• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK AKHLAK SISWA DI SMA NEGERI 2 KOTA BOGOR

Dini Hariani 1) , Ending Bahruddin 2)

Universitas Ibn Khaldun

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com

© 2019 Kresna BIP. e-ISSN 2550-0481

p-ISSN 2614-7254

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Dik irim : 17 Mei 2019 Revisi pertama : 21 Mei 2019 Diterima : 25 Mei 2019 Tersedia online : 31 Mei 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran pendidik an agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor dan juga untuk memperoleh gambaran tentang ak hlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor serta untuk mengetahui bagaimana peranan pendidikan agama Islam dalam membentuk ak hlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor. Penelitian ini telah di lak sanak an pada bulan April-Mei 2019 di SMA Negeri 2 Kota Bogor. Pendek atan yang di gunak an dalam penelitian ini adal a h pendek atan k uantitatif, sedangk an metode peneitiannya adalah menggunak an metode k orelasional desk riftif. Dan untuk tek nik pengambilan sampel nya yaitu randoom sampling. Instrument yang di gunak an adalah angket atau k uisioner, sedangk an tek nik k orelasi yang digunak an adalah product moment. Dan adapun hasil yang di temuk an dalam penelitian ini bahwa terdapat k orelasi yang k urang signifik an antara pendidik an agama Islam dalam membentuk ak hlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor.

Hasil penelitian bahwa nilai r hitung sebesar 0,555, r tabel 0,244 dan termasuk k edalam k ategori sedang (nilai r htung pada rentang 0,400 - 0,700) dengan KD sebesar 30,8%. Karena nilai r hitung > r tabel dengan demik ian dapat di k atak an bahwa Ha di terima dan Ho di tolak , dengan demik ian dapat di tarik k esimpulan bahwa terdapat k orelasi tetapi k urang signifik an antara pendidik an agama Islam dalam membentuk ak hlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor. Dan ini berarti k ontribusi yang di berik an hanya seb e sa r 30,8%, dan 69,2% dipengaruhi oleh fak tor-fak tor lain. Kata Kunci: Pendidik an Agama Islam,

Ak hlak , Siswa

Email: Dinihariani96@gmail.com ¹), rek tor@uik a-bogor.ac.id 2)

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha manusia yang dilakukan secara sengaja dan sadar untuk mengembangkan kepribadian anak didik serta mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat. Pendidikan adalah unsur terpenting dalam mewujudkan manusia seutuhnya, karena maju mundurnya gerak dan kepribadian seseorang secara individu ataupun suatu bangsa kini ataupun yang akan datang amat ditentukan oleh pendidikan.

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan sosial, berakhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Rsulullah Saw. Sementara pendapat para sahabat dan ulama Muslim sebagai tambahan. Maka sebagai disiplin ilmu, pendidikan Isam bertugas pokok mengilmiahkan wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat dalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari para sahaabat dan ulama.

Pada prinsipnya pendidikan memikul amanah pendidikan akhlak sebagai tolak ukur keberhasilan suatu pendidikan. Maka tidaklah mengherankan ketika Nabi Muhammad Saw bersabda:

Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. (HR. Bukhari).

Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad ditegaskan untuk mendidik umatnya agar berakhlak terpuji. Beliau selalu menyampaikan perangai yang terpuji dalam menjaga hubungannya dengan Allah, manusia, bahkan tumbuhan dan hewan sekalipun sehingga tidak heran lagi banyak orang-orang yang memeluk agama Islam karena keindahan akhlaknya.

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pendidikan akhlak dapat dipandang sebagai suatu wadah untuk membina dan membentuk tingkah laku siswa dlam mengembangkan ppengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan pembiasaan (psikomotorik) melalui latihan kejiwaan, kecerdasan, penalaran, perasaan dan sikap.

Hal ini menunjukan bahwa pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting bagi proses pembentukan akhlak individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlakul karimah serta memiliki pemahaman beragama yang tidak hanya dipahami tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menghasilkan lulusan yang bukan hanya sebatas sebagai pengawal moral bangsa akan tetapi mampu bersaing dalam segala aspek kehidupan.

Berdasarkan hal diatas, maka para pelajar harus di didik dan dibekali dengan pendidikan agama Islam agar dapat menampilkan pribadi yang uruh sebagai seorang pelajar yang baik dan terhindar dari tindakan-tindakan amoral yang dapat merugikan diri sendiri serta masyarakat dan berprilaku sesuai dengan ajaran agama Islam.

(3)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitan ini adalah :

1. Bagaimanakah Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor ? 2. Bagaimanakah Akhlak Siswa SMA Negeri 2 Kota Bogor?

3. Bagaimanakah Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitan ini adalah : 1. Untuk menganalisa Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor. 2. Untuk menganalisa Akhlak Siswa SMA Negeri 2 Kota Bogor.

3. Untuk menganalisa Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa SMA Negeri 2 Kota Bogor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi ilmu pengetahuan, minimal hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pendidikan akhlak siswa.

2. Bagi obyek penelitian, dapat dijadikan semangat para siswa supaya menjadi siswa yang bermoral baik dan siap di butuhkan di masyarakat, agama dan bangsa.

3. Bagi penulis, sebagai saran dalam membentuk wawasan kaitannya dengan pendidikan islam dalam mengantisipasi pergaulan bebas dan akibatnya dikalangan masyarakat.

KAJIAN PUSTAKA

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Agama merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan, keyakinan-keyakinan terhadap tuhan dan alam gaib, pengaturan tentang upacara-upacara ritual, serta aturan-aturan dan norma-norma yang mengikat para penganutnya. Al-Qur’an hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber akidah (keimanan), syariah, ibadah, muamalah, dan akhlak sehingga kajiannya berada disetiap unsur tersebut. Akidah (ushuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama. Ibadah muamalah, dan akhlak bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Secara umum agama Islam itu terdiri dari aspek-aspek yang berkaitan dengan keyakinan atau credial, yaitu tata aturan yang mengatur keyakinan seseorang terhadap Allah SWT, disebut aqidah. Kemudian ritual, yakni tata aturan tentang penyembahan terhadap Allah yang mendasarinya disebut syariah, dan norma atau tata hukum yang mengatur hubungan-hubungan antar manusia dengan msnusia dan manusia dengan alam yang sesuai dengan tata keyakinan dan tata peribadatan tersebut di atas, disebut akhlak.

(4)

Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an

Kalam Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada hati Rasulullah anak Abdullah dengan lafadz Bahasa Arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan penunjuknya serta beribadah membacanya.

b. As-sunnah

As-sunnah merupakan sumber hukum kedua yang muttafak (disepakati) setelah Al-Qur’an. Menurut fuqaha sunnah mengandung dua pengertian, pertama ibadah yang bukan wajib (nafal) dan kedua lawan dari bid’ah. Adapun menurut istilah, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Abu Zahra. Sunnah mengandung arti:

هتاريرقتو هلاعفلاو ىبنلا لاوقا Artinya : “ perkataan, perbuatan, dan pengakuan Nabi”.

Dengan demikian apa yang datang dari Nabi berupa perkataan, perbuatan, dan pengakuan Nabi terhadap suatu peristiwa dapat dikatakan sunnah.

Tujuan Pendidikan Agama Islam

Secara umum, tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (GBPP PAI).

Pengertian Akhlak

Akhlak secara etimologi berasal dari kata Khalaqa yang berarti mencipta, membuat, atau menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, adat atau khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi, akhlak (selanjutnya disebut akhlak dalam bahasa indonesia) secara etimologi berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perlaku yang dibuat oleh manusia. Akhlak secara kebahasaan bisa baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya, meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik sehingga orang yang berakhlak berarti orang yang berakhlak baik.

Macam-Macam Akhlak a. Akhlakul Karimah

Akhlakul karimah adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran Allah SWT. Dan juga akhlak yang mulia yang harus dilakukan karena dengan akhlak ini seseorang dapat menjadi manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat. Secara umum, akhlakul mahmuudah ini meliputi akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada kitabullah, akhlak kepada manusia, dan akhlak keada lingkumgan.

(5)

b. Akhlak yang Buruk (Akhlaqul Madzmuumah)

Akhlakul madzmumah adalah akhlak tercela yang harus dihindari karena cepat atau lambat akhlakul madzmumah ini dapat mengantarkan pemiliknya kepada kebinasaan di dunia maupun di akhirat.

Indikator Akhlak Siswa

Pembentukan akhlak dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha pendidikan, latihan, usaha keras dan pembinaan, bukan terjadi dengan sendirinya, atau dengan kata lain sulit bagi seseorang mengaplikasikan suatu perbuatan akhlak tanpa ia mengetahui, memahami, belajar dan berlatih, serta melakukan pembinaan terhadap pembuatan akhlak itu sendiri, melalui suatu proses pendidikan.

Berdasarkan pada berbagai teori tentang akhlak dan pembentukan akhlak yang telah penulis paparkan diatas, dapat dilihat bersama bahwasannya terdapat banyak indikator-indikator dalam pembentukan akhlak, baik dalam berakhlak kepada Allah, berakhlak kepada orang tua, berakhlak kepada sesama, berakhlak kepada guru, maupun akhlak dalam beribadah.

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari data, informasi, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sesuatu yang diteliti sampai dengan menyusun laporan. Jadi, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif, jenis metode penelitian kuantitatif dapat diartikan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Bogor selama kurang lebih 1 minggu dimulai dari bulan April dan berakhir pada awal Mei 2019. Alasan penulis meneliti di SMA Negeri 2 Kota Bogor ini karena letaknya yang sangat dekat dengan rumah, dan juga karena penulis ingin mengetahui apakah di sekolah tersebut pendidikan agama Islamnya mempunyai peranan terhadap pembentukan akhlak siswa atau tidak.

Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya. Dengan demikian dokumentasi merupakan data yang telah tertulis pada lembaga dimana penulisan dilakukan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data primer dan data-data sekunder (pelengkap) uang penulis butuhkan.

(6)

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. wawancara dilaksanakan. Wawancara yaitu penulis melakukan tanya jawab secara langsung (tatap muka) kepada responden. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur.

Menurut Sugiyono, (2017), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara ini ditujukan kepada guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor.

c. Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2017), Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Cara ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yaitu siswa SMA Negeri 2 Kota Bogor.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian

Hasil perolehan nilai dari variabel pendidikan agama Islam (X) dan variabel akhlak siswa (Y) dapat di hitung melalui korelasi product moment adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Angka Indeks Korelasi X dan Y

Responden X Y XY 1 34 71 1156 5041 2414 2 37 70 1369 4900 2590 3 25 63 625 3969 1575 4 34 82 1156 6724 2788 5 33 76 1089 5776 2508 6 30 68 900 4624 2040 7 40 70 1600 4900 2800 8 32 74 1024 5476 2368 9 35 74 1225 5476 2590 10 35 75 1225 5625 2625 11 28 66 784 4356 1848 12 34 79 1156 6241 2686 13 27 77 729 5929 2079 14 37 79 1369 6241 2923 15 36 85 1296 7225 3060 16 35 79 1225 6241 2765 17 32 65 1024 4225 2080 18 35 68 1225 4624 2380 19 27 56 729 3136 1512 20 37 81 1369 6561 2997 21 34 66 1156 4356 2244 22 34 75 1156 5625 2550

(7)

Lanjutan Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Angka Indeks Korelasi X dan Y Responden X Y XY 23 37 84 1369 7056 3108 24 36 77 1296 5929 2772 25 35 74 1225 5476 2590 26 29 71 841 5041 2059 27 30 72 900 5184 2160 28 35 77 1225 5929 2695 29 31 76 961 5776 2356 30 39 85 1521 7225 3315 31 30 70 900 4900 2100 32 26 73 676 5329 1898 33 28 73 784 5329 2044 34 31 73 961 5329 2263 35 36 83 1296 6889 2988 36 34 74 1156 5476 2516 37 35 76 1225 5776 2660 38 35 83 1225 6889 2905 39 34 73 1156 5329 2482 40 38 85 1444 7225 3230 41 34 77 1156 5929 2618 42 30 58 900 3364 1740 43 37 76 1369 5776 2812 44 33 76 1089 5776 2508 45 35 74 1225 5476 2590 46 29 76 841 5776 2204 47 29 70 841 4900 2030 48 31 65 961 4225 2015 49 39 81 1521 6561 3159 50 35 84 1225 7056 2940 51 27 66 729 4356 1782 51 31 83 961 6889 2573 53 40 91 1600 8281 3640 54 32 77 1024 5929 2464 55 39 82 1521 6724 3198 56 27 85 729 7225 2295 57 31 71 961 5041 2201 58 27 60 729 3600 1620 59 31 70 961 4900 2170 60 30 76 900 5776 2280 61 32 85 1024 7225 2720 62 35 69 1225 4761 2415 63 27 68 729 4624 1836 Jumlah ∑X = 2071 ∑Y = 4698 = 68969 = 353528 ∑XY = 155373

(8)

Pembahasan

Dari hasil peneitian di atas data-data yang penulis peroleh adalah dari hasil angket yang di berikan kepada responden yaitu siswa-siswi SMA Negeri 2 Kota Bogor selruh kelas X (MIPA dan IPS) yang berjumlah 63 orang, menggunakan populasi random sampling.

Setelah data-data yang ada diidentifikasi dan dianalisis dapat diketahui bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dapat memberikan peranan yang sangat penting terhadap akhlak siswanya yaitu dapat dibuktikan dengan rumus “r” diperoleh nilai r hitung sebesar 0,555 setelah dikonsultasikan dengan “r” pada taraf signifikasi sebesar 0,224 dan ternyata diketahui bahwa r hitung lebih besar dari pada r tabel. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Terdapat peranan yang signifikan antara pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak siswa SMA Negeri 2 Kota Bogor” diterima, sedangkan hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “Tidak terdapat peranan yang signifikan antara pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak siswa SMA Negeri 2 Kota Bogor” di tolak.

Dari hasil diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam mempunyai peranan yang signifikan dalam membentuk akhlak siswa, walaupun dalam penelitian ini ditemukan data dalam uji koefisien determinasi bahwa kontribusi yang diberikan pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak siswa hanya sebesar 30,8%. Hal ini menunjukan ada faktor lain yang menyebabkan atau mempengaruhi peranan pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak siswa yaitu sebesar 69,2%.

Dalam kajian pustaka, ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi dalam membentuk akhlak siswa yaitu aliran nativisme, aliran empirisme, dan aliran konvergensi. Ketiga faktor inilah yang akan mempengaruhi akhlak seseorang terutama pada anak usia dini. Misalkan siswa tidak di ajarkan untuk membiasakan shalat berjama’ah tetapi di rumah pembiasaan dari keluarga terutama orang tua tidak ada, maka hasil pembelajaran di sekolah pun tersebut tidak optimal. Karena dari rumah siswa tersebut tidak dibiasakan dan tidak diterapkan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan kajian dari bab-bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor dapat dikatakan ke dalam arah positif/cenderung yaitu di karenakan rata-rata siswa sebagian besar dapat dikategorikan bahwa pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor cukup atau sedang. Dengan rata-rata nilai 26 sampai 40. Dan telah diperoleh data-data skor hasil angket variabel X (Pendidikan Agama Islam) yaitu dengan skor jumlah sebesar 2071.

2. Akhlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor dapat dikatakan sangat baik dikarenakan sebagian besar nilai rata-rata akhlak siswa yaitu dengan nilai rata-rata 76 sampai 91. Karena telah di peroleh data-data skor hasil angket variabel Y (siswa) yaitu dengan skor jumlah sebesar 4698.

3. Peranan pendidikan agma Islam terdapat korelasi tetapi kurang signifikan dalam membentuk akhlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor. Pernyataan ini berdasarkan

(9)

hasil perhitungan dengan menggunakan rumus product moment di dapat koefisien korelasi atau nilai r hitungnya sebesar 0,555. Jika nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel yang di dapat sebesar 5% 0,244 dapat ditarik kesimpulan bahwa r hitung > r tabel maka Ha di terima dan Ho ditolak. Dengan demikian terdapat korelasi tetapi kurang signifikan antara pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak siswa di SMA Negeri 2 Kota Bogor.

Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, berikut penulis rumuskan beberapa saran yang perlu diperhatikan lagi dan dilakukan guna perbaikan proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Bogor:

1. Bagi pihak sekolah dan guru tertama kusunya guru pendidikan agama Islam, hendaknya terus memperbaiki dalam hal proses pembelajaran, serta memberikan keteladanan dan contoh yang lebih baik agar nilai akhlak dapat tertanam dalam diri siswa-siswi SMA Negeri 2 Kota Bogor.

2. Bagi peserta didik hendaklah mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dan berakhlak mulia agar menjadi insan kamil dan berbudi luhur.

3. Bagi keluarga dan terutama bagi orang tua hendaklah menanamkan nilai-nilai agama Islam dan memberikan bimbingan pendidikan agama, arahan serta keteladanan bagi anak-anaknya. Dan juga diterapkan serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena orang tua adalah pendidik atau guru paling utama terhadap anak.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Sayuthi. 2002. Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Ali Zainuddin. 2011. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Asdi Rineka Cipta

Barnadib Imam. 1992. Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP

Daradjat Zakiyah. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Darmadi Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: CV. Afabeta

Darmawan Deni. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada hidayatullah Furqan syarief. 2012. Pendidikan Agama Islam, (IPB PRESS, Februari

2012), h. 197

http://repository.unjkt.ac.id/dspace/bitsream/123456789/8422/1/DIDIN-FITK. Di akses pada tanggal 13 Januari 2019, jam 17.05 WIB.

Mahjuddin. 2009. 2009. Akhlak Tasawuf I (Mu’jizat Nabi, Karamah Wali dan Ma’rifah Sufi). Jakarta : Kalam Mulia

Masyhur Kahar. 1994. Membina Moral dan Akhlak. Jakarta : PT Rineka Cipta. Muhaimin. 2012. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nata Abuddin. 2015. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: PT Raja Grafindo Nata Abuddin. 2014. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

(10)

Nurcholish. 2004. Masyarakat Religius. Jakarta: PARAMADINA

Nurdin Indra Fajar. 2015. Jurnal Pendidikan Islam, Volume IV, Nomor 1, Juni 2015/1436. Hal. 160

Ramayulis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Kalam Mulia Ramayulis. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Salim Haitami & Syamsul Kurniawan. 2012. Studi Ilmu Pendidikan Islam. Ar-Ruzz Media

Shaleh Rachman. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Shidiq Sapiudin. 2011. Ushul Fiqh. Jakarta : KENCANA

Subky Badrudin H. 2014. Tafsir II Pendidikan Islam, Depok Indie Publishing

Sudijono Anas. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryana Toto & dkk. 2018. Pendidikan Agama Islam, Bandung: Tiga Mutiara

Taufiq Ahmad. 2010. Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Karakter Berbasis Agama). YUMA PUSTAKA

Umar Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: AMZAH, Agustus 2010), h. 26-27 Zuriah Nurul. 2011. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan  Angka Indeks Korelasi X  dan  Y

Referensi

Dokumen terkait

Dari sekitar 300.000 jenis tanaman yang tersebar di muka bumi ini, masing-masing tanaman mengan- dung satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari bakteri dan jamur (Stro bel

And yet, Katherine Duncan-Jones, in her 1997 Arden edition of the sonnets, refused to let Thorpe stand as the only begetter of his tortuous dedication, suggesting instead that,

Already head and shoulders under the hood, Gray simply turned his head and gave her a dry look.. Brianna bit her lip as she watched

yang nantinya menginkubasi perusahaan pemula dalam industri hilir kelapa sawit dan memberikan layanan bisnis dan teknologi kepada UMKM yang sudah ada. Berperan

Prinsip kerjanya adalah aliran data dari phones (client)/WAP protokol, akan mengirim encoded request, protokol gateway akan mentranslasikan request dari WAP protokol yang

Individu atau beberapa anggota kelompok usaha dapat terdaftar secara legal dan memperbolehkan mereka membuat profit Kelompok usaha sepakat bahwa Individu atau beberapa anggota

Pilih sumber data yang akan dibuat query dengan memilih nama tabel atau nama query pada kotak Tables/Queries sehingga akan tampak field-field yang ada pada kotak Available

1) Adanya dukungan Pemerintah Kabupaten Maros di bidang Komunikasi dan Informasi melalui Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan