• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA

MANAJERIAL

I Gede Cahyadi Putra 1), I Gusti Ngurah Bagus Gunadi 2),

1, Prodi Akuntansi, FE Universitas Mahasaraswati Denpasar

email: cahy4dini@yahoo.com

2 Prodi Manajemen, FE Universitas Mahasaraswati Denpasar

email: bgsgunadi@yahoo.com ABSTRAK

Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran yang disusun berdasarkan kehendak atasan tanpa partisipasi bawahan dapat menimbulkan kesulitan bagi bawahan untuk mencapainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan variabel budaya paternalistik dan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan pada hotel berbintang yang ada di Kota Denpasar. Pemilihan sampel didasarkan pada teknik purposive sampling. Berdasarkan metode tersebut diperoleh 11 hotel berbintang yang ada di Kota Denpasar dijadikan sebagai sampel penelitian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa budgetary goal

characteristics berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Budaya paternalistik

mempunyai pengaruh yang negatif pada hubungan antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif pada

hubungan antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial. Kata Kunci: Kinerja Manajerial, Budgetary Goal Characteristics, Budaya

ABSTRACT

Managerial performance is one factor that can be used to improve organizational effectiveness. The performance will be said to be effective if the parties involved or subordinates have the opportunity to participate in the budgeting process. The budget is based on the will of superiors without the participation of subordinate may cause difficulties for subordinates to achieve it. The purpose of this study was to examine and obtain empirical evidence budgetary goal characteristics influence on managerial performance with variable paternalistic culture and organizational commitment as a moderating variable. This research was conducted at the five-star hotel in the city of Denpasar. The sample selection was based on a purposive sampling techniques. Under this method gained 11 five-star hotel in the city of Denpasar serve as a sample. Based on the analysis it can be concluded that the budgetary goal characteristics positive effect on managerial performance. Paternalistic culture has a negative influence on the relationship between budgetary goal characteristics and managerial performance, while the organizational commitment has a positive influence on the relationship between budgetary goal characteristics and managerial performance.

(2)

PENDAHULUAN

Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran yang disusun berdasarkan kehendak atasan tanpa partisipasi bawahan dapat menimbulkan kesulitan bagi bawahan untuk mencapainya. Sebaliknya apabila anggaran disusun berdasarkan kehendak bawahan dapat menimbulkan rendahnya motivasi bawahan dalam mencapai target-target yang optimal.

Kenis (1979:707) menyimpulkan bahwa variasi dalam penyusunan anggaran manajer tingkat atas seperti yang direfleksikan dalam budgetary goal charateristics memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dari manajer tingkat bawah. Oleh karena itu agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan secara efektif, penyusunan dan penerapan anggaran harus memperhatikan lima dimensi budgetary goal charateristics yaitu : (1) partisipasi dalam penyusunan anggaran (budgetary participation), (2) kejelasan sasaran anggaran (budget goal clarity), (3) kesulitan sasaran anggaran (budgeting goal difficulty), (4) evaluasi anggaran (budgeting evaluation) dan (5) umpan balik anggaran (budgeting feedback).

Budaya suatu negara mampu mempengaruhi keefektifan sistem penganggaran. Apalagi dalam kehidupan organisasi terbentuk suasana dan budaya organisasi yang sedikit banyak masih ditandai oleh sifat budaya tradisional. Ardika dan Putra (2004:152) menyatakan banyak masyarakat Bali masih memegang teguh nilai-nilai budaya paternalisitik yang berorientasi ke atas, menunggu petunjuk dan panutan serta kurang inisiatif.

Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta niat untuk mempertahankan keanggotannya dalam organisasi itu (Arfan dan Ishak, 2005:35). Penelitian ini dilakukan pada hotel berbintang yang ada di Kota Denpasar, karena komitmen organisasi pegawai hotel cenderung lebih kuat mengutamakan pelayanan service yang excelent dengan mengutamakan kepuasan dari pelanggan. Sektor pariwisata merupakan sektor yang diandalkan dan memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Kota Denpasar. Banyaknya jumlah objek wisata di Kota Denpasar menumbuhkan sektor jasa lain seperti Hotel dan restoran yang ikut mendukung pariwisata di Kota Denpasar.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah budaya paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh pada hubungan

budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota

Denpasar?

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial

Kinerja manajer akan dikatakan efektif apabila tujuan organisasi yang telah tertuang dalam anggaran dapat tercapai. Kinerja manajer juga dapat diukur dari kelima dimensi

budgetary goal characteristics, yaitu partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan

anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan kesulitan sasaran anggaran. Kelima dimensi budgetary goal characteristics tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja (Kenis, 1979:707). Partisipasi dapat

(3)

meningkatkan kinerja karena partisipasi memungkinkan bawahan mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan kepada atasannya dan partisipasi dapat memungkinkan bawahan untuk memilih tindakan yang dapat membangun komitmen dan dianggap sebagai tanggung jawab atas apa yang telah dipilih. Oleh karena itu, partisipasi dalam hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajerial secara keseluruhan. Kejelasan sasaran anggaran mencerminkan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara spesifik dan jelas sehingga dapat dipahami oleh orang yang bertanggung jawab dalam pencapaiannya. Apabila sasaran tidak disebutkan secara spesifik akan menyebabkan kebingungan yang akan berdampak buruk terhadap kinerja. Evaluasi dan umpan balik terhadap sasaran anggaran merupakan variabel penting yang memberikan motivasi kepada manajer. Dengan adanya umpan balik yang diperoleh dari pencapaian sasaran anggaran dan dilakukannya evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan, maka karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan terhadap anggaran. Tujuan anggaran adalah range dari sangat longgar dan mudah dicapai sampai sangat ketat dan tidak dapat dicapai (Munawar, 2006). Tujuan anggaran yang mudah dicapai akan gagal untuk memberikan suatu tantangan untuk partisipan dan memiliki sedikit pengaruh motivasi. Sebaliknya tujuan yang sangat ketat dan tidak dapat dicapai, mengarahkan pada perasaan gagal, frustasi dan tingkat aspirasi yang rendah. Penelitian Paramita (2006), Rahmawati (2008) dan Wiratmi, dkk (2014) menemukan bukti bahwa budgetary goal characteristics berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial perusahaan-perusahaan cargo yang ada di Kota Denpasar. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

H1 : Budgetary goal characteristics berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Pengaruh Budaya Paternalistik terhadap Hubungan antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial

Budaya organisasi yang berkembang di Indonesia khususnya Bali adalah budaya paternalistik. Ardika dan Putra (2004:152) menyatakan banyak masyarakat Bali yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya paternalistik yaitu berorientasi ke atas, menunggu petunjuk dan panutan serta kurang inisiatif. Menurut Paramita (1992:10) budaya paternalistik merupakan pola hubungan yang ditandai oleh kekuasaan yang bersifat pribadi oleh atasan atau pimpinan dan berorientasi pada pola hubungan patron-klien. Hubungan patron-klien merupakan suatu hubungan antar dua pihak, dimana pihak patron sebagai orang yang melindungi (atasan) dan pihak klien sebagai pihak yang diayomi (bawahan). Pada pola hubungan seperti ini, atasan yang berperan sebagai “bapak” lebih tahu akan segala hal sehingga bawahan merasa tidak enak jika menyampaikan usulan apalagi mengkritik kesalahan atasan. Perhatian yang diberikan pada anak buah bersifat pemenuh aspek kebutuhan sosial, material, spritual dan emosional. Anak buah yang memperoleh perlindungan dengan segala loyalitas dan sukarela akan memenuhi perintah atasan serta berusaha untuk menyenangkannya. Tipe manajemen seperti ini akan mengurangi inisiatif bawahan atau dengan kata lain menghambat adanya partisipasi. Dengan demikian apabila suatu perusahaan menganut budaya paternalistik yang kuat dapat pula mempengaruhi keempat dimensi budgetary goal charateristic lainnya yaitu kejelasan sasaran anggaran,

(4)

umpan balik anggaran, evaluasi dan kesulitan sasaran anggaran yang dapat menurunkan kinerja manajer dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penelitian Murthi (2008) menemukan bukti empiris bahwa budaya paternalistik mampu memperlemah pengaruh

budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial. Penelitian Wiratmi (2014)

menunjukkan hasil bahwa budaya paternalistik dapat bertindak sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

H2 : Budaya paternalistik memperlemah hubungan antara budgetary goal characteristics

dengan kinerja manajerial.

Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Hubungan antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial

Menurut Arfan dan Ishak (2005:35) komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta niat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen organisasi dapat tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi. Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sehingga berpengaruh pada budgetary goal characteristic dan kemauan mengerahkan usaha atas nama organisasi akan meningkatkan kinerja manajerial secara keseluruhan. Sebaliknya apabila anggota organisasi memiliki komitmen organisasi yang rendah maka dapat pula mempengaruhi

budgetary goal characteristic dan dapat menurunkan kinerja manajerial. Penelitian Wiratmi

(2014) menemukan bahwa komitmen organisasi dapat bertindak sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.

H3 : Komitmen organisasi memperkuat pengaruh budgetary goal characteristics

terhadap kinerja manajerial. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar sebanyak 23 hotel (Dinas Pariwisata Kota Denpasar, 2015). Pemilihan sampel dengan teknik

purposive sampling. Kriteria-kriteria sampel adalah 1) hotel bintang 3 keatas. 2) Hotel yang

telah beroperasi lebih dari 2 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 11 Hotel bintang 3 keatas dari 23 hotel berbintang yang ada di Kota Denpasar.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Kelima karakteristik tujuan penganggaran disajikan dalam bentuk isian daftar pernyataan yang menggunakan skala likert. Point-point yang digunakan untuk pengukuran

(5)

(1979) dan Muslimah (1998) dalam Kurnia (2004). Daftar pernyataan berjumlah 26 item, yang terdiri dari 5 item untuk partisipasi dalam penyusunan anggaran, 3 item untuk kejelasan sasaran anggaran, 5 item kesulitan sasaran anggaran, 10 item untuk evaluasi anggaran dan 3 item untuk umpan balik anggaran

Kinerja manajerial adalah kinerja para manajer hotel berbintang di Kota Denpasar yang terlibat dalam penyusunan anggaran meliputi bidang perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan. Variabel kinerja manajerial disajikan dalam bentuk isian daftar pernyataan yang menggunakan skala likert yang terdiri dari 9 item pernyataan

Budaya paternalistik meliputi nilai-nilai, keyakinan dan persepsi bawahan yang merasa bahwa atasan seharusnya senantiasa membantu memecahkan masalah pribadi mereka dengan memberikan pemenuhan aspek kebutuhan sosial, material, spiritual dan emosional. Variabel budaya paternalistik disajikan dalam bentuk isian daftar pernyataan yang menggunakan skala

likert yang terdiri dari 7 item pernyataan.

Komitmen organisasi mencakup rasa kebanggaan, kepedulian dan kesediaan bekerja lebih keras demi mencapai kesuksesan organisasinya. Variabel komitmen organisasi disajikan dalam bentuk isian daftar pernyataan yang menggunakan skala likert yang terdiri dari 9 item pernyataan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan moderated regression analysis (MRA) untuk menguji pengaruh variabel independen pada variabel dependen dengan model regresi sebagai berikut:

KM =  + β1BGC+ β2BP + β3KOR + β3BGC*BP + β4BGC*KOR + e

Keterangan:

KM : Kinerja Manajerial

 : Konstanta

β : Koefisien Regresi

BGC : Budgetary Goal Charateristics

BP : Budaya Paternalistik

KOR : Komitmen Organisasi

e : error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial

Berdasarkan hasil analisis variabel budgetary goal charateristics (BGC) mempunyai nilai t sebesar 2,087 dengan signifikansi sebesar 0,046 serta koefisien regresi sebesar 1,391. Hal ini berarti hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa budgetary goal

charateristics berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial diterima.

Partisipasi setiap komponen yang terlibat mampu mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan kepada atasannya dan partisipasi dapat memungkinkan bawahan untuk memilih tindakan yang dapat membangun komitmen dan dianggap sebagai tanggung jawab atas apa yang telah dipilih sehingga kinerja manajerial menjadi meningkat. Kejelasan sasaran

(6)

anggaran yang spesifik dan jelas ditetapkan oleh manajemen hotel sehingga mudah dipahami dan mampu dicapai dengan baik oleh pelaksana anggaran. Proses evaluasi dan umpan balik juga telah efektif dilaksanakan sehingga pencapaian sasaran anggaran dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan, berjalan dengan optimal. Karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerja untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan terhadap anggaran. Tujuan anggaran yang mudah dicapai memberikan suatu tantangan untuk partisipan dan memiliki pengaruh motivasi. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa budgetary goal charateristics yang ada pada pengelolaan hotel berbintang di Kota Denpasar mampu meningkatkan kinerja manajerial.

Hasil penelitian mendukung hasil penelitian Paramita (2006), Rahmawati (2008) dan Wiratmi, dkk (2014) menemukan bukti bahwa budgetary goal characteristics berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Tetapi hasil penelitian tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnia (2004), dan Murthi (2008) yang menemukan bahwa budgetary

goal characteristics tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Pengaruh Budaya Paternalistik terhadap Hubungan antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial

Berdasarkan hasil analisis variabel interaksi antara budgetary goal charateristics dengan budaya paternalistik (BGC*BP) mempunyai koefisien regresi sebesar -0,047 dengan nilai signifikansi sebesar 0,017. Hal ini berarti hipotesis kedua yang menyatakan bahwa budaya paternalistik berpengaruh negatif terhadap hubungan antara budgetary goal

charateristics dengan kinerja manajerial diterima.

Masyarakat Indonesia dan Bali khususnya masih memegang teguh nilai-nilai budaya paternalistik yaitu berorientasi ke atas, menunggu petunjuk dan panutan serta kurang inisiatif. Budaya paternalistik merupakan pola hubungan yang ditandai oleh kekuasaan yang bersifat pribadi oleh atasan atau pimpinan dan berorientasi pada pola hubungan patron-klien. Tipe manajemen seperti ini mengurangi inisiatif bawahan. Dengan demikian budaya paternalistik yang kuat dapat pula mempengaruhi keempat dimensi budgetary goal charateristic lainnya yaitu kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi dan kesulitan sasaran anggaran yang dapat menurunkan kinerja manajer dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya paternalistik yang ada di lingkungan hotel berbintang di kota Denpasar masi kuat dan hal ini mampu memperlemah pengaruh budgetary

goal charateristic terhadap kinerja manajerial.

Penelitian ini mendukung hasil penelitian Murthi (2008) menemukan bukti empiris bahwa budaya paternalistik mampu memperlemah pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial. Penelitian Wiratmi (2014) menunjukkan hasil bahwa budaya paternalistik dapat bertindak sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Tetapi hasil penelitian tidak konsisten dengan penelitian Paramita (2006) dilakukan pada perusahaan Cargo di Kota Denpasar. Hasil penelitian ini adalah budgetary goal characteristics berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial dan budaya paternalistik serta komitmen organisasi tidak mampu mempengaruhi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja

(7)

Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Hubungan antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial

Berdasarkan hasil analisis variabel interaksi antara budgetary goal charateristics dengan komitmen organisasi (BGC*KOR) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,040 dengan nilai signifikansi sebesar 0,042. Hal ini berarti hipotesis yang ketiga yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap hubungan antara budgetary goal

charateristics dengan kinerja manajerial diterima.

Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta niat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen organisasi dapat tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi. Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu pada karyawan hotel berbintang di Kota Denpasar menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sehingga berpengaruh pada budgetary goal characteristic dan kemauan mengerahkan usaha atas nama organisasi meningkatkan kinerja manajerial secara keseluruhan.

Penelitian ini mendukung hasil penelitian Wiratmi (2014), dan Rahmawati (2008) menemukan bahwa komitmen organisasi merupakan variabel moderating terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Tetapi penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Murthi (2008), Paramita (2006) dan Kurnia (2004) yang menemukan bahwa komitmen organisasi tidak mampu mempengaruhi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh variabel budgetary goal

charateristics berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Budaya paternalistik

berpengaruh negatif terhadap hubungan antara budgetary goal charateristics dengan kinerja manajerial dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap hubungan antara

budgetary goal charateristics dengan kinerja manajerial.

Penelitian ini dilakukan pada hotel bintang tiga keatas yang ada di kota Denpasar. Penelitian menggunakan kuesioner dalam pengukuran variabel-variabel penelitian. Kesulitan yang dihadapi dalam penyebaran kuesioner adalah aktivitas responden yang sibuk sehingga kurang meluangkan waktu untuk pengisian kuesioner penelitian ataupun diisi kemungkinan ada beberapa pertanyaan yang dijawab tidak sesuai dengan kondisi di hotel bersangkutan. Hal tersebut akan mempengaruhi obyektivitas dari jawaban kuesioner yang disebarkan. Berdasarkan pengalaman itu penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan pemberian souvenir atau sejenisnya agar responden lebih semangat mengisi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ardika dan Darma Putra. 2004. Politik Kebudayaan dan Identitas Etnik. Denpasar : Fakultas sastra Universitas Udayana.

Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta : Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Cetakan

V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Kenis, I. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review Vol. LIV No. 4. pp 707. Diambil Mei, 2, 2015 dari http://www.jstor.org.

Munawar. 2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Kupang. Disampaikan pada

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang 23-26 Agustus 2006.

Murthi, Ida Ayu Mas M. dan Sujana, I Ketut. 2008. Pengaruh Budgetary Goal

Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah Di

Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana.

Paramita, Citra Komang. 2006. Pengaruh Budgetary Goal Charateristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Cargo di Kota Denpasar. Skripsi Sarjana Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.

Rahmawati, Fitroh . 2008. Analisis pengaruh Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Skripsi. Sarjana Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ratnawati Kurnia. 2004. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII. Denpasar Bali, 15-16 Desember 2004.

Statistik Pariwisata Bali 2014. Dinas Pariwisata Provinsi Bali

Wiratmi, Wangi., Yuniarta, Gede Adi., dan Atmadja, Anantawikrama Tungga. 2014. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Kinerja Manajerial dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderasi. e-Journal S1

Referensi

Dokumen terkait

Tanggal Waktu Tempat Kuota Program Studi N P M.. 08.00 s/d 09.00

Penelitianini akan mengungkap apakah 5 partai politik dengan perolehan suara tertinggi di 5 kabupaten/kota di provinsi bali memenuhi unsur kepatuhan ketepatan waktu

Hebatnya, TUHAN tidak hanya angkat senjata bagi orang Kristen yang melawan Iblis, tetapi juga yang melawan diri-Nya sendiri.. Sebab, baik dalam diri orang Kristen yang berperang

Kesimpulan yang didapat dari perekayasaan ini adalah aplikasi ini dapat memberikan pembelajaran mengenai pembuatan, kegunaan, dan evaluasi pembelajaran dari Ketupat Nasi

Penulis mengambil judul “Hubungan Kualitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Relasi Antara Customer Service Officer dan Pelanggan Mal Malioboro Yogyakarta.” Pengambilan judul

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara observasi, studi dokumentasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang data rekam

Faktor-faktor risiko yang lain meliputi tekanan darah yang tinggi (hipertensi), kerusakan pada otot jantung karena serangan jantung, mengkonsumsi alkohol, riwayat

4 Layout sistem irigasi curah di Desa Tenilo, Gorontalo 10 5 Layout sistem irigasi curah di Desa Akar-Akar, Nusa Tenggara Barat 12 6 Hasil simulasi tekanan sprinkler pada