• Tidak ada hasil yang ditemukan

Euclidean kedua objek dapat dilihat pada Rumus i (Ratnasari 2008) :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Euclidean kedua objek dapat dilihat pada Rumus i (Ratnasari 2008) :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

4 Google Static Maps API

Google Static Maps API mengembalikan sebuah image (baik bertipe GIF, PNG atau JPEG) untuk merespon HTTP request melalui sebuah URL. Untuk setiap permintaan, pengguna dapat menentukan lokasi dari peta, ukuran gambar, tingkat zoom, jenis peta, dan penanda sebuah lokasi dalam peta.

Format URL untuk google static maps API mengikuti :

http://maps.google.co.id/maps/api/staticmap ?parameter

Parameter yang dikirim untuk mendefinisikan sebuah peta adalah sebagai berikut:

1. Location Parameter

 Center : mendefinisikan pusat peta, parameter ini mengambil sebuah lokasi sebagai pasangan {latitude, longitude} yang dipisahkan oleh sebuah koma.  Zoom : mendefinisikan tingkat zoom dari

peta, yang menentukan tingkat perbesaran dari peta. Parameter ini mengambil nilai numerik.

2. Map Parameter

 Size : mendefinisikan dimensi segi empat dari gambar peta. Parameter ini mengambil format horizontal pixel X vertical pixel. Sebagai contoh, 500x400 yang berarti lebar 500 pixel dan tinggi 400 pixel.

3. Feature Parameter

 Markers : mendefinisikan satu atau lebih penanda untuk melampirkan gambar pada lokasi yang ditentukan. Parameter ini membutuhkan definisi penanda tunggal dengan parameter yang dipisahkan oleh sebuah karakter (|). 4. Report Parameter

 Sensor : menentukan apakah aplikasi meminta peta statis menggunakan sensor untuk menentukan lokasi pengguna. Jarak Euclidean

Metode Euclidean adalah metode pengukuran jarak antara dua objek berdasarkan akar jumlah kuadrat jarak kedua objek. Metode pengukuran jarak Euclidean menetapkan bahwa jarak antara objek A ke objek B adalah sama dengan jarak objek B ke objek A. Rumus umum yang digunakan untuk menghitung jarak Euclidean adalah sebagai berikut : Jika objek A memiliki koordinat (x1,x2,…,xn) dan objek B memiliki koordinat (y1,y2,…,yn), maka jarak

Euclidean kedua objek dapat dilihat pada Rumus i (Ratnasari 2008) :

𝑑 𝑥, 𝑦 = 𝑥1 − 𝑦1 2+ 𝑥1 − 𝑦1 2+ ⋯ +(𝑥𝑛 − 𝑦𝑛)2 (1)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu studi pustaka, analisis permasalahan, perancangan, implementasi, pengujian, analisis kinerja. Alur metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

Studi Pustaka

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan literatur dan informasi yang berhubungan dengan location based services, cell identification dan j2me, yang berupa buku, jurnal, ebook ataupun artikel. Analisis Permasalahan

Perkembangan teknologi saat ini semakin maju, salah satu teknologi yang sekarang berkembang pesat adalah penentuan lokasi dimana kita berada. Pada saat keadaan darurat penentuan lokasi khususnya untuk di jalan akan sangat bermanfaat, contohnya untuk mencari lokasi layanan kesehatan terdekat dari lokasi kita. Solusi yang terkenal digunakan adalah Global Positioning System atau lebih dikenal dengan GPS. GPS dapat menentukan lokasi device berada dengan menggunakan teknologi satelit.

Gambar 4 Metode Penelitian. Studi Pustaka Analisis Permasalahan Perancangan Implementasi Pengujian Analisis Kinerja

(2)

5 Alternatif lain untuk menentukan lokasi

sebuah device khususnya untuk telepon selular adalah dengan mengidentifikasi base transceiver station (BTS) yang terhubung dengan telepon selular saat ini. Tetapi kelemahan dari identifikasi BTS ini adalah akurasinya yang lebih kecil dibandingkan dengan GPS.

Perancangan

Tahap ini terdiri atas beberapa perancangan yang dilakukan yaitu, perancangan arsitektur, perancangan proses, perancangan database, perancangan antarmuka.

1. Perancangan Arsitektur

Aplikasi ini dibuat mengikuti arsitektur three tier yaitu terdiri atas sisi client, web server, dan database server. Client berfungsi sebagai presentation tier, web server berfungsi sebagai application tier, dan database server berfungsi sebagai data tier.

Komponen pertama adalah client yang berupa telepon selular dimana aplikasi ini berjalan. Client mendapatkan cell id dari BTS yang melayani client saat itu.

Komponen kedua adalah server. Server terdiri atas dua yaitu web server dan google map server. Web server berfungsi sebagai aplikasi untuk memproses data lokasi dan data layanan kesehatan berdasarkan cell id yang dikirimkan oleh client. Google map server berfungsi sebagai API untuk mendapatkan peta lokasi cell id berada. Koneksi client dengan server terjadi melalui GPRS.

Komponen ketiga adalah database server. Database server berfungsi untuk menyimpan data cell id dan data layanan kesehatan. Arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 5. 2. Perancangan Proses

Proses dimulai ketika aplikasi mengidentifikasi cell id. Sebelum client mengirim cell id ke web server, terjadi proses httphandshake antara client dan web server. Cell id dikirim sebagai parameter ke web server untuk mendapatkan data lokasi, kemudian dari data lokasi tersebut akan diperoleh data layanan kesehatan yang berada di sekitar lokasi. Proses mendapatkan data lokasi dan layanan kesehatan dilakukan oleh web server dengan melakukan kueri ke database server. Proses mendapatkan data lokasi dan data layanan kesehatan dilakukan sekaligus pada web server agar koneksi client dengan web server hanya dilakukan sekali pada awal aplikasi berjalan. Selanjutnya web server mengirim kembali hasil proses tersebut ke telepon selular client dengan berupa format xml.

Client untuk mendapatkan data lokasi dan data layanan kesehatan dari database server harus melalui web server. Hal tersebut dilakukan karena client menggunakan httprequest untuk mendapatkan sebuah data. Jadi data dari database server diproses terlebih dahulu oleh web server agar dapat digunakan oleh client.

Proses ini dapat dilihat melalui sequence diagram pada Gambar 6.

Proses kedua adalah menampilkan peta (Gambar 7). Proses ini terjadi jika proses pertama (Gambar 6) sudah selesai dilakukan

Web Server Database Server Cell Id Cell Id Lokasi Lokasi

Data rumah sakit

Google Map Server Lokasi

Peta

Cell Id

Gambar 5 Arsitektur sistem. Client

Data rumah sakit GPRS

(3)

6 atau saat client sudah memiliki data lokasi yang

ingin dikirim. Aplikasi akan mengirimkan request kepada google map server dengan parameter lokasi cell id (latitude dan longitude) untuk mendapatkan peta static yang akan ditampilkan di telepon selular .

3. Perancangan database

Entitas dalam sistem ini terdiri atas dua yaitu, cell id dan healthcare. Satu cell id bisa terdapat lebih dari satu healthcare atau tidak terdapat satupun health care yang berada disekitar cell id tersebut. Di sisi lain, satu healthcare harus berada di sekitar satu cell id. Perancangan database dapat dilihat pada Gambar 8.

Database digunakan untuk menyimpan data cell id dan data layanan kesehatan. Database yang digunakan terdiri atas 2 tabel, yaitu tbl_cellid dan tbl_healthcare.

Tbl_cellid terdiri atas lima kolom, yaitu kolom cellId, longitude, latitude, LAC, MNC. Kolom cellId berisi nomor Id dari cell yang berada di Indonesia. Kolom latitude dan longitude berisi nilai koordinat peta dunia. Kolom LAC berisi nilai Location Area Code dari cell id. Kolom MNC berisi nilai Mobile Network Code yang menunjukkan jaringan provider yang digunakan. Data objek dari tbl_cellid dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tbl_healthcare terdiri atas lima kolom, yaitu Name, Latitude, Longitude, Address, dan Phone. Kolom Name berisi nama-nama layanan kesehatan yang ada di bogor dari data penelitian Kusumasari (2009). Kolom latitude dan longitude berisi nilai koordinat peta dari layanan kesehatan. Address berisi alamat dari layanan kesehatan. Kolom phone berisi nomor telepon dari layanan kesehatan. Data objek dari tbl_healthcare dapat dilihat pada Lampiran 3. Gambar 7 Sequence Diagram proses

menampilkan peta client Google map server

Lokasi (latitude,longitude,size, zoom,markers) Peta ukuran 260 x 240 pixel httphandshake web server Cell id teridentifikasi Cell id

Lokasi cell id, nama RS,alamat, nomor telepon, latitude dan longitude RS

XML berisi Lokasi cell id, nama RS,alamat, nomor telepon, latitude dan longitude RS tcphandshake

httphandshake client

Gambar 6 Sequence Diagram proses identifikasi cellid database server cellid healthcare cellId latitude longitude MNC LAC Name Address Phone longitude latitude

Gambar 8 Perancangan database Terdapat

1

(4)

7 4. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka pada penelitian ini lebih difokuskan kepada antarmuka di sisi client Antarmuka yang akan dibuat terdiri atas beberapa halaman dan tiap halaman memliki tiga bagian, yaitu bagian judul, bagian layar utama, dan bagian menu.

Bagian judul akan berisi nama halaman yang sedang kita lihat. Bagian layar utama berisi informasi utama yang akan ditampilkan dari tiap halaman. Terakhir, bagian menu terdiri atas 2, yaitu menu 1 dan menu 2. Bagian menu ini akan berisi perintah yang bisa dilakukan di halaman tersebut. Perancangan antarmuka di sisi client dapat dilihat pada Gambar 9

Implementasi

1. Implementasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah :  Sistem Operasi : Windows 7 profesional.  Harddisk : 160 GB

 Memory RAM : 2 GB

 Processor : Intel (R) Pentium (R) Dual CPU T3400 @ 2.16 GHz.

2. Implementasi Perangkat Lunak

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan kode program sebagai berikut :

 Aplikasi telepon selular : - Bahasa pemrograman : Java - Framework : Java 2 Micro Edition - Editor : Netbeans 6.8.

- Emulator : Java(TM) Platform Micro Edition SDK 3.0.  Aplikasi Server : - Bahasa Pemrograman : PHP 5.3.0 - DBMS : MySQL 5.0 - Editor : Notepad ++ - Server : Apache

3. Implementasi identifikasi lokasi

Modul identifikasi cell id di implementasikan menggunakan fungsi system.getProperty(“com.nokia.mi d.cellid”) yang ada di j2ME.

Hasil dari identifikasi cell id ini disimpan ke dalam variabel yang bertipe data string. Kemudian variabel ini dikirim sebagai parameter ke web server menggunakan fungsi httpconnection untuk mendapatkan informasi lokasi dan data layanan kesehatan.

Cell id akan diproses oleh web server sebagai kueri ke database server. Hasil kueri cell id dari database server berupa latitude dan longitude posisi cell id tersebut di peta. Latitude dan longitude hasil kueri cell id digunakan kembali sebagai kueri ke database server untuk mendapatkan data layanan kesehatan yang berada di sekitar posisi tersebut. Hasil kueri cell id dan posisi disusun ke dalam bentuk XML agar aplikasi client lebih mudah untuk menggunakannya. Proses ini ditunjukkan oleh Gambar 10 bagian 1, 2, dan 3.

4. Implementasi mendapatkan list layanan kesehatan

Proses ini ditunjukkan oleh Gambar 10 bagian 3. Modul list layanan kesehatan diimplementasikan pada web server. Setelah lokasi cell id (dalam hal ini latitude dan longitude) diperoleh maka akan dilakukan perhitungan jarak antara latitude, longitude cell id dengan semua latitude dan longitude layanan kesehatan yang ada di database. Perhitungan jarak yang digunakan adalah perhitungan jarak Euclidean menggunakan persamaan (1) dengan koordinat yang memiliki dua dimensi yaitu objek A adalah (x1,x2) dan objek B adalah (y1,y2). Dengan demikian persamaan menjadi

Jarak = (𝑥1 − 𝑦1)2+ (𝑥2 − 𝑦2)2 , dengan,

- 𝑥1 = latitude cell id - 𝑥2 = longitude cell id

- 𝑦1 = latitude layanan kesehatan - 𝑦2 = longitude layanan kesehatan Hasil dari perhitungan jarak tersebut difilter dengan sebuah threshold. Hasil dengan nilai kurang dari threshold akan dikeluarkan sebagai hasil kueri. Threshold yang digunakan adalah 0.015 dengan pertimbangan jarak tersebut Gambar 9 Perancangan antarmuka

Judul Menu 1 Menu 2 LAYAR UTAMA

(5)

8 masih dalam peta berukuran panjang 240 pixel

dan tinggi 260 pixel serta level zoom adalah 14.

5. Implementasi menampilkan peta

Proses ini ditunjukkan oleh Gambar 10 bagian 4. Modul menampilkan peta diimplementasikan menggunakan google static maps API. Hasil yang dikembalikan oleh google

static map API adalah berupa image dengan tipe PNG. Parameter yang digunakan adalah :

1. lokasi berupa (latitude,longitude) cell id,

2. size = 240x260 pixel, 3. zoom = 14,

4. marker dengan pusat sama dengan lokasi cell id.

5. sensor = false

Peta yang berupa image tersebut ditampilkan ke layar telepon selular. Peta yang dihasilkan adalah peta static. Ukuran 240 x 260 pixel digunakan karena sesuai dengan ukuran layar pada emulator yang digunakan untuk pembangunan sistem. Zoom 14 digunakan dengan pertimbangan pada tingkat perbesaran tersebut informasi jalan protokol yang dihasilkan peta dapat terlihat jelas.

6. Implementasi database

Database cell id dan layanan kesehatan diimplementasikan dengan database MySQL. Data cell id diperoleh dari http://www.opencellid.org berupa file excel. Data dari http://www.opencellid.org terdiri atas 12 kolom, yaitu id, lat, lon, mcc, mnc, lac, cellid, range, nbSamples, created_at, updated_at. Sebelum data tersebut dimasukkan ke dalam database, dilakukan praproses terlebih dahulu, yaitu menghapus kolom yang tidak diperlukan, kolom yang dihapus adalah id, range, nbSamples, create_at, update_at, Range. Kemudian file diubah menjadi CSV, dan memuat file CSV tersebut ke MySQL dengan kueri “LOAD DATA INFILE '/path/db_name.csv' into table db_name FIELDS TERMINATED BY ',' ENCLOSED '"' LINES TERMINATED BY '\n'; ”. Data posisi layanan kesehatan diperoleh dari data penelitian Kusumasari (2009). Contoh database cell id dan layanan kesehatan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Contoh data cell id yang didapat dari http://www.opencellid.org dapat dilihat pada Lampiran 6.

7. Implementasi antarmuka

Implementasi antarmuka aplikasi client menggunakan library Lightweight User Interface Toolkit (LWUIT) (Knudsen 2008). Aplikasi ini terdiri atas 4 form, yaitu main menu form, map form, list form, dan info form.

Main menu form berisi Mobile Location di bagian judul. Bagian layar utama berisi dua buah tombol bergambar yang masing-masing akan menampilkan map form dan list form jika Gambar 10 Diagram alir sistem

Tidak Behaviour Adaptation Web server Telepon Selular Context Discovery Context Management mulai Mendapatkan Cell Id

Dapatkan Latitude dan longitude cell id

Dapatkan data layanan kesehatan berdasarkan latitude dan longitude

Susun ke XML Data Null? Tidak Ya Ya Lihat list Pilih Menu Dapatkan peta Tampilkan peta cell id Tampilkan list layanan keseshatan Tampilkan info Dapatkan Peta Tampilkan peta cell id dan RS Lihat list Keluar? Lihat posisi cell id selesai Ya Tidak Active Context Telepon Selular Web server 1 2 3 4

(6)

9 dipilih. Di bagian menu terdapat menu exit

untuk keluar dari aplikasi.

Antarmuka main menu form dapat dilihat pada Gambar 11.

Map form di bagian judul berisi “MAP”. Bagian layar utama berisi image peta yang diperoleh dari google map. Pada bagian menu terdapat menu exit dan menu show list.

Antarmuka map form dapat dilihat pada Gambar 12.

List form berisi “Health Care” di bagian judul. Bagian layar utama berisi list layanan kesehatan yang berada di sekitar cell id atau BTS. Bagian ini dapat dipilih salah satu untuk menampilkan info alamat dan no telepon dari layanan kesehatan tersebut. Bagian menu terdiri atas menu pilih untuk memilih layanan kesehatan yang akan dilihat informasi selanjutnya dan exit untuk keluar aplikasi.

Antarmuka list form dapat dilihat pada Gambar 13.

Info form pada bagian judul berisi nama layanan kesehatan yang dipilih. Bagian layar utama berisi informasi alamat dan nomor telepon dari layanan kesehatan yang dipilih pada list form jika informasi itu tersedia pada database. Bagian menu terdapat menu show map yang akan menampilkan map form dengan posisi cell id dan posisi layanan kesehatan jika dipilih.

Antarmuka info form dapat dilihat pada Gambar 14.

Pengujian

Perangkat yang digunakan dalam pengujian berupa telepon selular dengan spesifikasi :  Sistem Operasi : Symbian OS v9.4, Series

60 rel. 5.

 CPU : ARM 11 434 MHz processor.  Java : MIDP 2.1.

Gambar 11 Antarmuka main menu form

Gambar 12 Antarmuka map form

Gambar 13 Antarmuka list form

(7)

10 1. Parameter Pengujian

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian waktu dan ketersediaan.

Pengujian waktu dilakukan untuk mengetahui berapa lama respon aplikasi pada telepon selular. Dilakukan 5 kali pengujian, pengujian dimulai dari aplikasi dijalankan sampai menampilkan halaman awal aplikasi.

Pengujian availabilitas dilakukan untuk melihat apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik di lokasi jalan-jalan protokol di kota Bogor.

2. Skenario Pengujian

Pengujian waktu dilakukan sebanyak 5 kali di 5 lokasi, yaitu samping Plaza Jambu Dua, depan IPB Gunung Gede, Depan STIE Binaniaga Bogor, depan Gereja Katedral Bogor, depan Museum Etnobotani. Hal tersebut dilakukan karena tidak semua cell id yang diperoleh terdapat dalam database dan posisi tersebut yang cukup banyak terdapat layanan kesehatan di sekitarnya.

Pengujian ketersediaan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan di sepanjang jalan protokol Bogor. Jalan-jalan tempat dilakukannya pengujian yaitu Jalan Pajajaran, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Dokter Semeru, Jalan K. H. Soleh Iskandar, Jalan Kapten Muslihat, Jalan Jalak Harupat, dan Jalan Merdeka.

Analisis Kinerja

Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui seberapa baik sistem bekerja yang dianalisis berdasarkan hasil pengujian sesuai dengan parameter dan skenario uji.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian

Penulis melakukan pengidentifikasian dengan menggunakan kartu Indosat, XL dan Telkomsel, tetapi untuk Indosat dan Telkomsel di semua jalan yang diujikan cell id yang teridentifikasi tidak ada satu pun yang sesuai dengan cell id yang terdapat dalam database. Oleh karena itu, uji hasil waktu respon dan ketersediaan hanya dilakukan pada kartu XL.

Pengambilan data untuk pengujian waktu dilakukan di 5 lokasi cell id yang terdapat dalam database sebanyak 5 kali percobaan. Perhitungan waktu dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Hasil dari pengujian waktu dapat dilihat pada Tabel 2. L1 adalah

samping Plaza Jambu Dua, L2 adalah depan IPB Gunung Gede, L3 adalah depan Gereja Katedral, L4 adalah depan galeri Indosat, L5 adalah depan Museum Etnobotani Bogor. U1, U2, U3, U4, dan U5 menyatakan pengujian pertama sampai kelima untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1. Peta hasil pengujian di lima lokasi ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 1 Keterangan Lokasi.

Kode Lokasi

L1 Samping Plaza Jambu Dua L2 Depan IPB Gunung Gede L3 Depan Gereja Katedral Bogor L4 Depan STIE Binaniaga Bogor L5 Depan Museum Etnobotani Bogor

Tabel 2 Hasil uji waktu respon

Lokasi U1 U2 U3 U4 U5 Rata-rata L1 8.85 7.48 7.68 7.52 7.56 7.82 L2 7.92 9.41 7.97 8.25 7.75 8.26 L3 8.34 7.48 9.38 7.71 8.06 8.19 L4 9.92 8.14 8.70 9.13 7.97 8.77 L5 7.69 9.81 7.73 7.93 7.45 8.12

Pengujian ketersediaan dilakukan dengan cara mencatat semua cell id yang terdeteksi di sepanjang jalan raya yang diujikan (N). Aplikasi dikatakan berhasil jika dapat menampilkan peta posisi cell id berada (n). Batasan tiap-tiap jalan yang diuji adalah:  Jalan Pajajaran : mulai perempatan Plaza

Jambu Dua sampai IPB Baranang Siang.  Jalan Ir. H. Juanda : mulai Bogor Trade

Mall sampai SMPN 1 Bogor.

 Jalan Kapten Muslihat : mulai Gereja Katedral Bogor sampai Plaza Jembatan Merah

 Jalan H. Soleh Iskandar : mulai Perempatan Jalan Baru sampai Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina.

 Jalan Dokter Semeru : Pertigaan Jln Perintis kemerdekaan sampai Rumah Sakit Karya Bakti

 Jalan Jalak Harupat : mulai depan Plaza Pangrango sampai Istana Bogor.

 Jalan Merdeka : Jalan Ciwaringin sampai Jalan Kapten Muslihat.

Gambar

Gambar 4 Metode Penelitian.
Gambar 5 Arsitektur sistem.
Gambar 6 Sequence Diagram proses  identifikasi cellid database server  cellid  healthcare cellId  latitude longitude LAC  MNC Name Address  Phone longitude latitude
Gambar 11 Antarmuka main menu form
+2

Referensi

Dokumen terkait

Semakin yakinlah bahwa era Industri 4.0 ini menyediakan peluang berlimpah bagi lulusan dengan pendidikan STEM/STEAM di bidang rekayasa, sains dan teknologi, dimana

Prosedur penelitian isolasi bakteri Staphylococcus aureus adalah dengan menggunakan metode Carter (1987) yang dimodifikasi.Ikan asin talang-talang dihaluskan

Kompetensi linguistik tersebut memungkinkan peneliti dalam membuat penelitian intuitif apakah suatu kalimat di dalam bahasa Bali berterima (gramatikal) atau tidak. Sementara

Bagi warga : memperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang pengolahan dan pengawetan makanan dengan bahan dasar kacang tanah dan mengembangkan kewirausahaan Desa.. Sebagai

dalam merawat bayi baru lahir dengan pemilihan dukun bayi di desa Kecapi. Kabupaten

• Message directory : adalah path direktori lokasi mailbox dimana E-Mail untuk suatu account disimpan. • Storage Format : merupakan format penyimpanan file di dalam folder tiap

Secara umum kriteria yang menentukan bahwa sebuah website usable (memiliki tingkat usability yang tinggi) yang dalam penelitian ini website tersebut berbentuk aplikasi

Evaluasi berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu “evaluation” yang berarti proses penilaian. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah evaluasi sistem