• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB 2

LANDASAN TEORI

Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus dijelaskan agar dapat lebih dimengerti.

2.1 Internet

Pada saat sekarang ini, hampir setiap rumah di dunia sudah menggunakan internet. Maraknya penggunaan internet ini juga mendorong perusahaan untuk menggunakan dan mengembangkan bisnisnya melalui internet dan teknologi internet secara lebih mendalam.

Menurut Chaffey (2009, p186), Internet adalah sebuah jaringan komunikasi secara global yang digunakan untuk mengirimkan informasi yang diterbitkan pada World Wide Web (www) dalam sebuah format standart yang berdasarkan pada Hypertext Markup Language (HTML) dengan menggunakan standart protokol yang berbeda seperti HTTP dan TCP/IP

Menurut Strauss dan Frost (2012, p27) Ada tiga tipe dalam mengakses dengan Internet, yaitu :

1. Publik Internet

Jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja.

2. Intranet

Jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML dan browser. Dengan demikian,

(2)

intranet seperti internet mini tetapi dengan proteksi password untuk dikonsumsi internal perusahaan.

3. Extranet

Dua atau lebih jaringan eksklusif yang bergabung untuk tujuan pertukaran informasi. Jika dua perusahaan, atau perusahaan dan pemasok atau pelanggan, menghubungkan intranet mereka, mereka akan memiliki extranet. Akses biasanya hanya secara parsial.

2.1.1 WWW (World Wide Web)

Menurut McLeod, Schell (2007, p60), WWW adalah kumpulan informasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen – dokumen hypermedia disimpan dan diterima dengan menggunakan skema penamaan yang unik. Dalam pemakaian WWW ada beberapa istilah yang berhubungan, yaitu :

Website : Sebuah kumpulan dari beberapa halaman web yang terhubung ke internet yang menyediakan file – file hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain di jaringan.

Hypertext link : Petunjuk yang terdiri dari teks atau gambar yang digunakan untuk mengakses hypertext yang tersimpan di alamat website. Web Page : File hypermedia yang disimpan secara unik di halaman

website.

Homepage : Halaman pertama dari sebuah website yang menghubungkan halaman – halaman lain yang dapat diakses dari halaman utama.

Browser : Sebuah software yang di desain untuk menemukan dan membaca file di internet yang tertulis dalam bahasa HTML.

(3)

Universal Resource Locator (URL) : Alamat unik dari sebuah halaman web.

Protocol : Sebuah set peraturan yang mengelola komunikasi data. HTTP (HyperText Transport Protocol) adalah protokol untuk hypertext. Protokol lainnya adalah FTP (File Transfer Protocol). Di dalam sebuah URL, nama dari sebuah protokol diikuti dengan titik dua ( : ) dan dua garis miring (//).

Domain Name : Alamat dari website dimana halaman web disimpan. Path : Sebuah petunjuk yang pasti dan file dalam website. HTML (atau

HTM) adalah akhiran untuk kode program yang dituju oleh file hypertext.

2.1.2 Meta Tags

Menurut Alimohammadi (2003) dalam jurnalnya yang berjudul “Meta-tag: A means to control the process of Web indexing” mengatakan Meta-tag adalah HTML tersembunyi yang dapat menyediakan pemilik website dan pembuat website dengan sebuah alat untuk melakukan kontrol atas sebuah halaman web yang didaftarkan. Sebagai contoh, sebuah meta-tag dapat menjelaskan konten dari sebuah halaman website.

2.2 E-Business

Pada zaman sekarang ini, bisa dikatakan bahwa hampir semua perusahaan sedang menjalankan dan mengadopsi sistem e-business untuk digunakan di perusahaan dalam melakukan penjualan. Menurut Strauss dan Frost (2009, p6) pengertian E-Business adalah optimasi secara terus – menerus dari kegiatan bisnis sebuah firma dalam

(4)

menggunakan teknologi digital. Hal ini menarik dan mempertahankan konsumen yang pas dan partner bisnis. Ini juga melibatkan komunikasi digital, e-commerce, riset online, dan digunakan di setiap bisnis. Ada sebuah rumus yang diberikan oleh Frost dan Strauss (2009, p6) yaitu :

EB = EC + BI + CRM + SCM + ERP

Rumus ini mengartikan bahwa e-business adalah e-commerce ditambah dengan business intelligence, customer relationship management, supply chain management, dan enterprise resource planning.

2.3 E – Marketing

Pemasaran adalah hal yang paling mendasar dari sebuah perusahaan. Apabila kita ingin meningkatkan penjualan produk kita, maka diperlukan pemasaran yang baik dan terarah. Menurut Chaffey, Mayer, Johnston dan Ellis (2000, p6) e-marketing adalah penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk mencapai tujuan marketing dan mendukung konsep marketing yang modern. Teknologi – teknologi yang digunakan adalah media internet dan media digital yang lainnya seperti kabel dan satelit beserta dengan hardware dan software yang memungkinkan benda – benda tersebut beroperasi dan dapat digunakan.

E–marketing mempengaruhi pasar tradisional dalam dua cara. Pertama, e-marketing menambah efisiensi pada fungsi marketing tradisional. Kedua, teknologi dari e-marketing merubah banyak strategi pemasaran. Perubahan ini merupakan hasil dari model bisnis yang baru yang menambahkan nilai konsumen dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

(5)

2.3.1 Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p29), pemasaran adalah sebuah proses dimana perusahaan menciptakan sebuah nilai untuk pelanggan dan membuat sebuah relasi dengan pelanggan yang kuat dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan. Dalam proses pemasaran ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu :

1) Memahami wilayah pasar dan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan.

2) Membuat sebuah desain strategi pemasaran yang berdasarkan pelanggan.

3) Membuat sebuah program pemasaran terintegrasi yang menyampaikan nilai lebih.

4) Membangun sebuah hubungan yang saling menguntungkan dan membuat pelanggan bahagia.

5) Menangkap nilai balik dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan sebuah keadilan untuk pelanggan.

2.3.2 Konsep Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p33), ada lima konsep strategi dalam melakukan pemasaran, yaitu :

(6)

Ide dari konsep ini adalah konsumen akan lebih memilih produk yang tersedia dan sangat terjangkau. Maka dari itu perusahaan harus fokus dalam meningkatkan produksi dan efisiensi distribusi.

2) Konsep Produk

Ide dari konsep ini adalah bahwa konsumen akan lebih memilih produk yang menawarkan kualitas tertinggi, performa tertinggi, dan fitur terlengkap maka dari itu perusahaan harus mencurahkan tenaganya untuk membuat peningkatan produk secara terus menerus. 3) Konsep Penjualan

Ide dari konsep ini adalah konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali produk tersebut menggunakan promosi dan penjualan secara besar – besaran.

4) Konsep Pemasaran

Sebuah filosofi yang mengartikan bahwa mencapai target organisasi bergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan dari target pasar dan menyampaikan kepuasan yang diinginkan melebihi dari yang dilakukan oleh kompetitor.

5) Konsep Pemasaran Sosial

Ide dari konsep ini adalah sebuah pemasaran perusahaan harus memikirkan apa yang konsumen ingin, kebutuhan dari perusahaan, keinginan konsumen dalam jangka panjang, dan keinginan sosial secara jangka panjang.

(7)

2.4 SWOT

2.4.1 Analisa SWOT

Menurut Robbins dan Coulter (2012, p256) analisa SWOT adalah kombinasi analisa internal dan eksternal dimana hasil analisanya adalah kekuatan perusahaan, kelemahan perusahaan, peluang dan ancaman pada perusahaan.

Gambar 2.1 : Proses analisa SWOT (Ritson, 2011, p43)

Dengan kata lain, tujuan dari strategi alternative yang dihasilkan oleh analisa SWOT seharusnya dapat dibuat di atas

(8)

kekuatan organisasi dalam rangka mengeksploitas kesempatan dan menangkal ancaman serta memperbaiki kelemahan perusahaan.

Pemilihan strategi adalah proses memilih diantara semua alternative yang dihasilkan oleh analisa SWOT. Perusahaan harus dapat mengevaluasi berbagai macam alternatif untuk mencapai tujuan utama mereka. Proses dari pemilihan strategi memerlukan organisasi tersebut untuk mengidentifikasikan sebuah level bisnis, level fungsi, dan level perusahaan. Strategi yang terbaik akan mampu bertahan dan menguntungkan di lingkungan yang cepat berubah yang merupakan fitur dari bisnis yang modern.

2.4.2 Matrix SWOT

Menurut David (2011, p210), Matrix SWOT adalah sebuah alat yang menolong para manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi yaitu : Strategi SO (Strengths–Opportunities), strategi WO (Weaknesses–

Opportunities), strategi ST (Strengths-Threats), dan strategi WT (Weaknesses-Threats). Mencocokin faktor internal dan eksternal pada analisa SWOT adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan dalam melakukan pengembangan terhadap matriks SWOT dan memerlukan pengambilan keputusan yang baik.

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mengambil keunggulan dari kesempatan yang berada di luar perusahaan. Sedangkan strategi WO mengarah kepada meningkatkan kelemahan dalam perusahaan dengan menggunakan kesempatan yang

(9)

berada di luar perusahaan. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman dari luar perusahaan. Strategi WT adalah taktik bertahan yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan di dalam perusahaan dan menghindari ancaman dari luar perusahaan.

2.5 The Input Stage – Formulation Analytical Framework

Menurut David (2011, p208) pada tahap pertama kerangka kerja formulasi terdapat tiga tahap, yaitu :

o EFE ( External Factor Evaluation) Matrix o IFE (Internal Factor Evaluation) Matrix o CPM ( Competitive Profile Matrix)

Tahap pertama juga disebut sebagai Input Stage, yang bertujuan untuk merangkum semua informasi dasar yang diperlukan untuk formulasi strategi. 2.5.1 External Factor Evaluation Matrix (EFE Matrix)

Menurut David (2011, p112) Matriks EFE memungkinkan strategi untuk menyimpulkan dan mengevaluasi keaadaan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan infomasi saingan. Dalam hal ini, Matriks EFE dapat dikembangkan menjadi 5 tahap, yaitu :

1. Membuat daftar kunci faktor eksternal sebagai prosess audit eksternal. Melibatkan beberapa faktor yang berhubungan dengan Opportunities, dan Threats yang dapat mempengaruhi perusahaan

(10)

dan industrinya. Buat daftar dari opportunities terlebih dahulu dan kemudian Threats.

2. Menetapkan nilai kepada setiap faktor yang ada diantara 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilainya mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Nilai yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama dengan 1.0.

3. Menetapkan nilai rating antara 1 sampai 4 kepada setiap faktor eksternal untuk mengindikasikan seberapa efektif faktor – faktor tersebut terhadap strategi perusahaan sekarang, dimana 4 = Sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = tidak baik.

4. Kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan total skor.

5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk mendapatkan total skor pada organisasi.

2.5.2 Competitive Profile Matrix ( CPM )

Menurut David (2011, p153) CPM mengidentifikasikan kompetitor perusahaan yang utama dan kekuatan serta kelemahan kompetitor untuk menyajikan sampel terhadap posisi strategis perusahaan. Nilai pada CPM dan EFE memiliki arti yang sama, tetapi faktor critical success di CPM termasuk faktor internal dan eksternal,

(11)

lalu rating yang tersedia merujuk pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan minor, 2 = kelemahan minor dan 1 = kelemahan utama. Pada CPM, rating dan total nilai pada perusahaan saingan dapat di bandingkan dengan perusahaan. Perbandingan ini memberikan analisis penting tentang informasi strategi internal.

2.5.3 Internal Factor Evaluation Matrix (IFE Matrix)

Menurut David (2011, p154) formulasi ini merangkum dan mengevaluasi kekuatan utama dan kelemahan di area fungsional bisnis, dan juga hal ini menyediakan sebuah dasar untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi semua hubungan yang berada di area tersebut. Matriks IFE dapat dibagi menjadi 5 tahapan yaitu :

1. Membuat daftar dari faktor utama internal. Gunakan 10 – 20 faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Urutkan kekuatan terlebih dahulu lalu kelemahan.

2. Menetapkan nilai kepada setiap faktor yang ada diantara 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilainya mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Nilai yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama dengan 1.0.

3. Menetapkan nilai rating antara 1 sampai 4 kepada setiap faktor eksternal untuk mengindikasikan seberapa efektif faktor – faktor

(12)

tersebut terhadap strategi perusahaan sekarang, dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan sekunder, 2 = kelemahan sekunder, 1 = kelemahan utama.

4. Kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan total skor.

5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk mendapatkan total skor pada organisasi.

2.6 SOSTAC™

Menurut Chaffey (2009, p418) Rencana e-marketing sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah strategi e-business yang digunakan untuk melakukan perincian objektifnya. Dalam hal itu SOSTAC akan sangat berperan untuk membantu perencaan strategi. Kerangka SOSTAC pertama kali dibuat oleh Paul Smith pada tahun 1999 dan kerangka ini menyimpulkan beberapa tahap yang berbeda harus terlibat pada strategi marketing dimulai dari pengembangan strategi sampai pada tahap implementasi. Tahap – tahap yang terlibat dapat disimpulkan seperti :

Situasi – Dimana kita sekarang ? (Situation – where are we now?)

Tujuang – Dimana kita mau berada ? (Objectives – where do we want to be?) Strategi – Bagaimana kita bisa sampai di sana ? (Strategy - how do we get

there?)

Taktik – Bagaimana tepatnya kita kesana ? (Tactics – how exactly do we get there?)

(13)

Kontrol – Apakah kita sampai disana ? (Control – did we get there?)

Gambar 2.2 SOSTAC ™ - Kerangka Kerja Umum

Untuk E-Marketing Pemasaran (Chaffey, 2009, p419)

Berikut ini adalah penjelasan tentang masing – masing tahap :

2.6.1 Situasi – Dimana Kita Sekarang ?(Situation - where are we now?) Menurut Chaffey (2009, p420) situation analysis adalah cara untuk mengerti lingkungan sekarang dan masa depan, dimana perusahaan beroperasi untuk mencapai tujuan strategi dengan apa yang terjadi di tempat kerja. Lingkup pemasaran yang terus berubah memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan produk baru,

(14)

pasar baru, dan media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan saluran baru untuk mencapai mitra bisnis.

Gambar 2.3 : Kerangka Kerja Situation Analysis (Chaffey, 2009, p421)

2.6.2 Tujuan – Dimana kita mau berada ? (Objectives - Where Do We Want To Be?)

Menurut Chaffey (2009, p281) Objectives merupakan pernyataan dan komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan. Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan agar perusahaan akan

(15)

fokus terhadap apa yang ingin dicapai. Pada tahap ini akan didapatkan tujuan realistis dari program e-marketing dan manfaat yang dihasilkan. Hasil ini didapat dari tahapan 5S, yaitu :

1. Sell : Bagaimana cara untuk melakukan penjualan dan mempromosikan produk dan jasa.

2. Serve : Memberikan manfaat tambahan untuk pelanggan dengan memberikan informasi tentang perusahaan.

3. Sizzle : Menciptakan brand awareness dari pelanggan terhadap perusahaan.

4. Speak : Menciptakan hubungan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan.

5. Save : Mengurangi biaya pemasaran, promosi, operasional pada perusahaan dan meningkatkan pendapatan pada penjualan perusahaan.

2.6.3 Strategi – Bagaimana Kita Sampai di Sana ? (Strategy - How Do We Get There?)

Menurut Chaffey (2009, p295) Definisi strategi didorong oleh tujuan dan visi sebagaimana dimaksud pada bagian sebelumnya. Karena strategi disusun berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu untuk sering kembali dan merevisinya.

Target market strategi adalah evaluasi dan pemilihan segmen yang tepat serta pengembangan penawaran yang sesuai. Target market strategi melibatkan empat tahap, yaitu

(16)

Gambar 2.4 Tahapan Dalam Pengembangan Strategi Marketing Sasaran Strategi Pemasaran (Chaffey, 2009, p437)

a. Segmentasi (Segmentation) : Mengidentifikasi kelompok yang berbeda dalam suatu target pasar untuk mengembangkan penawaran produk yang berbeda dan komunikasi untuk kelompok.

b. Target Pasar (Target Market) : Pendekatan pada target digunakan untuk akuisisi online dan melakukan kampanye retensi secara alami akan bergantung pada segmentasi yang ditetapkan.

c. Posisi (Positioning) : Positioning mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk dalam pasar. Positioning berhubungan dengan

(17)

bagaimana konsumen mempersepsikan produk dalam hal dari unsur-unsur nilai. Perusahaan kemudian harus menentukan bagaimana untuk menonjolkan manfaat sebagai keunggulan diferensial atas produk saingan.

2.6.4 Taktik – Bagaimana Tepatnya Kita Kesana ? (Tactics - How Exactly Do We Get There?)

Menurut Chaffey (2009, p449), taktik pemasaran untuk menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional di sekitar bauran pemasaran. Untuk mencapai perencanaan e-marketing yang efektif maka dapat digunakan tahapan pemasaran 7Ps, yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.5 Unsur Marketing Mix (Chaffey, 2009, p449) 1. Produk (Product)

Unsur marketing mix yang melibatkan melakukan riset kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang sesuai. Hal ini dapat

(18)

dilakukan dengan menyediakan customer service, menyediakan informasi produk yang lengkap, testimonial dari user dan lain – lain. 2. Promosi (Promotion)

Unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan dan stakeholder lainnya untuk menginformasikan kepada customer tentang produk dan organisasi.

3. Harga (Price)

Unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan harga organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan model penentuan harga dan untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Contohnya adalah dengan memberikan harga diskon kepada customer yang membeli produk dengan quantity yang banyak. 4. Tempat (Place)

Unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk kepada pelanggan sesuai dengan permintaan dan meminimalkan biaya persediaan, transportasi dan penyimpanan.

5. Orang (People)

Unsur marketing mix yang melibatkan pengiriman layanan kepada pelanggan selama interaksi dengan pelanggan.

6. Proses (Process)

Unsur marketing mix yang melibatkan metode dan prosedur perusahaangunakan untuk mencapai semuafungsi pemasaran. 7. Bukti Fisik (Physical Evidence)

(19)

Unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan.

2.6.5 Tindakan (Action - The Details of Tactics who Does, what and when) Menurut Chavey (2009, p469) action merupakan komponen perencanaan tindakan e-marketing mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan suatu rencana. Hal – hal yang perlu diselesaikan saat menentukan tindakan atau action yaitu tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup uintuk memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback, pelatihan staff, tanggung jawab yang diperlukan untuk keefektifan internet marketing, perubahan struktur organisasi yang diperlukan dalam internet memberikan layanan berbasis internet, dan kegiatan seperti apakah yang dapat dilakukan untuk mengelola website. Berikut hal – hal yang perlu ditentukan dalam menentukan action yakni tasks, resources, rekan kerja dan outsourcing, anggaran termasuk biaya untuk pengembangan, promosi dan pemeliharaan, skala waktu, dan staff.

2.6.5.1 Blueprint

Chaffey (2007, p524) menurut Rosenfeld dan Morville (2002), blueprint adalah menunjukkan sebuah hubungan antara halaman satu dengan yang lainnya dan isi komponen yang lainnya, dan dapat digunakan untuk menggambarkan organisasi, navigasi, dan sistem label.

(20)

Gambar 2.6 Contoh Blueprint (Chaffey, 2009, p637)

2.6.5.2 Wireframes

Chaffey (2007, p574) menurut Wodtke (2002), wireframes adalah sebuah gambar dasar dari setiap halaman, digambar untuk mengindikasikan elemen – elemen setiap halaman, relasi setiap elemen, dan seberapa penting hubungan relatif setiap elemen.

(21)

Gambar 2.7 Contoh Wireframe (Chaffey, 2009, p638)

2.6.5.3 Data Modeling

Menurut Chaffey (2007, p511) sistem Data Modeling menggunakan tehnik yang kuat seperti normalisasi yang digunakan untuk analisa hubungan database dan design.

(22)

2.6.5.4 Ganttchart

Menurut Schwalbe (2004, p192) Ganttchart menyediakan sebuah format standart untuk menggambarkan informasi mengenai jadwal proyek dengan menampilkan kegiatan dari proyek, jadwal mulai proyek dan jadwal selesai proyek dalam bentuk kalender. Ganttchart menunjukkan informasi dalam tugas proyek sebagai bars sepanjang timescale.

2.6.6 Kontrol – Apakah Kita Sampai Kesana ? (Control - Did We Get There?)

Menurut chaffey (2009, p470) kontrol merupakan unsur rencana e-marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan customer view, opini dan teknik baru seperti analisis web-server log files yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, control dapat dicapai melalui kepuasan pelanggan dan monitoring saluran kinerja melalui situs web dan saluran tradisional.

2.6.6.1 Search Engine Optimization (SEO)

Menurut Chaffey (2008, p283), Search Engine Optimization (SEO) melibatkan usaha untuk mencapai posisi tertinggi atau peringkat praktis dalam natural atau organic listings pada halaman hasil pencarian search engine setelah kombinasi

(23)

spesifik dari kata kunci (atau keyphrase) yang telah diketik. Posisi atau peringkat website tergantung pada algoritma yang digunakan oleh setiap search engine untuk menyesuaikan halaman situs dengan konten yang relevan dengan keyphrase yang dimasukan. Google menggunakan 200 faktor atau signal dalam algoritma peringkat pencarian yang dihasilkan. Hal ini meliputi faktor peringkat positif yang membantu meningkatkan posisi dan faktor negatif atau filter yang digunakan untuk menghilangkan search engine spam dari index dimana SEO telah menggunakan pendekatan etis dalam permainan Google index.

Menurut Munchaster (2006) dalam jurnalnya yang berjudul “Search optimisation is key to web site success” mengatakan bahwa sangat penting untuk membuat sebuah brand, jadi ketika seseorang mencari, seseorang tersebut dapat menemukannya. Sebuah strategi SEO adalah sangat penting untuk melengkapi pemasaran untuk menemukan produk yang dijual.

Menurut Volrath (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Top five tips on SEO rankings; How to treat search engine optimisation as an easy-to-follow science” mengatakan bahwa ada lima aturan emas yang harus diikuti dalam memaksimalkan website untuk SEO, yaitu :

1. Keep it useful trendy. 2. Don’t be Flash Many. 3. Go local.

(24)

4. Review your profiles

5. Be original and then promote.

Menurut Chaffey (2008, p287), faktor peringkat yang paling penting terdiri dari beberapa hal, yaitu :

a) Site submission

Sekarang ini banyak cara untuk mendaftarkan sebuah situs baru yaitu dengan registrasi ke banyak mesin pencari yang gratis jika menemukan halaman “Add a URL” (misalnya www.google.com/addurl.html) dan Google kemudian akan secara otomatis mengindeks semua halaman yang terhubung. b) Keyphrase analysis

Kunci untuk search engine optimization yang sukses dan pay per klik adalah mencapai relevansi keyphrase karena ini adalah apa yang search engine berusaha untuk mencocokkan kombinasi kata kunci yang diketik ke dalam kotak pencarian ke halaman konten tujuan yang paling relevan. Dalam menganalisis keyphrase maka digunakan :

a) Demand Analysis. Mengidentifikasi popularitas dari setiap istilah pencarian, relevansinya terhadap barang atau jasa yang memenuhi syarat oleh 'maksud dari pencari' yang ditunjukkan oleh kalimat dan kompetisi di atasnya. Sumber-sumber lain untuk mengidentifikasi keyphrases yang mencakup pengetahuan pasar, situs pesaing,

(25)

keyphrases dari pengunjung yang mengunjungi situs (dari analisis web), alat internal situs pencarian.

b) Performance Analysis. Hal ini menilai bagaimana perusahaan pada saat ini berjalan untuk phrase ini. c) Gap Analysis. Mengidentifikasi untuk setiap frase dan

produk dimana berpotensi besar untuk peningkatan adalah, sehingga dapat menargetkan sumber daya yang sesuai.

d) Set goals and select keyphrases. Mengidentifikasi berbagai jenis keyphrase yang diinginkan untuk terlihat. Terutama yang penting adalah strategic keyphares yang penting untuk sukses.

Menurut Chaffey (2008, p287), dalam meningkatkan peringkat di mesin pencari melalui SEO hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) On-page optimization

Tes yang paling dasar dari relevansi oleh mesin pencari adalah berapa kali frase muncul pada suatu halaman. Akan tetapi, ada banyak faktor yang yang juga diterapkan. Antara lain :

1) Frekuensi

2) Occurrence in headings <h1>, <h2> 3) Occurrence in anchor text of hyperlinks 4) Markup such as bold

(26)

5) Density (the number of times)

6) Kedekatan dari phrase to start of document dan gap antara kata kunci individual.

7) Alternative image text 8) Document meta data b) External linking

Meningkatkan link eksternal sangat penting untuk usaha SEO meskipun kurang mudah untuk mengontrol dan sering diabaikan. Langkah dalam meningkatkan external linking adalah :

1) Mengidentifikasi dan membuat konten dan layanan yang populer. Tahap awal dari pembangunan natural dan pro-active link-building harus dimulai dari pemikiran nilai dari situs tersebut dan jenis konten atau layanan yang berbeda pada setiap halaman yang berbeda.

2) Mengidentifikasi situs mitra potensial. Ada beberapa pilihan untuk menemukan situs mitra. Hal ini membantu mencoba untuk mengidentifikasi jenis situs yang mungkin dapat dihubungkan, misalnya:

a) Direktori dari link b) Situs media tradisional

c) Niche online-only media sites d) Asosiasi dagang

(27)

e) Manufacturers, suppliers dan other business partners

f) Press release distribution sites

g) Bloggers termasuk customers dan partners h) Social networks.

c) Internal link-structures.

Prinsip yang paling penting adalah untuk memasukkan frase unik yang digunakan oleh pencari dalam anchor text dari sebuah hyperlink untuk menunjuk ke konten yang relevan.

2.6.6.2 Google Analytics

Menurut Maddox (2005) dalam jurnalnya yang berjudul ”Google’s New Freebie: Web Site Analytics” mengatakan bahwa Google Analytics adalah sebuah servis yang berdasarkan pada teknologi dari web analytics yang menyediakan berbagai macam informasi seperti kata kunci apa yang menarik pengunjung terbanyak, iklan e-mail seperti apa yang dapat mengundang paling banyak konsumen dan bagaimana cara untuk mendesain halaman web yang menarik perhatian konsumen.

Menurut Plaza (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “Google Analytics: Intelligence For Information Professionals” mengatakan web analytics seperti Google Analytics telah menjadi gudang data website yang menyediakan analisa secara luas dan analisa non-strategi. Web analytics juga menunjukan tipe

(28)

pengunjung yang ada di website, darimana pengunjung berasal, bagaimana pengunjung bisa datang ke website, apa yang pengunjung lakukan ketika melihat website, dan memberitahu apakah tujuan perusahaan sudah tercapai. Web analytics berfungsi sebagai pemberi alat-alat untuk informasi dalam menyediakan sebuah pemahaman dari dorongan para pengunjung dalam menelusuri website.

(29)

2.7 Kerangka Berpikir

Gambar

Gambar 2.1 : Proses analisa SWOT (Ritson, 2011, p43)
Gambar 2.2 SOSTAC ™ - Kerangka Kerja Umum
Gambar 2.3 : Kerangka Kerja Situation Analysis (Chaffey, 2009, p421)
Gambar 2.4 Tahapan Dalam Pengembangan Strategi Marketing  Sasaran Strategi Pemasaran (Chaffey, 2009, p437)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan independen dalam ketentuan ini adalah bahwa setiap keputusan yang dibuat dan ditetapkan Badan Pengawas tidak dapat dipengaruhi dan terlepas dari pengaruh

“Adalah sangat penting bagi PSI untuk memastikan kualitas APBD Kota Tangsel, di mana setiap rupiah uang rakyat harus diperuntukkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan

a. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Kerjasama Luar Negeri yang di laksanakan pada hari Kamis, tanggal 10 Desember 2020 bertempat di ruang rapat TIK Gd. Dinas Kominfo

Indikator yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif tipe everyone is a teacher here dapat terlaksana dengan baik dan

Menurut (Muawanah &amp; Poernawati, 2015:407) “Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau

Keberkesanan wakaf tunai dilihat dari perspektif prestasi kutipan dana wakaf di Selangor dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah membuat perancangan yang rapi

Terjadinya penurunan kualitas air karena adanya kadar minyak yang terkandung pada telur yang telah menetas (larva), sehingga hal ini memberikan pengaruh yang

1. Kesepakatan antara kedua belah pihak. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.. Sesuatu hal tertentu, dalam hal ini untuk menerima karyawan/mampekerjakan karyawan.