• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sub Bab Gastrulasi mengatur kembali blastula untuk membentuk sebuah embrio berlapis tiga dengan perut primitif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sub Bab Gastrulasi mengatur kembali blastula untuk membentuk sebuah embrio berlapis tiga dengan perut primitif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT TUJUH BENTUK DAN FUNGSI HEWAN BAB 47 Perkembangan Hewan

Sub Bab Gastrulasi mengatur kembali blastula untuk membentuk sebuah embrio berlapis tiga dengan perut primitif

Teks Asli Penghapusan Penyisipan Teks Dasar

Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula secara dramatis. Gastrulasi berbeda rinciannya dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan lainnya, tetapi suatu kumpulan perubahan seluler yang sama

menggerakkan pengaturan ulang spasial embrio ini. Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah perubahan-perubahan dalam motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel, dan perubahan dalam adhesi (penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekul matriks ekstraseluler . Hasil penting

gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi Proses morfogenetik gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula. berbeda dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan lainnya, tetapi perubahan seluler sama. Mekanisme seluler tersebut adalah perubahan-perubahan dalam motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel, dan perubahan dalam adhesi

(penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekul matriks ekstraseluler . Hasil gastrulasi adalah beberapa sel pada permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula. Proses morfogenetik (atau) gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula (yang) berbeda dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan lainnya, tetapi perubahan seluler(nya) sama. Mekanisme seluler tersebut adalah perubahan-perubahan dalam motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel, dan perubahan dalam adhesi

(penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekul matriks ekstraseluler . Hasil gastrulasi (adalah) beberapa sel pada permukaan blastula (yang) berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. (sehingga) blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula. Proses morfogenetik atau gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula yang berbeda dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan lainnya, tetapi perubahan selulernya sama. Mekanisme seluler tersebut adalah perubahan-perubahan dalam motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel, dan perubahan dalam adhesi

(penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekul matriks ekstraseluler . Hasil gastrulasi adalah beberapa sel pada permukaan blastula yang berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam, sehingga blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula.

(2)

embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula.

1) Dibentuk melalui pembelahan, blastula terdiri atas satu lapisan

tunggal sel bersilia yang mengelilingi blastosoel. Gastrulasi dimulai dengan pembentukan lempengan vegetal pada kutub vegetal. Sel-sel mesenkim (yang nantinya

1) (Dibentuk melalui pembelahan,) blastula terdiri atas satu lapisan tunggal sel bersilia yang mengelilingi blastosoel. Gastrulasi dimulai dengan pembentukan lempengan vegetal pada kutub vegetal. Sel-sel mesenkim 1) Blastula terdiri atas satu lapisan tunggal sel bersilia yang mengelilingi blastosoel. Gastrulasi dimulai dengan pembentukan lempengan vegetal pada kutub vegetal. Sel-sel 1) Blastula terdiri atas satu lapisan tunggal sel bersilia yang mengelilingi blastosoel. Gastrulasi dimulai dengan pembentukan lempengan vegetal pada kutub vegetal. Sel-sel mesenkim

(3)

akan menjadi mesoderm) memisah dari lempengan vegetal dan berpindah ke dalam blastosoel. 2) Lempengan vegetal pada gastrula awal ini mengalami invaginasi (pelekukan ke arah dalam). Sel-sel mesenkim mulai membentuk penjuluran tipis (filipodia). 3) Sel-sel endoderm membentuk arkenteron (yang nantinya menjadi saluran pencernaan). Sel-sel mesenkim membentuk persambungan filipodia antara ujung arkenteron dan sel-sel ectoderm dinding blastosoel. 4) Kontraksi filipodia pada gastrula akhir menarik arkenteron di sepanjang blastosoel, di mana endoderm arkenteron akan menyatu dengan ectoderm dinding blastosoel. 5) Gastrulasi sudah selesai. Gastrula mempunyai ((yang nantinya akan menjadi mesoderm)) memisah dari lempengan vegetal dan berpindah ke dalam blastosoel. 2) Lempengan vegetal (pada gastrula awal) ini mengalami invaginasi ((pelekukan ke arah dalam)). Sel-sel mesenkim mulai membentuk penjuluran tipis (filipodia). 3) Sel-sel endoderm membentuk arkenteron ((yang nantinya menjadi saluran pencernaan)). Sel-sel mesenkim membentuk persambungan filipodia antara ujung arkenteron dan sel-sel ectoderm (dinding blastosoel). 4) Kontraksi filipodia (pada gastrula akhir) menarik arkenteron di sepanjang blastosoel, (di mana) endoderm arkenteron (akan) menyatu dengan ectoderm (dinding blastosoel). mesenkim memisah dari lempengan vegetal dan berpindah ke dalam blastosoel. 2) Kemudian lempengan vegetal ini akan mengalami invaginasi. Sedangkan sel-sel mesenkim mulai membentuk penjuluran tipis (filipodia). 3) Sel-sel endoderm membentuk arkenteron. Sedangkan sel-sel mesenkim membentuk persambunga n filipodia antara ujung arkenteron dan sel-sel ectoderm. 4) Kontraksi filipodia akan menarik arkenteron di sepanjang blastosoel, sehingga endoderm arkenteron menyatu dengan ectoderm. memisah dari lempengan vegetal dan berpindah ke dalam blastosoel. 2) Kemudian lempengan vegetal ini akan mengalami invaginasi. Sedangkan sel-sel mesenkim mulai membentuk penjuluran tipis (filipodia). 3) Sel-sel endoderm membentuk arkenteron. Sedangkan sel-sel mesenkim membentuk persambungan filipodia antara ujung arkenteron dan sel-sel ectoderm. 4) Kontraksi filipodia akan menarik arkenteron di sepanjang blastosoel, sehingga endoderm arkenteron menyatu dengan ectoderm. 5) Gastrulasi selesai, dengan saluran pencernaan

(4)

saluran pencernaan fungsional yang dibentuk dari endoderm arkenteron, lengkap dengan mulut dananus. Ektoderm membentuk permukaan bagian luar bersilia pada embrio. Beberapa sel mesenkim mesoderm telah mensekresikan mineral yang akan membentuk kerangka internal sederhana. 5) Gastrulasi (sudah) selesai. (Gastrula mempunyai) saluran pencernaan fungsional yang dibentuk dari endoderm arkenteron, (lengkap) dengan mulut dananus. Ektoderm membentuk permukaan bagian luar bersilia pada embrio. Beberapa sel mesenkim mesoderm telah mensekresikan mineral yang akan membentuk kerangka internal sederhana. 5) Gastrulasi selesai, dengan saluran pencernaan fungsional yang dibentuk dari endoderm arkenteron, juga dengan mulut dan anus. Ektoderm membentuk permukaan bagian luar bersilia pada embrio. Beberapa sel mesenkim mesoderm telah mensekresika n mineral yang nantinya akan membentuk kerangka internal sederhana. fungsional yang dibentuk dari endoderm arkenteron, juga dengan mulut dan anus. Ektoderm membentuk permukaan bagian luar bersilia pada embrio. Beberapa sel mesenkim mesoderm telah mensekresikan mineral yang nantinya akan membentuk kerangka internal sederhana.

Ketiga lapisan yang dihasilkan oleh gastrulasi itu adalah jaringan embrio yang disebut sebagai ektoderm, endoderm, dan mesoderm, yang secara kolektif disebut juga lapisan germinal embrio. Ectoderm membentuk lapisan luar gastrula; endoderm melapisi saluran pencernaan embrio; dan

Ketiga lapisan itu adalah ektoderm, endoderm, dan mesoderm, yang disebut juga lapisan germinal embrio. Ectoderm membentuk lapisan luar gastrula; endoderm melapisi saluran pencernaan embrio; dan mesoderm mengisi sebagian ruangan diantara ectoderm dan endoderm. ketiga berkembang

Ketiga lapisan itu adalah ektoderm, endoderm, dan mesoderm, yang (ketiganya) disebut juga lapisan germinal embrio. Ectoderm membentuk lapisan luar gastrula; endoderm melapisi saluran pencernaan embrio; dan

Ketiga lapisan itu adalah ektoderm, endoderm, dan mesoderm, yang ketiganya disebut juga lapisan germinal embrio. Ectoderm membentuk lapisan luar gastrula; endoderm melapisi saluran pencernaan embrio; dan mesoderm mengisi sebagian

(5)

mesoderm mengisi sebagian ruangan diantara ectoderm dan endoderm. Akhirnya, ketiga lapisan sel tersebut berkembang menjadi semua bagian tubuh hewan dewasa. Sebagai contoh, system saraf kita dan lapisan bagian luar (epidermis) kulit kita berasal dari

ectoderm; lapisan paling dalam saluran pencernaan kita dan organ-organ terkait, seperti hati dan pancreas , muncul dari endoderm; dan sebagian besar organ dan jaringan lain, seperti ginjal, jantung, otot, dan lapisan bagian dalam kulit kita (dermis), berkembang dari mesoderm

menjadi semua bagian tubuh hewan dewasa. mesoderm mengisi sebagian ruangan diantara ectoderm dan endoderm.(kemu dian) ketiga lapisan sel tersebut berkembang menjadi semua bagian tubuh hewan dewasa. ruangan diantara ectoderm dan endoderm. Kemudian ketiganya berkembang menjadi semua bagian tubuh hewan dewasa.

(6)

Gastrulasi pada embrio katak.

1) Blastosoel blastula katak tidak berada persis di tengah dan dikelilingi oleh

Gastrulasi pada embrio katak.

1) Blastosoel blastula katak tidak berada persis di tengah dan dikelilingi oleh

Gastrulasi pada embrio katak. 1) Blastosoel dari blastula katak tidak berada persis di Gastrulasi pada embrio katak. 1) Blastosoel dari blastula katak tidak berada persis

(7)

dinding yang tebalnya lebih dari satu sel. Pada tahapan ini, warna-warna menandai daerah blastula yang akan menjadi tiga

lapisan germinal embrio.

2) Gastrulasi dimulai ketika sebuah lipatan kecil, yaitu bibir dorsal

blastopori , muncul pada salah satu sisi blastula. Lipatan ini

dibentuk oleh sel-sel yang mengalami invaginasi ke arah dalam dari permukaan. Tambahan sel-sel yang menjadi endoderm dan mesoderm kemudian menggulung ke arah dalam (involusi) di atas bibir dorsal dan berpindah menjauh dari blastopori dan menuju ke dalam interior gastrula. Sementara itu, sel-sel kutub animal, yang akan membentuk ectoderm. Menyebar di seluruh permukaan luar dinding yang tebal(nya lebih dari satu sel). (Pada tahapan ini, warna-warna menandai daerah blastula yang akan menjadi tiga

lapisan germinal embrio.)

2) Gastrulasi dimulai ketika (sebuah lipatan kecil, yaitu) bibir dorsal

blastopori , muncul pada salah satu sisi blastula(. Lipatan ini

dibentuk oleh sel-sel yang mengalami invaginasi ke arah dalam dari permukaan). Tambahan sel-sel yang menjadi endoderm dan mesoderm kemudian (menggulung ke arah dalam ()involusi) di atas bibir dorsal dan berpindah (menjauh dari blastopori dan) menuju ke dalam interior gastrula. Sementara itu, sel-sel kutub animal,( yang akan membentuk) ectoderm, menyebar di seluruh permukaan luar tengah dan dikelilingi oleh dinding yang tebal. 2) Gastrulasi dimulai ketika bibir dorsal blastopori , muncul pada salah satu sisi blastula. Tambahan sel-sel yang menjadi endoderm dan mesoderm kemudian berinvolusi di atas bibir dorsal dan berpindah menuju ke dalam interior gastrula. Sementara itu, sel-sel kutub animal bakal ectoderm, menyebar di seluruh permukaan luar embrio. 3) Secara eksternal, bibir blastopori mulai menjadi sirkuler. Secara internal, ketiga lapisan germinal mulai terbentuk sementara sel-sel terus berpindah ke arah dalam. di tengah dan dikelilingi oleh dinding yang. 2) Gastrulasi dimulai ketika bibir dorsal blastopori , muncul pada salah satu sisi blastula. Tambahan sel-sel yang menjadi endoderm dan mesoderm kemudian berinvolusi di atas bibir dorsal dan berpindah menuju ke dalam interior gastrula. Sementara itu, sel-sel kutub animal bakal ectoderm, menyebar di seluruh permukaan luar embrio. 3) Secara eksternal, bibir blastopori mulai menjadi sirkuler. Secara internal, ketiga lapisan germinal mulai

(8)

embrio. 3) Secara eksternal, bibir blastopori mulai menjadi sirkuler. Secara internal, ketiga lapisan germinal mulai terbentuk sementara sel-sel terus berpindah ke arah dalam. Endoderm, mesoderm, dan arkenteron yang semakin melebar dan berkembang, yang dilapisi oleh endoderm, terus memenuhi ruangan yang ditempati oleh blastosoel. 4) Pada akhir gastrulasi, blastopori sirkuler mengelilingi sumbat sel-sel kuning telur (sumbat jkuning telur). Ketiga lapisan germinal itu sekarang berada di posisi yang seharusnya, siap untuk ,melakukan organogenesis. embrio. 3) Secara eksternal, bibir blastopori mulai menjadi sirkuler. Secara internal, ketiga lapisan germinal mulai terbentuk sementara sel-sel terus berpindah ke arah dalam. Endoderm, mesoderm, dan arkenteron yang semakin (melebar dan) berkembang, yang dilapisi oleh endoderm, terus memenuhi ruangan( yang ditempati oleh) blastosoel. 4) Pada akhir gastrulasi, blastopori sirkuler mengelilingi sumbat (sel-sel) kuning telur ((sumbat kuning telur)). Ketiga lapisan germinal itu (sekarang berada di posisi yang seharusnya, siap untuk), melakukan organogenesis. Endoderm, mesoderm, dan arkenteron yang semakin berkembang, yang dilapisi oleh endoderm, terus memenuhi ruangan tempat blastosoel berada. 4) Pada akhir gastrulasi, blastopori sirkuler mengelilingi sumbat kuning telur . Ketiga lapisan germinal itu kini telah siap melakukan organogenesis . terbentuk sementara sel-sel terus berpindah ke arah dalam. Endoderm, mesoderm, dan arkenteron yang semakin berkembang, yang dilapisi oleh endoderm, terus memenuhi ruangan tempat blastosoel berada. 4) Pada akhir gastrulasi, blastopori sirkuler mengelilingi sumbat kuning telur. Ketiga lapisan germinal itu kini telah siap melakukan organogenesi s.

Mari kita mengkaji gastrulasi pada embrio bulu babi. Dinding blastula bulu babi terdiri atas satu lapisan tunggal sel. Gastrulasi dimulai pada kutub vegetal, di mana sel-sel lepas

gastrulasi embrio bulu babi. Dinding blastula pada kutub vegetal, sel-sel lepas dan memasuki blastosel sel mesenkim. Sel-sel yang tertinggal memipih sedikit gastrulasi embrio bulu babi.(terjadi pada) Dinding blastula (yaitu) pada kutub vegetal (yang) sel-sel(nya) lepas dan memasuki blastosel Gastrulasi

embrio bulu babi terjadi pada dinding blastula yaitu pada kutub vegetal yang sel-selnya lepas dan memasuki

(9)

dari dinding blastula dan memasuki blastosel sebagai sel bermigrasi yang disebut sebagai sel mesenkim. Sel-sel yang tertinggal memipih sedikit untuk membentuk lempeng vegetal yang melengkung ke arah dalam, sebuah proses yang disebut invaginasi.

Lempeng vegetal yang melengkung itu kemudian mengalami pengaturan kembali sel-selnya secara ekstensif, yaitu proses yang mengubah bentuk atau mentransformasikan invaginasi dangkal itu menjadi kantung yang lebih dalam dan lebih sempit yang disebut sebagai arkenteron, atau perut primitif. Ujung terbuka arkenteron, yang akan menjadi anus, didebut sebagai blastopori (blastopore). Lubang kedua

terbentuk pada ujung lain arkenteron, yang membentuk ujung mulut dari saluran pencernaan yang rudimeter. Gastrulasi menghasilkan embrio dengan perut

primitive dan tiga

membentuk lempeng vegetal yang

melengkung ke dalam, yang disebut invaginasi. Lempeng itu kemudian

mengalami

transformasi menjadi kantung yang lebih dalam dan sempit yang disebut sebagai arkenteron, atau perut primitif. Ujung terbuka arkenteron, akan menjadi anus, disebut sebagai blastopori

(blastopore). ujung lain arkenteron, membentuk ujung mulut dari saluran pencernaan yang rudimeter. Gastrulasi menghasilkan embrio dengan perut

primitive dan tiga lapisan germinal: ectoderm,endoderm, dan mesoderm. Dengan demikian, bangun tubuh tripoblastik sudah tersusun awal dalam perkembangan. (kemudian menjadi) sel mesenkim.(seme ntara) Sel-sel yang tertinggal memipih sedikit membentuk lempeng yang melengkung ke dalam, yang disebut (proses) invaginasi. Lempeng itu kemudian mengalami transformasi menjadi kantung yang lebih dalam dan sempit yang disebut sebagai arkenteron, atau perut primitif. Ujung terbuka arkenteron, akan menjadi anus, disebut sebagai blastopori (blastopore). ujung lain(nya), membentuk ujung mulut dari saluran pencernaan yang rudimeter. Gastrulasi menghasilkan embrio dengan perut primitive dan tiga lapisan germinal: ectoderm,endode rm, dan mesoderm. Dengan demikian, bangun tubuh tripoblastik sudah tersusun kemudian menjadi sel mesenkim. Sel-sel yang tertinggal memipih sedikit membentuk lempeng yang melengkung ke dalam, yang disebut proses invaginasi. Lempeng itu kemudian mengalami transformasi menjadi kantung yang lebih dalam dan sempit yang disebut sebagai arkenteron, atau perut primitif. Ujung yang terbuka pada arkenteron akan menjadi anus, disebut sebagai blastopori (blastopore). ujung lainnya akan membentuk ujung mulut dari saluran pencernaan yang rudimeter. Gastrulasi menghasilkan embrio yang sudah memiliki perut primitive dan tiga lapisan germinal:

ectoderm,endod erm, dan

(10)

lapisan germinal: ectoderm,endoderm, dan mesoderm. Dengan demikian, bangun tubuh tripoblastik (tiga lapis) yang

merupakan ciri khas sebagian besar filum hewan sudah

tersusun sangat awal dalam

perkembangan. Pada bulu babi, gastrula akhirnya

berkembang menjadi larva bersilia yang terbawa arus dekat ke permkaan laut sebagai plankton, dan memakan bakteri dan alga uniseluler. (pada) awal dalam perkembangan. mesoderm. Dengan demikian, bangun tubuh tripoblastik sudah tersusun (pada) awal dalam perkembangan. Gastrulasi selama perkembangan katak juga menghasilkan embrio tiga lapis dengan arkenteron. Akan tetapi

mekanisme

gastrulasi jauh lebih rumit pada katak karena sel-sel bekahan vegetal yang besar dan penuh dengan kuning telu, dan karena dinding blastula itu lebih dari satu sel tebalnya pada sebagian besar spesies. Tanda pertama gastrulasi adalah lipatan kecil pada satu sisi blastula yang

Gastrulasi (selama) perkembangan katak (juga) menghasilkan embrio tiga lapis dengan arkenteron. (Akan tetapi)

mekanisme gastrulasi jauh lebih rumit( pada katak) karena sel-sel belahan vegetal (yang) besar dan penuh dengan kuning telur, dan karena dinding

blastula(itu) lebih dari satu sel tebalnya (pada sebagian besar spesies). (Tanda) pertama gastrulasi adalah lipatan kecil pada satu sisi blastula yang disebabkan oleh Gastrulasi perkembangan katak menghasilkan embrio tiga lapis dengan

arkenteron. mekanisme gastrulasinya jauh lebih rumit karena sel-sel belahan vegetal besar dan penuh dengan kuning telur, dan karena dinding blastula lebih dari satu sel tebalnya. Ciri pertama

gastrulasi adalah lipatan kecil pada satu sisi blastula yang disebabkan

Gastrulasi perkembangan katak

menghasilkan embrio tiga lapis dengan

arkenteron. mekanisme gastrulasinya jauh lebih rumit karena sel-sel belahan vegetal besar dan penuh dengan kuning telur, dan karena dinding blastula lebih dari satu sel tebalnya. Ciri pertama

gastrulasi adalah lipatan kecil pada satu sisi blastula yang

(11)

disebabkan oleh invaginasi kelompok sel-sel di sana. Invaginasi tersebut akan menjadi blastopori. Sel-sel pada ujung bagian atas lubang

blastopori itu akan menjadi bibir dorsal (dorsal lip)

blastopori. Bibir dorsal blastopori itu terbentuk pada tempat di mana sabit abu-abu berada pada zigot. Gastrulasi terus berlangsung dengan sel-sel pada permukaan embrio yang menggulung di atas ujung bibir dorsal ke dalam bagian dalam atau interior embrio itu, sebuah proses yang disebut involusi. Saat sudah berada di dalam embrio, sel-sel ini berpindah dari blastopori di sepanjang bagian atas blastosel. Involusi terus

berlangsung, dengan sel-sel internal yang terus bermigrasi terorganisasi menjadi mesoderm dan endoderm berlapis, dan terbentuknya arkenteron di dalam endoderm. Akhirnya, pergerakan sel yang kompleks pada gastrulasi

invaginasi (kelompok) sel-sel (di sana). (Invaginasi tersebut) akan menjadi

blastopori. Sel-sel pada ujung bagian atas lubang

blastopori itu akan menjadi bibir dorsal ((dorsal lip)

blastopori).( Bibir dorsal blastopori itu terbentuk pada tempat di mana sabit abu-abu berada pada zigot). Gastrulasi terus berlangsung dengan sel-sel pada permukaan (embrio yang) menggulung (di atas ujung bibir

dorsal ke dalam bagian dalam atau) interior embrio itu, (sebuah proses) yang disebut involusi. (Saat sudah berada di dalam embrio, )sel-sel ini berpindah dari blastopori di

sepanjang bagian atas blastosel. Involusi terus

berlangsung, dengan sel-sel internal yang terus bermigrasi (terorganisasi) menjadi mesoderm dan endoderm berlapis, dan (terbentuknya) arkenteron di dalam endoderm. Akhirnya(, pergerakan sel yang kompleks pada) gastrulasi oleh invaginasi sel-selnya yang kemudian akan menjadi blastopori. Sel-sel pada ujung bagian atas lubang blastopori itu akan menjadi bibir dorsal. Gastrulasi terus berlangsung dengan sel-sel pada permukaan menggulung ke dalam interior embrio yang disebut involusi. Kemudian sel-sel ini berpindah dari blastopori di sepanjang bagian atas blastosel. Involusi terus berlangsung, dengan sel-sel internal yang terus bermigrasi menjadi mesoderm dan endoderm berlapis, dan arkenteron di dalam endoderm. Akhirnya gastrulasi menghasilkan embrio berlapis tiga. Kemudian bibir blastopori melengkung dan melingkari sumbat kuning telur( yolk plug) yang penuh dengan makanan disebabkan oleh invaginasi sel-selnya yang kemudian akan menjadi blastopori. Sel-sel pada ujung bagian atas lubang blastopori itu akan menjadi bibir dorsal. Gastrulasi terus berlangsung dengan sel-sel pada permukaan menggulung ke dalam interior embrio yang disebut involusi. Kemudian sel-sel ini berpindah dari blastopori di sepanjang bagian atas blastosel. Involusi terus berlangsung, dengan sel-sel internal yang terus bermigrasi menjadi mesoderm dan endoderm berlapis, dan arkenteron di dalam endoderm. Akhirnya gastrulasi menghasilkan embrio berlapis tiga. Kemudian bibir blastopori melengkung dan melingkari sumbat kuning

(12)

menghasilkan embrio berlapis tiga. Setelah proses itu selesai, bibir blastopori melengkung dan melingkari sumbat kuning telur( yolk plug) yang terdiri atas sel-sel besar yang penuh dengan makanan dari kutub vegetal embrio. Kecuali sumbat kuning tersebut, sel-sel yang masih tinggal atau tersisa pada permukaan menyusun ectoderm, yang mengelilingi lapisan mesoderm dan endoderm. Dengan tiga lapis germinal di

tempatnya masing-masing, gastrulasi telah selesai, dan organ embrio itu mulai terbentuk.

menghasilkan embrio berlapis tiga. (Setelah proses itu selesai,) bibir blastopori melengkung dan melingkari sumbat kuning telur( yolk plug) (yang terdiri atas sel-sel besar) yang penuh dengan makanan dari kutub vegetal embrio. (Kecuali sumbat kuning tersebut, ) sel-sel yang masih (tinggal atau) tersisa pada permukaan menyusun ectoderm, (yang mengelilingi lapisan mesoderm dan endoderm). (Dengan tiga lapis germinal di

tempatnya masing-masing, ) gastrulasi telah selesai, dan organ embrio itu mulai terbentuk.

dari kutub vegetal embrio. sel-sel yang masih tersisa pada permukaan menyusun ectoderm. gastrulasi telah selesai, dan organ embrio itu mulai terbentuk.

telur (yolk plug) yang penuh dengan makanan dari kutub vegetal embrio. sel-sel yang masih tersisa pada permukaan menyusun ectoderm. gastrulasi telah selesai, dan organ embrio itu mulai terbentuk.

Referensi

Dokumen terkait

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BARU DAN STRATEGI PENGADAAN TANAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KECAMATAN BANYUMANIK.. NEW HOUSING DEVELOPMENT PLANNING AND LAND

Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Strategi pembelajaran

Perhitungan penyusutan sumber daya alam dan lingkungan akibat penam- bangan emas di Pongkor dilakukan dengan menghitung nilai deplesi emas dan perak serta nilai degradasi

Hasil analisis statistik dapat dilihat bahwa angka R square (r 2 ) cukup besar yaitu 0,578, dimana R square merupakan koefisien determinan yang berarti bahwa variabilitas prestasi

Dengan demikian aromaterapi lavender secara inhalasi akan memengaruhi reaksi emosi terhadap nyeri melalui manipulasi sistem limbik yang diatur untuk menghasilkan

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa semua variabel penelitian (proporsi dewan komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris dan jumlah rapat komite audit) memiliki

Nilai derajat penyebaran dan derajat kepekaan subsektor peternakan (ternak, unggas, dan hasil-hasilnya) di Provinsi Maluku sebesar 1,7 dan 1,9, bila di- gambarkan pada pemetaan daya

Bagaimana pun, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang yang menjadi subject matter karya sastra adalah refleksi hubungan seseorang dengan orang lain atau