• Tidak ada hasil yang ditemukan

a 2 b 2 (a + b)(a b) Bentuk aljabar selisih dua kuadrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a 2 b 2 (a + b)(a b) Bentuk aljabar selisih dua kuadrat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SKL Nomor 2 : Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linear, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

1. Mengalikan bentuk aljabar.

3 * a = 3a a * a = a2 a2 * a3 = (a*a)*(a*a*a) = a5 2a3 * 4a2 = 2*4*a3*a2 = 8a5

2. Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar

Penjumlahan dan pengurangan (khusus pada suku sejenis = suku dengan variabel sama) :

a + a = 2a 2a – 3a = (2 – 3)a = -1a

2a + 2b + 4a = 6a + 2b 2a2 + 3a3 - 5a2 = -3a2 + 3a3 Perkalian pada bentuk aljabar dengan suku lebih dari satu :

a x b = ab a x –b = -ab -a x b = - ab -a x –b = ab

a x a = a2 a x ab = a2b b x ab = ab2 a2b x ab3 = a3b4

a(b + c) = ab + ac a(b – c) = ab – ac

(a + b)(c + d) = a(c + d) + b(c + d) = ac + ad + bc + bd Pembagian pada bentuk aljabar :

a5 : a2 = a3 8a4 : 4a2 = (8 : 4)(a4 : a2) = 2a2 Pengkuadratan bentuk aljabar :

(3a)2 = (32)(a2) = 9a2 (2a4b3)2 = (22)(a4)2(b3)2 = 4a8b6 (a + b)2 = (a + b)(a + b) = a(a + b) + b(a + b) = a2 + ab + ab + b2 = a2 + 2ab + b2 (a – b)2 = (a – b)(a – b) = a(a – b) + b(a – b) = a2 – ab + ab – b2 = a2 b2

3. Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan

Bentuk soal Bentuk hasil pemfaktoran Keterangan

Bentuk aljabar dengan FPB

1. ab + ac a(b + c) a adalah FPB dari ab dan ac

2. ab – ac a(b – c) a adalah FPB dari ab dan ac

Bentuk aljabar ax2 + bx + c 1. ax2 + bx + c (px + r)(qx + s) p*q = a r*q + p*s = b r*s = c 2. ax2 bx + c (px r)(qx s) p*q = a r*q + p*s = b −r*−s = c 3. ax2 bx c (px r)(qx + s) p*q = a r*q + p*s = b −r*s = −c

Bentuk aljabar selisih dua kuadrat

a2 b2 (a + b)(a – b)

4. Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan atau gabungan dua himpunan.

Diketahui dua himpunan A dan B, maka berlaku :

− Himpunan Bagian :

o Himpunan A dikatakan sebagai himpunan bagian dari himpunan B ⇒ “A ⊂ B” jika semua/setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B.

o Himpunan A dikatakan bukan himpunan bagian dari himpunan B ⇒ “A ⊄ B” jika terdapat satu atau lebih anggota himpunan A yang bukan merupakan anggota himpunan B.

(2)

o Setiap himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan A itu sendiri ⇒ “A

⊂ A”

o Jika n(A) adalah banyaknya anggota himpunan A, maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari himpunan A = 2n(A)

− Hubungan antara dua himpunan :

o Himpunan A dan himpunan B dikatakan saling lepas atau saling asing jika tidak ada anggota persekutuan antara himpunan A dan B.

o Himpunan A dan himpunan B dikatakan saling berpotongan (tidak saling lepas) jika A dan B mempunyai anggota persekutuan, dan terdapat anggota A yang bukan anggota B dan terdapat anggota B yang bukan anggota A

o Himpunan A sama dengan himpunan B → “A = B” jika anggota A tepat sama dengan anggota B

o Himpunan A ekuivalen dengan himpunan B jika banyaknya anggota A sama dengan banyaknya anggota B.

− Operasi Himpunan :

o Irisan himpunan A dan himpunan B ⇒ “A ∩ B” adalah sebuah himpunan baru yang anggotanya adalah anggota A yang sekaligus menjadi anggota B

 Jika A ⊂ B maka A ∩ B = A

 Jika A = B maka A ∩ B = A atau A ∩ B = B

o Gabungan himpunan A dan himpunan B ⇒ “A ∪ B” adalah sebuah himpunan baru yang anggotanya adalah semua anggota A dan semua anggota B yang bukan anggota A ∩ B.

 A ∪ B = {x/x A atau x ∈ B}  Jika A ⊂ B maka A ∪ B = B  Jika A = B maka A ∪ B = A = B

 Jika n(A) adalah banyaknya anggota himpunan A, n(B) = banyaknya anggota himpunan B, dan n(A ∩ B) = banyaknya anggota A irisan B, maka banyaknya anggota A gabungan B adalah :

n(A ∪ B) = n(A) + n(B) - n(A ∩ B)

o Selisih (defference) himpunan A dan himpunan B ⇒ “A − B” atau “A\B” adalah himpunan baru yang anggotanya adalah anggota himpunan A yang bukan anggota himpunan B.

 A − B ={ x/x A atau x ∉B}  B − A ={ x/x B atau x ∉A}

o Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan baru yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan Semesta (S) tetapi bukan anggota A.

 Ac = A = { x/x S dan x A} o Sifat-sifat operasi dua himpunan

 Pada irisan dua himpunan A∩B = B∩Α (komutatif)

A∩(Β∩C) = (A∩Β)∩C (Assosiatif)

A∩Α = Α A∩∅ = ∅ A∩S = Α (identitas)

 Pada gabungan dua himpunan A∪B = B∪C (komutatif)

A∪(B∪C) = (A∪B)∪C (Assosiatif)

(3)

 Distributif irisan terhadap gabungan A∩(B∪C) = (A∩B)∪(Α∩C)  Distributif gabungan terhadap irisan

A∪(B∩C) = (A∪B)∩(Α∪C)  Sifat komplemen

A∪Αc = S AAc = AcS = Ac (Ac)c = A  Hukum De Morgan

(A∪B)c = AcBc (A B)c = AcBc 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi.

− Relasi antara himpunan A dan B adalah pemasanagan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B berdasarkan aturan tertentu.

− Relasi dapat disajikan dengan : (1) diagram panah, (2) diagram kartesius, (3) himpunan pasangan berurutan.

− Pemetaan atau fungsi adalah relasi dari himpunan A ke B yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.

− Syarat-syarat pemetaan dan fungsi : ◊ Pada diagram Panah :

» Semua anggota A mempunyai pasangan di B, dan

» Tidak ada satupun anggota A yang berpasangan dengan lebih dari satu anggota B ◊ Pada diagram kartesius :

» Semua anggota A mempunyai pasangan di B (ditandai dg titik koordinat) » Tidak ada dua atau lebih titik koordinat yang yang segaris vertikal (keatas) ◊ Pada himpunan pasangan berurutan :

» Semua anggota A ditulis sekali pada setiap pasangan.

Contoh Pemetaan Contoh bukan pemetaan

1. a. b.

Pada contoh (a) berlaku :

{1,2,3} disebut domain (daerah asal)

{a,b,c,d} disebut kodomain (daerah kawan} (a,c,d} disebut range (daerah hasil)

2.

3. {(1,a) , (2,c) , (3,c)} {(1,a) , (1,c) , (2,b) , (3,d)}

− Notasi pemetaan/fungsi :

Sebuah fungsi f memasangkan setiap x anggota A dengan y anggota B dituliskan notasinya adalah f : x y dibaca “ fungsi “f memetakan x ke y”. y disebut bayangan atau peta dari x

oleh fungsi f atau dapat ditulis dalam bentuk rumus f(x) = y.

− Jika banyaknya anggota A adalah n(A) dan banyaknya anggota B adalah n(B) maka banyaknya 1 2 3 a b c d 1 2 3 a b c d 1 2 3 a b c 1 2 3 a b c d 1 2 3 A d c b a 1 2 3 A B d c b a

(4)

pemetaan yang mungkin dibuat dari A ke B adalah = n(B)n(A) dan banyaknya pemetaan yang mungkin dibuat dari B ke A adalah = n(A)n(B)

− Korespondensi satu-satu antara himpunan A dan B adalah jika setiap anggota A mempunyai pasangan hanya satu anggota B dan setiap anggota B hanya berpasangan dengan satu anggota A.

− Jika n(A) = n(B) = k maka banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin dibuat dari A ke B adalah = 1 x 2 x 3 x 4 x ... x k

6. Menentukan gradient, persamaan garis dan grafiknya.

– Gradien adalah ukuran kemiringan sebuah garis terhadap garis mendatar (horisontal). Jika sebuah garis membentuk sudut α dengan garis mendatar maka gradien garis tersebut = tg α atau m = komponen y

komponen x

Jika sebuah titik A(x1 , y1) dan B (x2 , y2) maka gradien garis yang melalui titik A dan B

adalah mAB = y2−y1 x2−x1

 Jika diketahui sebuah garis mempunyai persamaan → y = ax + b maka gradien garis itu adalah m = a ==>>> tips menentukan gadien jika dalam soal diketahui sebuah persaman garis adalah mengubah persamaan garis itu sehinnga berbentuk y = ax + b.

– Persamaan garis :

Persamaan garis yang melalui titik P(x1 , y1) dan mempunyai gradien m mempunyai

persamaan ==>>> y – y1 = m(x – x1)

Persamaan garis yang melalui titik A(x1 , y1) dan B (x2 , y2) adalah ==>>

y− y1 y2y1=

x−x1 x2x1Jika garis k sejajar dengan garis l maka gradien kedua garis sama besar. ==>>> mk = ml  Jika garis a tegak lurus dengan garis b maka perkalian gradien garis itu sama dengan -1

==>>>> ma x mb = - 1

Menentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis y = ax + b dan melalui titik A(x1 , y1) ==>>>> y – y1 = a(x – x1)

Menentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis y = ax + b dan melalui titik A(x1 , y1) ==>>>> y – y1 = −1a (x – x1)

7. Menentukan penyelesaian system persamaan linear dua variable. Contoh Soal :

Amir membeli 2 kg gula dan 3 kg terigu dengan harga Rp. 16.000,- Agung membeli 3 kg gula dan 4 kg terigu di toko yang sama dengan harga Rp. 23.000,- Berapa harga 1 kg gula dan 1 kg terigu di toko itu?

Jawab :

− Dengan metode/cara eliminasi :

6x + 3y = 36 000 |x 1| 6x + 3y = 36 000 3x + 4y = 23 000 |x 2| 6x + 8y = 46 000 _ 0 – 5y = –10 000 y = – 10 000 / 5 y = 2 000 6x + 3y = 36 000 |x 4| 24x + 12y = 144 000 3x + 4y = 23 000 |x 3| 9x + 12y = 69 000 _ 15x + 0 = 75 000 x = 75 000 / 15 x = 5 000

(5)

● dengan cara/metode substitusi : (i) 6x + 3y = 36 000 <=> 6x = 36 000 – 3y x = 36 000 − 3y 6 x = 6 000 – ½y (ii) 3x + 4y = 23 000 <=> 3(6 000 – ½y) + 4y = 23 000 18 000 – 3/ 2 y + 4y = 23 000 – 3/ 2 y + 4y = 23 000 – 18 000 −3  8 2 y = 5 000 52y = 5 000 y = 5 000 ∗2 5 =2 000

● Dengan cara/metode grafik :

○ Gambar garis berdasarkan persamaan (1) dan (2) pada koordinat kartesius. ○ Penyelesaian adalah koordinat titik potong kedua garis.

● Dengan metode gabungan antara eliminasi dan substitusi :

○ Lakukan eliminasi terhadap salah satu variabel hingga diperoleh nilai variabel itu.

○ Nilai variabel yang telah diperoleh kemudian disubstitusikan pada salah satu persamaan hingga diperoleh nilai variabel yang lain.

Referensi

Dokumen terkait

&#34;desublimation de la metaphore&#34;, si caracteristique a Bataille, agit comme equivalence linguistique de cette &#34;fetichisation&#34; qui porte alors non plus sur un

[r]

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan komponen- komponen, bisa berupa manusia, perangkat lunak, perangkat keras,

Ketiga , faktor pendukung interaksi sosial antar kelas 2 dan 3 adalah letak kelas yang bersebelahan dan hubungan kerabat antar siswa, sedangkan faktor penghambat dalam

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keterdedahan Iklan di Televisi dan Perilaku Khalayak (Kasus Iklan Produk Mie Instant di Televisi pada Dua Komunitas Urban dan Semi Urban

Terlihat ada perubahan dari briket segar (fresh) yang disimpan dan briket tidak segar (tidak fresh). 2) Dilihat dari hasil penelitian, briket sampah dari residu

yang dijual di apotik,obat untuk kencing nanah pada pria,obat utk kencing nanah,obat di apotik untuk kencing nanah,obat untk kencing nanah,obat untuk kencing nanah pada

Analisis sektor uanggulan adalah analisi yang berfungsi untuk mengetahui sektor unggulan di suatu wilayah yang salah satunya dapt dilihat dari nilai PDRB wilayah