PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERN GAJI
(Studi Kasus Pada BUMN di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Ibtihal Taufiqah
1102372
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERN GAJI
(Studi Kasus Pada BUMN di Kota Bandung)
Oleh
Ibtihal Taufiqah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ibtihal Taufiqah 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
IBTIHAL TAUFIQAH
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERN GAJI
(Studi Kasus Pada BUMN di Kota Bandung)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing
Dr. H. Memen Kustiawan, SE, M.Si, Ak,CA NIP. 197005212003121001
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
ABSTRAK
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN GAJI
Oleh : Ibtihal Taufiqah
1102372
Dosen Pembimbing :
Dr. H. Memen Kustiawan, SE, M.Si, Ak,CA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengendalian intern gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan asosiatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan alat bantu kuesioner yang disebarkan kepada responden yaitu staf Satuan Pengawas Intern (SPI) pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara audit internal terhadap efektivitas pengendalian intern gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.
ABSTRACT
Effect of Internal Audit on The Effectiveness of Internal Control of Salary
By :
Ibtihal Taufiqah 1102372
Supervisor :
Dr. H. Memen Kustiawan, SE, M.Si, Ak,CA
This research is aimed to know the influences of internal auditing toward effectiveness of internal control of salary of central office BUMN at Bandung.
The method of this research use the descriptive and associative method, which is the information and data are getting from respondent by using inquiry. The responden are staffs of Satuan Pengawas Intern (SPI) of central office BUMN at Bandung.
From the testing of the hypothesis is found there is a positive influences of internal auditing toward effectiveness of salary internal control.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………...…. i
DAFTAR GAMBAR ...………..….... iii
DAFTAR TABEL.………...……...… iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ……….. 1
1.2Rumusan Masalah ……….. 6
1.3Tujuan Penelitian ………...… 6
1.4Manfaat Penelitian ………...….. 6
1.4.1 Manfaat Akademis ……….…. 6
1.4.2 Manfaat Praktis ……….….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Tinjauan Pustaka ……… 7
2.1.1 Audit Internal ………..… 7
2.1.1.1 Pengertian Audit Internal ………... 7
2.1.1.2 Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal .. 8
2.1.1.3 Kompetensi Audit Internal...……….. 9
2.1.1.4 Unsur-unsur Audit Internal.……….. 10
2.1.1.5 Ruang Lingkup Audit Internal ………... 11
2.1.2 Norma Praktik Profesional Audit Internal………...… 13
2.1.2.1 Independensi……….……….………13
2.1.2.2 Kemampuan Profesional……….…………...……14
2.1.2.3 Lingkup Pekerjaan……….……….14
2.1.2.4 Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal……….15
2.1.2.5 Manajemen Bagian Audit Internal……….16
2.1.3 Pengertian Efektivitas ………... 17
2.1.4 Pengendalian Intern……….... 18
2.1.4.1Pengertian Pengendalian Internal ………... 18
2.1.4.3Tujuan Pengendalian Intern .………... 20
2.1.4.4 Keterbatasan Pengendalian Intern ……….... 20
2.1.5 Gaji ……….... 22
2.1.5.1Pengertian Gaji ……….... ..22
2.1.5.2Sistem Akuntansi Penggajian ……….... 23
2.1.5.3Pengendalian Intern Gaji.………... 23
2.1.6 Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Gaji………..24
2.2 Kerangka Pemikiran ……….... 25
2.3 Hipotesis Penelitian……….. 27
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ……….….. 28
3.2 Metode Penelitian ……….... 28
3.2.1 Definisi dan Operasional VariabeL………. 28
3.2.1.1 Definisi Variabel.………... 28
3.2.1.2 Operasional Variabel ……….. 31
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 32
3.2.2.1 Populasi Penelitian.……….. 32
3.2.2.2 Sampel Penelitian..………...………... 33
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ………... 34
3.2.4 Instrumen Penelitian ………... 35
3.2.5 Teknik Analisis Data ……….. 36
3.2.5.1 Uji Validitas Data ………... 37
3.2.5.2 Uji Reliabilitas ……….... 38
3.2.6 Rancangan Pengujian Hipotesis Regresi Linier Sederhana ….….. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….……….. 40
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ………... 40
4.1.2 Data Responden ………43
4.1.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ………..45
4.1.3.1 Variabel Audit Internal ………47
4.1.3.2 Variabel Efektivitas Pengendalian Intern Gaji.…... 57
4.1.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ………...66
4.1.4.1 Uji Validitas………66
4.1.4.2 Uji Reliabilitas ……….68
4.1.5 Uji Asumsi Klasik ……….69
4.1.5.1 Uji Normalitas..………….………69
4.1.6 Uji Hipotesis ………..70
4.1.6.1 Analisis Regresi Linear Sederhana……….. 70
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….72
4.2.1 Audit Internal pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung ………..……….. 72
4.2.2 Efektivitas Pengendalian Intern Gaji pada BUMN yang Berkantor Pusat ……….73
4.2.3 Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Gaji pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung ……….74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………..……….76
5.2 Saran ………..……….. 77
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian……….. 30
TABEL 3.2 Populasi Penelitian………..……… 32
TABEL 3.3 Staff SPI Perusahaan BUMN di Kota Bandung……… 33
TABEL 3.4 Kriteria Rentang Pengklasifikasian Variabel………. 37
TABEL 4.1 Jenis Kelamin Responden………..……… 43
TABEL 4.2 Usia Responden………..……… 43
TABEL 4.3 Pendidikan Terakhir Responden………..………. 44
TABEL 4.4 Lama Kerja Responden……….. 44
TABEL 4.5 Tempat Bekerja Responden………..………. 45
TABEL 4.6 Kriteria Rentang Klasifikasi Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Intern Gaji………..………. 46
TABEL 4.7 Frekuensi Jawaban Dimensi Independensi……… 47
TABEL 4.8 Frekuensi Jawaban Dimensi Kemampuan Profesional……… 48
TABEL 4.9 Frekuensi Jawaban Dimensi Lingkup Pekerjaan Audit Internal…….. 50
TABEL 4.10 Frekuensi Jawaban Dimensi Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal… 52 TABEL 4.11 Frekuensi Jawaban Dimensi Manajemen Bagian Audit Internal…… 56
TABEL 4.12 Frekuensi Jawaban Dimensi Lingkungan Pengendalian………. 58
TABEL 4.13 Frekuensi Jawaban Dimensi Penaksiran Risiko……….. 59
TABEL 4.14 Frekuensi Jawaban Dimensi Aktivitas Pengendalian……….. 60
TABEL 4.15 Frekuensi Jawaban Dimensi Informasi dan Komunikasi……… 62
TABEL 4.16 Frekuensi Jawaban Dimensi Pemantauan (Monitoring)……….. 63
TABEL 4.17 Frekuensi Jawaban Dimensi Tujuan Pengendalian Intern Gaji…….. 64
TABEL 4.18 Hasil Uji Validitas Variabel X……….. 66
TABEL 4.19 Hasil Uji Validitas Variabel Y……….. 68
TABEL 4.20 Hasil Uji Reabilitas Variabel X……… 69
TABEL 4.21 Hasil Uji Reabilitas Variabel Y……… 69
TABEL 4.23 Hasil Uji Regresi Sederhana………..………71
TABEL 4.24 Hasil Uji t Statistik Antara Variabel X dan Y……….. 71
TABEL 4.25 Rekapitulasi Rata-rata Jawaban Variabel Audit Internal……… 72
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Di dalam organisasi, jika tujuan yang ditetapkan ingin dicapai secara efektif
dan efisien, maka harus diterapkan konsep manajemen. Manajemen adalah ilmu
pengetahuan dan seni dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Jadi organisasi dan manajemen
memiliki keterkaitan yang erat. (Robbins dan Coulter, 2007)
Dalam organisasi akan terdapat pengendalian yang cukup apabila manajemen
telah merencanakan dan menyusun tata cara yang memberikan kepastian yang layak
atau masuk akal bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan dapat dicapai secara
efisien dan ekonomis. Proses penyusunan sistem dimulai dengan penentuan berbagai
tujuan dan sasaran. Kemudian dengan menghubungkan berbagai konsep, bagian,
kegiatan, dan atau orang dengan cara tertentu sehingga secara bersama-sama akan
beroperasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Apabila sistem
yang disusun dilaksanakan secara tepat, berbagai kegiatan yang direncanakan
haruslah terlaksana sebagaimana telah ditentukan dan harus pula memberikan
berbagai hasil yang diharapkan. (Hiro Tugiman 2006: 42)
Suatu sistem pengendalian internal (internal control system) terdiri atas
kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
empat tujuan umum :
1. Mengamankan aktiva perusahaan
2. Memastikan akurasi dan keandalan berbagai catatan dan informasi
akuntansi
4. Mengukur ketaatan dengan berbagai kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan oleh pihak manajemen. (James A. Hall 2006)
Merujuk pada Hessel Nogi 2007: 142 bahwa efektivitas merupakan ukuran
seberapa jauh sebuah organisasi mencapai tujuan yang layak dicapai. Maka dalam
pencapaian tujuan perusahaan pimpinan perusahaan tidak dapat mewujudkan tujuan
perusahaan sendirisehingga pemimpin perusahaan harus melimpahkan sebagian
wewenang dan tanggung jawabnya pada bawahannya secara sistematis.Agar
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab tersebut dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fungsi audit internal yang dapat membantu
manajemen dalam menjalankan tugasnya.
Audit internal merupakan salah satu unsur pengendalian internal yang
memadai.Definisi audit internal yang ditetapkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi
Audit Internal dalam bukunya Standar Profesi Audit Internal (2004:9) “Audit internal
adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi
organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui
suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance.
Adapun ruang lingkup pekerjaan audit internal, menurut Hiro (2006: 41)
dalam bukunya Standar Profesional Internal Audit yang menyatakan bahwa ruang
lingkup pekerjaan audit internal adalah “Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal
harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem
pengendalian internal yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas dari pelaksanaan
tanggung jawab.”
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa salah satu ruang
lingkup pelaksanaan audit internal adalah pengujian terhadap efektivitas
dimaksud adalah pengendalian internal yang terkait dengan efektivitas Pengendalian
Intern Gaji.Salah satu penentu keberhasilan pengelola aktivitas perusahaan dalam
mencapai tujuannya adalah tenaga kerja, oleh karena itu pihak manajemen menjaga
hubungan baik dengan semua karyawan, diantaranya dengan memberikan balas jasa
atas hasil kerja karyawan dalam bentuk gaji.
Menurut Mulyadi (2008: 373) Gaji merupakan “pembayaran atas penyerahan
jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan”.Proses penilaian risiko
pengendalian untuk transaksi penggajian dimulai dengan mengidentifikasi potensi
salah saji serta pengendalian yang diperlukan. Dalam menilai risiko pengendalian,
auditor menyadari bahwa salah saji yang terjadi dalam gaji mungkin timbul akibat
kesalahan yang tidak disengaja atau kecurangan. Yang menjadi perhatian khusus
adalah risiko lebih saji gaji melalui hal-hal berikut ini :
1. Pembayaran kepada karyawan fiktif
2. Pembayaran kepada karyawan aktual untuk jam-jam kerja yang tidak
dilakukan
3. Pembayaran kepada karyawan actual dengan taraf yang lebih tinggi daripada
yang diotorisasi (Sulfa, 2011: 6 ).
Berdasarkan pernyataan di atas sumber daya manusia merupakan salah satu
kekayaan perusahaan yang paling penting. Oleh sebab itu perusahaan pada umumnya
banyak mengeluarkan dana untuk proses pengembangan sumber daya manusia, di
mana di harapkan sumber daya manusia yang dimilikinya dapat memberikan prestasi
atau hasil kerja yang maksimal kepada perusahaan guna mencapai tujuan. Sehingga
diupayakan adanya langkah-langkah yang akan membuat karyawan bekerja dengan
tenang, penuh semangat dan disiplin untuk dapat memberikan kontribusi yang
maksimal pada perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
mengembangkan prinsip-prinsip dan teknik yang memungkinkan untuk menemukan
Dalam fenomena di lapangan ditemukan masalah tentang keterlambatan
penggajian yang terjadi di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) yang
mana tanggal 25 biasanya gaji dibayarkan namun pembayaran gaji kepada karyawan
mengalami keterlambatan sejak awal januari 2015 sehingga sampai pada akhir bulan
Juni 2015 para karyawan belum menerima hak nya padahal mereka telah melakukan
kewajiban mereka sebagai karyawan di PT INTI.
Hal itu menyebabkan sekitar 500 karyawan perusahaan tersebut menggelar
aksi demonstrasi yang berisi pemenuhan hak dasar berupa gaji, pembayaran THR,
uang pensiun, dan cuti guna mengingatkan dewan direksi atas keterlambatan
penggajian yang terjadi di PT INTI. di pelataran Gedung PT INTI, Kota Bandung,
aksi demonstrasi karyawan dari berbagai divisi ini dimotori oleh beberapa karyawan
yang merangkap aktivis Serikat Pekerja.(www.koran–sindo.com, 03 Juli 2015)
Permasalahan yang sama dialami oleh karyawan PTPN VIII dimana gaji yang
diterima secara normal setiap tanggal empat atau paling telat tanggal lima. Namun,
kali ini sudah menjadi kebiasaan dibayarakan pada tanggal 15 bahkan hingga tanggal
18.Keterlambatan penggajian ini tidak hanya dialami oleh karyawan PTPN VIII saja
namun juga dialami oleh seluruh perusahaan PTPN. (Pojok Jabar). Hal yang serupa
terjadi pada PT DI pada tahun 2012 yakni para karyawan PT DI selama 2 bulan tidak
menerima balasan jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya.Karyawan PT Pindad
pun pernah mengalami kesalahan dalam penerimaan gaji. Gaji yang diterima oleh
beberapa karyawan dan rincian slip gaji tidak sesuai dengan jumlah jam kerja yang
mereka lakukan, setelah disadari adanya kesalahan penerimaan gaji pada karyawan
mereka mencoba mengklarifikasi dan akhirnya kekurangan atas gaji dibayarkan pada
bulan selanjutnya dirapel dengan gaji bulan selanjutnya.
Dari fenomena diatas, dapat dilihat bahwa pembayaran gaji pada beberapa
BUMN DI Kota Bandung masih mengalami permasalahan keterlambatan dan gaji
yang tidak diterima masih ada yang tidak sesuai dari yang semestinya, sehingga
gaji merupakan masalah penting bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya
perusahaan, maka kesempatan melakukan penyimpangan dan kesalahan semakin
terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya inefesiensi dan ketidaktaatan terhadap
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk menghindari penyimpangan
dan kesalahan maka dsiperlukan adanya audit internal dalam pengendalian intern gaji.
Masalah gaji merupakan salah satu masalah yang penting dalam perusahaan, hal
tersebut dikarenakan karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan
penggajian, serta untuk menjaga suasana kerja yang baik maka gaji harus di bayar
dengan tepat waktu, untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengawasan yang efektif dan
terpadu, yang dapat memberikan bantuan kepada pimpinan perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Dengan terlaksananya pengendalian intern di perusahaan secara efektif dan
efisien, maka terdapat kemungkinan-kemungkinan yang dapat dihindarkan atau
setidaknya dapat dibatasi sampai seminimal mungkin. Untuk menjaga agar sistem
pengendalian intern dan pengawasan intern yang telah ada benar-benar dilaksanakan,
maka perusahaan yang tergolong relatif besar biasanya memerlukan suatu bagian
khusus biasanya satuan pengawas internal.
Penelitian terdahulu oleh Claresta Maulidya (2014) yang berjudul Pengaruh
Audit Internal terhadap Efektivitas Pengelolaan Gaji (Studi kasus pada PT Yakjin
Jaya Indonesia) menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan audit internal
terhadap efektivitas pengelolaan gaji pada PT. Yakjin Jaya Indonesia.
Adapun penelitian oleh Fajar Maulana Sandy (2013) dengan judul penelitian
Pengaruh Pelaksanaan Audit Internal terhadap Efektivitas Sistem Penggajian
Berbasis Komputer menyatakan bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan audit internal
terhadap efektivitas sistem pnggajian berbasis komputer pada 3 BUMN (PT
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN GAJI”
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana pelaksanaan audit internal pada BUMN yang berkantor
pusat di Kota Bandung?
2. Bagaimana efektivitas pengendalian intern gaji gaji pada BUMN yang
berkantor pusat di Kota Bandung?
3. Bagaimana pengaruh audit internal terhadap efektivitas Pengendalian
Intern Gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung ?
1.3 TujuanPenelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal pada BUMN yang
berkantor pusat di Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui efektivitas Pengendalian Intern Gaji pada BUMN
yang berkantor pusat di Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh audit internal terhadap efektivitas
Pengendalian Intern Gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung.
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1 ManfaatAkademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti lain yang
akan meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh audit internal terhadap efektivitas
pengendalian intern gaji.
1.4.2 ManfaatPraktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam pengembangan
ilmu akuntansi, khususnya audit internal dengan mengkaji bagaimana pengaruh audit
internal dalam menunjang efektivtas pengendalian intern gaji pada BUMN yang
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2008;56) , objek merupakan sesuatu yang dibicarakan
dan yang dipikirkan sesuatu yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini yang
menjadi objek penelitian adalah Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Intern
Gaji.Dalam hal ini penelitian dilakukan pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan penulis adalah metode
deskriptif dan asosiatif, Metode deskriptif menurut Moh Nazir (2008: 63) adalah
“Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi.Dengan demikian deskriptif analitis bertujuan untuk membuat deskriptif,
gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk
menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa datang”. Sedangkan metode asosiatif menurut Sugiyono (2012 :11) adalah : “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih”
3.2.1 Definisi dan Operasional Variabel
3.2.1.1 Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2012: 32) variabel penelitian adalah “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya”.Operasionalisasi variable diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Audit Internal. Adapun definisi audit internal (IIA – Institute of Internal Auditor) dalam Widjaja Amin (2001:3) bahwa audit
internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan
keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan suatu nilai
tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi..
Adapun cara mengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data primer
dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Instrumen ini
mengadopsi dari penelitian yang dikembangkan oleh Claresta Maulidya
(2014) skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan
pengukuran ordinal.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Efektivitas Pengendalian Intern Gaji.Efektivitas menurut
Mardiasmo (2009:134) “Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.Apabila suatu organisasi berhasil
mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dapat dikatakan telah berjalan
dengan efektif”. Adapun pengertian pengendalian intern menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Sukrisno Agoes (2008:75) “Pengendalian intern
merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewa omisaris, manajemen dan
personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi serta
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”. Gaji menurut
Mulyadi adalah “Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan administrasi atau yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang
Adapun cara mengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data primer
dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Instrumen ini
mengadopsi dari penelitian yang dikembangkan oleh Sekar Ludwika Widuri
(2013) skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan
pengukuran ordinal.
3.2.1.2 Operasional Variabel
Berdasarkan judul skripsi, yaitu Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas
Pengendalian Intern Gaji, maka penulis menjabarkan variabel dalam bentuk tabel
operasionalisasi variabel agar lebih mudah melihat mengenai variabel penelitian yang
digunakan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala Item
- Klasifikasi - Ketepatan Waktu
19 20,21
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.2.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan definisi di atas, peneliti menjadikan BUMN yang berkantor pusat di kota
Bandung sebagai populasi dalam penelitian ini. Adapun jumlah BUMN yang
berpusat di Kota Bandung sebanyak sembilan yaitu :
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
No Nama BUMN
1 PT PINDAD (Persero)
2 PT LEN Industri (Persero)
3 PT Dirgantara Indonesia (Persero)
4 PT Inti (Persero)
5 PT Kereta Api Indonesia (Persero)
6 PT Pos Indonesia (Persero)
7 PT BioFarma (Persero)
8 PT Perkebunan Nusantara VIII
9 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Sumber : Kementrian BUMN
Namun, hanya 7 BUMN yang dapat dijadikan populasi karena PT Telkom dan
PT DI tidak berkenan untuk diteliti dikarenakan banyaknya permintaan kuesioner di
disesuaikan dengan rumusan masalah, adapun yang menjadi unit analisis dalam
penelitian ini adalah audit internal dan efektivitas pengendalian intern gaji pada
Kantor Pusat BUMN di Kota Bandung.
3.2.2.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2012: 116) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik adalah sampel yang
representative. Kriteria untuk sampel yang representative tergantung kepada dua
aspek yang saling berkaitan, yaitu :
1. Akurasi
Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistic sampel dapat mengestimasi
parameter populasi dengan tepat.
2. Presisi
Sampel yang presisi adalah sejauh mana hasil penelitian dapat merefleksikan
realitas populasinya dengan teliti.
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Staff Satuan Pengawasan
Intern (SPI) Pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer. Adapun pengertian
data primer menurut Sugiyono (2012: 193) adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Merupakan data yang dikumpulkan penulis dari instansi langsung untuk
memperoleh data primer dengan cara penelitian lapangan yang terbagi dalam :
a. Wawancara (Interview), yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara
Tanya jawab atau percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk
memperoleh informasi dari responden.
b. Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan
digunakan untuk mendapatkan data primer sebagai bahan analisis dan
berbagai data lainnya. Kuesioner yang diajukan kepada responden bersifat
tertutup yang jawabannya telah tersedia.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Merupakan data yang penulis kumpulkan melalui penelitian kepustakaan yaitu
dengan mempelajari buku-buku, literature-literatur yang berhubungan dengan objek
penelitian yang dipilih, dan penelitian ini juga dilakukan dengan pencarian data
melalui internet.
3.2.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan
metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data yaitu dengan kuesioner yang merupakan suatu
penyelidikan masalah yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan
berupa formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden untuk
mendapatkan jawaban tertulis. Pengumpulan data yang terdapat dalam kuesioner
berasal dari variabel-variabel yang dikembangkan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang kemudian diberikan kepada responden. Adapun kuesioner
yang digunakan penulis dalam pengumpulan data terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Pertanyaan umum
Pertanyaan umum dibuat dalam bentuk pertanyaan terbuka, menyangkut
identitas responden diantaranya: nama, usia, jenis kelamin dan lama bekerja,
pendidikan terakhir.
2. Pertanyaan khusus
Pertanyaan yang berhubungan dengan audit internal dan efektivitas
pengendalian intern gaji dalam bentuk pertanyaan tertutup, yaitu
kemungkinan jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu yang mana responden
tidak dapat memberikan jawaban lain. Dalam pertanyaan tertutup, penulis
menyediakan alternative jawaban untuk setiap pertanyaan diantaranya:
3.2.5 Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan pengukuran ordinal, yaitu
pengukuran yang memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya dari tingkat
yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi. Skala yang digunakan adalah skala
likert. Menurut Sugiyono (2012) mendefinisikan skala likert adalah “Suatu pengukuran dengan skala ordinal.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”. Ukuran skala likert yang digunakan untuk menilai jawaban-jawaban yang diberikan
terdiri dari lima tingkatan, yaitu sebagai berikut :
1. Skor 5 :Sepenuhnya Dilaksanakan
2. Skor 4 : Sebagian Besar Dilaksanakan
3. Skor 3 : Kadang-kadang Dilaksanakan
4. Skor 2 : Sebagian Kecil Dilaksanakan
5. Skor 1 : Tidak Dilaksanakan
Pengolahan data yang digunakan dengan menggunakan alat bantu statistic
dimana dengan alat tersebut dapat memudahkan menganalisis apakah ada hubungan
antara variable x dan variable y, serta seberapa besar pengaruhnya sehingga pada
akhirnya dapat diperoleh pedoman untuk menarik kesimpulan. Dalam menentukan
kriteria pengklasifikasian untuk variabel dan variabel y penulis merujuk pada
ketentuan yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008: 154) dimana rumus mencari
rentang skor adalah sebagai berikut :
= �−
Keterangan:
RS = Rentang Skor
n = Jumlah responden
Skor maksimum (banyaknya responden kali skor tertinggi yaitu 5) = 7 x 5=
35, dan skor minimum (banyaknya responden kali skor terendah yaitu 1) = 7 x 1 = 7
= − = 5,6
Tabel 3.4
Kriteria Rentang Pengklasifikasian Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian
Intern Gaji
Variabel Persentase Skor Jumlah
Klasifikasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data
3.2.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana alat pengukur menguji apa
yang ingin diukur. Menurut Sumarsono (2004: 31) “valid atau tidaknya alat ukur dapat diuji dengan mengkorelasikan antar skor masing-masing pertanyaan dengan
skor total dari penjumlahan seluruh skor pertanyaan. Apabila korelasi antar skor total
dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat
pengukur tersebut mempunyai validitas”. Untuk menentukan validitas dari suatu item kuesioner, digunakan korelasi rank spearman dengan rumus :
�� = Selisih ranking data variable x dan y
n = Jumlah sampel atau data
Syarat minimum dalam menentukan validnya data adalah apabila r = 0,3 jika
korelasi antara butir dengan skor < 0,3 maka butir instrument tersebut dinyatakan
tidak valid (Sugiyono, 2012: 116).
3.2.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sumarsono (2004) “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan dapat dipercaya atau dapat diandalkan”. Dengan kata lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap objek dan alat pengukur yang sama.Untuk mengetahui ketepatan atau
kestabilan dari kuesioner tersebut, maka digunakan rumus Cronbach Alpha.
� = (� − 1 )� �2− ∑ �2 �2
Sumber; Ghozali (2011: 42)
Keterangan :� = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
∑ �2 = Jumlah varians skor item
�2 = Varians skor-skor tes (seluruh item K)
Dari hasil perhitungan tersebut, suatu variable dikatakan reliable jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60. (Imam Ghozali, 2011:48)
3.2.6 Rancangan Pengujian Hipotesis
Untuk dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini maka teknik
analisis data analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis regresi linier
sederhana. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable x yaitu
audit internal dan variable y yaitu efektivitas pengendalian intern. Metode analisis
merupakan salah satu program komputer dalam mengelola data statistik. Analisis
regresi linier sederhana diformulasikan sebagai berikut :
Y = a + bX
Dimana :
Y : Efektivitas Pengendalian Intern Gaji
X : Audit Internal
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
Hipotesis yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : b ≤ 0, berarti audit internal tidak berpengaruh positif terhadap efektivitas
pengendalian intern gaji
Ha : b > 0, berarti audit internal berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan audit internal oleh satuan pengawas internal (SPI) di BUMN
yang berkantor pusat di Kota Bandung dinyatakan sangat memadai. Hal ini
dilihat dari rata-rata skor variable audit internal sebesar 32.33 yang berada
pada rentang skor 29.4-35 dengan kategori sangat memadai. Dalam hal
independensi bagian audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung memisahkan kedudukan dengan bagian-bagian yang akan diaudit.
Lingkup pekerjaan audit internal telah sesuai meliputi seluruh komponen dan
diperiksa kebenaran data serta informasinya. Dalam hal pelaksanaan kegiatan
audit internal auditor telah melakukan perencanaan audit dengan baik serta
membuat hasil laporan audit yang jelas dan relevan serta memberikan
rekomendasi sebagai perbaikan dalam kekurangan kinerja manajemen. Dalam
pengkoordinasian dengan auditor eksternal sudah dilaksanakan sepenuhnya.
2. Efektivitas pengendalian intern gaji pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung telah berjalan sangat efektif. Hal ini dilihat dari rata-rata skor
variable efektivitas pengendalian intern gaji sebesar 32.87 yang berada pada
rentang skor 29.4-35 dengan kategori sangat efektif. Adanya lingkungan
pengendalian yang memadai berupa telah diterapkannya integritas dan nilai
etika yang baik. Adanya pemantauan aktivitas-aktivitas kegiatan operasional
perusahaan. Seluruh transaksi pembayaran gaji pada BUMN yang berkantor
pusat di Kota Bandung sudah dicatat dan diotorisasi sehingga menunjang
keandalan laporan keuangan.
3. Audit Internal berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian intern
gaji. Berarti, jika audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
yang berkantor pusat di Kota Bandung uga akan berjalan dengan
efektif,.begitu juga sebaliknya.
Walaupun kegiatan audit internal telah efektif dan audit internal berpengaruh
positif terhadap efektivitas pengendalian intern gaji, namun masih terdapat
beberapa kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
1. Latar belakang dan pendidikan dan kecakapan professional yang masih
kurang memadai dalam menunjang kemampuan professional auditor
internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung
2. Penyampaian laporan hasil audit yang masih belum sesuai dengan jadwal
yang sudah ditetapkan
3. Dalam hal memastikan transaksi penggajian sudah dicatat dengan lengkap
dan disertai bukti pendukung masih tidak sepenuhnya dilaksanakan.
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskam oleh peneliti, maka
peneliti mengajukan beberapa saran terkait dengan efektivitas pengendalian
inter gaji dan hal-hal yang berhubungan lainnya:
1. Sebaiknya kinerja audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung lebih ditingkatkan lagi melalui pelatihan dan pendidikan yang
diselenggarakan perusahaan secara keseluruhan agar staf memiliki
kecakapan professional yang lebih memadai dalam hal audit.
2. Sebaiknya penyampaian laporan hasil audit disesuaikan dengan jadwal
yang sudah ditetapkan.
3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas pengendalian intern gaji. Karena audit internal
hanya memengaruhi efektivitas pengendalian intern gaji sebesar 13.1%
DAFTAR PUSTAKA
A.Arens, Alvin, J.Elder, Randal, S.Beasley, Marks. (2008). Auditing dan Jasa Assurance.
Jilid I edisi ke-12. Jakarta: Erlangga
Amin Widjaja Tunggal. (2000). Auditing Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka
Amin Widjaja Tunggal. (2010). Dasar-dasar Audit Internal (Pedoman untuk Auditor Baru).
Jakarta:Harvindo
Arief Suadi. (1995). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 1.Yogyakarta: BPFE
Arifin Nugroho.(2009).Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern
Penjualan Ekspor.Universitas Widyatama: Bandung.
Bambang Hartadi. (1992). Sistem Pengendalian Intern (dalam Hubungannya dengan
Manajemen dan Audit). Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
Bambang Hartadi.(1997). Internal Auditing.Yogyakarta: ANDI OFF SET
Budi Susetyo. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama.
Chambers, D. Andrew. (1981). Internal Auditing. Theory Practice 1th Edition. USA: Pitman
Books Ltd.
COSO, Report. (2004). Enterprise Risk Management- Integrated Framework. The Committee
of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission New Jersey, USA.
Erytrina Lugina.(2010).Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Internal Audit Terhadap Efektifitas
Pengendalian Internal.Universitas Padjadjaran:Bandung
Fitrina Amelia.(2007).Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Operasional Terhadap
Efektivitas Pengendalian Intern.Universitas Padjadjaran:Bandung
Hendra Nur Rahmatullah Kartiwa.(2013).Pengaruh Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan Terhadap Efektivitas Pengendalain Internal
Persediaan.Universitas Padjadjaran:Bandung
Hiro Tugiman.(1997). Standar Profesional Audit Internal. Edisi ke-9 cetakan ke-5.
Hiro Tugiman.(2006). Standar Profesional Audit Internal. Edisi ke-9 cetakan ke-5.
Yogyakarta: Kanius
Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Rajawali Persada.
IIA. 2009. Position Paper : The Role of Internal Auditing In Enterprise- Wide Risk
Management. Na.theiia.org. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015
Imam Gozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Penerbit Universitas Diponegoro.
Imam Gunawan. (2013). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik). Edisi pertama.
Jakarta: PT.Bumi Aksara
Ikhwan Abidin Basri. (2008). Manajemen RisikoLembaga Keuangan Syariah. Cetakan
Pertama. Jakarta Timur : PT. Bumi Aksara
Juliansyah Noor. (2011). Medotologi Penelitian (Skripsi,Tesis,Disertasi,dan Karya Ilmiah).
Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Group
Marina Astririna.(2006).Pengaruh Pemeriksaan Internal Terhadap Efektifitas Pengendalian
Intern.Universitas Padjadjaran:Bandung
Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta Selatan : Salemba Empat
Mudrajad Kuncoro.(2008). Metode Kuantitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif (untuk Psikologi dan Pendidikan).
Cetakan kedua.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sawyer’s. (2005). Internal Auditing. Edisi 4. Jakarta Selatan: Salemba Empat
Sawyer’s.(2006). Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta Selatan: Salemba Empat
Sanyoto Gondodiyoto. (2007). Audit Sistem Iinformasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Siti Kurnia dan Ely Suhayati.(2010). AUDITING (Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan
Standar Pemerikasaan Keuangan Negara. (2007)
Sukrisno Agoes. (2012). Auditing. Edisi 4. Jakarta Selatan : Salemba Empat
Sukrisno Agoes. (2012). Auditing. Edisi 5. Jakarta Selatan : Salemba Empat
Sukrisno Agoes. (2004). Auditing (Periksaan Akuntan oleh Kantor Akuntansi Publik). Jilid
1.Jakarta Selatan : Salemba Empat
Sugiyono. (2003). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D).Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistik Nonparametris. Cetakan ke-11. Bandung: CV.Alfabeta
Sujoko Efferin, et.al,.(2008). Metode Penelitian Akuntansi (Pengungkapan Fenomena
dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif). Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Syntia Dewi.(2014).Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian
Internal Bank Perkreditan Rakyat.Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung
Wuryan Andayani. (2008). Audit Internal. Edisi 1. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada
Yayasan pendidikan Internal Audit. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Cetakan pertama.
Jakarta
Yudi Gusfriadi.(2007).Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Pengelolaan