• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SDN Bedono 02 dengan jumlah 23 siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Hubungan Sumber Daya Alam dan Teknologi dengan menggunakan model pembelajaan Group Investigation.

4.1.1.1 Kondisi Awal

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Bedono 02 pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Sebelum dilaksanakannya penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi pada saat pembelajaran IPA berlangsung untuk mendapatkan data motivasi belajar.

Berdasarkan data observasi ditemukan permasalahan yaitu, motivasi belajar siswa pada matapelajaran IPA masih rendah. Hal yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa yaitu model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat.

Motivasi belajar masih rendah ditunjukkan pada perolehan motivasi belajar siswa yang kurang dari angket yang dibagikan kepada siswa. Data motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diperoleh pada saat peneliti melakukan observasi dapat dilihat pada Tabel 4.1.

(2)

Tabel 4. 1

Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase

1 31-40 5 22% 2 41-50 8 35% 3 51-60 6 26% 4 61-70 2 8.5% 5 71-80 2 8.5% Jumlah 23 100% Nilai Rata-rata 55 Nilai Tertinggi 76 Nilai Terendah 37

Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi nilai motivasi belajar siswa mata pelajaran IPA pada kondisi awal, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase, nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah. Dalam distribusi frekuensi nilai pada kondisi awal, dibagi ke dalam 5 rentang nilai.

Pada rentang nilai 31-40, diperoleh 5 siswa (22%). Selanjutnya pada rentang nilai 41-50, diperoleh 8 siswa (35%). Sedangkan pada rentang nilai 51-60, diperoleh 6 siswa (26%). Pada rentang nilai 61-70 diperoleh 2 siswa (8.5%). Dan pada rentang nilai 71-80 diperoleh 2 siswa (8.5%).

Pada kondisi awal, nilai motivasi rata-rata yang diperoleh adalah 55 degan nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 37. Berdasarkan Tabel 4.1 motivasi siswa pada mata pelajaran IPA pada kondisi awal maka dapat digambarkan dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Perolehan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal

(3)

Berdasarkan Kriteria Motivasi Minimal ( ≥60) maka dapat dialakukan analisis untuk menentukan klasifikasi motivasi belajar siswa. Analisis klasifikasi motivasi belajar siswa pada kondisi awal dapat disajikan dalam Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Klasifikasi Motivasi Belajar Kondisi Awal

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Sangat Rendah 5 22% 2 Rendah 8 35% 3 Sedang 6 26% 4 Tinggi 2 8.5% 5 Sangat Tinggi 2 8.5% ≥ 60 4 17.5 < 60 19 82.5

Berdasarkan Tabel 4.2 analisis klasifikasi motivasi belajar kondisi awal, maka dapat dianalisis bahwa jumlah siswa yang tergolong kriteria motivasi tinggi adalah 4 siswa atau mencapai 17.5%. Sedangkan untuk siswa yang kriteria kurang adalah 19 siswa atau mencapai 82.5%. Klasifikasi motivasi belajar disajikan dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal

Berdasarkan motivasi belajar IPA yang masih rendah, maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan

17,50%

82,50%

Tinggi Rendah

(4)

model pembelajaran Group Investigation. Upaya perbaikan dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.

4.1.1.2. Siklus I

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan hubungan sumber daya alam dan lingkungan, sub pokok bahasan pemanfaatan sumber daya yang ada di alam. dalam siklus I ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:

4.1.1.2.1 Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

a. Pertemuan Pertama

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Group Investigation. Penyusunan RPP didiskusikan dengan ibu Yuli Susanti S. Pdselaku guru kelas IV dan sebagai guru kolaborator.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian. Diskusi ini dilakukan untuk kelancaran penelitian dan penyesuaian dengan kalender akademik sekolah.

Berdasarkan RPP yang telah susun, materi pembelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan pertama adalah tentang hubungan sumber daya alam dan lingkungan. Macam-macam sumber daya alam yang terdapat di laut, pegunungan, hutan dan sungai.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran yaitu video Macam-macam sumber daya alam yang terdapat di laut, pegunungan, hutan dan sungai untuk pengamatan siswa.

(5)

Selain media pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan perlengkapan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. lembar observasi kegiatan guru dan siswa digunakan untuk memeriksa keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah menggolongkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP dengan menggunakan model Group Investigation. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian.

Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan model Group Investigationa. Lembar observasi kegiatan dan RPP yang telah divalidasi kemudian diserahkan kepada guru observer yaitu ibu Yuli Susanti S. Pd.

Peneliti juga menyusun angket motivasi belajar dengan jumlah 20 soal yang akan diberikan pada siswa pada akhir siklus atau pertemuan kedua. Angket motivasi disusun berdasarkan indikator motivasi yang telah dirancang sebelumnya.

4.1.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama

(6)

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Yuli Susanti S. Pd. selaku guru kolaborator dan guru kelas IV.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra pembelajaran, pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pra pembelajaran yaitu dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran. Setelah itu guru mengatur siswa menempati tempat duduknya masing-masing.

1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam pada siswa dan dilanjutkan dengan melakukan presensi atau memeriksa kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dengan menyuruh siswa mengeluarkan buku dan alat tulis masing-masing.

Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi pada siswa dengan bertanya pada siswa, “Anak-anak, siapa yang tahu sumber daya alam yang ad di Indonesia?”. Siswa menjawab pertanyaan guru, beberapa jawaban siswa antara lain pernah emas, minyak bumi, batu bara dan lain-lain.

Setelah menyampaikan apersepsi, guru menjelaskan tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang macam-macam sumber daya alam yang ada di laut, hutan, pegunungan dan sungai dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pada tahap 1 (pembagian kelompok), guru menyangkan video tentang macam-macam sumber daya alam yang ada di laut, hutan, sungau dan pegunungan. Siswa mengamati

(7)

dengan antusia video yang ditayangkan guru. Kegiatan awal sedikit terganggu karena sempat listrik padam. Sehingga video pembelajaran terlambat untuk ditayangkan.

Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setelah itu guru menyuruh setiap kelompok untuk berdiskusi tentang materi apa yang akan kelompok amati. Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan minat siswa yang dapat dilihat dari pertanyaan yang ditulis oleh siswa.

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi 4 kelompok dengan tiga subtopik yang berbeda yaitu tentang sumber daya laut, sumber daya hutan, sumber day sungai, dan sumber daya pegunungan.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok dalam penelitian), guru meminta dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru membimbing siswa dalam menentukan apa saja yang akan diteliti, sumber yang akan digunakan dalam penyelidikan dan pembagian tugas kelompok.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan dari guru. Selain itu, guru juga membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan digunakan. Pada kegiatan ini, ada beberapa siswa yang nampak bingung dan ada yang hanya diam mengerjakan tugas.

Pada tahap 3 (melakukan penelitian), guru meminta siswa untuk mulai melakukan penelitian dengan menggunakan sumber yang telah dipilih. Siswa melakukan penyelidikan dengan bimbingan dari guru.

Pada kegiatan ini, ada beberapa siswa yang nampak tidak mau mengerjakan tugas kelompok. Ada juga siswa yang bermain sendiri dan mengganggu teman kelompok yang lain sehingga membuat kelas menjadi ramai.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan laporan hasil penelitian), guru meminta siswa untuk

(8)

menuliskan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan akhir. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi untuk menyusun laporan akhir.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan laporan penelitian, pada tahap 5 (mempresentasikan laporan penelitian), guru meminta setiap perwakilan kelompok yaitu dua orang untuk melakukan presentasi di depan kelas. Kelompok secara bergantian melaksanakan presentasi dengan baik.

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru memberikan pembenaran terhadap jawaban siswa yang kurang tepat.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru memberikan penguatan kepada siswa dengan bersama-sama siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Yuli Susanti S. Pd. selaku guru kolaborator dan guru kelas IV.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra pembelajaran, pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pra pembelajaran yaitu dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran. Setelah itu guru mengatur siswa menempati tempat duduknya masing-masing.

1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam pada siswa dan dilanjutkan dengan melakukan presensi atau

(9)

memeriksa kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dengan menyuruh siswa mengeluarkan buku dan alat tulis masing-masing.

Guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang macam-macam sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui ada di laut, hutan, pegunungan dan sungai dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pada tahap 1 (pembagian kelompok), guru menyangkan gambar-gambar tentang macam-macam sumber daya alam yang ada di laut, hutan, sungau dan pegunungan yang dapat dan tidak dapat diperbarui. Siswa mengamati gambar yang ditayangkan guru.

Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setelah itu guru menyuruh setiap kelompok untuk berdiskusi tentang materi apa yang akan kelompok amati. Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan minat siswa yang dapat dilihat dari pertanyaan yang ditulis oleh siswa.

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi 4 kelompok dengan tiga subtopik yang berbeda yaitu tentang sumber daya laut, sumber daya hutan, sumber day sungai, dan sumber daya pegunungan.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok dalam penelitian), guru meminta dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru membimbing siswa dalam menentukan apa saja yang akan diteliti, sumber yang akan digunakan dalam penyelidikan dan pembagian tugas kelompok.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan dari guru. Selain itu, guru juga membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan digunakan. Pada kegiatan ini, ada beberapa

(10)

siswa yang nampak tidak mau nelakukan tugas yang diberikan teman kelompoknya.

Pada tahap 3 (melakukan penelitian), guru meminta siswa untuk mulai melakukan penelitian dengan menggunakan sumber yang telah dipilih. Siswa melakukan penelitian dengan bimbingan dari guru. Siswa sudah nampak terbiasa melakukan penelitian.

Pada kegiatan ini, masih ada beberapa juga siswa yang bermain sendiri dan mengganggu teman kelompok yang lain sehingga membuat kelas menjadi ramai.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan laporan hasil penelitian), guru meminta siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan akhir. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi untuk menyusun laporan akhir.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan laporan penelitian, pada tahap 5 (mempresentasikan laporan penelitian), guru meminta setiap perwakilan kelompok yaitu dua orang untuk melakukan presentasi di depan kelas. Kelompok secara bergantian melaksanakan presentasi dengan baik.

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk membacakan ringkasan materi yang sudah dipelajari.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru memberikan penguatan kepada siswa dengan bersama-sama siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan angket motivasi kepada siswa untuk ikerjakan selama 5 menit. Terakhir, guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

(11)

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada siklus 1. Hasil tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation serta motivasi belajar siswa yang diperoleh dari angket yang diberikan pada pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi 1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation.

 Kegiatan Guru

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation secara rinci disajikan dalam Tabel 4.3 dan 4.4

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 5 4 1 2 Kegiatan Inti 9 7 2 3 Kegiatan Penutup 4 2 2 Jumlah 18 13 5

Berdasarkan Tabel 4.3 tentang hasil observasi kegiatan guru pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 18 butir pengamatan, 13 butir pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 4 butir pengamatan yang tidak terlaksana.

(12)

Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigationa. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan pertama.

Kegiatan guru yang belum nampak antara lain terdapat dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, terdapat satu kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru tidak menyampaikan motivasi belajar kepada siswa dengan menyanyikan lagu „kulihat ibu pertiwi‟.

Pada kegiatan inti, guru tidak menjelaskan tentang langkah-langkah kegiatan model pembelajaran Group Investigation dan tidak memberi penghargaan kepada siswa yang sudah melakukan presentasi. Pada kegiatan penutup guru tidak melakukan refleksi pembelajaran dan tidak menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

 Kegiatan Siswa

Kegiatan siswa yang diamati adalah kegiatan selama proses pembelajaran baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan 2 dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation dalam pelajaran IPA materi hubungan sumber daya alam dan lingkungan.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 4 4 0 2 Kegiatan Inti 6 5 1 3 Kegiatan Penutup 3 1 2 Jumlah 13 10 3

Berdasarkan Tabel 4.4 tentang hasil observasi kegiatan siswa pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 13 butir pengamatan, 10 butir

(13)

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan pertama.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (membentuk kelompok), siswa nampak belum terbiasa dengan teman sekelompoknya sehingga masih ada siswa yang hanya diam.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok), siswa juga nampak kesulitan dalam menyusun rencana penyelidikan. Masih nampak beberapa siswa yang tidak mau melakukan tugas yang disepakati kelompok sehingga hanya tugas hanya dikerjakan siswa yang mau melakukan.

Pada tahap 3 (melaksanakan penelitian), beberapa siswa tidak mau membantu mengerjakan tugas kelompok. Hanya beberapa siswa yang mau mengerjakan tugas kelompok secara bersungguh-ungguh sementara siswa yang lain hanya menunggu tugas selesai.

Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan penelitian), siswa belum mendapat bimbingan dari guru sehingga nampak kesulitan. Ada siswa yang tidak ikut membantu dalam pembuatan laporan penelitian dan hanya mengganggu temanyang lain.

Pada tahap 5 (mempresentasikan laporan laporan penelitian), beberapa siswa nampak sibuk sendiri atau bercanda dengan teman sehingga kurang memperhatikan presentasi kelompok. Selain itu, siswa juga belum aktif dalam menanggapi presentasi kelompok ketika diberikan kesempatan oleh guru disetiap akhir presentasi kelompok.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai

(14)

dengan model pembelajaran Group Investigation. Kegiatan observasi bertujuan untuk memeriksa keterlaksanaan model pembelajaran.

 Kegiatan Guru

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation secara rinci disajikan dalam Tabel 4.5 dan 4.6.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Kedua No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 5 4 1 2 Kegiatan Inti 9 8 1 3 Kegiatan Penutup 4 2 2 Jumlah 18 14 4

Berdasarkan Tabel 4.5 tentang hasil observasi kegiatan guru pertemuan kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 18 butir pengamatan, 14 butir pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 4 butir pengamatan yang tidak terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan kedua.

Beberapa kegiatan guru yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak melakukan kegiatan untuk memeriksa kesiapan belajar siswa. Pada kegiatan inti guru belum menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru tidak menyampaikan refleksi dan rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok), gambaran umum tentang topik/materi yang akan dipelajari sudah baik namun kurang adanya interaksi

(15)

media dengan siswa. Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), guru sudah membimbing namun beberapa siswa masih nampak kesulitan.

 Kegiatan Siswa

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 4 3 1 2 Kegiatan Inti 6 5 1 3 Kegiatan Penutup 3 2 1 Jumlah 13 10 3

Berdasarkan Tabel 4.6 tentang hasil observasi kegiatan siswa pertemuan kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 13 butir pengamatan, 10 butir pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan kedua.

Beberapa kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak diperiksa kesiapan belajarnya oleh guru. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan tentang rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (membentuk kelompok), siswa nampak belum terbiasa dengan teman sekelompoknya sehingga masih ada siswa yang hanya diam.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok), siswa juga nampak kesulitan dalam menyusun rencana penyelidikan. Masih nampak beberapa siswa yng tidak mau melakukan tugas yang disepakati kelompok.

(16)

Pada tahap 3 (melaksanakan penelitian), beberapa siswa tidak mengerjakan tugas kelompok. Ada siswa yang hanya diam di dalam kelompoknya.

Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan penelitian), siswa belum mendapat bimbingan dari guru sehingga nampak kesulitan. Ada siswa yang tidak ikut membantu dalam pembuatan laporan penelitian dan hanya mengganggu temanyang lain.

Pada tahap 5 (mempresentasikan laporan laporan penelitian), beberapa siswa nampak sibuk sendiri atau bercanda dengan teman sehingga mengganggu presentasi kelompok. Selain itu, siswa juga belum aktif dalam menanggapi presentasi kelompok ketika diberikan kesempatan oleh guru disetiap akhir presentasi kelompok..

b. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari nilai angket yang dikerjakan siswa pada pertemuan kedua. Angket motivasi berbentuk pernyataan yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai motivasi siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis motivasi belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Motivasi Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

1 31-40 1 4 2 41-50 5 22 3 51-60 8 35 4 61-70 6 26 5 71-80 3 13 Jumlah 23 100 Nilai Rata-rata 59 Nilai Tertinggi 77 Nilai Terendah 39

Berdasarkan Tabel 4.7 distribusi frekuensi motivasi belajar mata pelajaran IPA pada siklus 1, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi,

(17)

presentase dan juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Dalam distribusi frekuensi nilai pada siklus 1, perolehan nilai siswa dibagi ke dalam 5 rentang nilai.

Pada rentang nilai 31-40, diperoleh 1 siswa (4%). Selanjutnya pada rentang nilai 41-50, diperoleh 5 siswa (22%). Sedangkan pada rentang nilai 51-60, diperoleh 8 siswa (35%). Pada rentang nilai 61-70 diperoleh 6 siswa (26%). Dan pada rentang nilai 71-80 diperoleh 3 siswa (13%).

Pada siklus 1, motivasi rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 59 dengan nilai tertinggi 77 dan nilai terendah 39. Berdasarkan tabel motivasi mata pelajaran IPA pada siklus 1 maka dapat digambarkan dalam diagram Tabel pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3

Distribusi Frekuensi Motivasi Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1

Berdarkan Kriteria Motivasi ( ≥61) maka dapat dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tergolong memiliki motivasi tinggi dan rendah. Analisis ketuntasan motivasi belajar siswa pada siklus 1 dapat disajikan dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Analisis Klasifikasi Motivasi Belajar Siklus 1

No Kriteria Frekuensi Presentase %

1 Sangat Rendah 1 4 2 Rendah 5 22 0 2 4 6 8 10 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 J um la h Sis w a Rentang Nilai

(18)

3 Sedang 8 35

4 Tinggi 6 26

5 Sangat Tinggi 3 13

≥ 61 14 65

< 60 9 35

Berdasarkan Tabel 4.8 analisis motivasi belajar siklus 1, maka dapat dianalisis bahwa jumlah siswa yang tergolong motivasi tinggi adalah 12 siswa atau mencapai 65%. Sedangkan untuk siswa yang tergolong rendah adalah 6 siswa atau mencapai 35%. Ketutasan belajar disajikan dalam diagram lingkaran pada Gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1

4.1.1.2.4. Refleksi Siklus 1

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 1 dari pertemuan pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan pembelajaran di siklus 1. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan.

Melalui kegiatan refleksi, dapat diketahui manfaat bagi guru dan siswa, kelebihan dan kekurangan dari tindakan menggunakan model group investigaton. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang dilakukan oleh peneliti, guru kolabolator, dan beberapa siswa kelas IV.

65,00% 35,00%

Tinggi Rendah

(19)

Dari diskusi yang dilakukan, dapat diketahui manfaat dari pelaksanaan pembelajaran bagi guru dan siswa. Guru dapat memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran, guru merasa lebih mudah menyampaikan materi khususnya dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation karena siswa bisa bekerja sama dalam kelompok dan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan klasifikasi motivasi belajar pada Kriteria Motivasi ( ≥ 61) pada pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat 15 siswa mencapai 65%. Aritnya hasil dari tindakan belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 70%. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Motivasi Minimal ( ≥ 61)

Rata-rata motivasi belajar yang dicapai sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu 49 menjadi 58 setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Namun rata-rata motivasi belajar juga belum memenuhi indikator yang ditentukan oleh peneliti yaitu meningkat minimal 5 dari Kriteria Motivasi ( ≥ 61). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama dan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat beberapa langkah pembelajaran yang belum nampak dilakukan oleh guru dan siswa. Namun secara umum pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP).

Pada pertemuan pertama, beberapa kegiatan guru yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak menyampaikan motivasi belajar. Sehingga siswa belum mendapatkan motivasi dari guru dan berdampak pada motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru tidak menjelaskan tentang langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation. Sehingga siswa masih merasa bingung bagaimana dan apa yang harus dilakukan selama kegiatan pembelajaran melalui model Group Investigation.

(20)

Guru tidak melalukan kegiatan membimbing siswa dalam menyiapkan laporan akhir dan guru juga tidak melakukan refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru tidak menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Pada pertemuan kedua, beberapa kegiatan yang tidak dilakukan pada pertemuan pertama sudah tampak dilakukan pada pertemuan kedua. Kegiatan guru yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak melakukan kegiatan untuk memeriksa kesiapan belajar siswa. Pada kegiatan penutup, guru tidak menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan siswa dalam pembelajaran sangat dipengaruhi dengan keterlaksanaan kegiatan guru. Pada pertemuan pertama, kegiatan siswa yang belum nampak adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak disampaikan motivasi belajar.

Pada kegiatan inti, siswa tidak dijelaskan langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation dan siswa bersama guru tidak melakukan refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Pada pertemuan kedua, kegiatan guru mengalami peningkatan yang tentunya berpengaruh pada kegiatan siswa. Kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak diperiksa kesiapan belajarnya oleh guru. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan tentang rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil tindakan pada pelaksanaan siklus 1 dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation. Kelebihan akan dipertahankan untuk pelaksanaan siklus 2, sedangkan kekurangan akan diperbaiki untuk pelaksanaan siklus 2. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

a. Kelebihan

1. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran yaitu nampak pada kegiatan siswa dalam menentukan subtopik yang akan dipelajari, menyusun rencana penyelidikan dan dalam melakukan investigasi kelompok.

(21)

2. Siswa dapat belajar secara mandiri dan mengekplorasi pengetahuan siswa melalui penyelidikan kelompok dengan menentukan sendiri apa saja yang ingin diteliti atau dipelajari sesuai subtopik yang dipilih.

3. Siswa belajar untuk melakukan penyelidikan atau penelitian sederhana sesuai dengan minatnya terhadap subtopik yang dipilih.

b. Kekurangan

1. Guru dan siswa belum terbiasa menerapkan model pembelajaran Group Investigation sehingga siswa masih belum maksimal dalam kegiatan pembelajaran. Dan guru juga belum menyampaikan langkah-langkah Group Investigation sehingga siswa juga masih merasa kebingungan.

2. Pembelajaran belum sesuai alokasi waktu yang ditentukan.

3. Beberapa siswa belum mau bekerjasama dengan baik saat mengerjakan tugas kelompok. Ada siswa yang tidak mau melaksanakan tugas yang diberikan.Saat presentasi kelompok, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan hanya bermain dengan teman sekelompoknya.

Berdasarkan kekurangan yang didapatkan, maka dalam siklus selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan diantaranya:

1. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran secara lebih jelas agar siswa tidak merasa kebingungan dalam pembelajaran.

2. Lebih memperhatikan alokasi waktu dalam setiap kegiatan pembelajaran. 3. Siswa yang tidak mau mengikuti pembelajaran dengan baik mendapat

sanksi atau hukuman, sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik mendapat hadiah.

4.1.1.3. Siklus II

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan hubungan sumber daya alam dan lingkungan, sub pokok bahasan pemanfaatan sumber daya yang ada di alam. dalam siklus II ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:

(22)

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

c. Pertemuan Pertama

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Group Investigation. Penyusunan RPP didiskusikan dengan ibu Yuli Susanti S. Pdselaku guru kelas IV dan sebagai guru kolaborator.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian. Diskusi ini dilakukan untuk kelancaran penelitian dan penyesuaian dengan kalender akademik sekolah.

Berdasarkan RPP yang telah susun, materi pembelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan pertama adalah tentang hubungan sumber daya alam dan teknologi. Yaitu menjelaskan proses pembuatan kertas, karet, beras dan kain.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran yaitu video proses pembuatan kertas, karet, beras dan kain untuk pengamatan siswa.

Selain media pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan perlengkapan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. lembar observasi kegiatan guru dan siswa digunakan untuk memeriksa keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation.

d. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi

(23)

yang dipelajari. Pada pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah proses pembuatan kertas, karet, beras dan kain

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP dengan menggunakan model Group Investigation. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian.

Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan model Group Investigation. Lembar observasi kegiatan dan RPP yang telah divalidasi kemudian diserahkan kepada guru observer yaitu ibu Yuli Susanti S. Pd. Peneliti juga menyusun angket motivasi belajar dengan jumlah 20 soal yang akan diberikan pada siswa pada akhir siklus atau pertemuan kedua. Angket motivasi disusun berdasarkan indikator motivasi yang telah dirancang sebelumnya.

4.1.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Yuli Susanti S. Pd. selaku guru kolaborator dan guru kelas IV.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra pembelajaran, pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pra pembelajaran yaitu dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran. Setelah itu guru mengatur siswa menempati tempat duduknya masing-masing.

(24)

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam pada siswa dan dilanjutkan dengan melakukan presensi atau memeriksa kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dengan menyuruh siswa mengeluarkan buku dan alat tulis masing-masing.

Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dengan mengatakan, “ayo anak-anak kita harus siap untuk belajar!” Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyanyikan lagu disini senang disana senang.

Setelah menyampaikan apersepsi, guru menjelaskan tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang proses pembuatan kertas, beras, karet dan kain dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pada tahap 1 (pembagian kelompok), guru menyangkan video tentang proses pembuatan kertas, karet, beras dan kain. Siswa mengamati dengan antusias video yang ditayangkan guru.

Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setelah itu guru menyuruh setiap kelompok untuk berdiskusi tentang materi apa yang akan kelompok amati. Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan minat siswa.

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi 4 kelompok dengan tiga subtopik yang berbeda yaitu tentang proses pembuatan kayu menjadi kertas, getah karet menjadi karet, padi menjadi beras dan benang menjadi kain.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok dalam penelitian), guru meminta dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru membimbing siswa dalam menentukan

(25)

apa saja yang akan diteliti, sumber yang akan digunakan dalam penyelidikan dan pembagian tugas kelompok.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan dari guru. Selain itu, guru juga membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan digunakan. Pada kegiatan ini siswa sudah nampak terbiasa menentukan tugas kelompok.

Pada tahap 3 (melakukan penelitian), guru meminta siswa untuk mulai melakukan penelitian dengan menggunakan sumber yang telah dipilih. Siswa melakukan penyelidikan dengan bimbingan dari guru.

Pada kegiatan ini, siswa sudah nampak mengerjakan tugas kelompok dengan kerjasama yang baik. Tidak ada siswa yang mengganggu teman yang lain karena guru telah memberikan peraturan siapa yang berisik akan disuruh maju kedepan.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan laporan hasil penelitian), guru meminta siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan akhir. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi untuk menyusun laporan akhir.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan laporan penelitian, pada tahap 5 (mempresentasikan laporan penelitian), guru meminta setiap perwakilan kelompok yaitu dua orang untuk melakukan presentasi di depan kelas.

Kelompok secara bergantian melaksanakan presentasi dengan baik. Kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menanggapai jawaban dari kelompok lain apakah jawaban itu tepat atau perlu ditambahkan. Kelompok yang sudah mempresentasikan hasil penelitiannya mendapat hadiah berupa kertas bebentuk smile.

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa.

(26)

Siswa bertanya tentang sesuatu yang belum siswa pahami kepada guru.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk membacakan ringkasan materi yang sudah dipelajari. Selanjutnya guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa. Terakhir guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

c. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Yuli Susanti S. Pd. selaku guru kolaborator dan guru kelas IV.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra pembelajaran, pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pra pembelajaran yaitu dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran. Setelah itu guru mengatur siswa menempati tempat duduknya masing-masing.

1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam pada siswa dan dilanjutkan dengan melakukan presensi atau memeriksa kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dengan menyuruh siswa mengeluarkan buku dan alat tulis masing-masing.

Guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang dampat pengambilan sumber daya alam dan cara melestarikannya dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

(27)

Dalam kegiatan inti, pada tahap 1 (pembagian kelompok), guru menyangkan gambar-gambar tentang dampak pengambilan sumber daya alam dan cara melestarikan sumber daya alam.

Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setelah itu guru menyuruh setiap kelompok untuk berdiskusi tentang materi apa yang akan kelompok amati. Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan minat siswa yang dapat dilihat dari pertanyaan yang ditulis oleh siswa.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok dalam penelitian), guru meminta dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru membimbing siswa dalam menentukan apa saja yang akan diteliti, sumber yang akan digunakan dalam penyelidikan dan pembagian tugas kelompok.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan dari guru. Selain itu, guru juga membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan digunakan. Pada kegiatan ini, ada beberapa siswa yang nampak tidak mau nelakukan tugas yang diberikan teman kelompoknya.

Pada tahap 3 (melakukan penelitian), guru meminta siswa untuk mulai melakukan penelitian dengan menggunakan sumber yang telah dipilih. Siswa melakukan penelitian dengan bimbingan dari guru. Siswa sudah nampak terbiasa melakukan penelitian.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan laporan hasil penelitian), guru meminta siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan akhir. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi untuk menyusun laporan akhir.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan laporan penelitian, pada tahap 5 (mempresentasikan laporan penelitian), guru meminta setiap perwakilan kelompok yaitu dua orang untuk

(28)

melakukan presentasi di depan kelas. Kelompok secara bergantian melaksanakan presentasi dengan baik.

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk membacakan ringkasan materi yang sudah dipelajari.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk membacakan ringkasan materi yang sudah dipelajari. Selanjutnya guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa.

Sebelum mengakhiri pembelajaran guru memberikan lembar angket motivasi kepada siswa untuk dikerjakan selama 5 menit. Terakhir guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

4.1.1.3.3Hasil Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada siklus 2. Hasil tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation serta motivasi belajar siswa yang diperoleh dari angket yang diberikan pada pertemuan kedua.

c. Hasil Analisis Lembar Observasi 3) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation.

(29)

 Kegiatan Guru

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia secara rinci disajikan dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Pertama No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 5 5 0 2 Kegiatan Inti 9 9 0 3 Kegiatan Penutup 4 4 0 Jumlah 18 18 0

Berdasarkan Tabel 4.9 tentang hasil observasi kegiatan guru pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran semua indikator sudah dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 16 butir pengamatan, 16 butir pengamatan sudah terlaksana. Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation.

Guru sudah mempersiapkan pembelajaran siswa dengan baik, menyiapkan gambar dan powerpoint. Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa dengan bernyanyi lagu “aku siap belajar hari ini”.

Pada kegiatan inti, guru sudah nampak menjelaskan tentang langkah-langkah kegiatan model pembelajaran Group Investigation dengan baik. Pada saat penelitian guru memberikan peraturan kepada siswa yang berisik dan mengganggu teman yang lain untuk maju kedepan.

Pada kegiatan penutup guru sudah nampak melakukan kesimpulan kepada siswa dan melakukan refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru sudah menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

 Kegiatan Siswa

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 2 Pertemuan Pertama No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi Ya Tidak

(30)

1 Kegiatan Pendahuluan 4 4 0 2 Kegiatan Inti 6 6 0 3 Kegiatan Penutup 3 3 0 Jumlah 13 13 0

Berdasarkan Tabel 4.10 tentang hasil observasi kegiatan siswa pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 13 butir pengamatan, 13 butir pengamatan sudah terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan pertama.

Kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak mendapat motivasi belajar. Pada kegiatan inti, siswa tidak dijelaskan langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation. Siswa bersama guru tidak melakukan refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (membentuk kelompok), siswa sudah nampak terbiasa membentuk kelompok bersama teman-temannya.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok), siswa nampak sudah terbiasa membagi tugas masing-masing anggota kelompok. Siswa sudah nampak bersedia menerima apa saja tugas yang ditentukan dan disepakati oleh anggota kelompok.

Pada tahap 3 (melaksanakan penelitian), siswa sudah nampak melakukan penilitian secara bersama-sama dan berdiskusi dengan tenang. Tetapi ada siswa yang mengganggu teman kelompok yang lain. Dalam

(31)

tahap 4 (menyiapkan laporan penelitian), siswa sudah dapat membuat laporan penelitian dengan baik.

Pada tahap 5 (mempresentasikan laporan laporan penelitian), semua siswa sudah nampak aktif dalam mempresentasikan hasil penelitian dan siswa yang lain mendengarkan kelompok yang presentasi. Selain itu, siswa juga belum aktif dalam menanggapi presentasi kelompok ketika diberikan kesempatan oleh guru disetiap akhir presentasi kelompok.

4) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation. Kegiatan observasi bertujuan untuk memeriksa keterlaksanaan model pembelajaran.

 Kegiatan Guru

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation secara rinci disajikan dalam Tabel 4.11

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Kedua No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 5 5 0 2 Kegiatan Inti 9 9 0 3 Kegiatan Penutup 4 4 0 Jumlah 18 18 0

Berdasarkan Tabel 4.11 tentang hasil observasi kegiatan guru pertemuan kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 18 butir pengamatan, 18 butir pengamatan sudah terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation. Seluruh kegiatan guru sudah dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran.

(32)

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok), gambaran umum tentang topik/materi yang akan dipelajari sudah baik namun kurang adanya interaksi dengan siswa. Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), guru sudah membimbing siswa dengan baik.

 . Kegiatan Siswa

Tabel 4.12

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 2 Pertemuan Kedua No Indikator Butir Pengamatan Hasil Observasi Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan 4 4 0 2 Kegiatan Inti 6 6 0 3 Kegiatan Penutup 3 3 0 Jumlah 13 13 0

Berdasarkan Tabel 4.12 tentang hasil observasi kegiatan siswa pertemuan kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 13 butir pengamatan, semuanya sudah terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation. tidak ada kegiatan yang tidak dilaksanakan siswa dalm kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (membentuk kelompok), siswa nampak belum terbiasa dengan teman sekelompoknya sehingga masih ada siswa yang hanya diam.

Pada tahap 2 (menentukan tugas kelompok), siswa juga nampak kesulitan dalam menyusun rencana penyelidikan. Masih nampak beberapa siswa yng tidak mau melakukan tugas yang disepakati kelompok.

Pada tahap 3 (melaksanakan penelitian), siswa sudah mengerjakan tugas kelompok dengan baik dan sungguh-sungguh. Siswa yang pada siklus

(33)

sebelumnya hanya diam sudah nampak mau bekerjasama dengan teman kelompoknya.

Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan penelitian), siswa sudah mampu membuat laporan penelitian dengan baik, bahkan tanpa bantuan dari guru. Setiap kelompok mampu bekerjasama dengan baik dalam menyiapkan laporan penelitian.

Pada tahap 5 (mempresentasikan laporan laporan penelitian), siswa yang mempresentasikan nampak lebih memiliki percaya diri karena siswa yang mempresentasikan akan mendapat hadiah dari guru. Siswa yang lain juga memperhatikan dengan tenang.

d. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari nilai angket yang dikerjakan siswa pada pertemuan kedua. Angket motivasi berbentuk pernyataan yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai motivasi siswa diperoleh dengan menghitung skor angket yang diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis motivasi belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Motivasi Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1I

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

1 31-40 0 0 2 41-50 0 0 3 51-60 1 4 4 61-70 11 48 5 71-80 11 48 Jumlah 23 100 Nilai Rata-rata 71 Nilai Tertinggi 78 Nilai Terendah 59

Berdasarkan Tabel 4.13 distribusi frekuensi motivasi mata pelajaran IPA pada siklus 1, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase dan juga perolehan nilai rata-rata, motivasi tertinggi dan juga motivasi terendah.

(34)

Dalam distribusi frekuensi nilai pada siklus 1, perolehan nilai siswa dibagi ke dalam 5 rentang nilai.

Pada rentang nilai 31-40, diperoleh 0 siswa (0%). Selanjutnya pada rentang nilai 41-50, diperoleh 0 siswa (0%). Sedangkan pada rentang nilai 51-60, diperoleh 1 siswa (4%). Pada rentang nilai 61-70 diperoleh 11 siswa (48%). Dan pada rentang nilai 71-80 diperoleh 11 siswa (48%).

Pada siklus 1, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 71 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 59. Berdasarkan tabel motivasi belajar mata pelajaran IPA pada siklus 1 maka dapat digambarkan dalam diagram Tabel pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2

Berdarkan Kriteria Motivasi ( ≥ 61) maka dapat dialakukan analisis untuk menentukan klasifikasi motivasi belajar siswa. Analisis motivasi belajar siswa pada siklus 2 dapat disajikan dalam Tabel 4.14.

Tabel 4.14

Analasis Klasifikasi Belajar Siklus 2

No Kriteria Frekuensi Presentase %

1 Sangat Rendah 0 0 2 Rendah 0 0 3 Sedang 1 4 4 Tinggi 11 48 5 Sangat Tinggi 11 48 ≥ 61 ≥ 60 22 0 2 4 6 8 10 12 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 J um la h Sis w a Rentang Nilai

(35)

< 60 < 60 1

Berdasarkan Tabel 4.15 analisis motivasi belajar siklus 2, maka dapat dianalisis bahwa jumlah siswa yang tergolong motivasi tinggi adalah 22 siswa atau mencapai 96%. Sedangkan untuk siswa yang tergolong motivasi rendah adalah 1 siswa atau mencapai 45%. Klasifikasi motivasi belajar disajikan dalam diagram lingkaran pada Gambar 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6

Diagram Lingkaran Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2

4.1.1.3.4 Refleksi Siklus 2

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 2 dari pertemuan pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan pembelajaran di siklus 2. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan.

Melalui kegiatan refleksi, dapat diketahui manfaat bagi guru dan siswa, kelebihan dan kekurangan dari tindakan menggunakan model group investigaton. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang dilakukan oleh peneliti, guru kolabolator, dan beberapa siswa kelas IV.

Dari diskusi yang dilakukan, dapat diketahui manfaat dari pelaksanaan pembelajaran bagi guru dan siswa. Guru dapat memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran, guru merasa lebih mudah menyampaikan

96,00% 4,00%

Tinggi Rendah

(36)

materi khususnya dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation karena siswa bisa bekerja sama dalam kelompok dan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

Selain itu, guru juga merasa dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan menentukan subtopik, membuat rencana penyelidikan dan investigasi kelompok. Guru tidak lagi berperan secara dominan dalam pembelajaran, namun guru berperan menjadi konselor untuk membimbing siswa dan membantu siswa jika kesulitan dalam mengerjakan peneyelidikan.

Selain itu, siswa juga mendapat pengalaman belajar baru melalui investigasi kelompok yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan juga belajar melakukan penelitian sederhana. Siswa merasa lebih mandiri dalam belajar melalui penyelidikan kelompok, siswa bebas menentukan apa saja yang ingin diteliti atau dipelajari.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada. Kriteria Motivasi ( ≥ 61) pada pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat 15 siswa yang tuntas atau ketuntasan klasikal mencapai 65%. Aritnya hasil dari tindakan belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 70%. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Motivasi ( ≥ 61).

Rata-rata motivasi belajar yang dicapai sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu 49 menjadi 70 setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Namun rata-rata motivasi belajar juga belum memenuhi indikator yang ditentukan oleh peneliti yaitu meningkat minimal 5 dari Kriteria Motivasi ( ≥ 61).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama dan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat semua langkah-langkah pembelajaran sudah nampak dilakukan oleh guru dan siswa. Pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP).

Dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang muncul pada siklus 1 dapat diselesaikan dengan baik pada refleksi siklus 1 dan dilakukan pada siklus 2. Hasil

(37)

tindakan yang diperoleh pada Siklus 2 juga telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti.

4.2 Hasil Analisis Data

Pada bab analisis data, akan diuraikan tentang perbandingan motivasi belajar siswa kelas IV SD N Bedono 02 pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2. Melalui perbandingan motivasi belajar pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2, maka dapat diketaui perbedaan dan peningkatan yang ditemukan. Perbandingan motivasi belajar IPA ditunjukan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16

Perbandingan Motivasi Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

No Kriteria Nilai Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tinggi ≥ 61 4 17.5 15 65 22 96

2. Rendah < 60 19 82.5 8 35 1 4

Jumlah 23 100 23 100 23 100

Nilai Rata-rata 53 59 71

Berdasarkan Tabel 4.15 perbandingan motivasi belajar IPA, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2. Pada kondisi awal, siswa yang memiliki motivasi tinggi atau mencapai Kriteria Motivasi (≥61) hanya berjumlah 4 siswa (17.5%), sementara siswa yang tergolong rendah berjumlah 19 siswa (82.5%).

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1, nampak peningkatan jumlah siswa yang termasuk kriteria motivasi tinggi yaitu dengan jumlah 15 siswa (65%), sedangkan siswa yang termasuk kriteria motivasi rendah berjumlah 8 siswa (35%). Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat diketahui bahwa kriteria motivasi belajar secara klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yaitu mencapai 70% dari total keseluruhan siswa sehingga masih diperlukan perbaikan pada Siklus 2.

Setelah pelaksanaan tindakan pada Siklus 2, jumlah siswa yang termasuk kriteria motivasi tinggi mencapai 96% siswa atau 1 siswa termasuk kriteria motivasi rendah (4%) dari Kriteria Motivasi (≥ 61).

(38)

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat diketahui bahwa motivasi belajar secara klasikal telah mencapai atau memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu mencapai 70% dari total keseluruhan siswa. Perbandingan motivasi belajar kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat dalam diagram tabel pada Gambar 4.7 sebagai berikut:

Gambar 4.7

Diagam Batang Kriteria Motivasi Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui bahwa nilai motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Perbandingan nilai rata-rata motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Bedono 02 pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2 ditunjukan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16

Perbandingan Nilai Rata-rata Motivasi Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Hasil Tindakan Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Nilai Rata-rata Motivasi

Belajar IPA

53 59 71

Berdasarkan Tabel 4.16 tentang perbandingan nilai rata-rata motivasi belajar siswa, dapat diketahui terdapat peningkatan nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2.

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tinggi 4 15 22 Rendah 19 8 1 0 5 10 15 20 25 Ju m lah Si swa

(39)

Pada kondisi awal, nilai rata-rata motivasi belajar siswa hanya mencapai 53. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, nilai rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 59. Dan pada siklus 2 rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 71.

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat diketahui bahwa perolehan nilai rata-rata motivasi belajar siswa juga belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu meningkat minimal 5 dari Kriteria Motivasi ( ≥ 61). Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan melalui pelaksanaan tindakan pada siklus 2.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 2, diketahui bahwa motivasi belajar IPA semakin mengalami peningkatan. Nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada Siklus 2 mencapai 71. Perbandingan nilai rata-rata motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Bedono 02 pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2 dilihat dalam diagram batang pada Gambar 4.8

Gambar 4.8

Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Motivasi Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil dokumentasi kondisi awal menunjukkan motivasi belajar siswa masih rendah yaitu kurang dari Kriteria Motivasi ( ≥ 61). Data motivasi

53 59 71 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

(40)

belajar siswa yang diperoleh dari angket motivasi pada mata pelajaran IPA pada semester II tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 23 siswa terdapat 19 siswa (82.5%) yang termasuk kriteria motivasi rendah dan hanya 4 siswa (17.50%) yang termasuk kriteria motivasi tinggi dengan rata-rata motivasi 53 atau sedang.

Setelah diberikan tindakan pada siklus 1, diperoleh nilai siswa pada angket motivasi siklus 1 menunjukkan tingkat motivasi belajar telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Tingkat motivasi belajar mencapai 65% atau 15 siswa sudah dinyatakan memiliki motivasi tinggi dan masih terdapat 8 siswa (35%) yang memiliki motivasi rendah. Sedangkan untuk rata-rata motivasi belajar mencapai 59 atau sedang.

Di dalam kegiatan pembelajarn siklus 1, masih ada siswa yang bermain sendiri, terutama saat melakukan penelitian. Hal itu disebabkan belum ada sanksi atau penghargaan dari kepada siswa yang melakukan hal yang benar atau salah. Ketika ada siswa yang mengganggu teman yang lain harus diberikan sanksi kepada siswa tersebut.

Menurut Sue Cowley (2011:112) penggunaan sanksi yang konsisten merupakan hal yang paling baik bagi staf dan paling adil bagi siswa.” Dengan adanya sanksi siswa akan merasa takut untuk melanggar sanksi yang ada sehingga siswa akan memilih untuk tidak melanggar sanksi dengan mengikuti pelajaran dengan baik.

Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan motivasi belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 1, tetapi belum mencapai ketuntasan sesuai dengan harapan yang hendak dicapai. Sehingga perlu dilakukan tindakan pada siklus berikutnya. Dengan memperhatikan refleksi pada siklus 1 untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Hasil tindakan pada siklus 2, diperoleh nilai siswa pada angket motivasi siklus 2 menunjukkan ketuntasan belajar telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Kriteria motivasi tinggi mencapai 96% atau 12 siswa sudah dinyatakan tuntas dan masih terdapat 1 siswa (4%) yang memiliki

(41)

motivasi rendah. Sedangkan untuk rata-rata motivasi belajar mencapai 71 atau sangat tinggi.

Di dalam kegiatan pembelajaran siklus 2 sudah diterapkan sanksi kepada siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajarn dengan baik. Hasilnya, pada siklus 2 siswa kondisi pembelajaran siswa sangat kondusif karena siswa tahu sanksi yang siswa dapatkan jika siswa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang guru inginkan.

Menurut Sue Cowley (2011:104), “sanksi memberikan jalan kepada kita untuk membuat siswa tetap mematuhi batasan yang sudah kita tetapkan.” Siswa sudah mematuhi setiap perintah yang guru berikan agar siswa tidak mendapatkan sanksi dari guru.

Tahap yang mempengaruhi motivasi dalam penggunaan model pembelajarn Grup Investigation adalah pada tahap penelitian. Karena pada tahap ini siswa akan dituntut untuk memecahkan masalah secara bekerja dengan anggota kelompok. Siswa dituntut untuk dapat mampu menyampaikan pendapatnya kepada anggota kelompok yang lain. Hal itu akan membuat siswaa merasa dianggap dalam kelompok itu.

Hal itu sesuai dengan tahap perkembangan karakteristik peserta didik SD di kelas 4 menurut Naniek Wardani, dkk (2012:10), “Peserta didik pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama tanpa terikat kepada aturan permainan yang tradisional. ...”

Menurut Slavin (2005:223) mengatakan bahwa:

“Selama tahap ini para siswa, satu demi satu atau secara berpasangan, mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan-kesimpulan, dan mengaplikasikan pengetahuan baru yang menjadi bagian mereka untuk menciptakan sebuah resolusi atas masalah yang diteliti kelompok.”

Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dirancang yaitu motivasi belajar IPA siswa dapat ditingkatkan dengan menerapakan model pembelajaran Group Investigation pada siswa kelas IV SDN Bedono 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Gambar

Diagram Lingkaran Klasifikasi Motivasi  Belajar  Siswa Kelas IV SD Negeri Bedono 02

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND EQUITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION SERTA DAMPAKNYA PADA CUSTOMER0. LOYALTY MIE INSTAN

Barbuto dan Wheeler (2006) mengemukakan bahwa terdapat lima faktor yang berasal dari karakteristik yang dianggap sebagai indikasi servant leadership :.. Mengukur tingkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan konsentrasi terbaik pengaruh interaksi kinetin dan NAA dalam menginduksi tunas, mengetahui pengaruh zat

Yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku dan situs internet untuk mendukung penelitian yang dilakukan berupa profil yang terdiri dari struktur

Penelitian ini menunjukan bahwa pada periode bertelur ayam kampung yang diberi perlakuan ransum dengan tingkat protein yang berbeda tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata

Untuk lebih memahami pengertian praktek industri perlu dikaji dahulu pengertiannya, menurut suatu pendapat mengemukakan bahwa: Penyajian teknik kerja lapangan adalah

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kategori persentase kesegaran jasmani dan

4.1.2 Apabila setelah dilakukan Investigasi ternyata dijumpai hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang diatur dalam Lingkup Penugasan yang telah disepakati; seperti