• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL DIFUSI OKSIGEN DI JARINGAN TUBUH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL DIFUSI OKSIGEN DI JARINGAN TUBUH"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL DIFUSI OKSIGEN DI JARINGAN TUBUH

Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Pembimbing: Dr. Agus Yodi Gunawan

(2)

Pendahuluan Latar Belakang

Pendahuluan

Sistem Peredaran darah.

Jantung → Arteri → Pembuluh kapiler → Vena → Jantung → Arteri Pulmonari → Paru-paru → Vena Pulmonari.

(3)

Pendahuluan Latar Belakang

Oksigen memegang peranan penting bagi kelangsungan metabolisme jaringan (tissue) dalam tubuh.

Jika sel-sel di suatu jaringan tidak mendapat pasokan oksigen, maka sel-sel tersebut akan mati dan dapat menimbulkan kerusakan jaringan.

Circulatory shock: kehilangan darah dalam jumlah besar,

serangan jantung, serta penurunan tekanan darah dengan tajam.

Tujuan:

Membangun suatu model matematika yang menggambarkan proses penyebaran konsentrasi oksigen di suatu jaringan tubuh.

(4)

Pemodelan Pembuluh Kapiler

Pemodelan

Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler: tersusun dari sebuah lapisan sel (endothelium). Molekul-molekul seperti oksigen, karbon dioksida, dan air dapat melalui dinding ini dan memasuki jaringan dengan cara difusi.

Pembuluh Darah (www.wikipedia.com).

(5)

Pemodelan Model Kapiler-Jaringan

Model Krogh Cylinder

Representasi dari daerah kapiler-jaringan: konsep pengulangan struktur satuan.

Setiap kapiler bertanggungjawab untuk menyediakan nutrisi bagi jaringan yang melingkupi kapiler tersebut.

(6)

Pemodelan Model Kapiler-Jaringan

Asumsi:

Bukan daerah percabangan.

Reaksi kimia yang terjadi di jaringan berdistribusi secara kontinu. Simetri terhadap sumbu.

(7)

Pemodelan Penurunan Persamaan Difusi

Penurunan Persamaan Difusi

Banyaknya molekul oksigen yang mengalir pada titik x di suatu permukaan A per satuan waktu adalah J(x )A. Volume satuan: dV ≈ rd θdzdr .

(8)

Pemodelan Penurunan Persamaan Difusi ∂(˜cdV ) ∂˜t = J˜r d θd˜r |˜z− J˜rdθd˜r|˜z+d ˜z+J˜r d θd ˜z|˜r − J(˜r + d˜r )d θd ˜z|˜r +d˜r − g(˜c)dV . ∂˜c ∂˜t = J|˜z− J|z+d ˜˜ z d ˜z + ˜ r J|˜r − (˜r + d˜r )J|˜r +d˜r ˜r d˜r − g(˜c) (1) = −∂J ∂ ˜z − ∂(˜r J) ˜r ∂˜r − g(˜c). (2) Hukum Fick: J = −Dj d ˜c d˜r ∂˜c ∂˜t =Dj  ∂2c˜ ∂ ˜z2 + 1 ˜r ∂˜c ∂˜r + ∂2˜c ∂˜r2  − g(˜c). (3)

(9)

Pemodelan Persamaan Michaelis-Menten

Laju Konsumsi Oksigen

g(˜c) = A˜c B + ˜c.

Parameter A : kecepatan maksimum oksigen bereaksi dengan enzim. Parameter B : koefisien kesetimbangan reaksi.

(10)

Pemodelan Syarat Batas Syarat Batas ∂˜c ∂˜r(b) = 0. (4) ˜ c(˜r , 0) = ca. (5) ˜ c(a, ˜t) = f (˜t). (6) ˜ c(a, ˜t) =  ci−ca ε ˜t + ca, 0 ≤ ˜t < ε; ci, ˜t ≥ ε.

(11)

Kajian Model

Kajian Model

(12)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak

Model steady state: Dj  1 ˜ r ∂˜c ∂˜r + ∂2˜c ∂˜r2  = A˜c B + ˜c, a ≤ ˜r ≤ b. (7) ˜ c(a) = ci, ∂˜c ∂˜r(b) = 0. (8) ˜

c adalah konsentrasi oksigen, sehingga haruslah ˜c ≥ 0. Oleh karena

itu, kita asumsikan ruas kanan dari persamaan (7) adalah nol untuk ˜ c < 0. Penskalaan: ˜ c = cac, ˜r = ar , (9) 1 r dc dr  rdc dr  = λcH(c) α +c , 1 ≤ r ≤ b a (10) c(1) = bc1, dc dr  b a  =0, (11)

(13)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak

Kasus α → 0 dan λ = O(1).

Misalkan c mempunyai perluasan:

c(r ; α) = c0(r ) + αc1(r ) + O(α2). (12) 1 r rc 0 0 0 + α1 r rc 0 1 0 +O(α2) = λc α +c = λ − αλ c0 +O(α2). (13) Untuk O(1): 1 r rc 0 0 0 = λ, (14) dengan c00(ba) =0,c0(1) =bci. Sehingga c00(r ) = λr 2 + K1 r . (15)

Jika c0aproksimasi yang valid untuk seluruh r , berlaku c00( b a) =0,

sehingga diperoleh K1= −λb

2

(14)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak c0(r ) =bci− λ  b2 2a2ln r − r2− 1 4  . (16) c ≥ 0 maka c0≥ 0.

c0akan bernilai positif jika dan hanya jika

λ < bci b2 2a2ln r − r2−1 4 . (17) Hubungan λ dan r untuk ba =11 danbci =1.25.

(15)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak

Untuk ba =11, danbci =1.25 c0≥ 0 jika λ < 0.0108627.

Jika λ > 0.0108627, maka c0mempunyai akar: r1. Sehingga tidak

berlaku c00(ba) =0. Untuk r < r1, berlaku: c0(r ) = λ 4r 2+K 1ln r +bci− λ 4. (18) Untuk r ≥ r1, c(r ) = 0. Asumsikan 0 ≤ c ≤ O(α).

Penskalaan c = αn¯c, n ≥ 1. Persamaan (10) menjadi:

α1 r d dr  rd ¯c dr  = λ¯c 1 + αn−1c¯. (19)

Karena α → 0 maka dengan n ≥ 1, setiap ekspansi ¯

(16)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak

Akan dicari akar r1dan K1.

Misalkan

c = αnψ, r = r1+ αmξ. (20)

Substitusi dan Distinguished Limit, diperoleh: c = αψ, r = r1+

√ αξ. Matching Condition.

Jika ξ → ∞, maka ψ → 0.

(17)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak c0(r ) = c0(r1) + (r − r1)c00(r1) + 1 2(r − r1) 2c00 0(r1) + ... (21) = √αξc00(r1) + 1 2αξ 2c00 0(r1) + ... (22) ' αψ(ξ). (23) Diperoleh c00(r1) =0. K1= − λr2 1 2 . c0(r ) =bci− λ  r2 1 2 ln r − r2− 1 4  . (24)

(18)

Metode Asimtotik Keadaan Tunak Grafik r1terhadap 1λ untukbci =1.25. c0(r ) untuk λ ≤ 0.0108627 adalah: c0(r ) =bci− λ  b2 2a2ln r − r2− 1 4  , (25)

dan untuk λ ≥ 0.0108627 adalah: c0(r ) = ( b ci− λr12 2 ln r − r2−1 4  , jika 1 ≤ r < r1; 0, jika r1<r ≤ ba.

(19)
(20)
(21)

Keadaan Tidak Tunak

(22)

Kesimpulan

Kesimpulan

Nilai λ yang merepresentasikan perbandingan laju konsumsi terhadap penyediaan oksigen, memegang peranan penting dalam ketersediaan oksigen di daerah jaringan.

Jika λ → 0, nilai konsentrasi oksigen tidak akan mencapai nilai nol dalam waktu tak hingga.

Sedangkan jika λ = O(1), nilai konsentrasi oksigen di jaringan akan mencapai nilai nol dalam waktu yang berhingga.

(23)

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

(1) Carslaw, H.S. dan Jaeger, J.C. 1959. Conduction Of Heat In

Solids. New York. Oxford Clarendon Press.

(2) Holmes, Mark H. 1995. Introduction to Perturbation Method. New

York. Springer-Verlag.

(3) Mathews, John H. dan Fink, Kurtis D. 1999. Numerical Methods

Using Matlab. London. Prentice-Hall International.

(4) Middleman, Stanley. 1972. Transport Phenomena in the

Cardiovascular System. New York. John-Wiley & Sons, Inc.

(5) Poulikakos. 1994. Conduction Heat Transfer. New Jersey.

Prentice-Hall.

(6) Ross, J. 1996. Role of Blood Vessel. Tersedia di http :

//classes.tmcc.edu/eburke/other − notes/Blood − Vessel.htm.

(24)

Terima Kasih

Gambar

Grafik Michaelis-Menten dengan A=1, B=1.

Referensi

Dokumen terkait

V irtual Reality atau Realitas Maya adalah media baru yang dapat diaplikasikan sebagai media promosi, penonton akan dibawa merasakan simulasi lingkungan yang hampir nyata,

Dari hasil penelitian, pasien skizofrenia melakukan perilaku agresif baik dalam bentuk verbal (bahasa) dan non verbal (fisik) yang lebih dominan dilakukan oleh pasien

Metode:Penelitian ini merupakan studideskriptif yang dilakukan bulan April 2019 denganpopulasi 304orang dan sampel 172 orang diambil secara purposive sampling .Data

Dapat kami simpulkan dari makalah kami fraktur femur didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas tulang paha, kondisi fraktur femur secara klinis bisa berupa fraktur femur terbuka

CAR, FDR, BOPO secara simultan berpengaruh terhadap ROA sebesar 98,4 %, artinya alokasi dana yang disiapkan untuk mengatasi kerugian kredit berisiko, jumlah

Sebagaimana telah dinyatakan untuk mengukur intensitas dan menentukan frekuensi kebisingan diperlukan peralatan khusus yang berbeda bagi jenis kebisingan dimaksud. Jika tujuan

Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada aplikasi Visualisasi 3D Interaktif Masjid Agung Jawa Tengah dapat diberikan beberapa saran

Langkah-langkah identifikasi masalah yang diurakan di atas adalah agar identifikasi dilakukan tidak hanya menyangkut identifikasi masalah baik hasil, sebab