• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATERI MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN 14 TANAH DATAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATERI MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN 14 TANAH DATAR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIMEDIA PADA MATERI MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA

KELAS VII MTsN 14 TANAH DATAR

Desi Marlina1). Hasnul Fikri(2. Abdurahman(3.

1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

E_mail : Marlinadesi40@gmail.com.

Abstract: This study aims to explain the development process of multimedia-based multimedia learning device that is valid, practical, and effective on the text writing material of the students of Class VII MTsN 14 Tanah Datar. Theories used are: the writing theory proposed by Dalman (2015), the theory of procedural text proposed by Priyatni (2014), learning tools proposed by Trianto (2012), and multimedia theory proposed by Salomon (2011). This type of research is development research. This study uses 4-D model consisting of 4 stages, namely define, design, development and disseminate. Multimedia-based learning tools are validated by experts. The practicality of instructional tools viewed through teacher and student response as well as analysis of implementation observation. The results of this study indicate: First, at the stage design of the storyboard obtained validation results from experts of 86 with valid categories. so it can be interpreted that the storyboard design is feasible to proceed to the multimedia design. Second, in the design stage of multimedia framework obtained validation results from experts amounted to 88.41 with a valid category. Practicality of learning devices based on the response of practitioners there are two namely; first, practicality by the teacher of 86.67 with practical category. Third, practicality by students in the first stage of 93.67 with very practical category, while in the second stage amounted to 84.96 with the practical category. The effectiveness of learning tools consisting of student learning outcomes on prates that have an average of 66.2 with more than enough qualifications, and on postes of 78.9 with good qualifications. The student activity has an achievement of 85.6 with very active criteria. Based on the description of data analysis can be concluded: (a) multimedia-based learning tools developed valid; (b) multimedia-based learning tools based on teacher and student responses at practical and practical stages 1; and (c) the effectiveness of multimedia-based learning tools developed has improved from more than enough to be good (d), and student activity in learning is very active.

Keywords: Learning Device Development, Text Writing Procedure, Multimedia

(2)

melalui hasil respon guru dan siswa serta analisis observasi pelaksanaan. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, pada tahap perancangan storyboarddidapatkan hasil validasi dari ahli sebesar 86 dengan kategori valid. sehingga dapat dimaknai bahwa rancangan storyboard sudah layak dilanjutkan ke rancangan multimedia. Kedua, pada tahap perancangan kerangka multimedia didapatkan hasil validasi dari ahli sebesar 88,41 dengan kategori valid. Praktikalitas perangkat pembelajaran berdasarkan respon praktisi ada dua yaitu; pertama, praktikalitas oleh guru sebesar 86,67 dengan kategori praktis. Ketiga,praktikalitas oleh siswa pada tahap pertama sebesar 93,67 dengan kategori sangat praktis, sedangkan pada tahap kedua sebesar 84,96 dengan kategori praktis. Efektivitas perangkat pembelajaran yang terdiri atas hasil belajar siswa pada prates yang memiliki rata-rata sebesar 66, 2 dengan kualifikasi lebih dari cukup, dan pada postes sebesar 78,9 dengan kualifikasi baik. Aktivitas siswa yang memiliki ketercapaian sebesar 85,6 dengan kriteria sangat aktif. Berdasarkan uraian analisis data dapat disimpulkan: (a) perangkat pembelajaran berbasis multimedia yang dikembangkan valid ; (b) perangkat pembelajaran berbasis multimedia berdasarkan respon guru dan siswa pada tahap 1 dan 2 praktis; dan (c) efektivitas perangkat pembelajaran berbasis multimedia yang dikembangkan mengalami peningkatan dari lebih dari cukup menjadi baik (d), dan aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat aktif.

Kata Kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Menulis Teks Prosedur, Multimedia

PENDAHULUAN

Pada pembelajaran bahasa Indonesia, siswa dituntut agar terampil dalam menulis. Keterampilan menulis merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Hal itu bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan menalar dalam bentuk lisan dan tulisan. Kurikulum 2013 merupakan sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dapat menghasilkan siswa yang kreatif, produktif, dan berkarakter. Dalam kurikulum ini, pembelajaran bahasa Indonesia mengalami perubahan secara total dari kurikulum sebelumnya. Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk, di antaranya adalah keterampilan menulis teks.

Salah satu jenis teks yang dipelajari siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII MTs adalah teks prosedur. Menulis teks prosedur merupakan salah satu bentuk keterampilan menulis kreatif yang berbeda dengan keterampilan menulis pada umumnya. Dalam menulis teks prosedur, siswa dituntut untuk menyusun teks sesuai dengan struktur penulisan dan juga memperhatikan unsur kebahasaannya.

(3)

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Secara rinci pokok materi terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.5 mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar. KD 3.6 menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, membuat cinderamata, dll) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar. KD 4.5 menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik daerah/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar yang dibaca dan didengar. KD 4.6 menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis. Kompetensi Dasar (KD) menuntut siswa untuk mampu di dalam menulis teks prosedur dengan baik.

Teks prosedur memiliki peranan sebagai sarana berpikir bagi manusia dalam memecahkan persoalan kehidupan. Teks prosedur merupakan teks yang berisikan tujuan dan langkah-langkah dalam mencapai tujuan tertentu.

Langkah-langkah itu biasanya disusun secara terurut. Tanpa teks prosedur, orang-orang tentu tidak dapat mengetahui cara melakukan atau membuat sesuatu tanpa petunjuk, arahan, atau prosedur yang jelas. Dalam penulisan teks prosedur, seorang penulis juga mempertimbangkan dan memikirkan struktur teks dan ciri kebahasaan. Ciri kebahasaan teks prosedur yaitu menggunakan istilah, pilihan kata, dan konjungsi yang menerangkan langkah-langkah atau petunjuk tentang cara melakukan atau membuat sesuatu.

Melalui pengamatan dan wawancara di MTsN 14 Tanah Datar pada awal semester tahun ajaran 2017-2018 terhadap perangkat pembelajaran guru kelas VII tersebut ditemukan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi ajar di kelas merupakan silabus dan RPP yang digunakan tidak ada inovasi terutama dalam menulis teks prosedur. Selain itu, sumber belajar dan media yang digunakan oleh guru hanya merupakan buku teks bahasa Indonesia yang diberikan pihak sekolah. Guru tidak memiliki buku tambahan lain guna menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis khususnya menulis teks prosedur. Guru tersebut menyatakan belum ada kesempatan mengembangkan media yang bervariasi.

(4)

pada pengetahuan siswa yang kurang dan hasil tulisan siswa yang asal-asalan saja. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya nilai latihan siswa pada materi menulis teks prosedur. Pendapat ini didukung oleh penelitian Syamsi (2012) menyebutkan selama ini pembelajaran menulis lebih ditekankan pada hasil yang berupa tulisan, tidak pada apa yang seharusnya dikerjakan siswa ketika menulis. Siswa langsung melakukan praktik menulis tanpa belajar bagaimana caranya menulis. Guru meminta siswa untuk menulis sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum.

Rendahnya kemampuan siswa menulis teks merupakan sebuah tantangan bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik, sehingga dapat merangsang motivasi dan membantu mengatasi kesulitan siswa dalam menulis teks. Dalam pembelajaran menulis teks prosedur, guru diharapkan mampu kreatif mencari alternatif yang menarik. Merekapun diharapkan memiliki kesabaran, keuletan dan kejelian guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sesulit atau bahkan setidak menarik apapun materi pelajaran, jika diajarkan oleh seorang guru yang memiliki kreativitas dalam mengajar tentu keberhasilan belajar akan lebih mudah tercapai. Oleh karena itulah guru sebagai motivator harus mencari cara agar dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Salah satu cara yakni dengan menggunakan media yang menarik.

Dewasa ini, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sudah modern. Dengan adanya IPTEK, banyak kemudahan yang diperoleh manusia, tidak

terkecuali guru. Salah satu hasil teknologi itu adalah komputer Penggunaan komputer dalam proses pengajaran dan pembelajaran bertujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Guru perlu mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi komputer dan menciptakan suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, Zang (2005:1490, dalam

The American journal of Distance Education” menyatakan ada tiga macam interaktif dalam pembelajaran yaitu : siswa-guru, siswa-siswa, dan siswa-materi pelajaran. Interaksi antara siswa dengan guru merupakan faktor penting dalam pembelajaran kognitif. Interaksi siswa dengan siswa dapat mengembangkan kolaboratif. Sedangkan interaksi siswa dengan materi pelajaran mengacu pada aktivitas yang interaktif yaitu hubungan timbal balik antar siswa dengan materi pelajaran.

(5)

pembelajaran bahasa Indonesia dan terjadi peningkatan hasil pembelajaran ketika siswa menggunakan media tersebut.

Setiap sekolah pada umumnya guru sudah bisa menggunakan komputer. Namun kenyataannya pemanfaatan komputer tersebut belum optimal untuk menunjang proses pembelajaran. Guru-guru yang sudah memiliki komputer, belum banyak mengembangkan media pembelajaran yang memanfaatkan komputer terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan adanya fasilitas computer dari guru dan penggunaan multimedia di MTsN 14 Tanah Datar, diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, khususnya pada pembelajaran menulis teks prosedur.

Multimedia adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video. Belajar dengan menggunakan indra pendengaran dan penglihatan akan memberikan keuntungan bagi siswa karena siswa akan lebih banyak belajar daripada materi pelajaran disajikan dengan stimulus pandang atau dengar saja. Hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada diluar individu adalah tersedianya media pembelajaran yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajari materi pembelajaran. Hal ini akan menciptakan hasil belajar yang lebih baik dan dapat membangkitkan rasa senang dan gembira bagi siswa serta menghidupkan pelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan perangkat pembelajaran untuk

membangkitkan motivasi siswa dalam materi menulis teks prosedur. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis multimedia dapat membangkitkan semangat siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Perangkat pembelajaran ini dibuat dalam media yang berisi kompetensi, materi, gambar-gambar animasi, kesimpulan, dan soal latihan yang dilengkapi dengan suara dan latar musik instrumen.

METODE

Jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya research and development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2016: 407). Untuk mendapatkan produk pembelajaran menulis teks prosedur dengan multimedia komputer berkualitas, model pengembangan yang di acu oleh peneliti adalah model kepemimpinan yang efektif untuk Indonesia.

(6)

Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran berbasis multimedia mengikuti model pengembangan 4-D (four D models) yang terdiri atas empat tahap, yaitu (1) pendefinisian (define); (2) perancangan (design); (3) pengembangan (develop); dan (4) penyebaran (disseminate). Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan (develop).

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap define. Pada tahap define ini dilakukan penetapan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis Kompetensi Dasar (KI), dan batasan materi pembelajaran yang akan di ajarkan oleh guru berdasarkan standar isi kurikulum. (1) Tahap pendefinisian meliputi analisis kurikulum, analisis konsep, dan analisis siswa. (2) Tahap Perancangan (Design). (3) Tahap Pengembangan (Development).

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang mendefinisikan validitas, efektivitas, dan kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis multimedia dalam bentuk kepingan CD.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil pengembangan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dan pengembangan yaitu (1) proses pengembangan perangkat pembelajaran berbasis multimedia dan (2) hasil pengembangan perangkat pembelajaran. Proses pengembagan perangkat dimulai dengan mendowload materi, video, gambar yang berkaitan dengan materi teks prosedur, file-file yang telah dikumpul disatukan. Kemudian disusun kerangka

multimedia yang akan dibuat dengan merancang storyboard. Setelah produk awal sudah berbentuk multimedia, kemudian peneliti melakukan uji ahli yang divalidasi oleh dosen dari Universitas Bung Hatta. Setelah peneliti melakukan revisi dan validasi, produk multimedia selanjutnya diuji coba ke siswa. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, pertama uji coba kelompok kecil dengan subjek uji enam siswa, dan uji kelompok besar melibatkan dua puluh lima siswa kelas VII di MTsN 14 Tanah Datar.

Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan tidak hanya sebatas validasi perangkat pembelajaran, namun dilakukan uji lapangan, yaitu uji praktikalitas dan uji keefektifan multimedia. Uji validasi dilakukan dengan menilai komponen multimedia yang meliputi kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kegrafikaan. Keempat komponen tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Hasil Analisis Angket Validasi Perangkat Pembelajran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks

Prosedur No Aspek Penilaian Nilai

Validitas

Kategori

1 Kelayakan isi 92,12 Sangat Valid 2 Kelayakan

kebahasaan

87,78 Valid

3 Kelayakan penyajian

85,92 Valid

4 Kegrafikaan 85,83 Valid

Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia

pada Materi Menulis Teks Prosedur

(7)

Hasil praktikalitas guru perangkat pembelajaran oleh guru dapat diihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Hasil Analisis Angket Praktikalitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks

Prosedur oleh Guru No Aspek yang

Dinilai

Nilai Kategori

1 Kemudahan dalam

Praktikalitas Perangkat Pembelajaran Berbasis

Multimedia pada Materi

Menulis Teks prosedur

86,67 Sangat Praktis

Untuk hasil analisis kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur oleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3

Hasil Analisis Angket Praktikalitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks

Prosedur oleh Siswa N

Hasil uji keefektifan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur berasal dari aktivitas siswa selama belajar dengan menggunakan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur dan hasil tes unjuk kerja menulis teks prosedur.

Untuk lebih jelasnya, hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa dengan menggunakan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4

Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks

(8)

Menulis Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa menggunakan perangkat pembelajaran berbasis multimedia dinyatakan sangat aktif.

Berdasarkan analisis tes unjuk kerja, dapat dijelaskan hasil belajar siswa sebagai berikut. Pada analisis tes unjuk kerja prates, siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori baik berjumlah 4 orang. Siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori lebih dari cukup berjumlah 13 orang.siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori cukup berjumlah 3 orang. Siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori hampir cukup berjumlah 2 orang.

Siswa yang mendapatkan hasil belajar kurang berjumlah 2 orang.

Sementara itu pada tes unjuk kerja postes siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori baik sekali berjumlah 1 orang. Siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori baik berjumlah 15 orang. Siswa yang mendapatkan hasil belajar dengan kategori lebih dari cukup berjumlah 9 orang.

SIMPULAN

(9)

praktis. Sedangkan, Berdasarkan hasil lembar praktikalitas oleh siswa, dapat disimpulkan bahwa praktikalaitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia yang dikembangkan ialah sebesar 84,96 dengan kategori praktis.

Ketiga, Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur yang dikembangkan adalah efektif. Proses pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur yang efektif dengan menganalisis data hasil belajar dan aktivitas siswa. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas VII. 3 MTsN 14 Tanah Datar, didapatlah nilai rata-rata kelas 79,6 yang berada pada kualifikasi Baik (B). Berdasarkan hasil hasil analisis lembar aktivitas siswa, diperoleh keefektifan sebesar 86,4 dengan kategori sangat efektif. Dengan demikian, Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur yang dikembangkan telah valid, praktis, dan efektif dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi menulis teks prosedur.

Saran

Berdasarkan simpulan, maka didapatlah saran-saran sebagai berikut. Pertama, kepala sekolah hendaknya menyarankan guru-guru untuk menggunakan media yang menarik untuk pembelajaran agar siswa lebih tertarik pada proses pembelajaran. Kedua, hendaknya guru menggunakan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur ini agar meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa, serta mengembangkan media ini dengan materi yang berbeda. Ketiga,

hendaknya siswa menggunakan Perangkat Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Materi Menulis Teks Prosedur dengan baik dan mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam multimedia ini. Selain itu, multimedia merupakan cara untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi dan memudahkan siswa mengingatnya kembali pada saat ujian, ulangan atau mengerjakan latihan. Keempat, hendaknya peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai penelitian yang relevan dan mengembangkan multimedia ini pada materi yang berbeda.

Catatan: artikel ini ditulis dari Tesis penulis di Pascasarjana Universitas Bung Hatta dengan tim pembimbing Dr. Hasnul Fikri, M. Pd. Dan Dr. Abdurahman, M. Hum.

DAFTAR RUJUKAN

Amri, Sofan.2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Serta Pemamfaatan Sumber Belajar. Depok : Raja Grafindo Persada Antonius. 2016. Buku Pedoman Guru. Bandung: Yrama Widya

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Harsiati, Titik. 2014. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang Kemedikbud.

(10)

Assessing. California :Libraries Unlimited.

Karwono, Heni Mularsih. 2017. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Depok: PT RajaGrafindo Persada. Kusmayadi. 2017. Pengembangan

Multimedia Cerita Rakyat sebagai Penumbuhan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan ( Online), Vol. 2 No. 7.

Mahsun. 2014. Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Manikowati, Dwi Anjani Linggar Sari Bharity. 2017. The Effectiviness of Multimedia in Teaching writing to Student with Different Learning Styles. English Educatin Journal/ EEJ (2) 85-91

Pratami, Fendy Yogha. 2016. Pengembangan bahan Ajar Menulis Teks eksposisi Bermuatan Cinta Lingkungan dengan Strategi Pemodelan untuk siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan, (Online), Vol.1 No 3.

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Belajar Putra, Nusa. 2012. Research &

Development Penelitian dan Pengembangan Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press

Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemamfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan

Berbahasa indonesia(Teori dan Aplikasi). Bandung : CV. Karya Putra darwati

Sanaky, Hujair AH. 2009. Media pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania

Press.

Sardiman.A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sari, Vivi Anggraini Purnama. 2016.

“Pengembangan Modul Berbasis Peta Pikiran untuk Menulis Teks Prosedur Kompleks di Kelas X

SMK Negeri 2 Pariaman”. Tesis Tidak diterbitkan. Padang ;Pascasarjana UNP

Sasongko, Gesta Wahyu. 2017. Pengembangan Game sebagai Media Evaluasi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Perakitan komputer Kelas X Jurusan Multimedia. Jurnal Pendidikan., (Online), vol. 2, No.7

Solomon, Ana Weston, dkk. 2011. Introduction To Multimedia. ; Mc Graw Hill.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta; Raja Grafindo Redasa

Sunarti dan Selly, Rahmawati. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yokyakarta : CV Andi Offset

Syamsi, Kastam. 2012. “Model Perangkat

Pembelajaran Menulis

Berdasarkan Pendekatan Proses Genre bagi Siswa SMP”. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Volume 11. Yokyakarta :UNY.

Tahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP Press.

(11)

Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Trianto. 2004. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif dan Kontektual. Jakarta: Prenadamedia Group

________2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara Zhang, Dongsong. 2005. Interactive

multimedia- based E-Leaning: A study of Effectiveness. The American Journal of Distance Education, London and New York; Lawrence Erlbaum Association, Inc. Vol. 19 (30 149-162

Gambar

gambar yang berkaitan dengan materi teks
Tabel  2 aktivitas siswa selama belajar dengan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai arus laut dilakukan untuk mengetahui arah dan besaran kecepatan arus laut sebelum dan sesudah adanya breakwater pada dua kondisi yaitu saat

Penalaran adaptif siswa laki-laki dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun ruang kubus dan balok adalah sebagai berikut: penalaran adaptif siswa A sangat

PAUD juga dijadikan sebagai titik awal pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Era globalisasi yang penuh dengan persaingan diperlukan SDM yang berkualitas

Martensitic stainless steels adalah juga didasarkan terhadap penambahan unsur chromium sebagai paduan utama(major alloying element) tetapi dengan kadar karbon di pertinggi dan

Hipotesis yang dikemukakan adalah variabel Return On Investment, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, dan Earning Per Share secara simultan maupun parsial

Mengingat begitu besarnya peranan manusia di dalam kegiatan perusahaan, maka para pimpinan yang bijaksana harus memikirkan dengan cermat sampai sejauhmana

Namun paklobutrazol konsentrasi 50 ppm memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun total, tinggi tanaman, jumlah tunas, muncul bunga pertama, jumlah bunga, jumlah cabang,

Beberapa aturan yang terkait dengan ketentuan konversi hak atas tanah diantaranya adalah bahwa konversi atas tanah-tanah yang tunduk pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal