• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Pelanggaran Hak Azasi Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kasus Pelanggaran Hak Azasi Manusia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kasus Pelanggaran Hak Azasi Manusia

Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :

Anna Mutia F. Nst 135120200111069

Kelas B-3

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

Hak Azasi Manusia atau disingkat HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai mati sebagai anugerah dari tuhan Yang Maha Esa. Semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat. Hak azasi ini sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah. Setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi dan tidak ada pembeda hak antara orang satu dengan yang lainnya.

Berikut beberapa contoh HAM: 1. Hak untuk hidup.

2. Hak untuk memperoleh pendidikan.

3. Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain. 4. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama. 5. Hak untuk mendapatkan pekerjaan.

Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Dewasa ini banyak sekali bentuk-bentuk pelanggaran HAM yang terjadi, tidak jarang kasus pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran berat. Berikut contoh pelanggaran HAM:

1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang. 2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak

rakyat dan oposisi.

3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.

4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan partai tiran/otoriter tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.

5. Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan kekerasan/anarkis terhadap rakyat dan oposisi di manapun

Pelanggaran HAM berat terbagi atas dua, yaitu:

1. Kejahatan genosida

(3)

etnis, dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.

2. Kejahatan kemanusiaan

Kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk- bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap satu kelompok tertent uatau perkumpulan yang didasarkan pada persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan

apartheid.

Pelanggaran HAM ringan:

(4)

Berikut beberapa contoh kasus pelanggaran HAM: 1. Munir

Munir Said Thalib meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta ke Amsterdam, 7 September 2004 untuk melanjutkan studi S2 bidang hukum humaniter di Universitas Utrecht, Belanda. Munir adalah pria keturunan Arab yang merupakan seorang aktivis HAM Indonesia. jabatan terakhirnya adalah direktur eksekutif lembaga pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial. Saat menjabat dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu.

Pada akhirnya peristiwa misteri kematian Munir akhirnya terbongkar. Munir bukan meninggal diakibatkan sakit, tetapi diracuni oleh arsenic yang ditaruh dimakanannya. Setelah pengumpulan bukti-bukti yang dilakukan teman-teman Munir serta sang istri, diketahui adanya keterlibatan seorang pilot bernama Pollycarpus, yang sempat mengobrol dengannya di perjalanan menuju pesawat.Sebenarnya ada juga keterlibatan Badan Intelijen didalamnya, namun akhirnya divonis bebas oleh hakim.

Dalam kasus ini kita tahu bahwa Munir dinyatakan dibunuh oleh Pollycarpus Budihari Priyanto. Walaupun dalam kasus ini pembunuhnya telah dijatuhi hukuman, namun tidak sepenuhnya dirasa telah menyelesaikan kasus tersebut, karena masih tetap menjadi misteri tentang pelaku-pelaku utama dalam rencana pembunuhan sang aktivis HAM tersebut. Ditambah para kerabat yang waktu itu berniat mengungkap kasus tersebut mendapat teror dari orang-orang yang tidak ingin namanya jelek.

(5)

kekritisan Munir merupakan haknya, apalagi yang ia perjuangkan adalah kebenaran. Namun semua itu ditutupi oleh mereka yang merasa terusik, salah satu contohnya mereka yang tidak suka melakukan teror terhadapnya dan kerabatnya, serta yang paling fatal menghilangkan nyawa dengan membunuh sang aktivis HAM tersebut.

2. Tragedi Trisakti

Tragedi ini merupakan peristiwa penembakan pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Latar belakang peristiwa ini adalah Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997 - 1999.

Salah satu hak yang nyata dilanggar dalam kasus ini adalah hak untuk berserikat, berkumpul serta mengeluarkan pikiran seperti yang tertuang dalam pasal 28. Setiap warga negara memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan komunitasnya dan mengemukakan pendapat. Tidak ada seorang pun yang boleh melarang seseorang untuk tidak berpendapat. Kita dapat melihat ssaat para mahasiswa menyampaikan pendapatnya seperti tidak ditanggapi dan diabaikan, setiap ada yang melakukan akan diserang. Lalu kasus ini belum juga terselesaikan sampai sekarang, hingga hal ini sebenarnya telah melanggar hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum dalam pasal 28D ayat 1. Setiap mereka yang menjadi korban dalam kasus ini harusnya mendapat kepastian hukum dan perlindungan hukum, namun kenyataannya kasus ini seolah tertelan zaman.

3. Sengketa Israel dan Palestina

(6)

yang menjadi korban. Dunia pun sempat mengutuk tindakan Israel tersebut. Kasus ini merupakan salah satu jenis pelanggaran HAM yang berat karena telah menghilangkan nyawa orang lain, dan melakukan penganiyayaan. Merampas apa yang sebenarnya bukan milik mereka.

Jika dilihat dari segi teori hukum HAM, kasus-kasus diatas telah melanggar beberapa teori seperti dalam teori hukum alam, yang menjelaskan bahwa setiap warga negara telah memiliki hak asasi manusia /fundamental rights sejak mereka lahir bahkan sejak dalam kandungan. Ada atau tidak adanya hukum/konstitusi yang mengatur tentang HAM, hak tersebut tidak akan hilang dan tetap dimiliki oleh warga negara. Adanya konstitusi atau aturan yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia tersebut, adalah untuk menegaskan atau menguatkan bahwa HAM yang melekat itu diakui oleh negara. Sehingga Negara yang menjamin adanya hak Asasi Manusia.

4. Gerakan 30 September disingkat G 30 S PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965, di saat tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

Begitu banyak efek yang ditimbulkan setelah adanya peristiwa G 30 S PKI ini, diantaranya adalah pembantaian massal orang-orang yang diduga komunis pada saat itu, pembantaian salah satu etnis yaitu etnis cina yang pada waktu itu dianggap sebagai orang-orang komunis. Dari sabang sampai merauke pada waktu itu membantai, menyiksa, sampai memerkosa orang yang seharusnya mereka tidak bertanggung jawab atas terbunuhnya para jendral di lubang buaya.

Ini merupakan salah satu contoh pelanggaran HAM yang berat. Banyak sekali kasus pasal yang terlibat didalamnya.

(7)

Peristiwa yang sama sempat terjadi lagi di tahun 1976 yang menewaskan beberapa warga sipil dan murid-murid sekolah

6. Kasus Pengungsi Rohingya

Etnis Rohingya adalah kelompok etnis yang berasal dari Bangladesh, namun telah bermukim di negara bagian Rakhaing di Myanmar sejak abad ke-7 Masehi. Meskipun telah berabad-abad tinggal di Myanmar, pemerintah Myanmar menganggap bahwa Rohingya termasuk dalam etnis Bengali sehingga tidak dapat diakui sebagai salah satu etnis Myanmar. Hilangnya kewarganegaraan membuat etnis Rohingya tidak mendapat perlindungan nasional. Etnis Rohingya mengalami berbagai pelanggaran hak asasi manusia, baik dalam hal berkewarganegaraan hingga dalam hal beragama. Pelanggaran HAM inilah yang mendorong etnis Rohingya untuk meninggalkan Myanmar dan mencari perlindungan di negara lain, beberapa dari mereka pun sampai di Indonesia

Jika ditinjau dari Undang-Undang yang ada di Indonesia, maka ini melanggar pasal 28A dijelaskan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. Serta pada pasal 28 D ayat 1 , hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum. Dan juga pasal 28 I ayat 1, tentang hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Dalam kasus kita lihat bahwa pengungsi Rohingya kehilangan warga negaranya, sehingga mereka harus mengungsi. Negara sama sekali tidak menganggap mereka menjadi satu bagian negara tersebut. sehingga mereka tidak mendapat perlindungan.

7.

\

(8)

Mangku, D.G.S. (2013). Kasus Pelanggaran HAM Etnis Rohingya : Dalam Perspektif ASEAN.

Media Komunikasi FIS, 12, 61-68. http://www.academia.edu/7931028/

Pengertian_HAM_atau_Hak_Asasi_Manusia_Human_Rights_Pengertian_HAM_atau_Hak_Asa si_Manusia_Human_Rights

http://id.wikipedia.org/wiki/Apartheid

Referensi

Dokumen terkait

Usaha pabrik pupuk untuk mengelola lingkungan sudah sangat signifikan, salah satunya adalah den- gan dibangunnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menggunakan

Dengan asumsi bahwa masyarakat pada hakekatnya bersifat komunikatif, Habermas kemudian mengganti paradigma produksi dari materialisme sejarah itu dengan paradigma komunikasi..

Misi penting dari inisiatif Nabi membuat Piagam Madinah adalah satu sisi Nabi berhasil menyatukan penduduk Madinah dalam perjanjian damai, sedang sisi lain menguntungkan Nabi

Dari Abdullah Ibnu Buhaimah RA bahwa Nabi SAW sholat Dhuhur bersama mereka beliau berdiri pada dua rakaat pertama dan tidak duduk tasyahhud orang-orang ikut berdiri

Kelapa sawit merupakan tanaman primadona sebagian besar masyarakat Riau, karena terbukti memberikan penghasilan yang lebih baik dari tanaman perkebunan lainnya. Sampai tahun 2003

[r]

Semakin banyak kapang yang tumbuh pada substrat maka kadar karbohidrat akan semakin menurun, karena kapang Rhizopus oryzae akan mengeluarkan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kualitas informasi website alumni terdapat pada indikator