PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR
MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Manajemen
Oleh :
JAQUALINE MARIBETH KADRIN SANU
2012210412
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR
MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI
Jaqualine Maribeth Kadrin Sanu
STIE Perbanas Surabaya
Email : jaqualine_sanu@yahoo.com
ABSTRACT
Investment decision is an individual decision to put some of their funds in certain investment. The purpose of this study was to examine the influence of demographic characteristics of the investment in the stock market.
The sample in this research were 88 investors that investing in the stock market in Surabaya. The sampling methods used is purposive and accidental sampling. The statistical method used in this study is logistic regression analysis. Using the data from questionnaires be diffused to investors in the stock market. The results also show that demographic characteristics have positive effect to investment decision, the result also show that age and income have significant effect on investment decision. Whereas gender, education, and employment have not significant on investment decision.
Key words : Demographic Perspective, Investment Decision.
PENDAHULUAN
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, ting-kat risiko, serta hubungan antara
return dan risiko. Return yang
di-harapkan investor dari investasi yang dilakukan merupakan kompensasi atas biaya kesempatan dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Banyak hal atau faktor yang dapat mempengaruhi keputusan se-orang investor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor demografi.
Lewellen, Lease, Schlarbaum (1977) berpendapat bahwa usia,jenis ke-lamin, pendapatan,dan pendidikan dapat mempengaruhi pilihan investor untuk keuntungan, dividen, dan semua laba yang diinginkan.
Selain itu (Warren dkk, 1990) juga menyatakan pendapat mereka bahwa pilihan investasi seseorang lebih berdasarkan pada gaya hidup dan karakteristik demografinya.
Menurut peneliti terdahulu (Erna Retna Rahadjeng, 2011) pada kenyataannya perdagangan saham sudah tidak lagi didominasi laki-laki, tetapi 5 tahun terakhir sudah mulai didominasi perempuan untuk me-lakukan perdagangan saham.Bahkan dalam pengambilan keputusan ber-investasi sudah bisadilakukan se-ndiri. Meskipun demikian hasil dari penelitian tersebut khususnya bagi investor yang berada di Malang, in-vestor laki-laki masih mendominasi dilihat dari tingkat pendidikan, pe-kerjaan, dan pendapatan.
2 Sehingga peneliti ingin
me-neliti lebih lanjut mengenai perilaku investor dalam pengambilan ke-putusan investasi di pasar modal berdasarkan sisi variabel demografi dilihat dari aspek gender, usia, pen-didikan, pendapatan, maupun pe-kerjaan. Apakah sama halnya dengan penelitian sebelumnya, yaitu masih didominasi oleh kaum laki-laki atau-kah sudah setara antara kaum
laki-laki dengan kaum perempuan secara garis besar.
Berdasarkan penjelasan di-atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “apakah karakteristik demografi berpengaruh terhadap keputusan investasi di pasar modal ?” dan berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:“untuk menguji pengaruh karakteristik demografi terhadap ke-putusan investasi di pasar modal.
TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Investasi
Merupakan keputusan seorang in-dividu untuk meletakkan dananya pada jenis investasi tertentu.Pe-nilaian keputusan investasi dapat di-nilai dengan presentase individu da-lam menentukan besarnya dana yang diinvestasikan di pasar modal atau pasar uang. Keputusan investasi ber-kaitan dengan pemilihan alternatif investasi yang dinilai akan meng-untungkan suatu perusahaan atau individu.
Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi
Abdul Halim (2005 : 4) berpendapat, investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa mendatang. Menurutnya menginvestasikan dana pada aset riil maupun aset financial merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi untuk menghasilkan return yang tinggi.Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Keputusan Investasi
Gender berpengaruh terhadap
pe-rilaku dan pemilihan jenis investasi, investor laki-laki cenderung lebih percaya diri dibandingkan dengan perempuan.Sehingga dijelaskan bah-wa laki-laki lebih berani menang-gung risiko dalam melakukan inves-tasi.
Bhandari dan Deaves (2006) berpendapat bahwa laki-laki lebih percaya diri dibanding perempuan, dan semakin tinggi pendidikan dan pendapatan yang dimiliki membuat investor cenderung overconfidence. Selain itu usia seorang investor juga berpengaruh dalam pengambilan ke-putusan, yaitu dengan ditunjukkan bahwa investor yang masih muda lebih overconfidence dibandingkan dengan yang sudah berusia lanjut. Memiliki jabatan yang tinggi dalam suatu pekerjaan juga membuat se-orang investor cenderung
over-confidence dalam pengambilan
ke-putusan investasi (Barber dan Odean, 2001).
3
Jenis Kelamin dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi
Gender dapat didefinisikan sebagai
keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki atau perempuan yang kemudian
memperoleh pencarian sosial sebagai laki-laki atau perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan fe-minitas yang sering didukung oleh
nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan.
Gender termasuk salah satu aspek
dari demografi yang mempengaruhi seseorang dalam pengambilan ke-putusan investasi.Karena seorang laki-laki biasanya lebih berani me-ngambil risiko dibandingkan wanita. (Bhandari dan Deaves, 2006)
Usia dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi
Usia merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati.
Riley (1992) menyatakan bahwa, semakin lanjut usia, seorang investor semakin takut akan risiko. Karena investor yang berusia lanjut lebih
memilih memikirkan hari tua yang menyenangkan dibandingkan dengan memikirkan risiko yang disebabkan oleh investasi. Berbeda dengan in-vestor yang masih muda, mereka lebih berani menghadapi risiko ka-rena semakin tinggi risiko maka
return yang diharapkan juga semakin
besar.
Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi
Pendidikan adalah pembelajaran pe-ngetahuan, keterampilan, dan ke-biasaan sekelompok orang yang di-turunkan dari satu generasi ke ge-nerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Bhandari dan Deaves (2006) ber-pendapat, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin berhati-hati pula dalam mengambil keputusan di-sertai dengan pertimbangan atas langkah yang diambil.
Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi
Rollin (1999) berpendapat bahwa, pendapatan adalah kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang da-gangan, pelayanan jasa klien, pe-nyewaan harta, peminjaman uang,
dan semua kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan. Pendapatan seorang investor juga mempengaruhi investor tersebut da-lam memilih jenis investasi, karena jika salah memilih jenis investasi maka risiko yang diterima dapat katakan akan sangat merugikan di-rinya sendiri.
Pekerjaan dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi
Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia.Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan
untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan
se-4 hari-hari istilah pekerjaan dianggap
sama dengan profesi.Pekerjaan juga turut mempengaruhi seseorang untuk melakukan investasi dan mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Se-makin tinggi jabatan seseorang da-lam pekerjaan membuat orang ter-sebut overconfidence dalam me-ngambil keputusan (Warren dkk, 1990)
Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Hubungan Demografi dan Keputusan Investasi METODE PENELITIAN
Klasifikasi Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah para investor di perusahaan sekuritas di Surabaya.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini tahap pertama me-nggunakan metode purposive
sam-pling dengan kriteria pria atau
wa-nita yang berusia minimal 17 tahun dan berpendapatan minimal Rp. 2.500.000. Tahap selanjutnya di-ambil dengan metode accidental
sa-mpling.
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam pe-nelitian ini adalah data primer dan teknik pengumpulan data untuk ke-perluan penelitian ini adalah dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada para investor di pasar modal.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu keputusan investasi dan variabel independen yaitu jenis
5 kelamin, usia, pendidikan,
pendapatan, dan pekerjaan.
Definisi Operasional Variabel Keputusan Investasi (investment
decision)
Keputusan investasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagai-mana keputusan seorang investor da-lam memilih jenis investasi di pasar modal.
Jenis Kelamin (gender)
Gender yang dimaksud dalam
nelitian ini adalah laki-laki atau pe-rempuan yang aktif melakukan in-vestasi di pasar modal.
Usia
Usia yang dimaksud disini adalah re-ntang umur dari responden yang me-lakukan investasi di pasar modal saat penelitian ini dilakukan.
Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pendidikan ter-akhir yang ditempuh oleh responden pada saat penelitian ini dilakukan.
Pendapatan
Pendapatan yang dimaksud dari pe-nelitian ini adalah take home pay res-ponden tersebut pada saat penelitian ini dilakukan.
Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pekerjaan utama responden saat penelitian ini dilaku-kan.
Alat Analisis
Untuk menguji hubungan antara karakteristik demografi dengan ke-putusan investasi dalam penelitian ini menggunakan model regresi lo-gistik (logistic regression analysis).
Alasan dipilihnya model logistik regresi untuk mengetahui pe-ngaruh karakteristik demografi ter-hadap pengambilan keputusan vestasi dalam memilih jenis in-vestasi.
Adapun model yang digunakan da-lam penelitian ini adalah :
Pi
=
Keterangan :
Pi = Probabilitas jenis investasi
Xin =Variabel- variabel karakteristik demografi
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Analaisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel keputusan in-vestasi, jenis kelamin, usia,pen-didikan, pendapatan, dan pekerjaan.
Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif
Variabel Jumlah % Jenis Kelamin Pria Wanita 54 34 61,4% 38,6% Usia 17 - < 25 tahun 25 - < 35 tahun 35 - < 45 tahun 45 - < 55 tahun > 55 tahun 10 32 31 13 2 11,4% 36,4% 35,2% 14,8% 2,3% Pendapatan Rp 2.500.000 – 4.999.000 Rp 5.000.000 – 7.499.000 > Rp 7.500.000 31 20 37 35,2% 22,7% 42% Pendidikan < SMU Diploma – Sarjana Pasca Sarjana 4 73 11 4,5% 83% 12,5% Pekerjaan PNS Wiraswasta Swasta/ BUMS BUMN/ BUMD Lainnya 3 17 60 4 4 3,4% 19,3% 68,2% 4,5% 4,5% Sumber : Data primer, diolah.
Berdasarkan tabel 1, pemilihan jenis investasi berdasarkan demografi yaitu jenis kelamin pria sebesar 61,4% lebih besar dibandingkan presentase investor wanita. Sehingga dapat dilihat bahwa laki-laki masih lebih dominan dibandingkan
perempuan dalam melakukan inves-tasi di pasar modal.
Selanjutnya adalah variabel usia, dalam penelitian ini usia yang paling banyak melakukan investasi di pasar modal adalah usia 25 - < 35 tahun, yaitu sebesar 36,4%. Hal ini dikare-nakan pada rentang usia tersebut para
7 investor lebih berani dalam
me-ngambil risiko, sehingga dibanding-kan dengan rentang usia lainnya di usia 25 - < 35 tahun yang paling banyak melakukan investasi di pasar modal terutama dalam memilih saham.
Berdasarkan variabel pendapatan, yang paling banyak melakukan investasi adalah para investor yang memiliki pendapatan > Rp 7.500.000 dengan jumlah sebesar 42%. Hal ini dikarenakan dengan memiliki pen-dapatan yang besar, seorang investor lebih banyak peluang dalam me-lakukan investasi di pasar modal terutama pada saham.
Berdasarkan variabel pendidikan, yang paling banyak melakukan investasi di pasar modal adalah investor yang memiliki pendidikan terakhir Diploma – Sarjana yaitu sebesar 83%. Hal ini karena dalam melakukan investasi terutama di pasar modal seorang investor harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai risiko yang akan dihadapi
saat melakukan investasi. Sehingga para investor yang banyak melaku-kan investasi dalam penelitian ini adalah yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma- Sarjana.
Kemudian variabel pekerjaan, dalam penelitian ini yang paling banyak melakukan investasi di pasar modal adalah investor yang bekerja sebagai karyawan swasta/ BUMS yaitu se-banyak 60 orang atau 68,2%.
Hal ini menunjukkan bahwa para responden yang bekerja sebagai kar-yawan swasta/ BUMS lebih senang berinvestasi di pasar modal untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasannya
Analisis inferensial yang digunakan untuk menjawab permasalahan serta membuktikan hipotesis dalam penelitian ini adalah logistic
regression analysis seperti pada tabel
8
Tabel 2
Hasil Analisis Logistic Regression
Keterangan Nilai Statistika
Nilai Hitung Sig. -2 Log likelihood block 0 112,928
-2 Log likelihood block 1 105,623
Hosmer and Lemeshow Test 8,322 0,305 Daya Prediksi Total
Daya Prediksi Saham Daya Prediksi Selain Saham
65,9% 57,95% 7,95% Jenis Kelamin -0,063 0,901 Usia -0,471 0,097* Pendapatan 0,693 0,021** Pendidikan -0,028 0,963 Pekerjaan 0,167 0,640
Sumber : Data diolah.
Keterangan : * sig. ; ** sig. Hasil penelitian ini membuktikan
ba-hwa ada pengaruh usia dengan pe-milihan jenis investasi. Hasil ini se-suai dengan penelitian Riley (1992) yang mengemukakan bahwa faktor usia sangat berpengaruh kuat pada risiko yang diambil dalam bervestasi. Dapat dilihat dari para in-vestor yang berusia 45 – lebih dari 55 tahun lebih memilih selain saham dibandingkan saham yang memiliki risiko tinggi. Karena pada rentang usia tersebut para investor tidak produktif lagi dalam bekerja dan banyak faktor yang masih diper-timbangkan sehingga lebih memilih selain saham yang menjamin masa tuanya tanpa memikirkan risiko dibandingkan saham yang memiliki risiko tinggi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa ada pengaruh pendapatan dengan pe-milihan jenis investasi. Hasil ini se-suai dengan penelitian Warren dkk (1990) yang menyatakan bahwa pili-han investasi seseorang lebih
ber-dasarkan pada gaya hidup dan ka-rakteristik demografinya terlebih dari pendapatan yang didapat oleh in-vestor tersebut. Karena dalam ber-investasi terutama pada saham me-merlukan dana yang besar, sehingga seorang investor yang berpendapatan tinggi lebih berpeluang dalam me-lakukan investasi pada saham diban-dingkan investor yang berpeng-hasilan rendah. Oleh karena itu, da-lam penelitian ini investor yang berpendapatan tinggi lebih dominan dalam memilih investasi pada saham. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada pe-ngaruh antara jenis kelamin, pen-didikan, pekerjaan dengan pemilihan jenis investasi seorang investor.Ha-sil ini tidak sesuai dengan penelitian Lewellen dkk (1977) yang ber-pendapat bahwa jenis kelamin, pen-didikan, dan pekerjaan dapatmem-pengaruhi pilihan investor untuk ke-untungan, dividen, dan semua laba yang diinginkan.
9 Hal ini karena dari sisi
va-riabel jenis kelamin, pendidikan, maupun pekerjaan sudah tidak terlalu mempengaruhi pemilihan jenis in-vestasi seorang investor. Karena pa-da jaman modern seperti sekarang ini baik laki-laki maupun perempuan sudah mempunyai kesempatan yang sama untuk mulai melakukan inves-tasi baik pada saham maupun selain
saham. Begitupun dengan variabel pendidikan dan pekerjaan. Karena meskipun hanya memiliki pen-didikan terakhir SMU dan tidak me-miliki pekerjaan yang tetap, dengan dana/ modal yang dimiliki seseorang sudah bisa melakukan investasi da-lam bentuk apapun untuk menda-patkan keuntungan seperti yang di-harapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian dan dari hasil pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan :
“Adanya pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi di pasar modal.Karakteristik demografi yang berpengaruh signifikan yaitu usia dan pendapatan, sedangkan jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak berpengaruh signifikan ter-hadap pemilihan jenis investasi se-orang investor.”
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini me-miliki keterbatasan-keterbatasan: 1) Sebagian besar kuesioner tidak dapat dibagikan secara langsung kepada para investor dikarenakan kebijakan dari perusahan sekuritas tersebut, sehingga peneliti sulit untuk menerangkan secara langsung ba-gaimana cara pengisian kuesioner yang benar. Sehingga dimungkinkan terdapat responden yang tidak se-penuhnya memahami mengenai kuesioner sehingga terjadi kesalahan saat pengisian kuesioner tersebut. ;2) Penelitian ini hanya mengamati karakteristik demografi dalam pe-ngambilan keputusan investasi di pasar modal berdasarkan jenis ke-lamin, usia, pendapatan, pendidikan
terakhir, dan pekerjaan. Hasil daya prediksi dalam penelitian ini juga belum maksimal yaitu sebesar 65,9% saja.
3) Penelitian ini hanya mengamati investor di sekuritas pasar modal yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya saja sehingga sampel yang paling banyak adalah memilih saham dibandingkan selain saham. ; 4) Variabel pekerjaan merupakan ke-lemahan dalam penelitian ini. Karena pekerjaan merupakan variabel multi-nominal yang tidak mempunyai makna peringkat, sehingga tidak tepat digunakan sebagai prediktor. Jika variabel pekerjaan tetap di-masukkan sebaiknya dibedakan men-jadi dua saja yaitu pekerjaan risiko dan pekerjaan yang tidak be-risiko. Bagi Peneliti Selanjutnya : a) Berdasarkan daya prediksi dalam penelitian ini, hasilnya belum mak-simal. Sehingga disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dilihat berdasarkan va-riabel lain seperti psikologi bukan dari segi demografi saja.; b) Peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti dari aspek demografi lainnya juga se-perti status perkawinan, pengeluaran
10 per bulan, dan jumlah anggota
ke-luarga.
c) Peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak mengamati investor yang berada di wilayah Surabaya dan se-kitarnya saja, agar dapat diperoleh gambaran karakteristik investor di berbagai daerah lainnya. Karena
di-mungkinkan karakteristik investor ditiap-tiap daerah berbeda.; d) Peneliti selanjutnya dapat mengambil sampel dari perusahaan sekuritas saja, tetapi sampel antara responden yang memilih saham dan selain saham harus seimbang.
11
DAFTAR RUJUKAN
Abdul Halim. 2005. Analisis
Investasi. Edisi kedua, Salemba
empat, Jakarta.
Barber, B. M. dan Odean, T. 2001. Boys Will Be Boys Gender, Overconfidence,
and Common Stock Investment.
Quarterly Journal of Economics.
Hal. 261-292.
Bhandari, G. R. dan Deaves. 2006. The Demographics of
Overconfidence.The Journal Of
Behavioral Finance,Vol : 7 (3)
Hal. 5-11.
Erna, R. Rahadjeng. 2011. “Analisis Perilaku Investor Perspektif Gender DalamPengambilan Keputusan Investasi Di Pasar Modal”. Journal HUMANITY. Vol : 6 (2). Hal. 90-97.
Lewellen, G. Wilbur, R. C. Lease, dan G. C. Schlarbaum. 1977.
“PatternsOf Investment Strategy And Behavior Among Individual Investor”. The Journal of
Business, Vol : 50 (3).
Hal. 296-333
Riley, W. 1992. Individual Asset Allocation and Indicators of Perceived Client Risk Tolerance.
Financial Analysis Journal, Vol.
48(6). Hal. 32 – 37.
Rollin, C. Niswonger. 1999. Prinsip-
prinsip Akuntansi, Terjemahan
Marianus Sinaga. Edisi
kesembilanbelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Warren, W. E., Stevens, dan McConkey. 1990. Using Demographic and Lifestyle Analysis to Segment Individual Investor. FinancialAnalysis