• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Dosen:

DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC (CS)

Disusun oleh:

IKA MEYLASARI (P056101161.45)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

2 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah sistem informasi manajemen atau SIM adalah sebuah sistem

informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk

sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk

fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Sistem informasi juga sangat

berpengaruh kepada pemimpin karena pimpinan di hadapkan kepada

perubahan-perubahan tertentu. SIM mencakup semua sistem manajemen yang ada di

perusahaan, termasuk Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Beberapa

manfaat atau fungsi sistem informasi1 antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi

para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem

informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,

mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk

atau pelayanan mereka.

Lingkungan bisnis telah mengalami perubahan secara fundamental.

Perubahan-perubahan tersebut menuntut perubahan peran Manajemen Sumber

Daya Manusia (MSDM) yang lebih kompleks dan lebih baik dari sebelumnya

Meningkatnya isu-isu bisnis yang terkait dengan SDM memiliki pengaruh kuat

1

(3)

3 pada manajer sumber daya manusia. Pengelolaan SDM dituntut lebih proaktif dan

responsif. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) telah berubah dari fungsi

spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh

fungsi-fungsi lain dalam organisasi, untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Berubahnya fungsi dan pusat perhatian MSDM memerlukan

perubahan kualifikasi pengelola MSDM agar dapat mengikuti perkembangan dan

memberikan tanggapan yang sesuai2. Oleh karena itu, sistem informasi

manajemen sangat penting dibangun dalam aplikasi MSDM agar terintegrasi

dengan manajemen lainnya.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia atau Human resourches

Information System (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi atau

pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan

teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin

yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam

aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem

pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan

terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan. Walaupun

demikian, belum semua perusahaan menerapkan sistem ini. Salah satu alasan

mereka adalah kurangnya pengetahuan mereka mengenai pembangunan dan

pengembangan sistem ini. Oleh karena itu, pembangunan dan pengembangan

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia penting untuk dijelaskan.

1.2. Tujuan Penulisan

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis urgensi penerapan Sistem

Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam perusahaan. Setelah itu, pada

tulisan ini akan digambarkan dan dijelaskan mengenai pembangunan dan

pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia.

2

(4)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) didefinisikan oleh Sutanta (2003)

sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama, dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara

bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu. Sistem ini berfungsi

untuk melakukan pengolahan data, menerima masukan (input), kemudian

mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi.

Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang

berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat

itu juga maupun di masa mendatang.

Manfaat yang diperoleh antara lain mendukung kegiatan operasional,

manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya

yang ada dan tersedia guna mencapai tujuan. Agar sistem informasi manajemen

dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara efektif, Sutana (2003)

mengungkapkan bahwa perlunya diperhatikan tentang sembilan unsur penting

berikut:

1. Data yang dibutuhkan

2. Kapan data dibutuhkan

3. Siapa yang membutuhkan

4. Di mana data dibutuhkan

5. Dalam bentuk apa data dibutuhkan

6. Prioritas yang diberikan dari bermacam data

7. Prosedur atau mekanisme yang digunakan untuk memproses data

8. Bagaimana pengaturan umpan balik

9. Mekanisme evaluasi yang digunakan

Aplikasi SIM dikembangkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan

informasi setiap unit fungsional pada semua tingkatan kegiatan manajemen. Isi

informasi yang dibutuhkan tergantung pada fungsi masing-masing unit fungsional

(5)

5 keputusan yang mempunyai perbedaan tergantung pada tingkatan kegiatan

manajemen. Dengan demikian, suatu SIM yang baik harus mampu memberikan

dukungan pada proses perencanaan dan pengendalian (Sutanta, 2003).

2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Aset penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan

harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau sumber daya

manusia. Samsudin (2006) mendefinisikan sumber daya manusia (SDM) sebagai

orang-orang yang bekerja di dalam organisasi. SDM adalah orang-orang yang

merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan

produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi

dan tujuan organisasi. SDM inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat

berjalan.

Hasibuan (2006) berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia

(MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya ialah

agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase

tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari

pekerjaannya.

Menurut Panggabean (2004), kegiatan-kegiatan di bidang SDM dapat

dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari

sisi pekerjaan, kegiatan-kegiatan itu terdiri atas analisis pekerjaan dan evaluasi

pekerjaan. Di sisi lain, dari sisi pekerja, kegiatan-kegiatan itu terdiri atas

pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan,

promosi, kompensasi, dan pemutusan hubungan kerja.

MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian (Hasibuan,

2006) yang mencakup:

1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif

(6)

6

2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan.

3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan

pemberhentian.

4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa

yang akan datang.

5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan

perusahaan pada khususnya.

6. Memonitor undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas

jasa perusahaan sejenis.

7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.

8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.

9. Mengatur mutasi karyawan.

(7)

7 BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM baru dapat dilakukan dengan baik dan benar jika

informasi berikut ini diperoleh (Hasibuan, 2006):

1. Job analysis

Job analysis memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar

pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia, dan

alat-alat yang digunakan.

f. Jumlah perincian serta perincian manajerial dan operasional

g. Jenis-jenis authority yang didelegasikan dalam organisasi

h. Tingkat-tingkat posisi pejabat

3. Situasi persediaan tenaga kerja

Situasi persediaan tenaga kerja memberikan informasi tentang:

a. Persediaan tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM

b. Jenis-jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta penyebaran atau

pemerataan tenaga kerja

c. Kebijaksanaan perburuhan dan kompensasi pemerintah

d. Sistem, kurikulum, dan tingkat-tingkat pendidikan SDM

Informasi-informasi di atas mengandung resiko yang tidak kecil apabila

tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan informasi secara manual dapat

mengakibatkan beberapa kesalahan seperti duplikasi dan kehilangan data. Oleh

karena itu, paradigma MSDM terkini juga mengintegrasikan SIM dalam aplikasi

(8)

8 melalui pencatatan, penyimpanan, dan pengelolaan informasi SDM secara lebih

terstruktur dan terorganisasi. Maka dari itu, muncullah konsep Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM-SDM).

Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), Sistem Informasi

Sumber Daya Manusia (SI-SDM) adalah suatu sistem yang terdiri dari software

dan hardware yang dirancang untuk menyimpan dan memproses semua informasi

pegawai. Aplikasi SI-SDM mempunyai peranan penting dalam menyiapkan

sumber daya manusia secara efektif dan efisien melalui tersedianya informasi

sumber daya manusia yang cepat, lengkap, dan akurat. SI-SDM dapat

memberikan beberapa keuntungan, di antaranya:

1. Sistem Teknologi Informasi (TI) memungkinkan departemen SDM berperan

aktif dalam perencanaan strategis organisasi.

2. Departemen SDM dapat mengambil perspektif global terhadap persediaan dan

kebutuhan pengembangan SDM untuk selanjutnya diinterpretasikan dengan

cara yang lebih efektif.

3. Departemen SDM dapat mengambil manfaat dari akses langsung ke sumber

data eksternal yang berisi informasi penting bagi penyusunan strategi SDM.

4. Perencanaan dan pengelolaan SDM akan lebih terarah, lebih proporsional, dan

lebih obyektif.

Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006) juga berpendapat bahwa Sistem

Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM-SDM) adalah prosedur

sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan

memvalidasi data yang dibutuhkan oleh organisasi tentang sumber daya manusia,

aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik unit organisasi. Penggunaan

SIM-SDM dapat mengotomatiskan sebagian besar pekerjaan pencatatan atau pendataan

pegawai suatu organisasi dan dapat mempermudah kinerja pegawai di departemen

SDM. Dengan sistem yang terintegrasi, SIM-SDM dapat mengurangi duplikasi

dan kesalahan dalam menyajikan informasi pegawai.

Tujuan SIM-SDM adalah meningkatkan efisiensi data tenaga kerja di

mana SDM dikumpulkan dan berhubungan dengan perencanaan SDM. SIM-SDM

mempunyai banyak kegunaan dalam suatu organisasi. Yang paling dasar adalah

(9)

9 pencatatan waktu tenaga kerja dimasukkan ke dalam sistem, dan dimodifikasi

sesuai setiap individual. Kegunaan umum yang lain dari SIM-SDM adalah

kesetaraan kesempatan bekerja.

SIM SDM dapat memberikan tiga keuntungan3, antara lain:

1. Sistem TI memungkinkan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan

strategis perusahaan.

2. TI mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu

database nasional, yang sebelumnya tersimpan di beberapa lokasi fisik yang

terpisah. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan, departemen SDM dapat

mengambil perspektif global terhadap persediaan dan kebutuhan

pengembangan SDM untuk selanjutnya diinterpretasikan dengan cara yang

lebih efektif.

3. SIM SDM memfasilitasi penyimpanan dan akses ke catatan kepegawaian yang

vital bagi perusahaan. Sebagai tambahan terhadap data internal, dengan

fasilitas internet, departemen SDM dapat mengambil manfaat dari akses

langsung ke sumber data eksternal yang berisi informasi penting bagi

penyusunan strategi SDM, seperti literatur, data kependudukan, informasi

praktek-praktek SDM yang dilakukan perusahaan lain, dan aturan-aturan

ketenagakerjaan.

Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki

karakteritik tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. Keputusan yang

didasarkan pada informasi akurat akan memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan keputusan yang hanya berdasarkan intuisi saja.

Karakteristik informasi yang dipersiapkan dalam Sistem Informasi Sumberdaya

(10)

10 Perancangan, pembangunan, dan pengembangan SIM memerlukan

sumber daya yang relatif tidak sedikit. Oleh karena itu, pembangunan dan

pengembangan SIM harus dirancang secara tepat dan akurat. Untuk merancang

SIM-SDM yang efektif, para ahli menyarankan untuk menilainya dengan

pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan diperlukan5 seperti:

1. Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan tentang

orang-orang dalam organisasi?

2. Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan?

3. Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk penyesuaian dengan

data perusahaan lain?

4. Siapa yang membutuhkan informasi?

5. Kapan dan seberapa seringnya informasi dibutuhkan?

3.2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Pembangunan atau pengembangan SIM-SDM dalam suatu organisasi

harus disesuaikan dengan visi dan misi organisasi. Tujuan utama dari

pembangunan dan pengembangan SIM-SDM haruslah dapat “memanusiakan”

karyawan suatu organisasi dengan cara memanfaatkan teknologi informasi untuk

membantu melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Sebelum

mengembangkan atau mengganti sistem yang baru, sistem lama yang ada harus

dipahami dan dikaji kekurangan dan kelebihannya (Marimin, Tanjung, dan

Prabowo, 2006).

Dalam membuat model SIM-SDM, format umum yang digunakan sama

dengan subsistem input, database, dan subsistem output yang telah digunakan di

berbagai area fungsional lain. Subsistem input merupakan kombinasi standar dari

pengolahan data, penelitian, dan intelijen. Dalam banyak perusahaan, database

ditempatkan dalam penyimpanan komputer. Subsistem output mencerminkan arus

sumber daya manusia dalam perusahaan. McLeod (1995) menyatakan bahwa

dalam model SIM-SDM, ada beberapa subsistem yang terlibat di dalamnya, antara

lain:

1. Sistem informasi akuntansi

5

(11)

11 Data yang ditangani oleh SIM-SDM merupakan campuran elemen-elemen

data personel dan data akuntansi. Contoh elemen data personel misalnya

nama pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, pendidikan, dan jumlah

tanggungan. Contoh elemen data akuntansi seperti upah per jam, gaji

bulanan, pendapatan kotor bulan ini, dan pajak penghasilan.

2. Subsistem penelitian sumber daya manusia

Subsistem ini mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus.

Penelitian diadakan karena informasi tertentu belum terdapat dalam

SIM-SDM. Contohnya adalah penelitian suksesi (calon bagi posisi tertentu),

analisis dan evaluasi jabatan, serta penelitian keluhan.

3. Subsistem intelijen sumber daya manusia

Subsistem ini mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya

manusia dari lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan

data ini meliputi pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global,

masyarakat keuangan, dan pesaing. Banyak dari intelijen ini dikumpulkan

melalui sistem informal.

4. Database SIM-SDM

Database SIM-SDM dapat berisi data yang menjelaskan tidak hanya

pegawai, tetapi juga organisasi dan perusahaan di lingkungan perusahaan.

Sebagian besar database ini ditempatkan pada komputer sentral perusahaan,

tetapi database lainnya berada di Divisi SDM, divisi lain, dan di luar pusat

pelayanan. Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam manajemen

database di antaranya IMS, FOCUS, DB2, dan dBASE.

5. Output SIM-SDM

Manajer SDM menggunakan output SIM-SDM lebih sering dari manajer

lainnya. Pemakai SIM-SDM menerima output dalam bentuk laporan periodik

dan jawaban atas database queries. Sebagian besar perangkat lunak yang

digunakan untuk output merupakan hasil pengembangan bersama antara

perusahaan dan jasa sistem informasi.

6. Subsistem perencanaan angkatan kerja

Perencanaan angkatan kerja melibatkan semua kegiatan yang memungkinkan

(12)

12 Aplikasi perencanaan angkatan kerja yang paling populer adalah pembuatan

bagan organisasi, peramalan gaji, dan analisis atau evaluasi kerja. Aplikasi

lain yang dapat digunakan adalah perencanaan dan pemodelan angkatan

kerja.

7. Subsistem perekrutan

Penelusuran pelamar telah diterapkan secara ekstensif. Penelusuran pelamar

kerja sebelum mereka dipekerjakan lebih banyak dipraktekkan dari pada

melakukan pencarian internal untuk menemukan calon pekerja. Hal ini

menunjukkan bahwa usaha perusahaan untuk mengisi lowongan kerja lebih

difokuskan pada lingkungan.

8. Subsistem manajemen angkatan kerja

Aplikasi subsistem ini meliputi penilaian kinerja, pelatihan, pengendalian

posisi, relokasi, keahlian atau kompetensi, suksesi, dan pendisiplinan.

Manajamen angkatan kerja sangat jarang diaplikasikan. Fenomena tersebut

karena subsistem ini cukup sulit diterapkan.

9. Subsistem kompensasi

Aplikasi yang berhubungan dengan gaji merupakan aplikasi komputer yang

paling mapan dalam bisnis. Maka dari itu, subsistem ini merupakan yang

paling sering diterapkan oleh perusahaan. Aplikasi yang sering

dikembangkan dalam manajemen kompensasi mencakup peningkatan

penghargaan, gaji, kompensasi eksekutif, insentif bonus, dan kehadiran.

10. Subsistem benefit

Berbagai aplikasi dalam subsistem ini umumnya sangat rumit dan sukar

dilaksanakan. Kerumitan aplikasi tersebut menunjukkan bahwa SDM bukan

sekedar menerapkan aplikasi yang mudah. Subsistem ini merupakan bukti

bahwa SDM telah berhasil dalam mencapai end-user computing.

11. Subsistem pelaporan lingkungan

Aplikasi yang terlingkup dalam subsistem ini antara lain catatan Equal

Employment Opportunity (EEO), analisis EEO, peningkatan serikat pekerja,

catatan kesehatan, bahan beracun, dan keluhan. Dua aplikasi EEO yang

diterapkan secara luas, dilengkapi dengan informasi lain yang ditujukan

(13)

13 ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan kepada pihak yang

berkepentingan di luar perusahaan, bukan kepada manajemen.

Pembangunan dan atau pengembangan sistem informasi yang umum

dilakukan adalah menggunakan System Development Life Cycle (SDLC).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembangunan atau pengembangan

SIM-SDM (Marimin, Tanjung, dan Prabowo, 2006) sebagai berikut:

1. Investigasi sistem

a. Pengumpulan informasi

Informasi yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Data-data

yang telah diperoleh dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi dari sistem

informasi yang ada dan digunakan di bagian kepegawaian. Setelah itu,

data-data tersebut dijadikan bahan pertimbangan perencangan SIM-SDM yang

akan dikembangkan.

b. Memahami dan mengevaluasi sistem yang ada

Proses ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari

sistem yang ada. Kelemahan dan kekurangan sistem yang ada perlu

diperbaiki dan disempurnakan. Di sisi lain, kelebihan sistem yang ada perlu

dipertahankan dan dimunculkan kembali dalam sistem baru.

c. Identifikasi kebutuhan pengguna

Pembangunan atau pengembangan solusi sebaiknya menggunakan

pendekatan user centered. Tidak ada satu pun aplikasi atau user interface

yang dapat cocok untuk seluruh pengguna. Oleh karena itu, tenaga teknologi

informasi lokal memiliki kesempatan untuk berperan dalam menyediakan

solusi bagi pengguna.

d. Studi kelayakan

Tujuan utama studi kelayakan adalah mengevaluasi solusi sistem alternatif

dan mengusulkan aplikasi yang paling layak dan diinginkan dalam

pengembangan. Studi kelayakan sistem dilakukan terhadap aspek organisasi

(manajerial), aspek teknis, aspek operasional, dan aspek ekonomi. Keempat

aspek tersebut saling berkaitan.

(14)

14 Tahap ini memerlukan keterlibatan manajemen eksekutif, analis sistem, dan

pengguna untuk menentukan sistem informasi yang diperlukan secara spesifik.

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis informasi yang

dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan kapabilitas

proses informasi untuk masing-masing aktivitas sistem.

3. Laporan hasil investigasi dan analisis

Setelah melakukan investigasi dan analisis, maka diperoleh gambaran secara

detail tentang sistem yang ada. Hasil dari investigasi dan analisis sistem

tersebut dilaporkan kepada organisasi yang menginginkan perubahan sistem.

Laporan tersebut berisi:

a. Uraian alasan dan scope (batasan) investigasi dan analisis

b. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya

c. Uraian tujuan (obyektif) dan kendala sistem

d. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum etratasi dan potensi masalah

e. Uraian tentang asumsi selama proses investigasi dan analisis

f. Rekomendasi-rekomendasi sistem baru dan kebutuhannya untuk desain

awal

g. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya

4. Desain sistem

Desain sistem didefinisikan sebagai proses di mana kebutuhan-kebutuhan telah

diuraikan pada tahap analisis, kemudian diterjemahkan ke dalam model

presentasi perangkat lunak. Desain sistem terdiri dari tiga bagian, yaitu desain

user interface, desain data, dan desain proses. Langkah-langkah dasar yang

dilakukan dalam proses desain antara lain:

a. Mendefinisikan tujuan sistem

b. Membangun sebuah model konseptual

c. Menerapkan kendala-kendala organisasi

d. Mendefinisikan aktivitas pemrosesan data

5. Implementasi sistem

Program komputerisasi yang tersusun perlu diuji coba dalam waktu yang

memadai, sampai semua bagian di dalam organisasi tidak lagi menemukan

(15)

15 tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan keinginan pengguna.

Beberapa hal yang terdapat dalam tahap ini sebagai berikut:

a. Akuisisi perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan

b. Pembangunan atau modifikasi (pengembangan) perangkat lunak

c. Pelatihan bagi user

d. Dokumentasi sistem

e. Konversi sistem

6. Pemeliharaan dan evaluasi sistem

Setelah sistem berjalan, selanjutnya sistem tersebut akan terus dimonitor

untuebk terus mengetahui apakah sistem tersebut masih sesuai dengan

kebutuhan pengguna atau organisasi. Dalam tahap ini dapat juga dilakukan

evaluasi dan perbaikan atau modifikasi guna meningkatkan kemampuan (daya

guna) sistem tersebut. Masalah-masalah yang ditemukan akan dicari solusinya

(16)

16 BAB IV

KESIMPULAN

Paradigma MSDM terkini juga mengintegrasikan SIM dalam aplikasi

penerapannya. SIM dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pengelolaan SDM

melalui pencatatan, penyimpanan, dan pengelolaan informasi SDM secara lebih

terstruktur dan terorganisasi. Aplikasi SI-SDM mempunyai berbagai peranan

penting, antara lain:

1. Menyiapkan sumber daya manusia secara efektif dan efisien melalui

tersedianya informasi sumber daya manusia yang cepat, lengkap, dan akurat.

2. Mengotomatiskan sebagian besar pekerjaan pencatatan atau pendataan

pegawai suatu organisasi dan dapat mempermudah kinerja pegawai di

departemen SDM.

3. Mengurangi duplikasi dan kesalahan dalam menyajikan informasi pegawai.

4. Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja di mana SDM dikumpulkan dan

berhubungan dengan perencanaan SDM.

5. Mengambil suatu keputusan.

Ada beberapa subsistem yang terlibat di dalam SIM-SDM, diantaranya:

1. Sistem informasi akuntansi

2. Subsistem penelitian sumber daya manusia

3. Subsistem intelijen sumber daya manusia

4. Database SIM-SDM

Pembangunan dan atau pengembangan sistem informasi yang umum

(17)

17 Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembangunan atau pengembangan

SIM-SDM sebagai berikut:

1. Investigasi sistem

a. Pengumpulan informasi

b. Memahami dan mengevaluasi sistem yang ada

c. Identifikasi kebutuhan pengguna

d. Studi kelayakan

2. Analisis sistem

3. Laporan hasil investigasi dan analisis

a. Uraian alasan dan scope (batasan) investigasi dan analisis

b. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya

c. Uraian tujuan (obyektif) dan kendala sistem

d. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum etratasi dan potensi

masalah

e. Uraian tentang asumsi selama proses investigasi dan analisis

f. Rekomendasi-rekomendasi sistem baru dan kebutuhannya untuk desain

awal

g. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya

4. Desain sistem

a. Akuisisi perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan

b. Pembangunan atau modifikasi (pengembangan) perangkat lunak

c. Pelatihan bagi user

d. Dokumentasi sistem

e. Konversi sistem

(18)

18 DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S. P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Marimin, Hendri Tanjung, dan Haryo Prabowo. 2006. Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

McLeod, Raymond, Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen: Studi Sistem

Informasi Berbasis Komputer Jilid II. Alih bahasa: Hendra Teguh.

Jakarta: Prenhallindo.

Panggabean, Mutiara Sibarani. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka

Setia.

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini menitikberatkan pada hubungan yang saling terkait antara atribut (kriteria), atau dengan kata lain bagaimana keterkaitan antara kriteria-kriteria yang

Pasal 361 KUHP, karena kelalaian dalam melakukan jabatan atau pekerjaan (misalnya: dokter, bidan, apoteker, sopir, masinis dan Iain-lain) apabila melalaikan peraturan-peraturan

Dwidjoseputro (1984) menyatakan, pengaruh terhadap status air dalam tanaman yang diserap dari tanah dan transpirasi yang terjadi pada daun, sebagai berikut :.. Absorbsi

Efek kortisol terhadap metabolisme protein adalah sebagai beriku t: 1) pengurangan protein sel; 2) kortisol meningkatkan protein hati dan protein plasma; dan 3) peningkatan kadar

Hasil kajian ini dilaksanakan untuk menentukan Hak Cipta sebagai Obyek Jaminan Fidusia sebagai mana diatur dalam Pasal 16 ayat (3)Undang-undang Nomor 28 Tahun

Sumberdaya manusia yang digunakan dalam tahap output terdiri dari sumberdaya spesialis yaitu teknisi, sedangkan users dalam tahap output adalah agen reservasi/

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata. Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

 Informasi yang terdapat dalam sistem komputer tidak mengalami. perubahan, baik selama tersimpan,maupun ketika diambil sebagai alat