• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Sosial dan Budaya Maritim (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aspek Sosial dan Budaya Maritim (2)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Wawasan Kemaritiman

Aspek Sosial dan Budaya Maritim

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Nurtina (M1A2 13 008)

2. Agus Haryanto (M1A2 13 012)

3. Rachmat Ramadhan. A (M1A2 13 025) 4. Hemalini (M1A2 13 044)

5. Ifrianti (M1A2 13 048) 6. Suriani Da’o (M1A2 13 042)

7. Abdul Kadir Baena (M1A2 13 030) 8. Hikma (M1A2 13 034)

9. Hariani (M1A2 13 004)

Program Studi Ilmu Lingkungan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan

Universitas Halu Oleo Kendari

2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(2)

seluruhnya mencapai 5.193.252 km2. Pulau-pulau utamanya adalah

Jawa dan Madura (132.187 Km2), Sumatra (473.600 Km2), Kalimantan

(539.460 Km2), Sulawesi (189.216 Km2), Bali (5.561 Km2), dan Irian

Jaya (422. 981 Km2). Sangat menarik sekali apabila sebuah negara

kepulauan dengan pulau-pulau utamanya yang mampu menjadikan kelautan sebagai penghasilan bagi daerah yang bersangkutan dan negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara maritim antara negara kepulauan dan negara bahari, dimana duapertiga wilayahnya merupakan perairan (laut).

Oleh karenanya, Indonesia dibagi atas dua wilayah yaitu di darat (masyarakat agraris) maupun di pesisir (masyarakat maritim). Karakteristik masyarakat pesisir jelas berbeda dengan karakteristik masyarakat agraris (petani dan sebagainya). Hal ini dapat dilihat dari berbagai segi aspek kehidupan. Baik dari segi aspek perilaku sosial, ekonomi maupun kepercayaan.

Namun, sejarah mencatat bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang di bangun dari kekuatan maritim. Kita dapat melihat kekuatan kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit, mereka mampu menguasai kawasan Asia Tenggara . Itu dibuktikan dengan adanya pelabuhan dan syahbandar. Bisa dikatakan karakter maritim indonesia sudah kuat jauh sebelum eropa. Fakta tersebut tidak terbantahkan hingga kini. Keliru jika bangsa ini tidak belajar dari sejarah untuk kembali menjadi bangsa yang besar dan disegani.

Namun, sayang nenek moyang kita tidak mencatatnya wal hasil di klaim negra lain. Bumi khatulistiwa sejak dahulu terkenal tentram dan makmur. Tidak ada tantangan berat karena meiliki segala sumber daya alam dari bumi. Namun, hal tersebutlah yang ternya membuat bangsa asia lengah sehingga berfikir menjadi bangsa juragan alias bangsa yang besar bak seorang anak raja yang hidup dalam kemewahan.

B. Rumusan Masalah

(3)

1. Apa yang dimaksud dengan aspek sosial dan budaya maritim ? 2. Apa perbedaan Masyarakat pesisir dan masyarakat agraris ?

3. Bagaimana aspek sosial dan budaya dalam peradaban maritim di Indonesia ?

4. Bagaimana sumber daya manusia pada peradaban maritim ? 5. Seperti Apa bentuk aspek sosial dan budaya masyarakat pesisir ?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yakni:

1. Untuk mengetahui perbedaan masyarakat pesisir dan masyarakat agraris.

2. Untuk mengetahui aspek sosial dan budaya perdaban maritim di Indonesia.

3. Untuk mengetahui sumber daya manusia pada perdaban maritim. 4. Untuk mengetahui aspek sosial dan budaya masyrakat pesisir.

BAB II PEMBAHASAN Aspek Sosial dan Budaya Maritim

Aspek sosial merupakan kajian yang perlu dan harus dilakukan dalam setiap tahap proses pelaksanaan pembangunan. Karena pembangunan harus di pandang sebagai suatu aktifitas, yang menyeluruh, yang pada hakikatnya adalah dari masyrakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang layak berkeadialan dan bersejahtera.

Salah pondasi keaguangan bangsa indonesia adalah budaya maritim yang kuat. Budaya melaut dan bertempur sudaah lama di miliki bangsa indonesia, yang membangun kekuatan maritim untuk di gunakan sebagai intrumen politik.

(4)

Bahwa kebudayaan itu meliputi gagasan tindakan dan hasil karya manusia. Jadi hasil karya seprti cara bertutur teori ideologi, dan arsitektur rumah itu dapat kategorikan dalam kebudayaan. Bahkan cara kita berjalan atau makan yang berbeda dari satu tempat ketempat lain itu pun kebudayaan. Contoh adalah penggunaan sendok dan garpu ketika makan oleh masyarakat barat, akan berbeda dengan masyarakat timur tradisional yang langsung menggunakan tangan.

Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupan manusia. Tujuan awal dari adanya kebudayaan itu adalah untuk mendukung kehidupan manusia seperti cara berpakaian yang merupakn bagian dari kebudayaan.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks,abtrask dan luas

Masyarakat maritim menyakini bahwa lautan yang di mililki oleh mereka berdasarkan pembagian kawasan laut yang disahkan oleh kepala desa itu merupakan suatu sumber daya alam yang di jadiakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan lebihnya di jual untuk ke untungan. Tidak jarang di temukan bahwa masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil belum tentu memilih laut sebagai lahan mata pencarian utama. Demikian pula, pada menunjukan pola dari karekter yang berbeda dari kawasan perairan satu ke kawasan lain memiliki pola yang berbeda.

(5)

Unsur nilai budaya bahari yang dianggap potensial untuk direvitalisasi dan dikembamngkan kedepan sebagai landasan bagi pembangunan budaya bahari di indonesia pada segala unsur atau aspeknya. Unsur-unsur nilai dan norma budaya positif yang mengakar dalam berbagai kelompok nelayan dan pelayar dari berbagai suku bangsa.

Tentang nilai –nilai budaya bahari tersebut, tidak diasumsikan dianut dan diaplikasikan oleh kelompok atu komunitas masyarakat nelayan pada umumnya dan berlaku pada semua periode waktu atau masa. Sebaliknya, keberadaan sebagian besar unsur nilai budaya bahari tersebut bersifat konstektual. Misalnya, kenberanian dan petualangan keketatan organisasi kerjasama etos ekonomi yang tinggi, wawasan kelautan, multikulturalisme, nasionalisme, dan sikap keterbukaan, banyak dimiliki nelayan dan pelayar.

(6)

BAB III PENUTUP A. Simpulan

Sumber daya manusia yang terbangun secara alamiah merupakan rakyat yang tinggal di daerah pesisir (masyarakat nelayan). Mereka telah hidup dan dibentuk oleh alam untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Kita tidak meragukan kemampuan mereka dalam mengelolah seumber daya alam kelautan yang berorientasi pada kearifan lokal.

Masyarakat maritim meyakini bahwa lautan yang dimiliki oleh mereka berdasarkan pembagian kawasan laut yang

disahkan oleh kepala desa itu merupakan suatu sumber daya alam yang dijadikan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan lebihnya dijual untuk keuntungan.

B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Illegal fishing merupakan salah satu aktivitas penangkapan ikan di laut Indonesia oleh nelayan asing tanpa disertai dengan perizinan yang legal dari Pemerintah Pusat

Proses penyusunan prosedur operasional standar ini merupakan kontribusi semua pihak yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan oleh unit pengelola

Berdasarkan Keputusan Dirjen KP3K No.44 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K),

atau lebih dari luas kawasan. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga pelestarian sumber-sumber daya alam, serta menurunnya kasus-kasus kerusakan lingkungan

Nilai budaya ini merupakan bagian utama dalam kehidupan orang Mandar sebagai suku bangsa maritim yang memandang hidup itu sebagai satu kesatuan antara manusia, perahu dan

Terpilihnya Presiden Joko Widodo pada pemilu 2014 yang mengusung poros maritim dunia dengan tol laut sebagai agenda utama, memunculkan sebuah paradigma baru bagi

sehingga salurannya masih tertutup; (b) Perawatan terhadap hidung perlu dilakukan karena meskipun dalam hidung punya daya pembersih sendiri dan tak perlu

dengan kepercayaan, dalam penelitian ini menemukan masih kentalnya kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang ditinggalkan dan diwariskan oleh Sun An Ing, dimana Sun An ing dahulu