• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEYNOTE SPEECH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA

LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

Jakarta, 29Agustus 2013

Yang saya hormati:

Menteri Negara Lingkunga Hidup, Dr. Balthasar Kambuaya; Menteri Kehutanan, Sdr. Zulkifli Hasan;

Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Dr. Kuntoro Mangkusubroto;

Para Pembicara, para panelis dan hadirin yang berbahagia,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Siang,

Salam Sejahtera dan bahagiabagi kita semua,

Mengawali sambutan ini, marilah kita memanjatkan Puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kita dapat berkumpul bersama pada Loka Karya Nasional hari ini tentang Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 35/PUU-X/2012 dimana pada sesi ini kita akan mendiskusikan materi “Menuju Keadilan dan Keberlanjutan: Implikasi bagi REDD+ dan Investasi Swasta”.

Pada kesempatan yang baik ini, saya selaku Menko Kesra menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala UKP-4 dan jajarannya yang telah mengambil inisitif untuk menyelenggarakan Loka Karya Nasional ini sebagai upaya dalam menindaklanjuti hasil Putusan MK No. 35 / PUU-X/2012. Saya berharap bahwa Loka Karya Nasional ini akan dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan-permasalahan pokok dalam

(2)

2 pengimplementasian Putusan MK No 35 / 2012 yang antara lain menyangkut kapasitas institusi yang berwenang termasuk aturan pendukungnya serta ekses berubahnya kepemilikan lahan hutan dari Negara kepada Masyarakat Hukum Adat. Selanjutnya bagaimana forum ini dapat merumuskan langkah-langkah yang konkrit untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Tentu masalahnya sangat kompleks dan multidimensional. Oleh karena itu perlu dukungan, koordinasi dan kerjasama yang solid antara semua pemangku kepentingan.

Hadirin yang saya hormati,

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa: baru-baru ini Mahkamah Konstitusi menetapkan masyarakat hukum adat sebagai kelompok masyarakat yang diakui kepemilikannya atas suatu wilayah. Ini harus kita terjemahkan dengan baik,”. Hutan adat kini resmi disahkan menjadi milik komunitas adat, bukan lagi milik negara. Pengakuan ini datang dari Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 35/PUU-X/2012 mengenai hutan adat yang membatalkan sejumlah ayat dan pasal yang mengatur keberadaan hutan adat dalam UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Dalam konteks aturan dan perundangan perlu di-inventarisir kembali aturan dan perundangan yang bertentangan dengan Putusan MK ini.

Dengan diakuinya Putusan MK 35 / 2012 ini, maka kerancuan kepemilikan tanah yang selama ini dipersengketakan menjadi jelas. Akuntabilitas dan transparansi Lembaga Administrasi pengelolah tanah atau lahan juga sangat kritikal dalam pembangunan dan penanggulangan kemiskinan. Ketidakpunyaan lahan (Landlessness) untuk hidup dan ketidakjelasan lahan serta terjadinya degradasi sumberdaya alam sangat berdampak terhadap kesejahteraan. Disamping itu, dengan diakuinya Putusan MK 35 / 2012 maka Masyarakat Hukum Adat yang tinggal di sekitar hutan akan semakin memiliki peluang bagi masa depan yang lebih secure dan juga untuk kehidupan generasi yang akan datang. Hal inilah yang mendorong Kemenko Kesra untuk turut mendukung penindaklanjutan Putusan MK 35 /2012 ini.

Pengimplementasian Putusan MK 35 secara terkoordinasi dan terintegrasi menjadi sangat penting dalam mewujudkan masyarakat Hukum Adat yang lebih sejahtera. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yang

(3)

3 menerapkan pendekatan yang berpusat kepada masyarakat. Dengan diakuinya Putusan MK ini, ada beberapa hal penting, antara lain,

Yang pertama: Menjamin rasa aman terhadap pemilik tanah atau lahan. Hal ini jelas akan menambah aset masyarakat, terutama masyarakat yang tergolong miskin. Tanpa kejelasan kepemilikan tanah, maka akan sulit untuk mendatangkan investasi. Ketidakjelasan situasi selama ini telah mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam secara jangka pendek tanpa memperhatikan keberlanjutannya yang dapat mempercepat berkurangnya sumber daya alam tersebut. Dengan dikembalikannya kepemilikan lahan dari Negara kepada masyarakat, maka masyarakat akan merasa sebagai bagian dari hutan yang penghidupannya bergantung pada keberadaan hutan. Dengan demikian mereka akan turut berkepentingan untuk menjaga kelestarian hutan secara jangka panjang.

Yang Kedua: Putusan MK ini jelas membuka akses kepada masyarakat Hukum Adat terutama yang tergolong miskin. Dengan demikian mereka memiliki hak untuk melindungi dan dapat memanfaatkan hutan untuk membangun kesejahteraan mereka sesuai dengan perspektif budaya dan spiritual. Dalam hal ini Pemerintah diharapkan dapat menyusun mekanisme untuk membantu masyarakat dalam penggunaan lahan, membangun insentif untuk investasi dan mencegah terjadinya eksploitasi sumber daya alam yang dapat mengganggu keberlanjutan.

Yang ketiga: Dengan diakui Putusan MK 35 ini, diharapkan dapat meredusir konflik yang selama ini sering terjadi antara masyarakat hukum adat dan pihak swasta yang disebabkan ketidakjelasan distribusi dan kepemilikan lahan. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat penting dalam membantu masyarakat hukum adat dalam pengelolaan lahan.

Pengakuan Putusan MK 35 / 2012 ini juga merupakan komitmen pemerintah untuk menjamin pemerataan pengalokasian lahan dan sumber daya alam. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menjamin pengimplementasian Putusan MK ini sebagai bagian dari upaya pemerataan hasil pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

(4)

4 Hadirin yang saya hormati,

Pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan mempunyai arti upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat masa kini dengan tanpa mengurangi kemampuan atau kebutuhan generasi mendatang. Perencanaan menjadi titik awal dalam proses pembangunan, sehingga keterlibatan seluruh stake holders sangat diperlukan dalam langkah awal yang sangat menentukan tersebut, termasuk masyarakat adat. Pengembangan suatu wilayah, tentunya memerlukan kajian yang mendalam agar supaya prinsip berkelanjutan dapat terpenuhi.

Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa masih dijumpai kendala-kendala penyelengaraan pembangunan yang berkelanjutan. Misalnya dalam hal strategi pembinaan, kerangka penataan termasuk di dalamnya pembentukan perangkat organisasi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing daerah yang masih memerlukan beberapa peraturan daerah serta koordinasi dengan sector terkait secara terpadu dan mempunyai komitmen bersama untuk kepentingan pemenuhan hajat hidup masyarakat saat ini dan berkelanjutan sampai pada masa depan.

Hadirin yang saya hormati,

Berbicara mengenai peran swasta dalam konteks kontribusi kepada REDD+, maka swasta memiliki kemampuan dan keunggulan dalam bidang utama, yaitu : Inovasi, Investasi, dan Pelaksanaan. Inovasi: Salah satu ciri utama sektor swasta adalah pengembangan dan penyebaran teknologi baru dan inovasi. Perusahaan-perusahaan komersil harus merespon tekanan pasar dan perlu tetap memiliki daya saing dalam lanskap lingkungan, hukum, peraturan dan fiskal yang berkembang.Perusahaan-perusahaan swasta ini melakukan dengan memasukan system, pengetahuan, teknologi dan praktek baru ke dalam operasi mereka untuk mendorong effisiensi, produktivitas dan kapabilitas ini akan dibutuhkan memisahkan pertumbuhan dan konsumsi sumber daya dan degradasi lingkungan.

Investasi: Investasi swasta akan membutuhkan perubahan struktural pada pola investasi saat ini dan pola investasi masa depan. Dengan demikian, investasi yang signifikan diperlukan untuk memastikan transformasi kelembagaan yang akan menjaga pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Inovasi juga memainkan peran penting dalam menemukan cara baru menuju produksi dan komsumsi berkelanjutan. Mengingat keadaan

(5)

5 keuangan publik tingkat global saat ini, sebagai akibat dari beberapa krisis keuangan, modal sektor swasta akan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan ini.

Pelaksanaan: Inovasi dan investasi merupakan elemen penting dalam mendorong perekonomian menuju pembengunan berkelanjutan. Menggabungkan kedua elemen ini akan menciptakan pasar baru untuk barang, jasa, serta tenaga kerja.

Inovasi dan Investasi membutuhkan berbagai bentuk pelaksanaan untuk memberi hasil di lapangan. Pada akhirnya, sebagai pengguna lahan terbesar di bumi ini, sektor swasta akan sangat terlibat dalam kegiatan-kegiatan di lapangan yang dibutuhkan. Agar potensi sektor swasta bisa terbuka, paradigm yang ada perlu diubah, dan persoalan struktur yang besar perlu diatasi. Tanda-tanda pasar yang bisa dipengaruhi oleh subsidi, perpajakan, penetapan harga, peraturan dan persoalan penguasaan lahan sering kali berkontribusi dalam membuat deforestasi menjadi kegiatan yang menguntungkan. Memastikan bahwa paradigma baru ini efisien, efektif dalam berkeadilan akan membutuhkan koordinasi dan kolaborasi menyeluruh antara sektor, sektor swasta dan masyarakat sipil.

Hadirin yang berbahagia,

Dalam menindaklanjuti putusan MK Nomor : 35/PUU-X/2012 ini perlu dilakukan sosialisasi secra menyeluruh agar semua pemangku kepentingan memiliki persepsi dan pemahaman yang sama tentang bagaimana mengelolah hutan secara berkeadlan dan berkeleanjutan sejalan dengan kebijakan nasional yang dinyatakan oleh Presiden, yaitu “pro rakyat miskin, pro lapangan kerja, pro pertumbuhan, dan pro lingkungan”.

Saya ucapkan melakukan diskusi, semoga Allah SWT meridhoi langkah-langkah kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan Indonesia dan masyarakat dunia yang lebih baik melalui pelaksanaan keputusan ini.

Demikian sambutan saya, terima kasih atas perhatian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun secara in vitro tanaman ini signifikan mampu menurunkan produksi metana pada ternak dan pada saat yang sama juga tidak mempengaruhi parameter nutrisi yang lain,

Tulisan ini difokuskan pada penentuan banyaknya fungsi pada graf tangga dan graf lingkaran yang automorfisma serta grup yang dibentuk oleh himpunan automorfisma

SK dalam meninjau kembali mampu menuliskan kesimpulan yang relevan dengan permasalahan dengan benar dan hanya saja penggunaan kalimat dalam menarik kesimpulan,.. SK

Terletak di punggung bagian atas dan berfungsi untuk memberikan perlekatan tulang rusuk (ribs), sehingga sifat yang paling menonjol pada area ini adalah adanya costal facets

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kekuatan pertama yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia adalah memiliki jaringan pelayanan yang cukup luas yang dapat

Fenomena gerhana merupakan fenomena terkait pergerakan Matahari, Bulan dan Bumi. Ketiga benda langit ini terus melakukan pergerakan setiap detiknya. Program Tracking

Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam- macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fase gerak yang bisa berupa gas

Diharapkan dengan adanya SIM Aset di Fakultas Teknik Universitas X ini dapat mengoptimalkan pengelolaan dan penggunaan aset yang dimiliki, melalui fasilitas yang