• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL TERH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL TERH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP

KOMUNIKASI INTERPERSONAL MASYARAKAT DI INDONESIA”

Dewi Puspita Sari 1, Oon Oktaviani 2, M.Januar Ibnu Adham 3 1 2 Mahasiswa Pendidikan Matematika

3 Dosen Pendidikan Sosial Budaya Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Singaperbangsa Karawang

(2)

Abstrak - Media hadir untuk menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kehadiran dan perkembangan internet membawa cara baru terhadap bagaimana berkomunikasi dalam kehidupan sosial. Media sosial menyajikan dan mengubah paradigma komunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi di social media tidak dibatasi oleh jarak,ruang dan waktu. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus bicara langsung (tatap muka). Bahkan media sosial pun bisa meniadakan status sosial yang kerap menjadi penghalang komunikasi. Media sosia sendiri yaitu sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan suatu informasi yang meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Di sisi lain, dengan teknologi internet yang membuat komunikasi menjadi lebih mudah, ada beberapa efek negatif yang berhubungan dengan komunikasi interpersonal yaitu masyarakat menjadi tidak mau melakukan komunikasi secara langsung, termasuk dengan keluarga mereka. Dari masalah tersebut kita ingin mengetahui dan membuktikan apakah media sosial berdampak pada komunikasi interpersonal pada masyarakat.

Kata kunci : komunikasi interpersonal,media sosial

Abstract - The media are present to be a part of human life. The presence and development of the internet brings new ways of communicating in social life. Social media presents and alters the communication paradigm in today's society. Communication in social media is not limited by distance, space and time. Can happen anywhere, anytime, without having to talk directly (face to face). Even social media can negate social status that often becomes a barrier to communication. The social media itself is an online medium, with its users can easily participate, share, and create information that includes blogs, social networks, wikis, forums and virtual worlds. On the other hand, with internet technology that makes communication easier, there are some negative effects associated with interpersonal communication that the community becomes unwilling to communicate directly, including with their families. From the problem we want to know and prove whether social media impact on interpersonal communication on society.

Keywords: interpersonal communication, social media

PENDAHULUAN

(3)

berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah pada masalah yang dihadapi secara langsung dan mampu menerima segala akibatnya, dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif, mampu belajar ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi, sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan untuk menanggulangi masalah, karena dalam menghadapi masalah memerlukan kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain.

Berkomunikasi merupakan kegiatan rutin manusia sejak mereka dilahirkan, mulai dari tangisan sang bayi yang menyampaikan pesan berisi kebutuhan psikologis dan fisiologisnya, sampai dengan pesan berisi kebutuhan komplementer orang dewasa. Semuanya tidak terlepas dari proses penyampaian dan penerimaan pesan yang disebut komunikasi. Seiring berkembangnya teknologi zaman sekarang, interaksi antar manusia bisa dilakukan dengan cara tidak bertemu langsung, seperti menggunakan telepon, dan perangkat komunikasi tidak langsung lainnya.

Internet dapat membantu remaja dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, karena internet memudahkan remaja menjalin relasi dengan teman ataupun lawan jenis. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi halangan dalam hal komunikasi. Akan tetapi sebaliknya, seorang remaja yang kecanduan internet cenderung mengalami penurunan keinginan untuk berkomunikasi secara langsung, tatap muka,khususnya dengan keluarga. Kemampuan untuk berkomunikasi secara asertif sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan internet pada remaja. Remaja yang cenderung mudah terpengaruh oleh teman sebaya rentan terhadap pengaruh buruk penggunaan internet yang berlebihan. Terlepas dari pentingnya pemanfaatan internet untuk kepentingan pendidikan atau pembelajaran, kini makin terlihat fenomena yang menunjukkan minat yang tinggi pada kalangan remaja perkotaan di Indonesia.

Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya dapat membantu dalam banyak hal dan membuka banyak kesempatan untuk anda. Tapi, siapa sangka ternyata jejaring sosial juga dapat mendatangkan masalah untuk penggunanya. Jejaring sosial merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi banyak orang. Terutama, bagi orang yang maniak internet, dapat berhubungan dengan teman dengan mudah, terutama untuk orang yang sudah lama tak bertemu dan tinggal berjauhan. Jejaring sosial yang marak digunakan oleh remaja merupakan tempat curhat bagi mereka, karena selama di rumah tidak diperhatikan oleh sekolah maupun keluarga.

(4)

Untuk itu solusi yang harus dilakukan adalah dengan mengubah cara mendidik anak, yaitu dengan cara memberi perhatian lebih kepada anak remaja. Misalnya dengan mengadakan pertemuan minimal seminggu sekali tentang apa yang menjadi keluhan anak untuk dibahas dalam keluarga.Selain menguntungkan pengguna, jejaring sosial juga dapat merugikan pengguna. Hal ini disebabkan apabila ada oknum atau pihak yang berniat melakukan kejahatan dengan menggunakan media jejaring sosial. Kejahatan yang dimaksud bisa berupa kriminal, pornografi, dan pencemaran nama baik.

KAJIAN TEORI

1. Sejarah Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat berdampak langsung pada perkembangan media komunikasi. Tak terhitung banyaknya teknologi komunikasi baru yang telah dikembangkan dan dikenalkan para ahli kepada masyarakat. Berbagai teknologi komunikasi yang ada saat ini merupakan hasil pengembangan dari berbagai macam teknologi komunikasi sebelumnya seperti satelit komunikasi, alat perekam dan pemutarnya, penggunaan spektrum terbatas, media transmisi gelombang lebar tertutup, serta perkembangan sistem digital.Kehadiran teknologi modern ataupun media komunikasi modern yang telah kita kenal saat ini dengan sendirinya mengubah cara kita memperoleh, mengolah, menyimpan, memanggil kembali, dan menyebarkan informasi atau data (Fardiaz, 1981 : 150). Semuanya dapat kita lakukan dengan sangat cepat dan instan. Kita dapat melakukan komunikasi dengan beberapa orang sekaligus dengan orang-orang dari seluruh dunia hanya dengan satu jari saja. Pekerjaan pun dapat kita selesaikan dengan cepat. Berbagai teknologi komunikasi yang kita kenal dan gunakan saat ini tidaklah hadir dengan sendirinya. Melainkan merupakan pengembangan dari teknologi komunikasi masa lalu yang telah berlangsung selama berabad-abad. Perjalanan sejarah perkembangan teknologi komunikasi berjalan beriringan dengan peradaban manusia itu sendiri. Beberapa ahli telah mengidentifikasi perjalan sejarah perkembangan teknologi komunikasi dan pada umumnya dibagi ke dalam beberapa periode yaitu periode media tercetak (surat kabar, penerbitan berkala,buku), periode media elektronik (telegraf,telepon,telepon nirkabel,motion pictures (film), alat rekam dan pemutarnya, home vidio, radio, televisi,televisi nirkabel, satelit komunikasi), dan periode media digital (komputer,internet).

(5)

Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2014). Media merupakan alat atau sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk yang terletak di antara dua pihak. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, [KBBI] 2014). Media sosial menurut Wikipedia (2014). Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. ("Media Sosial,” 2014). Andreas Kaplan dan

Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis

internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan cepat. Kini untuk mengakses media sosial bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya remaja bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan dari komunitasnya. Tentu dengan adanya media sosial ini pasti mengakibatkan dampak yang positif maupun dampak yang negatif (Jessica, 2013: http://tikomjessicadevina.blogspot.com,). Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial, remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Contoh salah satu media sosial yang sering digunakan remaja untuk mengeluarkan perasaannya melalui tulisan adalah facebook. Selain itu, remaja sering menggunakan sosial media untuk mengupload foto, melihat foto, dan mendwonload foto. Contoh media sosial yang digunakan remaja untuk berbagi foto adalah instagram.

Dampak Positif dan Dampak Negatif Media Sosial 1. Dampak positif dari media sosial adalah:

a) Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang

(6)

b) Memperluas pergaulan

Media sosial membuat kita bisa memiliki banyak koneksi dan jaringan yang luas. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi orang yang ingin mendapatkan teman atau pasangan hidup dari tempat yang jauh atau negara asing.

c) Jarak dan waktu bukan lagi masalah

Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh bukan lagi halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi dengan orang lain kapan saja walaupun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh.

d) Lebih mudah dalam mengekspresikan diri

Media sosial memberikan sarana baru bagi manusia dalam mengekspresikan diri. Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang selalu gugup mengungkapkan pendapat di depan umum akhirnya mampu menyuarakan diri mereka secara bebas.

e) Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat

Dengan media sosial, siapapun dapat menyebarkan informasi baru kapan saja, sehingga orang lain juga dapat memperoleh informasi yang tersebar di media sosial kapan saja.

f) Biaya lebih murah

Bila dibandingkan dengan media lainnya, maka media sosial memerlukan biaya yang lebih murah karena kita hanya perlu membayar biaya internet untuk dapat mengakses media sosial.

2. Dampak negatif dari media sosial adalah:

a. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya. Orang yang terjebak dalam media sosial memiliki kelemahan besar yaitu berisiko mengabaikan orang-orang di kehidupannya sehari-sehari.

b. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun

Karena mudahnya berinteraksi melalui media sosial, maka seseorang akan semakin malas untuk bertemu secara langsung dengan orang lain.

c. Membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet

Dengan kepraktisan dan kemudahan menggunakan media sosial, maka orang-orang akan semakin tergantung pada media sosial, dan pada akhirnya akan menjadi kecanduan terhadap internet.

(7)

Seperti di kehidupan sehari-hari, jika kita tidak menyeleksi orang-orang yang berada dalam lingkaran sosial kita, maka kita akan lebih rentan terhadap pengaruh buruk. e. Masalah privasi

Dengan media sosial, apapun yang kita unggah bisa dengan mudah dilihat oleh orang lain. Hal ini tentu saja dapat membocorkan masalah-masalah pribadi kita. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengunggah hal-hal yang bersifat privasi ke dalam media sosial. f. Menimbulkan konflik

Dengan media sosial siapapun bebas mengeluarkan pendapat, opini , ide gagasan dan yang lainnya, akan tetapi kebeasan yang berlebihan tanpa ada kontrol sering menimbulkan potensi konflik yang akhirnya berujung pada sebuah perpecahan.

3. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi didalam diri sendiri, didalam diri manusia terdapat komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran penerima dan umpan balik. Dengan kata lain para pelaku komunikasi saling bertukar informasi, pikiran, gagasan, dan sebagainya (Rakhmat, 2001). Komunikasi interpersonal ini terus menerus terjadi selama proses kehidupan manusia. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh De Vito (dalam Rumondor, 2001) bahwa komunikasi interpersonal sebagai pengiriman pesan-pesan dari seorang atau sekelompok orang (komunikator) dan diterima oleh orang yang lain (komunikan) dengan efek dan umpan balik yang langsung. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masing-masing. Menurut Muhammad dalam Sukaputri (2012), komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Suatu pesan yang dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang. Menurut Mulyana dalam Sukaputri (2012), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang-orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.

(8)

saling menghormati bukan disebabkan status social melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing-masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia. Menurut Devito dalam Sukaputri (2012), komunikasi antarpribadi juga didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain sebagainya. Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan dijelaskan sebagai bahan-bahan yang teritegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi.

Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan komunikasi ini terjadilah kontak pribadi (personal kontak) yaitu pribadi anda menyentuh pribadi komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang diontarkan pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif, artinya tanggapan itu menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi sebaliknya jika tanggapan komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan. Disini akan dipaparkan tujuan, antara lain (Devito, 1997):

a. Mendapatkan Rangsangan

Manusia membutuhkan stimulasi, bila tidak, manusia akan mengalami kemunduran dan bisa mati Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi ini.

b. Mendapatkan Pengetahuan Diri

Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusia kita belajar mengenai diri kita sendiri. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dan dipikirkan orang tentang kita.

c. Memaksimalkan Kesenangan, Meminimalkan Penderitaan

(9)

kita. Dari ketiga tujuan tersebut, biasanya komunikasi interpersonal diperlukan dalam suatu hubungan demi mencapai harmonisasi.

Efektifitas Komunikasi Interpersonal

Efektifitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality) Devito (1997). a. Keterbukaan (Openess)

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri dan mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.

b. Empati (Empathy)

Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai “kemampuan seseorang untuk mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati di pihak lain adalah merasakan jadi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.

Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kekuatan fisik; serta (3) sentuhan atau

belaian yang sepantasnya.

c. Sikap Mendukung ( Supportiveness)

(10)

berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan

evaluatif. (2) spontan, bukan strategik, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. d. Sikap Positif ( Positiveness)

Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikintya dua aspek dari komunikasi interpersonal.

Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap dir mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. e. Kesetaraan (equality)

Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar ada dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikas interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

PEMBAHASAN

Masyarakat modern saat ini hampir tidak mungkin tidak terkena paparan media. Disadari atau tidak, media dengan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, kehadiran media makin beragam dan berkembang. Awalnya komunikasi dalam media berjalan hanya searah, dalam arti penikmat media hanya bisa menikmati konten yang disajikan sumber media. Namun seiring perkembangan jaman, orang awam sebagai penikmat media tidak lagi hanya bisa menikmati konten dari media yang terpapar padanya, namun sudah bisa ikut serta mengisi konten di media tersebut.

(11)

tatap muka. Bahkan media sosial mampu meniadakan status sosial, yang sering kali sebagai penghambat komunikasi. Dengan hadirnya Twitter, Facebook, Google+ dan sejenisnya, orang-orang tanpa harus bertemu, bisa saling berinteraksi. Jarak tak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. Lama waktu terakhir bertemu pun juga tak lagi menjadi masalah. Teman yang telah 20 tahun tak bertemu pun bisa saling menemukan dan menjalin komunikasi lagi. Dan karena kemudahan penggunaannya, hampir bisa dikatakan, siapa saja bisa mengakses dan memanfaatkan media sosial.

Media sosial telah banyak merubah dunia. Memutarbalikkan banyak pemikiran dan teori yang dimiliki. Tingkatan atau level komunikasi melebur dalam satu wadah yang disebut jejaring sosial/media sosial. Konsekuensi yang muncul pun juga wajib diwaspadai, dalam arti media sosial semakin membuka kesempatan tiap individu yang terlibat di dalamnya untuk bebas mengeluarkan pendapatnya. Akan tetapi kendali diri harusnya juga dimiliki, agar kebebasan yang dimiliki juga tidak melanggar batasan dan tidak menyinggung pihak lain.

Masyarakat terdiri dari berbagai macam kalangan salah satunya remaja. Remaja sebagai Makhluk Sosial yang sedang beranjak ke usia dewasa tentu sangat membutuhkan orang lain sebagai sarana bersosialisasi dan berkomunikasi sesama manusia. Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan komunikasi juga semakin berkembang dari masa ke masa sehingga membentuk suatu kebudayaan baru yang juga berkembang dan semakin kompleks.

(12)

Lingkungan salah satu aspek yang sangat berperan dalam menciptakan karakter seseorang. Lingkungan yang sedang dihadapi oleh remaja saat ini yaitu lingkungan yang meng-global-lisasi dalam artian kita khususnya remaja sedang dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat pesat mencakup seluruh dunia dan mau tidak mau kita juga terseret untuk terlibat di dalamnya. Internet, dalam konteks media soasial merupakan salah buah hasil dari perkembangan budaya yang kian popular dan mengikuti zaman di era globalisasi ini. Pada awalnya media sosial digunakan hanya sebatas pada pengiriman pesan dari seorang pengirim tentang keberadaannya saat ini sehingga si pengirim pesan tersebut mudah di ketahui keberdaannya secara cepat oleh si penerima,sangat cepat dan menghemat waktu tentunya sebab si pengirim pesan tidak perlu lagi menelepon si penerima untuk memberi kabar tentang dirinya lebih jauh. Semakin lama media sosial tersebut semakin berkembang, dengan berbagai kreasi dan perubahan di setiap fiturnya, sehingga kini media sosial bisa dimanfaatkan lebih jauh tidak hanya untuk memberi kabar tentang keberadaannya saja lebih dari itu media sosial kini sudah bisa digunakan sebagai sarana ‘pengganti kehidupan’ kita di dunia maya, seperti; mengirim pesan, berkomentar terhadap pesan orang lain, menjalin pertemanan lebih banyak, berkirim foto,ruang untuk saling tukar pikiran, dan lain sebagainya. Di bagian inilah permasalahan mulai muncul sebab kehadiran media sosial yang bisa melakukan segalanya dalam berkomunikasi tersebut hampir mengambil alih seluruh aktivitas asli kita di dunia nyata, sehingga orang lebih banyak melakukan aktivitas lewat dunia maya ketimbang dunia nyata dan hal-hal itu bedampak pula pada munculnya suatu budaya baru khususnya budaya berkomunikasi di kalangan remaja yang memiliki perbedaan cukup signifikan antara komunikasi sebelum munculnya jejaring sosial dan berkomunikasi sesudah munculnya jejaring sosial.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(13)

menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi. Sebaliknya jika tanggapan komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil. Tetapi, dengan adanya perkembangan media social maka komunikasi interpersonal sudah mulai kurang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, masyarakat lebih memilih berkomunikasi antar sesama dengan menggunakan media social sehingga menimbulkan berkurangnya intensitas dalam berinteraksi langsung dengan sesama, menghabiskan sebagian besar waktu hariannya untuk berinteraksi dalam sosial media, hingga seringkali mengabaikan orang disekelilingnya. Oleh karena itu kehadiran media sosial bisa melakukan segalanya dalam berkomunikasi, hampir mengambil alih seluruh aktivitas asli kita di dunia nyata, sehingga orang lebih banyak melakukan aktivitas lewat dunia maya ketimbang dunia nyata dan hal-hal itu bedampak pula pada munculnya suatu budaya baru khususnya budaya berkomunikasi di kalangan remaja yang memiliki perbedaan cukup signifikan antara komunikasi sebelum munculnya jejaring sosial dan berkomunikasi sesudah munculnya jejaring sosial.

Saran

Semoga dengan penyusunan artikel ini dapat membantu pembaca dalam membuat tugas, dan menjadikan artikel ini sebagai referensi dalam belajar.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dosen mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya Bapak M. Januar Ibnu Adham, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing kami dalam pembuatan artikel yang berjudul Pengaruh Perkembangan Media Sosial Terhadap

Komunikasi Interpersonal Masyarakat Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Rakhmat, Jalaluddin. 2001.Psikologi Komunikas. PT. Remaja Rosdakarya,Bandung.

Skiripsi

(14)

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Jurnal

Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Books.

H, Rumondor, Alex. 2001. Materi Pokok Komunikasi Antar Budaya. Universitas Terbuka, Jakarta.

Sukaputri, Windy Pungky. 2012. Pola Komunikasi Orangtua dengan Anak Pengguna Game On line yang Berprestasi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Website

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014, 6 November). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online: http://kbbi.web.id/media]. [Diakses: 8 Desember 2017, 20 : 30]

Lukman. (2013, 9 Desember). Dampak positif dan negatif menggunakan sosial media. [online:http://bukukotakkotak.blogspot.com/2013/12/dampak-positif-dan-negatif-menggunakan.html ].[diakses: 8 desember 2017, 20 : 20]

Wikipedia.(2014, 6 November). Media sosial.

Referensi

Dokumen terkait

FATIMAH Guru Kelas RA RA.. ASHFIYAH

Menurut prinsip Pareto ini sebenarnya setiap manusia sebenarnya hidup dalam sebuah perbandingan 80/20. Konsep ini bisa juga tidak tepat seratus persen benar, namun berdasarkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan mannequin informatif secara signifikan dapat meningkatkan keterlaksanaan keselamatan dan kesehatan

Perbandingan validitas skor mayo end stage liver disease dan skor child-pugh dalam memprediksi ketahanan hidup 12 minggu pada pasien sirosis hepatis.. Semarang:

z. Siswa mampu mendeskripsikan usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam memperbaiki daerah yang tercemar dengan benar.. Urut Kompetensi Dasar Materi

2 Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk 3 Ido Swalayan memberikan potongan harga yang. menarik minat beli konsumen Variabel Retailing Mix

Lontar Usada Pemunah Cetik Kerikan Gangsa yaitu lontar yang berisi tentang bahan pembuat racun, gejala atau tanda-tanda terkena racun (cetik) serta penawar cetik.. Pada

pelatihan pengolahan abon lele dan aneka makanan dari tepung mocaf. Selain itu juga dilakukan pemberdayaan peran bapak-bapak dalam mengembangkan potensi menjadi desa