1. Tahapan Proses Audit Internal
Planning the Audit-Preeliminary Work Entrance Conference
Field Work
Draft Report Issued
Request Management Response Exit Conference
Final Report Issued
Celebration and Evaluation 2. Unsur-unsur Temuan Audit
Kondisi Kriteria Sebab Akibat
Komentar Entitas
Satu contoh : Kondisi : Terdapat pengalihan pekerjaan penghijauan dan penataan lanskap yang tidak diikuti dengan adendum perubahan perubahan pekerjaan atau amandemen kontrak
Kriteria : Kontrak No. 22 menyebutkan bahwa amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan isi dari kontrak. Perubahan kontrak dapat terjadi apabila perubahan pekerjaan disebabkan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak.
Sebab : Permasalahan tersebut terjadi antara lain karena kelalaian konsultan pengawas dan CV BP dan CV PJ dalam pengimplementasian kontrak yang telah dibuat.
Akibat : Hal tersebut mengakibatkan tidak diketahuinya secara pasti perhitungan biaya yang yang dipakai dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, karena sudah tidak sesuai dengan kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Rekomendasi : Kepala bagian keuangan melalui pejabat pembuat komitmen agar menegur secara tertulis kepada konsultan pengawas dan pelaksana pekerjaan, yaitu CV BP dan CV PJ atas kelalaiannya dan memerintahkan kepada penyedia jasa tersebut untuk mengusulkan perubahan kontrak.
3. Konfirmasi adalh memperoleh informasi dan penegasan dari sumber lain yang
independen. Serta dilakukan secara lisan maupun tertulis, serta mendukung perolehan informasi secara lisan bila ada kesangsian.
4. Menurut Brink & Witt, ada 3 alternatif kedudukan internal auditing department dalam struktur organisasi perusahaan yaitu :
Bertanggung jawab sepenuhny kepada manajemen Bertanggung jawab sepenuhnya kepada dewan komisaris Bertanggung jawab kepada manajemen dan dewan komisaris
Manurut mereka yang terbaik adalah alternatif yang ke-3 tapi timbul permasalahan seberapa besar tanggung jawabnya kepada manajemen dan seberapa besar tanggung jawabnya kepada dewan komisaris maka untuk itu mereka memberi tiga alternatif lagi yaitu :
Bertanggung jawab sekunder kepada dewan komisaris dan bertanggung jawab primer kepada manajemen.
Bertanggung jawab primer kepada manajemen maupun dewan komisaris. Yang terbaik adalah aternatif yang pertama.
5. Peranan Audit Internal terhadap manajemen resiko
Audit internal harus mengingatkan risiko signifikan yang mungkin mempengaruhi tujuan, operaional, atau sumberdaya.
Untuk menghubungkan rencana audit dan penilaian resiko perusahaan serta berbagi produk kerja lainnya.
Saling meningkatkan kompetensi,peran dan tanggung jawab setiap fungsi. Memberikan keyakinan pada desain dan efektivitas proses manajemen resiko. 6. Ada 7 tahapan dalam melakukan survei pendahuluan yaitu :
Initial study
7. Aspek hubungan manusia dalam audit internal
Dapat mengakibatkan rusaknya hubungan antar pribadi
Auditor kadang menghadapi pertentangan dan permusuhan dari auditee, karena :
1) Merasa terganggu dan menambah pekerjaan karyawan auditee.
2) Timbul kekhawatiran atau sikap mempertahankan diri, karena laporan audit mungkin mengungkapkan kelemahan pimpinan dalam
melaksanakan wewenangnya.
3) Timbul keinginan auditee agar laporan audit hanya menyajikan informasi yang baik saja.
8. a.Seleksi auditee
9. Tujuan dari field work adalah
a.Mengembangkan skope dan tujuan penelitian b.Menyelesaiakn tugas audit
e.Menjaga perkembangan informasi dari klien f. Menjaga perkembangan informasi manajemen
10. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penganalisisan bukti audit : a.Kecukupan bukti (Adequet)
b.Kompetensi bukti (Competence) c.Relevansi bukti (Relevance)
11. Klasifikasi audit working paper dalam audit internal
Ada 5 pengelompokkan secara umum terhadap kertas kerja yaitu: Program Audit
Working Trial Balance Ringkasan jurnal adjustment Skedul utama