Dr.
Sitti Hasbiah,
M.Si
PEII,IBERDAYAAN
USAHA
[^v,I I
l{
:f
f
1'
?,r)) a
"Tinjau
an Manajemen
Pemasaran
"
ftfi
ELtf LlF r r
t
Is
t/I
rl*,q
Dr. Hi. Sitti
Hasbiah, M.Si.
Pemberdayaan Usaha
Mikro,
Kecil,
dan Menengah:
Tiniauan
Manaiemen
Pemasaran
carabaca
i
Pcnberdalaat Utaha Mikn, Ktril dar Mercryah:
Ti ry auat Marqjeac a Peaanrt
t
Copynght @ Sitti Hasbiah
Diterbi*an Pertama Kali dalam Bahasa Indonesia oleh penerbit Pusat Kegiatan
Belaiar Masyarakat (PKBlrf) carabaca
Cetakan
I,
September 2016Editor
: Muhammad Natsi.rPenata
I-etak
: Muhammad fudhaSampul
: AntanPerpustakaan Nasional, Katalog dalam terbitan (KDT)
Pcnberdqaaa Uvha Mikn, Kail dzt Mcnagah:
Tij
aua Maaqjeaca Poawvaviii + 158 hdaman; 15.5 cm x 23 cm
ISBN : 978-602-1 175-19-4
Hak dpa ditrdtryi obb ndarg+ aag
Dilatary nenpfiaryaA nbub dat tcbagiat
Iri
btk
ini to,,pa idn ktulit pene*tPetetlit Prcat Kcgiata Bcl4jar Mayaaka
Rtnah Btku Ambam
Jl. Mustafa Dg. Bunga,
Kompleks Griya Samaa Permai
Telp.0al2414l)4323
I-an laiia@y aho o.cojd
:\tirs bcrkrrr t "l)crnherd?r)-aen lJsal
llanaicrncn
l)cm,rsarscbagai
(nanifcstasi mernbcrikan andil dak;rrcnl
scbaik-baiknr,. orang ban1,ak. Pcrnasaran mltlloncsia.
Ilal
irricul
mclaliukan pengekrlar
mcmbuat produk bai
IIal
ini
tidak saiah, rdaya saing
di
pasar vzUKNI bcrdava saing
t
harga vaag rasi<.rnal,
Dcngan strategi pemal
perusahaan
alianmcmaksimalkan keunt
Pada
dasam'meningkatkan
nilai
tpersaingan usaha )'an[ N{cneng'ah
harus
purpemasaran, produk Ui
sching4a
Anda
dapatkonsumen.
Untuk
itu.melakukan inovasi unh
UMKM
alian smcmasarkan
suatu
Ih penerbit Pusat Kegiatan
Atas berkat dan rahmat
Tuhan
yang
Maha Kuasa Buku"Pemberdayaan Usaha,
Mikro, Kecil, dan
Menengah: Tiniauan N{2najemen Pemasaran"ini
dapat
diselesaikafl.Buku
ini
lahir,sebagai manifestasi keinginan
penulis
untuk
turut
sertamemberikan andil dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,
karena sebaik-baiknya
ilmu,
adalahilmu
yang
bermanfaat bagiorang banyak.
Pemasarao memang meniadi kendala banyak
UMKM
di
Indonesia- Hal
ioi
cukup wajar, karena masih baoyak UIv{KIvl yangmelakukan pengelolazn bisnisnya secara tradisional.
yainq
cukupmembuat produk baik dao
ti"egal
menuoggu konsumen datang.Hal
ini
tidak salah, narnuntidak
bisa membuatUI(M
memilikidaya saing
di
pasar yang semakinkompetitif.
Uotuk itu,
meniadiUKM
berdaya saingtingi
harus dengan produk yang berkualias,harga yang
rasiooal dan iuga
strategi pernasaran yang ampuh.Dengan strategi pemasaran yang ampuh, maka tujuan akhir sebuah
perusahaan
akan dapat
tercapai secara
optimal,
yaitumemaksimalkan keuntungaa perusahaan.
Pada
dasamya peflrasaran
adalah
strategi
untukmeoingka&ao
oilai
tambah
untuk
suatu
produk.
Di
tengahpersaingan usaha yang semakin padag Usaha"
Mikro,
Ked
danMenengah
harus punya kelebihan dibanding
pesaing. Dalampemasarao, produk
UMKM
harus dilietahui keinginan konsumensehingga
Anda dapat
6s.,ghadirkan
produk yang
dirnginkankoosumeo.
Untuk
itu,
harus dilalmkan evaluasiproduk
denganmelakukan inovasi untuk mendapatkan produk terbaik.
UMKM
akan sulit berkernbang jika tidak mengetahui caramemasarkan
suatu
produk.
Salah
satu
hal
penting
yangdiaplikasikan melalui strategi pemaszuao adalah strategi promosi.
t
Kesuksesan suatu
UMKM
adalah ketika bisa menciptakan produkyang berkualitas serta memasarkan dengan baik.
Di
pemasaran jugaada strategi menganalisa perilaku konsumen. Pelaku
UMKM
harusmelakukan analisa pesaing (analisa
produk,
strategi marketrngpesaing). Persaingan yang semakin padat menuntut
UKM
untuk pintar dalam berpromosi dan me ndistribusikan produk.Sehubungan dengan
hirl
tersebut, maka penulisan buku yang beriudul Pemberday-an Usaha, Nfikro, Kecil, dan N{enengah:'finiauan
Manajemen
Pemasaran,
pedu
dilakukan
untukmenyebaduasakan gagasan iJrniah
terkait
pemberdayaanUMKM.
Buku
ini
merupakanhasil
kajian penulis, yang bersumber dari penelitiao HibahKompetitif Dikti.
Petlu
diielaskan bahwamisi
utama penulisanbuku
ini
adalah untuk menyebarkan
ilmu
dan rnembuat penulisnya belajardat
belaiar legi. Kesempumaanisi
dan penyajian bukuini
tidakakan
pemah
tercapai.Oleh
karenaitu,
sarandan
kritit
dari pembaca yang sifatnya membangun sangatkafii
harapkan dalarnpenyempumaan buku
ini
selaniutnya. Melalui bagianini
j"g.'
kamiingin
menyampaikan bahwauntuk
memudahkan mahasiswa daopembaca
dalam
memahami setiapmateri,
buku
ini
dilengkapi dengan alatbantu
belaiar d'alam bentuk ?uper ?oirrt yang berupa ringkasan materi,sehinga
segala saran, dankritik
dapatdituiukal
ke alamat e-mait hasbiah@grnail.com.
Alhimya
penulis menyatakan penghargaandan
ucapanterima kasih yang sebesar-besamya kepada sernua pihak yang telah
memberikan
bantuanoya
dalarn proses
penyusunan
hioggaterselesaikannya
buku
ini
Semogabuku
ini
dapat
bermanfaatdalam
upaya
penyebaranilmu
dan
mencerdaskan kehidupanbangsa Arnin!
Penulis,
Dr. Hi. Sitti
Hasbiah,
M.Si.Kata Pengantar
-
iDaftar
Isi
-
r.BAGIAN
I
PEMBERDAYAAN
BAB I
PEMBERDAYAAN
PENGANTAR
-
2BAB
II
PEMBERDAYAAN
aAB
ill
PEMBANGUNAN
t
MASYARAKAT
-
35BAB
IV
SOCIAL
CAPITALI
MASYARAKAT
-
53BAGIAN
II
MANAJEMEN
PEM
BABV
KONSEP
DASAR PE BABVI
PENGAMBILAN
KE 67 BABVII
MANAJEMEN
SALL
BAB
VIII
STRATEGI PENEN:
BAGIAN
III
PEMBERDAYAAN
LPEMASARAN
EFEK
PENGEMBANGAN
Ira mcnciptakan produk
aG.
Di
pemasaran juga. Pelaku
UMKM
harusrk,
strategi marketingnenuntut
UKM
untukan produk.
maka penulisan buku
Kecil, datr N{enengah:
u
dilaliulian
untukemberdayaan
UMKM.
yang bersumber dari
a
penulisanbuku
ini
ruat penulisnya belajar nyajian
buku
ini
tidaksaran
daf,
kritik
darikami harapkan dalam
d bagiafl
ini
juga, kami ahkan mahasiswa dan,
buku
ini
dilengkapinwr
?oilt
y'ang berupakritik
dapat dituiukanghargaafl
dan
ucapanemua pihak yang telah
penyusunan
hine8aini
dapat
bermanfaat rcerdaskafl kehidupanHasbiah,
M.Si.DAFTAR
ISI
Kata Pengantar-
i
Daftar
Isi
-
v
BAGIAN
I
PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT
-
I
BAB
I
PEMBERDAYAAN
MASYARAKA,]T:SUATU
PENGANTAR
-
2BAB
II
PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT
-
23BAB
III
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKA'T
-35
BAB
ry
S O C IA
L
CA PI
TAL
DN^ANI
PEMB ERDAYAAN
MASYARAKAT
-
53BAGIAN
II
MANAIEMEN
PEMASARAN
-
61BABV
KONSEP
DASARPEMASARAN
-
62BABVI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAI.A.M
PEMASARAN
-6?
BABVII
MANAJEMEN
SALURAN
DISTRIBUSI
-
75BAB
VIII
STRATEGI PENENTUAN I{ARGA
-
90BAGIAN
III
PEMBERDAYAAN UMKM MEI.A.LUI MANAJEMEN
PEMASARAN
EFEKIIF
DAI.AM KERANGKA
BAB
IX
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
-
IOOBAB
X
PEMBERDAYAAN UMKM
-
T23DAFTAR
PUSTAKA
-
151TENTANG
PENULIS
-
156PEMBER
M
\L
-
100BAGIAN
I
PEMBERDAYAAN
EKONOMI
MASYARAKAT
II
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
| 2
BAB
I
PENGANTAR
Pemberdayaan
yang
diadaptasikan
dari
istilahempowerment berkembang
di
Eropa
mulai
abad
p€rtengahan,terus berkembang hingga
diakhir
70-an, g0-an, dan awal q0_an.Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi teori _
teori yang berkembang belakangan.
Jika dilihat dari
proses
operasionalisasinya,maka
idepemberdayaan
memiliki
dua
kecenderungan,
antara
lain:
pertama,
kecenderunganprimer, yaitu
kecenderungan prosesyang
memberikan
atau
mengalihkan sebagian
kekuasaan,kekuatan,
atau kemampuan
(power)
kepada masyarakat atauindividu
menjadi lebih berdaya. prosesini
dapat dilengkapi puladengan upaya
membangunasset
material guna
mendukungpembangunan
kemandirian mereka melalui
organisasi;
dankedua,
kecenderungansekunder,
yaitu
kecenderungan yangmenekankat pada proses memberikan
stimulasi,
mendorongatau memotivasi
individu
agar mempunyai
kemampuan ataukeberdayaan
untuk
menentukan
apa yarrg menjadi
pilihanhidupnya melalui proses dialog.
Dua
kecenderungantersebut memberikan (pada
titik
ekstrem)
seolah
berseberangan,
namun seringkali
untukmewujudkan
kecenderungan
primer
harus
melaluikecenderungan sekunder
terlebih
dahulu. Beberapa pandangantentang pemberdayaan masyarakat, antara
lain
sebagai berikut(Ife,
1996 : 59):1. Strukfural,
pemberdayaan
merupakan
upayapembebasan,
transformasi
struktural
sscaraPEMBERDAYAAN MASYARAI(4.T:
SUATU
3l
fundamental yang operesl2.
pluralis,
pen daya sesorar bersaing der the gtrne,, t6.]
Elitis,
pcmbelit,
nrernbeserta
berus praktek_prak4.
post_Struktur mengubah d dalam pemalHakikat
dari
kpada manusia dan
kerr:
kemanusiaan sebagai
substansial. Dengan de
upaya
membangun eksbangsa, pemerintah, ne1
proses aktualisasi keman
Pemberdayaan
pembangunan ek<.rnomi
Konsep
ini
mencermink:yang
bersifat
"people c,sustainable"
(Chamberrhanya semata-mata mer
atau
menyediakan
mpemiskinan
lebih
lanjrbelakangan
ini
banyak ,altematif
terhadap konstlalu. Konsep
ini
berkembuntuk
mencari
apa
yanPemberdayaan Usaha Mikro, Kecrl, dan Menengah | 2
BAB
I
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT:
SUATU
PENGANTAR
Pemberdayaan
yang
diadaptasikan
dari
istilahempowerment berkembang
di
Eropa
mulai
abad pertengahan,terus berkembang hingga
diakhir
70-an, 80-an, dan awal 90-an.Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi
teori-teori yang berkembang belakangan.
Jika dilihat dari
proses operasionalisasiny4maka
idepemberdayaan
memiliki
dua
kecenderungan,
antara
lain:pertama,
kecenderunganprimer,
yaitu
kecenderungan prosesyang
memberikan
atau
mengalihkan sebagian
kekuasaan,kekuatan, atau kemampuan (power) kepada
masyarakat atauindividu
menjadi lebih berdaya. Prosesini
dapat dilengkapi puladengan upaya membangun asset
material guna
mendukungpembangunan
kemandirian mereka melalui
organisasi;
dankedua,
kecenderungansekunder,
yaifu
kecenderungan yangmenekankan
pada proses memberikan
stimulasi,
mendorongatau memotivasi
individu
agar mempunyai
kemampuan ataukeberdayaan
untuk
menentukan
apa
yang
menjadi
pilihanhidupnya melalui proses dialog.
Dua
kecenderungantersebut memberikan
(pada titik
ekstrem)
seolah
bersebefturgan,
namun seringkali
untukmewujudkan
kecenderungan
primer
harus
melaluikecenderungan sekunder
terlebih
dahulu. Beberapa pandangantentang pemberdayaan masyarakat, antara
lain
sebagai berikut(Ife,
1996:59):
1.
Struktural,
pemberdayaan
merupakan
upayapembebasan,
transformasi
struktural
sccara3l
lundamental yang operesl2.
pluralis,
pen daya sesorar bersaing der the gurne'. le,-i. EIitis,
pcmbelit,
mernbeserta
berus praktek_prak4
post_Struktur mengubah d dalam pematHakikar
dari
kpada manusia dan kemr
kemanusiaan sebagai
substansial. Dengan de
upaya
membangun eksbangsa, pemerintah, nei
proses aktualisasi keman
Pemberdayaan
pembangunan ekonomi
Konsep
ini
mencerminktyang
bersifat
"people c,sustainable
"
(Chamberrhanya semata-mata met
atau
menyediakan
tnpemiskinan
lebih
lanjrbelakangan
ini
banyak ,alternatif
terhadap konstlalu. Konsep
ini
berkembuntuk
mencari
apa
yanro, Kecil, dan Mcnengah | 2
$ikan
dari
istilahrlai
abad pertengahan, lO-an, dan awal 90-an.I
mempengaruhiteori-nalisasinya maka
ide:rungan, antara
lain:kecenderungan proses
sebagian
kekuasaan,pada masyarakat atau
i
dapat dilengkapi Pularial
guna
mendukunglalui
organisasi;
dankecenderungan yang
stimulasi,
mendorongryai
kemampuan atauyang menjadi
Pilihan:mbenkan (pada
titik
un
seringkali
untuk:r
harus
melalui.
Beberapa pandanganra
lain
sebagai berikut3lSirtiHasbiah
merupakan struktural
upaya
secara
fundamental,
dan eliminasi struklural
atau
sistemyang operesill
2.
Pluralis, pemberdayaan sebagai upaya meningkatkaadaya
sesorang atau sekelompok oranguntuk
dapat bersaing dengan kelompoklain
dalam sl.nllu"rule
oJ'lhe game
"
tertentu.3.
Elitis,
pemberdayaan sebagai upaya mempengaruhielit,
membentuk
aliniasi
dengan
elit-elit
tersebut,serta
berusaha melakukan
perubahan
terhadap praktek-praktek dan struktur yang elitis.4.
Post-Stnrkuralis,
pemberdayaan merupakan upaya mengubah diskursus serta menghargai subyektivitas dalam pemahaman realitas sosial.Hakjkat
dari
kqnseptualisasi empowennent
berpusatpada manusia dan kemanusiaan, dengan kata
lain
manusia dankemanusiaan sebagai
tolok
ukur
normatif, sfiukhtral,
dansubstansial.
Dengan
demikian
konsep pemberdayaan sebagaiupaya
membanguneksistensi
pribadi,
keluarga,
masyarakat, bangsa" pemerintah,negar4
&n
tat^dunia
di
dalam kerangka proses aktualisasi kemanusiaan yang adil dan beradab.Pemberdayaan
masyarakat
adalah
sebuah
konseppembangunan
ekonomi
yang
merangkum
nilai-nilai
sosial.Konsep
ini
mencerminkan paradigna baru pembangunaqyakni
yang
bersifat
"people centred,participatory,
empou,eringand
sustainable"
(Chambers, 1995).
Konsep
ini
lebih luas
darihanya
semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)atau
menyediakan
mekanisme
untuk
mencegah
prosespemiskinan
lebih lanjut
(sdfety
net), yang
pemikimnnyabelakangan
ini
banyak
dikembangkan sebagai upaya mencarialtematif
terhadap konsep-konsep pertumbuhandi
masa yanglalu. Konsep
ini
berkembang dari upaya banyak ahti dan praktisiuntuk
mencari
apa yang
antara
lain
oleh
Friedman
(192)
disebut
sebagaialternative
development,yang
menghendakiPemberdayaan Usaha Miko, Kecil, dan Menengah I rl
"inclusive
democrucy,appropriate
econotnicgrowth,
gendetequalily ond inlerge erational
equary\" (Kartasasmita,1997:
55)
Konsep
pemberdayaan masyarakatini
muncul
karena adanya kegagalan sekaligus harapan. Kegagalan yang dimaksudadalah
gagalnyamodel-model
pembangunanekonomi
dalammenanggulangi
masalah kemiskinan
dan
lingkungan
yangberkelanjutan. Sedangkan harapan,
muncul
karena
adanyaaltematif
pembangunan
yang
memasukkan
nilai-nilai
demokasi,
persamaan gender, dan pertumbuhan ekonomi' yang memadai.Pemberdayaan
masyarakat
merupakan
upaya
untukmeningkatkan
harkat dan
martabat lapisan
masyarakat yang dalam kondisi sek4mng tidak mampu untuk melepaska,qdin
danperangkap
kemiskinan
dan
keterbelakanan. Dengankata
lain,pemberdayaan
adalah
memampukan
dan
mernandirikanmasyarakat.
Dalam
upaya
memberdayakan masyarakat dapatdilihat
dari tiga sisi. yaitu;Pertama, menciptakan suasana
atau
iklim
yangmemungkinkan
potensi
masyarakat berkembang
(enabling).Disini
titik
tolaknya
adalah pengenalan bahwa setiap manusia,setiap masyarakat,
memiliki
potensi yang dapat dikembangkan.Artinya, tidak
ada
masyarakatyang
samasekali tanpa
dayqkarena
jika
demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalahupaya
untuk
membangun
daya
itrr"
dengan
mendorong,memotivasikan,
dan
membangkitkan
kesadaranakan
potensiyang
dimilikinya
serta berupaya untuk mengembangkannya'Kedua,
memperkuat potensi
atau daya yang dimiliki
masyarakat (empowering).
Dalam
rangka
ini
diperlukanlangkah-langkah
lebih positif,
selain
dari
hanya
menciptakaniklim
dan
suasana.Perkuatan
ini
meliputi
langkahJangkahnyata, dan
malyangkut
penyediaan berbagai masukan (input),serta
pembukaan
akses
ke
dalam
berbagai
p€luangsl
(opptrlurut
ia.s)
yvngberdaya.
Dalam
rangkepokok
adalah
peninglkesehatan,
scrta
aksesekonomi
seperti modal dan pasar.Masukan
bcrul pembangunan prasaranajalan,
listrik.
maupun pelayanan kesehatan,y
pada lapisan paling barv pendanaan,
pelatihan,
rterkonsentrasi pendudul
Untuk
itt1
perlu ada
pkurang berdaya. karena tidak selalu dapat menye;
Pemberdayaan bu
anggota
masyarakat,Menanamkan
nilai-nilai
hemat, keterbukaan, dan
pokok
dan
upaya
I
pembaharuan institusi-inr
dalam
kegiatan
pembatdalamnya. Yang terpentir
rakyat dalam pros€s pen
diri
dan
masyarakatnyimasyarakat
amat
erapembudayaan, pengamalz
Friedman
(1992upproach, which is fund,
ploces the empha.sis an
libo, Kecil, dm Menengah | 4
)nornic
growth,
gender'
(Kartasasmita,1997
:kat
ini
muncul
karena:gagalan yang dimaksud rgunan
ekonomi
dalamdan
lingkungan
yangluncul
karena
adanyalrnasukkan
nilai-nilai
unbuhan ekonomi yang
rupakan upaya
untuklisan
masyarakat yangruk melepaskan
diri
darinan. Dengan
kata
lain,dan
memandirikan*an
masyarakat dapata
atau
iklim
yangerkembang
(enabling).bahwa setiap manusia,
I
dapat dikembangkan.rna
sekali tanpa
Caya,.
Pemberdayaan adalahdengan
mendorong,esadaran
akan
potensi 3ngembangkannya.ru daya
Yangdimiliki
rngka
ini
diperlukanlri
hanya
menciPtakanliputi
langkah-langkahragai
masukan(input),
r
berbagai
peluang(opportuntties)
yang akan
membuat
masyarakat
menjadiberdaya.
Dalam rangka
pemberdayaanini,
upayayang
iimatpokok
adalah peningkatan
taraf
pendidikan,
dan
derajatkesehatan,
serta akses
ke
dalam
sumber-sumber kemajuanekonomi
sepertimodal,
teknologi, informasi,
lapangan kerya, dan pasar.Masukan
berupa
pemberdayaan
ini
menyangkut pembangunan prasaranadan
sarana dasarfisik,
seperti irigasi,jalan, listrik,
maupun sosial seperti sekolah
dan
fasilitaspelayanan kesehatan,
yang
dapat dijangkau
oleh
masyarakatpada lapisan paling bawah, serta ketersediaan lembagaJembaga
pendanaan,
pelatihan,
dan
pemasarandi
perdesaan, dimanaterkonsentrasi penduduk
yang
keberdayaannyaamat
kurang.Untuk rtu, perlu
ada
prqgan
k-hususbagi
masyarakat yangkuraag berdaya, karena program-program
umum
yang berlakutidak selalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini.
Pemberdayaan bukan hanya
meliputi
penguatanindividu
anggota
masyarakat,
tetapi
juga
pranata-pranatanya.Menanamkan
nilai-nilai
budaya
modem,
seperti
kerja
keras,hemat, keterbukaan, dan kebertanggungiawaban adalah bagian
pokok
dari
upaya
pemberdayaan
ini.
Demikian
pulapembaharuan institusi-institusi sosial dan pengintegrasiannya ke
dalam
kegiatan
pembangunanserta
peranan
masyarakardi
dalamnya. Yang terpenting
disini
adalah peningkatan partisipasirakyat
dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkutdfti
dan
masyarakatnya.
Oleh
karena
itu,
pemberdayaanmasyarakat
amat
erat
kaitarurya
dengan
pemartapan,pembudayaan, pengamalan
demokasi.
Friedman
(1992)
menyatakan
"lhe
empowen entapproach,
which
isfundamental
to on
altenative developmenl,places the
emphasisan
autonomyin
the
decesionmarkng
of
territorially
organized communities,local
self-reliance(ba
notPemberdayazn Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah | 6
autachy),
direct
(participatory) democrucy,
and
experientialsocial learning" .
Ketiga,
memberdayakan mengandung
pula
arti
melindungi.
Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yanglemah
menjadi berhmbah
lemah,
oleh
karenakekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat.
Oleh
karenaitu,
perlindungan
dan
pemihakan
kepadayang lemah
amatmendasar
sifatnya
dalam
konsep
pemberdayaan masyaxakat.Melindungi
tidak
berarti mengisolasi
atau
menutupi
dariinteraksi, karena hal itu
justru
akan mengerdilkan yang ke6il danmelunglaikan yang lemah.
Melindungi
harus
dilihat
sebagaiupaya
untuk
mencegahterjadinya
persaingan
yang
tidak
seimbang,
serta eksploitasi
yang
kuat
atas
yang
lemah' Pemberdayaan masyarakat bukan mpmbuat ma$yarakat meqiadimakin
tergantung pada berbagaiprogam
pemberian (charity) 'Karena, pada
dasamya
setiap
apa yang dinikmati
harusdihasilkan atas
uuha
sendiri (yang hasilnya dapat dipertikarkandengan
pihak
lain).
Dengandemikian tujuan akhirnya
adalahmemandirikan
masyarakat,memampukan,
dan
membangunkemampuan
untuk
memajukandiri
ke
arah
kehidupan yanglebih baik secara berkesinambungan.
Konsep
pemberdayaanlahir
sebagai antitesis terhadapmodel
pembangunandan model
industnalisasi
yang
kurangmemihak
pada rakyat mayoritas. Konsep
ini
dibangun
darikerangka
logik
sebagaiberikut
(1)
bahwa
proses pemusatankekuasan terbangun dari pemusalan penguasaan
faktor
produksi;(2)
pemusatan kekuasaanfaklor
produksi akan
melahirkanmasyarakat peke{a dan masyarakat yang pengusaha pinggiran;
(3)
kekuasaanakan
membangun bangunanatas
atau
sistempengetahuan, sistem
politik,
sistemhukum,
danideologi
yangmanipulatif
untuk memperkuat dan legitimasi; dan(4)
kooptasi sistem pengetahuan, sistem hukum, sist€mpolitik'
dan ideologi'1l
secara sisternatik akan
vaitu masyarakat berday
Akhimya
yang tryang herkuasa dan manr
situasi
menguavi
dapcrnbebasan melalui pr
(L ittpov,arnrcnt oJ the
po
Pengalaman emp
sosial
ekonomi
yang dpandangan
mengenai pemberdayaan adalah pnrtfuxlv.
Pandangan ikekuasaan telah menter
dari
eksrstensinya. Oleksistensi
manusia
rketerasingan
dan
p€ dihapuskan. Pandangan kedtkekuasaan
kepada
sePandangan
ini
didasarkyang
terpusat
akanmengalienasi hak normt
yang dikuasi. Oleh sebat
semua orang, agar semuz
Pandangan
ketil
kepada yang lemah tanPr
ini
adalah pandangan Yalainnya. Pandangan
ini
anobtxly dan pandangan P
tni,
pou'er
to
nobodYeverybody adalah chaos
pandangan ketiga"
YanMikro, Kecil, dan Menengah
I 6
)cracy, and
exryriential
engandung
pula
artiaan, harus dicegah yang
:mah,
oleh
karenayang kuat.
Oleh
karenapada
yang lemah
amatnberdayaan masyarakat.
;i
atau
menutupi
dagerdilkan yang
kecil
dan;i
harus
dilihat
sebagaipersaingan
yang
tidak
uat
atas
yang
lemah. )uat $asyarakat meqiadirm pemberian (charity).
yang dinikmati
harus lnya dapat dipertikarkantujuan akhimya
adalahkan,
dan
membangun:
arah
kehidupan yangI
aI
t
t
i
I
!I
I
I
I
i
I
I
t
i
I
i
t
I
Ii
ITlSirti
llasbiah
secara sistematik akan menciptakan dua
kelompok
masyarakat,yaitu masyarakat berdaya dan masyarakat tunadaya.
Akhimya
yangterjadi
adalahdikotomi,
yaitu masyarakat yang berkuasa dan manusia yang dikuasai. Untuk membebaskansituasi
menguasai
dan
dikuasai,
maka
harus
dilakukanpembebasan
melalui
proses pemberdayaanbagi yang
dikuasai (empowerment of the powerless) .Pengalaman
empirik
dan pengalaman historis dari formatsosial ekonomi yang
dikotomis
ini
telah
melahirkan berbagaipandangan
mengenai'pemberdayaan.
Pandangan
pertama, pemberdayaan adalah penghancuran kekuasaan atzupower
tonobody.
Pandangan
ini
didasari
oleh
keyakinan,
bahwakekuasaan
telah
menterasingkandan
menghancurkan manusiadan
eksistensinya,
Oleh
sebab
itu
untuk
mengernballkaneksistensi manusia
dan
menyelamatkan
manusia
danketerasingan
dan
penindasan,
maka
kekuasaan
harusdihapuskan.
Pandangan
kedua,
pemberdayaanadalah
pembagiankekuasaan
kepada
setiap
orang
(power
to
everybody).Pandangan
ini
didasarkanpada keyakinan, bahwa
kekuasaanyang
terpusat
akan
menimbulkan abuse
dan
cenderungmengalienasi
hak
normatif
manusiayang
tidak
berkuasa atauyang dikuasi. Oleh sebab
itu,
kekuasaan harus didistribusikan ke semwr orang, agar semua orang dapat mengaktualisasikandiri.
Pandangan
ketiga,
pemberdayaan
adalah
penguatan kepada yang lemah tanpa menghancurkan yang kuat. Pandanganini
adalah pandangan yangpaling
moderatdari
dua pandanganlainnya. Pandangan
ini
adalah antitesis dad. pandanganpower
tonobody dan pandangan power to everybody. Menurut pandangan
ini,
power
to
nobody adalah
kemustahilan
dan
power
toeverybody adalah chaos
dan anarki. Oleh
sebabitu
menurutpandangan
ketiga"
yang paling realistis
ada,lahpower
to
powerless.ragai antitesis terhadap
*rialisasi yang
kurangsep
ini
dibangun
daxihwa
proses pemusatan uasaan faktor produksi;uksi
akan
melahirkang pengusaha pinggtran;
unan
atas
atau
sistemum, dan
ideologi
yang:masi; dan
(4)
kooptasiPemberdayaan Usaha Miliro, Kecil, dan Metrcngah I
t
Ketiga
pandangan tersebutdi
atas,kalau
dikaji
secaraseksama, temyata berpengaruh
cukup signitikan
dalam konsepdan
praksis
pemberdayaan.Di
lapangan,paling tidak ada
3konsep
pemberdayaan.Konsep
p€rtama, pemberdayaan yanghanya berkutat
di
"daun" dan "ranting" atau
pemberdayaankonformis. Karena struktur sosial, struktur ekonomi,
danstruklur
ekonomi
sudah dianggapgiven,
maka
pcmberdayaanadalah
usaha
bagaimana
masyarakat
tunadaya
harus menyesuaikan dengan yang sudahgiven
tersebut.Bentuk
aksidari
konsepini
merubah sikap mental masyarakat tunadaya dan pemberian santunan, seperti misalnya pemberian bantuan modal, pembangunan prasarana pendidikan, dan sejenisnya. Konsepini
sering disebut sebagai trugical paradigm.Ksnsep kedua,
pcmberdayaanyang
hanyaberkulat di
"batang"
atau pemberdayaanreformis.
Artinya.
secara umumtatanan sosial,
ekonomi,
politik
dan budaya, sudahtidak
adamasalah. Masalah ada pada kebijakan operasional'
Oleh
sebabiq
pemberdayaangaya
ini
adalah mengubah dad.top
downmenjadi bottom
up,
sambil
mengembangkan
sumberdayamanusianya, menguatkan kelembagaanny4
dan
sejenisnyaKonsep
ini
sering disebut seb agai noive paradigm'Konsep ketiga,
pemberdayaanyang hanya berkutat di
"akar"
atau pemberdayaan struktural. Karenatidak
berdayanyamasyarakat disebabkan oleh struktur
politik,
ekonomi' dan sosialbuday4
yang tidak memberi ruang bagi masyarakat lemah untuk UerUagi kuasa dalam bidang ekonomi,potitilq
dansosial budaya'maka stuktur
itu
yang
harus
ditinjau
kembali'
Artinya'
pemberdayaan
hanya
dipahami sebagai
penjungkirbalikanLtu*n
y*g
sudah ada. Semua tatanan dianggap salah dan olehkarenanya
harus dihancurkan, seperti misalnya
memfasilitasirakyat
untuk
melawan pemerintah, memprovokasi masyarakatmiskin untuk
melawan orang kaya
dan
atau
pengusaha' dansejenisnya.
el
Konsep pembe
pada akar adalah peni
scnng disebut
sebagtMoelyarto
(1996). pemberdayaanini,
m:sepeni bahrva
pembkeLLrasaan,
proscs penghancuran pemerinMcnurut
Karlproses perj uangan kat
value sebagai hak non
value dilakukan
mel:produksr.
Dan
pequarfaktor-faktor
produksrpolitik.
Selain
Karl
l
pandangan mengenai 1
dan Tumer ( 1990), Rot
Grown
( 1987),dan
Pibahwa pemberdayaan a
berpartisipasi
dalammempengaruhi masa t
dapat
memperoleh
fr masyarakat untuk dapatDari
berbagapemberdayaan, maka d
ekonomi
masyarakat atproduksi,
penguatan Ipenguatan
masyarakatmemadai,
dan
Penguinformasi, pengetahuan
secara
multi
asPek, br,{ikro, Keci', dan Menengah | 8
!tas,
kalau
dikaji
secaraiignilikan
dalam konsepen,
paling tidak ada
3ta,
pemberdayaan yanglg"
atau
pemberdayaanstruktur ekonomi,
dan'rr,
maka
pemberdayaanlkat
tunadaya
harus'z
tersebut.Bentuk
aksirasyarakat tunadaya dan mberian bantuan modal,
r
sejenisnya. Konsepini
/ang hanya berkutar
diArtinya,
secara umumudaya, sudah
tidak
ada)perasional.
Oleh
sebab:ngubah
dari
top
downnbangkan
sumberdayannya,
dan
sejenisnya.xtradigm.
,ang hanya berkutat di
arena
tidak
berdayanYatik,
ekonomi, dan sosial nasyarakat lemah untukrlitik,
dansosial budaya,iau
kembali.
ArtinYa,rgai
pe4iungkirbalikanlianggap salah dan oleh
misalnya
memfasilitasinprovokasi
masyarakatn
atau
pengusaha, dan9lSirti
llasbiah
Konsep pemberdayaan masyarakat yang hanya berkutat
pada akar adalah penggulin gan the
powerj /.
Konsep ketigaini
sering disebut
sebagaicritical
paradigm.
Oleh
pranarka
danMoelyarto
(1996), karena
kesalah-pahaman
mengenai pemberdayaanini,
makamenimbulkan
pandangan yang salah,seperti bahwa
pemberdayaanadalah proses
penghanctrrankekuasaan,
proses
penghancuran
negara,
dan
prosespenghancuran pemerintah.
Menurut
Kar[ Marx,
pemberdayaan masyarakat adalah proses perjuangan kaurir powerlessuntuk
memperolah surplusvalue sebagai hak normatifnya. Perjuangan memperoleh surplus
value dilakukan melalui distribusi
penguasaanfaktor-faktor
produksi. Dan pe{uangan
unirk
mendistribusikan penguasaanfaktor-faktor
godukri
harus dilakukan melalu!
peduanganpolitik.
Selain
Karl
Marx dan
Friedmaan,
masih
banyakpandangan mengenai pengertian pemberdayaan, seperti Hulme
dan Tumer (1990), Robert Dahl (1963), Kassam (1989), sen dan
Grown
(1987), dan
Paul(1987),yang pada prinsipnya
adalahbahwa pemberdayaan adalah penguatan masyarakat untuk dapat
berpartisipasi
dalam
proses pengambilan
keputusan
yangmempengaruhi masa deparurya, penguatan masyarakat untuk
dapat
memperoleh
faktor-faktor produksi,
dan
penguatan masyarakat untuk dapat menentukan pilihan masa depannya.Dari
berbagai
pandangan
mengenai
konsep pemberdayaan, maka dapatdisimpulkan,
bahwa pemberdayaanekonomi
masyarakat adalah penguatanpemilikan
faktor-faltor
produksi,
penguatan
penguasaandistribusi
dan
pemasaran,penguatan masyarakat
untuk
mendapatkan
gajilupah
yangmemadai,
dan
penguatan masyarakat
untuk
memperolehinformasi, pengetahuan dan keterampilan, yang harus dilakukan
secara
multi
aspek,baik dari
aspek
masyarakatnya sendiri,l)embcrdayaan Lrsaha -\fikc,, Ke'cil, dan Merengah I t0
p€rekonomian masyarakat
bersilat
lokal
spesifik dan
problemspesifik,
maka konsep dan operasional pemberdayaan ekonomimasyarakat tidak dapat diformulasikan secara generik.
Usaha
memformulasikan konsep,
pendekatan,
danbentuk
operasional pemberdayaanekonomi
masyarakat secaragenerik, memang penting, tetapi yang
jauh
lebih penting, adalahpenahaman bersama secara
jernih
terhadap
karakteristikpermasalahan ketidakberdayaan masyarakat
di
bidang ekonomi. Sebab dengan pemahaman yangjemih
mengenaiini,
akan lebihproduklif dalam
memformulasikan konsep,
pendekatan, danbentuk
operasional pemberdayaanekonomi
masyarakat yangsesuai dengan
karakteristik
permasalahanlokal. Berikut
adalahsalah satu
contoh problem spesifik
yang dihadapi masyarakattu-nadaya dalam bidang akses faktor produksi modal'
Salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat lemah adalah dalam hal akses untuk memperoleh modal.
Dalam
pasar uang, masyarakat perdesaan baik yang p€tani, buruh' pengusahamikro,
pengusaha
kecil,
dan
pengusaha
menengall
terusdidorong untuk
meningkatkan tabungan.Tetapi ketika
merekamembutuhkan
modal,
mereka diperlakukandiskriminatif
olehlembaga keuangan. Sehingga yang
te{adi
adalahaliran
modaldari
masyarakatlemah
ke
masyarakatyang
kuat'
kmbaga
keuangan atas posisinya sebagai perantara, maka
di
dalamnyaberbagi resiko den gan borrowers, memberikan informasi kepada
b
otower,
dan menyediakan likuiditas.Kenyataan yang
terjadi,
kepada masyarakat lemah danpengusaha
kecil,
perlakukan
atas ketiga
hal
tersebut juga
diskriminatif
Dan atas perlakuan yang tidak adil itu, masyarakattidak
memiliki
kekuatan tawar menawar dengan pihak lembaga kuangan. Contoh yanglebih
umumdari
problem spesifik yangdihadapi
masyarakat tunadaya. Sepertidiketahui
bahwa salahsatu
dari tujuan akhir pembrdayaan
masyarakat dalam bidangekonomi
adalah meningkatnya p€ndapatan masyarakatlemah-i
Pendapatan masyaral
vartu
darr
upah/ga1upah/gaji, pada
ummenerima upah./ga
ji r
Rendahnya ga
ini
discbabkan
karketerarnpilan ya rg tc u.:11rcvnrcnl rendah, masyarakat tunadaya
mereka
untuk
mencumumnya buruk.
Omasyarakal yang cukr
tunadaya, adalah me,
pendididikan hagi mz
Untuk
melakukanaff
maka
pemerintah hadana dapat dilakukan palak progresif.
Demikian pula
masyarakat
tunadayamcmiliki,
maka mereldan atau tanah, dan a
distribusi (baik pada p
pasar barang). Keemp
lain.
Oleh
sebab
itumasyarakat
dari
sisi srkomprehensifl
Penanganan k
kendala
tanah
tidakpendekatan ekonorni
politik
yang
harus diekonomi masyarakat ti
politik
dan kebiiakan Pal
spesifik dan
problempemberdayaan ekonomi
iecara generik.
rsep,
pendekatan,
dannomi
masyarakat secararuh lebih penting, adalah
terhadap
karakteristikakat
di
bidang ekonomi. mengenaiini,
akan lebihrnsep,
pendekatan, dan)nomi
masyarakat yangan
lokal. Berikut
adalahng
dihadapi
masyarakatluksi
modal.ri oleh masyarakat lemah rleh modal. Dalam Pasar
)etani, buruh, Pengusaha
saha
menengah,
terusn. Tetapi ketika
merekaukan diskriminatif
olehadi
adalahaliran
modalrt
yang kuat.
Lembagatara, maka
di
dalamnYarcrikan informasi kePada
masyarakat lemah dan
figa hal
tersebut juga
idak adil
itq
masYarakatr
dengan pihak lembagai
problem spesifik Yangdiketahui bahwa
salah asyarakat dalam bidangatan masyarakat lemah.
I
Ii
,
I
I
I
ll
I S r i ti
ll
a s hia
hPendapatan masyarakat pada umumnya berasal dari dua anasir,
yaitu
dari
upah/gaji
dan
dari
surplus
usaha.
Dari
arusir
upah/gaj
i,
pada umumnya
masyakat
yang
tunadaya
hanya menerima upah/gaji
rendah.Rendahnya gaji/upah yang diterima masyarakat tunadaya
ini
disebabkan
karena mereka
pada
umumnya memiliki
ketcrampilan yang terbatas dan sikap mental yang bwul(- (need
achtevment
rendah,
tidak disiplin).
Rendahnya keterampilanmasyarakat tunadaya disebabkan karena akses atau kesempatan
mereka untuk
mendapatkanpelayanan pendidikannya
padaumumnya
buruk. Oleh
sebab
itu,
pemberdayaan ekonomimasyarakat yang cukup realistis untuk masyarakat pekerja yang
tunadaya, adalah
melalui
afirmative acrion
(misalnya subsidipendldidikan ba€l masvarakal tunadava)
di
bidang pendidikan'Untuk
melakukanaffirmative
action bagi masyarakat tunadaya'maka
pemerintahharus
memiliki
dana.
Untuk
mendapatkandana dapat dilakukan melalui kebijakan
fiskal,
misalnya denganpajak progresif.
Demikian pula dari anasir surplus usaha' Sebagian besar
masyarakat tunadaya
tidak memiliki
usaha,
atau
kalaupunmemiliki,
maka mereka menghadapi kendala dalamhal
modal'dan atau tanah, dan atau kemampuan sumberdaya manusia dan
distribusi (baik pada pasar input maupun pada pasar ouQtd atau
pasar barang). Keempat kendala
ini
saling berkaitan satu samalain.
Oleh
sebabitu
dalam
rangka
pemberdayaan ekonomimasyarakat dari sisi surplus usaha, maka
perlu
ditangani secara komprehensif.Penanganan
kendala modal, kendala distribusi'
dankendala tanah
tidak
seluruhnya
dapat
dilakukan
melaluipendekatan
ekonomi
semata.Karena banyak dimensidimensi
politik
yang
harus ditangani-
Oleh
sebabitu,
pemberdayaanLtorro-i
masyarakat tidak dapat dilakukan tanpa pemberdayaanpolitik
dan kebijakan Politik.Pemberdayaan Us$a Mikro, Kecil, dan Mentrgah I 12
Sekarang bagaimana dengan konsep pemberdayaan
ini
dikalangan
birokrasi
pemerintah. Walaupun uraian benkut tidakmewakili
pemahamanbirokasi
pemerintah secara keseluruhan,tetapi paling
tidak
dapat
membantu
kita
untuk
memahamikonsep
pemberdayaanmenurut birokrasi
pemerintah.
Dariberbagai
tulisan
Sumodiningrat ( 1999), konsep pemberdayaanekonomi secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut:
l.
Perekonomian
rakyat
adalah
pereknomian
yangdiselenggarakan
oleh
rakyat.
Perekonomian
yangdiselenggarakan
oleh
rabat
adalah
bahwaperekonomian
nasional
yang berakff
pada
potensidan
kekuatan
masyarakat
secara
luas
untukmenjalankan
roda
perekonomian
mereka
sendiri. Pengertian rakyat adalah semu:r warga negara.2-
Pemberdayaanekonomi rakyat
adalah usaha untukmenjadikan ekonomi yang kuat, besar, modern, dan
berdaya saing
tinggi
dalam
mekanisme pasar yangbenar. Karena kendala
pengembangan ekonomiralryat adalah
kendala
struktural,
makapemberdayaan
ekonomi
rakyat harus
dilakukanmelalui Perubahan struktural.
l.
Perubahan
struktural
yang
dimaksud
adalahperubahan
dari
ekonomi tradisional
ke
ekonomimodem,
dari
ekonomi lemahke
ekonomi kuat, dariekonomi
subsisten
ke
ekonomi
pasar'
dariketergantungan
ke
kemandirian.
LangkahJangkahproses
perubahan
struktur,
meliputi:
( 1 )pengalokasian
sumber
pemberdayaan sumberdaya;(2)
penguatan kelembagaan;
(3)
penguasaanteknologi;
dan
(4)
pemberdayaan
sumberdaya manusia.4.
Pemberdayaanekonomi rakyat,
tidak
cukup
hanyadengan
peningkatan produktivitas,
memberikan13 |
\
kesernpal memberrl harus dijaerat
antar lemah dar5.
Kebijakar adalah: ( I besar kep memperkr ekonomi r sekadar p kesehatan. mendoron pemerataa6.
Kegiatan peningkate peningkat€ peningkata mendukun lokal.Dari
enam butmasyarakat
ini,
dapatmasyarakat
tidak
da1daun saja, atau cab.rr
karena permasalahan
masing aspek;
(2)
Pekonomi, tidak cukuP
tetapi
juga
harus
;masyarakat,
Penguataprasarananya, dan Penl
masyarakat
dalam
bitrakyat,
harus dilakuke;aha Miko, Kecil, dan trtenengah
I 12
konsep pemberdayaan
ini
Valaupun uraian berikut tidak
merintah secara keseluruhan,
mtu
kita
untuk
memahamibirokmsi
pemerintah.
Dari999),
konsep pem berdayaan rukakan sebagai berikut:adalah pereknomian
yangakyat.
Perekonomian
yangrakyat
adalah
bahwayang
berakarpada
potensi'akat
secara
luas
untukkonomian mereka
sendiri.semua warga negara.
rakyat
adalah usaha untukg
kuat, besar, modeng danam
mekanisme pasar yangpengembangan ekonomi
lala
struktural,
makarakyat
harus
dilakukanral.
yarg
dimaksud
adalahtradisional
ke
ekonomiaah
ke
ekonomi kuat, dariekonomi pasar,
darindirian.
Langkah-langkahruktu,
meliputi: (l)
mberdayaan sumberdaya;
rgaan;
(3)
penguasaannberdayaan
sumberdayakyat, tidak
cukup
hanyaduktivitas,
memberikan,
Ila
s l, r.r irkesempatan berusaha
yang
sama,
dan
hanyamemberikan suntikan modal sebagai stumut n,
t t
pi
harusdijamin
adanya kerjasama dan kemitraanyan'g
erat
antara
yang telah maju
denganyang musii
lemah dan belum berkembang.
Kebrjakannya
dalam
pembedayaanekonomi
rakyat adalah:
(1)
pcmberian pcluang atau akses yang lebihbesar kepada aset
produksi
(khususnyarnoaufl,
tZj
memperkuat
posrsi transaksi
dan kemitaan
usaha
ekonomi _rakyat, agar pelaku ekonomi rakyat bukan
sekadar
price
taker;
(3)
pelayanan pendidikandan
kesehatan;
(4)
penguatan
indusai
kecil;
(5)mendorong
munculnya
wirausaha
baru;
dan
(6i
pqrnerataan spasial.
Kegiatan
pemberdayaan masyarakat mencakup:(l)
peningkatan
akses
bantuan
modal usah4
(2)
penlngkatan akses
pengembanganSDM; dan
(3)peningkatan
akses
ke
saranadan
prasarana yangmendukung langsung
sosial ekonomi
masyaratatlokal.
Dari
enambutir pokok
mengenai konsep pember&yaanmasyarakat
ini,
dapatdisimpulkan,
bahwa:(1)
pemberdayaan
masyarakat
tidak
dapat dilakukan hanya
melalui
pendeLatan
daun
saja, atau cabang saja, atau batang saja, atau akar saja; karena permasalahan yang dihadapi memang ada padamasing-masing
aspek;
(2)
pemberdayaan masyarakatdalam
bidangekonomi, tidak cukup hanya dengan pemberian modal bergutir,
tetapi
juga
harus
ada
penguatan
kelembagaan
ekooomimasyarakat, penguatan sumberdaya
manusiany4
penyediaanprasarananya, dan penguatan posisi tawamya; (3) pemberdayaan
masyarakat
dalam bidang
ekonomi atau
penguatanekonomi
rakyat,
harusdilakukan
secara elegan tanpa menghambat danmendiskiminasikan ekonomi
kuat; untuk
itu
kemitraan antar13
I
.,
5t
Ii
r
I
I
t
I
i
I
I
I
I
I
6Pemberdayar Usaha l\{ikro, Kecil, dan Menengah ] 14
usaha
mikro,
usahakecil
usaha menengah,dan
usaha besaradalah
jalan
yang
harus
ditempuh;
(4)
pemhrdayaanmasyarakat
dalam
bidang ekonomi
adalah
proses penguatanekonomi
rakyat menujuekonomi rakyat
yangkokoh,
modem,efisien;
dan
(5)
pemberdayaanmasyarakat
dalam
bidangekonomi,
tidak
dapatdilakukan
melalui
pendekatanindividu,
melainkan harus melalui pendekatan kelompok.
Kekuanglepatan
pemilihan strategi
pembangunanterhadap negara
dan
masyarakatnya
telah
menghasilkanparadoks
dan tragedi
pembangunanseperti yang
terjadi
padanegara sedang berkembang sebagai berikut:
1.
Pembangunan
tidak
menghasilkan
kemajuan,melainkan
.justru
semakin
meningkatkanketerbelakangan
(hs
development
of
underdeveloPment) .
2.
Melahirkan
ketergantungan (dependency)
negarasedang berkembang terhadap negara maju'
3.
Melahirkan ketergantungan (dependency)pheriphery
lerhadaq cenler.
4.
tvlelahirkan ketergantungan (dependency) masyarakat @rhadaP negu alPemerintah.5.
Melahirkan ketergantungan (dependency) masyarakatkecil
(buruh, usahakecil,
tani, nelayan danlain-lain)
terhadaP Pemilik modal.Pada
pokoknya,
pendekatankonvensional
ini
ditandaioleh
transplantatif
planning,
top
down,
inductive'
capital
intensive,
west-biasedrechnological
transfer, dan
sejenisnya'Beberapa paradigma
pendekatan pembangunan
mulaimengalami pergeseran
dari
yang
konvensional
menujupembangunan altematif, Yaitu:
1.
Pembangunan wilayah (regional development) 'I
I
I
I
I
I t ts l2.
Pembangun; (environmet3.
Pembangunr devclopmen,4
Pembanguni development5.
I,embangunz development6.
Pembangunz hused develtCiri
mencolok Iini
adalah
penekanarpengertian
kelembagakultur. Implikasi
kebijrpada
translbrmative
zt'onntunit)'
empowermterkenal
dengan
p( development).Strategi pemban
dan pemberdayaan dipa
dalam
hubungan
sosmasyarakat. Perubahan l
yang
berlangsung secaharus menikmati.
Begharuslah yang menghasi Pemberdayaan
jembatan
bagi
konsep-kDalam
kerangka pemilprasarana
dan
saranarnelalui
berbagai prog
sebagai rangsangan unt
ekonomi masyarakat. Pr
N{ikro, Kecil, dan Menengah I 14
nengah,
dan
usaha besar)uh;
(4)
pemberdayaanadalah
proses penguatanyat
yangkokoh,
modem,asyarakat
dalam
bidangdui
pendekatan individu. ;lompok.strategi
p€mbangunanya
telah
menghasilkanseperti
yang
terjadi
padaikut:
renghasilkan
kemajuan,)makin
meningkatkandevelopment
af
(d e p e ndency) masyarakat
ni,
nelayan danlain-lain)
onvensional
ini
ditandai)wn,
inductive,
capital
ransfer,
dan
sejenisnya.pembangunan
mulaikonvensional
menuju15
lSiili
!lashiah
n
(dependency)
negara p negara maju.(depe ndency) phe r ip
hery
(depe ndency) masyarakat
mal development).
2. Pembangunan
berwawasan
lingkungan(e nv i r onmenta I deve I o pment ) .
3.
Pembangunan berbasis komunitas (community_based development) .4.
Pembangunan b€rpusat pada rakyat (people-cenrered development).5.
Pembangunan berkelan_jutan
(sustainable development).6.
Pembangunanberbasis
kelembagaan (hstitulion_
based develcipment) .
Ciri
mencolok yang membedakan pendekatanalternatif
ini
adalah
penekanannya
terhadap lokalitas,
baik
dalampengertian
kelembagaan,
komunitas, lingkungan,
mauprmkultur. Irnplikasi
kebijakan
pe-ndekatanini
adalah penekananpada transformative and
transactive
planning, bottom
up,community
empowermenL
dan participatiue,
semuanya
ini
terkenal
dengan
pembangunan
komunitas
(commrmitydevelopment).
Strategi pembangunan
yang
bertumpu pada pemihakandan pemberdayaan dipahami sebagai suatu proses transformasi
dalam
hubungan
sosial,
ekonomi,
budaya,
dan
politik
masyarakat. Perubahan struktural yang diharapkan adalah proses
yang
berlangsung s€caraalamiah,
yaitu
yang
menghasilkanharus menikmati. Begitu
pula
sebaliknya,
yang
menikmatiharuslah yang menghasi lkan.
Pemberdayaan
masyarakat
dapat
dipandang
sebagaijembatan
bagi
konsep-konsep pembangunanmako
dan mikro.Dalam
kerangka
pemikiran
itu
berbagai
input
seperti
dana,prasarana
dan
saranayang
dialokasikan kepada
masyarakatmelalui
berbagai
program
pembangunanharus
ditempetkansebagai rangsangan
untuk
memacu percepatan kegiatan sosialekonomi masyarakat. Proses
ini
diarahkan untuk meningkatkanPemberdayann Usaha Mikc, Kecil, dan l\,tenengah I 16
modal
yang bersumberdari
surplus yangdihasilkan dan
padagtlirannya
dapat menciptakan pendapatan yangdinikmati
olehmasyarakat.
Dengan
demikian,
proses transformasiitu
harusdigerakkan oleh masyarakat sendiri.
Pendekatan utama
dalam
konsep pemberdayaan adalahbahwa masyarakat
tidak
dijadikan objek
dari
berbagai proyekpembangunan,
tetapi
merupakan
subjek
dari
upayapembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep
demikian,
maka pemberdayaan masyarakat harusmengikuti
pendekatan sebagaiberikut:
Pertama, upaya
itu
harus terarah.Ini
yang secara populerdisebut pemihakan.Upaya
ini
ditujukan
langsung kepada yangmemerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi
masalahnya dan sesuai kebutuhannya, Kedua,
progam
ini
haruslangsung
mengikutsertakanatau bahkan
dilaksanakan
oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakatyang akan
dibantu mempunyai
beberapatujuan, yakni
agarbantuan tersebut
efellif
karena
sesuaidengan
kehendakdanmengenali
kemampuanserta kebutuhan mereka.
Selain
itu,sekaligus meningkatkan kemampuan masyarakat
denganpengalaman
dalam
merancang, melaksanakan, mengelola danmempertanggungiawabkan
upaya
peningkatan
diri
danekonominya.
Ketig4
menggunakan pendekatan
kelompok,karena
secarasendiri-sendiri
masyarakatmiskin
sulit
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Jugalingkup
bantuan menjadi
terlalu
luas
jika
perurnganannya dilakukansecara
individu.
Pendekatankelompok
ini
paling efektif
dandilihat
dari penggunaan sumberdaya j uga lebih efisien.Implementasi program pembangunan yang menerapkan
strategi
pemberdayaan masyarakattersebut
merupakan suatukonsukensi
dari
pergeseran paradigma pembangunan nasionalyang
mengarahpada
tercapainyaupaya
pembangunan yangbelpusat pada
manlsia
(peoPle centered development) .t? |
l)emahaman t
me rnerlukan srkap
sl
ini
lrerlolak
dari
sikrsuatu rnasalah sosial
sosial t'ang ada. untt
bukan
han-v-a untukkcnvataan yang ada (l
'I'idak
ada
rncndatangkan perba
selarna para peneliti
yang berdiri
di
lurnerntrrerlakukan war6
obyek yang hanya m
pasit-. Para peneliti
bagian
dari
masvaralrvarga masyarakat yl
rnempunyai hak morz rnempunyai keinginar
Dalam
keranlpeneliti
untuk memalmendampingi secara
yang
diteliti
dalamperbaikan
yang
mer(penelitian
semacamdipisahkan
dari
masrsuatu masyarakat den