• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Ekosistem Hutan Mangrove untuk Pengembangan Silvofishery di Taman Nasional Alas Purwo - repository civitas UGM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Potensi Ekosistem Hutan Mangrove untuk Pengembangan Silvofishery di Taman Nasional Alas Purwo - repository civitas UGM"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING

FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, 18 Oktober 2011

Diterbitkan Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

DEWAN REDAKSI

Ketua : Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M. Sc Anggota : Prof. Dr. Ir. M. F. Rahardjo, DEA

Drs. Kunto Purnomo MS. Redaksi Pelaksana : Yayuk Sugianti, S. St.Pi

Nanang Widarmanto, S. Pi Andri Warsa, S. Si.

Masayu Rahmia A.P., S. Si. Dimas Angga Hedianto, S. Pi. Agus Arifin S., S. Pi.

Edita Eka Prasetia, S. MB. Santoso Dwi Atmojo

Alamat Redaksi : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta

Hak Cipta Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Pengutipan : Kartamihardja, E. S. et al., 2011. Prosiding Forum Nasional

Pemacuan Sumber Daya Ikan III PROSIDING

FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, 18 Oktober 2011

Diterbitkan Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

DEWAN REDAKSI

Ketua : Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M. Sc Anggota : Prof. Dr. Ir. M. F. Rahardjo, DEA

Drs. Kunto Purnomo MS. Redaksi Pelaksana : Yayuk Sugianti, S. St.Pi

Nanang Widarmanto, S. Pi Andri Warsa, S. Si.

Masayu Rahmia A.P., S. Si. Dimas Angga Hedianto, S. Pi. Agus Arifin S., S. Pi.

Edita Eka Prasetia, S. MB. Santoso Dwi Atmojo

Alamat Redaksi : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta

Hak Cipta Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Pengutipan : Kartamihardja, E. S. et al., 2011. Prosiding Forum Nasional

Pemacuan Sumber Daya Ikan III PROSIDING

FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, 18 Oktober 2011

Diterbitkan Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

DEWAN REDAKSI

Ketua : Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M. Sc Anggota : Prof. Dr. Ir. M. F. Rahardjo, DEA

Drs. Kunto Purnomo MS. Redaksi Pelaksana : Yayuk Sugianti, S. St.Pi

Nanang Widarmanto, S. Pi Andri Warsa, S. Si.

Masayu Rahmia A.P., S. Si. Dimas Angga Hedianto, S. Pi. Agus Arifin S., S. Pi.

Edita Eka Prasetia, S. MB. Santoso Dwi Atmojo

Alamat Redaksi : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta

Hak Cipta Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Pengutipan : Kartamihardja, E. S. et al., 2011. Prosiding Forum Nasional

(3)

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Yth. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, KP3K, KKP

Yth. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran Yth. Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI

Yth. Ketua Masyarakat Iktiologi Indonesia

Yth. Para Kepala Balai Lingkup Balitbang KP, serta

Para Peneliti dan Pemerhati Konservasi Sumber Daya Ikan Yang saya Banggakan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Mengawali sambutan ini, saya ingin mengajak semua yang hadir untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin dan rahmat-Nya kita dapat berada di sini untuk menghadiri acara Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan Ke 3.

Saudara–saudara sekalian yang saya hormati

(4)

dengan memperhatikan keseimbangan antara tingkat eksploitasi dengan tingkat rekrutmen dari jenis-jenis ikan yang tersedia serta menjaga kualitas lingkungannya. Perairan umum daratan sebagai salah satu wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia juga berperan penting sebagai sumber protein dan ketahanan pangan, sumber ekonomi masyarakat, sumber lapangan kerja, sumber plasma nutfah dan genetik, sumber devisa negara dan pendapatan asli daerah serta objek wisata.

Dewasa ini eksploitasi sumber daya ikan di perairan laut yang termasuk dalam 11 WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) RI, umumnya sudah menunjukkan tingkat ekploitasi yang optimum, bahkan tingkat eksploitasi beberapa stok ikan sudah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih (over exploitation). Kerusakan terumbu karang sebagai habitat penting bagi kelangsungan hidup sumber daya ikan yang terus meningkat di perairan laut juga memicu penurunan stok sumber daya ikan. Kondisi ini juga diperparah dengan maraknyaIUU Fishing.

Di perairan umum daratan, eksploitasi sumber daya ikan di beberapa badan air juga sudah menunjukkan eksploitasi berlebih sehingga beberapa jenis ikan ekonomis penting menjadi langka atau terancam punah. Penurunan sumber daya ikan tersebut juga dipercepat dengan menurunnya kualitas lingkungan perairan karena pencemaran, perubahan dan hilangnya habitat karena pembendungan sungai dan alih fungsi lahan rawa, serta penangkapan dengan menggunakan racun, listrik dan bahan peledak.

(5)

mengintegrasikan keseluruhan sub sistem dalam sistem pengelolaan sumber daya perikanan.

Tiga komponen yang saling terkait dalam pengelolaan sumber daya perikanan yaitu habitat sebagai tempat hidup, ikan sebagai komoditas dan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan tersebut. Adapun prinsip pokok pengelolaan sumber daya perikanan adalah:

1. Pembangunan yang memperhatikan kelestarian lingkungan, sadar dan berbuat untuk memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya

2. Pengelolaan perikanan, melaksanakan penataan kegiatan perikanan sehingga dicapai tingkat pemamfaatan sumberd aya ikan yang optimum dan lestari

3. Perencanaan pengelolaan perikanan, menentapkan rencana pengelolaan perikanan secara baik dan memenuhi kebutuhan pemanfaatan sumber daya ikan

4. Pemangku kepentingan, sebagai subjek utama yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan perikanan

5. Membentuk badan pengelola yang mempunyai otoritas dalam penyususan rencana, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi pengelolaan perikanan 6. Kesepakatan pengambilan keputusan di antara pemangku kepentingan, 7. Peraturan/perundangan, kesepakatan yang diterjemahkan dalam susunan

aturan dalam rencana perikanan dalam hukum positif.

Saudara – saudara yang saya hormati,

(6)

Konservasi sumber daya ikan dapat dilakukan dengan cara menetapkan kawasan konservasi baik ditujukan untuk konservasi kawasan, konservasi jenis maupun konservasi genetik.

Di perairan laut, untuk meningkatkan stok ikan dan konservasi sumber daya ikan dilakukan dengan menetapkan daerah refugia, kawasan konservasi dan rehabilitasi habitat terumbu karang.

Di perairan umum daratan, upaya pengelolaan perikanan secara rasional dan konservasi sumber daya ikan yang bertujuan untuk melestarikan sumber daya ikan dan meningkatkan hasil tangkapan ikan dapat dilakukan melalui beberapa opsi sebagai berikut:

1. peningkatan stok ikan (stock enhancement) yang dapat dilakukan melalui upaya penebaran (stocking), penebaran kembali (restocking) atau introduksi ikan dengan pendekatan kehati-hatian.

2. pemulihan sumber daya ikan melalui upaya rehabilitasi habitat dan atau pembentukan suaka perikanan (protected area)

3. penetapan regulasi penangkapan dan peraturan perikanan lainnya

4. pembentukan kelembagaan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian yang diikuti dengan upaya penegakan hukum (law enfrocement)

Opsi–opsi pengelolaan yang akan dipilih sangat bergantung pada kondisi perairan, sosial-ekonomi dan masyarakat nelayan setempat.

Saudara-saudara yang saya banggakan,

(7)

kini dan mendatang. Di samping itu, agar sumber daya ikan, baik di laut maupun perairaan umum daratan ini tetap dapat menjadi andalan nasional, maka seluruh pemangku kepentingan harus bekerjasama untuk mengelolanya dengan rasional. Dalam hal ini, saya melihat, berkumpulnya para pakar, peneliti, pengambil kebijakan dan praktisi perikanan di sini sebagai pertanda baik bagi terjalinnya komunikasi, saling tukar menukar informasi ilmiah antar pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi pemacuan stok dan konservasi sumber daya ikan.

Hadirin yang berbahagia

Dengan merujuk kepada hal di atas, maka saya menyambut baik Forum Pemacuan Sumber Daya Ikan III yang diadakan oleh Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI) ini. Mengakhiri sambutan saya ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara forum ini. Semoga Tuhan senantiasa membimbing upaya kita dalam memajukan ilmu pengetahuan terutama di bidang kelautan dan perikanan demi kesejahteraan bangsa dan negara.

Akhir kata, dengan mengucap ”Bismillahirohmannirahim”, saya buka secara resmi Forum Pemacuan Sumber Daya Ikan III ini. Selamat berdiskusi dan selamat berseminar. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 18 Oktober 2011

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan,

(8)

KATA PENGANTAR

Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III (FNPSI III) diselenggarakan di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, pada tanggal 18 Oktober 2011 dengan tema “Konservasi Bagi Kelestarian Sumber Daya dan Kestabilan Produksi Ikan”. Penyelenggaraan FNPSI III oleh Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Masyarakat Iktiologi Indonesia (MII). Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 17.1/Balitbang KP.1.3/ HM.430/06/2011, kegiatan FNPSI III ini dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2011 dengan Nomor: SP.DIPA : 0180/032-11.0/XII/2010.

FNPSI III merupakan lanjutan dari FNPSI I tahun 2007 dengan tema “Peningkatan Peran Pemacuan Stok Dalam Produksi dan Konservasi Sumber Daya Ikan” dan FNPSI II tahun 2009 dengan tema “Pemacuan Sumber Daya Ikan : Peluang dan Tantangan”. Makalah yang disajikan sebanyak 66 makalah oral dan poster yang merupakan hasil seleksi tim evaluator dari 108 abstrak yang masuk. Prosiding ini memuat makalah yang telah melalui proses perbaikan, penelaahan dan penyuntingan baik pada saat seminar dan setelah seminar dilaksanakan oleh peserta dan dewan redaksi. Dari proses tersebut, makalah yang dapat diterbitkan berjumlah 65 makalah.

Kami berharap prosiding ini dapat bermanfaat sebagai acuan dan sumber informasi yang berguna bagi kelestarian sumber daya dan kestabilan produksi ikan dalam rangka mendukung pembangunan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

Purwakarta, 01 Desember 2011 Kepala Balai,

(9)

LAPORAN KETUA PANITIA

FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III

Yth. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Yth. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, KP3K, KKP atau yang mewakili

Yth. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran atau yang mewakili

Yth. Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

Yth. Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI Yth. Ketua Masyarakat Iktiologi Indonesia

Yth. Kepala Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Yth. Kepala Balai Penelitian Perikanan Laut

Yth. Kepala Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum

Yth. Kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia,

Prof. Dr. Endi Setiadi Kartamihardja

Para Peneliti dan Pemerhati Konservasi Sumber Daya Ikan Yang saya Banggakan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijinNya sehingga terlaksana kegiatan Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III pada hari ini Selasa tanggal 18 Oktober 2011 di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

(10)

Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III dilaksanakan dengan latar belakang kondisi sumber daya ikan saat ini cenderung menurun dan sebagian dalam kondisi kritis. Kondisi tersebut disebabkan oleh illegal logingdan tangkap lebih, penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan, pencemaran, perubahan habitat dan spesies asing yang merusak. Kesemuanya itu menunjukkan adanya pengelolaan perikanan yang tidak tepat sehingga menyebabkan penurunan biodiversitas. Kebijakan dan program konservasi sumber daya ikan memerlukan data dan informasi ilmiah hasil penelitian mengenai dinamika sumber daya ikan (termasuk pola distribusi spasial dan temporal), dampak perubahan iklim dan habitat, sosial ekonomi, kelembagaan dan kearifan lokal, introduksi spesies, penebaran kembali dan pengkayaan stok serta rehabilitasi habitat.

Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III dilaksanakan atas kerjasama antara Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran, Masyarakat Iktiologi Indonesia dan Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendanaan dari APBN 2011 di Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan.

Adapun Peserta dan Pemakalah di FNPSI III berjumlah 67 peserta: Ruang lingkup kegiatan FNPSI III terdiri dari :

1. Konservasi SDI : konservasi kawasan, jenis dan genetik 2. Konservasi sumber daya ikan dan perubahan iklim 3. Penebaran kembali ikan

4. Rehabilitasi dan Mitigasi serta

5. Kearifan lokal dalam konservasi sumber daya ikan, kelembagaan dan Sosial ekonomi

(11)

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, BAWAL, Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, Indonesian Fisheries Research Journal (IFRJ) dan Jurnal Iktiologi Indonesia (JII-MII).

Pada kesempatan ini kami Panitia mengucapkan Terima kasih kepada :

1. Pemakalah utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini yaitu :

- Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, KP3K, KKP dengan tema : “Arah Kebijakan dan Strategi Konservasi Sumber Daya Ikan untuk Mendukung Visi KKP”

- Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran dengan tema :”Peran UNPAD dalam Penyediaan SDM di Bidang Konservasi Sumber Daya Ikan”

2. Kepala Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan ini .

Setelah ini kami mohon kesediaan Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Perikanan untuk membuka Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III dan selanjutnya memberikan pengarahan.

Akhir kata atas nama panitia, kami memohon maaf atas segala kekurangan selama kegiatan ini berlangsung semoga kegiatan ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 18 Oktober 2011. Ketua Panitia

(12)

RUMUSAN

Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III Bandung, 18 Oktober 2011

Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III (FNPSI III) di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, 18 Oktober 2011 dengan Tema :“ Konservasi bagi kelestarian sumber daya dan kestabilan produksi ikan “. FNPSI III diselenggarakan oleh Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (BP2KSI) bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Masyarakat Iktiologi Indonesia (MII). FNPSI III diikuti oleh 78 makalah yang telah terseleksi oleh tim evaluator dari 108 makalah yang masuk. FNPSI III dibuka oleh Kepala Badan Litbang Kelautan Perikanan KKP, dengan dua makalah utama yaitu

1. Peluang dan tantangan konservasi sumber daya ikan di Indonesia dari KP3K KKP.

2. Peran UNPAD dalam penyediaan SDM di bidang Konservasi sumber daya perikanan, dari UNPAD.

Dalam arahan pembukaan Ka Balitbang menjelaskan bahwa dewasa ini eksploitasi sumber daya ikan di perairan laut yang termasuk dalam 11 WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) RI, umumnya sudah menunjukkan tingkat ekploitasi yang optimum, bahkan tingkat eksploitasi beberapa stok ikan sudah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih (over exploitation). Kerusakan terumbu karang sebagai habitat penting bagi kelangsungan hidup sumber daya ikan yang terus meningkat di perairan laut juga memicu penurunan stok sumber daya ikan.Kondisi ini juga diperparah dengan maraknyaIUU Fishing.

(13)

Paradigma “pro-green” atau “pro-sustainability” dalam pembangunan perikanan yang merupakan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu mendapatkan dukungan serta tindak lanjut pelaksanaan di lapangan.Oleh karena itu, upaya pengelolaan dan konservasi sumber daya ikan merupakan strategi penting yang harus dilaksanakan bagi tercapainya pemanfaatan sumber daya ikan secara optimum dan lestari. Konservasi sumber daya ikan dapat dilakukan dengan cara menetapkan kawasan konservasi baik ditujukan untuk konservasi kawasan, konservasi jenis maupun konservasi genetik.

Di perairan laut, untuk meningkatkan stok ikan dan konservasi sumber daya ikan dilakukan dengan menetapkan daerah refugia, kawasan konservasi dan rehabilitasi habitat terumbu karang.

Di perairan umum daratan, upaya pengelolaan perikanan secara rasional dan konservasi sumber daya ikan yang bertujuan untuk melestarikan sumber daya ikan dan meningkatkan hasil tangkapan ikan dapat dilakukan melalui beberapa opsi sebagai berikut:

1. Peningkatan stok ikan (stock enhancement) yang dapat dilakukan melalui upaya penebaran (stocking), penebaran kembali (restocking) atau introduksi ikan dengan pendekatan kehati-hatian.

2. Pemulihan sumber daya ikan melalui upaya rehabilitasi habitat dan atau pembentukan suaka perikanan (protected area)

3. Penetapan regulasi penangkapan dan peraturan perikanan lainnya

4. Pembentukan kelembagaan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian yang diikuti dengan upaya penegakan hukum (law enfrocement)

Opsi–opsi pengelolaan yang akan dipilih sangat bergantung pada kondisi perairan, sosial-ekonomi dan masyarakat nelayan setempat.

(14)

pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan. Rekomendasi Ka Balitbang pada FNPSI III adalah :

1. Pada FNPSI selanjutnya mengikutkan masyaraat pelaku Konservasi. 2. FNPSI diharapkan menghasilkan bahan kebijakan yang dapat digunakan

oleh pemerintah.

Peluang Konservasi Sumber Daya Ikan (KSDI)

Kawasan konservasi perairan yang terlindungi dengan baik, secara ekologis akan mengakibatkan beberapa hal berikut terkait dengan perikanan: (1) habitat yang lebih cocok dan tidak terganggu untuk pemijahan induk; (2) meningkatnya jumlah stok induk; (3) ukuran (body size) dari stok induk yang lebih besar; dan (4) larva dan recruit hasil reproduksi lebih banyak. Sebagai akibatnya, terjadi kepastian dan keberhasilan pemijahan pada wilayah kawasan konservasi. Keberhasilan pemijahan di dalam wilayah Kawasan Konservasi perairan dibuktikan memberikan dampak langsung pada perbaikan stok sumber daya perikanan di luar wilayah kawasan konservasi laut. Peran Kawasan Konservasi perairan adalah melalui: (1) ekspor telur dan larva ke luar wilayah KKP yang menjadi wilayah Fishing Ground nelayan; (2) kelompok recruit; (3) penambahan stok yang siap ambil di dalam wilayah penangkapan. Indikator keberhasilan yang bisa dilihat adalah peningkatan hasil tangkapan nelayan di luar kawasan konservasi setelah beberapa saat setelah dilakukan penerapan KKP secara konsisten. Seberapa jauh efektivitas Kawasan Konservasi Perairan mampu memenuhi fungsi (peran) tersebut akan sangat tergantung pada pembatasan yang diterapkan pada kegiatan perikanan dan jenis pemanfaatan lainnya, model, bentuk maupun posisi/letak wilayahnya, khususnya ukuran zona/wilayah yang dijadikan perlindungan (no take area) dibandingkan dengan zona pemanfaatan (penangkapan).

(15)

Tantangan KSDI

Kondisi Sumber Daya Ikan telah terdegradasi sehingga stok SDI menurun. Data Departemen kelautan dan perikanan (2007) menyatakan bahwa sebagian besar wilayah pengelolaan perikanan (WPP) Indonesia telah overfishing dan dalam kondisi kritis, yang disebabkan karena pengelolaan SDI yang tidak ramah lingkungan, yang menyebabkan stok SDI tidak berkelanjutan. Sehingga terjadinya penurunan produksi tersebut sangat merugikan masyarakat dan memerlukan waktu yang lama untuk pulih kembali. Oleh sebab itu wajar apabila terus-menerus dikembangkan upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan, antara lain melalui pengembangan Konservasi Sumber daya Ikan (KSDI). Dengan adanya dukungan peraturan perundangan terkait KSDI (UU 31/2004, UU 27/2007, PP 60/2007), pembentukan kelembagaan KKP dan penunjukan sebagai otoritas pengelola

(Management Authority) KSDI, kearifan lokal dalam KSDI, dan jejaring pengelolaan KSDI (SSME, CTI) memberikan peluang terselenggaranya KSDI di Indonesia.

Tantangan lain dalam menjalankan KSDI, diantaranya yaitu :(1) Wilayah Indonesia yang sangat luas, (2) Data dasar dan kajian ilmiah KSDI masih terbatas (3) Pembentukan Kawasan Konservasi Perairan belum dibarengi pengelolaan yang efektif (5) Pemanfaatan berlebih (over exploitation) terhadap sumber daya hayati, (6) perubahan iklim global serta bencana alam, (7) Implementasi Konservasi genetik ikan, (8) Minimnya SDM konservasi didaerah, (9) Pendanaan yang berkelanjutan.

Rencana Strategis Direktorat Jenderal KP3K periode 2011-2014 adalah terkelolanya 4,5 juta Ha kawasan konservasi perairan secara berkelanjutan; dan penambahan 2 juta Ha kawasan konservasi perairan serta terkelolanya 15 jenis biota perairan yang terancam punah, langka, endemik dan dilindungi. Untuk mempelancar pencapaian sasaran strategis tersebut, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan melaksanakan kegiatan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang konservasi kawasan dan jenis ikan. Keluaran yang diharapkan adalah:

(16)

2. Kawasan Konservasi yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan

3. Jenis Ikan yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan

4. NSPK bidang konservasi kawasan dan jenis ikan

Progam prioritas yang dilakukan adalah: (1) Mengembangkan Kawasan Konservasi Perairan yang sudah ada, (2) Mengembangkan jejaring kerjasama dalam pengelolaan konservasi, (3) Mengembangkan Colaborative Management, (4) Peningkatan Kapasitas Pengelola KKP, (5) Pengembangan mekanisme pendanaan berkelanjutan untuk pengelolaan KKP, (6) Monitoring dan evaluasi kawasan konservasi yang sudah ditetapkan dan (7) Pengawasan daerah konservasi.

Dekan Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD menyatakan bahwa UNPAD melalui (FPIK) menjadi institusi pendidikan yang mempunyai komitmen untuk konservasi sumber daya ikan, melalui penyediaan SDM melalui dua program studi yaitu :

1. Pengelolaan dan pemanfaatan perairan umum melalui perikanan budidaya. 2. Pemanfaatan biotknologi dalam pengelolaan sumber daya kelautan secara

berkelanjutan

Sarjana lulusan FPIK mempunyai kemampuan dalam menguasai dan memahami bidang perikanan dari berbagai aspek yaitu:

1. Perikanan budidaya 2. Perikanan tangkap

3. Teknologi pasca panen hasil perikanan 4. Pengelolaan sumber daya perairan 5. Manajemen bisnis perikanan

Pada diskusi makalah dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok konservasi sumber daya ikan, kelompok penebaran/restoking, dan kelompok rehabilitasi, mitigasi & social eknomi.

(17)

2. Konservasi terumbu karang dan beberapa jenis ikan antara lain ikan hias, ikan langka, penyu, & ikan ekonomis penting

3. Penyelamatan ikan sidat di Danau Poso Kelompok penebaran/restoking membahas tentang :

1. Dampak penebaran dan spesies ikan asing 2. Keanekaragama jenis, potensi dan domestikasi 3. Dampak konservasi mangrove

Kelompok rehabilitasi, mitigasi & sosial eknomi 1. Analisis dampak perubahan iklim 2. Evaluasi wilayah konservasi

3. Analisis kebijakan mengenai kelembagaan dan kearifan local

REKOMENDASI FNPSI III

1. FNPSI III dapat menghasilkan antara lain satu bahan kebijakan untuk penyelamatan ikan sidat di Danau Poso.

2. Revitalisasi Forum Masyarakat Pemacuan dan Konservasi yang sudah terbentuk pada FNPSI II.

3. Kearifan lokal disarankan dapat menjadi dasar kebijakan bagi upaya konservasi sumber daya ikan, selain produk hukum yang telah ada.

4. Jenis ikan yang dilindungi berdasarkan beberapa kriteria antara lain apabila ikan tersebut terancam punah, langka, ikan endemik dan pemberian nama ikan langka harus menggunakan nama ilmiah selain nama daerah.

5. Meningkatkan adanya kerjasama antara KKP, LIPI, Perguruan tinggi. Instansi terkait dan masyarakat pengguna di bidang konservasi sumber daya ikan. Demikian rumusan ini telah disusun, kiranya dapat digunakan sebagaimana mestinya dan rumusan ini masih terbuka untuk perbaikan atau penyempurnaan. Terima kasih.

Bandung, 18 Oktober 2011

Tim Perumus TIM PERUMUS:

(18)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN ... i

KATA PENGANTAR...vi

LAPORAN KETUA PANITIA FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III...vii

RUMUSAN FNPSI III... x

DAFTAR ISI... xvi

MAKALAH KUNCI :

Peluang dan Tantangan Konservasi Sumber Daya Ikan di Indonesia (Toni

Ruchimat, Syamsul Bahri Lubis, dan Syahrowi R Nusir) ... MU-1

Peran UNPAD dalam penyediaan SDM di Bidang Konservasi Sumber Daya

Perikanan ... MU-2

MAKALAH PARALEL:

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

Keberhasilan Pembenihan Ikan Kelabau (Osteochilus melanopleura Blkr) Sebagai Upaya Konservasi Ikan Lokal Melalui Manipulasi Lingkungan dan

Hormon (Lies Setijaningsih dan Sidi Asih) ... KSI-01

Pelestarian Plasma Nutfah Sumber Daya Ikan di Perairan Umum Daratan

(Asyari) ... KSI-02

Peran Terumbu Karang Buatan dalam Konservasi Ikan Kepe-Kepe (Chaetodon sp.) dan Upaya Pengembangan dalam Budidaya Perikanan

(Istiyanto Samidjan)... KSI-03

Budidaya Ikan Hias Botia (Chromobotia macracanthus BLEEKER) Sebagai Model Konservasi Ex-situ (Asep Permana, Ruby Vidia Kusumah dan Agus

Priyadi)... KSI-04

Gen Kelenturan Fenotipik: Manfaatnya bagi Konservasi dan Pemuliaan Ikan

(Wartono Hadie) ... KSI-05

Konservasi Penyu di Pantai Batavia Kabupaten Bangka Propinsi Bangka

Belitung (Priyo Suharsono Sulaiman, Uluq Silfia dan Andria Ansri Utama) ... KSI-06

(19)

Konservasi Spesies Ikan Endemik Butini (Glossogobius matanensis) di Danau

Towuti, Sulawesi Selatan (Jefry Jack Mamangkey)... KSI-07

Keberhasilan Pembenihan Ikan Lokal Torsoro (Tor soro) Koleksi Dari Sumatera Utara (Aek Sirambe, Tarutung dan Bahorok) Sebagai Upaya

Konservasi Ikan Lokal (Sidi Asih dan Lies Setijaningsih) ... KSI-08

Keragaman Morfometrik dan Gen Cytochrome B DNA Mitokondria

Kryptopterus limpok di Sungai Batang Hari (Abdul Rahman Singkam, Dedy

Duryadi Solihin dan Ridwan Affandi)... KSI-09

Struktur Komunitas Ikan Karang di Lokasi Terumbu Karang Buatan di

Perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (Hendra Satria dan Mujiyanto) ... KSI-10

Peran Laguna Segara Anakan Sebagai Sumber Rekruitmen Udang dan Ikan

(Didik Wahju Hendro Tjahjo dan Riswanto) ... KSI-11

Tinjauan Beberapa Suaka Perikanan di Perairan Musi Banyu Asin (MUBA)

Sumatera Selatan (Chairulwan Umar dan Aisyah)... KSI-12

Penyelamatan Ikan Sidat (Anguillasp) di Danau Poso (Krismono) ... KSI-13

Status Pemanfaatan dan Aspek Biologi Ikan Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni) di Kepulauan Banggai (Sri Turni Hartati dan

Kamaluddin K) ... KSI-14

Budidaya Juvenil Karang Berbasis Penggunaan Terumbu Karang Buatan sebagai Upaya Konservasi di Perairan Kepulauan Karimunjawa Jepara

(Istiyanto Samidjan)... KSI-15

Konservasi dengan Pendekatan Komunitas untuk Mendukung Budidaya Ikan

Hias Berkelanjutan (Lies Emmawati Hadie)... KSI-16

Membangun Sistem Konservasi Habitat Ikan di Sungai Citarum Melalui

Adopsi Sistem Lubuk Larangan (Triyanto dan Lukman) ... KSI-17

Dukungan Pembenihan Ikan Rainbow Boesemani (Melanotaenia boesemani)

Terhadap Sumber Daya ikan di Depok (Tutik Kadarini dan Eni Kusrini) ... KSI-18

Dukungan Pendederan Ikan Rainbow Kuromoi (Melanotaenia parva)

terhadap Konservasi di Papua (Tutik Kadarini, Eka Prihandani) ... KSI-19

Potensi Genetik Induk Belut Sawah (Monopterus albus) Berdasar Uji

Polimorfisme Menggunakan Marker Rapd (RANDOM AMPLIFIED

POLYMORPHIC DNA) (Ibnu Dwi Buwono, Roffi Grandiosa dan Ujang

Subhan)...KSI-20

Pemanfaatan Ikan Lokal Air Tawar di Sumatera Barat: Penekanan pada Konservasi Ikan Garing (Tor douronensis) (M. Fatuchri Sukadi dan Jojo

(20)

Studi Domestikasi dan Pemijahan Ikan Pelangi Kurumoi (Melanotaenia

parva) Sebagai Tahap Awal Upaya Konservasi Secara Ek-Situ (Bastiar Nur) ... KSI-22

Kebutuhan dan Peluang Konservasi Sumber Daya Ikan di Perairan Estuari

Selat Panjang Riau (Rupawan)... KSI-23

Aspek Biologi Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) di Danau Maninjau, Sumatera Barat (Djamhuriyah S. Said, Triyanto, Lukman, Sutrisno dan A.

Hamdani)... KSI-24

Pengaruh Keberadaan Ikan Bawal (Colosomma macropomum) terhadap Komunitas Ikan yang Ada Di Waduk Cirata, Jawa Barat (Sri Endah

Purnamaningtyas) ... KSI-25

Karakteristik Biologi Beberapa Jenis Ikan Introduksi di Danau Tempe,

Sulawesi Selatan (Samuel dan Safran Makmur) ... KSI-26

Restoking Ikan Mola Sebagai Upaya Peningkatan Sumber Daya Ikan dan Pengendalian Blooming Fitoplankton di Waduk Cirata (Zahidah, Heti

Herawati dan Sri Umiati Sumeru) ... KSI-27

Skenario Pemacuan Stok Kepiting Scylla serrata Berbasis Ko-Manajemen

(Sulastri, Dede Irving Hartoto dan Sri Juwana) ... KSI-28

Domestikasi dan Pemijahan Ikan Hias Rasbora Srigunting Sebagai Upaya Mendukung Kegiatan Konservasi (Mochammad Zamroni, Nurhidayat dan

Rendy Ginanjar) ... KSI-29

Introduksi Spesies Asing, Apakah Mengancam Kelestarian Ikan-Ikan Di Sungai Ciliwung? (Ruby Vidia Kusumah, Eni Kusrini, Reza Samsudin,

Sawung Cindelaras, Sudarto, Hapsoro) ... KSI-30

Spesies Akuatik Asing Invasif (MF. Rahardjo) ... KSI-31

Studi Kebiasaan Makanan Jenis-Jenis Ikan di Beberapa Situ dan Waduk di Jawa Barat Sebagai Informasi Dasar dalam Upaya Pengkayaan Stok Ikan

(Astri Suryandari dan Kunto Purnomo)... KSI-32

Laju Pertumbuhan, Mortalitas dan Laju Penangkapan Ikan Patin (Pangasius hyphothalmus) di Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

(Siti Nurul Aida dan Agus Djoko Utomo) ... KSI-33

Beberapa Aspek Biologi Ikan-Ikan Introduksi di Danau Mooat Sulawesi Utara

(Ni Komang Suryati, Safran Makmur dan Samuel) ... KSI-34

Dampak Introduksi dan Penyebaran Ikan terhadap Populasi Spesies Ikan Asli

di Perairan Umum Daratan (Asyari)... KSI-35

Perkembangan Keanekaragaman Jenis-Jenis Ikan Karang di Lokasi Terumbu

(21)

BIDANG PENEBARAN DANRE-STOCKING

Populasi Ikan Karang dan Biota Penempel di Sekitar Terumbu Buatan Perairan P. Kotok Kecil dan P. Harapan, Kepulauan Seribu (Amran Ronny

Syam dan Mujiyanto)... PR-01

Pengelolaan Sumber Daya Ikan di Sungai Manna, Kabupaten Bengkulu

Selatan (Husnah) ... PR-02

Potensi Ekosistem Hutan Mangrove untuk Pengembangan Silvofishery di

Taman Nasional Alas Purwo (Erny Poedjirahajoe)... PR-03

Status Komunitas Ikan di Perairan Sungai Klawing dan Serayu, Somagede, Banyumas, Jawa Tengah: Upaya Pemantauan dalam Rangka Menjaga

Kelestariannya (Suwarno Hadisusanto, Irma Rizqia dan Susanto) ... PR-04

Penyelamatan Habitat Ikan melalui Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa

Kutawaru, Cilacap (Soewarno Hasanbahri) ... PR-05

Potensi Budidaya Ikan Hias Rasbora sp. untuk Mendukung Konservasi Sumber Daya Ikan di Perairan Umum (Nurhidayat, Mochammad Zamroni dan

Tutik Kadarini) ... PR-06

Potensi Sumber Daya Perikanan Beberapa Perairan di Jawa Barat dan Jawa

Tengah (Kunto Purnomo dan Amula Nurfiarini) ... PR-07

Status Pemulihan Stok Teripang di Perairan Kepulauan Seribu (Sri Turni

Hartati, Didik Wahju Hendro Tjahjo dan Kamaluddin Kasim) ... PR-08

BIDANG REHABILITASI DAN MITIGASI

Komposisi dan Distribusi Larva Udang di Perairan Pemangkat dan Sekitarnya

(Duranta D. Kembaren dan Suprapto) ... RM-01

Status Daerah Asuhan Udang Penaeid di Perairan Pemangkat - Kalimantan

Barat (Wedjatmiko, Suprapto dan Pratiwi Lestari) ... RM-02

BIDANG SOSIAL EKONOMI DAN KELEMBAGAAN

Kajian Materi Perundang-Undangan Terkait Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Waduk Secara Berkelanjutan (Bayu Vita Indah Yanti, Zahri

Nasution, dan Achmad Azizi) ... SEL-01

Pengukuran Efektivitas Kelembagaan dalam Rangka Keberlanjutan Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Waduk Malahayu, Jawa Tengah

(Tajerin, Pujoyuwono Martosuyono dan Tikkyrino Kurniawan)... SEL-02

Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berbasis Budidaya (Culture Based Fishery; CBF) di Perairan Umum Waduk

(22)

Assessment Efektivitas Kelembagaan Eksisting dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa

Tengah (Risna Yusuf dan Tikkyrino Kurniawan) ... SEL-04

POSTER :

Pengkajian “Impun” dalam Rangka Konservasi Sumber Daya Ikan di Teluk Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi (Adriani Sri Nastiti dan Hendra

Saepulloh) ... POS-01

Kondisi Oseanografi Sebagai Dasar Kelestarian Sumber Daya Ikan di Teluk

Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Adriani Sri Nastiti) ... POS-02

Konservasi Sumber Daya Ikan Berod (Mastacembelussp.) di Sungai Cimanuk Bagian Tengah, Kabupaten Sumedang (Agus Arifin Sentosa dan Andika

Adisukma) ... POS-03

Sebaran Kelimpahan Meroplankton di Muara Sungai Poso, Sulawesi Tengah

(Agus Arifin Sentosa dan Yayuk Sugianti)... POS-04

Peran Fitoplankton bagi Ikan Patin (Pangasianodon hyphophtalmus) Introduksi di Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis - Jawa Barat (Andri Warsa dan

Kunto Purnomo) ... POS-05

Biodiversitas Ikan Karang di Perairan Kepulauan Karimunjawa (Arip Rahman

dan Yayuk Sugianti) ... POS-06

Penerapan Kurva ABC (Rasio Kelimpahan / Biomassa) untuk Mengevaluasi Dampak Introduksi terhadap Komunitas Ikan Di Waduk Ir. H. Djuanda

(Dimas Angga Hedianto dan Sri Endah Purnamaningtyas)... POS-07

Perkembangan Populasi Ikan Golsom (Hemichromis elongatus, Guichenot 1861) di Waduk Ir. H. Djuanda (Dimas Angga Hedianto dan Sri Endah

Purnamaningtyas) ... POS-08

Pemilihan Calon Kawasan Asuhan Udang Loreng (Parapenaeopsis sculptilis)

di Teluk Jakarta (Masayu Rahmia Anwar Putri dan Adriani Sri Nastiti) ... POS-09

Aspek Biologi Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Situ Cileunca (Masayu

Rahmia Anwar Putri dan Didik Wahju Hendro Tjahjo) ... POS-10

Pencemaran Perairan pada Lokasi Penempatan Modul Terumbu Karang Buatan di Pulau Kotok dan Pulau Harapan (Mujiyanto dan Amran Ronny

Syam) ... POS-11

Interaksi Spesies Ikan Indikator dengan Tipe-Tipe Karang di Pulau Semak

(23)

Pengaruh Perkembangan Alat Tangkap terhadap Rekrutmen di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap (Riswanto dan Didik Wahju Hendro

Tjahjo)... POS-13

Penangkapan Ikan Sidat (Anguilla marmorata) dan Upaya Pelestariannya di

Sungai Poso, Sulawesi Tengah (Hendra Saepulloh dan Yayuk Sugianti) ... POS-14

Keragaan Alat Tangkap Ikan dan Pengaruhnya terhadap Sumber Daya Ikan

(24)

LAMPIRAN 1. Jadwal Acara Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III

A. Jadwal Acara Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, Jawa Barat

Selasa, 18 Oktober 2011

B. Jadwal FNPSI III Berdasarkan Pembagian Ruangan

Ruang A: Bidang Konservasi Sumber daya Ikan

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis &

Operator Sesi I (Presentasi dan Diskusi)

11.15 - 11.25 Asyari 11.25 - 11.35 Lies Setijaningsih

KEBERHASILAN PEMBENIHAN IKAN KELABAU (Osteochilus melanopleurablkr) SEBAGAI UPAYA KONSERVASI IKAN LOKAL MELALUI MANIPULASI LINGKUNGAN DAN HORMONAL

11.35 - 11.45 Umi Chodrijah

ASPEK BIOLOGI PARI KEMBANG (Taeniura lymna) YANG DIDARATKAN DI TPI. TANJUNG LUAR, NUSA TENGGARA BARAT

11.45 - 11.55 Istiyanto Samidjan

PERAN ARTIFICIAL REEF DALAM KONSERVASI IKAN KLON (Amphiprion sp) DAN UPAYA PENGEMBANGAN DALAM BUDIDAYA PERIKANAN

Triyanto 11.55 - 12.05 Asep Permana

BUDIDAYA SEBAGAI MODEL

KONSERVASI EKSITU IKAN HIAS BOTIA (Chromobotia macracanthusBLEEKER)

12.05 - 12.15 Wartono Hadie

PHENOTYPIC PLASTICITY GENES, MANFAATNYA BAGI KONSERVASI DAN PEMULIAAN IKAN

12.15 - 13.15 ISHOMA Panitia

No Waktu Agenda Penanggung Jawab

1 07.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia 2 08.30 – 09.00 Penyambutan Peserta Panitia/MC 3 09.00 – 09.10 Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” Panitia 4 09.10 – 09.15 Laporan Ketua Panitia Pelaksana Ketua Panitia 5 09.15 – 09.40 Sambutan & Pembukaan Forum:

Kepala Badan Litbang KP Dr. Endhay Kusnendar 6 09.40 – 09.45 Pembacaan Do’a Panitia 7 09.45 – 10.00 Foto Bersama (Rehat Kopi) Panitia 8 10.00 – 11.30 Pemakalah Utama 1. Direktur KP3K KKP

2. Dekan FPIK UNPAD 9 11.30 – 12.30 Penyampaian Makalah Sesi I

10 12.30 – 13.30 Ishoma Panitia

11 13.30 – 15.00 Penyampaian Makalah Sesi II

12 15.00 – 15.15 Rehat Kopi Panitia 13 15.15 – 16.30 Penyampaian Makalah Sesi III

14 16.30 – 17.00 Pembacaan Rumusan

(25)

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis & Operator Sesi II (Presentasi dan Diskusi)

13.15 - 13.25 Priyo Suharsono Sulaiman

KONSERVASI PENYU DI PANTAI BATAVIA KABUPATEN BANGKA 13.25 - 13.35 Jefry Jack

Mamangkey

KONSERVASI SPESIES IKAN ENDEMIK BUTINI (Glossogobius matanensis) BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN DAN PERTUMBUHAN DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN

13.35 - 13.45 FD Hukom

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DUGAAN POTENSI IKAN PANGAN (IKAN TARGET) DI PERAIRAN TERUMBU KARANG KEPULAUAN PADAIDO- BIAK PAPUA

13.45 – 13.55 Sidi Asih

KEBERHASILAN PEMBENIHAN IKAN ENDEMIK TORSORO (Tor soro) KOLEKSI DARI SUMATERA UTARA (Aek Sirambe, Tarutung dan Bahorok) SEBAGAI UPAYA KONSERVASI IKAN LOKAL

13.55 – 14.05 Abdul Rahman Singkam

KERAGAMAN MORFOMETRIK DAN GEN CYTOCHROME b DNA MITOKONDRIA Kryptopterus limpokDI SUNGAI BATANG HARI

Danu Wijaya 14.05 - 14.15 Hendra Satria

STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI LOKASI TERUMBU KARANG BUATAN DI PERAIRAN TELUK SALEH, NUSA TENGGARA BARAT

14.15 - 14.25 Didik W.H.T.

PERAN LAGUNA SEGARA ANAKAN SEBAGAI SUMBER REKRUITMEN UDANG DAN IKAN

14.25 - 14.35 Chairulwan Umar

TINJAUAN BEBERAPA SUAKA

PERIKANAN DI PERAIRAN MUSI BANYU ASIN (MUBA) SUMATERA SELATAN

14.35 - 14.50 Coffee Break Panitia

Sesi III (Presentasi dan Diskusi)

14.50 – 15.00 Krismono PENYELAMATAN IKAN SIDAT (Anguillasp) DI DANAU POSO

Amran Ronny Syam

Dimas A. H & R. Sarbini 15.00 - 15.10 Sri Turni Hartati

STATUS PEMANFAATAN DAN ASPEK BIOLOGI IKAN BANGGAI CARDINAL FISH (Pterapogon kauderni) DI KEPULAUAN BANGGAI ARTIFICIAL REEF DI KARIMUN JAWA

15.20 – 15.30 Lies Emmawati Hadie HABITAT IKAN DI SUNGAI CITARUM MELALUI ADOPSI SISTIM LUBUK LARANGAN

15.40 - 15.50 Tutik Kadarini

(26)

Ruang B: Bidang Konservasi Sumber daya Ikan

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis &

Operator Sesi I (Presentasi dan Diskusi)

11.15 - 11.25 Tutik Kadarini

PENDEDERAN IKAN RAINBOW KUROMOI (Melanotaenia parva) DENGAN PAKAN BUATAN danTubifex spUNTUK MENDUKUNG KONSERVASI

Herman

Agus A. S & Riswanto 11.25 - 11.35 Ibnu Dwi Buwono

POTENSI GENETIK INDUK BELUT SAWAH (Monopterus albus) BERDASAR UJI POLIMORFISME MENGGUNAKAN MARKER RAPD (RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA)

11.35 - 11.45 M. Fatuchri Sukadi

PEMANFAATAN IKAN LOKAL AIR TAWAR DI SUMATERA BARAT: DENGAN

PENEKANAN PADA KONSERVASI IKAN GARING (Tor douronensis)

11.45 - 11.55 Bastiar Nur

STUDI DOMESTIKASI DAN PEMIJAHAN IKAN PELANGI KURUMOI (Melanotaenia parva) SEBAGAI TAHAP AWAL UPAYA KONSERVASI IKAN DI PERAIRAN ESTUARI SELAT PANJANG RIAU

12.05 - 12.15 Djamhuriyah S. Said

ASPEK BIOLOGI IKAN BADA DI DANAU MANINAJAU, SUMBAR

12.15 - 13.15 ISHOMA Panitia

Sesi II (Presentasi dan Diskusi)

13.15 - 13.25 Sri Endah Purnamaningtyas

PENGARUH KEBERADAAN IKAN BAWAL (Colosomma macropomum) TERHADAP KOMUNITAS IKAN YANG ADA DI WADUK CIRATA, JAWA BARAT

Lismining P Agus A. S & Riswanto 13.25 - 13.35 Samuel

KARAKTERISTIK BIOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN INTRODUKSI DI DANAU TEMPE, SULAWESI SELATAN

13.45 – 13.55 Sulastri SKENARIO PEMACUAN STOCK KEPITING Scylla serrataBERBASIS KO-MANAGEMEN

13.55 – 14.05 Mochammad Zamroni

DOMESTIKASI IKA HIAS RASBORA SRIGUNTING

Iskandar Agus A. S &

Riswanto 14.05 - 14.15 MF. Rahardjo SPESIES ASING INVASIF

14.15 - 14.25 Ruby Vidia Kusumah

INTRODUKSI SPECIES ASING, APAKAH MENGANCAM KELESTARIAN IKAN-IKAN DI SUNGAI CILIWUNG?

14.25 - 14.35 Hendra Saepulloh

PENANGKAPAN IKAN SIDAT (Anguilla marmorata) DI DAS POSO, SULAWESI TENGAH

(27)

Ruang C: Bidang Penebaran/Restocking

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis &

Operator Sesi I (Presentasi dan Diskusi)

12.00 - 12.10 Amran Ronny Syam

POPULASI IKAN KARANG DAN BIOTA PENEMPEL DI SEKITAR TERUMBU BUATAN SEBAGAI INDIKATOR PEMULIHAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN P. KOTOK KECIL DAN P. HARAPAN, KEP. SERIBU-DKI JAKARTA 12.10 - 12.20 Anton Mardiyono

TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN

12.30 - 13.30 ISHOMA Panitia

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis &

Operator Sesi III (Presentasi dan Diskusi)

14.50 – 15.00 FD Hukom

KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN P.ABANG DAN SEKITARNYA KOTA MADYA BATAM

Zahidah Agus A. S & Riswanto 15.00 - 15.10 Astri Suryandari

STUDI KEBIASAAN MAKANAN JENIS-JENIS IKAN DI BEBERAPA SITU DAN WADUK DI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH SEBAGAI INFORMASI DASAR DALAM UPAYA PENGKAYAAN STOCK IKAN

15.10 - 15.20 Siti Nurul Aida

LAJU PERTUMBUHAN, MORTALITAS DAN LAJU PENANGKAPAN IKAN PATIN DI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI, JATENG

15.20 – 15.30 Ni Komang Suryati POPULASI SPESIES IKAN ASLI DI PERAIRAN UMUM DARATAN

15.40 - 15.50 Hendra Satria

(28)

Ruang D: Bidang Rehabilitasi, Mitigasi & Sosial Ekonomi

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis &

Operator Sesi I (Presentasi dan Diskusi)

12.00 - 12.10 Duranta D Kembaren

12.30 - 13.30 ISHOMA Panitia

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis &

Operator Sesi II (Presentasi dan Diskusi)

13.30 - 13.40 Erny Poedjirahajoe

POTENSI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE UNTUK PENGEMBANGANSILVOFISHERY DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

Sri Turni

STATUS KOMUNITAS IKAN DI PERAIRAN SUNGAI KLAWING DAN SERAYU

POTENSI BUDIDAYA IKAN HIASRasborasp UNTUK MENDUKUNG KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN UMUM

14.10 - 14.20 Kunto Purnomo

POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN BEBERAPA PERAIRAN DI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH

Djamhuriyah S. Said 14.20 - 14.30 Brata Pantjara

DAMPAK KONSERVASI MANGROVE KAWASAN PERTAMBAKAN TERHADAP SUMBERDAYA PERIKANAN

14.30 - 14.40 Karsono Wagiyo

SEDIAAN DAN KONDISI HABITAT IKAN KARANG KONSUMSI

DI KEPULAUAN SERIBU

14.40 - 14.50 Sri turni Hartati

STATUS PEMULIHAN STOK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU

(29)

Waktu Pemakalah Judul Moderator Notulis & Operator Sesi I (Presentasi dan Diskusi)

13.30 - 13.40 Bayu Vita Indah Yanti 13.40 - 13.50 Amula Nurfiarini

PENILAIAN KELAYAKAN SOSIAL EKONOMI BAGI PENGEMBANGAN PERIKANAN BERBASIS BUDIDAYA DI PERAIRAN WADUK DI JAWA TENGAH

13.50 - 14.00 Tajerin

14.00 - 14.10 Zahri Nasution

EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN

PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS BUDIDAYA (CULTURE BASED FISHERY) DI PERAIRAN UMUM WADUK

14.10 - 14.20 Sonny K

PERSPEKTIF SOSIAL EKONOMI PEMACUAN STOK IKAN DI PERAIRAN UMUM DARATAN

Zahid 14.20 - 14.30 Aisyah

EVALUASI KEBIJAKAN PENENTUAN SUAKA PERIKANAN

DAN KAWASAN OBYEK LELANG DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR, PROPINSI SUMATRA SELATAN

14.30 - 14.40 Risna Yusuf

ASSESSMENT EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN EKSISTING DALAM PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN PERAIRAN WADUK GAJAH MUNGKUR, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH

14.40 - 14.50 Amula Nurfiarini

KEARIFAN LOKAL; PROFIL DAN PERANNYA DALAM PENINGKATAN PRODUKSI IKAN DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN

BERKELANJUTAN

(30)

LAMPIRAN 2. Susunan Panitia Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III

SUSUNAN KEPANITIAAN

FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III

Pembina : Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Tim Pengarah

Ketua : Kepala Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Anggota : 1. Prof. Dr. Endi Setiadi Kartamihardja.

2. Prof. Dr. Ir. M.F. Rahardjo, DEA. 3. Prof. Dr. Ir. H. Dulmi’ad Iriana. 4. Drs. Budi Iskandar Prisantoso.

Nama Jabatan Instansi

Dra. Adriani Sri Nastiti, MS. Mujiyanto, S.St.Pi, M.Si

Prof. Dr. Endi Setiadi Kartamihardja. Prof. Dr. Ir. M.F. Rahardjo, DEA. Drs. Kunto Purnomo, MS.

Koordinator Seksi Akomodasi & Konsumsi Anggota

(31)

LAMPIRAN 4. Daftar Peserta Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III

No Nama Instansi

1 Abdul Rahman Singkam FKIP Universitas Bengkulu

2 Adriani Sri Nastiti Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

3 Agus Arifin Sentosa Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

4 Agus Koswara Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

5 Agus Syarifuddin Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan DJPB

6 Ahmad Zahid Masyarakat Iktiologi Indonesia

7 Amran Ronny Syam Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

8 Andri Warsa Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

9 Arip Rahman Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

10 Asep Permana Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

11 Astri Suryandari Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

12 Asyari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

13 Bangbang Prayuda Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

14 Bastiar Nur Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

15 Bayu Vita Indah Yanti Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

16 Brata Pantjara Balai Penelitian Perikanan Budidaya Air Payau

17 Budi Iskandar Prisantoso Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)

18 Chairulwan Umar Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)

19 Danu Wijaya Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

20 Dedi Sumarno Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

21 Derri Dwima Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

22 Didik Wahju Hendro Tjahjo Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

23 Dimas Angga Hedianto Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

24 Dina Muthmainnah Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

25 Djamhuriyah S. Said Pusat Penelitian Limnologi LIPI

26 Donny Juliandri Prihadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

27 Dulmi’ad Iriana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

28 Duranta D. Kembaren Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL)

29 Edita Eka Prasetya Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

30 Endi Setiadi Kartamihardja Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)

31 Erny Poedjirahajoe Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (FKT UGM)

32 Evi Sirvianingsih Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

33 Fonny J. L. Risamasu Universitas Nusa Cendana, Kupang NTT

34 Hendra Saepulloh Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

35 Hendra Satria Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

(32)

No Nama Instansi

37 Herman Hamdani Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

38 Husnah Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

39 Ibnu Dwi Buwono Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

40 Ike Rustikawati Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

41 Iqbal Meinizar Adjam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

42 Iskandar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

43 Istiyanto Samidjan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK UNDIP)

44 Jefry Jack Mamangkey Universitas Negeri Manado

45 Kamaluddin Kasim Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)

46 Krismono Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

47 Kunto Purnomo Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

48 Lies Emmawati Hadie Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (P4B)

49 Lies Setijaningsih Balai Penelitian Perikanan Budidaya Air Tawar (BPPBAT)

50 Lismining Pujiyani Astuti Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

51 M. F. Rahardjo Masyarakat Iktiologi Indonesia

52 M. Fatuchri Soekadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (P4B)

53 Masayu Rahmia Anwar Putri Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

54 Masyamsir Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

55 Mochammad Zamroni Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

56 Muhamad Yamin Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

57 Mujiyanto Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

58 Nabila Anisya Charisty Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

59 Nanang Widarmanto Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

60 Ngurah Nyoman Wiadnyana Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

61 Ni Komang Suryati Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

62 Nuary Hanifah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

63 Nurhidayat Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

64 Otong Suhara Djunaedi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

65 Prabowo Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen KP3K

66 Pratiwi Lestari Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL)

67 Prawira Atmaja R.P.

Tampubolon Masyarakat Iktiologi Indonesia (MII)

68 Priyo S. Sulaiman Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)

69 Pulih Nugraha Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

70 Putra Febriandy Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan DJPB

71 R. Pandoe Prahoro Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

72 Rakhmat Sarbini Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

(33)

No Nama Instansi

74 Riswanto Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

75 Rohmat Supriyadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

76 Ruby Vidia Kusumah Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

77 Rupawan Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

78 Samuel Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

79 Santoso Dwiatmojo Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

80 Sidi Asih Balai Penelitian Perikanan Budidaya Air Tawar (BPPBAT)

81 Siti Nurani Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

82 Siti Nurul Aida Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU)

83 Soewarno Hasanbahri Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (FKT UGM)

84 Sonny Koeshendrajana Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

85 Sri Astuti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

86 Sri Endah Purnamaningtyas Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

87 Sri Turni Hartati Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI)

88 Sriati Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

89 Sulastri Pusat Penelitian Limnologi LIPI

90 Suwarno Hadisusanto Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

91 Syahrowi R. Nusir Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen KP3K

92 Syifa Karunia Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

93 Tajerin Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

94 Tikkyrino Kurniawan Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

95 Titin Herawati Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

96 Triyanto Pusat Penelitian Limnologi LIPI

97 Tutik Kadarini Balai Penelitian Budidaya Ikan Hias (BPBIH)

98 Uswatun Hasanah Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

99 W. Gunawan SITH Institut Teknologi Bandung

100 Wartono Hadie Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (P4B)

101 Wildan Kusuma Putra Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

102 Yayat Dhahiyat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

103 Yayuk Sugianti Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI)

104 Zahidah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK UNPAD)

(34)

LAMPIRAN 5. Notulensi Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III

NOTULENSI

ACARA FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III 18 OKTOBER 2011

I. SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KKP (Oleh : Dr. Ir. Endhay Kusnendar Mulyana Kontara)

1. Dari beberapa forum termasuk FNPSI apakah sudah ada yang menjadi bahan kebijakan pengelolaan perikanan di perairan umum dan laut.

2. Belum terlihat hasil dari forum-forum tersebut yang nyata untuk kebijakan pengelolaan.

3. Potensi perairan umum darat sangat besar. Perairan umum darat sangat penting dalam perikanan tangkap & member kontribusi yang cukup besar bagi kesejateraan rakyat. Namun sampai saat ini data dan informasi mengenai perairan umum ini sering kali tidak lengkap. Sehingga sampai saat ini kita belum memiliki model pengelolaan untuk perairan umum. Oleh sebab itu penting untuk membuat status terkini perairan umum daratan.

4. Dibuat kebijakan pengelolaan perairan umum daratan termasuk WPP di perairan umum daratan.

5. Seharusnya pemangku kepentingan (Pemda) juga ikut serta dalam forum ini untuk mensinergikan dalam pengelolaan perairan umum berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari penelitian.

6. Perlu ditingkatkan upaya agar perairan umum memberi kontribusi besar untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

7. Seminar /forum ini hendaknya tidak hanya menghasilkan tulisan untuk jurnal bagi kepentingan para peneliti saja namun harus memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

II. MAKALAH UTAMA

a. Direktur Konservasi Kawasan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, KKP

Diwakili oleh : Dr. Ir. Syahrowi R. Nusir, MM

Tema :“Peluang Dan Tantangan Konservasi Sumber Daya Ikan Di Indonesia”

KKP dalam forum ilmiah sudah memprakarsai CTI yang beranggotakan 6 negara, tujuan menjadikan sebagian dari wilayah laut menjadi wilayah konservasi. Masalah yang dihadapi wilayah pesisir : perikanan ilegal dan merusak, produksi ikan menurun, tangkap lebih.

(35)

Prinsip konservasi :

 ekosistem, jenis, dan genetik.

 Perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan secara berkelanjutan

 Dilakukan di habitat asli dan luar

Konservasi dilakukan dengan konsep : study it, save it, use it

Tugas dari Direktorat Konservasi kawasan jenis ikan : mensikronisasiikan UU 31 tahun 2004, UU 32 tahun 2004 dan UU 27 tahun 2007

KKP memiliki grand strategi pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan dan tertuang dalam renstra direktorat : pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi perairan sasaran terkelolanya 4,5 juta hektar kawasan konservasi perairan secara berkelanjutan, serta terkelolanya 15 jenis biota perairan terancam punah.

Tipe kawasan konservasi menurut undang-undang yang berlaku :

 UU 5 tahun 1990 : kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.

 UU 31 tahun 2004 dan turunannya : taman nasional, taman wisata perairan, suaka alam perairan, suaka perikanan.

 UU 27 tahun 2007.

Sampai tahun 2010 konservasi kawasan perairan 13,9 juta hektar. Namun luasan ini belum memenuhi dari ketentuan dimana kawasan konservasi sebaiknya 10% dari luas perairan yang ada. Target sampai 2014 diharapkan 15,5 juta hektar, dan 2020 mencapai 20 juta hektar.

Tantangan konservasi kawasan perairan: 1. Pengembangan luas kawasan konservasi.

2. Pengelolaan KKP yang sudah ada dengan melengkapi input pengelolaan : dokumen perencanaan, kelembagaan, infrastruktur.

3. Pengembangan jejaring KKP.

4. Meningkatkan peran serta swasta dalam pengelolaan KKP.

Konservasi dilakukan melalui penggolongan jenis ikan dan penetapan status perlindungan, pemeliharaan, pengembanganbiakan, penelitian.

Kriteria jenis ikan yang dilindung: CITES, IUCN, PP No. 60 tahun 2007 PP No. 7 tahun 1999.

Selama kurun waktu 2010-2014 ada 15 jenis spesies target pengelolaan : terubuk (2011), banggai (2011) cardinal fish, sidat, hiu, penyu, dugong, arwana, bamboo laut, pasu, kima, lola, Napoleon, Kuda laut, Labi-labi.

Tantangan konservasi jenis ikan :

(36)

2) Pendekatan sosial budaya dalam upaya KSDI.Local wisdomterbukti paling efektif dalam konservasi kawasan dan jenis ikan.

3) Minimnya data dan informasi dinamika populasi jenis ikan terancam punah 4) Pengembangbiakan jenis ikan terancam punah

5) Jenis ikan terancam punah masih banyak yang belum memliki status perlindungan.

b. DEKAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN, UNIVERSITAS PADJAJARAN

Diwakili oleh : Prof. Dr. Otong Suhara

Tema : “Peran Unpad dalam penyediaan SDM dalam bidang konservasi sumberdaya perikanan”

UNPAD memiliki komitmen konservasi sumberdaya ikan yang dituangkan dalam kurikulum yang ditawarkan baik program studi perikanan maupun studi ilmu kelautan tercakup dalam sejumlah mata kuliah yang materi perkuliahan membahas konservasi.

Mata Kuliah yang memasukan topik konservasi sumberdaya perikanan :

1) Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut 2) Konservasi sumberdaya dan lingkungan laut 3) Eksplorasi sumberdaya hayati laut

4) Pemetaan dan tata ruang lingkugan pesisir

Beberapa topik konservasi :

1) Hubungan antara kualitas air dengan pakan dan parasit,

2) Konsep manajeman sumberdaya perairan, konsep daerah tangkapan air, pencegahan penyuburan, dinamika ekosistem, model pengelolaan

3) Ada pengelolaan pesisir yang berkelanjutan, isu dan permasalahan daerah pesisir, bahaya yang terdapat dalam kawasan pesisirr

4) Rencana tata ruang pesisir, kelembagaan, perencanaan penataan ruang pesisir dan laut

5) Konsep-konsep pengelolaan sumberdaya perikanan

Pengembangan pelestarian produksi perikanan dan budidaya melalui pengembangan

Beberapa topik penelitian:

 Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya perairan yang meliputi danau, rawa, pesisir dan pulau-pulau kecil

 Teknologi perikanan tepat guna dan berkelanjutan

 Peningkatan nilai tambah secara kualitas

 Pengembangan model ekonomi sumberdaya perikanan berkelanjutan

(37)

Konservasi dan rehabilitasi syarat mutlak pembangunan perikanan yang berkelanjutan

Usulan : masyarakat konservasi sumberdaya ikan

DISKUSI

a. Direktur Konservasi Kawasan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, KKP

PERTANYAAN :

1. Prof. Dr.M.F. Raharjo (MII): Beberapa hal yang harus diperhatikan :

- Begitu banyak peningkatan yang dilakukan untuk melindungi laut namun masalah perawatan, penjagaan dan pengamanan masih kurang. Bagaimana memelihara masih kurang

- Ada beberapa ikan sudah mulai dilindungi, mohon dilihat PP ada beberapa hal yang harus dicermati yaitu hanya ada 7 jenis sedangkan dari IUCN ada puluhan jenis yang harus dilindungi. Nama ilmiah dalam PP tersebut tidak diperhatikan contohLatimeria , Rasbora tawarensis yang sudah masuk dalam IUCN tapi belum diperhatikan oleh kita

2. Dra. Sri Turni Hartati, MS (P4KSI)

- Dasar pertimbangan perluasan kawasan apakah sudah didahului oleh penelitian sebelumnya?

- Indicator dari penetapan konservasi peningkatan rekrutemen ikan namun di Taman Nasional P. Seribu hal tersebut belum terlihat nyata bahkan masih ada degradasi baik habitat maupun jenis, kira-kira apa penyebabnya?

- Apabila sudah ada kebijakan pengelolaan, berapa lama kebijakan tersebut dicermati kembali menyesuaikan dengan kondisi terkini.

3. Suwarno (Fak. Biologi UGM)

- Pengendalian eceng gondok di perairan Danau Kerinci berhasil, namun muncul masalah baru hilangnya ikan-ikan aslinya.

- Masalah status jenis punah harus hati-hati. Karena ada jenis yang dikatakan punah namun ternyata di tempat lain masih ada

- Bagaimana perlu menstimulasi kebijakan lokal dari masyarakat itu sendiri.

4. Dr. Istianto Samidjan (UNDIP)

Sejauh mana konsep pemerintah membina masyarakat dalam menunjang konservasi kawasan maupun konservasi jenis?

5. Doni (UNPAD)

(38)

6. Sulastri (LIPI)

Sejauh mana kearifan lokal dijadikan unsur dalam konservasi? Perlu diperhatikan bagaimana model pengelolaan sehingga identifikasi kearifan lokal di setiap lokasi kawasan diperlukan untuk mendapatkan model tersebut.

JAWABAN :

Sudah dilakukan identifikasi kearifan lokal di 18 propinsi sekaligus menginisiasi dan merevitalisasi kearifan lokal tersebut. Pada saat Sail banda juga dilakukan workshop kearifan lokal. Hampir sebagian besar propinsi memiliki kearifan lokal yang dapat diimplementasikan untuk konservasi dan pengelolaan sumberdaya ikan. Contoh sasi (Maluku), eha (sultra), lamba (Wakatobi).

Di Sumbar : hampir seluruh wilayah memiliki kawasan yang sudah ditetapkan sebagai lubuk larangan.

Memang masih banyak ikan yang harus dilindungi oleh sebab itu kami juga melakukan identifikasi jenis ikan yang terancam punah. Ikan napoleon harus dilakukan perindungan berdasarkan hasil penelitian di beberapa kawasan dimana dalam satu kawasan tersebut hanya ditemukan beberapa. Untuk saat ini masih kesulitan untuk mengetahui jumlah stok terkini dari ikan napoleon tersebut. Oleh sebab itu kita lakukan moratorium dulu untuk ikan napoleon.

b. Dekan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran

PERTANYAAN : 1. Dra. Sri Turni Hartati

Kerjasama antar UNPAD dengan Balai-balai di P4KSDI 2. Istianto (UNDIP)

Kurikulum berbasis kompetensi

JAWABAN :

- Kelemahan dari kita adalah pengawasan dan perlindungan dari kawasan konservasi

- Untuk menstimulasi kearifan lokal memang merupakan bukan pekerjaan yang mudah diperlukan ketelatenan. Diperlukan pembinaan yang berkesinambungan agar partisipasi masyarkat juga meningkat dalam pengelolaan dan konservasi sumberdaya ikan.

(39)

III. NOTULENSI RUANGAN PARALEL

a. RUANG A : KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

JUDUL : Budidaya Exsitu Ikan Hias Botia (Chromobotia macracanthus

BLEEKER) Sebagai Model Konservasi PENYAJI : Asep Permana

1. Lies Emmawati

Pertanyaan : Hasil pembenihan botia 20% digunakan untuk restocking. Bagaimana mekanisme restocking botia dilakukan? Apakah sudah bekerjasama dengan dinas-dinas terkait?

Jawaban : - Mekanisme restocking baru wacana ke depan dan perlu pembahasan lebih lanjut.

- Proporsi 80% ekspor dan 20% restocking diharapkan dapat saling menguntungkan bagi pembudidaya dan kelestarian alam. 2. Lies Setijaningsih

Pertanyaan : - Penyebab gangguan plasma nutfah berdasarkan pengalaman bapak mana yang lebih besar?

- Sejauh mana perkembangan introduksi ikannya?

Jawaban : - Kita mulai produksi masal dan keberhasilannya samapai 20.000 s/d 40.000/tahun.

- Persentasi restockingnya masih banyak dibudidaya, tidak dilepas ke alam.

JUDUL : Tinjauan Beberapa Suaka Perikanan di Perairan Musi Banyu Asin Sumatera Selatan

PENYAJI : Chairulwan Umar 1. Lies Setijaningsih

Pertanyaan : Hasil kegiatan survei disebutkan dua danau yang dijadikan suaka perikanan di perairan Musi Banyu Asin. Dari dua danau tersebut, mana yang lebih tepat untuk dijadikan sebagai suaka perikanan? Dasarnya apa?

Jawaban : Dari kedua danau yang dijadikan suaka perikanan yang cukup tepat adalah suaka Danau Cala. Hal ini karena di Danau Cala kedalaman airnya cukup dalam walaupun saat musim kering. Luasan danau ini cukup luas sekitar 100 ha. Kriteria limnologi dan habitat pemijahan, asuhan, dan nursery ground cukup sesuai. Kawasan ini memiliki konektivitas ekologi atau saluran penghubung dengan kawasan penangkapan. Di sekitar daerah suaka Danau Cala banyak terdapat hutan, rawa, dan vegetasi air lainnya sebagai tempat mencari makan dan pemijahan.

2. Rezha Adviana (FPIK Unpad)

Pertanyaan : Pelelangan yang terjadi di Kab. Musi Banyu Asin seperti apa? Jawaban : Pelelangan/objek lelang untuk perikanan biasanya dilakukan oleh

(40)

lebung. Cara lelang dilakukan oleh kepala desa dengan penawaran tertinggi dan yang menang akan mengelola lokasi objek lelang selama satu tahun. Pemenang lelang disebut pengemin. Objek lelang bisa mencapai sekitar Rp 5 juta-100 juta.

3. Dr. Didik Wahju Hendro Tjahjo (BRPSI)

Pertanyaan : 1. Suaka aktif 2, tidak aktif 4, maksudnya apa? 2. Kenapa nelayan di suaka banyak?

3. Restocking menjadi salah satu opsi, apakah efektif?

Jawaban : 1. Suaka ada 6 sesuai perda yang ada dan yang aktif hanya 2 buah. hal ini karena yang lain itu keadaan airnya saat musim kemarau surut/kering da nada juga hampir seluruhnya ditumbuhi tanaman air di lain pihak ada yang airnya digunakan untuk minum. 2. Jumlah nelayan di danau Cala cukup banyak, hal ini karena

lokasi Suaka Danau Cala terbatas sesuai zonasi yang telah ditetapkan dan tidak seluruhnya sehingga nelayan bisa menangkap ikan di luar dari zonasi yang telah ditetapkan. 3. Dalam rangka meningkatkan SDI dapat dilakukan melalui

restocking atau introduksi. selain itu diwajubkan menyiapkan lokasi suaka dari menebarkan ikan setiap tahun sesuai perda yang ada.

JUDUL : Struktur Komunitas Ikan Karang di Lokasi Terumbu Karang Buatan di Perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat

PENYAJI : Hendra Satria 1. Rezha Adviana (FPIK Unpad)

Pertanyaan : Pengaruh transplantasi terumbu karang di NTB apakah ada pengaruhnya bagi lingkungan? Apakah cukup baik untuk direkomendasikan bagi daerah-daerah lain?

Jawaban :

-2. Didik Wahju Hendro Tjahjo (BRPSI)

Pertanyaan : 1. Apa yang disebut spesies mayor, target dan indicator? dan untuk apa pengukuran-pengukuran tersebut?

2. Kesimpulan dan grafik agak berbeda? 3. Data hampir sama!

Jawaban : 1. Spesies mayor : spesies yang sering dijumpai, spesies target : disenangi masyarakat untuk dikonsumsi, spesies indicator : bisa dijadikan suatu indicator keberhasilan.

2. Kita hanya memberi masukan kepada Pemda, dari 2 tahun pengamatan ada peningkatan.

JUDUL : Keragaman Morfometrik dan Gen Cytochrome B DNA MitokondriaKryptopterus limpokdi Sungai Batang Hari

PENYAJI : Abdul Rahman Singkam 1. Dimas Angga H. (BRPSI)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena ini diperlukan penilaian ekonomi yang mencakup penilaian manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, dan manfaat keberadaan hutan mangrove serta

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul:

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul:

Hasil dari penelitian ini yaitu dari aspek non finansial yang terdiri dari pemanfaatan masyarakat lokal, pelestarian budaya dan pemasaran menunjukkan suatu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab seorang melakukan tindak pidana pendudukan hutan dan untuk mengetahui upaya-upaya yang telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana data penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam mengestimasi kandungan karbon pada hutan mangrove, dan untuk mengetahui

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis tumbuhan mangrove, kerapatan, frekuensi dan dominasi serta Indeks Nilai Penting (INP) dan pola penyebaran jenis

Hasil dan Pembahasan Proses PKM Kegiatan pengabdian kepada masyarakat PKM dengan tema “Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Kemitraan Konservasi Pemulihan Ekosistem Rawa Bunder