian Asumsi Klasik

Tabel 1. Hasil Pengujian Normalitas Data

Variabel Zhitung Sign Kesimpulan

Unstandardized

Residual 0,088 0,200

Data terdistribusi normal Sumber: Data primer diolah 2017

Berdasarkan tabel 1 hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov diketahui bahwa nilai probabilitas (sign) sebesar 0,969> 0,05, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal karena memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran data dalam penelitian ini digolongkan data berdistribusi normal.

(9)

5

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Independen Tolerance VIF Kesimpulan Independensi Auditor 0,585 1,709 Tidak ada

multikolinieritas Komitmen Organisasi 0,934 1,070 Tidak ada

multikolinieritas Integritas Auditor 0,585 1,709 Tidak ada

multikolinieritas Budaya Organisasi 0,878 1,140 Tidak ada

multikolinieritas Sumber: data primer diolah 2017

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui tidak terjadi masalah multikolinearitas dari persamaan penelitian ini sehingga memenuhi syarat analisis regresi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Tolerance Value> 0,1 dan nilai VIF < 10.

Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel Sig

(P-Value)

Keterangan

Independensi Auditor 0,254 Tidak ada Heteroskedastisitas Komitmen Organisasi 0,443 Tidak ada Heteroskedastisitas Integritas Auditor 0,609 Tidak ada Heteroskedastisitas Budaya Organisasi 0,051 Tidakada Heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah 2017

Berdasarkan hasil tabel 3 tersebut di atas diketahui besarnya nilai

thitung untuk masing-masing nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 ().

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.

3.2 Pengujian Hipotesis

3.2.1 Hasil analisis regresi linear berganda

Tabel 4.Persamaan Regresi Linear Berganda

B T Sig (P-Value) Constant 7,038 1,077 0,288 Independensi Auditor 0,135 0,967 0,340 Komitmen Organisasi 0,472 4,863 0,000 Integritas Auditor 0,313 1,714 0,095 Budaya Organisasi 0,050 0,050 0,960

(10)

6

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, maka diperoleh persamaan regersinya adalah sebagai berikut:

KA = 7,038+ 0,135IndA+ 0,472 KO + 0,313IntA+ 0,050BO + e

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

Konstanta sebesar 7,038 dengan parameter positif menunjukkan bahwa independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, danbudaya organisasi naik maka kinerja auditor akan meningkat.

Koefisien regresi independensi auditor menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,135 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat independensi auditor maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

Koefisien regresi komitmen organisasi menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,472 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat komitmen organisasi maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

Koefisien regresi integritas auditor menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,313 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat integritas auditor maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

Koefisien regresi budaya organisasi menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,050 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat budaya organisasi maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

3.2.2 Uji F (Uji Ketetapan Model)

Tabel 5. Hasil Uji F

Fhitung Ftabel p-value Keterangan

10,515 2,61 0,000 Model Fit

Sumber: data primer diolah 2017

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa Fhitung> Ftabel yaitu 10,515 >

(11)

7

yang fit sehingga dapat digunakan sebagai prediktor. Oleh karena itu variabel independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor.

c. Uji R2

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .725a .525 .475 3.404

Sumber: Data primer diolah 2017

Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda, diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 model 1 sebesar 0,475. Hal ini berarti bahwa 47,5% variasi variabel kinerja auditor dapat dijelaskan oleh independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor, dan budaya organisasi sedangkan sisanyaya itu 52,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model yang diteliti.

d. Uji t

Tabel 7. Hasil Uji t

Variabel B thitung ttabel Sig. Keterangan

Independensi Auditor 0,315 0,967 2,021 0,340 H1 ditolak Komitmen Organisasi 0,472 4,863 2,021 0,000 H2 diterima

Integritas Auditor 0,313 1,714 2,021 0,095 H3 ditolak

Budaya Organisasi 0,005 0,050 2,021 0,960 H4 ditolak

Sumber: data primer diolah 2017

Variabel independensi auditor diketahui nilai thitung (0,967) lebih

kecil daripada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi

0,340>= 0,05 maka H1 ditolak, artinya independensi auditorti dak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dimungkinkan karena independensi auditor yang rendah akan mudah terpengaruh dan dikendalikan oleh pihak lain dalam mempertimbangkan fakta saat pemeriksaan, perumusan dan menyatakan pendapatnya,

(12)

8

sehingga tidak sesuai dengan kode etik profesi akuntan yang harus dipatuhi oleh auditor yang berdampak buruk terhadap hasil audit.

Variabel komitmen organisasi diketahui nilai thitung (4,863) lebih

besar daripada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <

= 0,05 maka H2 diterima, artinya komitmen organisasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Dengan demikian, komitmen organisasi dapat mempengaruhi kinerja auditor. Hal ini ditunjukkan dengan adanya komitmen organisasi yang tercermin secara terus menerus dan berkelanjutan merupakan upaya untuk menjaga dan memastikan bahwa komitmen organisasi dilaksanakan dengan baik, yang tujuannya untuk menjaga kepercayaan. Karena seorang auditor yang dapat menjaga nama baik komitmen organisasinya, auditor tersebut cenderung untuk mematuhi peraturan yang dibuat dan tidak melanggar etika kerja yang dibuat oleh organisasinya.

Variabel integritas auditor diketahui nilai thitung (1,714) lebih kecil

daripada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,095 >  =

0,05 maka H3 ditolak, artinya integritas auditortidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.

Variabel budaya organisasi diketahui nilai thitung (0,050) lebih kecil

daripada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,960 > =

0,05 maka H4 ditolak, artinya budaya organisasitidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Meskipun perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dicapai oleh setiap anggota namun kenyataannya tidak semua anggota dalam bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, karena kebiasaan dalam diri seseorang tidak semuanya sama meskipun hal tersebut merupakan sebuah keharusan. Setiap orang memiliki tingkat kepekaan yang berbeda yang menyebabkan keterbatasan antar anggota dalamb erorganisasi. Terlebih jika dalam perusahaan multicompany yang memiliki budaya maupun komunikasi yang berbeda dari segi bahasa, perilaku, dan kebiasaan yang berdampak pada salah tafsir serta salah persepsi dalam berkomunikasi.

(13)

9 4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh independensi auditor, komitmen organisasi, integritas auditor dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor dapat ditarik kesimpulan:

Hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung <

ttabel (0,967 < 2,021) dengan nilai signifikansi sebesar 0,340> 0,05 yang berarti

H1 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa independensi auditor tidakberpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, dan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa independensi auditor mempunyai hubungan positif terhadap kinerja auditor yang berarti bahwa semakin tinggi independensi auditor maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

Hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung >

ttabel (4,863 > 2,021) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05 yang berarti

H2 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, dan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa komitmen organisasi mempunyai hubungan positif terhadap kinerja auditor yang berarti bahwa semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

Hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung <

ttabel (1,714 > 2,021) dengan nilai signifikansi sebesar 0,095 > 0,05 yang

berarti H3 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa integritas auditor tidakberpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, dan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa integritas auditor mempunyai hubungan positif terhadap kinerja auditor yang berarti bahwa semakin tinggi integritas auditor maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

Hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung <

ttabel (0,050 < 2,021) dengan nilai signifikansi sebesar 0,960> 0,05 yang berarti

H4 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, dan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai hubungan positif terhadap kinerja auditor yang berarti bahwa semakin tinggi budaya organisasi maka semakin meningkatkan kinerja auditor.

(14)

10

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan yang ada, saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut: Bagi penelitian mendatang diharapkan agar bisa mencakup secara utuh dan memperluas ruang lingkup penelitian, misalnya di seluruh KAP se-Jawa Tengah, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik lagi dan diharapkan saat melakukan penelitian pada saat awal bulan atau pertengahan bulan karena dimungkinkan tidak banyak penugasan yang dilakukan auditor dibandingkan saat akhir bulan atau akhir bulan, sehingga kemungkinan KAP menerima peneliti untuk melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Anisykurlillah, R. S. (2014). Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Struktur Audit terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang). Accounting Analysis Journal , III (3), 301-309.

Astuti, C. W. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi, Etos Kerja, Independensi Auditor, Integritas Auditor, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Trisakti (e-Journal) , II (2), 129-140.

Badera, K. G. (2015). Pengaruh Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana , X (1), 182-198.

Baisary, R. P. (2013). Pengaruh Integritas, Obyek

tivitas Kerahasiaan, Kompetensi, dan Komitmen terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakiln Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPK) Provinsi Sulawesi Tengah. e-Jurnal Katalogis , I (1), 123-134.

Dr. H. Yuskar, S. M. (2011). Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Budaya Organisasi, dan Etos Kerja terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Big Four yang Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011). Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh , 1-21.

Firnanti, E. H. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , XV (1), 13-28.

Jogi, C. R. (2015). Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Business Accounting Review , III (2), 31-40.

(15)

11

Reskino, S. P. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi, Pelaksanaan Tanggung Jawab, Otonomi Kerja, dan Ambiguitas Peran terhadap Kinerja Auditor. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi , IX (1), 55-72.

Suputra, K. M. (2013). PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , IV (1), 39-53.

Suryandari, S. A. (2015). Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, dan Struktur Audit terhadap Kinerja Auditor. Accounting Analysis Journal , 1-9.

Temaja, I. P. (2016). Pengaruh Profesionalisme, Kepribadian Hardiness, Motivasi, dan Budaya Organisasi pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , XV (3), 1711-1739.

Yusrawati, R. H. (2013). Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Internal Auditor pada Bank Mandiri Medan. Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi , XXI (2), 57-72.

Zahroh, F. (2011). Pengaruh Pengalaman dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Ekonomi , 0-5.

Gambar

Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas  Variabel  Sig
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 )  Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kecerahan daun pohpohan pada penyimpanan suhu ruang dapat disebabkan oleh pengaruh suhu lingkungan dimana semakin tinggi suhu lingkungan, maka laju respirasi

Huhtanen (1987) reported that with cows given grass silage- based diets, fat corrected milk yield was higher for a concentrate mixture (barley, sugar beet pulp, sugar beet

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan

Penulis mengobservasi bahwa peningkatan efisiensi bisa diperoleh dengan menggunakan metode frekuensi contoh nol – sebuah metode yang mengobservasi proporsi dari

Pada Q-Q plot untuk ke-4 rumah sakit menunjukkan sebaran data mengikuti garis lurus (0,0) dengan kemiringan 45 o maka dapat dikatakan waktu kedatangan pasien di 4

Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa pertama , diduga ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman kerja dan profesionalisme terhadap kinerja karyawan bagian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang diberi perlakuan

1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum terdapat alat tangkap yang menunjukkan kecenderungan penurunan produksi dari tahun ke tahun. Alat tangkap tersebut