• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN SIRUP MARKISA DI KELOMPOK USAHA BERSAMA UD.CELEBES MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN SIRUP MARKISA DI KELOMPOK USAHA BERSAMA UD.CELEBES MAKASSAR"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN SIRUP MARKISA DI KELOMPOK

USAHA BERSAMA UD.CELEBES MAKASSAR

ASNIAR ARSYAD 105 9600 848.11

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Serjana Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

(2)
(3)
(4)

iv |

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

DenganiniSayamenyatakanbahwaskripsi yang berjudul :

STRATEGI PEMASARAN SIRUP MARKISA DI KELOMPOK USAHA BERSAMA UD. CELEBES MAKASSAR

Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Agustus 2015

AsniarArsyad 105 9600 848.11

(5)

v |

ABSTRAK

ASNIAR ARSYAD .105 9600 848.11. StrategiPemasaranSirupMarkisa di Kelompok Usaha Bersama UD.Celebes Makassar, dibimbingan oleh ARIFIN FATTAH dan ST. AISYAH R.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD.Celebes Makassar.

Pengumpulan data melalui informan yang berjumlah 5 orang.Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang menggunakan Analisis SWOT untuk melihat pemasaran sirup markisa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha bersama UD. Celebes Makassar memasarkan sirup markisa dalam 3 bentuk ukuran kemasan antaralain, kemasan botol dengan ukuran 1 liter, kemasan botol ukuran 2 liter dan kemasan sachet ukuran 250 ml. Pemasaran sirup markisa dilakukan dengan pengiriman produk kedaerah asal agen distributor. Faktor internal perusahaan memiliki kualitas produk yang mempertahankan pelanggan yang telah menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan sebagai konsumen tetap. Faktor eksternal perusahaan memiliki penguasaan pasar di Sulawesi selatan cukup bagus sehingga dapat melakukan pemasaran di luar Sulawesi selatan. Ada pun strategi pemasaran sirup markisa yang di lakukan di UD. Celebes Makssar digambarkan dalam bentuk matriks swot dan strategi yang muncul dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar.

(6)

vi |

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah hingga penulis dapat merampungkan penyusunan Skripsi Penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Sirup Markisa (Studi Kasus) di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar”.Skripsi Penelitian ini disusun dalam rangka penyusunan skripsi yang menjadi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pertanian dari Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi Penelitian ini masih terdapat kelemahan yang perlu diperkuat dan kekurangan yang perlu dilengkapi.Karena itu, dengan rendah hati penulis,koreksi dan saran .

Semoga bantuan dan budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan amal saleh yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan sehingga kritikan yang kontruktif penulis sangat diharapkan demi penyempurnaan Skripsi ini.

Makassar , Agustus 2015

(7)

vii |

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBARAN PENGESAHAN ... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi I. PENDAHULUAN ... 1 1.1LatarBelakang ... 1 1.2 RumusanMasalah. ... 4 1.3 TujuanPenelitian ... 4 1.4 KegunaanPenelitian... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. StrategiPemasaran ... 5

2.2. SirupMarkisa ... 11

2.3. Analisis SWOT ... 12

(8)

viii |

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16

3.2.PopulasidanSampel ... 16

3.3.Jenis Data danSumber Data ... 16

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 17

3.5.TeknikAnalisisData ... 18

3.6.DefenisiOperasional ... 23

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 25

4.1 SejarahBerdirinyaKelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar 25 4.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 26

4.3 StrukturOrganisasi ... 27

4.4 Tugas Dan TanggungJawab ... 28

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

5.1 PemasaranSirupMarkisa ... 31

5.2 IdentifikasiFaktor Internal Dan Eksternal ... 31

5.3 MatriksStrategi Internal Dan Eksternal ... 34

5.4 StrategiPemasaranSirupMarkisa ... 40

VI. KESIMPULAN SARAN ... 41

6.1 Kesimpulan ... 41

6.2 Saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

ix |

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Faktor Strategi eksternal ...20

2. Faktor Strategi Internal ...21

3. Diagram Matriks SWOT ...22

4. Identifikasi Faktor-faktor Internal ...32

5. Identifikasi Faktor-faktoreksternal ...33

6. Matriks Strategi Internal ...34

7. Matriks Strategi eksternal ...35

(10)

x |

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Teks 1. Kerangka Pemikiran………. 15 2. Struktur Organisasi………. 28

(11)

xi |

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Daftar Pertanyaan ... 46

2. Rekapitulasi Bobot Faktor Internal dan Eksternal ... 49

3. Rekapitulasi Rating Faktor Internal dan Eksternal ... 51

(12)

1 |

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, baik karena pesaing yang semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat, maupun bertambah pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam perusahaan.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan yang

bergerak dibidang industri, penjualan maupun jasa. Dengan keadaan seperti ini, tentu

saja tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut akan bersaing ketat

dengan perusahaan yang mengeluarkan produk yang sejenis. Perusahaan hendaknya

menyadari bahwa dengan adanya persaingan tersebut sangat sulit bagi perusahaan

untuk membangun reputasi perusahaan, demikian pula sebaliknya sangat mudah

untuk kehilangan reputasi perusahaan tersebut

Agar perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain yang mengeluarkan produk sejenis dan produk subsitusi, maka manajemen perusahaan harus mampu mengolah perusahaannya dengan baik. Supaya konsumen atau pelanggan yang ada tidak beralih kepada perusahaan lain . Perusahaan dituntut untuk lebih memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen atau

(13)

2 | perusahaan harus mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu juga diperlukan pemasaran yang baik.

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan saling menciptakan sebuah penawaran dan saling bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dalam proses ini kedua belah pihak saling diuntungkan karena terjadi sebuah kesepakatan. Penawaran yang ditawarkan bisa beraneka ragam diantaranya sandang, pangan, papan, ataupun kebutuhan tambahan yang lainnya.

Dengan pemasaran produk yang baik maka akan dapat meningkatkan penjualan

dan merebut pangsa pasar. Jika itu sudah terjadi maka dapat dipastikan perusahaan

akan mendapatkan laba yang maksimal. Jika pemasaran produk yang dilakukan tidak

atau kurang tepat maka akan terjadi penurunan penjualan yang akan memberi dampak

penurunan pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut.

Salah satu usaha yang saat ini mulai berkembang yaitu usaha pembuatan sirup markisa. Sirup markisa merupakan minuman diperoleh dari buah markisa yang diambil sarinya kemudian diolah menjadi minuman (sirup). Markisa merupakan tanaman khas Sulawesi Selatan yang telah popular hingga kemancanegara. Buahnya mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan. Di Sulawesi Selatan terdapat 25.399 ha lahan yang potensial untuk pengembangan markisa, namun baru 4.411 ha yang ditanami dengan produksi 34.226 ton. Upaya untuk meningkatkan produktifitas markisa terus dilakukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri pengolahan markisa yang terus meningkat setiap tahun.

(14)

3 | Sirup markisa yang segar beraroma khas markisa, rasanya asam manis, lebih nikmat jika ditambah dengan batu es, warna minumannya kuning jingga, jauh lebih enak dibandingkan dengan minuman air jeruk kecil/jeruk nipis, minuman dari buah markisa ini menyegarkan dan juga berfungsi sebagai appetizer untuk meningkatkan napsu makan karena rasanya yang rasa asam.Saat ini, agribisnis markisa memang sedang tumbuh. Tren gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi sari buah alami berpengaruh langsung terhadap permintaan buah markisa. Selain memang sudah terbukti berkhasiat banyak, rasa khasnya yang enak serta harganya yang cukup terjangkau membuat buah markisa semakin diminati, tidak heran jika nilai jualnya pun jadi naik.

UD. Celebes Makassar merupakan salah satu cabang industri yang bergerak dalam bidang pemasaran sirup markisa dan juga bagian dari persaingan yang sedang terjadi di dunia bisnis. Perusahaan ini salah satu penyedia sirup markisa yang ada di Sulawesi Selatan yang kemudian dipasarkan ke berbagai daerah-daerah . Pemasaran sirup markisa yang dilakukan tidak lepas dari berbagai persaingan dan juga ancaman dan kelemahan, tetapi perusahaan juga memiliki peluang dan kekuatan dalam memasarkan produknya.

Kendala yang dialami dalam pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar salah satunya adalah bahan baku yang tidak kontinyu sehingga dalam proses produksi terbatas selain dari itu peralatan yang tidak memadai.

(15)

4 | Berdasarkan hasil pembahasan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi pemasaran sirup markisa di kelompok usaha bersama UD Celebes Makassar”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dikemukakan rumusan masalah yaitu “ Strategi apa yang dilakukan dalam memasarkan sirup markisa di kelompok usaha bersama UD Celebes Makassar?”

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

1.3.2 Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi pengusaha industri sirup markisa dalam pengembangan usahanya.

2. Sebagai bahan informasi bagi pengambil keputusan untuk pengembangan usaha industri sirup markisa.

3. Menjadi bahan informasi atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan pengembangan usaha industri sirup markisa.

(16)

5 |

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Strategi Pemasaran

Strategi adalah pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya. Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi menguntungkan.

Setiap organisasi membutuhkan perencanaan strategi pemasaran untukmencapai tujuan dan objektifits mereka, manajer pemasaran harus mulai berpikir tentang apa yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan dan apa yang harus dilindungi oleh perusahaan. Tanpa perencanaan strategipemasaran yang vital ini, organisasi tidak dapat mencapai kepuasan dan kebutuhan dan keinginan konsumen dan para pemegang saham.

Menurut Craven dikutip dari Purwanto (2008), Strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.

Menurut Kotler dikutip oleh Purwanto (2008), dalam mendesain suatu strategi pemasaran, hal terpenting yang perlu dilakukan oleh manajemen pemasaran adalah penerapan konsep STP (segmentation, Targeting, Positioning). Konsep ini saling terkait satu sama lainnya.

(17)

6 | Strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran, maksud, dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai oleh perusahaan. Strategi pemasaran ini merupakan pemilihan analisis pasar sasaran yaitu suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut (Pasaribu, 2011).

Menurut Wawan (2006), Strategi Pemasaran merupakan pengorganisasian segala sumber daya yang dimiliki guna memasarkan suatu produk. Selanjutnya disebutkan strategi pemasaran yang dilakukan harus memperhatikan bauran pemasaran, daur hidup produk, dan mempertahankan atau memperpanjang tahap kematangan pasar.

Menurut Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI, 2006), fungsi dan tujuan pemasaran yaitu :

1) Fungsi Pemasaran yaitu membuat pelanggan sadar dan tertarik terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan pelanggan dan menyiapkan pelayanan yang baik terhadap pelanggan sehingga penjualan ulang akan terjadi.

2) Tujuan Pemasaran yaitu memperoleh laba/profit, meningkatkan penjualan/pangsa pasar dan memperkenalkan produk baru.

Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan

perusahaan baik internal maupun eksternal. Terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy

(18)

7 | a) Konsumen

Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir

dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja

pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup,

serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.

b) Pesaing

Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang

sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akan beralih

kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor

persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi,

kelemahan, ompetensi diri, serta relasi mereka.

c) Perusahaan

Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus pada aspek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri, sumberdaya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi dan waktu).

Menurut Rangkuti (2013), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.

1. Strategi manajemen yaitu strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

(19)

8 | 2. Strategi investasi yaitu kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

3. Strategi bisnis yaitu strategi secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan.

Selain itu dikemukakan pula Rangkuti (2013), unsur-unsur utama pemasaran dapa diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

1. Unsur strategi persaingan, meliputi: (1) segmentasi pasar yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah yang masing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. (2) Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. (3) positioning adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur taktik pemasaran, meliputi: (1) diferensiasi, yaitu strategi yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang

(20)

9 | dilakukan oleh perusahaan lain. (2) Bauran pemasaran yaitu kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan produk, harga, promosi, dan tempat.

3. Unsur nilai pemasaran, meliputi: (1) merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Misalnya para konsumen akan menerima nilai produknya dan perusahaan memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektivitas kerja khususnya pada program pemasarannya. (2) pelayanan yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan yang baik kepada konsumen. (3) proses yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secaratidak langsung.

Seiring perkembangan waktu maka konsep pemasaran juga mengalami perubahan. Lima konsep dasar pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007) yaitu: 1. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah konsep pertama didunia bisnis. Dimana konsumenakan memilih produk yang tersedia dan tidak mahal. Manajer produksi berorientasi pada pencapaian efisiensi produk, biaya rendah dan distribusi.

2. Konsep Produk

Konsep produk yaitu Konsep dimana konsumen akan meminta produk yang paling berkualitas, memiliki peforma atau fitur yang inovatif. Manajer yang fokus pada konsep ini membuat produk yang superior dan terus di

(21)

10 | tingkatkan dari waktu ke waktu. Produk yang baru atau produk yang baru ditingkatkan belum tentu sukses tanpa penetapan biaya, distribusi, pengiklanan dan penjualan yang tepat.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan yaitu penjualan yang agresif dengan upaya promosi, dimana jika tidak diterapkan maka produk tidak akan terjual secara memuaskan.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran yaitu pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan lebih efektif dan efisien daripada pesaing.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial yaitu menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Strategi bisnis dan keunggulan bersaing sangat penting untuk dijadikan

pedoman dalam pengembangan strategi pemasaran. Para pengambil keputusan

pemasaran dilibatkan alam proses perencanaan bisnis pada tiga hal penting yaitu;

(1) peran serta dalam analisis dan perencanaan strategik perusahaan, (2) melayani

bersama manajer fungsional lain sebagai anggota tim perencaanan startegik unit

bisnis dan (3) mengembangkan dan melaksanakan rencana-rencana pemasaran

strategik untuk pasar yang dilayani perusahaan, selanjutnya dalam perencanaan

(22)

11 | strategi perusahaan, (2) mengembangkan strategi pemasaran unit bisnis dalam

mendukung prioritas perusahaan (Cravens 2007).

2.2. Sirup Markisa

Markisa merupakan buah yang di samping dapat dikomsumsi dalam bentuk segar juga dapat dikomsumsi dalam bentuk juice, sirup, maupun dalam bentuk jeli. Bagi kebanyakan masyarakat sulawesi selatan, mengkomsumsi sirup markisa dalam bentuk sirup umumnya dilakukan pada hari-hari besar tertentu.

Di Indonesia saat ini banyak perusahaan minuman yang memproduksi dan memasarkan sirup markisa. Sirup markisa ini diperoleh dari buah markisa yang diambil sarinya kemudian diolah menjadi minuman (sirup). Buah Markisa yang ada di Indonesia ada beberapa jenis, antara lain adalah markisa sayur atau erbis (Passiflora lingulari), markisa ungu atau siuh(Passiflora edulis) dan markisa kuning. Markisa ungu merupakan salah satu jenis markisa yang paling banyak dibudidayakan untuk diambil sari buahnya. Sari buah Markisa Ungu mempunyai cita rasa manis asam dengan aromanya yang khas. Diperdagangan dunia, sebagian besar sari buah Markisa yang diperdagangkan berasal dari buah markisa Ungu (BRI, 2003).

2.3. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan

(23)

12 | eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaanperusahaan Fortune 500 (Prawitasari, 2010).

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja (Prawitasari, 2010).

Menurut Rangkuti (2006), SWOT adalah identitas berbagai factor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. Adapun faktor-faktor analisis SWOT yaitu : a. Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang

sifatnya internal perusahaan agar supaya kegiatan-kegiatan perusahaan berjalan maksimal.

b. Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan perusahaan belum maksimal terlaksana.

(24)

13 | c. Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif, yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan perusahaan kearah yang lebih baik.

d. Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampumenghambat pergerakan perusahaan itu sendiri.

2.4. Kerangka Fikir

Didunia bisnis di Indonesia timbul begitu banyak persaingan dibidang usahadan industry, baik itu industry besar maupun kecil. Banyak terjadi perubahan dan ketidakpastian dilingkungan perusahaan. Keadaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi bersaing, agar bertahan dalam pusar persaingan masa kini,dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan.

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan caramencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan agarperusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternalsehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal, yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada.

(25)

14 | Mendirikan perusahaan tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan sekitar perusahaan. Untuk dapat bertahan dari berbagai persaingan, perusahaan perlu menerapkan sebuah strategi pemasaran. Peneliti berasumsi bahwa strategi yang dapat membantu dalam strategi pemasaran sirup markisa adalah dengan cara menjaga kerjasama antar perusahaan dengan pelanggan dan juga menjaga kualitas produk.

Untuk menentukan strategi -strategi yang tepat, maka perlu bagi perusahaan untuk melakukan analisis SWOT (Strength,Weakness, Oppurtunity, and Threat) dalam menentukan strategi pemasaran. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis faktor internal yang terdiridari kekuatan dan kelemahan, dan analisisi eksternal yang terdiri dari peluang danancaman. Analisis yang dilakukan ini memungkinkan perusahaan mengetahui posisibersaing serta memilih strategi pemasaran yang berdaya saing pula.

(26)

15 | Adapun kerangka fikir dalam penelitian strategi pemasaran sirup markisa di kelompok usaha bersama UD di Makassar yaitu sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka pikir strategi pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar Faktor Eksternal  Peluang (O)  Ancaman (T) Analisi SWOT STRATEGI PEMASARAN Faktor Internal  Kekuatan ( S)  Kelemahan (W)

(27)

16 |

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar pada bulan April sampai Juni 2015. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian dengan alasan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes merupakan salah satu perusahaan baru yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan sirup markisa danmempunyai peluang untuk dikembangkan pada industri tersebut.

3.2. Teknik Penentuan Informan

Penelitian ini merupakan studi kasus yang melakukan penelitian secara mendalam tentang strategi pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama Celebes Makassar. Informan dalam penelitian ini adalah 5 informan. Informan adalah seseorang yang karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Informan terdiri dari beberapa bagian ; informan kunci yakni pemilik perusahaan 1 orang, informan menengah adalah manager 1 orang, informan tambahan 3 orang yakni karyawan bagian produksi, pengemasan dan pemasaran.

3.2. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat di hitung dan berbentuk angka-angka, seperti jumlah produksi pertahun.

(28)

17 | b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan yang

berhubungan dengan masalah dengan penelitian ini.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam dua kelompok, yaitu :

a. Data primer

Data primer merupakan data yang di peroleh dari wawancara dan observasi yang di lakukan secara langsung dengan pihak yang terkait langsung memberikan informasi. Jenis data primer yang dikumpulkan antara lain indentifikasi faktor internal, faktor eksternal, nilai rating,sejarah berdirinya Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar, struktur dan jumlah anggota, fasilitas dan peralatan, kegiatan produksi dan operasi.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yang mampu memberikan informasi seperti publikasi yang berhubungan dengan penelitian.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Teknik Kepustakaan

Teknik kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mempergunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, kepustakaan dilakukan oleh penulis dengan cara membaca buku yang terkait dengan pemasaran.

(29)

18 | b. Observasi atau Pengamatan

Peneliti melakukan observasi dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

c. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti menggunakan kuesioner dengan cara bertanya langsung kepada pimpinan Kelompok Usaha Bersama UDCelebes Makassar, karyawan dan agen distributor untuk memperoleh datasecara langsung dari informan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini, yaitu untuk membantu pengumpulan data dari daerah penelitian dengan cara menggali data yang sudah di dokumentasikan, berupa surat-surat, peraturan perundang-undangan yang relevan dan dokumen resmi yang diperoleh dari lembaga atau instansi terkait.

3.4. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan alat analisis SWOT dengan menentukan kekuatan dan kelemahan (internal) serta peluang dan ancaman (eksternal) untuk merumuskan Strategi pemasaran sirup markisa di kelompok usaha bersama UD. Celebes Makassar.

(30)

19 | Menurut Freddy Rangkuti (2001), cara-cara penentuan faktor strategi eksternal perusahaan dapat dilihat sebagai berikut :

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit, ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya berfariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5.

Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

(31)

20 | Tabel 1. Faktor Strategi Eksternal

FAKTOR – FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING PELUANG: Peluang Ke 1 Peluang Ke 2 Peluang Ke 3 ANCAMAN: Ancaman Ke 1 Ancaman Ke 2 Ancaman Ke 3 Total 1,00 Xn

Sedangkan untuk menentukan cara-cara penentuan faktor strategi internal perusahaan dapat dilihat sebagai berikut :

1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)

(32)

21 | dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan(pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2. Faktor Strategi Internal FAKTOR – FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT SKOR BOBOT X SKOR KEKUATAN: Kekuatan Ke 1 Kekuatan Ke 2 Kekuatan Ke 3 Kelemahan : Kelemahan Ke 1 Kelemahan Ke 2 Kelemahan Ke 3 Total 1,00 Xn

(33)

22 | Matriks swot dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi usahatani dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Diagram Matrik Swot

Faktor Internal (IFAS)

Faktor Eksternal (EFAS)

Strengths (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal

Weaknes (W) Tentukan 5-10 kelemahan internal Opportunity (O) Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal Strategi (SO) Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Strategi (WO) Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal Strategi (ST) Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi (WT) Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti Freddy, (2001)

Keterangan 1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran usahatani yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar -besarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki usahatani untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimumkan kelemahan yang ada.

(34)

23 | 4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan pemanfaatan peluang dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3.5. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yaitu:

a. Sirup Markisa merupakan produk minuman yang diperoleh dari sari buah buah markisa segar kemudian diolah menjadi minuman.

b. Strategi pemasaran adalah salah satu rencana yang terkait dengan keunggulan faktor internal pada strategi perusahaan dengan tantangan dari lingkungan berbagai faktor eksternal yang ada kemudian dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan, sehingga dapat mengurangi berbagai saingan dari perusahaan lain.

c. Analisis swot adalah adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Analisis SWOT adalah analisis yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar dengan memanfaatkan faktor – faktor internal dan eksternal.

d. Kekuatan (Strengths) adalah kondisi kekuatan perusahaan berupa faktor – faktor internal yang terdapat di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar yang kemudian akan dianalisis.

(35)

24 | e. Kelemahan adalah kondisi kelemahan perusahaan berupa faktor-faktor internal

yang terdapat di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

f. Peluang adalah kondisi perusahaan berupa faktor-faktor eksternal yang dapat berkembang di masa datang yang terdapat di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

g. Ancaman adalah kondisi perusahaan berupa faktor-faktor eksternal yang akan menggangu kelangsungan hidup perusahaan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

(36)

25 |

IV.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Berdirinya Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar

Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran Minuman sirup markisa telah berdiri sejak Tahun 2012. Pendiri perusahaan ini bernama Bapak Agus Khalik , S.Pd. Tujuan awal didirikannya perusahaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam khususnya di bidang kuliner seperti produk yang di produksi oleh Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar dan memanfaatkan peluang pasar yang ada. Banyak hal yang melatarbelakangi terbentuknya perusahaan ini. Salah satu diantaranya adalah pak Agus Khalik, S.Pd ingin mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berbisnis. Selain itu, pak Agus Khalik S.Pd juga sering mencari informasi tentang orang-orang yang sukses di bidang wirausaha (entrepreneur). Sebelum mendirikan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar mengetahui pola – pola dan cara berbisnis Pak Agus Khalik S.Pd terlebih dahulu memulai dari bimbingan tentang berusaha dengan cara mengikuti seminar “Bisnis”, pendekatan dengan teman-temannya, membaca koran. Pak Agus Khalik S.Pd mempunyai keyakinan bahwa dia akan berhasil. Dengan demikian hal inilah yang menjadi motivasi untuk mendirikan perusahaan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

(37)

26 | 4.2 Visi dan Misi Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar

Visi perusahaan merupakan suatu pandangan yang hendak dicapai pada masa yang datang. Sebelum menjalankan dan mengembangkan usahanya, banyak perusahaan menetapkan visinya terlebih dahulu. Suatu visi perusahaan mencerminkan tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (Manggala, 2001).

Visi perusahaan dirumuskan dalam suatu pernyataan yang mempunyai prospek cerah dalam perjalanan usahanya. Penyadaran visi merupakan suatu tindakan untuk mengenal diri lebih jauh utamanya menyadari potensi yang dimiliki oleh pribadi. Mengetahui kelebihan-kelebihan pada diri sendiri sehingga dapat menutupi kekurangan dengan menggunakan sumber daya lain. Dengan melihat semacam ini maka dapat memproyeksikan diri untuk mengembangkan suatu jenis usaha ( manggala, 2001 ). Adapun visi yang ingin dicapai Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar adalah “ Menjadi Salah Satu Perusahaan Pembuat Minuman Sirup MarkisaYang Kreatif dan Berkualitas”.

Misi adalah suatu tindakan yang terus menerus diarahkan untuk mewujudkan visi perusahaan yang merupakan tugas harus dilaksanakan secara bersama-sama dan menyeluruh untuk mencapai harapan dan cita-cita serta tujuan. Misi perusahaan pada hakekatnya merupakan falsafah bagi setiap orang yang terlibat dalam organisasi suatu perusahaan. Karena itu, misi perusahaan biasanya dapat dirumuskan kedalam suatu pernyataan yang bersifat sederhana, fleksibel, memiliki cakupan yang luas dan menggambarkan prospek yang cerah dalam

(38)

27 | perjalanan hidup perusahaan di masa mendatang, nisi akan menjadi suatu panutan sehingga perusahaan tidak kehilangan arah ( manggala, 2001 ).

Misi perusahaan yaitu :

1. Memproduksi minumansirup markisa terbuat dari hasil pertanian

2. Mengkreasikan sebeda mungkin dengan produk minuman lainnya namun tetap melihat mutu dan kualiatas hasil.

3. Memberikan kepuasan tinggi bagi konsumen.

4.3 Struktur Organisasi Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar

Dalam suatu perusahaan yang dijalankan seseorang, untuk mewujudkan operasi perusahaan yang dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan aktivitas perusahaan. Mengingat pentingnya struktur organisasi ini, maka pada umumnya perusahaan membentuk struktur organisasi untuk memperjelas pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Struktur organisasi suatu perusahaan dibuat dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan dari pihak pimpinan perusahaan terhadap bawahannya. Dengan kata lain struktur organisasi sebuah perusahaan harus memungkinkan adanya sebuah koordinasi usaha di antara satuan jenjang dan mengambil tindakan – tindakan yang dianggap perlu sehingga perusahaan mampu mencapai tujuannya.

(39)

28 | Adapun struktur organisasi di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar, dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik industri tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Gambar 1.2 : Struktur Organisasi di Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

4.4 Tugas Dan Tanggungjawab CV. Kembar Dua Makassar

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing komponen yang ada dalam struktur organisasi Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar adalah sebagai berikut :

1. Pemilik Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar

Pemilik merupakan penentu garis kebijakan yang bertugas mengawasi pekerjaan selama dalam proses produksi. Begitu juga dengan perusahaan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar yang dimana pemimpin

Direktur Agus khalik S.pd Bendahara Suryati S.pd Bagian gudang & peralatan Heriyanto Bagian produksi

Neno Reski amelia & Dg. Saga Bagian pengemasan

Bagian pemasaran Moh. Suyuti

(40)

29 | perusahaan ini yang bertugas mengkordinir semua kegiatan atau aktifitas anggotanya dalam melakukan aktifitasnya baik itu dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pengemasan, sampai ke pemasaran itu di bawah pimpinan perusahaan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar. 2. Bendahara

Bertugas untuk mengatur keuangan perusahaan Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

3. Bagian penggudangan

Bertugas untuk mengatur bahan baku yang di kirim dari berbagai daerah Ampana, Soppeng,Bone, Masamba, Pare-pare dan Jeneponto. Disamping itu dia juga mengatur peralatan produksi Kelompok Usaha Bersama UD Celebes Makassar.

4. Bagian produksi

Bertugas untuk melakukan kegiatan produksi yang sudah diberikan amanat oleh pimpinannya. Tenagan kerja yang di bagian produksi bertugas untuk membersihkan atau mencucikan markisa yang kemudian sambil membelah kemudian pengmbilan isi, setelah itu dipisahkan biji dari sari markisa yang kemudian akan dilakukan penghalusan pada sari markisa.

5. Bagian pengemasan

Bertugas untuk melakukan kegiatan pengemasan produk yang sudah keluar dari tempat produksi. Yang dimulai dari kemasan botol kecil dan besar dan ada juga kemasan sacet pemberian label pada kemasan botol kemasan sacet sehingga dapat dipasarkan.

(41)

30 | 6. Bagian pemasaran

Bertugas untuk melakukan pemasaran atau distribusi penyaluran barang baik pada toko-toko maupun masyarakat umum.

(42)

31 | V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pemasaran Sirup Markisa

Pemasaran sirup markisa telah berlangsung sejak Tahun 2012. Selama ini, produk sirup markisa telah beredar hampir di seluruh kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Pemasaran dilakukan melalui kerja sama antara pihak perusahaan .

Menggunakan jasa promosi dengan melakukan pembuatan iklan dan mempertahan kaulitas produk sehingga mampu mengandalkan keunggulan produk dan tetap menjaga pelayanan yang baik terhadap konsumen.

Produk yang dipasarkan di kelompok bersama UD. Celebes Makassar, memiliki 3 bentuk ukuran kemasan, antara lain kemasan botol dengan ukuran 1 liter dengan harga sebesar Rp 60.000, kemasan botol ukuran 2 liter dengan harga sebesar Rp 100.000 dan kemasan sachset ukuran 250 mil dengan harga sebesar Rp 25.000 dengan Cara pemasaran yang dilakukan perusahaan yaitu pengiriman produk ke daerah asal agen distributor.

5.2 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Berdasarkan survai langsung di lokasi penelitian, sesuai dengan pengumpulan data yang dilakukan peneliti, maka dapat diidentifikasi faktor – faktor internal dari pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.

(43)

32 | Tabel 4. Identifikasi Faktor – Faktor Internal

Kekuatan Kelemahan

1 Lokasi strategis 2 Kualitas produk

3 Memiliki pelanggan tetap

4 Memiliki Jaringan sesama produsen markisa

5 Bersikap jujur dari sisi harga dan ramah terhadap pelanggan

1. Tidak menggunakan jasa promosi 2. Bahan baku tidak kontinyu 3. Modal terbatas

4. Saluran distribusi yang lama 5. Jumlah kendaraan operasional yang

masih kurang

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2015

Pada Tabel 4. terlihat bahwa kekuatan yang dimiliki di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar, yaitu memiliki kualitas produk yang mempertahankan pelanggan yang telah menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan sebagai konsumen tetap dan akan mendapatkan pelayanan yang memiliki landasan kejujuran serta pelayanan yang memuaskan.

Kelemahan yang dimiliki perusahaan adalah kurang dilakukannya periklanan melalui media cetak maupun internet dan perusahaan. Selain itu, kendaraan yang dimiliki perusahaan masih kurang sehingga membutuhkan waktu luang untuk melakukan pengiriman produk ke daerah.

Adapun identifikasi faktor – faktor eksternal dari pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar yaitu :

(44)

33 | Tabel 5. Identifikasi Faktor – Faktor Eksternal

Peluang Ancaman

1. Dapat menguasai pasar di Sulawesi Selatan.

2. Kemasan yang belum digarap secara langsung siap saji.

3. Para investor bermunculan. 4. Daerah pemasaran menjanjikan. 5. Banyak cabang di Sulawesi

Selatan.

1. Munculnya berbagai usaha yang sejenis.

2. Pemalsuan produk.

3. Munculnya teknologi baru.

4. Peningkatan peraturan pemerintah. 5. Meningkatnya persaingan.

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2015

Pada Tabel 5. terlihat bahwa peluang yang dimiliki di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar, yaitu penguasaan pasar di Sulawesi Selatan cukup bagus dengan tingginya keunggulan yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat melakukan pemasaran diluar Sulawesi Selatan. Selain itu, para investor juga bermunculan yaitu seseorang yang mengajak perusahaan untuk melakukan kerjasama dalam kegiatan pembelian atau penjualan produk.

Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah banyaknya perusahaan yang sama dengan merek yang berbeda – beda dan juga adanya perbanyakan produk yang dilakukan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab. Munculnya berbagai teknologi baru, perusahaan lain akan memproduksi berbagai macam saingan produk. Selain itu, peraturan pemerintah juga semakin tinggi yaitu naiknya perpajakan maupun perizinan dalam mengelolah perusahaan, sehingga persaingan dari berbagai perusahaan lain akan semakin meningkat.

(45)

34 | 5.3 Matriks Strategi Internal dan Eksternal

Dari hasil penelitian di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar, maka disusunlah faktor – faktor internal yang dapat dirumuskan kedalam matriks strategi internal. Dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks Strategi Internal

Faktor Strategi Internal Bobot Rating

Bobot X Rating Kekuatan : 1. Lokasi strategis 2. Kualitas produk

3. Memiliki angkutan pribadi

4. Memiliki jaringan distribusi markisa

5. Bersikap jujur dari sisi harga dan ramah terhadap pelanggan 0,10 0,15 0,09 0,15 0,09 3 4 2 4 2 0.30 0.60 0.18 0.60 0.18 Kelemahan :

1. Tidak menggunakan jasa promosi 2. Bahan baku tidak kontinyu 3. Modal terbatas

4. Saluran distribusi yang lama

5. Kemasan yang digunakan belum secara langsung siap saji

0,05 0,05 0,10 0,11 0,11 1 2 3 3 2 0.05 0.10 0.30 0.33 0.22 Jumlah 1,00 2,86

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2015

Pada Tabel 6. terlihat bahwa matriks strategi internal yang menghasilkan skor tertinggi pada faktor kekuatan adalah kualitas produk dan memiliki jaringan distribusi markisa dengan skor masing – masing faktor kekuatan tertinggi adalah sebesar 0,60. Skor terendah pada faktor kekuatan adalah memiliki angkutan

(46)

35 | pribadi dan bersikap jujur serta ramah terhadap pelanggan dengan skor masing – masing faktor kekuatan terendah sebesar 0,18. Sedangkan pada faktor kelemahan, skor tertinggi adalah saluran distribusi dengan skor sebesar 0,33 dan faktor kelemahan yang memiliki skor terendah adalah tidak menggunakan jasa promosi dengan skor sebesar 0,05. Total skor matriks strategi internal sebesar 2,86. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar dapat mengatasi berbagai kelemahan dengan cukup baik.

Adapun matriks strategi eksternal dari hasil penelitian di di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar, yaitu:

Tabel 7. Matriks Strategi Eksternal Faktor Strategi Eksternal

Bobot Rating

Bobot

X

Rating Peluang :

1. Tingginya permintaan sirup markisa. 2. Memiliki pelanggan tetap

3. Para investor bermunculan. 4. Daerah pemasaran menjanjikan. 5. Banyak cabang di Sulawesi Selatan.

0,20 0,10 0,10 0,09 0,11 4 2 2 1 3 0,80 0,20 0,20 0,09 0,33 Ancaman :

1. Munculnya berbagai usaha yang sejenis 2. Pemalsuan produk

3. Munculnya teknologi baru

4. Peningkatan peraturan pemerintah 5. Meningkatnya persaingan 0,13 0,03 0,03 0,08 0,13 3 1 1 2 3 0,39 0,03 0,03 0,16 0,39 Jumlah 1,00 2,62

(47)

36 | Pada Tabel 7. Terlihat bahwa matriks strategi eksternal yang menghasilkan skor tertinggi pada faktor peluang adalah tingginya permintaan sirup markisa dengan skor sebesar 0,80. Skor terendah pada faktor peluang adalah daerah pemasaran menjanjikan dengan skor sebesar 0,09. Sedangkan pada faktor ancaman, skor tertinggi adalah munculnya usaha yang sejenis dan meningkatnya persaingan dengan masing – masing faktor tertinggi memiliki skor sebesar 0,39 dan faktor ancaman yang memiliki skor terendah adalah memalsukan produk serta munculnya teknologi baru dengan skor masing – masing faktor terendah adalah sebesar 0,03. Total skor matriks strategi eksternal sebesar 2,62. Hal ini menunjukkan bahwa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar cukup baik dalam merespon peluang dan meminimalisasi ancaman.

Berdasarkan Tabel 6. dan Tabel 7. dalam analisis matriks internal dan eksternal, total skor pembobotan pada faktor internal sebesar 2,86 yang artinya di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar mempunyai posisi internal yang rata – rata. Dengan seperti itu, kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat mengatasi kelemahan yang cukup baik. Sedangkan pada matriks eksternal, total skor pembobotannya sebesar 2,62. Dilihat dari nilai skor pembobotan matrik eksternal, berarti di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar cukup baik dalam merespon peluang dan meminimalisasi ancaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam matriks internal dan eksternal pada Gambar 3.

Total dari matrik internal dan eksternal dapat dilihat pada posisi perusahaan dalam bentuk matriks berikut.

(48)

37 | TOTAL SKOR FAKTOR INTERNAL

4,0 Kuat 3,0 Rata-Rata 2,0 Lemah 1,0

Gambar 3 . Total nilai matriks internal dan eksternal pemasaran Sirup Markisa Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar.

Pada gambar 3. Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar dapat diketahui bahwa berada pada daerah V, yaitu pertumbuhan melalui integrasi stabilitas sehingga perusahaan memiliki peluang untuk terus dipertahankan dan terus dipelihara.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matriks swot yang dapat digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar. Matriks swot dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi usaha pemasaran pupuk sirup markisa Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes

I Pertumbuhan melalui integrasi vertikal II Pertumbuhan melalui integrasi horizontal III Penciutan melalui ”turn around” IV Stabilitas V Pertumbuhan melalui integrasi stabilitas VI Divestasi VII Pertumbuhan melalui difersifikasi konsentrik VIII Pertumbuhan melalui diferensifikasi konglomerat IX Likuidasi Besar 3,0 Rata-Rata 2,0 Rendah 1,0 TOTAL SKOR FAKTOR EKSTERNAL 2, 86 2,62

(49)

38 | Makassar yang dapat disesuaikan dengan empat alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-S-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Strategi S-O :

Strategi S-T :

Strategi W-O :

Strategi W-T :

strategi menggunakan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang.

strategi menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman.

strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang.

strategi yang bersifat defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman.

Internal :

Eksternal :

a. Kekuatan adalah kondisi yang dimiliki Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar untuk memanfaatkan peluang.

b. Kelemahan adalah kondisi yang dimiliki Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar untuk diperbaiki dengan memanfaatkan peluang.

a. Ancaman adalah faktor penghambat PT. Diamond Interest Indonesia Cabang Makassar yang akan dihindari dengan memanfaatkan kekuatan.

b. Peluang adalah kondisi eksternal Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar dengan memanfaatkan kekuatan. Berdasarkan alternatif strategi diatas, maka digambarkanlah diagram matriks swot, yaitu :

(50)

39 | Tabel 8. Diagram Matriks Swot

Faktor Internal (IFAS) Faktor Eksternal (EFAS) Kekuatan/Strengths (S) Kelemahan/Weaknes (W) 1. Lokasi strategis 2. Kualitas produk 3. Memiliki pelanggan tetap 4. Memiliki jaringan produsen markisa 5. Bersikap jujur dari

sisi harga dan ramah terhadap pelanggan

1. Tidak menggunakan jasa promosi

2. Bahan baku tidak kontinyu

3. Modal terbatas

4. Saluran distribusi yang lama.

5. Jumlah kendaraan operasional yang masih kurang

Peluang/Opportunity (O) Strategi (SO) Strategi (WO) 1. Dapat menguasai pasar

di Sulawesi Selatan. 2. Kemasan yang belum

digarap secara langsung siap saji. 3. Para investor bermunculan. 4. Daerah pemasaran menjanjikan. 5. Banyak cabang di Sulawesi Selatan. 1. Perusahaan terletak dekat jalan poros yang mudah di jangkau kosumen (S1, O5, O3) 2. Menambah cabang di berbagai daerah pemasaran (S4, O1) 1. Mengontrol pendistribusian setiap pengiriman produk dan menyesuaikan harga produk dengan pesaing (W3, W4, O2) 2. Menambah angkutan

pribadi atau menyewa angkutan umum dalam penggunaan

transportasi (W5, O5)

Ancaman/Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT) 1. Munculnya berbagai

usaha yang sejenis 2. Memalsukan produk 3. Munculnya teknologi baru 4. Peningkatan peraturan pemerintah 5. Meningkatnya persaingan 1. Mempertahankan harga dan pelanggan serta meningkatkan kualitas produk (S2, S3, T1, T5)

2. Bersikap jujur dan meningkatkan pengawasan dalam pemasaran produk (S5, T2) 1. Menjalin hubungan interaksi dengan konsumen melalui internet (W1, W2, T3) 2. Pimpinan memegang

tanggung jawab penuh atas kegiatan – kegiatan cabang perusahaan (W2, T4)

(51)

40 | 5.4 Strategi Pemasaran Sirup Markisa

Dalam penyusunan strategi pemasaran sirup markisa dapat diketahui Berdasarkan Tabel 8. sehingga dilakukanlah penyusunan strategi yang telah digambarkan dalam bentuk matriks swot dan strategi yang muncul dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar. Adapun strategi yang dimaksud yaitu :

1.

Mempertahankan kualitas produk sehingga mampu mengandalkan keunggulan produk dan tetap menjaga pelayanan yang baik terhadap konsumen.

2. Menggunakan jasa promosi dengan melakukan pembuatan iklan dan memegang tanggung jawab penuh serta selalu berada dalam naungan perusahaan induk.

3. Memiliki pelanggan tetap yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk setiap saat.

4. Memiliki cabang di berbagai daerah dengan tujuan memperluas jaringan pasar, agar sirup markisa semakin di kenal oleh masyarakat .

5. Menyeimbangkan harga produk dengan usaha yang sejenis yaitu menyesuaikan harga produk sesuai keunggulan yang dimiliki perusahaan. 6. Mengontrol saluran distribusi setiap perusahaan melakukan pengiriman

produk ke daerah agen.

7. Menambah kendaraan operasional atau menyewa angkutan umum sebagai transportasi dalam penyaluran produk sirup markisa.

(52)

41 |

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassar, maka dapat disimpulkan, yaitu :

Strategi pemasaran yang dapat digunakan perusahaan adalah:

a. Mempertahankan kualitas produk sehingga mampu mengandalkan keunggulan produk dan tetap menjaga pelayanan yang baik terhadap konsumen.

b. Menggunakan jasa promosi dengan melakukan pembuatan iklan dan memegang tanggung jawab penuh serta selalu berada dalam naungan perusahaan induk.

c. Memiliki pelanggan tetap yaitu konsumen yang melakukan pembelian produk setiap saat.

d. Memiliki cabang di berbagai daerah dengan tujuan memperluas jaringan pasar, agar sirup markisa semakin di kenal oleh masyarakat .

e. Menyeimbangkan harga produk dengan usaha yang sejenis yaitu menyesuaikan harga produk sesuai keunggulan yang dimiliki perusahaan. f. Mengontrol saluran distribusi setiap perusahaan melakukan pengiriman

produk ke daerah agen.

g. Menambah kendaraan operasional atau menyewa angkutan umum sebagai transportasi dalam penyaluran produk sirup markisa.

(53)

42 | 6.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan dalam strategi pemasaran sirup markisa di Kelompok Usaha Bersama UD. Celebes Makassarr, yaitu:

a. Untuk perusahaan agar kiranya dapat meningkatkan promosi tentang perusahaan dan produk dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yaitu penggunaan media massa dan internet serta selalu memperbaharui informasi tentang perusahaan maupun produk yang di pasarkan.

b. Untuk para pembaca agar kiranya dapat memanfaatkan dan menerapkan kepada masyarakat.

(54)

43 | DAFTAR PUSTAKA

Amir MS. 2000.Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PPM. Jakarta. Anonim 2014 http : // rickyanggili. blogspot.com/2011/11/ analisis-swot-kekuatan

kelemahan.html

BRI. 2003. Kemitraan Usaha markisa. http://.bi.go.id

Cravens, David W and Nigel F. Piercy. 2007.Stategic Marketing. McGraw-Hill, Boston

Manggala. 2001. Korupsi Mengorupsi Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, 2006. Marketing Management. Prentice Hall Inc, New Jersey.

Kotler Philip. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran.Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid I. Jakarta : PT.INDEKS Kelompok Gramedia.

Pasaribu. 2011.Kewirausahaan Berbasis Agribisnis. Penerbit Andi.Yogyakarta. Purwanto, Iwan. 2008.Manajemen Strategi. Bandung: Yrama Widya.

Prawitasari, Sri Yati. 2010. Ananilis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi

Pemasaran Berdaya Saing, Skripsi.

PPEI. 2006.Kumpulan Makalah Strategi Pemasaran Ekspor. Disampaikan pda Pelatihan Strategi Pemasaran Ekspor kerjasamaantara PPEI, BPEN dan DEPPERINDAG dengan laboratorium Ekspor Impor, Program D3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Rangkuti, Freddy. 2013.Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis

Reorientasi Konsep PerencanFaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21,

Cetakan XVII. Penerbit Gramedia. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2006.Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sudiono, 2004.Pemasaran Pertanian. Edisi Kedua Penerbit Univ. Muhammadiyah Malang (UMM)

(55)

44 | Wawan, Oktariza. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. Cetakan I. Penebar

(56)

45 |

LAMPIRAN

(57)

46 | Lampiran 1. Daftar pertanyaan

KUESIONER PENELITIAN

STRETEGI PEMASARAN SIRUP MARKISA DI KELOMPOK

USAHA BERSAMA UD. CELEBES MAKASSAR

I. Identitas Informan

Nama :

Alamat :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

II. Daftar Pertanyaan  Faktor Internal Perusahaan A. KEKUATAN

1. apakah letak lokasi perusahaan cukup strategis ? Jawab:

... ... ... 2. Apakah yang paling di utamakan dalam menghasilkan produk di

perusahaan anda? Jawab:

... ... ... 3. apakah perusahaan memiliki kendaraan pribadi ?

Jawab:

... ... ...

(58)

47 | 4. Bagaimana harapan anda kedepan untuk kemajuan perusahaan anda kelola

saat ini ? Jawab:

... ... 5. Bagaimana pelayanan yang di terapkan untuk menarik pelanggan ?

Jawab:

... ... ... B. KELEMAHAN

1. Apakah perusahaan menggunakan strategi promosi, untuk memperkenalkan produk pada masyarakat ?

Jawab:

... ... ... 2. Apakah ketersediaan bahan baku cukup memadai selama produksi ?

Jawab:

... ... ... 3. Apakah modal yang anda gunakan mencukupi ?

... ... ... 4. Apakah distribusi bahan baku cepat tersedia ?

Jawab:

... ... ... 5. Bagaimana kemasan yang di gunakan untuk mengemas hasil produksi

sirup markisa ? Jawab:

... ... ...

(59)

48 | C. PELUANG

1. Bagaimana permintaan sirup markisa di pasaran ? Jawab:

... ... ... 2. Apakah usaha sirup markisa mempunyai pelanggan tetap ?

Jawab:

... ... ... 3. Apakah daerah pemasaran yang ditujukan sangat menguntungkan bagi

perusahaan ? Jawab:

... ... ... 4. Berapa cabang usaha yang di miliki di Sulawesi selatan ?

Jawab:

...

... ... D. ANCAMAN

1. Apa saja resiko yanh anda hadapi dalam mengelola usaha sirup markisa ? Jawab:

... ... ...

(60)

49 | Lampiran 2. Tabel penentuan menurut besar kecilnya kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman, atau pemeberian nilai rating.

S W O T Internal Strenght (Kekuatan) 1. Lokasi strategis SB / B / K / SK 2. Kualitas produk SB / B / K / SK 3. Memiliki angkutan pribadi SB / B / K / SK 4. Memiliki jaringan distribusi markisa SB / B / K / SK 5. Bersikap jujur dari sisi harga dan

ramah terhadap pelanggan.

SB / B / K / SK

Weaknesses (Kelemahan)

1. Tidak menggunakan jasa promosi SB / B / K / SK 2. Bahan baku tidak kontinyu SB / B / K / SK

3. Model terbatas SB / B / K / SK

4. Saluran distribusi yang lama SB / B / K / SK 5. Kemasan yang digunakan belum secara

langsung siap saji

SB / B / K / SK

Eksternal

Opportunies (Peluang)

1. Tingginya permintaan sirup markisa SB / B / K / SK 2. Memiliki pelanggan tetap SB / B / K / SK 3. Para investor bermunculan SB / B / K / SK 4. Daerah pemasarn menjanjikan SB / B / K / SK 5. Banyak cabang di Sulawesi Selatan SB / B / K / SK

Treaths (Ancaman) 1. Munculnya berbagai usahan yang

sejenis

SB / B / K / SK 2. Pemalsuan produk SB / B / K / SK 3. Munculnya teknologi baru SB / B / K / SK 4. Peningkatan peraturan pemerintah SB / B / K / SK 5. Meningkatnya persaingan SB / B / K / SK Keterangan: SB = Sangat Besar (+4) B = Besar (+3) K = Kecil (+2) SK = Sangat Kecil (+1)

(61)

50 | Lampiran 3. Rekapitulasi Bobot Faktor Internal dan Eksternal

Rekapitulasi Bobot Faktor Internal

Faktor Strategi Internal Bobot R1 R2 R3 R4 R5 Jumlah Rata-rata Kekuatan :

1. Lokasi strategis 2. Kualitas produk

3. Memiliki angkutan pribadi

4. Memiliki jaringan distribusi markisa 5. Bersikap jujur dari sisi harga dan ramah

terhadap pelanggan 0,10 0,15 0,09 0,15 0,09 0,10 0,20 0,10 0,20 0,10 0,10 0,15 0,10 0,15 0,10 0,15 0,25 0,10 0,25 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,05 0,10 0,5 0,10 0,5 0,5 0,75 0,45 0,75 0,75 0,1 0,15 0,09 0,15 0,09 Kelemahan :

1. Tidak menggunakan jasa promosi 2. Bahan bakunya tidak kontinyu 3. Modal terbatas

4. Saluran distribusi yang lama

5. Kemasan yang digunakan belum secara langsung siap saji

0,05 0,05 0,10 0,11 0,11 0,05 0,06 0,10 0,15 0,15 0,06 0,05 0,10 0,15 0,15 0,04 0,06 0,15 0,10 0,10 0,04 0,04 0,15 0,10 0,10 0,06 0,04 0,10 0,05 0,05 0,25 0,25 0,05 0,55 0,55 0,05 0,05 0,1 0,11 0,11

(62)

51 | Rekapitulasi Bobot Faktor Eksternal

Faktor Strategi Eksternal Bobot R1 R2 R3 R4 R5 Jumlah Rata-rata Peluang :

1. Tingginya permintaan sirup markisa 2. Memiliki pelanggan tetap

3. Para investor bermunculan 4. Daerah pemasaran menjanjikan 5. Banyak cabang di Sulawesi Selatan

0,10 0,15 0,09 0,15 0,09 0,10 0,20 0,10 0,20 0,10 0,10 0,15 0,10 0,15 0,10 0,15 0,25 0,10 0,25 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,05 0,10 0,5 0,10 0,5 0,5 0,75 0,45 0,75 0,75 0,1 0,15 0,09 0,15 0,09 Kelemahan :

1. Munculnya berbagai usaha yang sejenis 2. Pemalsuan produk

3. Munculnya teknologi baru

4. Peningkatan peraturan pemerintah 5. Meningkatnya persaingan 0,05 0,05 0,10 0,11 0,11 0,05 0,06 0,10 0,15 0,15 0,06 0,05 0,10 0,15 0,15 0,04 0,06 0,15 0,10 0,10 0,04 0,04 0,15 0,10 0,10 0,06 0,04 0,10 0,05 0,05 0,25 0,25 0,05 0,55 0,55 0,05 0,05 0,1 0,11 0,11

Gambar

Gambar 1.  Kerangka pikir strategi  pemasaran sirup markisa di  Kelompok Usaha  Bersama UD Celebes Makassar
Tabel 2. Faktor Strategi Internal  FAKTOR – FAKTOR  STRATEGI  INTERNAL  BOBOT  SKOR  BOBOT X SKOR  KEKUATAN:  Kekuatan Ke 1  Kekuatan Ke 2  Kekuatan Ke 3  Kelemahan :  Kelemahan Ke 1  Kelemahan Ke 2  Kelemahan Ke 3  Total  1,00  Xn
Tabel 3. Diagram Matrik Swot         Faktor Internal (IFAS)
Gambar 1.2 : Struktur Organisasi di  Kelompok Usaha Bersama UD  Celebes Makassar.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 1.4 di atas data yang diambil adalah data-data yang berhubungan dengan kendala yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat memanfaatkan air bersih dari

Menurut hasil dari wawancara terhadap informan, tujuan terhadap pernikahan yaitu untuk membangun keluarga, tinggal selamanya dengan orang yang dicintai, mendapatkan

Pada perlakuan S0/Kontrol keseluruh enam varietas bawang merah perlakuan salinitas varietas Bauji, Bima Brebes, Super Philip, Tajuk, Katumi dan Trisula menunjukan

ICePTi 2017 is organized by Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran, Nano Technology and Graphene Research Center (PRINT-G), Material Science &

The member of PPP Joint Ofice are Ministry of National Development and Planning (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional - BAPPENAS/Kementerian Perencanaan

Dari hasil analisis cooking properties mie kering dari campuran tepung mocaf-tepung gandum dapat diketahui bahwa cooking yield dan swelling indeks meningkat hingga

Raya Kompleks Perkantoran Tubei- Lebong website :

Pada prinsipnya, tidak ada perubahan yang sempurna tetapi kita harus berusaha agar perkembangan budaya politik terjadi sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai kepentingan