• Tidak ada hasil yang ditemukan

K E M E N T R I A N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK - CISANGGARUNG Jl.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K E M E N T R I A N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK - CISANGGARUNG Jl."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK - CISANGGARUNG Jl. Pemuda No. 40 Cirebon - 45132

(2)

SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK - CISANGGARUNG Jl. Pemuda No. 40 Cirebon - 45132

(3)

KATA

PENGANTAR

(4)

i

KATA PENGANTAR

Sebagai realisasi dari kontrak kerja dengan Nomor : KU.08.08/BBWS.02.08.A2-1/02/05 tertanggal 31 Mei 2010 untuk pekerjaan ”Survey Investigasi Desain (SID) Jaringan Air Baku Di Kabupaten Garut” antara Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan PT. SATYAKARSA MUDATAMA, Konsultan yang bertindak sebagai penyedia jasa pelaksanaan pekerjaan, berikut kami sampaikan salah satu hasil pekerjaan berupa :

“EXECUTIVE SUMMARY”

Materi yang disajikan dalam Executive Summary ini adalah ringkasan dari pekerjaan SID Jaringan Air Baku Di Kabupaten Garut.

Demikian Executive Summary ini kami susun. Atas perhatian dan bantuan dari segala pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian Executive Summary ini kami ucapkan banyak terima kasih.

Cirebon, Oktober 2010

PT. SATYAKARSA MUDATAMA

Ir. Setyadi, Dipl.HE Team Leader

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iv

A. Pendahuluan ... 1

B. Deskripsi Daerah Studi ... 2

C. Potensi Sumber Air Kabupaten Garut ... 3

D. Sumber Air yang Potensial Untuk Dimanfaatkan ... 7

E. Hasil Survey ... 9

F. Analisa Hidrometri... 11

G. Analisa Kebutuhan Air Bersih ... 12

H. Perencanaan Sistem Jaringan Air Baku... 12

(6)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kapasitas Pelayanan Air Minum

Banyak Pemakai Air Menurut Kecamatan di Kabupaten Garut... 2

Tabel 2 Jumlah Pelanggan Air Menurut Klasifikasi Konsumen di Kabupaten Garut ... 3

Tabel 3 Potensi Mata Air di Kabupaten Garut ... 4

Tabel 4 Potensi Sungai di Kabupaten Garut ... 5

Tabel 5 Ringkasan Hasil Pengujian Sampel Bor Tangan Lokasi Cira’ab ... 9

Tabel 6 Ringkasan Hasil Pengujian Sampel Bor Tangan Lokasi Desa Simpang . 9 Tabel 7 Hasil uji laboratorium sampel air mata air Cira’ab... 10

Tabel 8 Hasil uji laboratorium sampel air mata air Leuwidaun ... 11

Table 9 Hasil pengukuran debit/kapasitas pada mata air Cira’ab... 11

Table 10 Perhitungan Debit Mata Air Leuwidaun Di Desa Simpang Kecamatan Cikajang... 12

Tabel 11 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ... 16

Lokasi mata air Cira’ab Kecamatan Cilawu Tabel 12 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ... 17

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Koordinat Lokasi Sumber Air yang Potensial Untuk Air Baku ... 7 Gambar 2 Besar Debit Sumber Air yang Potensial Untuk Air Baku... 8 Gambar 3 Skema Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perkotaan

Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut ... 13 Gambar 4 Skema Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan

(8)

LAPORAN

RINGKAS

(9)

LAPORAN RINGKAS

(EXECUTIVE SUMMARY)

A. Pendahuluan

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan pengembangan wilayah, salah satunya adalah dengan program penyediaan air baku untuk keperluan pertanian maupun untuk keperluan domestik. Hal ini seiring dengan program Millenium Development Goals (MDGs) yang memiliki target pencapapain penyediaan air baku masyarakat pedesaan pada tahun 2015 adalah sebesar 54% untuk perpipaan dan non perpipaan terlindungi 26%. Sejalan dengan hal tersebut menjadi salah satu prioritas kegiatan pada Balai Besar Wilayah (BBWS) Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan berupaya memanfaatkan potensi air baku dari mata air maupun dari situ-situ yang tersebar di Kabupaten Garut guna meningkatkan pasokan kebutuhan air baku domestik yang belum tercukupi di daerah tersebut dan sisanya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi.

Kabupaten Garut dengan jumlah penduduk yang cukup besar dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak 2,411 juta jiwa (Sumber Data : BPS, berdasarkan hasil sensus tahun 2000) masih belum dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat terutama pedesaan yang tersebar lokasinya. Berbagai usulan masyarakat terkait hal tersebut menjadi pertimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut untuk meminta bantuan BBWS Cimanuk-Cisanggarung dalam mengembangkan jaringan air baku untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat terutama untuk keperluan domestik di Kabupaten Garut dengan mempertimbangkan potensi air baku yang cukup besar diantaranya berupa mata air yang sementara dapat diidentifikasi sebanyak 49 lokasi.

Ruang lingkup pekerjaan “SID Jaringan Air Baku Di Kabupaten Garut” adalah sebagai berikut :

 Inventarisasi dan pengumpulan data-data yang akan digunakan untuk perencanaan pada lokasi pekerjaan.

 Melakukan survey/identifikasi lokasi potensi sumber air yang mungkin dapat dikembangkan untuk penyediaan air baku.

 Analisis hidrologi

 Melakukan analisis perencanaan beberapa alternatif pengembangan jaringan air baku dan kebutuhan infrastruktur pendukungnya.

 Analisis ekonomi, menentukan IRR dan BCR dan indikator lainnya beberapa alternatif pengembangan.

 Melakukan perencanaan detail dari lokasi terpilih

 Analisis Hidrolika termasuk studi letak, jenis bangunan dan bangunan pelengkap berdasarkan data hidrologi.

 Melakukan pengukuran dan pemetaan topografi pada lokasi rencana terpilih.  Melakukan penyelidikan, geologi/mekanika tanah pada lokasi rencana

bangunan utama dan bangunan pelengkap.  Pekerjaan mekanika tanah

(10)

2

 Membuat analisis prakiraan biaya proyek dan dokumen tender termasuk spesifikasi teknik.

 Penggambaran desain  Penyusunan laporan  Diskusi

B. Deskripsi Daerah Studi

Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Tenggara pada koordinat 6º56'49 - 7º45'00 Lintang Selatan dan 107º25'8 - 108º7'30 Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan batas-batas sebagai berikut :

 Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang

 Timur : Kabupaten Tasikmalaya

 Selatan : Samudera Indonesia

 Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur

Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hinterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan lingkungan.

Tidak seluruh kecamatan di Kabupaten Garut menjadi pelanggan air minum dari PDAM, hanya sebagian kecil diantaranya adalah Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Samarang, Kecamatan Tarogong Kidul, Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Karangpawitan, Kecamatan Wanaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kecamatan Leuwigoong, dan Kecamatan Cibatu. Berikut tabel jumlah pemakaian pada masing-masing kecamatan tersebut :

Tabel 1 Kapasitas Pelayanan Air Minum

Banyak Pemakai Air Menurut Kecamatan di Kabupaten Garut

Kecamatan Jumlah Pelanggan Jumlah Pemakaian (M3) Pameungpeuk 1,002 13,477 Cisurupan 1,456 25,419 Samarang 945 16,288 Tarogong Kidul 559 7,779 Tarogong Kaler 1,118 19,137 Garut Kota 13,261 257,122 Karangpawitan 3,261 19,783 Wanaraja 803 14,345 Banyuresmi 744 6,259 Leuwigoong 459 -Cibatu 805 10,558 Jumlah 24,228 390,167 Tahun 2007 22.261 4.930.419

(11)

Tahun 2006 20.415 4.534.433

Tahun 2005 19.299 4.289.241

Tahun 2004 17.803 3.815.889

Sumber : PDAM Kabupaten Garut dan BPS Sumber : www.garutkab.go.id

Tabel 2 Jumlah Pelanggan Air Menurut Klasifikasi Konsumen di Kabupaten Garut

Klasifikasi Konsumen

Jumlah Pelanggan

Jumlah

Pemakaian Nilai Terjual (M3) (000 RP) Non Niaga 22.761 395.787 1.047.327.300 Niaga II A 857 15.204 102.754.750 Niaga II B 52 14.975 101.733.150 Industri 16 352 2.467.450 Sosial 167 6.918 18.015.200 Kran Umum 375 12.573 17.187.900 Jumlah 24.228 445.809 1.289.485.750 Tahun 2007 22.261 41.930.419 10.312.670 Tahun 2006 20.415 4.534.433 9.424.911 Tahun 2005 19.299 4.289.241 6.824.584 Tahun 2004 17.803 3.815.889 5.424.631.371 Tahun 2003 16.721 3.278.580 4.710.682.346

Sumber : PDAM Kabupaten Garut Sumber : www.garutkab.go.id

C. Potensi Sumber Air Kabupaten Garut  Sumber Mata Air

Kuantitas air tanah yang keluar atau debit aliran air tanah yang keluar di lokasi mata air sangat dipengaruhi oleh perubahan kedudukan bidang muka air tanah di wilayah sekitarnya. Dengan adanya fuktuasi dari kedudukan muka air tanah sebagai akibat dari pengaruh musim hujan dan musim kemarau, akan menyebabkan terjadinya perubahan atau fluktuasi pada debit mata air sehingga sebagian dari mata air bahkan mengering atau mengalami kekeringan pada musim kemarau.

Berikut daftar potensi mata air yang ada di Kabupaten Garut berdasarkan hasil inventarisasi Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut :

(12)

4

Tabel 3 Potensi Mata Air di Kabupaten Garut

No. Kecamatan Jumlah Mata Air Kapasitas (lt/dt)

1 Cisewu 2 7 2 Talegong 2 12 3 Bungbulang 39 50 4 Pakenjeng 35 36 5 Cikelet 24 24 6 Pameungpeuk 1 16 7 Cibalong 13 13 8 Cisompet 17 17 9 Singajaya 21 31 10 Cikajang 7 30 11 Banjarwangi 8 8 12 Cihurip 2 6 13 Cilawu 25 26 14 Bayongbong 30 317 15 Cisurupan 29 449 16 Samarang 17 180 17 Tarogong 30 106 18 Garut Kota 6 6 19 Karangpawitan 12 12 20 Wanaraja 10 795 21 Sukaweuning 36 95 22 Banyuresmi 36 104 23 Leles 26 474 24 Leuwigoong 6 10 25 Kadungora 41 117 26 Cibatu 29 29 27 Malangbong 61 239 28 BI. Limbangan 26 29 29 Selaawi 27 28

Sumber : Laporan “Penyusunan Rencana Induk Air Minum PDAM Tirta Dharma Kabupaten Garut” Tahun 2008

 Sumber Air Permukaan

Air permukaan sering digunakan sebagai sumber air baku untuk keperluan penyediaan air bersih/air minum, pengairan dan industri. Air permukaan ini pada umumnya diambil dari sungai dan waduk atau situ. Alasan teknis dari pengambilan tersebut adalah karena kedua sumber ini mudah ditemukan dan hampir ada dimana-mana dengan debit air yang biasanya cukup besar dan kualitas air yang relatif baik sehingga dapat memenuhi standar baku mutu yang disyaratkan.

Wilayah Kabupaten Garut dilewati oleh garis pemisah air Pulau Jawa sehingga sebagian sungai-sungai yang ada di wilayah ini mengalir ke utara dan bermuara di Laut Jawa, sedangkan sebagian lainnya mengalir ke selatan dan bermuara di Samudera Hindia. Sungai-sungai yang mengalir ke utara dan tengah dengan sungai induknya Cimanuk, sedangkan sungai-sungai yang mengalir ke selatan tersebar di bagian tengah dan selatan dengan beberapa sungai induknya yaitu sungai Cikaengan, Cisanggiri, Cipaleubuh, Cikandang, Cirompang, Cilayu, dan Cilaki.

(13)

Tabel 4 Potensi Sungai di Kabupaten Garut

No Kecamatan Nama Sungai

Debit Air Rerata m3/dt Kemarau m3/dt Rendeng m3/dt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Garut Kota Karangpawitan Wanaraja Tarogong Kidul Tarogong Kaler Banyuresmi Pasirwangi Samarang Leles Kadungora Leuwigoong Cibatu Kersamanah Karang Tengah Sukawening Malangbong Bayongbong Cipejeuh Cimaragas Cimaragas Cisangka Cikamiri Ciroyom Ciojar hulu Cibeureum Ciojar Cibuyutan Cikamiri Cikamiri Ciroyom Cibuyutan Cipancar Cipancar Citikey Cipancing Cikarees Citameng IV Cioray Cianjur Citameng I Cihaja Citameng I Citameng II Citameng III Citameng IV Cipedes Cikurutug Cimanuk 0,740 0,092 0,105 0,219 0,153 0,106 0,151 0,106 0,442 0,740 0,153 0,265 0,204 0,293 0,105 0,058 0,012 0,179 0,025 0,075 0,164 0,052 0,164 0,146 0,102 0,179 0,105 0,085 1,416 1,090 1,769 1,852 6,583 1,170 0,580 0,356 0,580 0,622 3,937 1,730 0,562 0,251 1,198 0,710 1,400 0,265 10,500 0,224 0,452 1,476 0,253 1,476 7,048 2,371 10,500 7,850 6,852 31,523 0,915 0,931 0,979 3,401 0,942 0,343 0,254 0,343 0,532 2,339 0,942 0,414 0,228 0,746 0,408 0,729 0,139 5,340 0,125 0,264 0,820 0,153 0,820 3,597 1,237 5,340 3,978 3,469 16,470

(14)

6

No Kecamatan Nama Sungai

Debit Air Rerata m3/dt Kemarau m3/dt Rendeng m3/dt 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Cigedug Cilawu Cisurupan Sukaresmi Bl. Limbangan Selaawi Cibiuk Cikajang Banjarwangi Singajaya Cihurip Peundeuy Pameungpeuk Cisompet Cikelet Cibalong Bungbulang Mekar Bakti Pamulihan Pakenjeng Cisewu Caringin Talegong Cimanuk Cipeujeuh Cikuray Cimanuk Cibeureum Gede Cikokok Cipandan Cianten Cibedug Cianten Cilancang Citikey Cibarentok Cibuluh Cikaengan Cikaengan Ciudian Cisanggiri Cihurip Cikaengan Ciujung Cipalebuh Cisanggiri Citamiang Cipasarangan Cimangke Cibabalukan Cikaengan Cirompang Cirompang Cibatarua Cikandang Cipanengan Cilaki Cibodas Cipancong Cilayu Cilaki Cikabuyutan Cikawung 0,801 0,583 0,105 0,801 0,152 0,124 0,152 0,138 0,200 0,138 0,045 0,105 0,067 0,115 0,258 0,283 0,126 0,242 0,075 0,409 0,095 0,060 0,352 0,108 0,065 0,052 0,206 0,458 0,437 0,578 0,540 0,820 0,126 0,582 0,110 0,190 0,752 0,463 0,172 0,216 12,904 3,048 2,542 12,904 12,525 0,625 0,752 1,415 14,775 1,415 1,540 0,587 1,634 1,725 23,360 35,052 4,528 7,542 3,426 39,580 1,562 39,857 9,524 1,564 6,542 4,723 7,684 18,585 17,299 21,426 6,400 24,526 5,640 6,585 3,423 5,218 12,584 4,276 2,567 4,521 6,853 1,816 1,324 6,853 6,339 0,375 0,452 0,777 7,488 0,777 0,793 0,346 0,851 0,920 11,809 17,668 2,327 3,892 1,751 19,995 0,829 19,959 4,938 0,836 3,304 2,388 3,945 9,522 39,584 37,069 11,852 29,910 44,762 11,314 31,118 27,463 16,734 9,235 14,924 20,931 Sumber : Laporan “Penyusunan Rencana Induk Air Minum PDAM Tirta Dharma

Kabupaten Garut” Tahun 2008

 Sumber Air Tanah

Berdasarkan kondisi geologi dan hidrogeologi yang berkembang di wilayah Kabupaten Garut, maka air tanah yang terdapat di wilayah ini dapat dibedakan atas :

- Air tanah yang berasal dari lapisan penutup (top soil) berupa lapisan jenuh air yang terdapat pada kedalaman yang mencapai beberapa meter di bawah

(15)

permukaan tanah dan tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten yang dapat dimanfaatkan melalui pembuatan sumur gali.

- Air tanah yang berasal dari lapisan akuifer berupa lapisan akuifer/bantuan dengan porositas dan permeabilitas baik (mampu menyimpan dan mengalirkan air tanah) yang terdapat pada kedalaman beberapa meter sampai lebih dari 100 meter di bawah permukaan tanah dan tersebar dalam suatu cekungan airtanah dalam wilayah terbatas yang dapat dimanfaatkan melalui sumur bor.

D. Sumber Air yang Potensial Untuk Dimanfaatkan

Pengembangan produksi suatu sistem penyediaan air minum sangat tergantung dari kebutuhan air dan juga ketersediaan sumber air baku tersebut. Berikut sumber air di wilayah Kabupaten Garut yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber air baku :

(16)

8

Gambar 2 Besar Debit Sumber Air yang Potensial Untuk Air Baku

Dari beberapa potensi yang ada setelah dilakukan rangking prioritas dan diskusi antara pihak Konsultan, PDAM Kabupaten Garut, dan Tim Teknis, maka ditentukan pembangunan jaringan air baku di Desa Simpang Kecamatan Cikajang untuk air baku perdesaan dan di Desa Sukatani Kecamatan Cilawu untuk air baku perkotaan.

(17)

E. Hasil Survey

Hasil Penyelidikan Tanah

Dari hasil evaluasi penyelidikan geologi teknik yang sudah diselesaikan, maka dapat diambil kesimpulkan dan saran sebagai berikut :

1. Lokasi Cira’ab Kecamatan Cilawu

Susunan lapisan tanah di daerah rencana pondasi yaitu terdiri dari : tanah penutup, lempung lanauan dan lanau lempungan serta tufa pasiran, bersifat lunak sampai sedang dan dibeberapa tempat dijumpai bersifat kaku. Sifat mekanik lapisannya untuk lapisan tanah sedang, seperti terlihat dibawah ini :

Tabel 5 Ringkasan Hasil Pengujian Sampel Bor Tangan Lokasi Cira’ab

No. Uraian Satuan Kisaran Rata-rata

1. Saringan 200 (# 200) (%) 81.37 – 93.53 89.57

2. Spesifik gravity (GS) - 2.575 – 2.659 2.626

3. Liquid Limit (LL) (%) 80.362 – 93.075 87.447

4. Plastik Indek (PI) (%) 49.135 – 68.479 56.985

5. Water Content (Wn) (%) 60.657 – 67.843 64.886

6. Wet Density (t) (gr/cm3) 1.637 – 1.737 1.684 7. Unconfined (qu) (kg/cm2) 0.203 – 0.469 0.312

8. Triaxial (UU) : -

-- Sudut Geser () (derajat) 3.509 – 4.267 4.004

- Kohesi (c) (kg/cm2) 0.018 – 0.101 0.058

9. Consolidation : -

-- MV (cm2/sec) 0.136 – 0.156 0.148

- Cc 0.975 – 1.100 1.041

- K (cm/sec) 5.53E-07 – 6.30E-07 5.97E-07

Kedalaman lapisan tanah kerasnya berkisar antara -1,60 sampai -5,60 m dari MTS, yang diklasifikasikan bersifat sangat dangkal sampai cukup dalam

Berdasarkan karakteristik lapisan tanahnya, maka jenis pondasi yang dapat digunakan pada lokasi ini yaitu pondasi dangkal dan pondasi tiang.

2. Lokasi Desa Simpang Kecamatan Cikajang

Susunan lapisan tanah di daerah rencana pondasi yaitu terdiri dari : tanah penutup, lanau lempungan dan lempung lanauan, bersifat lunak sampai cukup keras. Sifat mekanik lapisannya untuk lapisan tanah sedang, seperti terlihat dibawah ini :

Tabel 6 Ringkasan Hasil Pengujian Sampel Bor Tangan Lokasi Desa Simpang

No. Uraian Satuan Kisaran Rata-rata

1. Saringan 200 (# 200) (%) 85.82 – 87.68 86.83 2. Spesifik gravity (GS) - 2.470 – 2.560 2.511 3. Liquid Limit (LL) (%) 83.056 – 85.746 84.470 4. Plastik Indek (PI) (%) 59.397 – 61.444 60.362 5. Water Content (Wn) (%) 64.605 – 66.745 65.478 6. Wet Density (t) (gr/cm3) 1.575 – 1.650 1.610 7. Unconfined (qu) (kg/cm2) 0.289 – 0.398 0.360

8. Triaxial (UU) : -

(18)

10

9. Consolidation : -

-- MV (cm2/sec) 0.140 – 0.166 0.149

- Cc 0.963 – 1.035 1.006

- K (cm/sec) 5.68E-07 – 6.73E-07 6.06E-07

Kedalaman lapisan tanah kerasnya berkisar antara -1,60 sampai -9,60 m dari MTS, yang diklasifikasikan bersifat sangat dangkal sampai cukup dalam

Berdasarkan karakteristik lapisan tanahnya, maka jenis pondasi yang dapat digunakan pada lokasi ini yaitu pondasi dangkal dan pondasi tiang.

Hasil Uji Laboratorium Kualitas Air

Tabel 7 Hasil uji laboratorium sampel air mata air Cira’ab

(19)

Tabel 8 Hasil uji laboratorium sampel air mata air Leuwidaun

Sumber : Hasil uji laboratorium

Berdasarkan hasil uji laboratorium di atas, maka dapat disimpulkan bahwa air mata air Cira’ab dan mata air Leuwidaun telah memenuhi syarat baku mutu air minum. Oleh sebab itu tidak memerlukan pengolahan (Water Treatment Plan) untuk meningkatkan kualitas air sebelum dikonsumsi oleh masyarakat.

F. Analisa Hidrometri

Pengukuran debit mata air Leuwidaun di Desa Simpang Kecamatan Cikajang dilakukan dengan mengukur kecepatan arus air kemudian dikalikan dengan luas penampang basah sungai/air. Sedangkan pengukuran debit pada mata air Cira;ab di Desa Sukatani Kecamatan Cilawu dilakukan dengan menggunakan ambang ukur pada beberapa titik keluaran.

Table 9 Hasil pengukuran debit/kapasitas pada mata air Cira’ab No. Keterangan Lebar (cm) Tinggi (cm) Kapasitas (lt/dt)

1 Titik 1 330 7 114

2 Titik 2 310 10 182

3 Titik 3 310 8 130

(20)

12

Table 10 Perhitungan Debit Mata Air Leuwidaun Di Desa Simpang Kecamatan Cikajang

Uji Kecepatan arus (m/dt) Luas penampang (m2) Debit (m3/dt) Debit (lt/dt)

1 0,04 0,60 0,02 22,80

2 0,03 0,60 0,02 20,30

3 0,03 0,60 0,02 19,90

4 0,03 0,60 0,02 19,70

Rerata 20,68

G. Analisa Kebutuhan Air Bersih

Untuk merencanakan jumlah kebutuhan air baku terlebih dahulu harus ditinjau jumlah penduduk yang ada pada saat ini serta proyeksi jumlah penduduk pada masa mendatang. Hasil dari analisa perkembangan penduduk akan digunakan sebagai dasar dalam perhitungan perencanaan pengembangan sistem penyediaan air bersih. Beberapa faktor yang mempengaruhi proyeksi penduduk adalah :

 Jumlah populasi dalam satu wilayah  Kecepatan pertambahan penduduk  Kurun waktu proyeksi

Dari perhitungan kebutuhan air baku di atas dapat disimpulkan : 1. Untuk Kecamatan Cilawu

- Untuk jangka pendek (5 tahun) dengan jumlah penduduk sebesar 105.149 jiwa, maka kebutuhan air rata-rata sebesar 160,64 lt/dt atau 0,16 m3/dt - Untuk jangka panjang (10 tahun) dengan jumlah penduduk sebesar 112.982

jiwa, maka kebutuhan air rata-rata sebesar 172,61 lt/dt atau 0,17 m3/dt 2. Untuk Kecamatan Cikajang

- Untuk jangka pendek (5 tahun) dengan jumlah penduduk sebesar 7,181 jiwa, maka kebutuhan air rata-rata sebesar 8,20 lt/dt atau 0,01 m3/dt

- Untuk jangka panjang (10 tahun) dengan jumlah penduduk sebesar 7,918 jiwa, maka kebutuhan air rata-rata sebesar 9,04 lt/dt atau 0,01 m3/dt

H. Perencanaan Sistem Jaringan Air Baku

 Sistem Jaringan Air Baku untuk Perkotaan (mata air Cira’ab)

Sumber air baku untuk sistem regional Cilawu ini akan memanfaatkan keberadaan sumber air dari mata air Cira’ab yang berada di Desa Sukatani Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, berada pada ketinggian +973 dpl, dan muncul pada sisi lereng timur dari Gunung Cikuray. Dari segi kuantitas maupun kualitas, sumber air tersebut merupakan sumber air yang cukup potensial di wilayah tersebut.

Secara garis besar komponen sistem yang dibutuhkan adalah : - Bangunan penangkap mata air (broncaptering)

- Perpipaan transmisi - Bangunan reservoar - Perpipaan distribusi

- Sambungan rumah (termasuk perpipaan retikulasi) - Bangunan penunjang

(21)

Gambar 3 Skema Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perkotaan Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Broncaptering Ma. Cira.ab Q = 150 lt/dt Pumping System + 973 msl Hp = 60 m Reservoar Cigadog Kap. 500 m3 + 1008 msl Reservoar Ngamplang Kap. 1000 m3 + 899 msl Reservoar Margawati Kap. 500 m3 + 901 msl Reservoar Cempaka Kap. 500 m3 + 813 msl DAERAH PELAYANAN MARGAWATI

DAERAH PELAYANAN CEMPAKA & PERUM CEMPAKA + 766 s/d 807 msl DAERAH PELAYANAN CILAWU CILAWU II + 966 s/d 1008 msl CILAWU I + 901 s/d 1005 msl DAERAH PELAYANAN NGAMPLANGSARI + 756 s/d 878 msl Tapping Point Ke Daerah Pelayanan

Cabang Garut Kota + 756 msl Supply Ke Reservoar Karangpawitan + 800 msl L = 3,504 km Ø 350 mm L = 5 km Ø 300 mm L = 3 km Ø 300 mm L = 4,4 km Ø 250 mm & Ø 200mm

(22)

14

 Sistem Jaringan Air Baku untuk Perdesaan (mata air Leuwidaun)

Sumber air baku untuk sistem regional Cikajang ini akan memanfaatkan keberadaan sumber air dari mata air Leuwidaun yang berada di Desa Simpang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, berada pada ketinggian +1338,70 dpl,

Secara garis besar komponen sistem yang dibutuhkan adalah : - Bangunan penangkap mata air (broncaptering)

- Perpipaan transmisi

- Bangunan reservoir pembagi - Hidran umum

(23)

Gambar 4 Skema Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut

Bangunan Penangkap Air Mata Air Leuwidaun

Q = 20,68 lt/dt + 1340,10 dpl Bak Penyaring + 1291,20 dpl Reservoar Pembagi + 1276,10 dpl Hidran Umum Kp. Cimata Hidran Umum Kp. Cileuyee Hidran Umum Kp. Sirnamukti Hidran Umum Kp. Cijeruk

(24)

16

I. Rencana Anggaran Biaya

Dari hasil perhitungan perkiraan biaya atau rencana anggaran biaya konstruksi untuk lokasi mata air Cira’ab Kecamatan Cilawu adalah sebesar Rp. 6.250.000.000,00 (enam milyar dua ratus lima puluh juta rupiah), sedangkan untuk lokasi mata air Leuwidaun Kecamatan Cikajang adalah sebesar Rp. 1.350.000.000,00 (satu milyar tiga ratus lima puluh juta rupiah).

Hasil perhitungan rencana anggaran biaya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 11 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Lokasi mata air Cira’ab Kecamatan Cilawu

A PEKERJAAN BRONKAPTERING DAN RUMAH POMPA 946,915,996.28 B PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA TRANSMISI 3,342,697,198.00

C PEKERJAAN RESERVOAR 500 M3 820,793,356.00

D PEKERJAAN BANGUNAN RUMAH JAGA, RUMAH PANEL 54,968,217.10

E PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL 512,968,800.00

JUMLAH 5,678,343,567.38 PPN 10 % 567,834,356.74 TOTAL 6,246,177,924.12 DIBULATKAN 6,250,000,000.00

TERBILANG : ENAM MILYAR DUA RATUS LIMA PULUH JUTA RUPIAH

(25)

Tabel 12 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Lokasi mata air Leuwidaun Kecamatan Cikajang

JUMLAH HARGA Rp.

I PEKERJAAN PERSIAPAN 4,500,000.00

II PEKERJAAN PENGADAAN PIPA TRANSMISI DAN ACCESSORIES 595,668,681.00

III PEKERJAAN KONSTRUKSI 575,469,529.25

IV PEKERJAAN JEMBATAN PIPA 51,612,378.00

Jumlah 1,227,250,588.25 PPN.10 % 122,725,058.83 Jumlah 1,349,975,647.08 Dibulatkan 1,350,000,000.00

NO URAIAN PEKERJAAN

Gambar

Tabel 2 Jumlah Pelanggan Air Menurut Klasifikasi Konsumen di Kabupaten Garut
Tabel 4 Potensi Sungai di Kabupaten Garut
Gambar 1 Koordinat Lokasi Sumber Air yang Potensial Untuk Air Baku
Tabel 5 Ringkasan Hasil Pengujian Sampel Bor Tangan Lokasi Cira’ab
+6

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, pembilasan dengan menutup salah satu pintu juga disarankan, karena kecepatan aliran yang terjadi akan lebih besar (Tabel 4-9). Namun demikian, apabila

PENGARUH IMPLEMENTASI ELECTRONIC PROCUREMENT (E- PROC) DALAM PENGADAAN BARANG/ JASA TERHADAP PERWUJUDAN GOOD GOVERNANCE DI BALAI BESAR WILAYAH..

Pelaksanaan kegiatan Pendayaangunaan Teknologi Penjernihan Air untuk Daerah Bencana merupakan program dari dua lemabaga terkait yaitu antara BPPT dengan Pusat Litbang

 Pengambilan keputusan persetujuan terhadap RUU ttg Pencabutan PERPPU dilaksanakan dalam rapat paripurna DPR yang sama dengan rapat paripurna DPR yang tidak

Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan September 2021 disajikan pada Tabel 1, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 2.

1) Menyiapkan kebijakan teknis di Bidang Penyediaan Perumahan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas. 2) Mengumpul data potensi wilayah/kawasan peruntukan

Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan

Biaya transportasi darat dan atau air peserta terdekat dari Provinsi Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung dan Babel menuju tempat pelatihan ditanggung oleh panitia,