• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKN KELAS 9 sms 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PKN KELAS 9 sms 1"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH

:

Pkn

semeseT

e

R

sa

(2)

KELOMPOK

2 :

1)

ASNAN IBNU KHADZIQ

(4)

2)

DYAH AYU WARDANI

(8)

3)

FATHNA’IM RUSYDANTYA KIRANA

(10)

4)

HAIDAR AZHAR SHAFIRA

(14)

5)

HANAFINDI MAHENDRA

(16)

6)

HANIF NAUFAL ARKAAN

(17)

7)

NURUL ANDRIANI

(25)

(3)

Bab Bab

1. Partisipasi Dalam

Pembelaan Negara

2. Pelaksanaan Otonomi

Daerah

3. Penutup

(4)

PARTISIPASI DALAM USAHA

PEMBELAAN NEGARA

B. Bentuk-bentuk usaha

pembelaaan negara

A. Pentingnya Usaha

Pembelaan Negara

C. Peran serta dalam usaha

pe

mbelaan negara

(5)
(6)

A.

Pentingnya

Usaha Pembelaan Negara

1. Pengertian

2. Usaha pembelaan negara

4.

Unsur-unsur Negara

5. Sejarah Perjuangan

mempertahankan

kemerdekaan

6. Landasan Hukum tentang Ke

wajiban Membela Negara

3. Fungsi Negara

dalam kaitannya

dengan

Pembelaan Negara

(7)

Dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahana

n Negara ditegaskan, bahwa upaya bela negara adalah

sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh keci ntaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menj amin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Misalnya, yang telah dilakukan Elan Wukak Victor, d ari Nusa Tenggara Timur merupakan usaha pembelaan negara dalam bentuk keamanan lingkungan, seperti ta

mpak pada disamping berikut ini. Elan Wukak

Victor (63 tahun), dari Nusa Tenggara Timur

berhasil mengubah tanah tandus 21 ribu hektar di Kecamatan Loura, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, menjadi hutan jati dan

lamtoro. Sumber : TEMPO, 24 -30

Desember 2007

(8)

2.Usaha Pembelaan Negara Penting

Dilakukan

Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi,

membela, dan mempertahankan apa yang dimiliki dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat

disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi kalian.

Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:

a. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman b. untuk menjaga keutuhan wilayah negara

c. merupakan panggilan sejarah

d. merupakan kewajiban setiap warga negara

2.Usaha Pembelaan Negara Penting

Dilakukan

Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membela, dan mempertahankan apa yang dimiliki dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi kalian.

Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:

a. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman

b. untuk menjaga keutuhan wilayah negara c. merupakan panggilan sejarah

(9)

3. Fungsi Negara dalam Kaitannya dengan Pembelaan

Negara

Seorang ahli bernama Miriam Budiardjo menyatakan, bahwa setiap negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu:

a. Fungsi penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan

bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak

sebagai stabilisator.

b. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.

c. Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.

d. Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan Pengadilan.

UU Nomor 3 tahun 2003 bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib

ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara” (Pasal 9 ayat 1). Hal ini mengandung

makna, bahwa partisipasi warga negara dalam melaksanakan fungsi

(10)

ALUTSISTA. Kendaraan Panser TNI-AD,

F 16 TNI-AU, Kapal Cepat TNI AL Kelas Pandrong, KRI

Yang merupakan salah satu contoh dari Fungsi

(11)

4.Unsur-Unsur Negara

Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933 yang diselenggarakan oleh negara-negara Pan-Amerika di Kota Montevideo, bahwa suatu negara harus mempunyai unsur-unsur :

a)penduduk yang tetap b) wilayah tertentu c) pemerintah

d) kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain.

Sedangkan Oppenheim-Lauterpacht berpandangan, bahwa unsur-unsur pembentuk (konstitutif) negara adalah :

a) harus ada rakyat b) harus daerah

c) pemerintah yang berdaulat.

Berkaitan dengan upaya pembelaan negara, salah satu sasaran yang penting dan mesti dibela oleh pemerintah dan setiap warga negara adalah wilayah negara. Wilayah negara (teritorial)

merupakan wadah, alat, dan kondisi juang bagi berlangsungnya penyelenggaraan upaya pembelaan negara.Keberadaan

pulau-pulau terluar Indonesia yang berhadapan langsung dengan negara tetangga seringkali menimbulkan konflik perbatasan yang

(12)

5.Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Pembinaan rasa kebangsaan telah dirintis sejak

kebangkitan nasional tahun 1908 yang kemudian

dipertegas pada tahun 1928 dengan lahirnya

Sumpah Pemuda, dan akhirnya diproklamasikan

kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17

Agustus 1945.

Partisipasi warga negara dalam pembelaan

negara dapat dilihat dengan dibentuknya

berbagai organisasi rakyat untuk pembelaan

negara seperti :

kelaskaran, barisan cadangan, pasukan gerilya

desa (pager desa),mobilisasi pelajar (mobpel),

organisasi keamanan desa (OKD), organisasi

perlawanan rakyat (OPR), dan pembentukan

Hansip, Wanra, dan Kamra.

Menurut Kusnanto Anggoro (2003) ketahanan

nasional tidak hanya terbatas pada keamanan

dalam arti militer, tetapi juga keamanan

(13)

”JANGAN TANYA APA

YANG TANAH AIRMU DAPAT

MEMBERI KEPADAMU,

TETAPI

TANYAKANLAH APA YANG

KAMU DAPAT BERIKAN

KEPADA

(14)

6. Landasan Hukum tentang Kewajiban Membela

Negara

a.Dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) ditegaskan bahwa “ tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan

keamanan negara”.

b.Dalam Pasal 30 ayat (2) disebutkan bahwa “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.

c.Dalam UUD l945 dan undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

d.Konsep bela negara diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

e.Dalam UURI Nomor 3 tahun 2002 , Pasal 9 ayat (1) bahwa “ Setiap

warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan

dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.

f.Dalam UU RI Nomor 3 tahun 2002 ditegaskan antara lain ”dalam

penyelenggaraan pertahanan negara setiap warga negara mempunyai hak

dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara...”.

g.Pertahanan negara adalah segala usaha untuk memepertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan

(15)

B. BENTUK BENTUK USAHA PEMBELAAN

NEGARA

K.D 1.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk usaha pembela

negara

2.Pengabian

Sebagai

Prajurit

TNI

3.Pengabdian

Sesuai Dengan

Profesi

1. Bentuk

Penyelengaraa

n Usaha

(16)

Menurut Pasal 9 ayat (2) UU RI Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam usaha

pembelaan negara diselenggarakan melalui: a. Pendidikan kewarganegaraan

b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib

c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau secara wajib

d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

Dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1) UURI Nomor 3 Tahun 2003 dijelaskan, bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa

kebangsaan dan cinta tanah air. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pembentukan rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan.

(17)

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

2.Pengabdian sebagai Prajurit TNI

Dalam usaha pembelaan negara, peranan TNI sebagai alat

pertahanan negara sangat penting dan strategis karena TNI memiliki tugas untuk :

a. mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah b. melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa

c. melaksanakan operasi militer selain perang

d. ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional (Pasal 10 ayat (3) UURI Nomor 3 Tahun 2002).

Apakah hanya TNI yang memiliki tugas menghadapi berbagai ancaman?

Jika jenis ancaman yang dihadapi berbentuk ancaman militer, maka Tentara Nasional Indonesia ditempatkan sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen

pendukung. Sedangkan apabila yang dihadapi ancaman non-militer, maka unsur utamanya adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata

yang terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang

membahayakan keutuhan wilayah negara, serta keselamatan segenap bangsa. Sedangkan ancaman non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan

(18)

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Menurut penjelasan UURI Nomor 3 Tahun 2002, ancaman militer dapat berbentuk antara lain:

a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain

b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain

d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional

e. Aksi teror bersenjata

f. Pemberontakan bersenjata g. Perang saudara

(19)

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOO00O

Dephan memperkirakan ancaman dan gangguan terhadap kepentingan

pertahanan negara Indonesia dimasa datang, meliputi :

a. Terorisme internasional b. Gerakan separatis

c. Aksi radikalisme d. Konflik komunal

e. Kejahatan lintas negara f. Kegiatan imigrasi gelap

g.Gangguan keamanan laut h. Gangguan keamanan udara i. Perusakan lingkungan

j. Bencana alam

Para anggota Laskar Barisan Pemuda Kutai saat melakukan latihan fisik dibawah instruktur dari Kodim 0906/TGR. Sumber:

KutaiKartanegara.com

Berbagai masalah di perbatasan membuat TNI akan

memprioritaskan

pengadaan persenjataan

menghadapi ancaman di wilayah perbatasan. Sumber :

(20)

3.Pengabdian Sesuai dengan Profesi

Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara (penjelasan UURI Nomor 3 Tahun 2002).

Untuk mengatasi ancaman non-militer perlu adanya keamanan atau ketahanan lingkungan, energi, pangan, dan ekonomi, maka pengabdian bela negara melalui profesi terbuka sangat luas. Misalnya, para petani dan nelayan melakukan upaya bela negara melalui pengabdiannya terutama untuk

(21)

C. PERAN SERTA DALAM USAHA PEMBELAAN

NEGARA

K.D 1.3 Menampilkan peran serta dalam usaha membela

negara

2. Partisipasi dalam

Usaha Pembelaan

Negara di lingkungan

1. Contoh Tindakan

(22)

1. Contoh Tindakan Usaha Pembelaan

Negara

Upaya membela negara paling nampak diperankan oleh TNI sejak perang kemerdekaan sampai masa reformasi saat ini.

Contoh-contoh tindakan yang menunjukkan upaya membela negara yang dilakukan warga negara selain TNI dan POLRI.Dilihat dari aspek historis perjuangan bangsa kita, terdapat beberapa contoh tindakan

usaha pembelaan negara yang dilakukan komponen rakyat, diantaranya :

1.Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang

kemerdekaan ke I.

2.Pada periode perang kemerdekaan ke II ada organisasi Pasukan Gerilya

Desa (Pager Desa) termasuk mobilisasi pelajar (Mobpel) sebagai bentuk

per-kembangan dari barisan cadangan.

3.Pada tahun 1958 – 1960 muncul organisasi

(23)

4.Pada tahun 1961 dibentuk

Pertahanan Sipil, Perlawanan Rakyat, Keamanan Rakyat, sebagai bentuk penyempurnaan dari OKD/OPR.

5.Perwira Cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963.

6.Kemudian berdasarkan UU RI Nomor 20 tahun 1982

tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan Keamanan

Negara Republik Indonesia ( telah diganti dengan UU RI Nomor

3 tahun 2002 ) ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih dan

(24)

2.Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara di Lingkungan

Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 2002 menegaskan, bahwa pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan (Pasal 5).

Setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan dan keamanan serta ketertiban wilayah

sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri, lingkungan masyarakat sekitar, sampai lingkungan wilayah yang lebih luas.

Salah satu sasaran yang mesti dibela oleh setiap warga negara adalah wilayah negara. Wilayah negara (teritorial) merupakan wadah, alat, dan kondisi juang bagi

berlangsungnya penyelenggaraan upaya bela negara.

Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan wilayah negara sesuai dengan posisi dan

(25)

2.Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara di

Lingkungan

UURI Nomor 3 Tahun 2002 menegaskan, bahwa pertahanan negara

berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagai satu kesatuan (Pasal 5).Sedangkan yang dimaksud dengan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu

kesatuan pertahanan, bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah

(26)

Pelaksanaan Otonomi D aerah

Pengertian

Pelaksanaan

Otonomi

Daerah

Dasar hukum

Otonomi

Tujuan

Daerah

Ciri Ciri

Otonomi

Daerah

S.K. 2.Memahami pelaksanaan otonomi daerah

(27)

27

Pengertian

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otono

m untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bah

asa Yunani, otonomi berasal dari kata autosdan namos. Autos berarti sendiri dan

namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan sebagai kew

enangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna

mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat

hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.

NEX

K.D.2.1 Mendeskipsikan p

engertian

otonomi daerah

(28)

Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada

acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang

harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan

yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama

dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber

potensi yang ada di daerah masing-masing.

BACK

Pengert

ian

Pelaksana

an

Otonomi

Daerah

Dasar

hukum

Tujuan

Otonomi

Daerah

Ciri Ciri

Otonomi

Daerah

Pentingnya Partisipasi

Masyarakat

(29)

Istana Merdeka sebagai tempat penyelenggaraan

Pemerintah Pusat.

Kantor Bupati Tabalong sebagai salah

satu tempat penyelenggaraan

(30)

Dasar Hukum

Undang-Undang Dasar Negara Republik indonesia1945.

Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelengg

araan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan

Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuan

gan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.

Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendas

i Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.

NEXT

Pengert

ian

Pelaksana

an

Otonomi

Daerah

Dasar

hukum

Tujuan

Otonomi

Daerah

Ciri Ciri

Otonomi

Daerah

(31)

UU No. 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting

dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan

suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan

potensi dan kekhasan daerah masing-masing.

BACK

(32)

Ciri-Ciri Otonomi

Daerah

Negara Kesatuan

Negara Federal

Otonomi daerah

Setiap daerah

memiliki perda

(dibawah UU)

Setiap daerah

mempunyai UUD

derah yang tidak

bertentangan dengan

UUD negara (hukum

tersendiri)

Setiap daerah

memiliki perda

(dibawah UU)

Perda terikat dengan

UU

UUD daerah tidak

terikat dengan UU

negara

Perda terikat dengan

UU

Hanya Presiden

berwenang mengatur

hukum

Presiden berwenang

mengatur hukum

untuk negara

sedangkan kepala

daerah untuk daerah

Hanya Presiden

berwenang mengatur

hukum

DPRD (provinsi) tidak

punya hak veto

terhadap UU negara

yang disahkan DPR

DPRD (provinsi)

punya hak veto

terhadap UU negara

yang disahkan DPR

DPRD (provinsi) tidak

punya hak veto

terhadap UU negara

yang disahkan DPR

Perda dicabut

pemerintah pusat

Perda dicabut DPR

dan DPD setiap

daerah

Perda dicabut

pemerintah pusat

(33)

Negara Kesatuan Negara Federal Otonomi daerah

Sentralisasi Desentralisasi Semi sentralisasi Bisa interversi dari

kebijakan pusat

Tidak bisa interversi dari kebijakan pusat

Bisa interversi dari kebijakan pusat Perjanjian dengan pihak

asing/luar negeri harus melalui pusat

Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusat

Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusat

APBN dan APBD tergabung

APBD untuk setiap daerah dan APBN hanya untuk

negara APBN dan APBD tergabung Pengeluaran APBN dan

APBD dihitung perbandingan

Pengeluaran APBN dan APBD dihitung pembagian

Pengeluaran APBN dan APBD dihitung

perbandingan

Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat

Setiap daerah diakui

sebagai negara berdaulat dan sejajar

Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat

Daerah diatur pemerintah

pusat Daerah harus mandiri Daerah harus mandiri

Keputusan pemda diatur pemerintah pusat

Keputusan pemda tidak ada hubungan dengan pemerintah pusat

Keputusan pemda diatur pemerintah pusat

Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA

dilibatkan

Ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkan

Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA

dilibatkan Masalah daerah

merupakan tanggung jawab bersama

Masalah daerah

merupakan tanggung jawab pemda

Masalah daerah

merupakan tanggung jawab bersama

(34)

Negara Kesatuan

Negara Federal

Otonomi daerah

3 kekuasaan daerah

tidak diakui

3 kekuasaan

daerah diakui

3 kekuasaan daerah

tidak diakui

Hanya hari libur

nasional diakui

Hari libur nasional

terdiri dari pusat

dan daerah

Hanya hari libur

nasional diakui

Bendera nasional

hanya diakui

Bendera nasional

serta daerah diakui

dan sejajar

Bendera nasional

hanya diakui

Hanya bahasa

nasional diakui

Beberapa bahasa

selain nasional

diakui setiap

daerah

Hanya bahasa

nasional diakui

(35)

Pelaksanaan otonomi

daerah

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting

dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan

suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan

potensi dan kekhasan daerah masing-masing.

Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839).

NEXT

(36)

Pada tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan,

ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah sehingga

digantikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah hingga saat ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

NEXT

(37)

Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah

daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan

kewenangan yang menjadi hak daerah. Maju atau tidaknya suatu

daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk

melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah daerah bebas

berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya,

tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.

BACK

Pengert

ian

Pelaksana

an

Otonomi

Daerah

Dasar

hukum

Tujuan

Otonomi

Daerah

Ciri Ciri

Otonomi

Daerah

(38)

Tujuan Otonomi Daerah

Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut:

Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.

Pengembangan kehidupan demokrasi.

Keadilan nasional.

Pemerataan wilayah daerah.

Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam

rangka keutuhan NKRI.

Mendorong pemberdayaaan masyarakat.

Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,

mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

NEXT

(39)

Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang

meliputi: tujuan politik, tujuan administratif dan tujuan ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan melalui tujuan politik dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya untuk mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perwujudan tujuan administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan otonomi daerah adalah adanya pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah, termasuk sumber keuangan, serta pembaharuan manajemen birokrasi pemerintahan di daerah. Sedangkan tujuan ekonomi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

BACK

(40)

Pentingnya Partisipasi

Masyarakat dalam Perumusan

Kebijakan Publik di Daerah

Peranan masyarakat sangat penting bagi perumusan kebijakan publik. Karena masyarakatlah yang lebih tahu, apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka dalam kehidupan sehari-hari.Bila masyarakat tidak aktif dalam perumusan kebijakan p ublik, maka akan muncul dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat, antara lai n:

Ø Perumusan kebijakan publik didaerah tidak memenuhi hak-hak rakyat secara menyeluruh

Ø Kebijakan publik itu bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Ø Kebijakan publik itu dapat tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat.

K.D. 2.2 Menjelaskan

penting

nya

Partisipasi Masyarakat da

lam Perumusan Kebijakan Publik di Daerah

Pengert

(41)
(42)

Terimakasih

atas

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

 Guru meminta beberapa siswa menyanyikan lagu daerah Jawa Barata Manuk Dadali dalam bahasa Indonesia  Siswa diminta untuk mengamati gambar burung elang.. yang

Selain itu juga dapat dilihat dari banyaknya kejuaraan renang , baik itu kejuaraan daerah maupun kejuaraan nasional (pekan olahraga wilayah), kejuaraan renang antar pelajar

3.3 Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam

Surat-surat dari Kwartir Cabang di beberapa daerah tanggal 5 Desember 1978-12 Februari 1979 tentang peran serta Gerakan Pramuka dalam Pekan Penghijauan Nasional ke-XVIII tahun

Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk melakukan wawancara dan bertanya kepada beberapa orang/tokoh tentang peran sertanya dalam penyusunan perundangan (pusat dan

Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan hanya menggunakan garis besar permasalahan yang akan ditanyakan dari pemanfaatan campur kode bahasa daerah sebagai bahasa

  peserta didik dapat Mengapreasiasi beberapa lagu dan musik daerah Nusantara  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik .

Hal tersebut karena setiap ayat serta jilid kitab The Tarjuman al-Qur’an, Azad tidak hanya mengalihbahasakan bahasa al-Qur’an dalam bahasa Urdu (juga Inggris) semata, tetapi