• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Sosial dan Budaya

rasyidd arfan

Academic year: 2023

Membagikan "Aspek Sosial dan Budaya"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

A. Aspek Sosial dan Budaya

1. Aspek sosial budaya pada Makam Sunan Kuning

Aspek sosial budaya pada makam sunan kuning yaitu fungsinya bagi masyarakat tersebut. Menurut Koentjaraningrat (2000:1) banyak orang mengartikan konsep kebudayaan itu dalam arti yang terbatas, ialah pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan. Sebaliknya, banyak orang terutama para ahli ilmu sosial, mengartikan konsep kebudayaan itu dalam arti yang amat luas yaitu seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada narurinya, dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah proses belajar. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan 6 bahwa aspek sosial budaya merupakan sesuatu cara pandang atau segi pandang yang berkenaan dengan segala pikiran, sikap, karya, dan hasil karya masyarakat berdasarkan dengan cipta, rasa, dan karsa yang dianut oleh suatu masyarakat. Penelitian ini menemukan aspek sosial pada makam sunan kuning meliputi

Dilihat dari sejarahnya, Sunan Kuning memiliki kedekatan dengan etnis Tionghoa hal ini menyebabkan makamnya banyak juga dikunjungi oleh orang keturunan Tionghoa. Hal ini berkaitan dengan aspek sosial budaya antara dua kebudayaan dan keagamaan yang berbeda. Kebudayaan Islam dan Tionghoa.

Banyak dari peziarah makam Sunan Kuning yang bertujuan untuk mencari berkah dan meminta kejelasan mimpi. Selain itu, karena Sunan Kuning dahulu adalah seorang tabib, banyak dari peziarah yang bertujuan untuk berobat dengan cara meminum air berkah yang berada dalam kendi yang ada di makam Sunan Kuning atau mandi dengan mengharap kesembuhan dari penyakit.

a. Aspek sosial

Penelitian ini menemukan aspek sosial mengenai makam sunan kuning, aspek sosial dalam hal ini yaitu tentang masalah keagamaan dan yang terdapat dalam masyarakat. Terdapat masyarakat yang salah mengartikan tempat tersebut tersebut sehingga menjadi ke arah kemusyrikan. Seperti dalam kutipan wawancara kami kepada Bapak Mulyadi Beliau merupakan pengurus yayasan Soen An Ing dan Makam Sunan Kuning Semarang.

“sekarang di masyarakat karena dulu di sini itu Kebanyakan digunakan untuk cari tugas melalui mimpi togel atau mencari pencerahan, makanya itu sini itu dikhawatirkan tidak aman orang

(2)

yang bermasalah dulu tidur di sini berbulan-bulan berminggu-minggu saat sedang kadang-kadang habis itu bersembunyi karna hutang atau masalah lainya mereka akan larinya kemari.”

Kutipan di atas menunjukkan bahwa terdapat aspek sosial yang terjadi di masyarakat yaitu mengenai masalah keagamaan. Hal itu terlihat dari kutipan dari narasumber yang bernama bapak Mulyadi menurutnya masyarakat menyalah artikan dari cerita sejarah sun an ing tersebut di antaranya adalah mengenai keberuntungan terhadap hal hala yang dapat membuatnya kaya, masyarakat-masyarakat yang mempercayai hal-hal yang berbau supranatural.

Secara agama Islam hal itu tentu dilarang karena mengandung syirik di dalamnya.

b. Aspek budaya 1) Ritual Adat

Ritual adat dalam hal ini adalah masyarakat masih menjaga dan melaksanakan ritual nyadran, pungkasan, peletakan sekar bunga, dan doa tahunan Ritual adat tersebut masih dilaksankan karena mereka masih sangat menjunjung tinggi adat dan tanda sebagai menghormati sun an ing sebagai wujud melestarikan budaya nenek moyang yang diwariskan dan yang harus mereka jaga. Hal tersebut dapat dilihat dari wawancara dengan narasumumber sebagai berikut. Hasil wawancara dengan seorang pengurus yayasan Sun an ing

“Ritual Nyadran yang diadakan setiap 26 sampai 27 Rajab nanti malam itu terus pada bulan Suro bulan suro itu Kelurahan sini mengadakan ritual nyadran itu warga yang punya leluhur di makam umum ini beberapa makanan- makanan itu apa ya seadanya macam- macam”

Kutipan di atas menunjukkan masih ditemukannya ritual adat yang masih dilaksanakan oleh masyarakat. Ritual adat yang ditemukan dalam kutipan di atas seperti masih diadakannya nyadran, atau syukuran serta pelaksanaan upacara ritual peletakan sekar bunga yang diadakan dan ritual tahunan yaitu rabu pungkasan dan doa tahunan

2) Kepercayaan masyarakat

Penelitian ini menemukan unsur mengenai kepercayaan yang merupakan salah satu bentuk tata kelakuan dari masyarakat. Kaitannya

(3)

dengan kepercayaan, dalam penelitian ini menemukan masih kentalnya kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang ditinggalkan dan diwariskan oleh Sun An Ing, dimana Sun An ing dahulu adalah seorang tabib yang menyembuhkan banyak orang, dan banyak masyarakat yang misal mengambil air di kendi dekat makam sunan kuning ini, kemudian meminumnya atau kadang memandikan air, berikut kutipan wawancara Dengan pengurus yayasan sunan kunig Bapak Mulyadi.

mengganti air gitu yang di air Kendi itu ada enam juga ada tiga yang di air Kendi itu ya kalau sudah habis kan kalau minggu diganti Tapi nanti kalau biasanya kan orang-orang yang berziarah ke sini kan kadang- kadang Ambil air mereka itu Taruhkan di Apa Aqua ke Kota Tua atau apa ya dia percayaan dengan air itu mungkin bisa juga sebagai media untuk menghilangkan penyalit dan mengobati wanita mana Yang itu maka air itu diganti seminggu sekali”

Kutipan cerita di atas menunjukkan masih kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal gaib. Kepercayaan terhadap sesuatu hal yang gaib seperti yang terdapat dalam cerita juga membuat masyarakat hingga saat ini menjaga dan melestarikan ritual serta adat yang sudah dilaksanakan oleh orang orang dahulu. Ritual adat dilaksanakan oleh masyarakat juga sebagai bentuk rasa hormat dan kepercayaannya terhadap para leluhur seperti dengan menaati apa yang dilarang dan menjalankan apa yang telah menjadi adat yang sudah dilakukan sejak dahulu.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang , terutama suku bangsa dan Kesetaraan disini adalah suatu kondisini dimana dalam perbedaan dan

Melalui penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa masyarakat Indonesia mengesampingkan aspek sopan santun dalam menyampaikan pendapat di media sosial

Masyarakat Batak Toba di Huta Siallagan memiliki adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyangnya, dimana terdapat adat istiadat dan pola budaya pada ruang luar termasuk

masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang

Masyarakat maritim menyakini bahwa lautan yang di mililki oleh mereka berdasarkan pembagian kawasan laut yang disahkan oleh kepala desa itu merupakan suatu sumber

Kedua, setelah menemukan pola konsumsi (apakah homologi 7 Individualisai ini merujuk pada pandangan bahwa dalam masyarakat kontemporer selera tidak berelasi dengan

Satu perkawinan atau jalinan hidup bersama yang demikian sering mengalami kegoncangan hidup dalam rumah tangga, tidak bahagia dan tidak kekal dimana perkawinan

Nilai Budaya merupakan nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan, atau