• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghafal Al Quran itu Mudah dan Mulia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menghafal Al Quran itu Mudah dan Mulia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Keistimewaan Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah landasan hidup bagi manusia yang

diturunkan Alloh kepada nabinya, Nabi akhir zaman

Muhammad Shallallohu ‘alaihi Wasaalam, diawali dengan

surat Al-Fatihah dan akhiri dengan surat An-Naas. Di dalam

Al-Quran Berisi berbagai macam persoalan dan kejadian

yang nyata, segala tuntunan dan pedoman hidup, Semua

perintah dan larangan Alloh

, Al-Qur’an yang mulia ini

memiliki keistimewaan-keistimewaan.

Diantaranya Keistimewaan Itu Ialah :

1

keistimewaan Tilawah

(membaca)

2

Keistimewaan Tadabbur

(merenungkan)

3

(3)

Keistimewaan Tilawah

(membaca)

Allah Subhaanah Wata’ala menilainya sebagai

ibadah bagi siapapun yang membacanya. Pahala

yang Allah berikan tidak terhitung nilainya. Bahkan

tidak dihitung dari per ayat maupun perkata.

Al-Qur’an adalah sebuah kitab

yang harus dibaca, bahkan sangat

dianjurkan untuk dijanakan

sebagai bacaan harian

.

“Saya tidak mengatakan Al-Qur’an satu huruf,

namun alif adalah satu huruf, laam satu huruf,

dan miim satu huruf.”

(4)

“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan

kepadamu penuh dengan berkah supaya

supaya mereka mentadabburkan

ayat-ayatNya dan supaya menjadi peringatan

bagi orang-orang yang berakal.” (QS.38:29)

Keistimewaan Tadabbur (merenungkan)

“Dan demikianlah

kami wahyukan kepadamu sebuah ruh

(Al-Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah

mengetahui apakah Al-Kitab itu dan tidak pula mengetahui

apakah iman itu? Tetapi ami janakan Al-Qur’an it cahaya

yang kami tunjuki dengannya siapa yang kami kehendaki

diantara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kami

benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang

lurus.”(QS.38:29)

Al-Qur’an mampu menjadi ruh (penggerak)

bagi kemajuan kehidupan manusia

manakala selalu dibaca dan ditadabburi

makna yang terkandung dalam setiap

(5)

Keistimewaan Hifzh (menghafal)

Pada hakikatnya tilawah bukanlah hal yang sderhana,

namun dalam bertilawah seorang qori’ (pembaca) dituntut

untu menjaga keaslian (asholah) bacaan Al-Qur’an seperti

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallohu ‘alaihi

Wasallam melalui jibril. Alloh Subhaanahu Wata’ala

berfirman: “Apabila kami telah selesai membacakannya

maka ikutilah bacaan itu.” (QS.75:18)

Al-Qur’an selain dibaca dan direnungkan juga perlu untuk dihafal. Dipindahkan dari tulisan kedalam dada, karena dalam hal ini merupakan ciri khas orang yang berilmu, dan juga sebagai tolak ukur keimanan dalam hati seseorang muslim. Alloh Subhaanahu Wata’ala berfirman: “Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada orang yang beri ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang dzolim.” (QS.29:49)

“Sesungguhnya orang yang didalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat dari Al-Qur’an, bagaikan rumah yang tidak berpenghuni.”

(6)

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah olehmu Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari

kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR. Bukhari dan Muslim)

Keistemewaan Para Penghafal

Quran

Al-Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafalnya.

1

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah saw. sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul

menguji hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh

membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada sahabat yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau

hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al-Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al-Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Sahabat menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah

kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. Tirmidzi

Para hafizh diangkat sebagai pemimpin delegasi..

2

Barangsiapa yang membaca (hafal) Al-Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya

saja) tidak diwahyukan padanya.” (HR. Hakim) Nikmat mampu menghafal Al-Qur’an sama

dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu..

(7)

Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya

bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?”

Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari (menghafal) Al-Qur’an.” (HR. Hakim)

“ “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di

antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka yg Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli (penghafal) Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad))

Hafizh Al Qur’

an adalah ora

ng yang

mendapatkan

tasyrif nabawi

(Penghargaan

khusus dari N

abi saw

]

“ Adalah Nabi mengumpulkan diantara orang

syuhada uhud, kemudian beliau bersabda, “Manakah

diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al-Qur’annya, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliu

mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

Hafidz Qur’an adalah kelua

rga Allah

yang

berada di atas bumi. Denga

n syarat,

Hafidz tersebut mau merenu ng

(tadabbur) dan mengamalkan isi

Al-Qur’an.

Siapa yang membaca Al-Qu

r’an,

mempelajarinya, dan meng

amalkannya,

maka dipakaikan mahkota d

ari cahaya

(8)

“Dan perumpamaan orang yang

membaca Al-Qur’an sedangkan ia

hafal ayat-ayatnya bersama para

malaikat yang mulia dan taat.” (HR.

Bukhari dan Muslim)

Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi saw., beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada penghafal

Al-Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan

sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al-Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat

yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Kepada hafidz Al-Qur’an, Rasul saw.

menetapkan berhak menjadi imam shalat

berjama’ah.

Rasulullah saw. bersabda, “Yang menjadi imam

suatu kaum adalah yang paling banyak

hafalannya.” (HR. Muslim)

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan

itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif

itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.”  (HR. Tirmidzi).

1

2

4

3

Bahkan Allah membolehkan

seseorang memiliki rasa iri terhadap

para ahlul Qur’an

,

“Tidak boleh seseorang

berkeinginan (iri) kecuali dalam dua

perkara, menginginkan seseorang

yang diajarkan oleh Allah

kepadanya Al-Qur’an kemudian ia

membacanya sepanjang malam dan

siang, sehingga tetangganya

mendengar bacaannya, kemudian

ia berkata, ‘Andaikan aku diberi

sebagaimana si fulan diberi,

sehingga aku dapat berbuat

(9)
(10)

Hal yang Perlu dipersiapkan sebelum

memprogram anak menghafal Al-Quran

Orang tua atau guru harus siap menjadi suri

teladan anak dalam mencintai Al-Quran

Contohnya :

Meletakkan posisi mushaf di tempat yang

lebih tinggi.

Menceritakan kisah-kisah inspiratif tokoh

atau ilmuan muslim yang hafal Al-Quran.

(11)

Lingkungan yang representatif bagi

anak untuk menghafal Al-Quran

Contohnya :

Memutar murottal syeikh Al-Quran di

dalam rumah / ruangan.

Memfilter tontonan televisi, game

online, hp dan sejenisnya.

Membentuk komunitas penghafal

Al-Quran diantara teman sejawat dengan

mengkompetisikannya agar anak

(12)

Menyiapkan Reward yang menarik

bagi anak agar lebih termotivasi.

Membuatkan buku prestasi

menghafal bagi anak.

Mencarikan waktu khusus

untuk anak untuk

menambah atau

memurojaah hafalan

Al-Quran.

Menjauhkan anak dari makanan

dan minuman yang subhat.

(13)

Kiat Membimbing Anak Usia dalam

Menghafal Al-Quran

1. Mulai membaca dan menghafal yang paling mudah,

yaitu surat Al-Fatihah. Kemudian lanjutkan dengan juz 30 (juz ‘amma). Mengawali dengan yang mudah akan membantu untuk langkah selanjutnya. Kebutuhannya terhadap surat Al-Fatihah sangat penting ketika hendak mulai belajar shalat.

2. Tentukan kadar hafalan dalam sehari, dengan kadar

yang mudah dipenuhi, hingga akhirnya hafalannya kuat. Itu juga akan memudahkan proses menghafal selanjutnya. Kadar ini berbeda tiap orang, tergantung kecerdasan dan kecepatan hafal yang dimiliki.

3. Persering muraja’ah (mengulang-ulang) sampai benar-benar hafal. Jangan sampai ada hari yang terlewati tanpa hafalan baru maupun mengulang hafalan yang lalu.

(14)

5.

Awali dengan

talqin

(membacakan) dan

tardid

(memperdengarkan berulang kali)

. Biasanya ini

adalah awal modal dalam menghafal, kemudian ajari ia

cara membaca (Al-Quran), sampai nanti dia mahir

membaca Al-Quran sendiri tanpa perlu didampingi

saudarinya atau gurunya.

6.

Jika sang anak sudah mencapai usia wajib-shalat

dan berakal,

ajarkan dia agar mengulangi hafalannya

dengan cara membaca (surat yang telah dihafalnya)

dalam shalat, baik shalat fardhu maupun nafilah

(sunnah).

7.

Ulangi hafalannya dengan mendengar kaset atau

komputer

, agar terpadu antara baiknya pelafalan dan

baiknya cara baca. Kesempatan ini juga bermanfaat

untuk mengulang hafalan dan memperkuatnya.

8.

Pilih waktu yang sesuai untuk menghafal

– selagi

tidak sibuk dan banyak urusan – misalnya pilih waktu

setelah fajar (subuh) atau waktu antara maghrib dan

isya. Jauhi masa ketika lapar, capek, atau mengantuk.

9.

Puji sang anak di hadapan tetangga atau kerabat

,

(15)

10.

Sangat penting bagi sang anak untuk

memakai satu mushaf

, jangan gonta-ganti,

karena dengan itu dia akan lebih kuat mengingat

letak ayat.

11.

Motivasi sang anak untuk menuliskan ayat

yang telah dihafalnya

, hingga tergabung antara

(16)

Semoga kita dan anak-anak kita

semua dijadikan allah sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan kyai sebagai pemimpin pesantren, ditinjau dari peran dan fungsinya, dipandang sebagai fenomena kepemimpinan yang unik, karena selain memimpin lembaga

Trend serupa terjadi di Kabupaten Sikka di mana tahun 1985, industri serupa memiliki rata-rata 67 pekerja per unit perusahaan, sedangkan di tahun 2011, turun menjadi 60 [Figure 2]..

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin Terhadap Perubahan Status Gizi (BB/U) Balita BGM

Dari pembahasan dan uraian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa dalam posisi Pemerintah sebagai stimulator pembangunan, maka masyarakat akan berpartisipasi

Kondisi pembibitan sapi potong saat ini sangat beragam dan sebagian besar (95%) dikelola dan dikembangkan pada peternakan rakyat dengan pola produksi induk-anak dalam

Ilmu le!ih utama ari harta, karena ilmu akan men*agamu sementara harta malah engkau yang harus men*aganya#!. Ilmu le!ih utama ari harta karena i akherat nanti pemilik harta

Kebutuhan cabai terus meningkat disebabkan oleh meningkatkan pertumbuhan penduduk dan berkembangnya produksi makanan yang membutuhkan cabai.Salah satu cara

Dan menurut Taylor (2009), beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan diantaranya adalah keahlian (baik berupa pengetahuan khusus, training ataupun