• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Tugas Akhir Juni 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

ALAT UKUR FREKUENSI PERNAFASAN DILENGKAPI SENSOR SUHU TUBUH TAMPIL

PADA PC

(Siska Diah Pangestu1, Triana Rahmawati, ST, M.Eng2,Hj. Endang Dian Setioningsih, ST, MT 3)

Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Alat ukur frekuensi pernafasan adalah suatu alat yang di gunakan untuk memantau jumlah frekuensi pernafasan dalam kurun waktu 1 menit. Frekuensi pernafasan pada manusia berpengaruh terhadap suhu tubuh manusia itu sendiri. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka akan membutuhkan energi yang lebih banyak sehingga kebutuhan akan oksigen juga meningkat.

Rancangan penelitian menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian After Only Design, dengan alat ukur untuk frekuensi pernafasan menggunakan counter digital dan untuk suhu menggunakan termometer digital. Hasil pengukuran frekuensi pernafasan menunjukan nilai error sebesar 1-2% dan untuk suhu badan sebesar 0,5%. Kata Kunci: Frekuensi Pernafasan, Suhu Badan, PC

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Alat ukur frekuensi pernafasan adalah suatu alat yang di gunakan untuk memantau jumlah frekuensi pernafasan dalam kurun waktu 1 menit. Hasil pengukuran frekuensi pernafasan terdapat 3 pengelompokan, diantaranya untuk jumlah frekuensi pernafasan normal disebut

eupnea, jumlah frekuensi pernafasan yang

melebihi rata-rata disebut tachypnea, dan untuk jumlah frekuensi pernafasan yang kurang dari rata-rata disebut bradypnea. Frekuensi pernafasan pada manusia normal berkisar antara 12-20 kali per menit (Mikki, 2016). Frekuensi pernafasan pada manusia berpengaruh terhadap suhu tubuh manusia itu sendiri. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka akan membutuhkan energi yang lebih banyak sehingga kebutuhan akan oksigen pun akan meningkat, oleh karena itu frekuensi pernafasan pun akan lebih sering dilakukan (Farah, 2016). Suhu tubuh yang dimaksud disini merupakan perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar, sedangkan suhu tubuh manusia berkisar antara 35-370C.

Hinchliff et al. (1996) mengatakan setiap peningkatan suhu tubuh 0,5°C akan meningkatkan kebutuhan oksigen jaringan sebesar 7% sehingga frekuensi jantung dan

penafasan menjadi meningkat. Menurut Gould (1994) setiap kenaikan suhu tubuh 1°C terjadi peningkatan frekuensi 20 denyut per menit dan frekuensi pernafasan 7 kali per menit. Frekuensi pernafasan adalah intensitas menghirup atau mengeluarkan udara per menit. Dalam standard pengukuran orang dewasa frekuensi pernafasan berjumlah 12-20 kali per menit. Sedangkan untuk suhu tubuh manusia normal berkisar antara 35-37°C, namun untuk dapat menentukan bahwa suhu tubuh manusia tersebut normal atau tidak, di perlukan pemantauan secara bersamaan dengan laju pernafasan agar pasien mendapatkan perawatan yang intensif (Anhari, 2013).

Tahun 2011 Fahmi Farisandi dan Ahmad Fatkudin membuat alat “Patient Diagnostik Portable Dilengkapi dengan Indikator Normal/Abnormal (Parameter Laju Pernapasan)“ yang di tampilkan pada display seven segment. Berikutnya Dian Novia Fatmawati (2015) menyempurnakan modul tersebut dengan menampilkan hasil grafik pada display PC. Selanjutnya Farah Diska Bestari (2016) membuat alat “Monitoring Heart Rate, Respiration Rate dilengkapi dengan Sensor Suhu ke Personal Computer Melalui Bluetooth (Parameter Respiration Rate)”. Sensor untuk frekuensi pernafasan yang digunakan adalah sensor mic condensor sehingga jika keadaan lingkungan bising akan mempengaruhi proses monitoring. Tahun yang

(2)

2

sama Mikki Fahrizi Muharrahman juga

membuat alat “Monitoring Laju Pernapasan Berbasis PC (Personal Computer) dilengkapi dengan Volume Pernapasan”. Sensor pernafasan pada alat tersebut menggunakan sensor tekanan MPX5100 GP, oleh karena itu penulis ingin menyempurnakan alat tersebut dengan mengganti sensor pernafasan menggunakan sensor tekanan yang dapat berfungsi untuk menghitung frekuensi pernafasan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis ingin menyempurnakan modul yang sudah ada dengan merancang “Alat Ukur Frekuensi Pernafasan dengan Sensor Suhu ke Personal Computer”

1.2 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan masalah maka akan dibatasi masalah tersebut, antara lain :

1.2.1 Pengukuran frekuensi pernafasan digunakan untuk usia 15-65 tahun. 1.2.2 Menggunakan sensor tekanan untuk

pengukuran frekuensi pernafasan.

1.2.3 Menggunakan sensor LM35 untuk pengukuran suhu tubuh.

1.2.4 Peletakan sensor suhu tubuh pada bagian ketiak pasien.

1.2.5 Pengukuran dilakukan dalam kondisi relaks.

1.2.6 Pengambilan data frekuensi pernafasan dan suhu tubuh setiap 1 menit sekali. 1.2.7 Pengukuran dilakukan selama 30 menit. 1.2.8 Pengiriman data menggunakan HC-11

dengan jarak maksimal 5 meter. 1.2.9 Hanya dilakukan untuk 1 pasien.

1.2.10 Menggunakan aplikasi delphi sebagai interface PC.

1.2.11 Penyimpanan data pasien 1.3 Rumusan Masalah

Dapatkah dibuat modul “Alat Ukur Frekuensi Pernafasan dengan Sensor Suhu ke Personal Computer?”

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum

Dibuatnya “Alat Ukur Frekuensi Pernafasan dengan Sensor Suhu ke Personal Computer”.

1.4.1 1.4.2 Tujuan Khusus

1.4.1.1 Membuat rangkaian pengkondisi sinyal analog pada sensor tekanan.

1.4.1.2 Membuat rangkaian sensor suhu LM35. 1.4.1.3 Membuat rangkaian minimum system. 1.4.1.4 Membuat tampilan interface

menggunakan program delphi. 1.4.1.5 Membuat rancangan box alat. 1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan di bidang Teknik Elektromedik khususnya peralatan diagnostik dan sebagai refrensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Dapat memudahkan para perawat

dan dokter pada instansi kesehatan dalam

melakukan diagnosis pasien sehingga dapat

memberikan penanganan lebih cepat.

2. METODE PENELITIAN 2.1. Diagram Blok Sistem

Gambar 2.1. Blok Diagram

(3)

3

2.2.1. Diagram Alir Transmiter

Gambar 2.2 Diagram Alir Transmitter 2.2.2. Diagram Alir Receiver

Gambar 2.3 Diagram Alir Receiver

2.3. Diagram Mekanis Sistem

\

Gambar 2.4 Diagram Mekanis

2.4. Rancangan Penelitian

Penelitian dan pembuatan modul ini dengan menggunakan desain penelitan pre-eksperimental dengan jenis penelitian “one

group post tesdesign“ ,penulis memberikan

perlakuan dengan membuat rangkaian sensor frekuensi pernafasan kemudian dilakukan pengukuran akan tetapi tidak terdapat kelompok kontrol maupun kelompok pembandingnya.

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Perlakuan diukur X --- 0 X= treatmen/perlakuan yg diberikan (variabel Independen)

0 = Observasi (variabel dependen)

Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : Terdapat suatu kelompok diberi treatmen yakni perubahan kontrasi tulang rusuk dan suhu tubuh 2.5. Variabel Penelitian

2.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.

2.5.2 Variabel Terikat

Sebagai variabel terikat yaitu sensor flexiforce, dan LM35

2.5.3 Variabel Kontrol

Variabel terkendali yaitu IC Mikrokontroller Atmega 8535.

2.6. Definisi Operasional dan Variabel LCD 2x16 Suhu Reset Respirasi Indikator Baterai ON/OFF Start

(4)

4

Tabel 2.1. Tabel Variabel

Variabel Definisi Operasiona l Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala ukur Frekuens i Pernafas an (variabel bebas) Frekuensi pernafasan pasien dewasa yang diukur dalam 1 menit dengan keadaan relaks antara 12-20 kali per menit. FSR (Force Sensing Resistor ) Bradipn e: kurang dari 12x/men it Normal: 12-20x/men it Takipne a: lebih dari 20x/men it Ordinal Suhu tubuh (variabel bebas) Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang di produksi oleh tubuh manusia dewasa dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar antara 35-370C dengan peletakan sensor suhu di ketiak. LM35 Hipoterm ia kurang dari 350C Normal: 35-370C Hipeterm ia lebih dari 370C Ordinal Sensor frekuens i pernafas an (variabel terikat) Sensor frekuensi pernafasan yang digunakan adalah sensor tekanan yang mendeteksi perubahan tulang rusuk pada saat bernafas. Osilosko p Tidak ada tekanan: 20 MΩ Mendapa t tekanan: kurang dari 20 KΩ Nomin al Sensor suhu (variabel terikat) Sensor suhu yang digunakan adalah sensor LM35 yang Osilosko p 35-370C Rasio berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu tubuh manusia Ic mikroko ntroller (variabel kontrol) Untuk menerima input data dari sensor dan memberi perintah untuk menampilk an ke display Osilosko p 0 ground 1 vcc Nomin al 2.7. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan penulis susun menurut jadwal kalender Akademik yang ada di Poleteknik Kesehatan Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya.

(5)

5

VCC PA1 C3 30 pF GROUND PB4 PA5 PA2 PC7 R6 10k PB5 PA6 SW1 Reset 1 2 PA3 PC6 PB6 PA7 IC1 ATMEGA8535-DIL40 3 12 13 2 16 17 18 19 11 10 8 7 6 36 35 34 33 32 37 1 4 5 9 14 15 20 21 40 39 38 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 PB2(INT2/AIN0) XTAL2 XTAL1 PB1(T1) PD2(INT0) PD3(INT1) PD4(OC1B) PD5(OC1A) GND VCC PB7[SCK) PB6[MISO) PB5(MOSI) PA4(ADC4) PA5(ADC5) PA6(ADC6) PA7(ADC7) AREF PA3(ADC3) PB0(XCK/T0) PB3(OC0/AIN1) PB4(SS) RESET PD0(RXD) PD1(TXD) PD6(ICP) PD7(OC2) PA0(ADC0) PA1(ADC1) PA2(ADC2) AGND AVCC PC7(TOSC2) PC6(TOSC1) PC5 PC4 PC3 PC2 PC1(SDA) PC0(SCL) PA4 PA7 PD0 PB1 R4 POT 1 3 2 PB7 PD0 PA5 PC0 PD1 PB2 J8 CON8 1 2 3 4 5 6 7 8 PA0 PD1 J11 SUHU 1 PA6 PC1 PD2 PB3 PD2 PC2 C2 30 pF PD3 PB4 Q6 CRY STAL PD3 PC3 PD4 PB5 J12 RESPIRASI 1 PD4 PC4 J6 CON8 1 2 3 4 5 6 7 8 PD5 PB6 PD5 PC5 J5 CON5 1 2 3 4 5 PD6 PB7 PD6 VCC PC6 MOSI PD7 PC1 PA0 PD7 J7 CON2 1 2 PC7 RESET PC0 PC2 MISO PA0 VCC PB0 PA1 VCC PB0 PC3 C1 10uF SCK PA1 PB1 PA2 PC4 RESET J9 CON8 1 2 3 4 5 6 7 8 PB2 PA3 VCC VCC PC5 PA0 PB3 PA4 J10 CON8 1 2 3 4 5 6 7 8

Tabel 2.2. Jadwal Kegiatan

3. HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

3.1. Hasil Perhitungan/Analisis Data Berdasarkan hasil analisa data yang sudah dihitung didapat %error untuk frekuensi pernafasan paling tinggi sebesar 2,1% dan %error untuk suhu badan paling tinggi sebesar 0,5%. Maka modul ini masih laik digunakan karena %error yang dihasilkan tidak terlalu jauh. Keunggunalan alat ini dari sebelumnya adalah data pasien dapat disimpan dan dicetak.

Tabel 3.1 Data Pengukuran Frekuensi Pernafasan

Tabel 3.2 Data Pengukuran Suhu Badan

Pengukura n Responde n 1 Responde n 2 Responde n 3 Responde n 4 Responde n 5 X1 35 36 35 36 35 X2 35 37 36 36 35 X3 35 35 36 35 35 X4 35 36 36 36 35 X5 36 36 36 36 36 Rata-rata 35,2 36 35,8 35,8 35,2 %Error 0 0,5 0,5 0 0,5 4. PEMBAHASAN 4.1. Rangkaian Keseluruhan

Gambar 4.1 Rangkaian Minimum Sistem

Output sensor frekuensi pernafasan masuk ke dalam rangkaian minimum sistem mikrokontroler atmega 8535 di kaki timer PORTB0 dan untuk suhu badan di kaki adc PORTA0.

5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa:

Telah dibuat Alat Ukur Frekuensi Pernafasan dengan Sensor Suhu ke Personal Komputer menggunakan sensor tekanan Force

Sensing Resistor (FSR) utuk frekuensi

No S e p O kt No v De s Ja n Fe b M ar Ap r M ei Ju n 1 2 3 4 5 6 7 a b c 8 9 10 11 12 13 Pengukuran Responde n 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 X1 18 16 16 18 14 X2 16 16 16 18 14 X3 18 15 17 18 13 X4 18 17 17 16 14 X5 18 16 17 16 15 Rata-rata 17,6 16 16,6 17,2 14 %Error 0 1,2 2,1 2,2 1,4

(6)

6

pernafasan dan LM-35 untuk suhu badan

dengan penyimpanan data pasien pada aplikasi Delphi. Kondisi pasien dalam keadaan tenang pada saat pengukuran. Pada saat pengambilan data terdapat eror paling besar yaitu 2 angka, dan eror minimal 1 anggka untuk frekuensi pernafasan. Hal ini menunjukkan bahwa sensor tekanan FSR berpengaruh besar terhadap hasil pengukuran.

5.2. Saran

Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada:

1. Menggunakan sensor selain Force Sensing

Resistor

2. Pembuatan mekanik sabuk yang lebih bagus untuk mengurangi pengaruh hasil pada pengukuran

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad

Fatkhudin,

2014.

Patient

Diagnostic Portable dilengkapi Indikator

Normal

Abnormal

(Respiration

Rate).

Jurusan Teknik Elektromedik – Poltekkes

Kemenkes, Surabaya.

Dian Novia Fatmawati. 2015. Monitoring

Laju Pernapasan dengan Tampilan Grafik

Pada Personal Computer (PC).

Jurusan Teknik Elektromedik – Poltekkes

Kemenkes, Surabaya.

Dosso Sang Isahi

, 2011. Sistem Respirasi:

Respirasi pada Manusia. Diakses:

Tanggal 3 Oktober 2016

Farah Diska Bestari. 2016. Monitoring

Heart

Rate,

Respiration

Rate

dilengkapi dengan Sensor Suhu ke

Personal

Computer

Melalu

Bluetooth (Parameter Respiration

Rate). Jurusan Teknik Elektromedik

– Poltekkes Kemenkes, Surabaya.

I Made Naradhyana. Alat Pemantau Sistem

Pernafasan

Menggunakan

Mokrokontroller dan E-HEALTH

PCB.

Fakultas

Ilmu

Terapan,

Universitas Telkom

Meylahazizah, 2015. Sistem Pernafasan

Manusia.

Diakses:

Tanggal

4

Oktober 2016

Mikki

Fahrizi

Muharrahman.

2016.

Monitoring

Laju

Pernapasan

Berbasis PC (Personal Computer)

dilengkapi

dengan

Volume

Pernapasan.

Jurusan

Teknik

Elektromedik

Poltekkes

Kemenkes, Surabaya.

Texas Instruments, 2016. LM35 Precision

Centigrade Temperature Sensors.

Diakses: Tanggal 21 September

2016.

Tyas Istiqomah. Sensor Gaya (Flexiforce).

Diakses : Tanggal 17 November 2016.

Wendi Era Sonata Wildian,2015. Rancang

Bangun Alat Ukur Laju Pernapasan

Manusia Berbasis Mikrokontroller

Atmega8535. Jurusan Fisika FMIPA,

Universitas Andalas

http://biologimediacentre.com/sistem-respirasi-3-respirasi-pada-manusia

Diakses:

Tanggal 3 Oktober 2016

http://halosehat.com/review/kesehatan/suhu

-tubuh-normal-manusia

. Diakses: Tanggal 3

Oktober 2016

Gambar

Gambar 2.1. Blok Diagram
Gambar 2.2 Diagram Alir Transmitter   2.2.2. Diagram Alir Receiver
Tabel 2.1. Tabel Variabel
Tabel 3.1 Data Pengukuran Frekuensi Pernafasan

Referensi

Dokumen terkait

Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan metode diatas diperoleh hasil – hasil utama sebagai berikut : pada spesimen dengan proses delignifikasi NaOH 15% dan dengan rasio

Apabila dalam pembelajaran matematika menerapkan model cooperative learning tipe TSTS dengan media grafis serta memperhatikan langkah- langkah secara tepat, maka dapat

Tsunami merupakan suatu siri ombak besar yang mempunyai jarak gelombang dan jangka masa yang agak panjang disebabkan oleh gangguan atau perubahan pada dasar laut

Penelitian ini menghasilkan prototype rancangan sistem informasi pengelolaan arsip berbasis web pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo yang menggunakan

Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan

Perdebatan tentang sanksi Pidana terhadap Korporasi Pembahasan terhadap pemidanaan terhadap korporasi merupakan sesuatu yang sangat penting dibahas mengingat