dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
7BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.1. Gambaran Umum Proyek
Judul : Stasiun Televisi swasta di jakarta Tema : Ekspresi Bentuk
Lokasi : Kec.Cengkareng Barat, Kelurahan Raya buaya Sifat Kasus : Fiktif
Pemilikan : Swasta
Sasaran Pelayanan : Semua Masyarakat Umum Luas Bangunan : Disesuaikan Kebutuhan Luas Lahan : 3 ha
2.2. Landasan Hukum Penyiaran
Kemerdekaan menyampaikan pendapat dan memperoleh informasi melalui penyiaran1 sebagai perwujudan hak asasi manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dilaksanakan secara bertanggung jawab, selaras, seimbang antara keselarasan dan kesetaraan menggunakan hak berdasarkan Pancasila dan UU No.32 Th. 2002 mengatur tentang siaran TV di Indonesia.
2.3. Pengertian Stasiun Televisi
Kata stasiun atau Station dalam bahasa Inggris diartikan "
a location at which radio, tv, radar or other electronic equipment installed" atau sebuah termpat perlengkapan
instalasi elektronik dari radio, tv, radar
3. Bahasa Indonesia adalah
bangunan tempat memancarkan. Dalam Bahasa Indonesia yaitu
bangunan tempat memancarkan
2.
1UU No.32 Th. 2002 Tentang Siaran TV ( Jakarta : Lembaga informasi Nasional, 2002 )
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
8
Televisi diartikan sebagai suatu sistempenyajian gambar berikut suara darisuatu tempat yang jauh jaraknya. Kata Televisi berasal dari bahasa Yunani yaitu " tele" yang berarti jauh dan " visi " dari bahasa Latin yang berarti citra atau gambar. Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pesawat sistem penyiaran gambar yang bergerak disertai dengan bunyi melalui kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, di gunakan untuk penyiaran, pertunjukkan, berita, dsb3
.
2.4. Perkembangan Televisi
2.4.1. Televisi Dunia
Televisi yang kita kenal sekarang ini adalah proses bentuk evolusi teknologi yang telah dikembangkan sejak lama dan hasil campur tangan banyak penemu di seluruh dunia. Seperti hal radio, televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan para ilmuan pada akhir abad 19. Seorang ilmuan
Michael Faraday (Inggris, 1792-1876) dan James Clerk Maxwall (Inggris,
1831-1979) mempelajari gelombang elektromagnet, gelombang tersebut bertungsi untuk mengirim gambar dan suara dari suatu tempat ke tempat lain.
Kemudian diikuti oleh ilmuan Heinrich Rudolf Hertz (Jerman, 1857-1894) yang sukses melakukan percobaan transmisi gelombang elektromagnet, walau dengan jarak yang masih terbatas. Di tahun 1901, Guglielmo Marconi ( Italy, 1874-1937) berhasil mengirim sinyal radio melewati Samudra Atlantik. la juga membuat paten atas penemuan teknologi nirkabel (telegraf).
Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel (Heibert Ungrait, Bohn, pada
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
9Komala dalam Karlinah, dkk. 1999). Televisi sebagai pesawat tranmisi
4dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal
dari Jenkins.
2.4.2. Televisi Indonesia
1. Stasiun Televisi Pemerintah
Sejarah pertelevisian di Indonesia dimulai pada tahun 1961, pada saat itu pemerintah memasukkan proyek media massa televisi ke dalam pembangunan Asian Games IV dibawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. Pada tanggal 25 Juli 1961, menteri penerangan mengeluarkan SK Menpen 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (PPT). Pada tanggal 23 Oktober 1961.
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI melakukan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekan Indonesia ke XVII dari halaman Istana Merdeka, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimuiai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga seAsia atau Asean Games IV di Senayan
2. Stasiun Televisi Swasta
Stasiun TV Swasta (komersial) mengandung pengertian bahwa stasiun TV yang modalnya banyak dan melaksanakan siaran untuk memperoleh material /keuntungan. Syarat dan aturan untuk berdirinya stasiun TV swasta diatur dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, yaitu:
1.
Pasal 16 s/d 20, Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial, berbentuk badan hukum Indonesia. Modal awal LPS Seluruhnya dimiliki oleh WNI atau badan hukum Indonesia. Pada saat telah dinyatakan go public, modal LPS dapat dijual di pasarmodal kepada pihak asing sebanyak-banyaknya 20% dari
seluruh modal.
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
102. Pasal 32 mengatur tentang persyaratan dan standar teknik yang hams dipenuhi oleh setiap lembaga penyiaran.
3. Pasal 33 dan 34 mengatur segala sesuatu mengenai perizinan, untuk teknisi izinnya berlaku untuk 10 tahun.
4. Pasal 34 s/d 47, ketentuan mengenai pelaksanaan penyiaran yang terdiri dari : isi siaran, bahasa siaran, relay dan siaran bersama, jurnalistik, hak siar, ralat star, arsip siaran, iklan dan sensor. Isi siaran hendaknya terdiri dari sekurang-kurangnya 60% produk dalam negeri dan harus memenuhi norma-norma agama, susila dan netral. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa daerah pada acara tertentu, bahasa asing porsinya 30%.
2.5. Prinsip Dasar Siaran Televisi
Untuk menyelenggarakan siaran TV pada perangkat keras (Hardware) diperlukan 3 unsur utama yaitu :
1. Studio (prasarana dan sarana penunjang), 2. Pemancar (tranmisi),
3. Pesawat TV (penerima).
Ketiga unsur utama ini disebut Trilogi Televisi artinya paduan penggunaan ketiga unsur tersebut akan menghasilkan siaran televisi5.
Informasi
Infomasi sebagai objek materi llmu komunikasi mempunyai makna :
patterned matter - energy that affects the probabilities decision7 Artinya hal atau
energi yang berpolakan yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang membuat keputusan dari beberapa kemungkinan yang ada.
2.5.1. Siaran
Siaran berasal dari kata siar yang berarti menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Kata siar ditambahkan akhiran-an, membentuk kata benda,
5JB. Wahyudi, teknologi informasi dan Produksi Citra bergerak. ( Jakarta : Gramedia pustaka Utama, 1992 )
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
11Masalah Hangat
Manusia
Ide/ gagasan
Pendapat
Informasi Artistik - Pendidikan - Agama - Kebudayaan - Hiburan - Iklan/ Publik - Service - IPTEK- Flora dan Fauna - Pariwisata - Documenter, dll
Informasi Jurnalistik
- Berita Akyual (hard/soft) - Feuture/ Human Interest
- News Real and News complimentery
- News Topical Reporting - News Sport Interview - News Analisis
Penjelasan Masalah
Hangat
- Dialog dan Monolog - Reportase/ Siaran
Langsung - Komentar/ Opini
yang memiliki makna apa yang disiarkan6 . Siaran sebagai output stasiun
penyiaran yang dikelola oleh organisasi penyiaran merupakan basil perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan sarana/ alat antara perangkat keras dan lunak.
Kronologi Produksi dan Siaran
6C.Shanon and Weaver, The Mathematical Theory of Communication, ( Urbana, Univ. of Illinors 1949)
Dasar – dasar Manajemen Penyiaran, JB. Wahyudi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1994,Hall. 8
Sumber Informasi
Informasi
KARYA ARTISTIK SIARAN KARYA KHALAYAK KARYA JURNALISTIKdawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
12Dalam dunia penyiaran mengingat siaran memiliki dampak sangat luas di masyarakat, sehingga perencanaan manjadi sangat penting untuk dijadikan langkah prenentu dalam memilih atau memproduksi materi acara yang akan disiarkan.
- Perencanaan pengelolaan materi siaran/produksi - Perencanaan penyiaran materi tersebut
Materi mata acara (program) baik yang diperoleh melalui produksi sendiri, produksi kerja sama ataupun melalui pembelian dari production house, harus direncanakan:
Tiap mata acara (program) harus dibuatkan :
a. Judul mata acara
b. Kriteria / batasan mata acara c. Format / bentuk penyajian d. Durasi
Penentuan mata acara sebaiknya dilandasi oleh:
a. Misi, fungsi dan tugas stasiun penyiaran b. Landasan filosof, konstitusinal, operasi c. Hasil riset khalayak konsumen
d. Norma, etika dan estetika yang berlaku e. Kebijakan intern dan ekstern.
2.5.2. Manajemen Dalam Organisasi Penyiaran
Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran7. Penyiaran
mempunyai sifat khusus yaitu :
1. Masa kerja penyiaran relatif 24 jam tiap hari 2. Siaran merupakan hasil kerja tim
3. Siaran merupakan perpaduan antara kreativitas dan kemampuan sarana/alat
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
134. Siaran memerlukan banyak tenaga profesi 5. Siaran memerlukan dana relatif besar
6. Siaran mampu mengubah sikap, pendapat, tingkah laku manusia relatif lebih cepat
7. Siaran merupakan output dari medium radio / televisi 8. Pengelolaan siaran harus luas / dinamis
9. Perlu dikembangkan sikap asah, asih dan asuh8
2.5.3.
Proses
SiaranKualitas audio, video, dan pencahayaan yang dihasilkan dari dalam studio televisi, dikontrol di dalam sub kontrol dikirim ke ruang master control.
Materi siaran, selain berasal dari studio, juga berasal dari telecine (seperti film, slide, foto dan grafik), VTR/VCR Room (video tape/kaset), dispatch room,
master control studio televisi lain, internasional master control/IMC (dari
Telkom/Indosat), dan dari OB. Van (siaran luar). Semua ini bermuara di master
control. Untuk fcontinuitas jalannya program siaran, program disusun di programme continuity. Program yang akan disiarkan dari ruang programme continuity dikirim ke master control untuk diteruskan ke TX (pemancar) dan
dipancarkan, baik berupa pancaran UHF maupun VHF.
Pada siaran berita, penyiar disiarkan secara langsung, tetapi materi beritanya yang berbentuk materi siap siar diputar ulang dari ruang VCR/VTR jika materinya video, dan diputar ulang dari telecine jika materinya film. Materinya dapat juga diambil secara langsung dari lapangan (lokasi kejadian). Mata acara siaran televisi biasanya disajikan dalam bentuk materi siap siar, tetapi ada pula yang disajikan secara langsung atau live broadcast. Misalnya mata acara Gebyar Musik atau siaran langsung dari lapangan.
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
14Jika dilakukan wawncara jarak jauh, gambar narasumber dari studio dapat digabungkan atau didampingkan dengan gambar narasumber yang berada di luar studio, sehingga dilayar televisi tampak dua orang saling berhadap-hadapan. Ini termasuk salah satu kelebihan media televisi.
2.5.4. Sistem Transmisi Pada Pesawat Televisi
Sistem penyiaran televisi sekarang sudah mulai berkembang dari awalnya menggunakan sistem pemancar darat atau sistem microwave atau terestrial menjadi sistem pemancaran menggunakan satelit. Hal ini dikarenakan pada sistem pemancaran terestrial pengiriman sinyalnya terbatas jarak dan kondisi darat tempat microwave (menara penerima) ditempatkan. Frekuensi pemancaran menggunakan Super High Frequency (SHF)9 . Berupa pantulan
garis lurus yang tidak boleh terhalang. Sehingga stasiun pemancar atau penghubung ditempatkan pada dataran tinggi, seperti terlihat pada gambar di bawah Frekuensi pancaran pada televisi penerima menggunakan Very High Frequency (VHF) atau Ultra High Frequency (UHF).
Gambar 2.2. Proses Penerimaan Frekuensi Siaran
Siaran Untuk menghindari blank spot maka daerah yang berbukit-bukit perlu stasiun penghubung atau menggunakan distribusi kabel koaksial. Sinyal TV tidak merambat
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
15diudara melainkan melalui kabel koaksial (coaxial cable ). Kabel ini ditarik dari satu tempat tinggi yang bisa menerima sinyal ke daerah blank spot.(gambar 2.2)10
Gambar 2.3. Proses Sinyal Pada Pemancar TVRI
Untuk mengatasi hal ini, dengan kemajuan teknologi maka digunakan satelit komunikasi. Satelit diletakkan pada ketinggian 1.500 s/d 36.000 km, secara otomatis akan bebas dari gaya tarik bumi dan akan melayang-layang di angkasa dan bergerak mengikuti perputaran bumi. Posisi satelit Ini dinamakan Geo Stationery Orbit (OSO ).
Satelit atau repeater aktif tidak hanya mereflekslkan sinyal-sinyal yang diterima dari stasiun bumi pengirim, namun juga mengolah dan memprosesnya di dalam transponder-transponder yang ada dalam satelit tersebut, oleh karena itu besar kecilnya satelit ditentukan berapa banyak transponder yang ada. Ada 3 sistem pancaran bagi siaran televisi yang menggunakan satelit komunikasi, yaitu:
1. Sistem Rebroadcast
Sistem ini merupakan sistem pancaran ulang, setelah menerima sinyal dari stasiun bumi maka sinyal tadi akan dikirim kembali ke stasiun bumi yang lain dan selanjutnya dipancarkan melalui jaringan pemancar.
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
162. Sistem Semi Direct Broadcast
Sistem ini menggunakan frekuensi 1 2 - 1 4 GHz. Sinyal dari satelit dikirim dan diterima oleh stasiun bumi selanjutnya di salurkan ke pesawat televisi dirumah.
3. Sistem Direct Broadcast
Daya pancar dari satelit bisa langsung diterima dirumah dengan menggunakan antena parabola yang berdiameter 60 cm - 1 m. Sistem ini digunakan pada televisi berbayar atau televisi berlangganan semacam Indovision dan Astro TV.
2.7. Satuan Kerja Produksi Pada Televisi
Stasiun televisi merupakan suatu tempat terpusatnya kegiatan dari suatu organisasi penyiaran, karena itu besar kecilnya tergantung dari statusnya. Kegiatan suatu stasiun sebagai tempat kegiatan meliputi kegiatan administrasi, kegiatan teknik, dan kegiatan produksi dan siaran. Suatu stasiun yang mempunyai kegiatan memproduksi acara siaran kemudian hasil produksinya disiarkan sendiri atau dikirim ke stasiun pusat atau stasiun lainnya disebut sebagai "stasiun penyiaran".
Kegiatan yang dilakukan oleh stasiun televisi yang menjadi primadona adalah kegiatan siaran, akan tetapi kegiatan teknik dan administrasi tidak kalah pentingnya. Ketiganya merupakan suatu kegiatan yang paling dalam perencanaan, Produksi dan siaran diperlukan acuan dasar, acuan tersebut sebagai berikut :
a. Ide
Ide merupakan buah gagasan seorang perencana siaran dalam hal ini seorang produser. Ide hams memperhatikan segi penonton yang akan dituju sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
b. Pengisi Acara
Pengisi acara dapat berupa seorang pembaca berita, artis maupun cendikiawan atau yang lainnya yang berhubungan dengan bentuk acara yang telah direncanakan.
c. Peralatan
Walaupun kecilnya studio pasti dilengkapi dengan berbagai peralatan, seperti kamera elektronik dengan penyangganya, lampu, mikrofon, dekorasi, siklorama yang berupa dinding studio, serta alat
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
17monitor yang berfungsi sebagai alat untuk melihat proses yang sedang berlangsung.
d. Satuan Kerja Produksi
Kelompok kerja produksi ini merupakan satuan kerja yang akan menangani kerja produksi secara bersama-sama sampai hasil karyanya dinyatakan layak untuk disiarkan. Kelompok kerja produksi dibagi 4 satuan kerja yang terdiri dari:
1. Satuan kerja produksi
Satuan kerja produksi terdiri dari: a. Kepala siaran
b. Perencana acara siaran c. Pengarah acara
d. Penulis naskah e. Pembawa berita f. Pewawancara
g. Penyiar kesinambungan 2. Satuan kerja fasilitas
Tugas utama fasilitas produksi adalah mendukung terlaksananya produksi sesuai perencanaan, dengan jalan menyediakan fasilitas produksi. Fasilitas produksi terdiri dari:
a. Perekayasa dekorasi b. Perekayasa grafik c. Penata rias dan busana d. Property man
e. Tukang kayu f. Pelukis
3. Satuan kerja operator teknik
Satuan kerja operator teknik memiliki tugas yaitu merubah rencana dalam bentuk suara dan gambar. Satuan kerja ini terdiri dari: a. Technical director b. Penata lampu c. Kameraman d. Penata suara e. Vision mixer
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
184. Satuan kerja teknisi
Satuan kerja teknik tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Satuan kerja ini terdiri dari:
a. Pemelihara dan perbaikan b. Instalator alat komunikasi c. Telecine
d. Video tape recorder e. Pemancar
Secara skematis keempat tahapan tersebut sebagai berikut :
Proses Produksi Program
Televisi
Setup and Rehersal Production Post production Pre Production Planning
IDE Data - data Dan fakta Naskah Rapat Rekanan kerja Seting - Denah - Mikrofon - Dekorasi - Lampu Mengubah naskah menjadi Bentuk Audio Visual Editing Suara dan Gambar Pengisisan Desain Graphic Pengisian Narasi Pengisian Sound Efeck
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
19Sebelum menentukan proses produksi harus ditentukan jenis pelaksanaan produksinya. Jenis-jenis pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Produksi didalam maupun diluar studio
Jenis produksi ini hasilnya bisa disiarkan secara langsung maupun direkam dan penyelesaiannya dilakukan melalui tahap post production. Produksi didalam maupun diluar studio tergantung dari karakter program yang akan diproduksi. Ada program yang mutlak di produksi dalam studio11
.
b
. Produksi gabunganSebagian produksi di studio, kemudian diberikan insert yang bahannya dari luar.
c. Produksi rekaman
Dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. • Rekaman dilaksanakan secara utuh
• Rekaman dilaksanakan secara bagian per bagian • Rekaman dengan menggunakan kamera jinjing • Rekaman dengan menggunakan beberapa kamera d. Produksi siaran langsung
Proses produksi yang secara langsung disiarkan ke pemirsa. Proses ini perlu persiapan yang matang. Produksi siaran langsung dibagi dua jenis, yaitu: • Dalam studio
Suatu proses pengambilan gambar secara langsung didalam studio dan dipancarkan secara langsung ke pemirsa. Objek diambil gambarnya dengan kamera yang dihubungkan dengan CCU (Control Continue Unit). CCU dihubungkan dengan switcher yang berfungsi untuk mengatur pengambilan gambar, sound efect dan VTR (Video Tape Recorder). Dari CCU dihubungkan ke MCR (Master Control Room). MCR berfungsi sebagai pengatur suara dan gambar. Setelah proses dari MCR maka di teruskan ke PC (Process Continue) yang fungsinya untuk mengatur kembali warna, gambar dan suara. Setelah
dawamw@gmail.com |
UNIVERSITAS MERCU BUANA
20dari PC maka di kembalikan ke MCR untuk dihubungkan ke ruang transmisi untuk disiarkan.
• Luar studio
Pada siaran luar ruangan, ruang sub kontrol diganti dengan OB Van
(Outside Broadcasting Van). Dari OB Van diterima oleh receiver lalu diterima
oleh satelit. Untuk luar Jakarta tidak menggunakan receiver melainkan
microwave.
Hasil dari produksi direkam terlebih dahulu yang kemudian diproses dalam
post production.
Siaran tunda dibagi atas dua macam: • Dalam ruangan
Prinsip kerja hampir sama dengan siaran langsung hanya hasilnya direkam kemudian disiarkan dilain hari.
• Luar ruangan
Hasil shooting dilakukan diluar ruangan dengan hasil kaset rekaman lalu dibawa ke ruang PC untuk diedit didalam VTR, setelah selesai diedit, hasil dibawa ke MCR untuk proses pengeditan kedua. Kemudian dikirim ke transmisi yang kemudian dihubungkan ke pemancar untuk disiarkan.