• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (SIG) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial merefrensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi. [1]

Sistem Informasi Geografis dapat di implementasikan pada semua bidang termasuk bidang permerintahan, termasuk dala bidang pajak.

Sejak tahun 2002 pemerintah telah melakukan langkah – langkah pembaharuan serta penyempurnaan kebijakan dan adminstrasi perpajakan. Reformasi dibidang pengawasan dan penggalian potensi dilakukan melalui suatu metode yang terstruktur terukur, sistematis, standart dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode pengawasan dan penggalian potensi tersebut telah dikembangkan dan mencakup pembuatan mapping, profil Wajib pakal dan benchmarking.

Pada Tahun 2013-2014, secara bertahap Pemerintah Provinsi akan menyerahkan pengelolaan objek pajak kepada Pemerintah Daerahnya. Menurut Rachmat Soemitro “Pajak ialah iuran rakyat kepada negara (peralihan kekayaan dari sector swasta ke sektor publik) berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat imbalan

(2)

yang secara langsung dapat ditunjukan, yang digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai tujuan yang ada dalam bidang keuangan negara”… [2]. Mengingat betapa pentingnya pajak maka Pemerintah memerlukan sarana untuk mengontrol objek pajaknya dengan baik.

Kota Semarang menjadi salah satu daerah atau kota yang berpotensial memiliki nilai pajak yang cukup besar. Karena Kota Semarang merupakan salah satu kota besar yang juga merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Selain itu posisinya cukup strategis dan sering dijadikan Kota Taransit. Memanfaatkan letaknya yang strategis inilah bisnis perdagangan dan industry jasa yang ada di Kota Semarang terus ditingkatkan secara intensif oleh Pemerintah Daerah. Di samping itu, perkembangan sektor industri dan jasa di Kota Semarang yang makin tinggi dari tahun ke tahun menjadikan Kota Semarang sebagai salah satu kota yang potensial.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gayamsari merupakan salah satu Kantor Pelayanan Pajak yang ada di Semarang dan seperti halnya di Kantor Pelayanan Pajak yang lain di KPP Pratama Gayamsari belum memiliki Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi yang dimiliki KPP Pratama Gayamsari hanya dapat menampilan data dalam bentuk tabel. Dan belum adanya Sistem Informasi Geografis di KPP Pratama Gayamsari mempersulit petugas dalam menentukan lokasi dan jarak guna melakukan pengawasan dan penggalian potensi pajak. Serta belum ada informasi yang dapat diakses secara cepat tentang informasi pajak dalam bentuk peta.

Dengan aplikasi GIS/SIG KPP Pratama Gayamsari akan dapat menampung data-data, yaitu data gabungan dari database objek pajak, peta kab/kota, kecamatannya, kelurahannya sampai dengan persil dan foto bangunan. Tentu saja ini sangat bagus karena data tidak hanya mendapatkan laporan berupa teks atau table saja, tetapi disertai lokasi dan

(3)

gambar objek pajak. Selain itu dapat mencari rute terpendek untuk melakukan survey terhadap wajib pajak.

Dari uraian diatas penulis bermaksud membuat tugas akhir dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA GAYAMSARI SEMARANG”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pembuatan skripsi ini sebagai berikut 1. Bagaimana membangun sebuah aplikasi Sistem Informasi

Geografis secara sistematis dan efisien berbasis web..

2. Bagaimana melakukan pemetaan terhadap wajib pajak untuk melakukan pengawasan dan penggalian potensi wajib pajak.. 3. Mencari rute terpendek untuk survey data wajib pajak.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah sebagai berikut

1. Wilayah studi kasus dalam pendataan Wajib Pajak berada di daerah wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gayamsari meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Pedurungan

2. Sistem ini dirancang untuk dapat menyajikan data dalam bentuk peta, serta menanggapi penyimpanan data

3. Data yang ditampilkan berupa data Wajib Pajak meliputi NIK, Nama, Alamat, Keterangan yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Pribadi dan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Gayamsari

(4)

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Terciptanya sebuah Sistem Informasi Geografis yang mengintegrasikan operasi umum basis data berupa query dengan kemampuan visusal yang dimiliki pemetaan.

2. Tersedianya gambaran umum potensi perpajakan dan keunggulan fiskal di wilayah kerja KPP guna pengamanan penerimaan pajak dan juga tersedia informasi untuk tindak lanjut penggalian potensi pajak.

3. Menyediakan informasi rute terpendek kepada petugas untuk survey data wajib pajak

1.5. Manfaaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh melalui penelitian ini antara lain yaitu: 1. Bagi mahasiswa penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

penelitian sejenis mengenai Perancangan Sistem Informasi Geografis

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

a. Diharapkan dapat membantu mengetahui besarnya potensi pajak dan keunggulan fiskal diwilayah kerja KPP

b. Membantu pinpinan dalam memutuskan tindak lanjut penggalian potensi pajak

(5)

5

2.1. Tinjauan Studi

Berikut beberapa penelitian yang berkaitan dengan Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan suatu wilayah:

1. Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Semarang ditulis oleh Ambrina Kundyanirum, Jurusan Teknik Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Dalam jurnal ini menjelaskan belum adanya sistem informasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah yaitu informasi melalui internet yang berbasis peta tentang potensi wisata yang dimiliki berbagai daerah. Saat ini informasi peta yang diperoleh masih manual dalam bentuk kertas biasa, meskipun ada yang ditampilkan melalui web browser, tetapi masih ada yang hanya sebatas tampilan gambar dan legendanya saja tanpa menyertakan database yang menunjukkan atribut dari setiap objek yang ada dalam peta tersebut. Hal ini mengakibatkan peta yang dibaca kurang memberikan informasi objek peta yang lengkap dan sulit untuk di perbaharui data objeknya. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem identifikasi lokasi-lokasi wisata yang dapat memberikan informasi berbasis web yang mudah dicerna dan saling terintegrasi baik bagi masyarakat, investor yang ingin mengembangkan atau pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan.

Model pengembangan sistem diperlukan sebagai metode, best practices, deliverables, dan alat otomasi yang digunakan stakeholder untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi dan perangkat lunak.

(6)

Proses perangkat lunak terdapat beberapa tahap, yang dimana pembuatannya harus dapat disederhanakan agar mudah dimengerti semua orang, sehingga dalam proses kerja pembuatan suatu sistem dapat terkoordinir dengan baik. Terdapat beberapa beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak diantaranya metode waterfall dan metode increment .

Dari hasil pengujian dan analisis aplikasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Semarang maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Semarang bermanfaat untuk mengetahui letak lokasi wisata, penginapan, restoran, tempat ibadah, pusat oleh-oleh dan event yang ada di kota Semarang.

2. Berdasarkan pengujian terhadap sistem informasi yang dibuat, seluruh fungsi menu yang ada dalam sistem informasi tersebut telah berhasil sesuai dengan fungsinya.

3. Pengujian yang telah dilakukan terhadap sistem dalam penentuan koordinat lokasi berdasarkan kategori pilihan yang diinginkan. Kategori pilihannya ada 6, obyek wisata, penginapan, restoran, tempat ibadah, pusat oleh-oleh dan terakhir event.

2. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Geografi Penyebaran Pajak Bumi Dan Bangunan Daerah Kecamatan Palmerah Jakarta Barat Pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ditulis oleh Raditia R.P, Bimo A.P, M. Andreu Janumawaddah, Jurusan Teknik Informatika, Binus, Jakarta

Dalam penelitian ini membahas tentang kota Jakarta pada khususnya Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat merupakan daerah yang memiliki potensi nilai Pajak Bumi dan Bangunan

(7)

yang cukup besar. Mengingat pentingnya penggunaan Pajak Bumi dan Bngunan dibutuhkan suatu sistem yang mempermudah Direktorat Jendral Pajak untuk memantau penyebaran Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah tersebut.

Dengan Sistem Informasi Geografis dikembangkanlah sebuah sistem yang dapat menampilkan informasi – informasi dalam pemantauan penyebaran PBB di Kecamatn Palmerah, Jakarta Barat,

Metode yang digunaan adalah Metode Analisis, Metode perancangan, Metode pengembangan.

3. Geographical Information System of Tax Object (Internal Revenue Case Study Pratama Tasikmalaya), ditulis oleh Santiko Taruna Jaya, UNIKOM, Bandung

Masalah dalam penelitian ini belum adanya system informasi geografis di kntor Peayan Pajak Pratama Tasikmalaya yang mempersulit petugas dalam menentukan lokasi dan jarak penagihan pajak dari rumah kerumah.

System informasi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi pada Kantor pajak pratama Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi literature. Teknik analisis data menggunakan model incremental yang dikembangkan dari model waterfall .

Informasi yang ditampilkan berupa NOP, Nama, Alamat, Luas Bumi, Luas Bangunan, Nilai PBB, tagihan, No KTP, jatuh tempo.

2.2. Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut :

(8)

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” [3].

Menurut Gordon B. Davis, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai niai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan yang sekarang atau keputusan –keputusan yang akan datang. [4]

2.3. Sistem Informasi Geografis

Bernhardsen, 2002 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai system komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. System ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak computer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. [5]

Sedangkan menurut Murai, mengartikan SIG sebagai system informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. [5]

2.3.1 Komponen Sistem Informasi Geografis 1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan

(9)

yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat.

Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Adapun pembagian berdasarkan prosesnya terdiri dari input data, pengolahan data dan output data:

a. Input Data : mouse, digitizer, scanner.

b. Pengolahan data : hardisk, processor, RAM, VGA Card. c. Output data : plotter, printer, screening

Gambar 1 : Perangkat keras yang digunakan dalam SIG

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem Operasi, yaitu program yang berfungsi mengatur semua sumber daya dan tata kerja computer. Menyediakan fasilitas – fasilitas dasar yang dapat digunakan program aplikasi untuk menggunakan perangkat keras yang terpasang dalam computer dan menyediakan interface (tampilan) yang memungkinkan pengguna mengatur setting (nantinya akan digunakan oleh program aplikasi yang bekerja pada system

(10)

operasi tersebut) misalnya windows 98, windows xp, windows vista, windows 7, dan lain – lain.

b. Software sistem informasi geografis, yaitu software yang digunakan untuk membuat aplikasi khusus mengenai geografi seperti penentuan lintang bujur dan lintang selatan, lokasi, dan lainnya. Biasanya digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Software Sistem Informasi Geografis terbagi menjadi 2, yaitu software Sistem Informasi Geografis berbasis web dan software sistem informasi geografi berbasis desktop.

a. Sistem informasi geografis berbasis web : google maps, google maps API, arcIMS, map info dan map server. b. Sistem informasi geografis berbasis desktop : map info,

Quantum GIS dan arcGIS. 3. Data dan Informasi

Sistem Informasi Geografis dapat dikumpulkan berupa data - data yang diolah menjadi informasi yang diperlukan baik secara langsung mengimportnya dari perangkat lain. Pada prinsipnya terdapat dua jenis data yang mendukung Sistem Informasi Geografis

1. Data Spasial

Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. Data spasial yang berupa lokasi eksplisit suatu geografi yang di set ke dalam bentuk koordinat.

(11)

2. Data Non Spasial (Atribut)

Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana table tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

3. Manajemen

Manusia merupakan inti elemen dari Sistem Informasi Geografis karena manusia adalah perencana dan pengguna dari Sistem Informasi Geografis. Pengguna Sistem Informasi Geografis mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

Gambar 2 : Pengorganisasian data

Sistem Informasi Geografis berhasil dengan baik jika dikerjakan oleh orang yang memiliki keahlian yang baik, dalam hal ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut kedalam sebuah system basis data sedemikian rupa sehingga data spasial mudah

(12)

dicari, diupdate dan diedit untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.3.2 Model Data Spasial

Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi salah satu sarana penyampaian informasi. Terutama untuk informasi-informasi yang berhubungan dengan data spasial. Sistem informasi tersebut telah dan sedang dikembangkan oleh pemerintah-pemerintah dibanyak daerah di Indonesia contohnya SIG Potensi daerah, untuk menampilkan potensipotensi daerah diberbagai bidang antara lain ekonomi sosial dan budaya didaerah tersebut untuk menarik investor. Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi tinggi seperti Global Positioning Sistem (GPS), remote sensing dan total station, telah membuat perekaman data spasial digital relatif lebih cepat dan mudah. Kemampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi.

Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya mineral, social dan ekonomi, dan lain - lain.

(13)

Data spasial memiliki pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, objek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Karakteristik utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya untuk berbagai kepentingan. Selain itu juga ditujukan sebagai salah satu elemen yang kritis dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan perkiraan hampir lebih dari 80% informasi mengenai bumi berhubungan dengan informasi spasial . [6]

Terdapat dua pendorong utama dalam pembangunan data spasial. Pertama adalah pertumbuhan kebutuhan suatu pemerintahan dan dunia bisnis dalam memperbaiki keputusan yang berhubungan dengan keruangan dan meningkatkan efisiensi dengan bantuan data spasial. Faktor pendorong kedua adalah mengoptimalkan anggaran yang ada dengan meningkatkan informasi dan sistem komunikasi secara nyata dengan membangun teknologi informasi spasial. [7]. Didorong oleh factor – factor tersebut, maka banyak negara, pemerintahan dan organisasi memandang pentingnya data spasial, terutama dalam pengembangan informasi spasial atau yang lebih dikenal dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuannya adalah membantu pengambilan keputusan berdasarkan kepentingan dan tujuannya masing-masing, terutama yang berkaitan dengan aspek keruangan. Oleh karena itu data spasial yang telah dibangun, sedang dibangun dan yang akan dibangun perlu diketahui keberadaanya. Sumber data spasial terdiri dari :

a. Citra Satelit

Satelit menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. Umumnya di aplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang sanggup

(14)

merekam hingga dibawah permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan, dan aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi.

b. Peta Analog

Peta analog merupakan bentuk lama dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data. c. Foto Udara

Pengambilan data foto udara dengan menggunakan pesawat udara. Foto udara merupakan merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit.

d. Data Tabular

Data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel.

e. Data Survei (Pengamatan di Lapangan)

Data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan dilapangan. Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut. Informasi lokasi yaitu informasi yang berisikan tentang letak suatu tempat. Contoh dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos. Sedangkan contoh dari informasi atribut adalah informasi tentang lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi proyeksi.

Dalam sistem informasi geografis data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu :

a. Model Data Vektor

Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan dan berbasiskan pada titik (point) dan nilai

(15)

koordinat (x,y) untuk membangun objek spasialnya. Objek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Titik (point)

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dan lain - lain. 2. Garis (line)

Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. Contoh : Jalan, Sungai, dan lain - lain.

3. Area (Poligon)

Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau, Persil Tanah, dan lain - lain. b. Model Data Raster

Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi. Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital Elevatin Model) dan model permukaan digital (DTM-Digital Terrain Model). Model raster memberikan informasi spasial terhadap permukaan di bumi dalam bentuk gambaran yang di generalisasi. Representasi dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau piksel yang membentuk grid yang homogen. Pada setiap piksel mewakili setiap obyek

(16)

yang terekam dan ditandai dengan nilai-nilai tertentu. Secara konseptual, model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.Karakteristik utama data raster adalah bahwa dalam setiap sel/piksel mempunyai nilai. Nilai sel/piksel merepresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu kategori. Nilai sel/piksel dapat meiliki nilai positif atau negatif, integer, dan floating point untuk dapat merepresentasikan nilai continuous. Data raster disimpan dalam suatu urutan nilai sel/piksel.

2.3.4 SIG Berbasis Web

Sistem Informasi Geografis telah berkembang dari segi keragaman aplikasi dan juga media. Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web SIG. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan informasi geografis [8] Sebagai contoh adalah adanya peta online interaktif sebuah kota, yang memudahkan pengguna dalam mencari informasi geografis terkini yang terdapat pada kota tersebut, tanpa mengenal batas lokasi geografis pengguna.

Pada aplikasi SIG berbasis web, terdapat beberapa komponen yang saling berinteraksi. Komponen-komponen tersebut bisa saja terdapat pada beberapa lokasi pada jaringan. Oleh karena itu pada SIG berbasis web, diperlukan adanya server.

(17)

Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah sistem Web SIG. Di sisi klien terdapat aplikasi dengan menggunakan web browser (Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer) yang berkomunikasi dengan server sebagai penghubung dengan data yang tersedia (pada database). Komunikasi dilakukan dengan melalui web protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).

Komponen yang berhubungan dengan GIS yang tidak terdapat pada sisi klien dinamakan server side GIS component. Pada sisi ini, terdapat Web server yang bertugas untuk merespons proses permintaan dari klien [9]. Respons tersebut dapat berupa meneruskan permintaan klien ke komponen server side GIS lainnya. Untuk selanjutnya melakukan koneksi ke spatial database dan mengabulkan permintaan query dari klien. Hasil query tersebut dapat dikembalikan ke komponen server side GIS, untuk diteruskan ke web browser yang terdapat pada sisi klien.

Dewasa ini terdapat banyak aplikasi web GIS pada jaringan internet. Hal ini dipengaruhi oleh makin berkembangnya web programming, dan adanya peluang-peluang komersial yang dapat dimanfaatkan. Berikut adalah beberapa contoh web GIS atau peta online.

1. Yahoo Maps 2. Live Search Maps 3. Map Quest

4. Google Maps

5. Microsoft Visual Earth

2.4. SIG Berbasis Web Dengan Google Maps

2.4.1. Pengenalan Kerja Google Maps

Google Maps adalah layanan mapping online yang disediakan oleh google. Pada situs tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah di bumi. Layanan ini dapat diakses melalui

(18)

Layanan ini interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah tingkat zoom, serta mengubah tampilan peta.

Gambar 4 : Tampilan Google Maps

Fasilitas yang terdapat pada Google Maps antara lain adalah menjelajah peta; mencari lokasi tertentu, seperti hotel, tempat hiburan, lokasi bisnis; dan menghitung rute dalam berkendara. Pada fasilitas menghitung rute, dapat dilakukan dengan memasukkan kata kunci pada box pencarian yang ditunjukkan oleh huruf A pada gambar 2.4.

Notasi huruf B menunjukkan fasilitas zoom yang berfungsi untuk mengubah fokus. Terdapat 24 tingkatan zoom yangdapat dipilih dengan cara menekan tombol plus/minus, atau dengan menggeser tombol yang terdapat di antara tanda plus/minus. Tampilan zoom pada Google Maps dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi dapat dilihat pada gambar 2.5 (tertinggi) dan gambar 2.6 (terendah).

(19)

Gambar 5 : Tampilan Google Maps Zoom Tertinggi

Gambar 6 : Tampilan Google Maps Zoom Terendah

Google Maps menyediakan beberapa mode pada tampilan petanya. Pada gambar berikut, dapat dilihat tampilan dengan mode map.

(20)

Gambar 7 : Tampilan Peta pada Google Maps

Mode map merupakan bentuk peta dasar, yang didalamnya terdapat informasi mengenai nama jalanan, sungai, danau, dan lain-lain. Namun untuk dibeberapa lokasi fitur ini belum tersedia karena terbatasnya database. Selain itu juga terdapat beberapa mode lain, yaitu:

Sattelite: Menampilkan gambar muka bumi di seluruh lokasi di dunia yang

diambil dari satelit atau pesawat udara.

(21)

Traffic: Menampilkan informasi mengenai keadaan lalu lintas dengan indikator warna merah, kuning, dan hijau (hanya tersedia di beberapa kota di negara Amerika Serikat).

Gambar 9 : Tampilan Traffic pada Google Maps

2.4.2. Cara Kerja Google Maps

Google Maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, database, serta obyek-obyek yang interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript dan AJAX, dan beberapa bahasa pemrograman lainnya.

Gambar-gambar peta yang muncul pada layar merupakan hasil komunikasi dari pengguna dengan database pada web server google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta.

Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam suatu database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian- bagian gambar map merupakan gabungan dari gambar-gambar yang berukuran 256 x 256 pixel.

Tiap-tiap 256 x 256 tile mewakili gambar tertentu dalam longitude , latitude dan zoom level tertentu. Informasi -informasi tersebut dirangkum dalam alamat URL dari tile. Sehingga untuk menampilkan peta suatu daerah tertentu, dapat dilakukan dengan mengirimkan URL tile yang diinginkan.

(22)

Contoh alamat URL tile yang dikirim sebagai permintaan adalah sebagai berikut:

http://mt.google.com/mt?v=.1&x={x tile index}&{y tile index}=2&z

2.4.3. Google Maps Application Programing Interface (API)

Bahasa pemrograman dari Google Maps yang hanya terdiri dari HTML dan Javascript, memungkinkan untuk menampilkan Google Maps di website lain. Kostumisasi dari aplikasi ini dimungkinkan dengan disediakannya client-side scripts dan server-side hooks.

Google Maps Application Programming Interface (API) merupakan suatu fitur aplikasi yang dikeluarkan oleh google untuk memfasilitasi pengguna yang ingin mengintegrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan data point milik sendiri. Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat di-embed pada web site eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu, diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh google untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps dapat mengenali.

Google Maps API telah menyediakan template dasar yang dapat digunakan oleh pengguna untuk dikembangkan lebih lanjut:

Baris kode di atas memiliki dasar HTML yang ditandai dengan bagian <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">. Sedangkan Google Maps API key merupakan bagian yang diberi warna terang pada gambar diatas. Selain itu juga terdapat bahasa Javascript dengan syntax-syntax Google pada bagian <head>. Didalam bagian javascript dapat ditulis kode untuk mengkostumisasi peta. Pada kode diatas terdapat bagian

var map = new

GMap2(document.getElementById("map"));

map.setCenter(new GLatLng(37.4419, -122.1419), 13);

(23)

new Gmap2 adalah bagian dimana Google Maps dibentuk sedangkan map.setCenter adalah fungsi untuk memfokuskan titik tertentu pada bagian tengah map. Titik yang dimaksud adalah yang memilki longitude dan latitude seperti yang dispeifikasikan dengan fungsi new GlatLng(37.4419, -122.1419) dimana 37.4419 merupakan titik latitude dan -122.1419 merupaka titik longitude. Selain koordinat, tingkat zoom juga dapat ditentukan; pada kode diatas ditujukan dengan angka 13.

Javascript digunakan untuk menangani interaksi dengan server, sedangkan untuk layout tampilan dilakukan dengan HTML:

<body onload="load()" onunload="GUnload()">

<div id="map" style="width: 500px; height: 300px"></div> </body>

Dimana perintah tersebut akan membuat suatu kotak berisi peta yang berukuran 500 x 300 pixel.

Seiring perkembangannya, terdapat fitur yang sangat memudahkan bagi para pengguna GoogleMaps API, yaitu geocode alamat, yang memungkinkan pengguna untuk mencari tahu angka suatu koordinat. Hal ini berguna apabila akan memasukkan titik koordinat ke dalam suatu program.

2.5. Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi baik darat maupun laut pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi, memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya, membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti, menyajikan data tentang potensi suatu wilayah, alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan, alat untuk menjelaskan rencana-rencana

(24)

yang diajukan, alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

2.5.1. Jenis Peta

Berdasarkan jenisnya, terdiri dari :

1. Peta Hidrologi ; informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigsi pelayaran. 2. Peta Geologi : informasi tentang geologi suatu daerah.

3. Peta Kadaster : memuat informasi tentang kepemilikan tanah. 4. Peta Irigasi : informasi tentang jalur irigasi pada suatu daerah. 5. Peta Jalan : informasi tentang jalur jalan pada suatu daerah.

6. Peta Kota : informasi jaringan transportasi, drainage, sarana kota, dan lain-lain.

7. Peta Teknis : memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi yang mencakup kawasan tidak luas.

8. Peta Topografi : memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta infromasi ketinggiannya menggunakan garis kontur.

Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Walaupun peta topografi memetakan tiap interval ketinggian tertentu, namun disertakan pula berbagai keterangan pula yang akan membantu untuk mengetahui secara ljauh mengenai daerah permukaan bumi yang terpetakan tersebut keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.

(25)

Gambar 10 : Contoh Peta Topografi

2.6. Basis Data

2.6.1. Pengertian Basis Data

Basis data dalah kumpulan bersama dari data – data logikal yang saling terkait, dan deskripsi dari data tersebut, dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi [10].

Menurut Mc Leod, basis data adalah kumpulan data computer yang terintegrasi, diatur, dan disimpan berdasarkan suatu cara yang memudahkan pengambilan keputusan. Basis data merupakan suatu gudang data tunggal dan besar yang disharing dan dapat digunkan secara simultan oleh banyak department dan banyak user. [11]

Menurut Andi & Madcoms, basis data adalah sekumpulan informasi yang disimpan dalam computer secara sistematik dan merupakan sumber informasi yang dapat diperiksa menggunakan suatu program computer. [12]

(26)

2.6.2. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah sebuah perangkat lunak yang memungkinkan user untuk menentukkan, menciptakan, memelihara akses ke basis data. [10]

Contoh DBMS adalah Oracle, SQL Server 2000/2003, Ms Access, MySQL dan sebagainya. Sebuah DBMS menyediakan fasilitas – fasilitas berupa :

1. Data Definition Language (DDL) yang memungkinkan user menentukkan basis data, misalnya jenis data, struktur data, dan batasan – batasan pada data yang hendak disimpan dalam basis data. 2. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan user

untuk memasukkan, mengupdate, menghapus, men-retrieve data dari basis data.

3. Akses terkontrol ke basis data yang memungkinkan user untuk mengontrol basis data. Contohnya Sistem keamanan yang mana mencegah user yang tidak berhak untuk akses data, system terintegrasi yang mana memelihara konsistensi data yang tersimpan, sistem control kongruen yang mana memperbolehkan akses bersama terhadap basis data, sistem control pengembalian data yang mana dapat mengembalikan data ke keadaan sbelumnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak.

2.6.3. Relasi Basis Data (Relational Database)

Relational Database merupakan kumpulan table – table dimana masing – masing table memiliki sebuah nama yang unik. Setiap relation memiliki properti – property sebagai berikut [10]:

1. Sebuah relation memiliki sebuah nama yang berbeda dari nama lainnya.

2. Setiap sel pada relation hanya berisi satu nilai saja. 3. Setiap atribut memiliki nama yang berbeda.

(27)

5. Setiap tuple adalah unik, tidak ada dupliaktnya. 6. Urutan atribut tidaklah penting.

7. Secara teori, urutan tuple tidaklah penting. 2.6.4. Database Lifecycle (DBLC)

Siklus Basis Data (DBLC) didefinisikan sebagai tahapan yang terlibat dalam mendapatkan semua jenis database. DBLC tidak pernah berakhir karena database pemantauan, modifikasi, dan pemeliharaan merupakan bagian dari siklus hidup, dan kegiatan ini terus berlanjut lama setelah database telah dilaksanakan. Adapun siklus tahapan DBLC adalah sebagai berikut :

Gambar 11 : Gambar Siklus Basis Data (DBLC) 1. Requirements Analysis

Requirements analysis merupakan tahap pertama dan paling penting dalam siklus hidup database. Tahap ini melibatkan nilai kebutuhaninformasi dari suatu organisasi sehingga basis data dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Logical Design

Selama bagian pertama dari Logical Design, model Konseptual dibuat berdasarkan penilaian kebutuhan dilakukan di tahap pertama. Sebuah model konseptual biasanya hubungan entitas (ER) diagram yang

(28)

menunjukkan tabel, field dan primary key dari basis data serta bagaimana tabel saling terkait satu sama lain. Tabel dalam diagram 3. ER tersebut kemudian di normalisasi. Proses normalisasi

menyelesaikan masalah yang terkait dengan desain database, sehingga data dapat diakses dengan cepat dan efisien.

4. Physical Design

Tahap physical design hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk memaksimalkan efisiensi basis data. Memanipulasi elemen desain database tertentu dapat mempercepat dua operasi paling lambat dalam RDBMS (Relational Database Management System), yang mengambil dan menulis data ke basis data.

5. Implementation

Pendefisian database secara konseptual, eksternal dan internal serta mengimplementasikan kedalam aplikasi software. Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan

pekerjaan sistem. Pemrosesan dari penulisan definisi basis data secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file basis data yang kosong, dan implementasi aplikasi software.

6. Monitoring, Modification dan Maintenance

Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software Selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan memelihara database. Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi. Modifikasi dan pengaturan kembali basis data mungkin diperlukan dari waktu kewaktu.

2.6.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model data untuk menjelaskan hubungan antara data dalam basis data berdasarkan objek – objek dasar data yang memiliki hubungan antar relasi. ERD menggambarkan hubungan antara

(29)

objek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan deskripsi objek data. [13]

ERD menggunakan sejumlah notasi untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya ada tiga macam simbol yaitu:

1. Entitas (Entity)

“Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks system yang akan dibuat. Entitas digambarkan dengan empat persegi panjang dan didalamnya dicantumkan nama entitasnya” [14]

2. Atribut

“Atribut adalah identitas atau karakteristik yang melekat pada entitas. Isi atribut mempunyai atribut yang dapat mengidentifikasikan entity satu dengan yang lain, atribut diwakili oleh symbol ellips dan didalamnya ditulis nama atributnya”. [14] 3. Hubungan (Relational)

“Hubungan (Relational) adalah hubungan antara entitas pada himpunan entitas yang satu dengan entitas pada hubungan yang lain. Hubungan digambarkan dengan intan (Diamond) atau belah ketupat dan nama hubungan dapat ditulis didalam intan”. (Gardon B.Davis, 1998).

4. Derajat Relasi (Cardinality)

Derajat Relasi atau Cardinality adalah hubungan maksimum yang terjadi antara satu system dengan entitas yang lain. Dalam derajat relasi ada tiga hubngan yaitu :

a. Satu ke satu (one to one)

Satu entitas hanya memiliki satu hubungan dengan entitas yang lainnya.

(30)

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Entitas memiliki hubungan lebih dari satu dengan entitas yang lain.

c. Banyak ke banyak (many to many)

Banyak entitas memiliki banyak hubungan dengan entitas yang lain.

2.7. Software Pengembang

2.7.1. Adobe Dreamweaver CS 3

Adobe Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendisain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Adobe Dreamweaver banyak digunakan oleh web designer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver yang mampu meingkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun dalam membangun suatu situs web.

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems, yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir 60

Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems, yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam Adobe Creative Suite 5 (sering disingkat Adobe CS6).

Adobe Dreamweaver merupakan salah satu aplikasi paling populer yang digunakan untuk membangun website. Adobe Dreamweaver memberikan fasilitas pengeditan HTML secara visual. Aplikasi ini menyertakan berbagai fasilitas dan teknologi pemrograman web terkini, seperti HTML, CSS, dan Javascript. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan Javascript, XML, dan dokumen teks lainnya

(31)

secara langsung. Aplikasi ini juga mendukung pemrograman Script Server Side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP).

2.7.2. Adobe Photoshop

Adobe photoshop merupakan aplikasi untuk desain grafis. Aplikasi ini berfungsi untuk mengunggah gambar atau foto menjadi seperti yang diinginkan. Adobe Photoshop banyak sekali digunakan dalam pengolahan gambar, teks maupun dalam pembuatan button, karena dapat memberikan efek-efek yang dinamis secara praktis. Hasil pengolahan dari photoshop banyak digunakan dalam halaman-halaman web.

2.7.3. HTML

Hypertext Markup Language merupkan standar bahasa yang digunakan untuk menampilkan dokumen web, yang bisa dilakukan dengan HTML, yaitu:

a. Mengontrol tampilan dari web page dan content-nya.

b. Mempublikasikan dokumen secara online sehingga bisa diakses dari seluruh dunia.

c. Membuat online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi secara online.

d. Menambahkan objek-objek, seperti image, audi, video, dan juga java applet dalam dokumen HTML.

Command HTML biasanya disebut TAG. TAG digunakan untuk menentukan tampilan dari dokumen HTML.

<BEGIN TAG> </END TAG>

Contoh: Setiap dokumen HTML diawali dan diakhiri dengan tag HTML. <HTML>

. . . </HTML>

(32)

Tag tidak case sensitive. Jadi, bisa digunakan <HTML> atau <html> keduanya untuk menghasilkan output yang sama. Bentuk dari tag HTML sebagai berikut:

<ELEMENT ATTRIBUTE = value> Element - nama tag

Attribute - atribut dari tag Value - nilai dari atribut. Contoh:

<BODY BGCOLOR=lavender>

BODY merupakan elemen, BGCOLOR (Background) merupakan atribut yang memiliki nilai lavender.

Untuk memulai bekerja dengan HTML, bisa menggunakan editor Note Pad atau editor lainya.

2.7.4. PHP

PHP (Hypertext Processor) adalah bahasa pemrograman scripting sisi server (server-side), bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen HTML secara on-the-fly. PHP merupakan interpreter yang dapat dieksekusi sebagai program CGI untuk server web. PHP merupakan bahasa script, selain paling popular di lingkungan programer, pengembang web, di lingkungan server web apache.

Kelebihan script program menggunakan PHP antara lain:

a. Web server pendukung PHP banyak ditemukan di mana-mana, mulai dari IIS sampai dengan apache, dan konfigurasinya pun relatif mudah.

b. Pengembangannya mudah karena banyaknya milis-milis dan developer pengembang.

c. Referensi yang merujuk PHP banyak ditemukan, sehingga mudah untuk dipahami.

(33)

d. Merupakan bahasa open source yang dapat dioperasikan di berbagai sistem operasi, juga dapat dijalankan secara run time melalui console dan dapat menjalankan perintah-perintah sistem. 2.7.5. MySQL

MySQl merupakan software system management database yang sangat popular di kalangan programer web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan perl. Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi windows. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan database yang digunakan oleh situs-situs terkemuka di internet untuk menyimpan data.

2.7.6. Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web, sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Sama halnya dengan styles, dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antarparagraf, spasi antarteks, marjin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan pengguna untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

(34)

2.7.7. JavaScript

JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sering dipakai dalam pembuatan perangkat lunak.

JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dahulunya dinamai “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerja sama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995.

Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka, yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana daripada bahasa pemrograman C++.

JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan di sisi klien. Jika berbicara dalam konteks web, sederhananya, dapat dipahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.

Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan (embedded). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati bjek tertentu, dan lain lain.

JavaScript bekerja pada sisi browser. Maksudnya begini: untuk menampilkan halaman web, user menuliskan alamat web pada address bar url. Setelah itu, browser “mengambil” file html (dengan file JavaScript

(35)

yang melekat padanya jika memang ada) ke server yang beralamat di URL yang diketikkan oleh user. Selesai file diambil, file ditampilkan pada browser. Nah, setelah file JavaScript berada pada browser, barulah script JavaScript tersebut bekerja.

2.7.8. Web Browser

Penjelajah web atau biasa disebut web browser, disebut juga sebagai perambah atau peramban, adalah perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Penjelajah web yang populer adalah Google Chrome, Opera, dan Mozilla Firefox. Penjelajah web adalah jenis agen pengguna yang paling sering digunakan. Web sendiri adalah kumpulan jaringan berisi dokumen dan tersambung satu dengan yang lain, yang dikenal sebagai World Wide Web.

Adapun untuk lebih jelasnya tentang beberapa istilah yang sering muncul pada saat menggunakan web browser dapat diperhatikan pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1 Istilah Web Browser

Website

Halaman-halaman web saling terhubung dalam suatu

website Homepage

Halaman awal ketika suatu situs dimunculkan, biasanya juga sebagai penghubung ke website-website lain

URL

Alamat unik pada suatu halaman web yang digunakan oleh web server untuk mengirimkan halaman web tersebut ke

WWW

Kumpulan dari dokumen-dokumen elektronik yang kemudian disebut web, tiap dokumen tersebut dinamakan web page

Portal

Web yang menyediakan berbagai jenis layanan, misal pencarian, olahraga, hiburan, dsb.

(36)

36

3.1. Instrument Penelitian

3.1.1 Software

Software yang digunakan dalam perancangan aplikasi Sistem Informasi Geografis ini adalah

1. Sistem Operasi : Windows7 Ultimate (64 bit) Service Pack1 2. Web Browser : Google Chrome

3. Pengolah kata : Microsoft Word 2007

4. Pengembang Program : Adobe Dreamweaver, Xampp, Adobe Photoshop

3.1.2 Hardware

Hardware yang digunakan dalam perancangan aplikasi Sistem Informasi Geografis ini adalah

1. Personal Komputer :

AMD Athlon 5000 Dual Core Processor 2.2GHz VGA NVIDIA Geforce 9600 GT 512Mb

RAM 2 Gb

2. Modem : Huawei E1550 3.6 Mbps HSDPA 3. Printer : Canon IP 2770

3.2. Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data

Data penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan kualitas atau mutu dari suatu yang ada, berupa keadaan, proses, kejadian/peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan. Sedangkan bentuk operasional data penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif deskriptif yaitu berupa narasi, cerita, pengaturan informan, dokumen-dokumen pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku, gerak

(37)

tubuh dan banyak hal yang tidak didominasi angka-angka sebagaimana penelitian kuantitatif.

1. Interview (wawancara)

Proses interview (wawancara) dilakukan untuk mendapatkan data dari informan dan key informan, yaitu: Petugas Bagian Pelayanan KPP Pratama Gayamsari. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan, terkait dengan penelitian yang dilakukan. Informasi yang ditanyakan kepada key informan yaitu mengenai penyebaran pajak di wilayah KPP Pratama Gayamsari, Jenis – jenis pajak, sistem yang dipakai, dan juga pendapat tentang Sistem Informasi Geografis yang diimplementasikan dapala penyebaran pajak.

2. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah berkaitan dengan Sistem Informasi Geografis berbasis web dengan GoogleMaps dan latar belakang masalah minimnya informasi penyebaran wajib pajak dan juga system informasi yang digunakan dalam Kantor Pelayanan Pajak. Informasi-informasi tersebut diperoleh penulis dari buku-buku, jurnal penelitian, internet dan skripsi-skripsi terkait.

3.3. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. [16]

(38)

Penulis juga menggunakan metode deduktif yaitu suatu metode berdasarkan pemikiran logika dan diterima umum dalam rangka pengambilan keputusan dari fakta yang sedang diamati, kemudian memberikan saran atas dasar kesimpulan.

3.4. Model/Metode Yang Diusulkan

Model atau metode yang diusulkan dalam penelitian ini adalah metode Waterfall.

Gambar 12 : Diagram Waterfall

Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut: 1. Requirement Analysis

Pada tahap ini identifikasi kebutuhan keseluruhan sistem yang dirancang antara lain:

a. Mengumpulkan data dan informasi tentang pajak dari KPP Pratama Gayamsari

b. Mencari referensi yang dibutuhkan yaitu tentang sistem informasi geografis, google maps API, GPS (Global Positioning System) dan pemograman PHP.

c. Software utama yang digunakan yaitu Adobe Dreamweaver dan Xampp, serta beberapa software pembantu seperti Google Chrome dan Adobe Photoshop

(39)

d. Google Maps API sebagai map service dalam menampilkan peta.

2. System Design

Tahap ini berisi desain interface aplikasi dan isi konten pada tiap bagian menu. Halaman pertama yaitu halaman login untuk masuk aplikasi ini. Konten menu pertama yang ditampilkan adalah halaman Home dimana terdapat ulasan awal mengenai apikasi ini. Selanjutnya ada button kedua yaitu peta beserta keterangan sebagi informasi. Ketiga button data menampilkan data wajib pajak dengan tampilan tabel. Terdapat button menuju form untuk menambah data wajib pajak. Yang keempat button kontak yang berisi tentang alamat dan juga nomer telephone KPP Pratama Gayamsari.

3. Implementation and unit testing

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Mulai membangun aplikasi ini dengan software Adobe Dreamweaver CS3 dibangun dengan bahasa pemrograman HTML, PHP, Java Script, CSS. Dan dilakukan pengujian berdasarkan msing- masing halaman web.

4. Integration & Testing

Di tahap ini melakukan percobaan dan pengujian system secara menyeluruh.

5. Operation & Maintenance

Ini merupakan tahap terakhir dalam metode model waterfall. Aplikasi yang sudah jadi dan siap dipasarkan dilakukan pemeliharaan.Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukanpada langkah sebelumnya.

(40)

3.5. Eksperimen Dan Cara Pengujian Model/Metode

Pada Penelitian ini cara pengujian penulis menggunakan metode Black

Box Testing. Black box testing merupakan stategi testing dimana hanya

memperhatikan/memfokuskan kepada faktor fungsionalitas dan spesifikasi perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk memastikan respons atas suatu event akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output sesuai dengan rancangan.

(41)

41

4.1. Rancangan Sistem

Dalam perancangan sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya

4.1.1. Analisis Sistem

Dalam analisis sistem yang sedang berjalan Sistem Informasi Geografis Wajib Pajak ini bertujuan untuk menyajikan system informasi pajak di Wilayah KPP Gayamsari Semarang. Dalam sistem ini terdiri dari pengguna sistem yaitu Admin sebagai pemegang penuh sistem , user sebagai pengguna yaitu masyarakat ataupun pimpinan kantor sebagai user yang membutuhkan Informasi pajak secara on-line untuk mengetahui informasi pajak.

Sedangkan Untuk menghasilkan sebuah informasi dibutuhkan data–data penelitian yang akan diolah sebagai berikut:

a. Nama : Nama Wajib Pajak b. NIK : NIK wajib pajak

c. Tempat : Letak atau posisi lokasi dalam bentuk koordinat latitude dan longitude

d. Alamat : Alamat lengkap lokasi ( nama jalan ataupun nama daerah)

e. Keterangan : Keterangan lengkap mengenai jumlah anak jumlah gaji.

(42)

4.1.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan suatu model yang menjelaskan secara global bagaimana data digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.

Berikut adalah gambar diagam konteks yang diusulkan pada Sistem Informasi Geografis Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gayamsari:

Gambar 13 : Diagram Konteks

4.1.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan satu dengan lainnya yang direalisasikan dengan relation key yang digambarkan dalam Entity Relationship Diagram. Dalam memodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada pada sistem yang sedang berjalan di Kantor Pajak Pratama Gayamsari digunakan alat bantu yaitu Entity Relationship Diagram (ERD).

(43)

Berikut adalah ERD yang diusulkan di Sistem Informasi Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gayamsari.

Gambar 14 Entity Relationship Diagram (ERD) SIG KPP Gayamsari

4.1.4. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian yang ada. Arus data pada DFD dapat berupa masukan untuk sistem ataupun keluaran dari sistem, sehingga akan menghasilkan sebuah keluaran yang disampaikan kepada pengguna sistem.

(44)

4.1.4.1. DFD Level 1 web Sistem Informasi Geografis

Gambar 15 Data Flow Diagram (DFD) level 1

4.1.4.2. DFD Level 2 Proses 1 login

(45)

4.1.4.3. DFD Level 2 Proses 3.1 Input data

(46)

4.1.4.4. DFD Level 2 Proses 2 Menu admin

Gambar 18 : DFD Level 2 Proses 2 Menu Admin

4.1.4.5. DFD Level 2 Proses 4.1 View Peta

(47)

4.1.4.6. DFD Level 3 Proses 5 Menu user

Gambar 20 : DFD Level 5 Menu User

4.1.5. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses bertujuan untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang disajikan pada data flow diagram (DFD).

Tabel 2 Tabel Spesifikasi Proses

NO Proses Keterangan

1

No Proses 1.1

Nama Proses Verifikasi username

Source Admin, user

Input Data username

(48)

Destination Admin, user

Logika Proses Begin

{ admin dan user memasukan data username masigmasing

}

if username ada then masukan password

else tampil info username invalid

end

2

No Proses 1.2

Nama Proses Verifikasi password

Source Admin,

Input Data pasword

Output Info password valid atau invalid

Destination Admin,

Logika Proses Begin

{ admin memasukan data username }

if username ada then masukan password

else tampil info username invalid

end

3

No Proses 2.1

Nama Proses Input data

Source Admin

Input Data wajib pajak

Output Info wajib pajak

(49)

Logika Proses Begin

{admin memasukan data objek pajak baru}

if data objek pajak then data objek pajak akan disimpan

else data objek pajak gagal disimpan

end

4 No Proses 2.2

Nama Proses tambah data pajak badan

Source Admin

Input Data pajak badan

Output Info pajak badan

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin menambah data pajak badan baru}

if data pajak badan then data pajak badan akan disimpan

else data pajak badan gagal disimpan

end

5 No Proses 3.2

Nama Proses Tambah data pajak pribadi

Source Admin

Input Data pajak pribadi

Output Info pajak pribadi

(50)

Logika Proses Begin

{admin menambahkan data pajak pribadi baru}

if data pajak pribadi then data pajak pribadi akan disimpan

else data pajak pribadi gagal disimpan

end

6 No Proses 3.1

Nama Proses Input data pajak badan

Source Admin

Input Data pajak badan

Output Info pajak badan

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data pajak badan baru}

if data pajak badan then data pajak badan akan disimpan

else data pajak badan gagal disimpan

end

7 No Proses 3.2

Nama Proses Input data pajak pribadi

Source Admin

Input Data pajak pribadi

Output Info pajak pribadi

(51)

Logika Proses Begin

{admin memasukan data pajak pribadi baru}

if data pajak pribadi then data pajak pribadi akan disimpan

else data pajak pribadi gagal disimpan

end

8 No Proses 3.3

Nama Proses Input data kelurahan

Source Admin

Input Data kelurahan

Output Info kelurahan

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data pajak pribadi baru}

if data kelurahan then data kelurahan akan disimpan

else data kelurahan gagal disimpan

end

9 No Proses 3.4

Nama Proses Input data kecamatan

Source Admin

Input Data kecamatan

Output Info kecamatan

(52)

Logika Proses Begin

{admin memasukan data kecamatan baru}

if data kecamatan then data kecamatan akan disimpan

else data kecamatan gagal disimpan

end

10 No Proses 3.5

Nama Proses Input data admin

Source Admin

Input Data admin

Output Info admin

Destination Admin

Logika Proses Begin

{admin memasukan data admin baru} if data admin then data admin akan disimpan

else data admin gagal disimpan

end

11 No Proses 4.1

Nama Proses Menu peta

Source Admin, user

Input Data admin

Output Info admin

Destination Admin, user

(53)

{admin atau user mengakses halaman peta }

if data wajib pajak then data wajib pajak akan ditampilkan

else data wajib pajak gagal ditampilkan

end

12 No Proses 5.2

Nama Proses Menu komentar

Source user

Input Data komentar

Output Info komentar

Destination Admin

Logika Proses Begin

{ user memasukan data komentar baru}

if data komentar then data komentar akan disimpan dan ditampilkan

else data komentar gagal disimpan dan ditampilkan

end

No Proses 5.3

Nama Proses Menu cari rute

Source user

Input Data rute

Output Info rute

(54)

Logika Proses Begin

{ user memasukan data rute baru} if data rute then data rute akan ditampilkan

else data rute gagal ditampilkan

end

4.1.6. Perancangan Interface

Perancangan Interface dalam Sistem Informasi Geografis Ini meliputi perancangan menu navigasi yaitu Home, Data Pajak, View Peta, Input Pajak dan pada menu admin terdapat menu manajemen pajak, manajemen users.

 Rancangan menu utama

Gambar 21 : Rancangan Halaman Utama

(55)

 Menu View Pajak

Gambar 22 : Rancangan Halaman view peta

 Menu cari rute

Gambar 23 : Rancangan Halaman Cari Rute

Login

(56)

 Menu Komentar

Gambar 24 Rancangan Halaman Komentar

 Menu login

(57)

 Menu Input Pajak Pribadi

Gambar 25 Rancangan Halaman Input Pajak Pribadi

 Menu Input Pajak Badan

(58)

4.1.7. Perancangan Antarmuka Pesan

Berikut merupakan tampilan perancangan pesan-pesan yang berinteraksi terhadap pengguna.

M01

Login Gagal

Username dan password yang anda masukkan salah

M03

Login Gagal Isi Password dahulu

M04

Login Gagal Isi Password dahulu

M05

Data [Nama Data] tidak lengkap

M06

Data Berhasi Disimpan

M07

Data Berhasi Dihapus

M08

Data Berhasi Ditambah M02

Login Gagal Isi Username dahulu

(59)

Gambar 27 Perancangan Antar Muka Pesan M09

Apa Anda Yakin Menghapus [Nama Data]

M11

Data Gagal Ditambah

M12

Data Gagal Dihapus

M13

Logout

M10

Data Gagal Disimpan

(60)

4.1.8. Perancangan Struktur Menu  Menu User

Gambar 28 Rancangan Strutur Menu User

 Menu Admin

(61)

4.1.9. Relasi Database

Gambar 30 : Relasi Tabel Database

4.1.10. Sruktur Tabel

Tabel 3 Tabel Admin

Nama Field Type Size Keterangan

user_id varchar 20 Primary key

Username varchar 20

Password varchar 20

(62)

Tabel 4 Tabel pajak pribadi

Nama Field Type Size Keterangan

id varchar 20 Primary key

Id_kecamatan int 20 FK, table Kecamaatan

Id_kecamatan

Id_kelurahan int 20 FK, table kelurahan Id_

kelurahan lat varchar 20 lng varchar 20 Nama varchar 20 Alamat varchar 200 Kecamatan varchar 20 Kelurahan varchar 20 Status varchar 50

Jumlah anak varchar 20

Gaji int 20

Tagihan int 20

Tabel 5 Tabel Pajak Badan

Nama Field Type Size Keterangan

id varchar 20 Primary key

Id_kecamatan int 20 FK, table Kecamaatan

Id_kecamatan

Id_kelurahan int 20 FK, table kelurahan Id_

kelurahan lat varchar 20 lng varchar 20 Nama varchar 20 Alamat varchar 200 Kecamatan varchar 20

Gambar

Gambar 2 : Pengorganisasian data
Gambar 4 : Tampilan Google Maps
Gambar 6 : Tampilan Google Maps Zoom Terendah
Gambar 7 : Tampilan Peta pada Google Maps
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsep desain peredam suara ini adalah membuat pelindung permanen semi-terbuka dengan bentuk modular yang dapat diletakkan pada titik-titik tertentu di area taman kota untuk

Hasil dari penelitian ini adalah terumuskan 5 strategi dan kebijakan IS/IT yang sebaiknya diterapkan di FIT Tel-U berdasarkan pertimbangan 3 hal, pertama kebutuhan

Dari hasil ini, juga dapat memberikan informasi bahwa radiografer telah mengupayakan optimisasi: kualitas citra dan dosis radiasi citra dengan pemilihan faktor eksposi

Pada bulan Desember 2016, NTPT mengalami penurunan sebesar 0,06 persen apabila dibandingkan bulan November 2016 yaitu dari 98,69 menjadi 98,62, hal ini terjadi karena laju indeks

Beberapa definisi operasional variable dalam penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut: 1) PDRB (Y 1 ) adalah pendapatan total kota Balikpapan dan pendapatan lapangan

Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan pengetahuan metakognitif secara signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan POGIL dan verifikasi; dan (2)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan antara jarak sungai dengan sumur gali terhadap

Pada beberapa kelurahan/Desa yang dalam pelaksanaan pemilihan tk Rt, strategi pelaksanaan yang dilakukan oleh para KMW dalam upaya melibatkan partisipasi Perempuan untuk