• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR. Demikian publikasi ini disampaikan semoga bermanfaat, kritik dan saran untuk perbaikan publikasi ini sangat kami harapkan dan hargai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR. Demikian publikasi ini disampaikan semoga bermanfaat, kritik dan saran untuk perbaikan publikasi ini sangat kami harapkan dan hargai."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

 

PENGANTAR

Analisis Hujan September 2012 dan Prakiraan Hujan Nopember, Desember 2012

dan Januari 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 260 stasiun dan pos hujan

diambil sampel untuk daerah prakiraan sekitar 99 stasiun dan pos hujan di Propinsi

Sulawesi Selatan. Selain berdasarkan masukan data tersebut, prakiraan sifat hujan dan

curah hujan ini dibuat dengan mempertimbangkan dinamika atmosfer yang setiap

pertengahan bulan dibahas dalam pengkajian iklim/cuaca bulanan.

Disamping informasi di atas laporan ini dilengkapi dengan informasi cuaca ekstrim

harian. Analisis dan prakiraan disajikan dalam bentuk tabel dan peta.

Informasi ini juga memperbaharui prakiraan sifat dan curah hujan yang diterbitkan

pada bulan Agustus 2012 dalam Buletin Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 Sulawesi

Selatan, dan Buletin bulanan yang diterbitkan Agustus 2012 dan September 2012.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pengamat curah hujan, pengamat SMPK

dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba,

Enrekang, Gowa, Luwu Timur, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Makassar, Maros,

Palopo, Pangkep, Pare-Pare, Pinrang, Sidrap, Sinjai, Soppeng, Tana Toraja, Wajo

yang telah melaporkan data curah hujan tepat waktu.

Bagi stasiun hujan/SMPK yang belum mengirimkan data curah hujan/data iklim tepat

waktu kami sangat mengharapkan data curah hujan/ data iklim telah dilaporkan lewat pos

atau Fax. (0411) 372367 paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan data hujan

dekade/sepuluh harian yang dikirim setiap dekade dalam format (Lampiran 7) melalui SMS

No.HP : 081241494601.

Publikasi Prakiraan Curah Hujan Nopember, Desember 2012 dan Januari 2013

Sulawesi Selatan ini dikirimkan ke Gubernur, Walikota, Bupati, Instansi Pemerintah dan

Swasta yang terkait se Sulawesi Selatan guna kepentingan Daerah dalam menentukan

kebijakan perencanaan pembangunan pertanian dan pembangunan lainnya.

Demikian publikasi ini disampaikan semoga bermanfaat, kritik dan saran untuk

perbaikan publikasi ini sangat kami harapkan dan hargai.

Maros, Oktober 2012

KEPALA

STASIUN

KLIMATOLOGI

KELAS I MAROS

Ir. KARTIAMAN DAMANIK

NIP. 19561210 197611 1 001

(3)

ii

 

DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

PENGERTIAN ... iv

I. RINGKASAN ... 1

II. ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT ... 3

A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT SEPTEMBER 2012 ... 3

B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT

NOPEMBER DAN DESEMBER 2012 ... 4

III. ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2012 ... 5

A. ANALISIS CURAH HUJAN SEPTEMBER 2012 ... 5

B. ANALISIS SIFAT HUJAN SEPTEMBER 2012 ... 5

C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM SEPTEMBER 2012 ... 7

IV. PRAKIRAAN HUJAN NOPEMBER, DESEMBER 2012 DAN JANUARI 2013 ... 8

A. PRAKIRAAN HUJAN NOPEMBER 2012 ... 8

1. Prakiraan Curah Hujan Nopember 2012 ... 8

2. Prakiraan Sifat Hujan Nopember 2012 ... 9

B. PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2012 ... 10

1. Prakiraan Curah Hujan Desember 2012 ... 10

2. Prakiraan Sifat Hujan Desember 2012 ... 11

C. PRAKIRAAN HUJAN JANUARI 2013 ... 13

1. Prakiraan Curah Hujan Januari 2013 ... 13

2. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2013 ... 14

V. ANALISIS MUSIM KEMARAU 2012 (s/d SEPTEMBER 2012)

DI SULAWESI SELATAN ... 16

 

 

 

 

 

 

 

(4)

iii

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1a. TABEL ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2012

DI SULAWESI SELATAN ... 17

Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOPEMBER 2012

DI SULAWESI SELATAN ... 19

Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012

DI SULAWESI SELATAN ... 21

Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2013

DI SULAWESI SELATAN ... 23

Lampiran 2a. ANALISIS SIFAT HUJAN SEPTEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 25

Lampiran 2b. DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN SEPTEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 25

Lampiran 3a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN NOPEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 26

Lampiran 3b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN NOPEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 26

Lampiran 4a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 27

Lampiran 4b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 27

Lampiran 5a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2013

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 28

Lampiran 5b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2013

PROPINSI SULAWESI SELATAN ... 28

Lampiran 6. ANALISIS AWAL MUSIM KEMARAU 2012

(s/d SEPTEMBER 2012) DI SULAWESI SELATAN ... 29

Lampiran 7. FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS... .. 30

(5)

iv

 

PENGERTIAN

1. EL-NINO DAN LA-NINA

El Nino merupakan fenomena global dari system interaksi lautan atmosfer yang ditandai

memanasnya suhu muka laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomaly suhu

muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauh

mana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan

wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan

diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu

perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup

hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di

Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah

Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu

anomali suhu muka laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah

(Nino 3,4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia

meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia.

Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah

Indonesia.

2. DIPOLE

MODE

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia yang

dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan

pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali

suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI).

Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian

barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia

bagian barat.

3. CURAH

HUJAN

Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar

dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu)

mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang

datar seluas 1 m

2

dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.

4. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN

Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama

28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.

(6)

v

 

5. SIFAT

HUJAN

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu

bulan di suatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama periode 30 tahun (1981

– 2010) pada bulan dan tempat yang sama.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 katagori, yaitu :

a. Atas Normal (AN)

: jika nilai perbandingannya

> 115%

b. Normal (N)

: jika nilai perbandingan antara

85% - 115%

c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya

< 85%

6. INTENSITAS CURAH HUJAN

Kriteria intensitas curah hujan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

ƒ Hujan Ringan dengan intensitas 5 – 20 mm/hari

ƒ Hujan Sedang dengan intensitas 20 – 50 mm/hari

ƒ Hujan Lebat dengan intensitas 50 – 100 mm/hari

ƒ Hujan Sangat Lebat dengan intensitas >100 mm/hari

(7)

1

I. RINGKASAN

1. Pada bulan September 2012 Indeks Nino 3.4 bernilai +0.5 ºC atau berada pada

kondisi El Nino Lemah. Hal ini signifikan dalam mengurangi massa uap air dari

Samudera Pasifik ke wilayah Indonesia, sementara kondisi Dipole Mode pada

bulan September 2012 bernilai +0.90 (kuat positif). Kondisi ini signifikan dalam

mengurangi curah hujan di Indonesia bagian Barat. Prediksi indeks Nino 3.4 bulan

Nopember dan Desember 2012 menunjukkan kondisi El Nino Lemah, sedangkan

untuk prediksi Dipole Mode beberapa bulan ke depan dalam kondisi normal

(Positif). Hal ini tidak signifikan dalam menambah atau mengurangi curah hujan di

Indonesia bagian barat.

Pada bulan September 2012, sirkulasi angin di lapisan 850 mb umumnya bertiup

dari Timur. Pada Belahan Bumi Selatan Indonesia angin bertiup dari arah Timur

dan Tenggara, sedangkan di Belahan Bumi Utara Indonesia bertiup dari arah Barat

dan Barat Daya. Daerah konvergensi atau intertropical convergence zone (ITCZ)

berada di sekitar garis khatulistiwa.

Dari analisis liputan awan (cloud cover) selama bulan September 2012, liputan

awan-awan tebal mendominasi di Perairan Filipina dan Laut Cina Selatan. Untuk

wilayah Indonesia umumnya liputan awan tebal terdapat di Sumatera bagian utara,

Kalimantan bagian tengah dan sebagian besar Papua. Jika dibandingkan terhadap

normalnya, daerah liputan awan pada bulan September 2012 lebih sedikit.

Kondisi anomali suhu muka laut sekitar wilayah Indonesia pada awal bulan

September 2012 pada umumnya berkisar antara -0.8 º C s/d +0.6 ºC. Kondisi ini

cukup dingin dan signifikan dalam mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Prediksi anomali SPL di sekitar perairan Indonesia pada Nopember dan Desember

2012 berkisar -1.0 º C s/d +1.0 º C dengan di Laut Jawa bagian selatan cenderung

dingin

.

2. Hasil analisis curah hujan pada bulan September 2012, curah hujan Sulawesi

Selatan

0 – 300 mm. Curah hujan daerah Sulawesi Selatan di atas 200 mm

meliputi sebagian Luwu Utara bagian timur dan sebagian Luwu Timur bagian barat

dan timur. Sedangkan curah hujan relatif cukup tinggi, lebih dari 300 mm, tidak

terjadi.

Analisis sifat hujan pada bulan September 2012 di Sulawesi Selatan umumnya

bersifat

Bawah Normal (BN) kecuali Makassar bagian selatan, Soppeng bagian

selatan, sebagian kecil Barru bagian utara, sebagian kecil Tana Toraja/Toraja

Utara/Enrekang, Selayar bagian selatan, sebagian Luwu/Luwu Timur dan sebagian

besar Luwu Utara bersifat Normal

(N). Sedangkan Bantaeng,

(8)

2

Jeneponto/Gowa/Bulukumba bagian timur, Barru/Selayar bagian utara, sebagian

besar Tana Toraja/Toraja Utara, sebagian Luwu Utara bagian timur dan sebagian

Luwu Timur bagian barat dan timur bersifat Atas Normal (AN).

Analisis curah hujan ekstrim harian bulan September 2012 dengan kategori Lebat

50 – 100 mm/hari, terjadi di Bulukumba (Kajang), Enrekang (Enrekang), Gowa

(BPP. Malakaji), Luwu Timur (PT. Inco), Luwu Utara (SMPK. Bone-bone), Sinjai

(Pasir Putih), dan Tana Toraja (Stamet Pongtiku). Sedangkan Hujan Sangat Lebat

lebih dari 100 mm per hari terjadi di Luwu Timur (Burau).

3. Pada

bulan

Nopember 2012, curah hujan di Sulawesi Selatan diprakirakan antara

21 – 500 mm. Daerah dengan curah hujan di atas 400 mm

meliputi Toraja Utara

bagian tengah.

Sifat hujan pada bulan Nopember 2012 di Sulawesi Selatan diprakirakan

umumnya Normal (BN) kecuali Palopo, Wajo, Soppeng bagian utara, Barru bagian

utara, Pangkep bagian utara, Bone bagian Utara, Maros bagian barat, Makassar,

Gowa bagian Selatan, Takalar bagian utara, Jeneponto, Bantaeng bagian barat,

Bulukumba diprakirakan Bawah Normal (BN), dan Luwu Utara bagian Utara, Luwu

Timur bagian Barat diprakirakan Atas Normal (AN) .

4. Pada

bulan

Desember 2012, curah hujan di Sulawesi Selatan diprakirakan antara

51 – lebih dari 500 mm. Daerah dengan curah hujan di atas 500 mm meliputi

Pangkep bagian timur, Maros bagian utara, Makassar, Gowa bagian utara.

Sifat hujan pada bulan Desember 2012 di Sulawesi Selatan diprakirakan

umumnya bersifat Normal (N)

kecuali Luwu Timur bagian Barat, Pinrang

bagianUtara, Luwu bagian tengah, Pare-Pare, Sidrap bagian selatan, Wajo bagian

Barat, Soppeng bagian utara, Barru bagian Selatan, Bone bagian Utara, Pangkep

bagian barat, Maros, Takalar bagian selatan, Gowa bagian utara, Sinjai bagian

barat, Bantaeng bagian timur, Bulukumba bagian barat diprakirakan Bawah

Normal (BN).

5. Pada Januari 2013, curah hujan di Sulawesi Selatan diprakirakan antara

51 – lebih dari 500 mm. Daerah dengan curah hujan

di atas 500 mm meliputi

Barru bagian barat, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa bagian utara, Takalar

bagian utara.

Sifat hujan pada bulan Januari 2013 di Sulawesi Selatan diprakirakan umumnya

Normal (N) kecuali Luwu Timur bagian Timur, Luwu Utara bagian utara, Luwu

bagian timur, Enrekang bagian Selatan, Pinrang bagian Selatan, Sidrap bagian

selatan, Soppeng bagian tengah, Pangkep bagian utara, Maros bagian utara

diprakirakan Atas Normal (AN), Wajo bagian utara, Barru bagian timur, Takalar

bagian barat diprakirakan Bawah Normal (BN).

(9)

3

II.

ANALISIS DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT

A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT SEPTEMBER 2012

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam analisis adalah, meliputi analisis terhadap

perkembangan El Nino, Dipole Mode, kondisi sirkulasi angin, liputan awan, dan

Suhu Permukaan Laut di Indonesia.

1. Perkembangan kondisi El Nino

Indeks Nino 3.4 pada September 2012 bernilai +0.5 ºC atau berada pada

kondisi El Nino Lemah. Hal ini signifikan dalam mengurangi massa uap air dari

Samudera Pasifik ke wilayah Indonesia.

2. Dipole Mode

Kondisi Dipole Mode pada bulan September 2012 bernilai +0.90 (kuat positif).

Kondisi ini signifikan dalam mengurangi curah hujan di Indonesia bagian Barat.

3. Sirkulasi angin

Pada bulan September 2012, sirkulasi angin di lapisan 850 mb umumnya

bertiup dari arah Timur. Pada Belahan Bumi Selatan Indonesia angin bertiup

dari arah Timur dan Tenggara, sedangkan di Belahan Bumi Utara Indonesia

bertiup dari arah Barat dan Barat Daya. Daerah konvergensi atau intertropical

convergence zone (ITCZ) berada di sekitar garis khatulistiwa.

4. Liputan awan

Dari analisis liputan awan (cloud cover) selama bulan September 2012, liputan

awan-awan tebal mendominasi di Perairan Filipina dan Laut Cina Selatan.

Untuk wilayah Indonesia umumnya liputan awan tebal terdapat di Sumatera

bagian utara, Kalimantan bagian tengah dan sebagian besar Papua. Jika

dibandingkan terhadap normalnya, daerah liputan awan pada bulan September

2012 lebih sedikit

.

5. Kondisi Suhu Permukaan Laut (SST) di Indonesia

Kondisi anomali suhu muka laut sekitar wilayah Indonesia pada bulan

September 2012 pada umumnya berkisar antara antara -0.8 º C s/d +0.6 º C.

Kondisi ini cukup dingin dan signifikan dalam mengurangi curah hujan di wilayah

Indonesia.

(10)

4

B. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE, DAN SUHU PERMUKAAN LAUT

NOPEMBER DAN DESEMBER 2012

1. Prediksi La Nina/ El Nino

Prediksi terhadap indeks Nino 3.4 bulan Nopember dan Desember 2012 yang

dilakukan BMKG, POAMA (Australia), NCEP (USA) dan Jamstec (Japan)

memprediksikan kondisi El Nino Lemah.

2. Prediksi Dipole Mode

Prediksi Dipole Mode bulan Nopember dan Desember 2012 dalam kondisi

Dipole Mode Normal. Hal ini tidak mempengaruhi dalam penambahan atau

pengurangan curah hujan di Indonesia bagian Barat.

3. Prediksi Suhu Permukaan Laut (SST) Indonesia

Prediksi anomali suhu permukaan laut Indonesia pada Nopember dan

Desember 2012 pada umumnya berkisar -1.0 º C s/d +1.0 º C.

(11)

5

 

III. ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2012

A. ANALISIS CURAH HUJAN SEPTEMBER 2012

Berdasarkan pengamatan curah hujan pada bulan September 2012 di seluruh

wilayah Sulawesi Selatan, disampaikan analisis curah hujan September 2012 sebagai

berikut:

CURAH HUJAN

(mm)

KABUPATEN

0 - 20

Bulukumba (Tanete), Gowa (Stasiun Geofisika), Jeneponto

(Benteng), Makassar (Biring Romang, BPP. Barombong, Stamar

Paotere), Maros (Batubassi, BPP. Mallawa, BPP. Tanralili, Staklim

Maros, Stamet Hasanuddin), Pangkep (Balocci, Minasa Tene),

Pare-pare (Bukit Harapan), Pinrang (SMPK. Tiroang, Suppa), Sinjai

(Bikeru, Manipi), Soppeng (Pajalesang), Wajo (Paria)

21 - 50

Barru (Sumpangbinangae), Bone (BPP. Bengo, BPP. Tonra, Lanca,

Macope), Gowa (BB. Malino, BPP. Bonto-bonto), Pangkep (BPP.

Labakkang), Pinrang (BPP. Langga), Sidrap (BPP. Bila, Lajonga,

Tenru Tedong), Sinjai (Pasir Putih), Soppeng (Marioriwawo), Tana

Toraja (BPP. Sangalla), Wajo (Anabanua)

51 - 100

Bantaeng (Lamalaka), Barru (BPP. Palanro), Bone (BPP. Amali),

Enrekang (Enrekang, Maiwa), Luwu (Bastem), Luwu Timur

(Angkona, Wasuponda), Palopo (Wara), Pinrang (BPP. Pekkabata),

Wajo (Menge, Siwa)

101 - 150

Bulukumba (Kajang), Gowa (BPP. Malakaji), Luwu Timur (Malili,

Mangkutana, Wotu)

151 - 200

Luwu Utara (Stamet Masamba), Tana Toraja (Stamet Pongtiku)

201 - 300

Luwu Timur (Burau, PT. Inco), Luwu Utara (SMPK. Bone-bone)

301 - 400

-

401 - 500

-

> 500

-

B. ANALISIS SIFAT HUJAN SEPTEMBER 2012

Analisis sifat hujan pada bulan September 2012 di wilayah Sulawesi Selatan

sebagai berikut :

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

BANTAENG

Lamalaka

- -

BARRU

BPP. Palanro

-

Sumpangbinangae

BONE - -

BPP. Amali, BPP.

Bengo, BPP. Tonra,

Lanca, Macope

BULUKUMBA

Kajang

-

Tanete

(12)

6

 

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

GOWA

BB. Malino, BPP.

Malakaji

-

BPP. Bonto-bonto,

Stasiun Geofisika

JENEPONTO -

-

Benteng

LUWU -

Bastem

-

LUWU TIMUR

Burau, PT. Inco

Wasuponda

Angkona, Malili,

Mangkutana, Wotu

LUWU UTARA

SMPK. Bone-bone

Stamet Masamba

-

MAKASSAR -

BPP. Barombong

Biring Romang,

Stamar Paotere

MAROS - -

Batubassi, BPP.

Mallawa, BPP.

Tanralili, Staklim

Maros, Stamet

Hasanuddin

PALOPO -

-

Wara

PANGKEP -

BPP. Labakkang

Balocci, Minasa

Tene

PARE-PARE -

-

Bukit Harapan

PINRANG -

-

BPP. Langga, BPP.

Pekkabata, SMPK.

Tiroang, Suppa

SELAYAR

- - -

SIDRAP - -

BPP. Bila, Lajonga,

Tenru Tedong

SINJAI - -

Bikeru, Manipi, Pasir

Putih

SOPPENG -

Marioriwawo Pajalesang

TAKALAR

- - -

TANA TORAJA

Stamet Pongtiku

-

BPP. Sangalla

TORAJA

UTARA

- - -

WAJO - -

Anabanua, Menge,

(13)

7

 

C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTREM HARIAN SEPTEMBER 2012

Analisis curah hujan ekstrim harian pada bulan September 2012 di wilayah

Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

KABUPATEN

CURAH HUJAN LEBAT

CURAH HUJAN SANGAT LEBAT

(50 - 100 mm/hari)

(> 100 mm/hari)

BANTAENG -

-

BARRU -

-

BONE -

-

BULUKUMBA

Kajang

-

ENREKANG

Enrekang

-

GOWA

BPP. Malakaji

-

JENEPONTO -

-

LUWU -

-

LUWU TIMUR

PT. Inco

Burau

LUWU UTARA

SMPK. Bone-bone

-

MAKASSAR -

-

MAROS -

-

PALOPO -

-

PANGKEP -

-

PARE-PARE -

-

PINRANG -

-

SELAYAR -

-

SIDRAP -

-

SINJAI

Pasir Putih

-

SOPPENG -

-

TAKALAR -

-

TANA TORAJA

Stamet Pongtiku

-

TORAJA UTARA

-

-

(14)

8

 

IV. PRAKIRAAN HUJAN NOPEMBER, DESEMBER 2012

DAN JANUARI 2013

A. PRAKIRAAN HUJAN NOPEMBER 2012

1. Prakiraan Curah Hujan Nopember 2012

CURAH HUJAN

(mm)

KABUPATEN

0 - 20

-

21 - 50

Bulukumba (BPP. Tanah Kongkong)

51 - 100

Bantaeng (Lamalaka), Bone (BPP. Amali, BPP. Bengo, BPP.

Tonra, Macope, PG. Arosoe, PG. Camming), Bulukumba

(Bontobahari, Kajang), Jeneponto (Benteng, Bontomatene),

Makassar (BPP. Barombong), Selayar (Bontosikuyu, Jampea),

Sidrap (Amparita, Lajonga, Pancarijang), Soppeng

(Pajalesang), Takalar (BPPK. Galesong), Wajo (Anabanua,

BBU. Canru, BPP. Doping, Paria)

101 - 150

Barru (Tompo Lemo-lemo), Bone (Lanca), Bulukumba

(Batukaropa, Tanete), Enrekang (Balajen), Luwu (BPP. Suli,

Larompong), Makassar (Stamar Paotere), Maros (BPP.

Mallawa), Pinrang (BPP. Mananrang, BPP. Teppo, SMPK.

Tiroang, Suppa), Selayar (Bontomatene), Sidrap (BPP.

Passeno Baranti, Tenru Tedong), Sinjai (BPP. Lappadata),

Soppeng (BPP. Pattojo, Marioriwawo, Watan Soppeng),

Takalar (BPPK. Pattalasang), Wajo (Menge, Siwa)

151 - 200

Bantaeng (Dampang), Barru (BPP. Palanro), Enrekang

(Maiwa), Gowa (BPP. Malakaji, Stasiun Geofisika), Luwu

(Bastem, Padansappa), Luwu Utara (SMPK. Bone-bone),

Makassar (Biring Romang), Maros (Staklim Maros, Stamet

Hasanuddin), Palopo (Wara), Pangkep (BPP. Marang), Pinrang

(BPP. Cempa), Selayar (Mattalalang), Sidrap (BPP. Bila,

Lanrang), Sinjai (Bikeru, Pasir Putih), Wajo (Sakkoli)

201 - 300

Enrekang (Enrekang), Gowa (BPP. Bonto-bonto), Luwu

(Batusitanduk), Luwu Timur (Burau, Malili, Mangkutana, PT.

Inco, Wasuponda, Wotu), Luwu Utara (Stamet Masamba),

Maros (BPP. Tanralili), Pare-pare (Bukit Harapan), Pinrang

(BPP. Langga, BPP. Pekkabata, Todokkong), Sinjai (Manipi),

Takalar (Lakatong), Tana Toraja (BPP. Malimbong, BPP.

Sangalla, Mebali)

301 - 400

Barru (BPP. Tanete Rilau, Sumpangbinangae), Gowa (BB.

Malino), Luwu Timur (Angkona), Luwu Utara (Diperta

Masamba, Malangke), Maros (Batubassi), Pangkep (Balocci,

BPP. Labakkang, Minasa Tene), Tana Toraja (Stamet

Pongtiku)

401 - 500

Toraja Utara (Leang Tanduk)

(15)

9

 

2. Prakiraan Sifat Hujan Nopember 2012

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

BANTAENG -

Dampang Lamalaka

BARRU -

BPP. Tanete Rilau,

Sumpangbinangae,

Tompo Lemo-lemo

BPP. Palanro

BONE -

BPP. Tonra

BPP. Amali, BPP.

Bengo, Lanca,

Macope, PG.

Arosoe, PG.

Camming

BULUKUMBA -

Batukaropa,

Kajang, Tanete

Bontobahari, BPP.

Tanah Kongkong

ENREKANG -

Balajen, Enrekang,

Maiwa

-

GOWA -

BB. Malino

BPP. Bonto-bonto,

BPP. Malakaji,

Stasiun Geofisika

JENEPONTO -

-

Benteng,

Bontomatene

LUWU -

Bastem,

Batusitanduk, BPP.

Suli, Larompong,

Padansappa

-

LUWU TIMUR

Angkona, Burau,

Mangkutana,

Wasuponda

Malili, PT. Inco,

Wotu

-

LUWU UTARA

Diperta

Masamba

Malangke, SMPK.

Bone-bone, Stamet

Masamba

-

MAKASSAR -

-

Biring Romang,

BPP. Barombong,

Stamar Paotere

MAROS -

Batubassi, BPP.

Mallawa

BPP. Tanralili,

Staklim Maros,

Stamet Hasanuddin

PALOPO - -

Wara

PANGKEP -

Balocci, BPP.

Labakkang, Minasa

Tene

BPP. Marang

PARE-PARE -

Bukit Harapan

-

PINRANG -

BPP. Cempa, BPP.

Langga, BPP.

Pekkabata, SMPK.

Tiroang, Suppa,

Todokkong

BPP. Mananrang,

BPP. Teppo

(16)

10

 

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

SELAYAR -

Bontomatene,

Jampea,

Mattalalang

Bontosikuyu

SIDRAP -

Amparita, BPP.

Bila, Lanrang,

Tenru Tedong

BPP. Passeno

Baranti, Lajonga,

Pancarijang

SINJAI -

Bikeru, BPP.

Lappadata, Manipi,

Pasir Putih

-

SOPPENG -

BPP. Pattojo,

Marioriwawo,

Watan Soppeng

Pajalesang

TAKALAR -

Lakatong

BPPK. Galesong,

BPPK. Pattalasang

TANA TORAJA

-

BPP. Malimbong,

BPP. Sangalla,

Mebali, Stamet

Pongtiku

-

TORAJA UTARA

-

Leang Tanduk

-

WAJO -

Menge, Sakkoli

Anabanua, BBU.

Canru, BPP.

Doping, Paria, Siwa

B. PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2012

1. Prakiraan Curah Hujan Desember 2012

CURAH HUJAN

(mm)

KABUPATEN

0 - 20

-

21 - 50

-

51 - 100

Bone (BPP. Tonra), Bulukumba (BPP. Tanah Kongkong), Luwu

(BPP. Suli, Padansappa), Sidrap (Lajonga, Pancarijang, Tenru

Tedong), Soppeng (Pajalesang), Wajo (Anabanua, BBU.

Canru, Menge, Paria, Sakkoli)

101 - 150

Bantaeng (Lamalaka), Bone (BPP. Amali, Macope, PG.

Arosoe), Bulukumba (Bontobahari, Kajang), Luwu

(Larompong), Maros (BPP. Mallawa), Pinrang (Suppa), Selayar

(Bontomatene), Sidrap (BPP. Bila, BPP. Passeno Baranti),

Soppeng (BPP. Pattojo, Watan Soppeng), Wajo (BPP. Doping,

Siwa)

151 - 200

Bantaeng (Dampang), Bone (BPP. Bengo, Lanca, PG.

Camming), Bulukumba (Batukaropa), Enrekang (Balajen,

Maiwa), Jeneponto (Bontomatene), Luwu (Bastem), Luwu

Timur (Burau), Luwu Utara (SMPK. Bone-bone), Pinrang (BPP.

Pekkabata, BPP. Teppo, SMPK. Tiroang), Selayar (Jampea),

Sidrap (Amparita, Lanrang), Soppeng (Marioriwawo)

(17)

11

 

CURAH HUJAN

(mm)

KABUPATEN

201 - 300

Enrekang (Enrekang), Jeneponto (Benteng), Luwu

(Batusitanduk), Luwu Timur (Angkona, Malili, Mangkutana, PT.

Inco, Wasuponda, Wotu), Luwu Utara (Malangke), Palopo

(Wara), Pare-pare (Bukit Harapan), Pinrang (BPP. Cempa,

BPP. Mananrang, Todokkong), Selayar (Bontosikuyu,

Mattalalang), Sinjai (BPP. Lappadata, Manipi, Pasir Putih),

Takalar (Lakatong), Tana Toraja (BPP. Malimbong, Mebali,

Stamet Pongtiku)

301 - 400

Barru (BPP. Tanete Rilau, Sumpangbinangae, Tompo

Lemo-lemo), Bulukumba (Tanete), Gowa (BPP. Malakaji), Luwu Utara

(Diperta Masamba, Stamet Masamba), Makassar (BPP.

Barombong), Pangkep (Minasa Tene), Pinrang (BPP. Langga),

Sinjai (Bikeru), Takalar (BPPK. Galesong), Tana Toraja (BPP.

Sangalla)

401 - 500

Barru (BPP. Palanro), Maros (Batubassi, BPP. Tanralili,

Staklim Maros, Stamet Hasanuddin), Pangkep (BPP. Marang),

Takalar (BPPK. Pattalasang), Toraja Utara (Leang Tanduk)

> 500

Gowa (BB. Malino, BPP. Bonto-bonto, Stasiun Geofisika),

Makassar (Biring Romang, Stamar Paotere), Pangkep (Balocci,

BPP. Labakkang)

2. Prakiraan Sifat Hujan Desember 2012

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

BANTAENG -

Lamalaka Dampang

BARRU -

BPP. Palanro,

Tompo Lemo-lemo

BPP. Tanete Rilau,

Sumpangbinangae

BONE -

BPP. Bengo, BPP.

Tonra, Macope,

PG. Camming

BPP. Amali, Lanca,

PG. Arosoe

BULUKUMBA -

Batukaropa,

Bontobahari, BPP.

Tanah Kongkong,

Kajang, Tanete

-

ENREKANG -

Balajen,

Enrekang, Maiwa

-

GOWA -

BB. Malino, BPP.

Bonto-bonto, BPP.

Malakaji, Stasiun

Geofisika

-

JENEPONTO -

Benteng,

Bontomatene

-

LUWU -

Batusitanduk,

BPP. Suli,

Larompong,

Padansappa

Bastem

(18)

12

 

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

LUWU TIMUR

-

Angkona, Malili,

PT. Inco,

Wasuponda, Wotu

Burau, Mangkutana

LUWU UTARA

-

Diperta Masamba,

Malangke, SMPK.

Bone-bone,

Stamet Masamba

-

MAKASSAR -

Biring Romang,

Stamar Paotere

BPP. Barombong

MAROS - -

Batubassi, BPP.

Mallawa, BPP.

Tanralili, Staklim

Maros, Stamet

Hasanuddin

PALOPO -

Wara

-

PANGKEP -

Balocci

BPP. Labakkang,

BPP. Marang,

Minasa Tene

PARE-PARE -

-

Bukit Harapan

PINRANG -

BPP. Cempa,

BPP. Langga,

BPP. Mananrang

BPP. Pekkabata,

BPP. Teppo, SMPK.

Tiroang, Suppa,

Todokkong

SELAYAR -

Bontosikuyu,

Jampea,

Mattalalang

Bontomatene

SIDRAP -

Amparita, BPP.

Bila, Lanrang,

Tenru Tedong

BPP. Passeno

Baranti, Lajonga,

Pancarijang

SINJAI -

Bikeru, BPP.

Lappadata, Pasir

Putih

Manipi

SOPPENG -

BPP. Pattojo,

Marioriwawo

Pajalesang, Watan

Soppeng

TAKALAR -

BPPK. Galesong,

BPPK.

Pattalasang

Lakatong

TANA TORAJA

-

BPP. Malimbong,

BPP. Sangalla,

Mebali, Stamet

Pongtiku

-

TORAJA UTARA

-

Leang Tanduk

-

WAJO -

BPP. Doping,

Siwa

Anabanua, BBU.

Canru, Menge,

Paria, Sakkoli

(19)

13

 

C. PRAKIRAAN HUJAN JANUARI 2013

1. Prakiraan Curah Hujan Januari 2013

CURAH HUJAN

(mm)

KABUPATEN

0 – 20

-

21 – 50

-

51 – 100

Bone (BPP. Amali, BPP. Tonra), Bulukumba (Bontobahari,

BPP. Tanah Kongkong), Wajo (Anabanua, BPP. Doping,

Menge, Paria, Siwa)

101 – 150

Bone (BPP. Bengo, Macope), Bulukumba (Kajang), Luwu

(BPP. Suli, Larompong, Padansappa), Pinrang (Suppa), Sidrap

(BPP. Bila, Lajonga, Tenru Tedong), Soppeng (BPP. Pattojo,

Marioriwawo, Pajalesang), Wajo (BBU. Canru, Sakkoli)

151 – 200

Bantaeng (Lamalaka), Bone (Lanca, PG. Arosoe, PG.

Camming), Bulukumba (Batukaropa), Enrekang (Balajen,

Maiwa), Luwu Utara (SMPK. Bone-bone), Pinrang (BPP.

Cempa, BPP. Langga), Selayar (Bontomatene), Sidrap

(Amparita, Lanrang, Pancarijang), Soppeng (Watan Soppeng)

201 – 300

Jeneponto (Bontomatene), Luwu (Bastem, Batusitanduk), Luwu

Timur (Mangkutana, PT. Inco, Wotu), Luwu Utara (Malangke),

Maros (BPP. Mallawa), Palopo (Wara), Pinrang (BPP.

Mananrang, BPP. Pekkabata, BPP. Teppo, SMPK. Tiroang,

Todokkong), Selayar (Bontosikuyu, Jampea, Mattalalang),

Sidrap (BPP. Passeno Baranti), Sinjai (BPP. Lappadata,

Manipi), Tana Toraja (BPP. Malimbong, BPP. Sangalla, Mebali,

Stamet Pongtiku)

301 – 400

Bantaeng (Dampang), Barru (Tompo Lemo-lemo), Bulukumba

(Tanete), Enrekang (Enrekang), Gowa (BPP. Malakaji), Luwu

Timur (Angkona, Burau, Malili), Luwu Utara (Stamet

Masamba), Sinjai (Bikeru, Pasir Putih), Toraja Utara (Leang

Tanduk)

401 – 500

Barru (BPP. Palanro), Jeneponto (Benteng), Luwu Timur

(Wasuponda), Luwu Utara (Diperta Masamba), Pare-pare

(Bukit Harapan), Takalar (BPPK. Galesong, BPPK.

Pattalasang, Lakatong)

> 500

Barru (BPP. Tanete Rilau, Sumpangbinangae), Gowa (BB.

Malino, BPP. Bonto-bonto, Stasiun Geofisika), Makassar

(Biring Romang, BPP. Barombong, Stamar Paotere), Maros

(Batubassi, BPP. Tanralili, Staklim Maros, Stamet Hasanuddin),

Pangkep (Balocci, BPP. Labakkang, BPP. Marang, Minasa

Tene)

(20)

14

 

2. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2013

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

BANTAENG -

Dampang,

Lamalaka

-

BARRU -

BPP. Palanro,

BPP. Tanete Rilau,

Sumpangbinangae

Tompo Lemo-lemo

BONE -

BPP. Amali, BPP.

Bengo, BPP.

Tonra, Lanca,

Macope, PG.

Arosoe, PG.

Camming

-

BULUKUMBA -

Batukaropa,

Bontobahari, BPP.

Tanah Kongkong,

Kajang, Tanete

-

ENREKANG

Enrekang,

Maiwa

Balajen

-

GOWA -

BB. Malino, BPP.

Bonto-bonto, BPP.

Malakaji, Stasiun

Geofisika

-

JENEPONTO -

Benteng,

Bontomatene

-

LUWU

BPP. Suli,

Padansappa

Bastem,

Batusitanduk,

Larompong

-

LUWU TIMUR

Angkona, Burau,

Malili,

Wasuponda

Mangkutana, PT.

Inco, Wotu

-

LUWU UTARA

Diperta

Masamba

Malangke, SMPK.

Bone-bone, Stamet

Masamba

-

MAKASSAR -

Biring Romang,

BPP. Barombong,

Stamar Paotere

-

MAROS

Batubassi, BPP.

Mallawa

BPP. Tanralili,

Staklim Maros,

Stamet Hasanuddin

-

PALOPO -

Wara

-

PANGKEP

BPP. Marang

Balocci, BPP.

Labakkang, Minasa

Tene

-

(21)

15

 

KABUPATEN

SIFAT HUJAN

ATAS NORMAL

NORMAL

BAWAH NORMAL

PINRANG

BPP.

Mananrang,

BPP. Pekkabata,

BPP. Teppo,

SMPK. Tiroang

BPP. Cempa,

Suppa, Todokkong

BPP. Langga

SELAYAR -

Bontomatene,

Bontosikuyu,

Jampea,

Mattalalang

-

SIDRAP

Amparita, BPP.

Passeno

Baranti,

Lanrang,

Pancarijang,

Tenru Tedong

BPP. Bila, Lajonga

-

SINJAI -

Bikeru, BPP.

Lappadata, Manipi,

Pasir Putih

-

SOPPENG

Watan Soppeng

BPP. Pattojo,

Marioriwawo,

Pajalesang

-

TAKALAR - -

BPPK. Galesong,

BPPK.

Pattalasang,

Lakatong

TANA TORAJA

-

BPP. Malimbong,

BPP. Sangalla,

Mebali, Stamet

Pongtiku

-

TORAJA UTARA

-

Leang Tanduk

-

WAJO -

BBU. Canru,

Menge, Sakkoli

Anabanua, BPP.

Doping, Paria,

Siwa

(22)

16

V. ANALISIS MUSIM KEMARAU 2012 (S/D SEPTEMBER 2012)

DI SULAWESI SELATAN

Analisis Musim Kemarau 2012 di wilayah Sulawesi Selatan hingga September 2012,

menunjukkan sebanyak 21 (87%) ZOM telah memasuki musim kemarau, 3 (13%) ZOM

belum memasuki musim kemarau. Rincian selengkapnya sebagaimana tabel berikut :

Tabel . Rekapitulasi

Analisis Awal Musim Kemarau 2012 Sulawesi Selatan

(s/d September 2012)

No Wilayah

Bulan

Jumlah

masuk MK

2012

Belum

masuk

MK 2012

Total

Mar Apr Mei Jun

Jul Ags

1 Sulsel - 1 6 1 12 1

21

3

24

Jumlah

0 1 6 1

12 1

21

3

24

Persen

0 4 25 4

50 4

87

13

100

Daerah-daerah sampai dengan September 2012 telah mengalami Musim Kemarau

2012 dan beberapa daerah belum memasuki Musim Kemarau :

WILAYAH

S/d September 2012

Daerah telah mengalami

Musim Kemarau

Daerah belum masuk

Musim Kemarau

SULAWESI

SELATAN

ZOM 286, ZOM 287, ZOM 288

ZOM 289, ZOM 290, ZOM 291

ZOM 292, ZOM 293, ZOM 294

ZOM 295, ZOM 296, ZOM 298

ZOM 299, ZOM 300, ZOM 301

ZOM 302, ZOM 303, ZOM 304

ZOM 309, ZOM 310, ZOM 316

(23)

RATA-RATA (mm) mm mm mm Tahun mm Tahun I BANTAENG 1 Dampang 54 46 - 62 408 1989 10 1996 2 Lamalaka 49 42 - 56 320 2010 5 2x 65 3 AN II BARRU 1 BPP. Palanro 50 43 - 57 413 2010 0 2004 60 6 AN 2 BPP. Tanete Rilau 35 30 - 40 390 2010 0 3x 3 Sumpangbinangae 44 37 - 51 327 2010 0 2x 24 5 BN 4 Tompo Lemo-lemo 35 30 - 40 184 2010 3 2x III BONE 1 BPP. Amali 76 65 - 87 382 2010 4 2006 55 3 BN 2 BPP. Bengo 48 41 - 55 311 2010 2 2x 23 3 BN 3 BPP. Tonra 94 80 - 108 525 2010 5 2006 22 3 BN 4 Lanca 86 73 - 99 423 1992 2 1994 41 2 BN 5 Macope 66 56 - 76 333 2010 2 1993 32 5 BN 6 PG. Arosoe 80 68 - 92 436 2010 1 1987 7 PG. Camming 45 38 - 52 285 1988 0 2x IV BULUKUMBA 1 Batukaropa 47 40 - 54 321 1988 0 2005 2 Bontobahari 35 30 - 40 282 2010 29 2008 3 BPP. Tanah Kongkong 44 37 - 51 646 1988 0 2001 4 Kajang 46 39 - 53 303 1988 2 1982 105 3 AN 5 Tanete 65 55 - 75 367 1988 5 2x 12 1 BN V ENREKANG 1 Balajen 78 66 - 90 291 1988 15 1993 2 Enrekang 101 86 - 116 629 2010 0 1994 62 3 BN 3 Maiwa 106 90 - 122 452 2010 1 1994 90 4 N VI GOWA 1 BB. Malino 40 34 - 46 158 1981 1 1986 50 4 AN 2 BPP. Bonto-bonto 71 60 - 82 386 2010 7 1985 46 4 BN 3 BPP. Malakaji 34 29 - 39 239 2010 0 1982 111 4 AN 4 Stasiun Geofisika 29 25 - 33 326 2010 0 2x 15 3 BN VII JENEPONTO 1 Benteng 43 37 - 49 313 2010 0 2x 4 2 BN 2 Bontomatene 19 16 - 22 213 2010 0 1995 VIII LUWU 1 Bastem 66 56 - 76 331 2010 6 2009 57 5 N 2 Batusitanduk 183 156 - 210 731 2010 0 1994 3 BPP. Suli 99 84 - 114 285 1998 1 1997 4 Larompong 110 94 - 126 324 1988 2 1987 5 Padansappa 62 53 - 71 328 2010 0 1991 IX LUWU TIMUR 1 Angkona 182 155 - 209 529 1994 10 2009 67 7 BN 2 Burau 172 146 - 198 345 2008 63 2006 254 13 AN 3 Malili 152 129 - 175 590 1983 18 1987 109 8 BN 4 Mangkutana 138 117 - 159 256 1988 15 1997 108 13 BN 5 PT. Inco 116 99 - 133 316 2x 10 1997 293 12 AN 6 Wasuponda 97 82 - 112 404 1998 4 2009 84 11 N 7 Wotu 140 119 - 161 370 2007 22 1981 107 10 BN X LUWU UTARA 1 Diperta Masamba 188 160 - 216 566 1988 12 1994 2 Malangke 200 170 - 230 736 2008 10 2004 3 SMPK. Bone-bone 181 154 - 208 717 1988 38 2x 243 16 AN 4 Stamet Masamba 205 174 - 236 476 1988 7 1997 176 15 N XI MAKASSAR 1 Biring Romang 32 27 - 37 434 2010 0 2x 15 3 BN 2 BPP. Barombong 6 5 - 7 85 2010 0 4x 6 3 N 3 Stamar Paotere 20 17 - 23 231 2010 0 3x 0 2 BN XII MAROS 1 Batubassi 70 60 - 81 661 2010 0 2006 20 3 BN 2 BPP. Mallawa 50 43 - 57 638 2010 1 2x 18 2 BN 3 BPP. Tanralili 51 43 - 59 394 2010 4 1995 - - BN 4 Staklim Maros 27 23 - 31 330 2010 0 2005 2 3 BN 5 Stamet Hasanuddin 37 31 - 43 323 2010 0 2x 1 2 BN XIII PALOPO 1 Wara 127 108 - 146 454 1988 0 1991 87 7 BN MAKS MIN (X) SEPTEMBER 2012 LAMPIRAN 1a. TABEL ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2012

DI SULAWESI SELATAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN SEPTEMBER CURAH HUJAN HARI HUJAN SIFAT HUJAN NORMAL 17

(24)

RATA-RATA (mm) mm mm mm Tahun mm Tahun XIV PANGKEP 1 Balocci 49 42 - 56 362 1984 0 2000 20 2 BN 2 BPP. Labakkang 50 43 - 57 332 1998 0 2008 42 3 N 3 BPP. Marang 34 29 - 39 355 2010 2 1995 4 Minasa Tene 26 22 - 30 167 1998 1 2008 10 2 BN XV PARE-PARE 1 Bukit Harapan 53 45 - 61 270 1984 2 2x 20 2 BN XVI PINRANG 1 BPP. Cempa 78 66 - 90 471 2010 3 2004 2 BPP. Langga 81 69 - 93 373 1984 0 2000 44 3 BN 3 BPP. Mananrang 64 54 - 74 311 2010 0 1993 4 BPP. Pekkabata 118 100 - 136 525 2010 5 1993 67 4 BN 5 BPP. Teppo 105 89 - 121 418 1984 21 1993 6 SMPK. Tiroang 61 52 - 70 209 2010 8 2x 19 3 BN 7 Suppa 51 43 - 59 247 1985 3 2007 10 3 BN 8 Todokkong 114 97 - 131 934 1985 4 1987 XVII SELAYAR 1 Bontomatene 8 7 - 9 97 1988 1 1985 2 Bontosikuyu 11 9 - 13 99 2010 29 1988 3 Jampea 18 15 - 21 161 2010 3 2008 4 Mattalalang 18 15 - 21 105 2010 1 2009 XVIII SIDRAP 1 Amparita 51 43 - 59 268 1988 0 2006 2 BPP. Bila 143 122 - 164 643 2010 3 1990 42 6 BN 3 BPP. Passeno Baranti 76 65 - 87 307 2010 2 1990 4 Lajonga 56 48 - 64 343 2010 2 1990 34 6 BN 5 Lanrang 81 69 - 93 300 2000 0 1994 6 Pancarijang 76 65 - 87 332 2010 0 3x 7 Tenru Tedong 101 86 - 116 487 2010 2 1990 28 2 BN XIX SINJAI 1 Bikeru 54 46 - 62 460 1988 1 1993 10 2 BN 2 BPP. Lappadata 58 49 - 67 285 1988 0 1987 3 Manipi 67 57 - 77 485 1988 0 1990 - - BN 4 Pasir Putih 92 78 - 106 914 2010 2 1999 50 1 BN XX SOPPENG 1 BPP. Pattojo 41 35 - 47 232 2010 0 3x 2 Marioriwawo 40 34 - 46 274 2010 0 2004 44 4 N 3 Pajalesang 38 32 - 44 181 1988 0 1990 13 2 BN 4 Watan Soppeng 56 48 - 64 330 2010 0 2x XXI TAKALAR 1 BPPK. Galesong 8 7 - 9 72 1984 0 4x 2 BPPK. Pattalasang 15 13 - 17 151 1984 0 1986 3 Lakatong 22 19 - 25 228 2010 0 4x

XXII TANA TORAJA

1 BPP. Malimbong 85 72 - 98 237 1996 4 1993

2 BPP. Sangalla 67 57 - 77 288 2010 5 1993 47 5 BN

3 Mebali 104 88 - 120 416 1983 1 1997

4 Stamet Pongtiku 103 88 - 118 348 2010 13 2002 193 14 AN

XXIII TORAJA UTARA

1 Leang Tanduk 122 104 - 140 376 2010 2 1994 XXIV WAJO 1 Anabanua 103 88 - 118 553 1988 0 2002 25 5 BN 2 BBU. Canru 54 46 - 62 509 2010 0 1987 3 BPP. Doping 88 75 - 101 509 2010 0 2002 4 Menge 65 55 - 75 451 2010 1 1983 52 4 BN 5 Paria 71 60 - 82 366 2010 0 1997 15 3 BN 6 Sakkoli 111 94 - 128 589 2010 3 2006 7 Siwa 165 140 - 190 735 1988 8 1991 59 10 BN SIFAT HUJAN

NORMAL MAKS MIN

(X)

2012 SEPTEMBER

NO NAMA LOKASI/KABUPATEN

SEPTEMBER CURAH

HUJAN HUJANHARI

(25)

RATA-RATA mm mm mm Tahun mm Tahun (mm) I BANTAENG 1 Dampang 171 145 - 197 689 2008 23 2007 145 - 197 N 2 Lamalaka 105 89 - 121 326 1994 29 1982 54 - 88 BN II BARRU 1 BPP. Palanro 268 228 - 308 730 1998 10 1982 137 - 227 BN 2 BPP. Tanete Rilau 303 258 - 348 943 1988 22 1982 258 - 348 N 3 Sumpangbinangae 316 269 - 363 718 1983 34 1982 269 - 363 N 4 Tompo Lemo-lemo 137 116 - 158 476 2008 44 2009 116 - 158 N III BONE 1 BPP. Amali 139 118 - 160 368 2010 11 2006 71 - 117 BN 2 BPP. Bengo 132 112 - 152 319 2008 9 2006 67 - 111 BN 3 BPP. Tonra 74 63 - 85 180 2009 2 1994 63 - 85 N 4 Lanca 180 153 - 207 874 1995 6 2006 92 - 152 BN 5 Macope 106 90 - 122 272 2008 8 1990 54 - 89 BN 6 PG. Arosoe 102 87 - 117 288 1985 7 1990 52 - 86 BN 7 PG. Camming 118 100 - 136 296 1993 2 2006 60 - 99 BN IV BULUKUMBA 1 Batukaropa 104 88 - 120 314 1998 6 2007 88 - 120 N 2 Bontobahari 103 88 - 118 679 1995 2 2006 53 - 87 BN 3 BPP. Tanah Kongkong 38 32 - 44 216 1995 3 2x 19 - 31 BN 4 Kajang 71 60 - 82 175 2010 9 2006 60 - 82 N 5 Tanete 141 120 - 162 349 2008 28 2x 120 - 162 N V ENREKANG 1 Balajen 124 105 - 143 309 2010 26 1986 105 - 143 N 2 Enrekang 202 172 - 232 411 2010 30 1982 172 - 232 N 3 Maiwa 173 147 - 199 383 2005 40 1990 147 - 199 N VI GOWA 1 BB. Malino 376 320 - 432 1174 2005 86 1992 320 - 432 N 2 BPP. Bonto-bonto 362 308 - 416 695 1995 101 2008 185 - 307 BN 3 BPP. Malakaji 225 191 - 259 587 1981 14 1982 115 - 190 BN 4 Stasiun Geofisika 227 193 - 261 601 1998 46 2006 116 - 192 BN VII JENEPONTO 1 Benteng 134 114 - 154 360 1998 5 1997 68 - 113 BN 2 Bontomatene 88 75 - 101 283 2000 19 2002 45 - 74 BN VIII LUWU 1 Bastem 157 133 - 181 461 2008 29 1991 133 - 181 N 2 Batusitanduk 207 176 - 238 509 2010 4 1990 176 - 238 N 3 BPP. Suli 111 94 - 128 256 1987 9 1990 94 - 128 N 4 Larompong 119 101 - 137 368 2008 14 1990 101 - 137 N 5 Padansappa 173 147 - 199 739 2008 15 1992 147 - 199 N IX LUWU TIMUR 1 Angkona 237 201 - 273 668 2001 42 2006 274 - 356 AN 2 Burau 214 182 - 246 428 2005 40 2006 247 - 321 AN 3 Malili 211 179 - 243 566 2005 22 1990 179 - 243 N 4 Mangkutana 169 144 - 194 440 1995 16 2006 195 - 254 AN 5 PT. Inco 234 199 - 269 429 1998 59 1994 199 - 269 N 6 Wasuponda 186 158 - 214 380 2001 31 1982 215 - 279 AN 7 Wotu 202 172 - 232 569 2008 78 1997 172 - 232 N X LUWU UTARA 1 Diperta Masamba 260 221 - 299 716 2008 8 1990 300 - 390 AN 2 Malangke 303 258 - 348 683 2008 51 2006 258 - 348 N 3 SMPK. Bone-bone 196 167 - 225 427 1995 5 2006 167 - 225 N 4 Stamet Masamba 250 213 - 288 636 2008 12 1990 213 - 288 N XI MAKASSAR 1 Biring Romang 227 193 - 261 565 1983 14 1982 116 - 192 BN 2 BPP. Barombong 140 119 - 161 488 1998 5 2006 71 - 118 BN 3 Stamar Paotere 204 173 - 235 778 1998 17 2006 104 - 172 BN XII MAROS 1 Batubassi 372 316 - 428 700 1981 130 2009 316 - 428 N 2 BPP. Mallawa 125 106 - 144 355 1995 12 2002 106 - 144 N 3 BPP. Tanralili 404 343 - 465 1800 1983 74 1991 206 - 342 BN 4 Staklim Maros 275 234 - 316 668 1998 88 1997 140 - 233 BN 5 Stamet Hasanuddin 278 236 - 320 641 1983 57 1997 142 - 235 BN XIII PALOPO 1 Wara 256 218 - 294 507 2008 95 1989 131 - 217 BN

NORMAL MAKS MIN

LAMPIRAN 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOPEMBER 2012

DI SULAWESI SELATAN

NO NAMA LOKASI/KABUPATEN

NOPEMBER PRAKIRAAN

NOPEMBER 2012

(X) CURAH

HUJAN HUJANSIFAT

(26)

RATA-RATA mm mm mm Tahun mm Tahun (mm) XIV PANGKEP 1 Balocci 354 301 - 407 705 2000 39 1982 301 - 407 N 2 BPP. Labakkang 378 321 - 435 1284 1998 14 2009 321 - 435 N 3 BPP. Marang 272 231 - 313 696 1998 9 1982 139 - 230 BN 4 Minasa Tene 334 284 - 384 676 1989 77 2007 284 - 384 N XV PARE-PARE 1 Bukit Harapan 282 240 - 324 1437 1983 8 1982 240 - 324 N XVI PINRANG 1 BPP. Cempa 174 148 - 200 375 2008 54 1997 148 - 200 N 2 BPP. Langga 238 202 - 274 429 2003 92 1991 202 - 274 N 3 BPP. Mananrang 177 150 - 204 557 1991 17 1997 90 - 149 BN 4 BPP. Pekkabata 256 218 - 294 564 2008 21 1988 218 - 294 N 5 BPP. Teppo 196 167 - 225 522 1986 19 1997 100 - 166 BN 6 SMPK. Tiroang 143 122 - 164 261 2010 14 1990 122 - 164 N 7 Suppa 141 120 - 162 443 1987 3 2009 120 - 162 N 8 Todokkong 286 243 - 329 452 2004 86 1990 243 - 329 N XVII SELAYAR 1 Bontomatene 133 113 - 153 555 1988 13 1990 113 - 153 N 2 Bontosikuyu 136 116 - 156 672 1988 19 1990 69 - 115 BN 3 Jampea 60 51 - 69 203 2010 13 1993 51 - 69 N 4 Mattalalang 157 133 - 181 441 2007 27 1993 133 - 181 N XVIII SIDRAP 1 Amparita 93 79 - 107 217 1998 16 1990 79 - 107 N 2 BPP. Bila 165 140 - 190 347 2000 26 1990 140 - 190 N 3 BPP. Passeno Baranti 162 138 - 186 498 2010 3 1990 83 - 137 BN 4 Lajonga 98 83 - 113 201 1998 27 1990 50 - 82 BN 5 Lanrang 160 136 - 184 306 2010 22 1990 136 - 184 N 6 Pancarijang 111 94 - 128 248 1993 19 1990 57 - 93 BN 7 Tenru Tedong 126 107 - 145 449 2010 3 1990 107 - 145 N XIX SINJAI 1 Bikeru 171 145 - 197 444 1986 15 2x 145 - 197 N 2 BPP. Lappadata 109 93 - 125 223 1999 0 1992 93 - 125 N 3 Manipi 260 221 - 299 812 1995 9 1982 221 - 299 N 4 Pasir Putih 181 154 - 208 559 2010 21 1990 154 - 208 N XX SOPPENG 1 BPP. Pattojo 115 98 - 132 241 1988 23 1997 98 - 132 N 2 Marioriwawo 144 122 - 166 339 1998 0 1982 122 - 166 N 3 Pajalesang 131 111 - 151 406 1998 19 1982 67 - 110 BN 4 Watan Soppeng 119 101 - 137 311 1998 2 1982 101 - 137 N XXI TAKALAR 1 BPPK. Galesong 133 113 - 153 490 1998 0 1982 68 - 112 BN 2 BPPK. Pattalasang 171 145 - 197 433 1998 3 2002 87 - 144 BN 3 Lakatong 213 181 - 245 1184 2000 16 1999 181 - 245 N

XXII TANA TORAJA

1 BPP. Malimbong 240 204 - 276 465 2005 39 1990 204 - 276 N

2 BPP. Sangalla 226 192 - 260 441 1998 54 1993 192 - 260 N

3 Mebali 266 226 - 306 489 2002 39 1982 226 - 306 N

4 Stamet Pongtiku 306 260 - 352 551 2008 147 2009 260 - 352 N

XXIII TORAJA UTARA

1 Leang Tanduk 409 348 - 470 1195 2008 100 1997 348 - 470 N XXIV WAJO 1 Anabanua 148 126 - 170 345 2008 21 1990 75 - 125 BN 2 BBU. Canru 134 114 - 154 344 2010 9 1997 68 - 113 BN 3 BPP. Doping 132 112 - 152 389 2000 39 2x 67 - 111 BN 4 Menge 112 95 - 129 243 2008 36 1992 95 - 129 N 5 Paria 138 117 - 159 276 1996 7 1982 70 - 116 BN 6 Sakkoli 161 137 - 185 459 2010 3 1982 137 - 185 N 7 Siwa 162 138 - 186 358 2001 15 1992 83 - 137 BN (X) CURAH HUJAN SIFAT HUJAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN NOPEMBER PRAKIRAAN NOPEMBER 2012

NORMAL MAKS MIN

(27)

RATA-RATA mm mm mm Tahun mm Tahun (mm) I BANTAENG 1 Dampang 281 239 - 323 557 1990 63 2010 143 - 238 BN 2 Lamalaka 122 104 - 140 295 1995 9 1989 104 - 140 N II BARRU 1 BPP. Palanro 487 414 - 560 852 2001 162 2007 414 - 560 N 2 BPP. Tanete Rilau 539 458 - 620 1026 1996 181 1982 275 - 457 BN 3 Sumpangbinangae 585 497 - 673 1195 2003 178 1994 298 - 496 BN 4 Tompo Lemo-lemo 357 303 - 411 497 2010 245 2009 303 - 411 N III BONE 1 BPP. Amali 164 139 - 189 306 2003 29 2005 84 - 138 BN 2 BPP. Bengo 165 140 - 190 320 1993 41 1998 140 - 190 N 3 BPP. Tonra 98 83 - 113 271 2005 24 2007 83 - 113 N 4 Lanca 241 205 - 277 504 1990 10 1998 123 - 204 BN 5 Macope 133 113 - 153 800 1999 23 1981 113 - 153 N 6 PG. Arosoe 190 162 - 218 395 1992 33 1983 97 - 161 BN 7 PG. Camming 158 134 - 182 492 1993 34 2006 134 - 182 N IV BULUKUMBA 1 Batukaropa 190 162 - 218 413 1987 42 1985 162 - 218 N 2 Bontobahari 117 99 - 135 667 1995 24 1996 99 - 135 N 3 BPP. Tanah Kongkong 80 68 - 92 338 1987 3 2007 68 - 92 N 4 Kajang 110 94 - 126 472 1988 28 1991 94 - 126 N 5 Tanete 314 267 - 361 685 1987 114 2001 267 - 361 N V ENREKANG 1 Balajen 166 141 - 191 616 1990 47 1995 141 - 191 N 2 Enrekang 214 182 - 246 428 1987 64 1995 182 - 246 N 3 Maiwa 191 162 - 220 357 2009 54 1995 162 - 220 N VI GOWA 1 BB. Malino 541 460 - 622 2005 1988 164 2010 460 - 622 N 2 BPP. Bonto-bonto 629 535 - 723 1257 1987 335 2010 535 - 723 N 3 BPP. Malakaji 367 312 - 422 1068 1987 120 1985 312 - 422 N 4 Stasiun Geofisika 609 518 - 700 1394 1987 256 1986 518 - 700 N VII JENEPONTO 1 Benteng 297 252 - 342 564 1996 147 2009 252 - 342 N 2 Bontomatene 199 169 - 229 400 2003 58 2008 169 - 229 N VIII LUWU 1 Bastem 254 216 - 292 751 1992 55 2x 130 - 215 BN 2 Batusitanduk 249 212 - 286 406 1995 128 1990 212 - 286 N 3 BPP. Suli 100 85 - 115 373 2002 8 1991 85 - 115 N 4 Larompong 101 86 - 116 168 2003 27 1998 86 - 116 N 5 Padansappa 89 76 - 102 233 2008 26 2001 76 - 102 N IX LUWU TIMUR 1 Angkona 250 213 - 288 455 2001 51 2007 213 - 288 N 2 Burau 241 205 - 277 495 2005 85 2007 123 - 204 BN 3 Malili 280 238 - 322 674 2005 99 2007 238 - 322 N 4 Mangkutana 305 259 - 351 832 1983 92 2009 156 - 258 BN 5 PT. Inco 203 173 - 233 360 2003 50 2000 173 - 233 N 6 Wasuponda 270 230 - 311 839 2006 96 1982 230 - 311 N 7 Wotu 239 203 - 275 502 2005 32 2000 203 - 275 N X LUWU UTARA 1 Diperta Masamba 379 322 - 436 831 2005 85 1982 322 - 436 N 2 Malangke 246 209 - 283 788 2005 12 1993 209 - 283 N 3 SMPK. Bone-bone 177 150 - 204 384 1990 20 2006 150 - 204 N 4 Stamet Masamba 355 302 - 408 615 2008 119 1988 302 - 408 N XI MAKASSAR 1 Biring Romang 606 515 - 697 1279 1996 235 1986 515 - 697 N 2 BPP. Barombong 444 377 - 511 993 2001 152 1994 226 - 376 BN 3 Stamar Paotere 633 538 - 728 1241 1996 169 1986 538 - 728 N XII MAROS 1 Batubassi 668 568 - 768 1355 2003 131 1992 341 - 567 BN 2 BPP. Mallawa 161 137 - 185 783 1996 20 1997 82 - 136 BN 3 BPP. Tanralili 672 571 - 773 1231 1996 215 1997 343 - 570 BN 4 Staklim Maros 650 553 - 747 1380 1996 192 1986 332 - 552 BN 5 Stamet Hasanuddin 612 520 - 704 1269 1996 177 1986 312 - 519 BN XIII PALOPO 1 Wara 226 192 - 260 536 2008 69 2010 192 - 260 N

NORMAL MAKS MIN

LAMPIRAN 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012

DI SULAWESI SELATAN

NO NAMA LOKASI/KABUPATEN

DESEMBER PRAKIRAAN

DESEMBER 2012

(X) CURAH

HUJAN HUJANSIFAT

(28)

RATA-RATA mm mm mm Tahun mm Tahun (mm) XIV PANGKEP 1 Balocci 678 576 - 780 1359 1996 229 1992 576 - 780 N 2 BPP. Labakkang 761 647 - 875 2317 1996 166 2009 388 - 646 BN 3 BPP. Marang 643 547 - 739 1044 1987 215 2004 328 - 546 BN 4 Minasa Tene 520 442 - 598 1000 1993 225 2009 265 - 441 BN XV PARE-PARE 1 Bukit Harapan 431 366 - 496 1034 1987 134 1997 220 - 365 BN XVI PINRANG 1 BPP. Cempa 253 215 - 291 608 2003 21 2001 215 - 291 N 2 BPP. Langga 349 297 - 401 958 1987 139 2005 297 - 401 N 3 BPP. Mananrang 300 255 - 345 760 2003 39 1986 255 - 345 N 4 BPP. Pekkabata 290 247 - 334 721 2007 58 1981 148 - 246 BN 5 BPP. Teppo 237 201 - 273 431 1995 78 1986 121 - 200 BN 6 SMPK. Tiroang 241 205 - 277 1122 1989 53 1986 123 - 204 BN 7 Suppa 216 184 - 248 524 1987 21 2005 110 - 183 BN 8 Todokkong 299 254 - 344 752 1987 114 2000 152 - 253 BN XVII SELAYAR 1 Bontomatene 180 153 - 207 558 1987 21 2010 92 - 152 BN 2 Bontosikuyu 239 203 - 275 903 1988 62 1993 203 - 275 N 3 Jampea 180 153 - 207 338 2010 62 1993 153 - 207 N 4 Mattalalang 248 211 - 285 769 2008 69 1998 211 - 285 N XVIII SIDRAP 1 Amparita 150 128 - 173 564 2003 25 2001 128 - 173 N 2 BPP. Bila 126 107 - 145 268 1996 10 1989 107 - 145 N 3 BPP. Passeno Baranti 203 173 - 233 510 1987 59 1994 104 - 172 BN 4 Lajonga 146 124 - 168 365 1988 30 2010 74 - 123 BN 5 Lanrang 183 156 - 210 552 2003 72 1997 156 - 210 N 6 Pancarijang 146 124 - 168 334 1996 25 1984 74 - 123 BN 7 Tenru Tedong 88 75 - 101 215 1996 6 1989 75 - 101 N XIX SINJAI 1 Bikeru 316 269 - 363 623 1985 78 2007 269 - 363 N 2 BPP. Lappadata 211 179 - 243 469 1992 82 1996 179 - 243 N 3 Manipi 319 271 - 367 1240 1999 28 1988 163 - 270 BN 4 Pasir Putih 275 234 - 316 472 1987 145 1995 234 - 316 N XX SOPPENG 1 BPP. Pattojo 142 121 - 163 510 2003 30 2000 121 - 163 N 2 Marioriwawo 155 132 - 178 263 1996 28 2010 132 - 178 N 3 Pajalesang 148 126 - 170 282 1987 27 1994 75 - 125 BN 4 Watan Soppeng 185 157 - 213 446 1993 26 2010 94 - 156 BN XXI TAKALAR 1 BPPK. Galesong 367 312 - 422 1035 1987 69 1982 312 - 422 N 2 BPPK. Pattalasang 436 371 - 501 927 2003 72 2002 371 - 501 N 3 Lakatong 433 368 - 498 1175 2000 135 2001 221 - 367 BN

XXII TANA TORAJA

1 BPP. Malimbong 247 210 - 284 419 1991 61 1986 210 - 284 N

2 BPP. Sangalla 327 278 - 376 761 1987 56 1986 278 - 376 N

3 Mebali 251 213 - 289 427 2002 109 1988 213 - 289 N

4 Stamet Pongtiku 260 221 - 299 486 2004 99 1998 221 - 299 N

XXIII TORAJA UTARA

1 Leang Tanduk 407 346 - 468 591 1992 247 1996 346 - 468 N XXIV WAJO 1 Anabanua 121 103 - 139 868 1987 5 2010 62 - 102 BN 2 BBU. Canru 125 106 - 144 418 1987 18 1986 64 - 105 BN 3 BPP. Doping 113 96 - 130 384 2003 5 1998 96 - 130 N 4 Menge 105 89 - 121 262 1996 12 2010 54 - 88 BN 5 Paria 100 85 - 115 352 1996 0 1998 51 - 84 BN 6 Sakkoli 109 93 - 125 308 1994 15 1995 56 - 92 BN 7 Siwa 129 110 - 148 316 1983 19 2x 110 - 148 N (X) CURAH HUJAN SIFAT HUJAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN DESEMBER PRAKIRAAN DESEMBER 2012

NORMAL MAKS MIN

(29)

RATA-RATA mm mm mm Tahun mm Tahun (mm) I BANTAENG 1 Dampang 316 269 - 363 755 2000 42 1996 269 - 363 N 2 Lamalaka 152 129 - 175 432 1991 27 1984 129 - 175 N II BARRU 1 BPP. Palanro 453 385 - 521 894 1986 176 1983 385 - 521 N 2 BPP. Tanete Rilau 540 459 - 621 1012 1989 235 1998 459 - 621 N 3 Sumpangbinangae 606 515 - 697 1260 2007 238 1983 515 - 697 N 4 Tompo Lemo-lemo 527 448 - 606 1377 2009 104 2x 269 - 447 BN III BONE 1 BPP. Amali 75 64 - 86 115 2010 52 2008 64 - 86 N 2 BPP. Bengo 122 104 - 140 254 1992 33 1996 104 - 140 N 3 BPP. Tonra 74 63 - 85 249 1997 36 2010 63 - 85 N 4 Lanca 182 155 - 209 1234 1999 32 1993 155 - 209 N 5 Macope 134 114 - 154 324 2002 13 1981 114 - 154 N 6 PG. Arosoe 190 162 - 218 360 1984 66 1995 162 - 218 N 7 PG. Camming 153 130 - 176 315 1995 50 1990 130 - 176 N IV BULUKUMBA 1 Batukaropa 162 138 - 186 307 1983 51 1985 138 - 186 N 2 Bontobahari 73 62 - 84 175 1995 22 1996 62 - 84 N 3 BPP. Tanah Kongkong 88 75 - 101 313 1987 7 1996 75 - 101 N 4 Kajang 135 115 - 155 513 1991 3 1986 115 - 155 N 5 Tanete 333 283 - 383 535 2002 162 1990 283 - 383 N V ENREKANG 1 Balajen 161 137 - 185 845 1984 20 1981 137 - 185 N 2 Enrekang 228 194 - 262 379 1987 70 1990 263 - 342 AN 3 Maiwa 141 120 - 162 274 2002 36 1992 163 - 212 AN VI GOWA 1 BB. Malino 827 703 - 951 2015 1989 296 1994 703 - 951 N 2 BPP. Bonto-bonto 805 684 - 926 1461 1986 260 1985 684 - 926 N 3 BPP. Malakaji 371 315 - 427 996 1986 128 1985 315 - 427 N 4 Stasiun Geofisika 694 590 - 798 1309 1999 195 1998 590 - 798 N VII JENEPONTO 1 Benteng 441 375 - 507 854 2009 29 1998 375 - 507 N 2 Bontomatene 242 206 - 278 395 2006 29 1998 206 - 278 N VIII LUWU 1 Bastem 240 204 - 276 492 1993 90 2010 204 - 276 N 2 Batusitanduk 287 244 - 330 433 1987 133 2009 244 - 330 N 3 BPP. Suli 107 91 - 123 317 1990 27 2005 124 - 161 AN 4 Larompong 127 108 - 146 300 2002 46 1981 108 - 146 N 5 Padansappa 93 79 - 107 245 1993 6 2008 108 - 140 AN IX LUWU TIMUR 1 Angkona 266 226 - 306 542 2004 118 2010 307 - 399 AN 2 Burau 265 225 - 305 455 2007 41 2008 306 - 398 AN 3 Malili 267 227 - 307 550 2007 120 1986 308 - 401 AN 4 Mangkutana 279 237 - 321 587 1999 42 2006 237 - 321 N 5 PT. Inco 231 196 - 266 468 1994 117 1998 196 - 266 N 6 Wasuponda 303 258 - 348 1038 2007 38 1981 349 - 455 AN 7 Wotu 257 218 - 296 530 1982 76 1986 218 - 296 N X LUWU UTARA 1 Diperta Masamba 347 295 - 399 583 1994 185 1997 400 - 521 AN 2 Malangke 241 205 - 277 717 2006 78 1997 205 - 277 N 3 SMPK. Bone-bone 192 163 - 221 390 2002 1 2008 163 - 221 N 4 Stamet Masamba 382 325 - 439 623 2001 219 1998 325 - 439 N XI MAKASSAR 1 Biring Romang 685 582 - 788 1224 1986 92 1998 582 - 788 N 2 BPP. Barombong 519 441 - 597 1264 1999 86 1998 441 - 597 N 3 Stamar Paotere 726 617 - 835 1277 1999 167 1998 617 - 835 N XII MAROS 1 Batubassi 667 567 - 767 1127 1986 205 1998 768 - 1001 AN 2 BPP. Mallawa 154 131 - 177 310 1998 42 1997 178 - 231 AN 3 BPP. Tanralili 705 599 - 811 1241 1983 193 1998 599 - 811 N 4 Staklim Maros 732 622 - 842 1416 1999 106 1998 622 - 842 N 5 Stamet Hasanuddin 688 585 - 791 1125 1999 103 1998 585 - 791 N XIII PALOPO 1 Wara 219 186 - 252 763 1984 33 1999 186 - 252 N

NORMAL MAKS MIN

LAMPIRAN 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2013

DI SULAWESI SELATAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN JANUARI PRAKIRAAN JANUARI 2013 (X) CURAH HUJAN SIFAT HUJAN 23

(30)

RATA-RATA mm mm mm Tahun mm Tahun (mm) XIV PANGKEP 1 Balocci 737 626 - 848 1524 1986 217 1998 626 - 848 N 2 BPP. Labakkang 672 571 - 773 1183 2010 37 1998 571 - 773 N 3 BPP. Marang 672 571 - 773 1238 1999 219 1993 774 - 1008 AN 4 Minasa Tene 660 561 - 759 1568 1999 122 1998 561 - 759 N XV PARE-PARE 1 Bukit Harapan 336 286 - 386 754 1989 95 2003 387 - 504 AN XVI PINRANG 1 BPP. Cempa 183 156 - 210 503 2009 34 2003 156 - 210 N 2 BPP. Langga 230 196 - 265 743 2002 39 1991 117 - 195 BN 3 BPP. Mananrang 216 184 - 248 468 1986 41 1987 249 - 324 AN 4 BPP. Pekkabata 210 179 - 241 647 2009 54 1985 242 - 315 AN 5 BPP. Teppo 219 186 - 252 478 1999 55 1990 253 - 329 AN 6 SMPK. Tiroang 183 156 - 210 393 1989 49 1998 211 - 275 AN 7 Suppa 138 117 - 159 342 2002 9 2006 117 - 159 N 8 Todokkong 294 250 - 338 625 1988 91 2005 250 - 338 N XVII SELAYAR 1 Bontomatene 160 136 - 184 526 1989 11 1995 136 - 184 N 2 Bontosikuyu 219 186 - 252 595 1989 51 2004 186 - 252 N 3 Jampea 246 209 - 283 766 1990 62 2005 209 - 283 N 4 Mattalalang 225 191 - 259 788 2009 63 2007 191 - 259 N XVIII SIDRAP 1 Amparita 115 98 - 132 388 1999 13 1990 133 - 173 AN 2 BPP. Bila 119 101 - 137 281 1999 12 1991 101 - 137 N 3 BPP. Passeno Baranti 157 133 - 181 369 1994 41 1990 182 - 236 AN 4 Lajonga 107 91 - 123 362 1999 11 1985 91 - 123 N 5 Lanrang 142 121 - 163 317 2005 19 1997 164 - 213 AN 6 Pancarijang 135 115 - 155 345 1989 44 1997 156 - 203 AN 7 Tenru Tedong 107 91 - 123 273 2002 5 2x 124 - 161 AN XIX SINJAI 1 Bikeru 316 269 - 363 553 1999 117 2007 269 - 363 N 2 BPP. Lappadata 237 201 - 273 664 1999 114 2x 201 - 273 N 3 Manipi 221 188 - 254 477 2009 54 1997 188 - 254 N 4 Pasir Putih 303 258 - 348 664 1999 123 1989 258 - 348 N XX SOPPENG 1 BPP. Pattojo 134 114 - 154 316 1999 71 1985 114 - 154 N 2 Marioriwawo 148 126 - 170 331 1986 35 2005 126 - 170 N 3 Pajalesang 120 102 - 138 319 1986 25 2005 102 - 138 N 4 Watan Soppeng 134 114 - 154 362 1999 34 2005 155 - 201 AN XXI TAKALAR 1 BPPK. Galesong 599 509 - 689 1303 1987 70 1998 305 - 508 BN 2 BPPK. Pattalasang 616 524 - 708 1171 2003 53 1998 314 - 523 BN 3 Lakatong 601 511 - 691 1060 1987 270 2002 307 - 510 BN

XXII TANA TORAJA

1 BPP. Malimbong 238 202 - 274 428 2010 119 1986 202 - 274 N

2 BPP. Sangalla 298 253 - 343 509 1988 99 2009 253 - 343 N

3 Mebali 284 241 - 327 566 1988 49 1981 241 - 327 N

4 Stamet Pongtiku 227 193 - 261 415 2001 98 1999 193 - 261 N

XXIII TORAJA UTARA

1 Leang Tanduk 396 337 - 455 709 1988 183 2008 337 - 455 N XXIV WAJO 1 Anabanua 99 84 - 114 302 1988 3 2005 50 - 83 BN 2 BBU. Canru 114 97 - 131 409 2003 4 2005 97 - 131 N 3 BPP. Doping 92 78 - 106 467 1982 11 2007 47 - 77 BN 4 Menge 89 76 - 102 242 1999 0 1994 76 - 102 N 5 Paria 82 70 - 94 271 2002 5 1990 42 - 69 BN 6 Sakkoli 114 97 - 131 567 2007 13 1994 97 - 131 N 7 Siwa 129 110 - 148 367 2004 11 2009 66 - 109 BN (X) CURAH HUJAN SIFAT HUJAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN JANUARI PRAKIRAAN JANUARI 2013

NORMAL MAKS MIN

(31)

25

Lampiran 2a

ANALISIS SIFAT HUJAN SEPTEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN

Lampiran 2b

DISTRIBUSI CURAH HUJAN SEPTEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN

(32)

26

Lampiran 3a

PRAKIRAAN SIFAT HUJAN NOPEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN

Lampiran 3b

PRAKIRAAN CURAH HUJAN NOPEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN

(33)

27

Lampiran 4a

PRAKIRAAN SIFAT HUJAN DESEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN

Lampiran 4b

PRAKIRAAN CURAH HUJAN DESEMBER 2012

PROPINSI SULAWESI SELATAN

(34)

28

Lampiran 5a

PRAKIRAAN SIFAT HUJAN JANUARI 2013

PROPINSI SULAWESI SELATAN

Lampiran 5b

PRAKIRAAN CURAH HUJAN JANUARI 2013

PROPINSI SULAWESI SELATAN

(35)

29

 

Lampiran 6

PETA ANALISIS AWAL MUSIM KEMARAU 2012 (S/D SEPTEMBER 2012)

DI SULAWESI SELATAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar

Tabel .  Rekapitulasi
TABEL ANALISIS  HUJAN BULAN SEPTEMBER 2012 DI SULAWESI SELATAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN SEPTEMBER CURAH HUJAN HARI  HUJAN SIFAT HUJAN NORMAL 17
TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOPEMBER 2012 DI SULAWESI SELATAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN NOPEMBER PRAKIRAAN  NOPEMBER 2012  (X) CURAH  HUJAN  SIFAT  HUJAN 19
TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012 DI SULAWESI SELATAN NO NAMA LOKASI/KABUPATEN DESEMBER PRAKIRAAN  DESEMBER 2012  (X) CURAH  HUJAN  SIFAT  HUJAN 21
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, skripsi Laila Ishayatun Nisa Awaliyah tahun 2008 Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang yang berjudul “Studi Komparasi Manajemen Kelompok

Tanggapan dari pemerintah terkait (cq PGSP) terhadap restorasi gumuk pasir di Dusun Grogol Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul pro terkait program

Tahapan penelitian pada Gambar 3, dijelaskan sebagai berikut: Tahap pertama: mengidentifikasi masalah dan pengumpulan data, yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang akan

Contohnya, Khir Ghazali tegas dan tidak berganjak dengan keputusannya untuk mengekalkan Aiman sebagai pelatih PLKN yang baharu walaupun dipujuk oleh Aiman dan

Teori evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara perlahan dan memakan waktu lama dalam kehidupan makhluk hidup.. Teori evolusi

Keberhasilan konservasi hutan mangrove di Kecamatan Nguling telah membawa manfaat yang cukup berarti bagi masyarakat sekitar hutan, yaitu meningkatnya jumlah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja (waktu kerja, jenis kegiatan) dan asupan kalori terhadap status gizi pekerja peternakan ayam broiler di

Secara nasional, 29,8% dari angka baru kasus malaria berasal dari kelompok pekerjaan petani/pengolah kebun (Riskesdas 2010). Proporsi kelompok kerja untuk kasus malaria baru