• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia Purba Indonesia Dan Manusia Purba Asia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manusia Purba Indonesia Dan Manusia Purba Asia"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Manusia Purba Indonesia Dan Manusia Purba Asia

1. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus, yang artinya manusia besar tertua dari Jawa. Ini diambil dari kata Mega yang artinya besar, Anthropus yang artinya manusia, Paleo yang artinya tua, dan Javanicus yang artinya Jawa. Dinamakann Javanicus karena ditemukannya di Sangiran, Jawa Tengah oleh G. H. R. von Koenigswald pada tahun 1936-1941.

Ciri Fisik :

a) Kening Menjorok Kedepan b) Tulang pipi tebal

c) Tidak memiliki tulang dagu d) Tinggi mencapai 2,5 Meter

e) Rahang tegap dan Geraham tebal f) Tonjolan kepala tajam ke belakang

2. Pithecanthropus Mojokertensis

masuk ke kategori Pithecanthropus,. Ada yang namanya Pithecanthropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto. Ini diambil dari kata Pithecos yang artinya kera dan Anthropus yang artinya manusia. Karena ditemukannya di Mojokerto, Jawa Timur, jadi dinamainnya Mojokertensis, tingginya tidak setinggi Meganthropus yang katanya bisa di atas 2 meter tingginya, mereka cuma kisaran 165 - 180 meter. Dan fosil manusia purba ini juga ditemukannya oleh von Koenigswald, pada tahun 1936. Dan menurut para ahli, fosil Pithecanthropus Mojokertensis ini diyakini yang paling tua usianya.

(2)

Lalu, berikutnya masih di kategori yang sama, ada Pithecanthropus Erectus, yang artinya manusia kera berbadan tegak. Ini diambil dari kata Erectus yang artinya tegak. Pithecanthropus Erectus ini ditemukannya oleh Eugene Dubois pada tahun 1891, di Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah.

Berikut merupakan Ciri fisik nya :

a) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat. b) Berjalan tegak.

c) Tinggi badan berkisar antara 165-170 cm dengan berat badan kurang dari 100 kg. d) Volume otaknya sekitar 900 cc.

4. Pithecanthropus Soloensis

Terakhir yang ketiga dari kategori Pithecanthropus ada yang namanya Pithecanthropus Soloensis. Yang ini ditemukan oleh von Koenigswald juga bersama kawan-kawannya pada tahun 1931 di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Kata Soloensis artinya Solo, jadi kalo diartikan, Pithecanthropus Soloensis adalah manusia kera berbadan tegak dari Solo.

Berikut merupakan ciri fisik nya :

a) Tenggkorak lonjong,tebal dan padat b) Rongga mata sangat panjang.

5. Homo Wajakensis

Kategori Homo yang artinya manusia. Jadi, sebutannya bukan manusia kera lagi . Yang pertama ada Homo Wajakensis yang artinya manusia dari Wajak. Ini karena fosilnya ditemukan di Desa Wajak, Jawa Timur oleh van Rietschoten pada tahun 1889.

(3)

a) Volume Otak 1360 cc b) Tinggi 170 cm

c) Wajah datar dan lebar

d) Memiliki Tengkorak rahang atas dan bawah, tulang paha dan kening 6. Homo Floresiensis

Yang kedua, ada Homo Floresiensis yang artinya manusia dari Flores. Ini karena fosilnya ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara oleh Peter Brown pada tahun 2002. Penemuannya sempat jadi obrolan juga bagi para ahli, karena dibilang bisa jadi Homo Floriensis inilah yang merupakan nenek moyang orang Indonesia.

Berikut ciri fisik nya : a) Tengkorak kecil

b) Tinggi rata – rata 105 cm c) Dahi sempit dan tidak menonjol d) Rahang menonjol

7. Homo Soloensis

ketiga adalah Homo Soloensis, yang artinya manusia dari Solo. fosil ini ditemukan oleh von Koenigswald bersama kawannya pada tahun 1931 di Sangiran, Jawa Tengah. Walaupun namanya sama-sama Soloensis seperti fosil Pithecanthropus sebelumnya, jangan sampai tertukar,Karena keduanya ditemukan di tempat yang berbeda dan memiliki ciri yang berbeda juga.

Berikut ciri fisik nya :

(4)

b) Tinggi mencapai 210 cm

8. Homo Sapiens

Dan yang terakhir adalah Homo Sapiens, yang artinya manusia cerdas atau bijaksana. Ini diambil dari kata Sapiens yang artinya bijaksana. Fosil Homo Sapiens ini ditemukan oleh von Koenigswald juga dan kawan-kawannya pada tahun 1931 sampai 1934. Nah untuk Homo Sapiens ini sebenarnya kategori umumnya. Jadi Homo Soloensis, Wajakensis, dan Floresiensis termasuk sebagai Homo Sapiens juga, hanya saja masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri.

Berikut ciri fisik nya :

a) Volume otak 1300 – 1450 cc b) Tinggi mencapai 210 cm c) Berat mencapai 150 kg

Manusia Purba Asia

Manusia purba banyak ditemukan di Asia karena daerahnya yang subur. Pelopor penelitian mengenai manusia purba di Asia adalah Davidson Black, seorang guru besar anatomi berkebangsaan Kanada. Penelitiannya ditujukan pada sebuah gua besar di bukit kapur di daerah Choukoutien, Beijing, sekitar 40 kilometer dari Peking. Davidson mulai melakukan penelitian yang didanai oleh Yayasan Rockefeller pada tahun 1927 dan menemukan fragmen dari fosil yang dicarinya. Fragmen tersebut diberi nama Homo Pekinensis yang berarti manusia dari Peking secara harfiah, juga kerap disebut dengan Sinanthropus Pekinensis. Franz Weidenreich kemudian melanjutkan penelitian Davidson pada tahun 1933. Ia adalah seorang peneliti dari Universitas Yale, AS yang tertarik untuk meneliti kawasan Asia. Pada tahun 1930 di bukit Siwalik, Pakistan, Franz menemukan fosil yang bentuknya dapat diarahkan kepada bentuk manusia sehingga dinamai Ramapithecus Brevirostris, arti harfiahnya adalah monyet Roma yang bermuka pendek. Asal Muasal Hominid Purba Asia

Sekitar 1,8 juta tahun lalu, beberapa populasi Hominid mulai bergerak meninggalkan Afrika. Homo Erectus dipercaya telah mendiami Asia Timur dan Asia Tenggara pada 1,8 juta hingga 40 ribu tahun lalu. Beberapa jenis manusia purba Asia yang pernah ditemukan bisa disimak dalam pembahasan berikut.

(5)

Jejak paling awal dari kehidupan manusia purba berjenis Homo Erectus ditemukan di Tiongkok. Diperkirakan bahwa manusia purba tertarik dengan iklim yang hangat dan tanah yang subur di Tiongkok bagian tengah pada waktu lebih dari 500 ribu tahun lalu. Sisa – sisa fosil yang disebut Manusia Yuanmou ditemukan di propinsi Yunan, barat daya Tiongkok dan penampilannya seperti berasal dari 1,7 juta tahun lalu. Sementara penemuan alat – alat batu di Nihewa, Propinsi Hebei, Cina Utara diperkirakan memiliki usia sekitar 1,66 juta tahun lamanya.

2. Sinanthropus Pekinensis

Jenis manusia purba Asia ini hidup dalam waktu yang bersamaan dengan manusia purba di Indonesia yaitu jenis Pithecantropus, maka mereka juga sudah mengenal api seperti

Pithecantropus. Ciri – cirinya adalah:

 Kapasitas tulang tengkoraknya berjumlah 1000 cm3.

 Tengkorak wajahnya pipih dan dahi kecil, ada lunas di atas kepala sebagai pelengkap otot.  Tinggi badannya sekitar 165 – 180 cm

 Bagian belakang menonjol dan langit – langit mulut besar, taring serta gigi besar.

3. Homo Neandhertalensis

Homo neanderthalensis sudah ada di bumi sejak 250 ribu tahun lalu. Mereka banyak berdiam di Eropa, Asia Barat, Asia Tengah dan Afrika Utara. Mereka juga diduga belum terlalu bisa bertutur kata, dengan volume otak yang bervariasi antara 1000 – 2000 cc. Tinggi badannya diperkirakan sekitar 13- – 210 cm, berat badan 30 – 150 kg. Jenis manusia purba Asia ini ditemukan di Gua Shanidar, sebuah situs arkeologi di Gunung Bradost, Zagros, Wilayah Kurdistan, Irak. Letak situs ini ada di Lembah Besar Zab. Ralph Solecki bersama

(6)

tim dari Universitas Columbia meneliti dan menemukan fosil ini sejak tahun 1957 – 1961 yang diperkirakan usianya kurang lebih sekitar 60 ribu hingga 80 ribu tahun.

4. Pithecantropus Lantianensis

Fosil dari jenis manusia purba Asia berikut ini ditemukan di Lantien, Cina Selatan. Diduga hidup pada satu masa dengan Pithecantropus Mojokertensis. Arkeolog yang

menemukannya adalah Woo Jung Kang pada tahun 1963 berupa tulang mandibula atau tulang rahang, dan dipublikasikan pada tahun 1964. Nama lain dari spesies ini adalah Homo Erectus Lantianensis yang diperkirakan hidup sekitar 800 ribu tahun yang lalu. Ditemukan artefak lain seperti batu dan abu yang menandakan bahwa mereka sudah mampu membuat peralatan dan api. Ciri – ciri sinanthropus lantianensis adalah:

 Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada homo erectus

 Tulang kening lebih menonjol dan orbit matanya berbentuk persegi  Pipinya lebar dan menonjol

 Mulut menjorok ke depan

 Tengkoraknya pendek dan memanjang

 Dahi datar, penyusutan pada gigi, rahang dan tulang mengunyah.

 Otaknya lebih maju daripada jenis Meganthropus dan memiliki ciri – ciri seperti ras mongoloid dan austramelanosoid.

 Volume otak diperkirakan 780cc, hampir sama dengan volume otak dari Homo Erectus.  Lengan pendek menandakan kemampuan memanjat yang sudah hilang dan kaki panjang,

berjalan dengan dua kaki.

5. Homo Luzonensis

Pada tanggal 10 April 2019 para ilmuwan mengumumkan bahwa telah ditemukan spesies jenis manusia purba Asia baru yang dinamakan Homo Luzonensis. Penemuan itu berupa tiga belas potongan tulang dan gigi di Gua Callao, bagian utara pulau Luzon, yang diduga berasal dari tiga individu yang berbeda. Walaupun sisa – sisa DNA tidak bisa didapatkan, ada perkiraan bahwa salah satunya hidup pada 67 ribu tahun lalu, dan yang satu lagi berasal dari masa 50 ribu tahun lalu. Ini adalah penemuan manusia purba kedua di Asia Tenggara selama abad ke 21 setelah Homo Floresiensis di Flores pada 2003.

(7)

Beberapa ciri Homo Luzonensis mirip dengan Homo Sapiens dan Homo Floresiensis. Ciri lainnya mirip dengan Australopithecus, Homo Habilis dan Homo Erectus. Dilihat dari ukuran giginya, diduga bahwa Homo Luzonensis memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari Homo Sapiens tetapi tidak diketahui apakah berukuran sama dengan Homo Floresiensis yang hanya bertinggi 1 meter dan dijuluki sebagai Hobbit. Tulang jari dan kaki yang melengkung menunjukkan mereka sering melakukan aktivitas pendakian.

6. Homo Floresiensis

Banyak hal yang masih belum diketahui mengenai spesies yang ditemukan di Flores sejak 2003 ini. Masih ada perdebatan apakah manusia kerdil tersebut termasuk jenis manusia modern atau bukan. Kesepakatan baru tercapai pada tahun 2016 ketika para ilmuwan mengemukakan bahwa Hobbit Flores bukan manusia seperti Homo Sapiens. Walaupun demikian, masih ada pertanyaan bahwa Homo Floresiensis yang beratnya hanya 25 kilogram tersebut merupakan manusia Jawa atau Homo Erectus, atau merupakan spesies baru. Jawabannya diungkap melalui Australia National University (ANU) yang dipublikasikan pada Journal of Human Evolution, April 2017 yang menyatakan bahwa hobbit ini bukanlah hasil evolusi dari manusia Jawa atau Homo Erectus.

Penelitian tersebut menganalisis kondisi tengkorak, rahang, gigi, kaki, lengan dan bahu Homo Floresiensis. Ciri – ciri Homo Floresiensis lainnya yaitu:

 Volume otak kurang dari 1000 cc, lebih kecil daripada manusia modern yang berukuran 1450 cc.

 Bentuk rahangnya lebih primitif daripada Homo Erectus. Ketahui juga mengenai ciri – ciri homo habilis.

Penemuan mutakhir yang terjadi pada abad ini menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan dalam sejarah benua Asia masih menyimpan banyak jejak prasejarah mengenai nenek moyang manusia, yaitu jenis manusia purba Asia. Hal ini menunjukkan kerumitan proses evolusi manusia lebih daripada yang sudah diketahui para ilmuwan.

Migrasi manusia purba di Asia dimulai sejak Homo Erectus keluar dari Afrika dan tiba di Asia Tenggara untuk menetap, lalu tidak terjadi peristiwa apapun hingga Homo Sapiens tiba pada 40 – 50 ribu tahun lalu dan mengisi semua wilayah di permukaan bumi. Penemuan ini

menunjukkan percampuran antara spesies dan bahwa Homo Sapiens tidak hidup sendirian di bumi.

(8)

Manusia Purba di Afrika dan Eropa Manusia Purba Di Afrika

1. Australopithecus Africanus

Fosil Australopithecus africanus ditemukan pertama kali oleh Raymond A. Dart pada 1924. Raymond A. Dart menemukan fosil berupa tengkorak yang berasal dari endapan breksi di sebuah gua karst di Taung, Afrika Selatan.

Raymond A. Dart menyatakan susunan temuan fosilnya mirip seperti manusia karena susunan gigi dengan taring yang telah mereduksi dan sejajar dengan gigi lainnya. Lubang letak leher di dasar tengkorak atau foramen magnum relatif berada di tengah sehingga menunjukkan posisi kepala tegak di badan dan berjalan tegak. Struktur fosil tulang pinggul yang selanjutnya ditemukan menguatkan dugaan bahwa Australopithecus africanus memiliki kemiripan dengan manusia karena tulang pinggulnya menunjukkan sikap tegak.

Australopithecus africanus memiliki ciri- ciri seperti ● Memiliki volume otak sekitar 550 cc.

● Tengkoraknya lebih tipis. ● Memiliki tubuh yang ramping.

● Muka lebih lebar, dahi sangat landai, dan tulang kening menonjol. ● Ukuran tinggi badan antara 1,4-1,65 m.

● Berat badan 50 kg serta mampu berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki. ● Berdasarkan biostratigrafi diperkirakan hidup 3-2 juta tahun lalu.

● Banyaknya temuan fragmen binatang yang ditemukan di gua-gua Afrika Disimpulkan Australopithecus africanus merupakan pemakan daging.

● Dari bentuk tengkorak dan rahang para ahli memperkirakan Australopithecus africanus mengonsumsi tumbuh tumbuhan dan buah buahan.

● Tinggal di tempat terbuka seperti padang rumput dan lingkungan semak-semak hutan kayu lingkungan.

Para ahli juga menganggap Australopithecus africanus merupakan keturunan langsung dari Australopithecus afarensis Hal ini karena usia kepurbaan Australopithecus africanus menunjukkan angka yang lebih muda daripada Australopithecus afarensis.

(9)

Pada 1935 fosil manusia purba Australopithecus africanus ditemukan di Sterkfontein, Makapansgat pada 1948, dan di Gladysvale pada 1992. Fragmen yang ditemukan berupa tengkorak kepala. Penemuan penemuan tersebut menunjukkan Australopithecus africanus memiliki wajah seperti kera.

2. Australopithecus Afarensis

Fosil Australopithecus afarensis pertama kali ditemukan oleh D. Johanson, M. Taeib, dan Y. Coppens di endapan Lembah Hadar, Ethiopia pada 1974. Fosil yang ditemukan merupakan fosil Australopithecus afarensis yang paling lengkap. Jumlah fosil yang ditemukan berjumlah 207. Sekira 47 dari temuan tersebut di antaranya berupa komponen tengkorak, rahang bawah, tulang tangan dan kaki, tulang belakang, serta tulang pinggul. Berdasarkan bentuk tulang panggul, peneliti menduga kerangka tersebut merupakan kerangka individu perempuan dewasa.Fosil Australopithecus afarensis juga dikenal dengan nama Lucy. Dalam bahasa Ethiopia disebut dinkines atau dinkenesh yang berarti menakjubkan.

` Penggalian fosil Australopithecus afarensis telah dilakukan di Ethiopia, Kenya, dan Tanzania. Saat ini jumlah fosil Australopithecus afarensis yang ditemukan lebih dari 324 yang berasal dari seratus individu di Lembah Hadar dan 31 dari Laeotoli, Tanzania. Fosil-fosil lain yang termasuk jenis Australopithecus afarensis juga ditemukan di beberapa wilayah Ethiopia seperti Omo, Maka, Eejej, dan Belohdelie.

Australopithecus afarensis memiliki ciri ciri sebagai berikut: ● Bagian atas tengkorak (ruang tengkorak) sedikit berkubah. ● Ukuran otak hampir sama dengan simpanse.

● Volume otak sekitar 425 cc. ● Wajahnya menonjol keluar.

● Memiliki otot kunyah, leher, dan rahang kuat. ● Diperkirakan hidup sekitar 3,9-2,9 juta tahun lalu.

(10)

Gamabar:Rekonstruksi kerangka tubuh lucy 3. Australopithecus Robustus

Manusia purba jenis Australopithecus robustus pertama kali ditemukan oleh Robert Broom di Kromdraai dan Swartkrans, Afrika Selatan. Pilihan nama robustus mengacu pada rahang, gigi, dan struktur pendukungnya yang sangat kuat.

Australopithecus Robustus memiliki ciri ciri sebagai berikut:

● Tubuh manusia purba ini relatif kecil dengan berat laki-laki sekira 40 kg dan perempuan 32 kg.

● Ukuran volume otak Australopithecus robustus sekira 523 cc. ● Diperkirakan hidup sekitar 2-1 juta tahun lalu.

● Usia hidup rata-rata Australopithecus robustus selama 17 tahun. ● Memiliki postur tubuh tinggi, lebih berat, dan kekar.

● Pada tengkoraknya memiliki alat kunyah yang kuat, muka lebih lebar, lebih datar, dan lebih rendah dibandingkan dengan jenis Australopithecus africanus.

● Di bagian atap tengkoraknya, pada bagian tengah terdapat igir memanjang ke belakang yang merupakan pertautan dari otot utama pengunyah dari tulang parietal, rahang serta gigi terlihat besar dan kuat.

● Australopithecus robustus merupakan vegetarian sejati.

● Australopithecus robustus hidup di daerah padang rumput kering dengan sumber makanan seperti tumbuh-tumbuhan, dedaunan, buah-buahan, dan biji-bijian.

Sebaran penemuan fosil Australopithecus robustus berada di situs-situs Afrika Selatan seperti Kromdraai, Swartkrans, Drimolen, Gondolin, dan Coopers. Perbedaan Australopithecus robustus dengan jenis manusia purba lainnya adalah ukuran gigi berbentuk gradasi terukur dari belakang ke muka serta ukuran gigi geraham lebih besar daripada gigi taring dan seri. Para ahli menyamakan ciri-ciri Australopithecus robustus dengan jenis Australopithecus yang juga memiliki fosil kekar, yaitu Australopithecus boisei.

Para ahli menyatakan Australopithecus robustus mengalami evolusi yang sangat lambat. Hal tersebut disebabkan oleh karakter primitif yang sangat melekat pada kehidupan mereka. Mereka juga tidak dapat menggunakan perkakas seperti manusia purba lainnya.

(11)

4. Australopithecus Ramidus

Penemuan fosil yang diberi nama Ardiphitecus ramidus pertama kali diberitakan pada 1994. Selanjutnya, pada 2009 para ilmuwan mengumumkan kerangka penemuan tersebut dengan nama Ardi. Tulang kaki fosil manusia purba ini menunjukkan jari kaki besar dan dikombinasikan dengan kaki yang kaku. Ciri pada panggul menunjukkan adaptasi pada aktivitas memanjat pohon dan bipedal. Para ahli berpendapat bahwa kerangka Ardi mencerminkan nenek moyang yang berbeda dengan simpanse

Seorang ahli paleoantropologi Amerika, Yohannes Haile Selassie bersama rekannya menemukan seratus spesimen fosil Ardipithecus ramidus. Penamaan Ardipithecus ramidus diambil dari kata ramid yang berakar dari kata roor.Fosil Ardipithecus ditemukan di samping sisa-sisa fauna yang menunjukkan sebenarnya jenis manusia purba ini tinggal di area hutan.

Ardipithecus ramidus memiliki ciri ciri antara lain: ● Otak 300-350 cc serta ukuran

● Bentuk tubuhnya serupa simpanse dengan berat badan 50kg dan tinggi 120 cm. ● Campuran anggota gerak yang primitif dan turunan menunjukkan Ardipithecus

ramidus mampu berjalan tegak di tanah dan bisa memanjat pohon.

● Lengan yang panjang dan kuat tidak digunakan untuk menahan beban atau berjalan dengan buku jari seperti kera.

● Memiliki gigi dan taring yang kecil, wajah kecil, serta dasar tengkorak pendek dari depan ke belakang.

● Ardipithecus ramidus hidup di hutan yang lembab. ● Tinggal di pohon untuk mencari makan dan berlindung.

● Gigi depan yang teratur menunjukkan pola makan yang mengkonsumsi banyak daun, kacang-kacangan, dan buah.

● Memiliki jempol kaki yang diadaptasi untuk bergerak di pohon.

● Ardipithecus ramidus berevolusi dengan ciri fisik gigi taring, volume otak, dan ukuran tubuhnya kecil sebanding dengan simpanse modern.

5. Homo Rhodesiensis

Fosil Homo rhodesiensis pertama kali ditemukan oleh Tom Zwigglar, seorang penambang timah di gua Broken Hill, Rhodesia Utara, Zimbabwe. Fosil tersebut berupa tengkorak. Manusia purba jenis ini dikenal dengan julukan Manusia Rhodesian atau Broken

(12)

Hill Man. Penemuan tempurung kepala Homo rhodesiensis kemudian menarik minat Raymond Dart dan Robert Broom untuk melanjutkan ekskavasi di sekitar tambang. Dalam ekskavasi tersebut mereka menemukan beberapa fragmen, yaitu tulang paha, rahang bawah, dan tulang kering.Homo rhodesiensis merupakan nenek moyang bangsa Afrika, terutama dari ras Negroid yang hidup sekira 300-125 ribu tahun lalu.

Homo rhodesiensis memiliki ciri-ciri seperti:

● Volume tengkorak Homo rhodesiensis sekira 1.230 cc ● Memiliki alis besar dan wajah lebar.

● Berbadan tegap.

Fosil Homo rhodesiensis ditemukan pada lapisan pleistosen atas. Oleh karena itu, para ahli memperkirakan usia fosil Homo rhodesiensis lebih muda dibandingkan Australopithecus africanus dan memiliki corak kehidupan yang lebih maju.

Manusia Purba di Eropa 1. Homo Heidelbergensis

Secara etimologi Homo heidelbergensis berasal dari kata homo yang berarti manusia dan heidelbergensis mengacu nama kota di Jerman yang menjadi tempat fosil Homo heidelbergensis pertama kali ditemukan. Fosil Homo heidelbergensis ditemukan pada 1908 oleh Dr. Otto Schotensack. Menurut Dr. Otto Schotensack Homo heidelbergensis hidup pada kala pleistosen atas, tepatnya pada 600-400 ribu tahun lalu serta tersebar di seluruh Afrika dan Eropa.

Ciri-ciri fisik Homo heidelbergensis antara lain: ● Volume otak 1.100-1.400 cc

● Tinggi tubuh 180 cm

● Otot dan rahang yang kuat.

● Memiliki tinggi badan mencapai 210 cm. Oleh karena itu, manusia purba ini disebut sebagai manusia raksasa.

(13)

Homo heidelbergensis digolongkan dalam Homo sapiens karena memiliki corak kehidupan yang lebih maju dibandingkan jenis manusia purba Pithecanthropus. Para ahli menyatakan Homo heidelbergensis merupakan nenek moyang Homo neanderthalensis dan Homo sapiens. Keterkaitan Homo heidelbergensis dan Homo sapiens tampak pada persebaran wilayah penemuan fosil kedua jenis manusia purba tersebut.

Sejumlah temuan berupa kapak tangan batu, parang, dan pemahat menunjukkan Homo heidelbergensis memenuhi kebutuhannya dengan cara berburu. Target perburuan Homo heidelbergensis yaitu hewan-hewan besar seperti badak, rusa, kuda, beruang, dan kuda nil. Kebiasaan berburu tersebut diperkuat dengan penemuan tombak, pentungan, dan lukisan hewan di dinding gua.

Pada penelitian selanjutnya diketahui juga Homo heidelbergensis membuat alat dari tanduk rusa, tulang, dan kayu yang kemudian dimodifikasi menjadi pencakar, palu, dan tombak lempar kayu yang canggih. Selain kemampuan membuat perkakas hidup, Homo heidelbergensis telah mengenal sistem penguburan jenazah.

Homo heidelbergensis dianggap memiliki perilaku yang mirip dengan manusia modern. Fakta ini ditunjukkan oleh kemampuan mereka menggunakan bahasa sederhana. Hal ini didukung oleh struktur morfologi Homo heidelbergensis yang memiliki telinga bagian luar dan tengah yang serupa dengan manusia modern. Berdasarkan morfologi tersebut, Homo heidelbergensis memiliki kemampuan membedakan sejumlah suara untuk berkomunikasi.

2. Homo Neanderthalensis

Homo neanderthalensis berarti manusia dari Neander. Sesuai namanya, fosil Homo neanderthalensis ditemukan pertama kali di Lembah Neander, Dusseldorf, Jerman oleh Rudolf Virchow dan Fulfort pada 1856. Fosil tersebut berupa tengkorak kuat dengan punggung alis melengkung besar, kerangka wajah yang tidak lengkap, dan tulang anggota badan. Berdasarkan bukti-bukti sisa penemuan di Spanyol, Jerman, Portugal, Belgia, dan Italia, Homo neanderthalensis merupakan jenis manusia purba peralihan dari Homo erectus ke Homo sapiens. Fakta ini didukung oleh kemampuan Homo neanderthalensis yang mendominasi wilayah daratan Eropa, terutama Prancis dan Asia Tengah. Beberapa ahli menyatakan Homo neanderthalensis masih satu subspesies dengan Homo sapiens yang hidup di Asia.

Homo neanderthalensis diperkirakan hidup pada masa pleistosen sekira 125-25 ribu tahun lalu. Dominasi wilayah Homo neanderthalensis tersebut menguatkan hipotesis bahwa.Homo neanderthalensis masih subspesies dengan Homo sapiens yang hidup di Asia.

(14)

Corak kehidupan Homo neanderthalensis diketahui dari beberapa temuan artefak.

Ciri-ciri Homo neanderthalensis antara lain: ● Volume otak antara 1.400-1.500 cc. ● Dagu tipis, dahi rendah.

● Memiliki tinggi 152-156 cm untuk wanita dan 165-168 cm untuk pria. ● Rahang menonjol.

● tulang kening menonjol.

● Kerangka yang lebih kukuh dari manusia modern.

Homo neanderthalensis diduga belum mampu bertahan hidup melawan kondisi alam saat itu yang berada dalam iklim dingin intens dan fluktuasi suhu.Ahli memperkirakan usia hidup Homo neanderthalensis. Berdasarkan jejak patologi oleh cuaca dingin dan adanya penyakit jenis endemik.

Dalam penelitian yang dilakukan Rudolf Virchow dan Fulfort ditemukan alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang. Selain itu, ditemukan bekas-bekas api yang menunjukkan manusia purba jenis ini bertahan di tengah cuaca dingin. Mereka mampu mendirikan rumah dari kayu. itu, ditemukan pula peralatan kubur yang menunjukkan Homo neanderthalensis telah mengenal sistem kepercayaan.

3. Homo Cro Magnon

Homo cro magnon disebut dengan manusia modern awal Eropa. Disebut demikian karena fosil Homo cro magnon ditemukan pada zaman es terakhir sekira 48-15 ribu tahun lalu. Penggunaan kata cro magnon mengacu pada budaya mesolitikum dari Timur Skak dan Kaukasus.Nama Homo cro magnon mengacu tempat penampungan batu Cro Magnon di sebelah barat daya Perancis, yaitu Les Eyzies de Tayac, Dordogne. Di tempat tersebut fosil Homo cro magnon pertama kali ditemukan oleh Louis Lartet pada 1868.

(15)

Homo Cro Magnon memeiliki ciri-ciri seperti:

● Tangan dan kakinya lurus dengan tinggi badan sekira 1,66-1,71 m.

● Bentuk fisik Homo cro magnon lebih kuat dan memiliki kapasitas tengkorak yang sedikit lebih besar dari manusia modern.

● Volume otak Homo cro magnon sekira 1.600 cc

● Tengkoraknya cenderung rendah, wajah lebar, rahang dan alat pengunyah telah menyusut, dagu tumpul, serta hidung sempit.

● Orbit mata berbentuk persegi panjang yang tidak jauh berbeda dengan manusia modern.

Homo cro magnon sudah mengenal cara hidup berburu dan meramu. Manusia purba jenis ini mengembangkan teknologi yang lebih maju daripada manusia purba jenis lainnya di Eropa.Homo cro magnon mempunyai nilai seni yang tinggi. Hal ini tampak pada seni patung lukisan di dinding gua dan seni pahat yang indah seperti ukiran hewan di Trois Freres dan gua Chauvet. Homo cro magnon telah menghuni gua, ceruk payung, dan mendirikan tenda-tenda di tempat terbuka. Selain itu, Homo cro magnon membuat perhiasan yang terbuat dari gading. Semua karakteristik pola kehidupan Homo cro magnon mengindikasikan manusia purba ini telah hidup cukup mapan.

(16)

Kehidupan awal manusia Indonesia

Kehidupan awal manusia Indonesia terdiri dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, dan perundagian.

I. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Kepercayaan

Animisme Kepercayaan masyarakat terhadap benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa.

Dinamisme

Kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka.

Totemisme Kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural.

Sosial

Belum mengenal cocok tanam dan hidup berburu dan meramu.

 Manusia masih hidup secara nomaden (berpindah pindah) dalam kelompok kecil.

Belum ada pembagian kerja dan stratifikasi sosial (pelapisan sosial). Alat yang digunakan berupa peralatan batu yang besar dan kasar.

Budaya  Membuat perahu dan rakit

 Memasak makanan dengan cara dibakar  Membuat kalung dari kulit-kulit kerang

 Mencukupi kebutuhan hidup dengan membuat alat-alat dari batu, tulang, dan, kayu

 Tinggal di gua-gua

Ekonomi  Menggunakan sistem barter

Mengandalkan kerja sama kelompok untuk memenuhi keutuhan hidup Teknologi

Teknologi masa food gathering masih sangat rendah. Hampir semua alat- alat yang digunakan masih sangat sederhana, sekedar untuk membantu pekerjaan mereka.

(17)

Kepercayaan

Animisme Kepercayaan yang meyakini bahwa roh mendiami benda-benda tertentu.

Dinamisme Kepercayaan yang meyakini bahwa ada kekuatan gaib pada benda-benda tertentu.

Sosial

 Pada kehidupan bercocok tanam, dikenal istilah berhuma, yaitu teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak subur maka mereka akan berpindah ke tempat lain yang masih subur dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

 Mereka tinggal di sekitar huma, dengan bercocok tanam dan memelihara hewan-hewan jenis tertentu.

 Jumlah anggota kelompok semakin besar, sehingga mereka dapat membuat kelompok-kelompok perkampungan, meskipun mereka masih sering

berpindah-pindah tempat tinggal.

 Muncul kegiatan kehidupan perkampungan, oleh karena itu dibuat peraturan untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat.

 Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk mengatur para anggota kelompok.

 Hidup bergotong royong.

Budaya

 Kebudayaan semakin berkembang pesat, manusia dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik.

 Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam semakin banyak dan beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu maupun tulang.  Hasil kebudayaan : Beliung persegi, kapak lonjong, dan mata panah

Ekonomi

 Manusia memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan becocok tanam dan beternak hewan.

 Melakukan perdagangan yang bersifat barter. Teknologi

Pada masa ini terjadi revolusi secara besar-besaran dalam peradaban manusia yaitu dari kehidupan food gathering menjadi food producing.

III. Masa Perundagian

(18)

Animisme

Dalam kepercayaan animisme, manusia mempunyai anggapan bahwa suatu benda memiliki kekuatan supranatural dalam bentuk roh. Roh ini bisa dipanggil dan diminta pertolongan pada saat diperlukan.

Dinamisme

Kepercayaan dinamisme ini perpanjangan dari animisme. Roh atau makhluk halus yang diyakini berasal dari jiwa manusia yang meninggal, kemudian mendiami berbagai tempat.

Sosial  Pembagian kerja semakin kompleks  Kehidupan masyarakat semakin teratur

 Muncul golongan undagi (golongan yang terampil melakukan perkerjaan)  Pembagian waktu dan kerja semakin diketatkan

 Penduduk memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim  Jumlah penduduk semakin bertambah

Budaya

 Berkembangnya keterampilan masyarakat dalam membuat alat  Ditemukan teknologi peleburan dan pencampuran logam

 Banyak masyarakat menggunakan perkakas yang terbuat dari logam  Pada zaman Perundagian peralatan gerabah masih ditemukan dengan

teknologi yang semakin maju

 Peninggalan kebudayaan : Nekara perunggu, kapak perunggu, dan Arca perunggu

Ekonomi  Mengenal sistem pembagian kerja  Terdapat rumah yang bertingkat

 Terdapat kegiatan berdagang atau jual beli

 Tatanan penduduk lebih tertata rapi, tertib, dan terpimpin  Aturan tata tertib dan norma mulai diterapkan

Menggunakan alat untuk mengolah sawah Teknologi

Masyarakat pada masa ini telah menemukan cara untuk mengolah logam dengan baik.

(19)

Kepercayaan

Pengaruhnya dimasa kini, walaupun sudah berkembang agama-agama yang ada di dunia, banyak yang masih meyakini adanya kekuatan roh dan benda-benda pusaka.

Sosial

Pengaruhnya dimasa kini, manusia lebih suka bergabung di berbagai komunitas atau organisasi untuk mewujudkan tujuan hidup mereka, serta untuk memperoleh kenyamanan dan dukungan dari sesama. Karena manusia masih saling membutuhkan satu sama lain.

Budaya Pengaruhnya dimasa kini, manusia selalu berusaha mengembangkan seni di berbagai bidang.

Teknologi

Pengaruhnya di masa kini, manusia selalu terus berinovasi

mengembangkan ilmunya untuk menciptakan alat-alat atau gawai baru yang lebih canggih yang bisa membuat hidup lebih mudah dan

(20)

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1. Teori Yunan

Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok. Ada sejumlah ahli yang mendukung teori ini. Para ahli tersebut ialah R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon.

Secara garis besar, teori ini memiliki beberapa dasar utama. Pertama, teori tersebut didukung oleh penemuan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kesamaan dengan kapak tua yang terdapat di wilayah Asia Tengah. Hal tersebut menunjukkan ada proses migrasi manusia dari wilayah Asia Tengah menuju ke Kepulauan Nusantara.

Selain itu, dasar kedua yang mendasari pendapat bahwa manusia Indonesia berasal dari Yunan ialah ditemukan adanya kesamaan bahasa yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yaitu bahasa Melayu Polinesia.

2. Teori Nusantara

Teori Nusantara ini sangat berbeda dengan teori Yunan. Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa manusia Indonesia berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah lain. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys Keraf.

Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. Pertama, teori Nusantara berdasarkan pada bangsa Melayu merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi. Pandangan itu didasari oleh hipotesis bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa Melayu berasal dan berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara.

3. Teori out of Africa

Teori ini lebih berbeda lagi dari dua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa manusia Indonesia berasal dari Afrika.

Pendapat ini berdasarkan kajian ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Mereka bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia. Teori ini juga menyebutkan bahwa manusia Afrika melakukan perpindahan dari Afrika menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu.

(21)

Teori ini menempatkan Kepulauan Formosa atau Taiwan Modern sebagai asal utama manusia di Nusantara. Teori ini membantah adanya kesamaan kromosom antara penduduk Nusantara dan penduduk Tiongkok, pada sisi yang lain ada kesamaan akar bahasa dengan masyarakat Austronesia yang dahulu menduduki Formosa. Sehingga pendukung teori ini menganggap bahwa masyarakat Nusantara memiliki akar leluhur yang datang dari Formosa. Penduduk Taiwan ini berpindah ke selatan melalui lautan, datang pertama di Filipina dan kemudian terus berlanjut ke kepulauan Nusantara.

Peradaban Kuno Asia

Masyarakat cenderung memilih kawasan sekitar sungai yang subur untuk

mengembangkan kehidupan dan peradabannya. Itulah sebabnya, mayoritas peradaban kuno dunia berkembang di sekitar sungai-sungai besar. Tak terkecuali peradaban kuno di Asia.

Bangsa Mesir, Irak, India dan Cina Kuno mengembangkan peradabannya di

kawasan sungai besar yang melintasi kawasan tersebut; Sungai Nil di Mesir, Eufrat dan Tigris di Irak, Gangga di India dan sungai Kuning di Cina. Peradaban sungai sendiri mengindikasikan corak hidup agraris.

Peradaban-peradaban yang tumbuh di Asia, misalnya di Lembah Sungai Indus dan Cina atau Tiongkok memiliki banyak kemiripan dan agaknya saling bertukar teknologi serta gagasan, misalnya matematika dan roda. Hasil budaya lain seperti tulisan juga tampaknya berkembang secara mandiri di masing-masing kawasan. Kota-kota, negara-negara, dan kelak kekaisaran-kekaisaran berkembang di lembah-lembah sungai yang subur di kawasan pesisir benua ini.

Pusat Peradaban Awal di Asia

(22)

Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan daerah lainnya di Asia.

Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar inilah yang dilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Di tengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra.

Daerah itu merupakan daerah yang subur sehingga sangat padat penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia, yaitu peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.

2. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno)

Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, yang sekarang bernama Huang He). Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada zaman dahulu disebut Chung-Kuo (negara tengah). Mereka menyebut Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya terletak di tengahtengah dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah). Di kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hwang-Ho (Sungai Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina. Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di daerah Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho).

Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hwang-Ho didukung oleh beberapa faktor sebagai berikut :

(23)

1. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina melaksanakan aktivitas kehidupannya.

2. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi dataran rendah yang amat luas.

Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa. Sungai Hwang-Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna

kuning. Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya belum mengenal tulisan. 3. Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)

Peradaban Mesopotamia berkembang di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Wilayah peradaban ini sekarang menjadi bagian dari negara Irak. Istilah

Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani, yaitu mesos artinya tengah dan potamos artinya sungai. Peradaban ini pada awalnya dibangun oleh bangsa Sumer dan Semit. Peradaban Mesopotamia hidup dari sektor pertanian dengan sistem irigasinya yang sudah tertata rapi.

Peradaban Mesopotamia banyak meninggalkan hasil kebudayaan seperti: sistem kepercayaan, hukum, iimu pengetahuan, dan tulisan. Hasil peradaban tersebut berasal dari Kebudayaan Sumeria, Akkad, Babylonia, dan Assyria.

(24)

Peradaban Awal Afrika  Kondisi Geografis

Mesir terletak di Benua Afrika bagian utara. Mesir dikelilingi oleh Laut Tengah di bagian utara, Laut Merah dan Semenanjung Sinai di bagian timur, negara Sudan di bagian selatan, serta Libia di bagian barat.

 Kehidupan Pemerintahan dan Hukum

Pemerintahan berbentuk kerajaan. Pemimpinnya disebut firaun (pharaoh). Konsep pemimpin kerajaan dalam masyarakat Mesir Kuno adalah dewa raja yang memiliki kekuasaan mutlak. Masyarakat Mesir Kuno menganggap firaun sebagai perwakilan dari dewa matahari.

 Periodisasi Kerajaan Mesir Kuno a. Zaman Kerajaan Lama

Berawal dari sebuah perkampungan kecil di sepanjang aliran Sungai Nil yang bersatu menjadi kerajaan. Muncul dua kerajaan besar, yaitu Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Pada tahun 3100 SM kerajaan tersebut berhasil disatukan oleh Firaun Menes. Pembangunan piramida Giza menandai kemajuan zaman kerajaan lama. Pembangunan terjadi pada masa

pemerintahan Firaun Chufu, Chepren, dan Menkaure. Kerajaan Mesir Lama mengalami kemunduran akibat perpecahan di dalam kerajaan yang mengakibatkan Kerajaan Mesir terpecah menjadi beberapa bagian.

b. Zaman Kerajaan Pertengahan

Zaman kerajaan pertengahan dimulai sejak masa pemerintahan Mentuhotep. Mentuhotep berhasil menyatukan kembali wilayah Kerajaan Mesir. Mentuhotep juga berhasil

memperluas wilayah hingga ke Sudan, Palestina, dan wilayah Sichem.Pemerintahan

kemudian digantikan oleh Amenemhat III. Mesir mulai mengenal perdagangan antarnegara. Pada masa ini sektor pertanian dikembangkan dengan baik. Kemunduran zaman ini

disebabkan oleh serangan bangsa Hyksos yang berasal dari Jazirah Arab c. Zaman Kerajaan Baru

Pada 1532 SM bangsa Hyksos berhasil dikalahkan dan diusir oleh Ahmosis. Setelah Ahmosis dilanjutkan oleh Thutmosis I. Selanjutnya, pada masa Thutmosis III, wilayah Babylonia, Assyiria, Cyprus, dan Sisilia berhasil dikuasai . Pada zaman ini terdapat Raja Ramses II, Firaun Mesir yang sering dikaitkan dengan kisah Nabi Musa. Kerajaan Mesir berakhir pada saat pasukan Yunani kuno berhasil menduduki mesir.

(25)

Hukum Mesir Kuno dibagi menjadi dua, yaitu hukum pidana dan hukum perdata. o Hukum pidana : pencurian, perampokan, pembunuhan

o Sanksi : berdasarkan tingkat kejahatan, paling berat hukuman mati o Hukum perdata : mengatur masalah hak waris keluarga.

 Kehidupan Sosial Budaya dan Kepercayaan

Memanfaatkan kesuburan tanah di daerah Sungai Nil sebagai lahan pertanian. Tanaman yang dibudidayakan : gandum, kapas, jagung, dan sayuran.

Struktur sosial masyarakat Mesir

 Tingkatan pertama: bangsawan, keluarga raja, pendeta  Tingkatan kedua : pemilik tanah dan pedagang kaya

 Tingkatan ketiga : rakyat biasa yang berprofesi sebagai petani, buruh, dan budak. Bangsa Mesir Kuno sudah mengembangkan sistem tulisan berupa gambar-gambar yang disebut hieroglyph. Mereka juga mampu membuat papirus.

Beberapa dewa dalam kepercayaan bangsa mesir : Horus (dewa langit), Anubis (dewa kematian), Hathor (dewi cinta dan kecantikan), Osiris (dewa peradilan di akhirat), dan Amon-Ra (dewa matahari).

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bangsa Mesir Kuno mampu membuat bangunan dengan ukuran besar dan masih berdiri kukuh hingga saat ini. Dalam bidang astronomi mampu membuat sistem kalender

berdasarkan peredaran matahari. Bangsa Mesir Kuno juga mengenal tahun kabisat. Dalam ilmu matematika, mengenal matematika sederhana untuk perkalian, penjumlahan,

pembagian, dan pengurangan, dll. ilmu kedokteran pengawetan mayat (mumifikasi) Pengaruh Peradaban Awal Afrika bagi Kehidupan Masa Kini

Dalam ilmu kedokteran bangsa Mesir Kuno dikenal sebagai penemu obat-obatan atau ramuan pengawet mayat (mumifikasi)

Peradaban Awal Eropa A. Peradaban Pulau Kreta

Pulau Kreta merupakan pulau terbesar di wilayah Yunani. Peradaban Pulau Kreta menjadi cikal bakal kebudayaan Yunani dan Romawi. Peradaban Pulau Kreta disebut

(26)

juga peradaban Minoa. Nama Minoa diambil dari nama raja terbesar pada zaman itu, yaitu Raja Minos.

Kondisi Geografis

Wilayah peradaban Pulau Kreta tidak memiliki daerah subur. Bentang alam Pulau Kreta berupa gunung tinggi, jurang terjal, dan kondisi tanah yang kurang subur. Peradaban Pulau Kreta berpusat di Kota Knossos.

Kehidupan Pemerintahan dan Hukum

Bermula dari kelompok-kelompok masyarakat yang kemudian berkembang menjadi negara kota (polis). Setiap polis dipimpin oleh seorang raja. Peradaban Pulau Kreta telah

mengembangkan Angkatan Laut sebagai kekuatan militer utama. Masyarakat Pulau Kreta belum mengembangkan sistem hukum yang jelas. Semua peraturan dibuat dan ditetapkan oleh raja yang berkuasa.

Kehidupan Sosial Budaya dan Kepercayaan

Masyarakat Pulau Kreta dibagi menjadi dua kelompok utama. Kelompok pertama adalah pendatang dari Laut Kaspia, sedangkan kelompok kedua adalah penduduk asli. Sistem tulisan yang dikembangkan masyarakat Pulau Kreta adalah tulisan Minoa.Masyarakat Pulau Kreta juga mengembangkan seni lukis, gerabah, seni pahat, dan kerajinan

logam.Masyarakat Pulau Kreta dikenal sebagai ahli membuat kapal. Masyarakat Pulau Kreta menganut sistem kepercayaan politeisme ( menyambah banyak dewa ) . Mereka juga melakukan ritual pengorbanan manusia hidup kepada dewa sebagai salah satu bentuk pemujaan.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan iptek tampak pada teknik perkapalan , pelayaran tata kota yang dilengkapi dengan saluran air, bangunan untuk peribadatan dan ruang-ruang untuk sekolah. Karya sastra juga mulai berkembang.

B. Peradaban Yunani Kuno

Peradaban Yunani Kuno dapat dikatakan sebagai kelanjutan peradaban Pulau Kreta. Peradaban Yunani Kuno berkembang dalam bentuk polis yang mirip dengan negara di Mesopotamia. Polis di Yunani Kuno berkembang di wilayah pegunungan dan pantai. Polis di Yunani Kuno memiliki budaya maritim.

(27)

Wilayah Yunani daratan terbagi menjadi dua, yaitu utara dan selatan. Utara : Thrace, Makedonia, Semenanjung Chalcide, Thessaly, Epirus, dan Boetia, . Selatan : Semenanjung Peloponnesos dan Jazirah Attica.

 Kehidupan Pemerintahan dan Hukum 1) Peradaban Sparta

Dibangun oleh bangsa Doria. Bangsa Doria dikenal sebagai bangsa yang memiliki

kehebatan bertempur.Pada 625 SM, Lycurgus memperbarui undang undang. Pemerintahan polis Sparta dipimpin oleh raja. Selain itu, dalam susunan pemerintahan terdapat suatu dewan yang dinamakan Ephor. Ephor adalah sebuah dewan yang terdiri atas lima orang berusia enam puluh tahun lebih dan bertugas menyusun undang-undang.

2) Peradaban Polis Athena

Dibangun oleh bangsa lonia, dibangun di Semenanjung Attica. Salah satu kota pelabuhan penting yang dimiliki polis Athena adalah Piraeus.Kehidupan pemerintahan di polis Athena dianggap sebagai peletak dasar sistem demokrasi pertama. Sistem demokrasi mulai dikenalkan pada masyarakat oleh seorang negarawan bernama Kleisthenes.

Dalam struktur pemerintahan polis Athena terdapat tiga dewan yang berperan penting dalam pemerintahan. Pertama, archon Kedua, dewan aeropagos ,Ketiga, boule. Ostracisme adalah hak rakyat Athena untuk memberhentikan dan mengasingkan penguasa yang dianggap memerintah secara berlebihan.Polis Athena mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Perikles (460-429 sebelum Masehi).

 Kehidupan sosial budaya dan kepercayaan.

Pemerintahan di polis Athena dijalankan dengan sistem demokrasi sedangkan

Pemerintahan Sparta dijalankan oleh seorang raja dengan sistem diktator . Masyarakat Athena dan Sparta juga telah mengenal sistem mata uang. Mata uang yang berlaku pada saat itu disebut drachma.

Masyarakat Sparta dan Athena menyembah banyak dewa (politeisme. Beberapa dewa yang disembah masyarakat Athena dan Sparta antara lain Zeus, Hades, Poseidon, Ares,

Aphrodite, Apollo, dan Athena.

 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Beberapa filsuf dan ilmuwan ternama yang lahir pada peradaban Yunani antara lain

Homerus, Hippocrates, Archimedes, Erasthotenes, Phytagoras, Thales, Thucydides, Plato, Socrates, dan Aristoteles. Perkembangan seni bangunan dalam peradaban Yunani Kuno

(28)

meninggalkan banyak bangunan megah berbahan batu-batu marmer dan batu-batu pegunungan.

C. Peradaban Romawi Kuno

Pendiri peradaban Romawi Kuno adalah bangsa Etruska yang berasal dari Asia kecil. Sejak tahun 509 sebelum Masehi, bangsa Etruska mulai menduduki Kota Roma dan membangun peradaban Romawi Kuno.

Kondisi Geografis

Peradaban Romawi Kuno berkembang tanah di wilayah semenanjung italia, selatan pegununagn alpen

Kehidupan Pemerintahan dan Hukum 1) Masa Pemerintahan Kerajaan (753-509 SM)

Dimulai ketika bangsa Romawi dijajah oleh bangsa Etruska .Pada masa itu Romawi

berbentuk kerajaan. Raja-raja yang memerintah Romawi tidak memiliki kekuasaan absolut, tetapi bertanggung jawab kepada suatu dewan majelis. Besarnya pengaruh majelis dalam pemerintahan justru memicu konflik antara raja dan kaum bangsawan (patricia) yang sebagian besar menjadi anggota majelis. Perselisihan dimenangkan oleh golongan majelis. Kemenangan tersebut sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan kerajaan dalam peradaban Romawi.

2) Masa Pemerintahan Republik (509-27 SM)

Kemenangan kaum patricia menandai dimulainya masa pemerintahan republik. Pada masa pemerintahan republik kekuasaan tertinggi berada di tangan senat yang beranggotakan tiga ratus orang kaum patricia. Senat didampingi dua orang konsul. Pada tahun 280 sebelum Masehi Romawi berhasil menaklukkan kota-kota koloni Yunani.Penaklukan tersebut menimbulkan konflik dengan bangsa Funisia yang berasal dari Afrika. Pada masa pemerintahan republik ,perebutan kekuasaan antara panglima perang dan senat sering terjadi. Pada tahun 59 sebelum Masehi Roma dikuasai oleh Triumvirat I, Pada tahun 53 sebelum Masehi Julius Caesar menjadi diktator ,Akan tetapi, masa pemerintahan Julius Caesar hanya berlangsung hingga tahun 44 SM. Republik Roma akhirnya dikuasai oleh Triumvirat II.

3) Masa Pemerintahan Kekaisaran (27 SM -475 M)

Masa pemerintahan Triumvirat II tidak berlangsung lama karena terjadi perang saudara di antara ketiga pemimpinnya. Kemenangan Octavianus menandai dimulainya Kekaisaran

(29)

Romawi. Pada masa pemerintahan Octavianus senat menyerahkan seluruh jabatan penting kepadanya. Sejak 100 Masehi Roma diperintah oleh empat kaisar kuat yaitu Trajanus, Hadrianus, Antoninus, dan Marcus Aurelius. Kekaisaran Romawi mulai mengalami kemunduran dan keruntuhan pada masa pemerintahan Kaisar Konstantin.

Kehidupan Sosial Budaya dan Kepercayaan

Sistem sosial masyarakat Romawi terbagi menjadi dua golongan, yaitu patricia dan plebeia. Dalam sistem kepercayaan, masyarakat Romawi Kuno menganut animisme. Masyarakat Romawi Kuno juga memuja banyak dewa (politeisme).

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bangsa Romawi Kuno menciptakan peralatan yang digunakan dalam operasi kedokteran seperti gunting tang (forcep) dan jepitan (tweezer). Operasi Caesar pertama kali digunakan oleh bangsa romawi kuno. Bangunan peradaban Romawi Kuno mengadopsi teknik pilar dari Yunani Kuno, teknik bangunan plengkung dari bangsa Etruska, serta bangunan berkubah dari bangsa Persia. Peradaban Romawi Kuno juga mengembangkan sistem kemiliteran yang disebut garis komando.

Pengaruh Peradaban Eropa bagi Kehidupan Masa Kini o Pengaruh Peradaban Pulau Kreta

Seni Lukis, Gerabah, dan Porselen, Teknik Perkapalan,Kerajinan Logam o Pengaruh Peradaban Yunani Kuno

Sistem Demokrasi ,Seni Patung, Olimpiade, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan ,Seni Teater, Teknik Arsitektur

o Pengaruh peradaban Romawi Kuno

Seni patung dan mozaik ,Bahasa Sistem hukum,Arsitektur, Sistem penanggalan/kalender

(30)

Peradaban Awal Amerika

Secara geografis, Benua Amerika terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Dari ketiga wilayah tersebut, wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan memiliki Peradaban yang maju sebelum bangsa-bangsa Eropa datang. Peradaban kuno Amerika tersebut dibangun oleh tiga bangsa berbeda, yaitu :

1. Peradaban Maya

Peradaban Maya berkembang di wilayah Amerika Tengah. Peradaban Maya diyakini telah berkembang sejak tahun 2000 sebelum Masehi. Bangsa Maya merupakan suku Indian yang membangun peradaban di wilayah yang kini menjadi bagian dari negara Meksiko dan Guatemala. Sejak tahun 300 SM Setiap kota memiliki karakter dan gaya seni khas. Kota-kota tersebut memiliki piramida kuil, istana berbenteng, pasar, bengkel kerja, dan tempat tinggal yang memiliki karakter. a. Kondisi Geografis

Peradaban Maya berkembang di Semenanjung Yucatan. Wilayah

Semenanjung Yucatan memiliki hutan tropis lebat, tetapi tidak memiliki sungai permukaan. Kondisi geografis demikian menyebabkan bangsa Maya

mengembangkan sistem perladangan atau tegalan. b. Kehidupan Pemerintahan dan Hukum

Peradaban Maya dipengaruhi oleh peradaban Teotihuacan yang berkembang di Meksiko bagian tengah. Pengaruh peradaban tersebut tampak pada pola pemerintahan yang digunakan dalam pemerintahan peradaban Maya. Peradaban Teotihuacan mengadopsi konsep negara kota yang dikembangkan oleh

peradaban Mesopotamia dan Yunani Kuno. Setiap kota menipakan wilayah merdeka. Oleh karena itu, pemerintahan bangsa Maya menjadi tidak terpusat.

Hukum yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Maya juga sangat ketat. Bangsa Maya menyusun undang-undang yang dijalankan secara tegas, tanpa membedakan status sosial dalam masyarakat. Hukuman mati dilaksanakan apabila masyarakat dinilai melakukan pelanggaran hukum yang berat. c. Kehidupan Sosial Budaya dan Kepercayaan

Sebagian besar masyarakat Maya bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakat Maya membangun lahan pertanian dengan cara menebas hutan. Tanaman yang dikembangkan masyarakat Maya, yaitu jagung, kacang, buncis, dan buah-buahan.

Bangsa Maya menerapkan sistem kelas sosial dalam masyarakat. Kelas teratas diduduki ole empat golongan, yaitu bangsawan, pendeta, prajurit, dan

(31)

pejabat. Sementara itu, kelas terendah terdiri atas golongan rakyat jelata yang hidup di lahan pertanian.

Bangsa Maya menyembah banyak dewa (politeisme). Bangsa Maya juga melakukan pengorbanan manusia kepada dewa sebagai salah satu bentuk ritual. Bangsa Maya meyakini pengorbanan manusia/pengorbanan darah dapat

memberikan berkat kesuburan dan kemakmuran. Bentuk kepercayaan bangsa Maya juga tampak pada kuil-kuil yang dibangun sebagai tempat pemujaan. Kuil-kuil tersebut dihiasi dengan lambang-lambang hieroglyph dan ukiran makhluk dongeng.

d. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bangsa Maya dikenal sebagai bangsa yang memiliki keunggulan ilmu astronomi (ilmu perbintangan). Ilmu perbintangan yang dikembangkan bangsa Maya dikenal memiliki tingkat keakuratan tinggi. Contoh penerapan ilmu astronomi terlihat pada sistem penanggalan yang dikembangkan oleh bangsa Maya. Dalam sistem kalender yang dibuat bangsa Maya, satu tahun terdiri atas 365 hari, juga mengenal tahun kabisat dalam sistem penanggalannya.

Dalam peradabannya bangsa Maya juga sudah mengembangkan huruf/tulisan. Bangsa Maya telah mengenal huruf hieroglyph seperti pada

peradaban Mesir Kuno. Huruf hieroglyph yang dikembangkan bangsa Maya juga menggunakan gambar-gambar untuk menuliskan informasi.

2. Peradaban Aztec

Menurut legenda setempat, bangsa Aztec berasal dari Meksiko bagian utara yang mendapat perintah dari dewa untuk berpindah ke bagian selatan. Selanjutnya, bangsa Aztec mendirikan permukiman di Lembah Meksiko bagian selatan. Akan tetapi, dalam perkembangannya terjadi peperangan yang memaksa bangsa Aztec meninggalkan daerah tersebut. Bangsa Aztec kemudian membangun permukiman baru di pulau yang berada di tengah Danau Texcoco.

a. Kondisi Geografis

Pada 1325 bangsa Aztec mulai membangun kerajaan besar di Meksiko. Mereka mendirikan ibu kota yang megah di Tenochtitlan. Di Kota Tenochtitlan masyarakat Aztec membangun rumah-rumah hunian berbahan batu bata mentah yang dinamakan adobe. Pusat peradaban Aztec mempunyai kondisi lingkungan berupa rawa-rawa yang dikelilingi pegunungan. Dengan kondisi geografis seperti itu, bangsa Aztec mengembangkan pulau buatan atau chinampa sebagai lahan pertanian. Untuk menghubungkan pusat kota dengan wilayah-wilayah di luar pulau, bangsa Aztec membangun kanal dan jembatan gantung.

(32)

Bangsa Aztec menganut sistem kerajaan dalam pemerintahannya. Raja yang memimpin bangsa Aztec dikultuskan sebagai dewa. Segala titah raja dianggap mutlak dan tidak dapat dibantah. Hanya golongan pendeta dan bangsawan yang dapat berinteraksi dengan raja. Sementara itu, rakyat jelata tidak diperkenankan menatap raja secara langsung. Pengkultusan raja juga terlihat ketika raja akan berjalan. Tanah yang akan ditapaki raja harus ditutupi dengan kain. Selain bertindak sebagai kepala pemerintahan, raja bertindak sebagai pemimpin ritual keagamaan.

Dalam peradabannya, bangsa Aztec telah mengembangkan sistem hukum yang kompleks. Setiap tindakan pelanggaran mendapat hukuman berat.

Hukuman mati menjadi sanksi yang lazim bagi suatu tindak kejahatan. Demikian juga dalam pengaturan masyarakat. Setiap anak sudah terikat hukum, tetapi dalam pengambilan tindakan hukuman akan dilakukan oleh orang tua sang anak Aturan-aturan tegas tersebut menyebabkan masyarakat Aztec dapat hidup aman, damai, dan tertib.

c. Kehidupan Sosial Budaya dan Kepercayaan

Sebagian besar masyarakat Aztec mengandalkan kegiatan pertanian sebagai penopang kehidupan. Pertanian bangsa Aztec dilakukan di chinampa atau pulau buatan yang dibangun dengan menimbun rawa-rawa dengan tanah dari daratan dan lumpur yang dikeruk dari dasar danau.

Budaya militer juga mewarnai kehidupan bangsa Aztec. Dalam budaya tersebut, laki-laki berusia tujuh belas tahun harus mengabdikan dirinya dalam pasukan militer kerajaan hingga usia 22 tahun. Masa bakti kaum laki-laki bangsa Aztec bisa bertahan hingga puluhan tahun jika ia memiliki pangkat tinggi.

Perluasan wilayah bertujuan menyediakan bahan pangan bagi masyarakat Aztec. Wilayah taklukan akan memberikan upeti kepada Raja Aztec yang dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat Aztec. Selain itu, wilayah taklukan tersebut menyediakan logam-logam mulia yang dapat digunakan oleh perajin-perajin Aztec.

Peradaban bangsa Aztec mulai mengalami kemunduran pada abad XVI. Kemunduran terjadi pada saat bangsa Aztec dipimpin Montezuma II, tepatnya pada 1519. Penyebab utama kemunduran peradaban bangsa Aztec adalah kedatangan bangsa Spanyol yang dipimpin Hernan Cortes. Kedatangan Hernan Cortes bertujuan mencari sumber emas yang dimiliki bangsa Aztec.

Invasi bangsa Spanyol di wilayah Tenochtitlan menyebabkan terjadinya peperangan antara bangsa Aztec dan Spanyol. Peperangan antara bangsa Aztec dan Spanyol berlanjut hingga pemerintahan Cauhtemoc. Peperangan tersebut

(33)

akhirnya dimenangkan oleh bangsa Spanyol. Cauhtemoc dijatuhi hukuman mati oleh pasukan Spanyol dan secara otomatis peradaban bangsa Aztec digantikan oleh kebudayaan baru bercorak Spanyol.

Bangsa Aztec menyembah banyak dewa (politeisme). Dewa-dewa dalam kepercayaan bangsa Aztec antara lain Dewa Huitzilopochti (dewa matahari). Miktlantekuhtli (dewa kematian), dan Tlalok (dewa hujan). Bangsa Aztec juga mengenal ritual persembahan korban manusia kepada dewa. Manusia yang akan dijadikan korban biasanya berasal dari tawanan perang.

d. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bangsa Aztec memiliki keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka memiliki pengetahuan cukup tinggi dalam ilmu hidrologi/pengairan. Keunggulan ilmu hidrologi ini dengan pembangunan pusat peradaban yang berada di tengah pulau. Selain itu, dibuktikan bangsa Aztec membangun lahan pertanian dengan cara mengeringkan rawa, membangun kanal, dan membuat jembatan gantung sebagai jalur transportasi. Bangsa Aztec juga mengembangkan sistem kalender yang mengatur satu tahun terdiri atas 365 hari. Seperti bangsa Maya, bangsa Aztec menggunakan bahasa dan huruf hieroglyph. Bangsa Aztec juga memiliki kemampuan membangun piramida. Piramida ini biasa digunakan sebagai tempat pemujaan kepada dewa-dewa.

3. Peradaban Inca

Peradaban Inca berkembang di wilayah Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Wilayah peradaban Inca kini menjadi bagian negara Peru dan Cile, Peradaban Inca berkembang pada abad XV Masehi. Peradaban ini berbentuk kerajaan.

a. Kondisi Geografis

Peradaban Inca berkembang di sepanjang wilayah Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Pegunungan Andes merupakan wilayah yang tandus. Oleh karena itu, masyarakat pendukung peradaban Inca membangun tempat

permukiman di lembah-lembah sempit sepanjang Pegunungan Andes. Meskipun memiliki garis pantai membentang di wilayah barat Amerika Selatan, tempat ini memiliki curah hujan rendah sehingga masyarakat Inca tidak bermukim di tempat ini. Masyarakat pendukung peradaban Inca membangun permukiman di wilayah lembah yang memiliki ketinggian sedang dan beriklim subtropis. Di wilayah ini masyarakat Inca membangun pusat peradaban Inca, yaitu Cuzco.

b. Kehidupan Pemerintahan dan Hukum

Masyarakat Inca menerapkan bentuk kerajaan dalam pemerintahannya. Dalam memimpin pemerintahan, raja memegang kekuasaan secara mutlak.

(34)

Kekuasaan mutlak tersebut tidak lepas dari adanya anggapan bahwa raja

merupakan keturunan langsung dewa matahari. Pemimpin kerajaan Inca disebut Sapa Inca. Terdapat tiga Sapa Inca yang berperan dalam memajukan peradaban Inca yaitu Pachacuti, Topa Inca, dan Huayna Capac. Pada 1450 Pachacuti berhasil menyatukan suku-suku Indian di Peru menjadi bagian dari Kerajaan Inca. la juga berhasil menetapkan bahasa Quechua sebagai bahasa pergaulan (lingua franca).

Pada 1466 pemerintahan Pachacuti dilanjutkan oleh Topa Inca. Pads 1471 Topa Inca berhasil memperluas wilayah kerajaan hingga ke bagian selatan. Pada masa ini Topa Inca juga mengadakan pembangunan jalan sebagai sarana

transportasi, Pemerintahan Topa Inca dilanjutkan oleh putranya, Huayna Capac. Masyarakat Inca memberlakukan hukum yang bersifat tegas. Meskipun

demikian, sistem hukum Inca tidak mengenal hukuman penjara. Masyarakat yang melanggar hukum akan diberi teguran oleh pemerintah. Jika masih

melanggar, pelaku pelanggaran hukum dijatuhi hukuman mati. Ketegasan hukum inilah yang menyebabkan kehidupan masyarakat Inca aman dan damai.

c. Kehidupan Sosial Budaya dan Kepercayaan

Dalam sistem kepercayaan, masyarakat Inca menganut politeisme. Masyarakat Inca menyembah matahari sebagai dewa tertinggi. Mereka juga mengkultuskan pemimpin kerajaan atau Sapa Inca sebagai keturunan langsung dewa matahari. Masyarakat Inca mengadakan ritual yang dinamakan upacara agung matahari untuk mengucap syukur kepada dewa matahari atas berkah panen dan kelangsungan hidup masyarakat. Selain memuja dewa matahari, masyarakat Inca memuja roh leluhur.

Dalam kegiatan ekonomi, masyarakat Inca mengembangkan pertanian sebagai penopang kelangsungan hidup. Masyarakat Inca mengenal sistem terasering yang disebut andane. Tanaman yang dikembangkan oleh masyarakat Inca antara lain kentang, jagung, labu, buncis, kina, dan buah-buahan.

Masyarakat Inca juga diwajibkan mengerjakan tanah wakaf yang disediakan oleh kerajaan. Hasilnya, tanah wakaf tersebut digunakan untuk memelihara kuil serta menghidupi para pendeta, orang jempo, prajurit, orang sakit, dan para janda.

Peradaban Inca belum mengembangkan sistem tulisan. Masyarakat Inca menggunakan quipu untuk menyimpan informasi. Quipu merupakan sebuah kawat dengan simpul-simpul yang menandakan informasi tertentu. Dalam penyebaran informasi, masyarakat Inca menggunakan pelari beranting yang memberikan informasi dari rakyat ataupun kerajaan yang tersebar di seluruh

(35)

wilayah kerajaan. Pelari tersebut akan menyampaikan informasi secara estafet. Kerajaan Inca memiliki banyak pelari karena wilayah kerajaan yang begitu luas. d. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peradaban Inca kurang maju jika dibandingkan peradaban lain di wilayah Amerika. Belum dikenalnya sistem tulisan menjadi salah satu kekurangan peradaban Inca. Meskipun demikian, bangsa Inca unggul dalam bidang pertanian di wilayah pegunungan. Bangsa Inca menggunakan bajak perunggu untuk mengolah lahan pertanian. Ada pula teknik pengolahan hasil pertanian peninggalan suku Inca yang hingga kini masih digunakan oleh masyarakat Bolivia. Teknik ini dikenal dengan teknik chunoo.

Salah satu bukti kemajuan peradaban Inca adalah keberadaan Kota Machu Picchu. Kota Machu Picchu dibangun oleh bangsa Inca di puncak gunung dengan ketinggian 2.350 m dpl. Para tukang batu Inca menggali berbagai bongkahan batu granit yang keras dari puncak gunung untuk dijadikan tembok, rumah, istana, kuil, dan barak militer.

4. Pengaruh Peradaban Awal Amerika bagi Kehidupan Masa Kini a. Pengaruh Peradaban Bangsa Maya

Bangsa Maya berhasil menciptakan sistem kalender yang saat ini masih digunakan. Bangsa Maya mampu mengembangkan huruf/ tulisan berupa huruf hieroglyph seperti pada peradaban Mesir Kuno. Bangsa Maya juga memiliki kemampuan membangun piramida, salah satunya piramida Chichen Itza di Meksiko. Selain itu, bangsa Maya modern masih melakukan pengorbanan darah kepada dewa, tetapi mereka mengganti darah manusia dengan ayam atau sapi. b. Pengaruh Peradaban Bangsa Aztec

Bangsa Aztec mengembangkan pulau buatan atau chinampa sebagal lahan pertanian. Bangsa Aztec juga mengembangkan sistem kalender yang mengatur satu tahun terdiri atas 365 hari. Seperti bangsa Maya, bangsa Aztec

menggunakan bahasa dan huruf hieroglyph. Bangsa Aztec juga memiliki kemampuan membangun piramida sebagai tempat pemujaan kepada dewa. c. Pengaruh Peradaban Bangsa Inca

Bangsa Inca turut berkontribusi dalam menciptakan peradaban yang maju pada masa lalu. Bahkan, penemuan yang diciptakan oleh bangsa Inca masih digunakan hingga kini. Bangsa Inca berhasil menemukan teknik pengolahan hasil pertanian yang hingga kini masih digunakan oleh masyarakat Bolivia. Bangsa Inca juga membangun Kota Machu Picchu. Kota Machu Picchu merupakan kota yang dibangun bangsa Inca di puncak gunung dengan ketinggian 2.350 m dpl.

Referensi

Dokumen terkait

Berpartisipasi aktif dalam karya pendamaian Allah yang sudah diwujudkan di dalam Yesus Kristus artinya manusia ditarik masuk dalam Israel dan gereja yang

Hasil validasi media slide interaktif berbasis program aplikasi lectora inspire untuk memahami konsep pada materi sistem sirkulasi manusia masuk dalam kategori

Kualitas anggota penyidik kantor Kepolisian Resort Mojokerto belum memadai, artinya belum ada personil penyidik atau anggota polisi yang memiliki Sumber Daya

Kualitas anggota penyidik kantor Kepolisian Resort Mojokerto belum memadai, artinya belum ada personil penyidik atau anggota polisi yang memiliki Sumber Daya

Bangau Hitam, seperti namanya, jenis Hewan langka yang masuk kategori Unggas ini memiliki dominan warna yang hitam seperti terlihat pada gambar, Populasi Bangau Hitam di Indonesia

Moralitas (dari kata sifat latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral. Hanya ada nada lebih abstrak. Kita berbicara tentang moralitas suatu perbuatan

Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mengamati gambar di bawah ini. Manusia muncul pertama kali kira-kira tiga juta tahun lalu pada kala pleistosen, dan pada

Sebagai Individu Individu berasal dari kata individuum yang artinya tak terbagi, satu kesatuan Manusia sebagai individu terdiri atas unsur jasmani dan rohani Setiap individu