• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. pertama adalah gambaran umum lokasi penelitian dan yang kedua mengenai deskripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. pertama adalah gambaran umum lokasi penelitian dan yang kedua mengenai deskripsi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

43

Dalam bab ini, akan peneliti paparkan mengenai beberapa data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dibagi ke dalam dua pembahasan. Yang pertama adalah gambaran umum lokasi penelitian dan yang kedua mengenai deskripsi tentang Kinerja Kepala Madrasah sebagai lieder MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Identitas Madrasah

Nama madrasah yang menjadi objek penelitian peneliti adalah MTs Sirajul Munir. Dengan alamat Jl. Bapinang Pagatan Desa Babaung Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah. Kode Pos 74362. Telp 0813 5273 7914 Email sirajulmunir.mts@gmail.com. Nomor Statistik Madrasah 121.2.62.02.0009 dan Nomor Pokok Sekolah Nasional 30201583. MTs Sirajul Munir didirikan berdasarkan SK Kanwil Departemen Agama Provinsi Kalteng Nomor Wp./5/PP/03.2/64/1994.1

2. Letak Geografis

Letak MTs Sirajul Munir secara geografis, berdasarkan garis lintang dan bujur adalah sebagai berikut:

1

(2)

Tabel 1

LETAK GEOGRAFIS MTs SIRAJUL MUNIR

LINTANG BUJUR

Lo Lo Lo L Bo Bo Bo B

02o 50o 13o S 112o 59o 13o T

MTs Sirajul Munir terletak di desa Babaung Kecamatan pulau hanaut merupakan salah satu kecamatan yang berada di pesisir selatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah. Berjarak 40 KM dari ibukota ini menggunakan dua moda yakni angkutan dan angkutan sungai. Sebab madrasah ini terletak di seberang salah satu sungai terbesar di Kalimantan, yakni sungai Mentaya. Sungai ini merupakan jalur lalu lintas air yang menghubungkan pulau Kalimantan dan pulau-pulau lainnya di Indonesia terutama pulau Jawa.

Sedangkan batas-batas madrasah sebagai berikut:

Sebelah barat berbatasan dengan : Kantor Desa Bapinang Hilir dan Sungai Mentaya

Sebelah Timur Berbatasan dengan : Lahan Penduduk

Sebelah Utara Berbatasan dengan : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Iman

(3)

3. Sejarah Berdiri Mts Sirajul Munir

MTs Sirajul Munir Bapinang merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang berbasis agama Islam yang didirikan pada tahun 1994 atas prakarsa beberapa tokoh masyarakat dan Tokoh Agama yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut, diantaranya H. Amirudin, H. Sukarman, H. Sayuti Malik, KH. Kaspul Anwar, H. Ibrahim. Alasannya karena pada saat itu belum ada sekolah yang berbasis agama Islam di Kecamatan Pulau Hanaut.2

Untuk merealisasikannya, pada tanggal 14 Desember 1994 dibukalah sebuah madrasah tsanawiyah yang pada waktu itu masih meminjam gedung SDN-2 Bapinang Hilir untuk proses pembelajaran. Kemudian disepakati nama untuk madrasah tersebut MTs “Sirajul munir”. Diambil dari Bahasa Arab yang berarti sinar yang terang, karena diharapkan dengan berdirinya sekolah tersebut dapat menjadi sinar yang terang bagi umat Islam yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut.

Seiring dengan perjalanan waktu, MTs Sirajul Munir mengalami perkembangan yang menggembirakan. Jumlah siswa semakin banyak. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk meminjam gedung SDN 2 Bapinang Hilir untuk proses pembelajaran. Seorang tokoh agama yang bernama H. Anang Sulaiman mewaqafkan tanah yang dibeli dari Aspul Bin Badri yang terletak di Desa Bapinang Hilir RT. 03 RW. 02, Kecamatan Pulau Hanaut dengan ukuran:

2

(4)

Panjang 285 Meter, Lebar 51 Meter, Luas 14.280 M2 untuk lokasi pembuatan madrasah.

Melalui Yayasan al-Yusufiyah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kecamatan Pulau Hanaut didirikan ruang belajar pertama sebanyak lima ruang pada tahun 2001. Adapun sumber dana berasal dari PPK (sekarang PNPM Madiri). Perkembangan selanjutnya pada tahun 2003, kembali mendapat tambahan pembangunan ruang belajar dari Departemen Agama Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 2 ruang dan pada tahun 2007 mendapat tambahan 1 ruang belajar dari Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur. Pada tahun 2011 kembali mendapat bantuan untuk pembangunan perumahan guru, musjalla, 3 kamar mandi siswa, dan 1 untuk guru.

Dalam perjalanannya, MTs Sirajul Munir te;ah beberapa kali berganti kepala madrasah. Seperti table berikut:

Tabel 2

PERIODESASI KEPALA MADRASAH

NO NAMA TAHUN

1 Drs. Ahmad Lampung 1994 s/d 1996

2 Noryadi, S. Ag 1997 s/d 2006

3 Pelni, S. Ag 2007 s/d sekarang

(5)

Sampai saat ini Sirajul Munir merupakan satu-satunya Sekolah formal berbasis Agama Islam yang ada dikecamatan Pulau Hanaut dan sudah meluluskan peserta didiknya sebanyak 944 peserta didik dari tahun pelajaran 1996/ 1997 sampai 2011/2012.

Untuk terus meningkatkan mutu MTs Sirajul Munir Bapinang selalu melakukan perbaikan di internal sekolah dan menjalin kerja sama yang baik adalah kebersamaan dalam pembuatan perencanaan program kerja, bahkan dukungan dan pemikiran. Saat ini MTs Sirajul Munir sedang dalam penilaian proses penegerian madrasah.3

4. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi

Menjadi sekolah yang islami, mampu menghadapi tantangan global.

b. Misi

Untuk mencapai visi tersebut sekolah membuat indikator sebagai berikut: 1) Melaksanakan perancanaan kurikulum satuan pendidikan yang mampu

mengakomodasi kebutuhan peserta didik.

2) Melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang efektif dan efisien. 3) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang mencakup pengembangan

kompetensi dan pelestarian dan pelestarian budaya Islam.

4) Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dibidang IMTAQ, IPTEK, seni dan olah raga yang terencana.

3 Ibid

(6)

5) Meningkatkan kerjasama antara sekolah dengan orang tua peserta didik, masyarakat dan instansi terkait untuk mewujudkan sekolah yang Islami. 5. Struktur Organisasi

Untuk menciptakan lingkungan belajar dan pembelajaran yang kondusif MTs Sirajul Munir membentuk suatu kepengurusan yang berfungsi untuk membantu kepala madrasah dalam rangka mencapai visi dan misi madrasah yang telah disepakati bersama. Kepengurusan madrasah ditetapkan berdasarkan kemampuan dari guru yang bersangkutan. Berikut susunan oeganisasi MTs Sirajul Munir. KEPALA MADRASAH Pelni, S. Ag KOMITE Wakamad Kurikulum M. Yunus, S.Pd Wakamad Kesiswaan Hikmah Anik.S.Pd Bendahara Juraidah, S.Pd WALI KELAS GURU MAPEL GURU BK SISWA

(7)

6. Ketenagaan MTs Sirajul Munir

Keterangan yang dimaksud disini meliputi Kepala Madrasah, Guru dan Tenaga Administrasi. Berikut rincian mengenai ketenagaan Madrasah Tsanawiyah Sirajul Munir.

Tabel 3

DATA GURU MTS SIRAJUL MUNIR

No Nama TTL Jabatan TMT Status

Kepegawaian

1 Pelni, S. Ag Bapinang Hilir, 14-06-1977 Ka. Madrasah 01 Oktober 2006 PNS 2 Noryadi, S. Ag Bapinang Hulu,

03-09-1970

Guru 15 Juli 1996 GTT

3 H. Sukarman D Bapinang Hilir, 08-08-1949

Guru 10 Juni 1994 GTT

4 Syarifah, S.Pd.I Bapinang Hilir, 07-12-1976

Guru 24 Juli 2001 GTT

5 Juraidah, S.Pd Bapinang Hilir, 06-05-1978 Bendahara 01 Juli 2002 GTT 6 Hikmah Anik M, S.Pd Bapinang Hilir, 28-08-1984 Waka Kesiswaan 01 Juli 2011 GTT 7 Hamidi Bapinang Hilir,

28-02-1975

Guru 01 Juli 2004 GTT

8 Rahmita Samuda,

10-07-1990

Guru 01 Juni 2008 GTT

9 M. Muslim, S.Pd Bapinang Hulu, 14-11-1981 Guru 24 Juli 2001 GTT 10 Gita Anggraini, S.Pd.I Masat, 21-09-1986 Guru 01 Juli 2010 GTT

11 Baiturrahman Bapinang Hilir, 05-06-1985 Guru 01 Juli 2010 GTT 12 Ainun Jariah, S.Pd.I Bapinang Hilir, 06-05-1983 Guru 17 Juli 2011 GTT

13 Raudah, S.Pd.I Bapinang Hulu, 30-05-1985

Guru 17 Juli 2011 GTT

14 M. Yunus, S.Pd Bapinang Hilir, 14-06-1978

Waka. Kurikulum

17 Juli 2011 PNS 15 Jaipah Bapinang Hilir,

03-08-1988

Tata Usaha

(8)

Sumber Data : Profil MTs Sirajul Munir Tahun Pelajaran 2012/2013

Terlihat dari tabel diatas bahwa jumlah tenaga kependidikan pada MTs Sirajul Munir berjumlah 15 orang, yaitu terdiri dari 1 orang Kepala Madrasah, 1 Orang Tenaga Tata Usaha dan 13 orang gur pengajar.

7. Fasilitas MTs Sirajul Munir

Menurut henat penulis, fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Menurut Suryo Subroto, fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi pengertian fasilitas menurut Suharsimi Arikunto dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha.4

Dalam penelitian ini fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas pendidikan yaitu segala sesuatu yang berhubungan dan membantu proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Fasilitas pendidikan dalam penelitian ini disebut juga dengan sarana prasarana.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, MTs Sirajul Munir memiliki fasilitas pendidikan sebagai berikut:

4

(9)

Tabel 4 SARANA PRASARANA NO RUANGAN TAHUN JENIS JMLH (unit) KEADAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Ruang Kep. Madrasah Ruang Kelas Kantor/ TU Ruang Guru Perpustakaan Ruang Osis WC (Peserta didik) KM / WC (guru) Gudang Kantin Ruang UKS

Lapangan Olahraga dan Upacara Perumahan Guru Aula/ Mushalla Kamar Mandi 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang dibangun Sedang dibangun Sedang dibangun 2007 2002 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2004 2004 2000 2012 2012 2012 Sumber Data : Profil MTs Sirajul Munir Tahun Pelajaran 2012/2013 Sarana dan prasarana yang terdapat di MTs Sirajul Munir cukup banyak dan lengkap yaitu terdapat ruang kepala madrasah, 5 ruang kelas dan kantor (ruang TU). Selain itu ada ruang penunjang madrasah seperti perpustakaan, ruang osis, ruang UKS, Wc siswa dan guru, gudang serta perumahan guru yang pada saat ini sedang dibangun.

8. Perkembangan MTs Sirajul Munir

Sebagai sebuah lembaga pendidikan berbasis agama Islam yang telah mengalami perjalanan yang cukup panjang, MTs Sirajul Munir secara bertahap

(10)

dan perlahan melakukan pembenahan. Pembenahan secara fisik maupun kualitas (non fisik). Perkembangan secara fisik dapat dilihat dari sarana dan prasarana madrasah. Dari awal berdiri hingga saat ini, MTs Sirajul Munir telah membangun berbagai ruangan sebagai tempat pembelajaran dan ruangan penunjag lainnya, seperti yang telah penulis paparkan pada sub bab terdahulu. Adapun dana pengembangan madrasah diperoleh dari berbagai sumber, yakni dari pemerintah daerah, PNPM Mandiri, Kementrian Agama, serta swadaya masyarakat.

Pengembangan fisik MTs diikuti juga dengan perkembangan non fisiknya. Dengan tersedianya fasilitas ruang belajar yang cukup untuk menampung lebih banyak siswa, serta membaiknya prestasi sekolah, banyak orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan anak mereka ke MTs ini. Dari tahun ke tahun jumlah siswa semakin meningkat. Sebagai gambaran, berikut jumlah peserta didik di MTs Sirajul Munir dalam tiga tahun terakhir.

Tabel 5

JUMLAH PESERTA DIDIK TIGA TAHUN TERAKHIR

No Kls 2008/2009 2010/2011 2009/2010 2011/2012 2011/2012 2012/2013 L P Jml L P Jml L P Jml 1. VII 18 26 44 22 34 56 24 30 54 2. VIII 20 25 45 16 21 37 22 34 56 3, IX 10 20 30 12 24 36 16 21 37 Jumlah 48 71 119 51 78 129 62 85 147

(11)

Adapun jumlah keseluruh siswa pada tabel diatas adalah pada tahun 2012/2013 kelas VII berjumlah 54 siswa, kelas VIII berjumlah 56 siswa dan kelas IX berjumlah 37 siswa. Jadi jumlah seluruhnya adalah 147 siswa yang sedang menuntut ilmu di MTs Sirajul Munir Kabupaten Pulau Hanaut.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan suasana kelas yang kondisif, maka tidak bijak jika dalam satu kelas dihuni oleh jumlah siswa yang melebihi kapasitas kelas yang ideal. Oleh sebab itu, setiap kelas dibagi ke dalam rombongan belajar.

Tabel 6

ROMBONGAN BELAJAR TIGA TAHUN TERAKHIR

Tahun Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

2010/2011 1 2 1 4

2011/2012 2 1 1 4

2012/2013 2 2 1 5

Sumber Data : Profil MTs Sirajul Munir Tahun Pelajaran 2012/2013 Melihat dari table diatas terdapat rombongan belajar yang terdiri dari kelas VII berjumlah 2 romongan belajar ( Paralel), kelas VIII berjumlah 2 rombongan belajar juga, dam kelas IX yang memiliki 1 rombongan belajar. Hal tersebut bukan karena MTs Sirajul Munir mengalami penurunan peminat, tetapi kelas IX adala kelas yang sudah dianggap kelas yang tertinggi, maka dari itu kelas tersebut adalah kelas penyaringan siswa-siswa yang dianggap mampu untuk melaksanakan ujian pada waktunya nanti.

(12)

Dengan meningkatnya animo masyarakat kecamatan Pulau Hanaut untuk bersekolah di MTs Sirajul Munir, maka menjadi tugas seluruh komponen Madrasah untuk lebih meningkatkan kualitas, terutama dalam hal prestasi madrasah. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, madrasah giat mendukung kreatifitas siswa baik dalam bidang kesenian, keagamaan dan olah raga. Bentuk dukungan madrasah adalah dengan membimbing dan sering menyertakan siswa untuk mengikuti berbagai perlombaan sesuai dengan minat dan kompetensi siswa. Berikut prestasi yang dicapai siswa MTs Sirajul Munir tiga tahun terakhir.

Tabel 7

PRESTASI YANG DIRAIH OLEH MTS SIRAJUL MUNIR

No. Jenis Lomba Juara Jenis

Kegiatan/Tahun

Tingkat

1. Sepak Bola 3 Gebyar Sumpah

Pemuda/2006

Kec. MHS

2. Bola Volly 3 Gebyar Sumpah

Pemuda/2006

Kec. MHS

3. Tenis Meja 3 O2SN dan

FLSN/2007

Kab. Kotim

4. Qiraatil Qur’an 2 O2SN dan

FLSN/2008

Kab. Kotim 5. Gerak Jalan Indah 1 dan 3 HUT RI Ke-64/2009 Kec. MHS 6. Gerak Jalan Indah 4 HUT RI Ke-64/2010 Kec. Pulau

Hanaut

7. Pidato 1 Gebyar Sumpah

Pemuda/2010

3 kecamatan

8. Story Telling 1 Gebyar Sumpah

Pemuda/2010 3 kecamatan 9. Olimpiade Matematika 3 Gebyar Sumpah Pemuda/2010 3 kecamatan 10 Olimpiade Fisika 3 Gebyar Sumpah

Pemuda/2010

3 kecamatan

(13)

Sumber Data : Profil MTs Sirajul Munir Tahun Pelajaran 2012/2013 Melihat dari tabel 7 diatas bahwa prestasi yang diraih oleh siswa-siswi MTs Sirajul Munir sangatlah banyak. dari perlombaan tentang sains, seni maupun di bidang olahraga. Dalam artian, bahwa MTs Sirajul Munir adalah termasuk Madrasah yang banyak membawa prestasi yang sangat gemilang.

B. PENYAJIAN DATA

1. Kepala Madrasah memberikan petunjuk atau arahan kepada pendidik (guru) MTs Sirahul Munir Kabupaten Pulau Hanaut Kotawaringin Timur.

a. Cara yang dilakukan Kepala Madrasah memberikan petunjuk atau arahan kepada pendidik (guru) MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Wawancara dengan kepala madrasah mengatakan bahwa:

Cara saya memberikan arahan dan petunjuk pada guru yaitu dengan melaksanakan rapat.5

Hasil dari wawancara kepala madrasah dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah memberikan arahan kepada guru dengan melaksanakan rapat atau musyawarah terhadap guru-guru. Hal tersebut sama seperti Kemampuan berkomunikasi Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berkomunikasi secara lisan

5

(14)

dengan baik kepada guru karyawan, siswa dan stakeholders sekolah lainnya, dan mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.6

Jadi kepala Madarash harus dapat berkomunikasi dengan lingkungannya, khususnya dengan guru-guru orang yang dekat dengan kepala madrasah.

Selain bersama Kepala Sekolah, peneliti juga bertanya dan melakukan wawancara dengan guru-guru yang disebut informan yaitu : Wawancara dengan Guru Bidang Kurikulum yang Berinisial MY bahwa:

Kepala sering memberikan arahan kepada guru-guru.7

Wawancara dengan Guru Bidang Kesiswaan yang berinisial HA bahwa:

Sering, hampir setiap rapat bulanan, yang dilaksanakan pada setiap bulan.8

Wawancara dengan Guru pengajar berinisial AJ bahwa: Ya, sering sekali.9

Dari hasil wawancara beberapa informant hampir sama dengan apa yang dikatan oleh Kepala Madrasah bahwa Kepala Madrasah sering memberikan pengarahan kepada seluruh Tenaga Pendidik, baik itu Stap

6

Pendapat penulis (Online, 29 Januari 2012) 7

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013)

8

Wawancara dengan HA sebagai Wakamad Bidang Kesiswaan, ( 19 Maret 2013) 9

(15)

TU, Guru Pengajar atau Wakil Kepala Madrasah seperti Wakamad Kurikulum, Kesiswaan dan Wakamad Sarana dan Prasarana.

b. Petunjuk atau arahan yang sering diberikan oleh kepala madrasah kepada pendidik.

Wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu:

Arahan yang sering saya berikan kepada guru-guru yaitu tentang: a) Metode pembelajaran

b) Cara mengatasi siswa yang kurang mampu dalam pembelajaran yang sudah ditangani oleh Guru BK 10

Seperti yang dikatan oleh kepala madrasah diatas bahwa arahan yang sering diberikan kepada guru-guru yaitu kebanyakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran seperti Metode Pembelajaran, atau teknik atau cara mengatasi siswa yang bermasalah.

Wawancara dengan MY sebagai guru Bidang Kurikulum bahwa arahan yang sering diberikan kepada Guru yaitu:

Arahan yang sering diberikan kepada kami tentang kegiatan pembelajaran, khususnya Administrasi pengajaran yang kami buat setiap bulan, agar bisa mengubah pola belajar siswa, agar siswa tidak bosan menerima pelajaran.11

Wawancara dengan HA sebagai guru bidang Kesiswaan bahwa:

10

Wawancara dengan Kepala Madrasah, tanggal 13 Maret 2013 11

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013)

(16)

Arahan yang paling sering mengingtkan kepada seluruh guru agar selalu melengkapi Administarsi pengajaran seperti RPP, Silabus dll.12

Wawancara bersama AJ sebagai Guru Pengajar adalah :

Memberikan pengarahan tentang administrasi atau kewajiban guru sebagai pendidik dan juga trik-trik atau cara mengatasi permasalahan kegiatan pembelajaran, seperti metode, medi, materi dll. Selain itu kepala Madrasah juga mengarahkan tentang hal – hal yang menghambat kemajuan madrasah serta hal-hal yang dilakukan untuk kemajuan madrasah.13

Hasil dari wawancara tiga orang informan diatas bahwa arahan yang diberikan oleh Kepala Madrasah Kepada guru yaitu seperti administrasi guru dalam mengajar, memilih media, metode, pendekatan yang sesuai dengan materi serta waktu yang digunakan. Selain itu Kepala Madrasah juga sering memberikan hal-hal yang menyangkut dengan visi misi Madrasah yaitu kemajuan kedepan serta tantangn yang dihadapi oleh Madrasah demi kemajuan Madrasah Sirajul Munir itu sendiri.

Dari hasil wawancara subyek penelitian dan informan diatas peneliti simpulkan yaitu:

Kepala Madrasah memberikan arahan serta petunjuk kepada guru-guru yang akan menghadapi tantangan serta guru yang berusaha

12

Wawancara bersama HA sebagai guru Wakamad Kesiswaan . (19 Maret 2013) 13

(17)

ingin mencapai tujuan pendidikan yang terdapat pada visi misi Madrasah itu sendiri.

2. Kepala Madrasah memberikan pengawasan kepada Guru sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

a. Cara Kepala Madrasah memberikan pengawasan kepada guru sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Seperti yang peneliti lihat pada saat peneliti melakukan observasi ke MTs Sirajul Munir, bahwa Kepala Madrasah sedang memberikan pengawasan kepada guru di ruang kelas dengan cara keliling ke kelas-kelas, mengecek daftar hadir siswa dan guru.14

Hasil wawancara dengan kepala madrasah bahwa:

Cara Kepala Madrasah memberikan pengawasan yaitu dengan cara memantau kelas-kelas yang pada saat guru mengajar dalam kelas, atau dengan keliling setiap kelas.15

Kepala madrasah harus memberikan pengawasan terhadap guru dengan cara melakukan kegiatan pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Fungsi

14

Hasil Observasi. tanggal, 1 Maret 2013 15

(18)

supervise dalam dunia pendidikan bukan hanya sekedar kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang telah digariskan tetapi juga menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat personil maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar mengajar yang efektif serta berusaha bersama guru-guru dan karyawan sekolah untuk mencari perbaikan ke arah yang lebih bermutu dalam proses belajar mengajar.

Wawancara dengan MY sebagai Guru Bidang Kurikulum yaitu:

Cara Bapak memberikan pengawasan kepada kami yaitu tidak ditampakkan, bahwa kepala lagi survei. Beliau sepertinya sudah biasa –biasa saja. Setiap kali beliau datang ke sekolah, langsung saja keliling-keling kelas, Tanya – tanya tentang bagaimana keadaan kelas, dan yang bagusnya, bapak tu menyapa siswa semua, misalkan “ Bagaimana kabarnya?, dan memberikan motivasi belajar kepada siswa dalam kelas.16 Wawancara dengan HA guru Wakamad kesiswaan, beliau juga menyatakan bahwa :

Kepala madrasah memberikan pengarahan dengan cara bertanya-tanya masalah pembelajaran. Bila beliau tidak sibuk, maka Kepala Madrasah akan keliling kelas, memeriksa kehadiran siswa, kelengkapan siswa serta mengoreksi absensi siswa.17

16

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013) 17

(19)

Wawancara dengan AJ sebagai guru pengajar berkata bahwa:

Cara kepala madrasah memberikan pengawasan dengan keliling kelas, menenguk guru yang sedang mengajar. Tetapi beliau hanya memantau dari kejauahan saja, agar konsentrasi siswa tidak terganggu.18

Dari hasil wawancara diatas bahwa cara kepala madrasah memberikan pengawasan kepada seluruh peserta didik dan juga siswa yaitu dengan cara mengawasi keadaan kelas serta keadaan siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran didalam kelas, agar kepala Madrasah mengetahui kekurangan serta keperluan yang dibutuhkan oleh siswa pada saat pembelajaran.

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa cara kepala Madrasah mengawasi dan memberikan pengawasan kepada guru dengan dua cara, yaitu berkelompok dan secara individual. Adapun dengan cara kelompok yaitu pada saat dilaksanakannya rapat pembinaan, adapun secara individu yaitu dengan berkeliling ke kelas-kelas.

b. Yang sering diawasi oleh kepala madrasah kepada pendidik.

Pelaksanaan supervisi merupakan tugas kepala Madrasah untuk melakukan pengawasan terhadap guru-guru dan pegawai sekolahnya. Kegiatan ini juga mencakup penelitian, penentuan berbagai kebijakan yang diperlukan, pemberian jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi oleh seluruh pegawainya. Kegiatan supervisi ini beraneka ragam, mulai dari

18

(20)

meneliti gedung sekolah hingga pengadaan tenaga-tenaga professional dalam sekolahnya. Kepala Madrasah berhak menentukan bagian-bagian mana saja yang perlu ditambah atau dibangun kembali, bagaimana kebersihan lingkungan sekolah, apakah diperlukan penanaman pohon, penambahan lapangan olah raga, keadaan kamar mandi/WC, kantin sekolah dan lain sebagainya. Selain itu kepala madrasah juga harus menyediakan sarana dan prasarana bagi penegembangan sekolah, seperti penambahan laboraturium, alat-alat peraga, menyediakan tenaga pengajar andal yang mampu mengajar dengan baik, dan mengusahakan berbagai cara untuk mempertinggi semangat bekerja di antara pegawainya. Semua itu berfungsi untuk meningkatkan perkembangan sekolah yang dipimpinnya.

Wawancara bersama Kepala Madrasah adalah :

Hal yang sering saya awasi adalah hal-hal yang menyangkut administrasi pembelajaran, metode dan juga media-media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran.19 Dari hasil wawancara dengan kepala madrasah diatas adalah hal yang sering di awasi oleh kepala madrasah adalah tentang administrasi pembelajaran metode dan media pembelajaran.

Wawancara dengan MY sebagai wakamad bidang kurikulum bahwa:

19

(21)

Yang sering diawasi oleh Kepala Madrasah yaitu tentang kelengkapan administrasi kelas, seperti absensi siswa serta hal- hal yang menyangkut dengan keperluan belajar siswa.20

Wawancara dengan HA guru wakamad kesiswaan bahwa:

Kepala Madrasah kayanya sering mengawasi masalah administrasi kelas, yaitu kaya absensi dan keadaan siswa.21

Wawancara dengan AJ guru pengajar bahwa:

Kepala Madrasah sering mengawasi absensi, atau kalau pembelajaran sudah dimulai, maka kepala bisa mengawasi cara mengajar guru.22

Dari hasil wawancara bersama informan hampir sama yaitu hal yang paling sering diwawsi oleh Kepala Madrasah yaitu yang pertama adalah Absensi (Kehadiran Siswa), Administrasi Guru mengajar, cara mengajar guru, dan hal yang menyangkut tentang pembelajaran.

Seperti yang dikatakan oleh Hendyat bahwa yang sering di awasi oleh Kepala Madrasah/ sekolah yaitu membantu guru memperkaya pengalaman mengajar, sehingga suasana pengajaran bisa menggembirakan anak didik.

20

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013) 21

Wawancara HA sebagai Wakamad bid. Kesiswaan pada Tanggal, 19 Maret 2013 22

(22)

Dari beberapa pendapat diatas penulis dapat simpulkan bahwa Kepala Madrasah sebagai supervisor (pengawas) banyak hal yang diawasi, seperti membantu guru dalam hal mengajar aga, guru lebih mudah dan lengkap administrasinya, seperti absensi, kelengkapan kelas lainnya.

c. Kapan Kepala Madrasah memberikan pengawasan terhadap? pendidik. Waktu Kepala Madrasah melakukan pengawasan terhadap pendidik yaitu:

Setiap hari, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai pukul 08.00, itupun kalau saya tidak sibuk, yang kedua pada waktu rapat setiap bulan.23

Hasil wawancara bahwa dilakukannya pengawasan terhadap pendidik yaitu setiap hari kalau perlu. Tetapi kadang-kadang kepala madrasah terdapat kesibukan lain. Jadi ada saat tertentu yang dijadikan untuk mengawasi para peserta didik.

Wawancara dengan MY bidang kurikulum adalah: Setiap hari dan setiap saat.24

HA guru bid. kesiswaan Menyatakan bahwa: Pada pagi hari.25

23

Kepala Madrasah, tanggal 13 Maret 2013 24

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013)

25

(23)

AJ sebagai guru pengajar menyebutkan waktu Kepala Madrasah mengawas yaitu:

Tidak menentu, kadang pagi hari, atau pada saat pembelajaran dimulai. Pokoknya sering deh…asalkan bapak tidak sibuk.26

Hasil dari wawancara bersama MY bahwa Kepala Madrasah hampir setiap saat mengawasi kegiatan guru nmaupun siswa-siswi yang ada di Madrasah, tetapi tidak hanya itu, Kepala Madrasah seperti yang dikatan oleh HA bahwa Kepala Madrasah sering pada saat mulai pembelajaran. Namun AJ menyatakan bahwa Kepala Madrasah memberikan pengawasannya tidak ada batasan waktu, pagi, siang dan kapan pun Kepala pasti mengawasi keadaan yang ada di lingkungan Madrasah.

3. Cara pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pengambilan keputusan yang dihadapi seseorang akan mempengaruhi keberhasilan suatu pengambilan keputusan. Setelah seseorang berada dalam situasi pengambilan keputusan maka selanjutnya dia akan melakukan tindakan untuk mempertimbangkan, menganalisa, melakukan prediksi, dan menjatuhkan pilihan terhadap alternatif yang ada.

Dalam tahap ini reaksi individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Ada individu yang dapat segera menentukan sikap terhadap pertimbangan yang telah dilakukan, namun ada juga individu lain yang tampaknya mengalami kesulitan untuk menentukan sikapnya.

26

(24)

Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Ada 5 faktor faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu: (1) informasi yang diketahui perihal permasalahan yang dihadapi; (2) tingkat pendidikan; (3) personality; (4) coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait dengan permasalahan (proses adaptasi); dan (5) culture. Aspek-aspek tertentu bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Dalam hal mengambil keputusan, antar individu yang satu dengan individu yang lain melakukan pendekatan dengan cara yang tidak sama. Setiap orang mempunyai cara unik dalam mengambil keputusan. Jadi ada gaya yang berbeda-beda antar individu yang satu dengan yang lain dalam melakukan pengambilan keputusan. gaya pengambilan keputusan adalah cara-cara unik yang dilakukan seseorang di dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam hidupnya.

Gaya pengambilan keputusan bersifat melekat pada kondisi seseorang. Gaya pengambilan keputusan dipelajari dan dibiasakan oleh individu dalam kehidupannya, sehingga menjadi bagian dan miliknya serta menjadi pola respon saat individu menghadapi situasi pengambilan keputusan. Gaya pengambilan keputusan juga menjadi ciri atau bagian unik dari individu.

Wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu :

Cara saya mengambil keputusan yaitu secara musyawarah. Saya tidak pernah mengambil keputusan hanya sendiri tetapi harus di musayawarahkan kepada seluruh guru, tetapi ada hal tertentu yang tidak bias dimusyawarahkan, yang hanya bias diputuskan sendiri.27 Wawancara dengan MY sebagai guru Wakamad Kurikulum bahwa:

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Bapak sering dengan bermusyawarah dulu, beliau tidak pernah mengambil

27

(25)

keputusan menurut bapak sendiri, beliau bermusayawarah dulu dengan guru atau staf. Barulah beliau memutuskan. Tetapi tidak semua masalah yang selalu diputuskan dengan musyawarah, ada permasalahan tertentu yang juga diputuskan oleh bapak sendiri.28 Wawancara dengan HA guru Wakamad Kesiswaan bahwa:

Dengan cara berdikusi dengan guru-guru dan staf.29 Wawancara dengan AJ sebagai guru bahwa :

Memusyawarahkan keputusan tersebut sebelum diputuskan.30 Dari hasil wawancara bersama subyek dan informant diatas bahwa pengambilan yang dilakukan oleh Kepala Madrasah adalah dilaksanakan dengan cara muyarawah terlebih dulu, baru keputusan tersebut diputuskan.

Cara manajer menentukan saat yang tepat menggunakan wewenangnya adalah dengan cara mengomunikasikan keputusan yang dibuatnya kepada bawahan untuk memelihara koordinasi perilaku dalam satu kelompok dimana keputusan atasan dikomunikasikan kepada yang lain. Dengan demikian, jika semua warga madrasah memahami fungsi keputusan yang mencakup upaya memperkuat tanggung jawab individu kepala madrasah bersama warga madrasah untuk mau menjalankan kewenangan, memelihara keahlian dalam membuat keputusan dan memungkinkan adanya koordinasi aktivitas maka konflik dapat dihindarkan di antara anggota organisasi madrasah.

a. Pada saat apa saja keputusan tersebut diputuskan? Wawancara bersama Kepala Madrasah bahwa:

Pada saat ada permasalahan.31

28

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013) 29

Wawancara bersama HA sebagai guru Wakamad Kesiswaan . (19 Maret 2013) 30

(26)

Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah bahwa saat yang tepat untuk memutuskan suatu keputusan yaitu pada saat ada permasalahan tersebut harus diputuskan. Tidak terlalu buru-buru dan juga tidak terlalu tepat. Keputusan tersebut terlebih dulu dipikirkan apa dampaknya, apakah baik? Maupun buruk?. Apabila keputusan tersebut akan menimbulkan suatu hal yang negative maka, semua personil sudah siap untuk menghadapinya. b. Kepada siapa saja keputusan tersebut di putuskan?

Wawancara bersama Kepala Madrasah bahwa: Kepada Guru-guru dan TU. 32

Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah yaitu Keputusan tersebut diputuskan Kepada Guru – guru dan staf Tata usaha yang terdapat di Madrasah tersebut.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa keputusan yang dilimpahkan oleh Kepala Madrasah adalah kepada seluruh personil / anggota madrasah, seperti guru-guru, staf TU dan siswa.

4. Cara meningkatkan kemampuan dan kemauan para guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

a. Cara Kepala Madrasah meningkatkan kemampuan dan kemauan para guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik

31

Wawancara dengan Kepala Madrasah, tanggal 13 Maret 2013 32

(27)

Kepala Madrasah harus mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi seluruh guru, karyawan, dan berbagai pihak yang terlibat di sekolah. Kemampuan dalam membangun motivasi yang baik akan membangun produktivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi kerja. Dengan motivasi yang tinggi, didukung dengan kemampuan guru dan keryawan yang memadai, akan memacu kenerja lembaga secara keseluruhan. Karenanya, kemampuan membangun motivasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan performa dan produktivitas kerja.

Wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu :

Cara meningkatkan kemampuan para pendidikan yaitu dengan: 1) Memberikan pembinaan pada setiap bulannya.

2) Memberikan pelatihan-pelatihan

3) Memotivasi para guru untuk memberikan pembelajaran kepada siswa.33

Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah yaitu cara yang dilakukan Kepala Madrasah untuk meningkakan kemampuan para guru serta staf dengan memberikan pembinaan kepada guru-guru yaitu dengan melaksanakan setiap bulan. Selain itu Kepala Madrasah juga memberikan peluang kepada guru-guru untuk mengikuti Pelatihan-pelatihan yang menyangkut dengan pendidikan serta memberikan motivasi agar guru tetap bersemangat untuk memberikan pelajaran kepada siswa.

Wawancara dengan MY sebagai Wakamad Bid. Kurikulum bahwa:

33

(28)

Dengan cara mengikutsertakan pelatihan-pelatihan yang menyangkut dengan pendidikan. Serta mendukung upaya para guru untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kami juga mau dan bersemangat mengikutinya.34

Wawancara dengan HA sebagai Wakamad Bid. Kesiswaan bahwa: Yaitu dengan melalui Pelatihan, diklat serta motivasi dan dorongan yang tinggi dan memberikan cara – cara baru dalam mengajar. Saya sebagai guru Wakamad kesiswaan sangat menyambut baik, apalagi ikut pelatihan, sangat senang sekali 35

Wawancara dengan AJ sebagai guru yaitu :

Dengan cara meberikan pembinaan, motivasi serta penghargaan kepada guru dan staf, mengikuti pelatihan dan memotivasi agar guru cepat sertifikasi.

Ya!, sangat mau, sebab itu juga demi kebaikan kita juga. Menambah ilmu 36

Dari hasil wawancara dengan informan diatas bahwa cara Kepala Madrasah untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan guru dalam hal mengajar yaitu dengan memberikan motivasi dengan memberikan penghargaan kepada guru-guru, mengikutsertakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pendidikan.

b. Yang ditingkatkan oleh Kepala Madrasah kepada para pendidik. Wawancara bersama Kepala Madrasah bahwa:

34

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013)

35

Wawancara bersama HA sebagai guru Wakamad Kesiswaan . (19 Maret 2013) 36

(29)

Sesuatu yang ditingkatkan kepada guru yaitu kinerja dan propesionalisme guru dalam mengajar.37

Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu yang ditingkatkan oleh Kepala Madrasah adalah Kinerja Guru dan propesionalnya dalam mengajar.

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa cara Kepala Madrasah meningkatkan kemampuan dan kemauan guru dan staf TU di MTs Sirajul Munir yaitu dengan memberikan bimbingan dan rahan serta pembinaan, selain itu kepala Madrasah juga memberikan kesempatan kepada guru-guru agar dapat meningkatkan kinerjanya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Kemampuan Kepala Madrasah untuk membuka komunikasi terhadap pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur

a. Cara kepala madrasah berkomunikasi dengan para pendidik. Wawancara dengan Kepala Madrasah :

Caranya yaitu tadi, dengan cara musayawarah, itulah kesempatan saya agar dapat menginformasikan kepada guru-guru tentang hal-hal yang kurang sesuai dalam. kelas, karena selain memantau, saya juga perlu informasi yang jelas dari wali kelas dari guru BK.38

Wawancara dengan MY sebagai Wakamad bid Kurikulum bahwa:

37

Wawancara bersama Kepala Madrasah, tanggal 13 Maret 2013 38

(30)

Ya !, mudah. Berkomunikasi dengan Kepala Madrasah sangatlah nyaman dan enak. Karena Bapak sangat menghargai apa yang kita katakana. Apalagi misalkan masalah pendidikan.39

Wawancara dengan HA sebagai Wakamd Kesiswaan bahwa:

Berkomunikasi dengan kepala tidak sulit, karena beliau tidak hanya mendengar pendapat kita, tetapi juga menghargai dan mengrti apa yang telah kita lakukan.40

Wawancara dengan AJ sebagai Guru bahwa :

Gampang aja, mau berkomunikasi dengan Kepala Madrasah, yang penting bapak ngga sibuk, bapak selalu meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan para guru.41

Hasil wawancara dengan informant diatas bahwa berkomunikasi dengan Kepala Madrasah sangatlah mudah, enak dan nyaman. Hal tersebut dikarenakan Kepala Madrasah sangat menghargai apa yang kita katakana. Selain itu Kepala Madrasah tidak memilih siapa orang yang berbicara dengannya.

b. Hal yang sering dikomunikasikan Kepala Madrasah terhadap pendidik. Wawancara dengan Kepala Madrasah bahwa:

Yang sangat perlu di komunikasikan kepada guru itu, yaitu tentang pembelajaran, visi dan misi madrasah yang akan datang,

39

Wawancara bersama MY sebagai Wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013) 40

Wawancara bersama HA sebagai guru Wakamad Kesiswaan . (19 Maret 2013) 41

(31)

cara menghadapi tantangan yang ada di madrasah tentang keadaan (kondisis) siswa.42

Hal yang sering dikomunikasiakn dengan guru adalah tentang pembelajaran, visi misi madrasah serta merencanakan suatu yang dilaksanakan untuk kepentingan madrasah.

6. Kemampuan Kepala Madrasah untuk mendelagasikan tugas terhadap pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau HAnaut KAbupaten Kotawaringin Timur.

a. Cara kepala madrasah mendelagasikan tugas atau wewenang terhadap pendidik.

Wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu: Ada dua cara yaitu: tertulis dan lisan.43

Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah yaitu cara mendelagikan tugas kepada pendidik dengan dua cara yaitu tertulis dan lisan.

b. Apakah kepala madrasah mendelegasikan tugas – tugas kepada orang-orang tertentu.

Wawancara bersama Kepala Madrasah yaitu: Iya, sesuai dangan tugas dan fungsinya.44

Kepala Madrasah mendelagasikan tugas kepada orang tertentu, sesuai dengan tugas dan fungsi guru tersebut.

42

Wawancara bersama Kepala Madrasah, tanggal 13 Maret 2013 43

Ibid 44

(32)

Wawancara dengan MY Sebagai Wakamad Kurikulum bahwa: Iya, sesuai dengan situasi dan kondisi45

Wawancara dengan HA Wakamad Kesiswaan bahwa: Iya.!46

Wawancar dengan AJ sebagai guru yaitu: Sering!47

Hasil wawancara diatas bahwa Kepala Madrasah memang sering mendelegasikan tugas kepada guru, tetapi hal tersebut harus sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat tersebut.

c. Hal yang didelegasikan oleh kepala madrasah terhadap pendidik.

Untuk mendelegasikan tugas-tugas terkadang diperlukan rapat internal departemen, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rapat internal untuk mendelegasikan tugas-tugas adalah :

Jelaskan alasan mengapa anda mendelegasikan tugas?. Deskripsikan tugas-tugas yang akan anda delegasikan. Beri tujuan yang spesifik dari setiap tugas. Tekankan bahwa sangat penting menyelesaikan tugas tersebut dalam waktu dan hasil yang memuaskan. Sepakati waktu penyelesaian tugas-tugas. Paparkan bahwa pembagian tugas ini akan menambah kemampuan anakbuah juga, dan membuat kerja lebih dinamis. Pastikan seluruh pengemban tugas yang didelegasikan jelas dan menerima tugas itu dengan baik.

45

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013) 46

Wawancara bersama HA sebagai guru Wakamad Kesiswaan . (19 Maret 2013) 47

(33)

Wawancara bersama Kepala Madrasah :

Seperti, mewakili undangan sosialisasi tentang pendidikan atau pembelajaran, administrasi dan kurikulum.48

Wawancara dengan MY sebagai kurikulum yaitu :

Pelatihan - pelatihan tentang pendidikan khususnya tentang pembelajaran ( Kurikulum).49

Wawancara dengan HA sebagai wakamad kesiswaan bahwa: Undangan pelatihan, pembinaan.50

Wawancara dengan AJ sebagai guru bahwa:

Sosialisasi dan pembinaan serta pelatihan yang bersangkutan dengan pendidikan.51

Pendelegasian yang dilakukan Kepala Madrasah terhadap guru – guru misalkan pada waktu sosialisasi, pembinaan serta undangan – undangan yang kiranya Kepala Madrasah tidak dapat menghadiri karena ada kesibukan lain.

C. Pembahasan Temuan Penelitian

Dari hasil data yang diperoleh peneliti yaitu data tentang Kinerja Kepala Madrasah sebagai lieder di MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut

48

Wawancara bersama Kepala Madrasah, tanggal 13 Maret 2013 49

Wawancara bersama MY Sebagai wakamad bidang kurikulum, ( 18 Maret 2013) 50

Wawancara bersama HA sebagai guru Wakamad Kesiswaan . (19 Maret 2013) 51

(34)

Kabupaten Kotawaringin Timur terdapat beberapa poin tentang kinerja Kepala Madrasah sebagai lieder yaitu:

1. Kepala Madrasah memberikan petunjuk atau arahan kepada pendidik (guru) MTs Sirahul Munir Kabupaten Pulau Hanaut Kotawaringin Timur.

Dari hasil wawancara dengan subyek serta informan bahwa kepala MTs Sirajul Munir sudah memberikan dan pengarahan kepada guru dan staf, adapun yang sering di arahkan yaitu tentang administrasi madrasah, kelas dan juga cara mengajar bagi guru. Kepala harus mampu memberikan arahan dan petunjuk berupa apaun dari permaslahan yang terdapat di Madrasah. Seperti yang dikatakan oleh para pakar pendidikan bahwa:

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus memiliki kemampuan untuk :

a. Memahami administrasi sekolah lebih banyak daripada personal yang lain.

b. Memiliki pandangan yang jitu dan tinggi terhadap masa depan guru dan berusaha membantu mereka

c. Memiliki kemampuan mengajar yang lebih baik, membantu menganalisa dan memperbaiki serta meningkatkannya.

d. Memahami dan trampil memelihara moral kerja dan sekolah.

e. Mengetahui bagaimana mendayagunakan keterampilan para anggota staf dengan memanfaatkan orang-orang yang lebih tahu banyak tentang apa yang akan mereka lakukan.52

Petunjuk dan arahan yang dilakukan kepala MTs Sirajul Munir kepada para guru dan staf cukup jelas, karena Kepala MTs Sirajul Munir dianggap sudah banyak memiliki ketarampilan baik itu dalam bidang administrasi

52

Hendyat Soetopo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara,1988),h. 14

(35)

madrasah, metode sarta lengkah majunya madrasah yang akan dating sudah dipikirkan, hanya saja kepala madrasah banyak memiliki kendala, baik itu dana maupun keterbatasan keahlian dalam bidangnya.

2. Kepala Madrasah memberikan pengawasan kepada Guru sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan yang diberikan oleh Kepala Madrasah terhadap personel Madrasah sudah sangat baik yaitu memberikan bimbingan sesuai dengan apa yang telah di kehendaki oleh guru, dalam artian kepala madrasah sangat cocok dengan keadaan guru-guru serta personil madrasah, yaitu sesuai dengan yang dikatakan oleh para pakar pendidikan.

Hendiyat manyatakan dalam bukunya bahwa :

Pengawasan kepala sekolah terdiri dari dua cara yaitu secara individual dan juga dengan cara kelompok. Adpun dengan cara individual yaitu dengan berkunjung ke kelas-kelas pada waktu yang telah ditentukan, misalkan pada pagi hari, tetapi ada juga dengan cara berkelompok yaitu pada saat rapat, seminar dll.53

Selain itu, Ngalim juga menambahkan bahwa:

Teknik yang digunakan dalam melaksanakan supervisi oleh kepala madrasah terhadap guru-guru dan pegawai sekolah dapat dilakukan dengan teknik perseorangan dan teknik kelompok. Kegiatan yang termasuk teknik perseorangan adalah mengadakan kunjungan kelas, kunjungan observasi, membimbing guru-guru tentang cara-cara

53

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Bina Aksara), 1988, hal. 52

(36)

mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa, dan membimbing guru-guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Sedangkan yang termasuk teknik kelompok adalah mengadakan pertemuan atau rapat dengan guru-guru untuk membicarakan berbagai hal yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar mengajar, mengadakan dan membimbing diskusi kelompok di antara guru-guru bidang studi, memberikan kesempatan kepada guru-guru-guru-guru untuk mengikuti penataran yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan membimbing guru-guru dalam mempraktekkan hasil-hasil penataran yang telah diikutinya.54

Teknik pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Madrasah terhadap guru- guru serta staf sudah sangat sesuai, Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar. Tugas ini antara lain :

 Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan.

 Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan murid.

 Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat, kemampuan bakat masing-masing dan selanjutnya

54

Ngalim Purwanto,Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung, PT Remaja Rosdakarya) , 2002, hlm. 121

(37)

mendorong mereka untuk terus mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.

 Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar-standar sejauh mana tujuan sekolah itu telah dicapai.

3. Cara pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala Madrasah mengambil keputusan sangat baik, Kepala Madrasah tidak akan memutuskan suatu masalah atau gejala apabila tidak membicaraka terlebi dahulu kepada para staf seperti yang dikemukakan oleh Aziz yaitu :

Mengingat pentingnya pengambilan keputusan, berikut ini diuraikan langka-langkah dan beberapa model pengambilan keputusan, yaitu: 1. Mendefinisikan/ menetapkan masalah.

2. Menetapkan pedoman pemecahan masalah. 3. Mengodentifikasi alternative

4. Mengadakan penilaian terhadap alternative yang telah didapat. 5. Memilih alternative yang “baik”

6. Implementasi alternative yang dipilih.55

Kemampuan Mengambil Keputusan Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam mengambil keputusan adalah kemampuannya mengambil keputusan bersama warga sekolah, kemampuannya mengambil keputusan untuk ekstern sekolah, kemampuannya mengambil keputusan untuk urusan intern sekolah. Kinereja Kepala Sekolah di dalam kemampuan mengambil keputusan melalui acuan indikator berikut:

55

Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidkan (telaah

(38)

 Mampu mengambil keputusan untuk intern sekolah dengan cepat dan tepat

 Ada musyawarah dengan siswa, karyawan, guru, atau pihak terkait.

 Mampu mengambil keputusan untuk ekstern sekolah dengan cepat dan tepat

 Ada notulen yang menunjukkan bahwa Kepala Sekolah dapat menerima usul, saran, atau kritik dari siswa, guru, atau karyawan.56 Pengambil keputusan yang diambil oleh Kepala Madrasah sudah sesuai dengan harapan yang telah tertulis dalam buku-buku mengenai pengambilan keputusan, bahwa sebelum mengambil keputusan Kepala Madrasah harus memusyawarahkan terlebih dahulu permasalahan apa yang ingin diputuskan.

4. Cara meningkatkan kemampuan dan kemauan para guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dari hasil penelitian bahwa Kepala Madrasah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu orang yang terus-menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk memajukan lembaga pendidikan. Salah satu yang menandai pergerakan dan kemajuan lembaga pendidikan adalah sebesar dan sebanyak apa inovasi yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut setiap tahunnya. Jika banyak inovasi dan pembaruan yang dilakukan, maka berarti terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi sebaiknya, jika tidak banyak inovasi yang dilakukan, maka lembaga pendidikan itu lebih banyak jalan di tempat dan tidak mengalami banyak kemajuan.

56 Ibid

(39)

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin suatu sekolah mempunyai tugas-tugas sebagai pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh Koontz yang dikutip oleh Wahjosumidjo dalam bukunya kepemimpinan kepala sekolah. Tinjauan Teoritis dan Permasalahannya, kepala sekolah harus mampu :

a. Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dan penuh semangat serta percaya diri terhadap para guru,staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing.

b. Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan.57 Pemberian motivasi kepada guru sudah dilakukan oleh Kepala Madrasah MTs Sirajul Munir seperti hasil wawancara bahwa Kepala Madrasah memotivasi guru dan staf dengan cara memberikan penghargaan, serta memberikan kesempatan kepada para guru untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

5. Kemampuan Kepala Madrasah untuk membuka komunikasi terhadap pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Puau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur

Dari hasil penelitian bahwa berkomunikasi dengan Kepala Madrasah sangatlah mudah, Kepala MTs Sirajul Munir selalu membuka komunikasi dengan para staf dalam artian kepala Mts selalu mendengar saran yang diberikan oleh guru dan staf. Seperti yang dikatakan oleh wahjusumijo bahwa:

57

Wahjusumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,Tinjauan Teoritis dan Permasalahannya, Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 2002,h.104

(40)

Kemampuan berkomunikasi Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan baik kepada guru karyawan, siswa dan stakeholders sekolah lainnya, dan mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.58

Kepala Madrasah harus mempunyai keterampilan melakukan komunikasi, menangani konflik, dan membangun iklim kerja yang positif di lingkungan lembaga pendidikan. Iklim kerja yang positif akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kerja secara keseluruhan. Jika komunikasi tidak terbangun dengan baik misalnya, akan banyak terjadi kesalah pahaman baik di antara bawahan atasan maupun di antara bawahan itu sendiri.59

Penerapan komunikasi Kepala Madrasah sangatlah baik, karena di MTs Sirajul Munir tidak ada konflik serta perbedaan pendapat antara guru dengan Kepala Madrasah, karena komunikasi antara Kepala Madrasah dan para guru serta staf sangatlah terjalin dengan baik.

6. Kemampuan Kepala Madrasah untuk mendelagasikan tugas terhadap pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dari hasil pebnelitian kemampuan Kepala MTs Sirajul Munir untuk mendelegasikan tugas terhadap pendidik sudah cukup baik. Kapala Madrasah menugaskan tugas yang kiranya kepala madrasah kurang sanggup untuk melaksanakannya, dalam artian ada kesibukan lain yang berbarengan dengan

58

http://sman32-jkt.sch.id/web/?page_id=2417 (Online, 29 Januari 2012) 59

(41)

kegiatan tersebut, maka kepala madrasah meminta kepada salah satu guru yang kiranya sesuai dengan keahliannya untuk melaksanakan tugas tersebu.

Gaya mendelegasikan digunakan oleh kepala sekolah jika tenaga kependidikan telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam menghadapi suatu persoalan, demikian pula ada kemauan untuk meningkatkan profesionalismenya. Gaya ini disebut mendelegasikan sehingga para tenaga kependidikan dibiarkan melaksanakan kegiatan sendiri melalui pengawasan umum. Para pendidik tersebut berada pada tingkat kedewasaan yang tinggi. Dalam tingkat kematangan yang tinggi, upaya tugas hanya diperlukan sekedarnya saja, demikian pula upaya hubungan.60

Delegasi wewenang ini di satu sisi akan memudahkan tugas-tugas kepala sekolah sehingga ia bisa berkonsentrasi untuk menjalankan tugas-tugas yang strategis dan mendelegasikan tugas-tugas operasional sehari-hari kepada bawahannya. Di sisi lain, delegasi wewenang akan membuat bawahan merasa dihargai sekaligus menjadi proses pembelajaran kepemimpinan bagi mereka. Sehingga proses operasional organisasi bisa berjalan dengan lancar.

60

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/09/kepala-sekolah-sebagai leader_11.html (Online, 31 Januari 2013)

Gambar

Tabel 4  SARANA PRASARANA  NO  RUANGAN  TAHUN  JENIS  JMLH  (unit)  KEADAAN  1.  2.  3

Referensi

Dokumen terkait

Jadi semakin berkurangnya komposisi tepung terigu dan bertambahnya tepung cangkang rajungan dalam pembuatan mie basah ini, maka semakin berkurang nilai kadar karbohidrat mie

Peserta dalam video yang diunggah pada portal youtube dengan judul sesuai juknis LKSN PDBK Tahun 2021 dan dikirimkan melalui portal aplikasi registrasi LKSN PDBK Tahun 2021 merupakan

Setelah kegiatan diskusi di zoom siswa bersama guru mengenai penyebab gangguan peredaran darah pada manusia siswa dapat membuat diagram mengenai gangguan peredaran darah manusia

Seperti yang telah dipaparkan dalam konsep kebudayaan menurut koenjoroningkrat, bagaimana pada dasarnya keseluruhan masyarakat Jawa tidaklah lepas dari aspek budaya

1) Peserta didik diminta mengamati tentang contoh gambar berkaitan dengan keunggulan ekonomi seperti gambar PT Freeport, pecan raya, batik, dan sebagainya. 2) Berdasarkan

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa indikator kemampuan komunikasi matematika yang diamati dalam penelitian ini adalah (1) siswa mampu menyatakan ide

Ini artinya bahwa semakin tinggi suhu pemanasan, akan diikuti oleh penurunan jumlah titrasi larutan Huble yang menunjukkan penurunan kandungan asam lemak tidak jenuh pada minyak

Berdasarkan hasil analisis teknik korelasi product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,808 dan p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada