LAPORAN AKHIR
PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU
Cooperative Academic Education Programe
–
COOP
BIDANG PENDIDIKAN DAN USAHA KECIL
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
PENGEMBANGAN POTENSI MAHASISWA DALAM BIDANG KEWIRAUSAHAAN PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN USAHA KECIL
Oleh:
Moh Fauziddin, M.Pd.
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG KAMPAR RIAU
2 Abstrak
Perguruan Tinggi merupakan menyumbang tertinggi terhadap jumlah pengangguran di Indonesia, Sebagian besar Sarjana mengharapkan menjadi pegawai negeri setelah menyelesaikan studinya. Faktanya jumlah lulusan tidak diimbangi dengan ketersediaan lowongan pekerjaan sebagai pegawai negeri. Salah satu solusinya adalah dengan berwirausaha. Untuk itu diperlukan upaya serius dari Perguruan Tinggi dalam upaya memberikan bimbingan kewirausahaan kepada mahasiswa, agar setelah lulus tidak lagi berharap hanya menjadi pegawai negeri saja. Program PBBT yang dirancang oleh Belmawa Ristekdikti merupakan program yang sangat tepat untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ini.
Dengan Program PBBT mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori berwirausaha, namun dapat mempraktikkan dan merasakan hidup serta tantangan dalam berwirausaha. Dengan demikian akan tumbuh semangat berwirausaha setelah menyelesaikan program ini.
Tidak hanya itu bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) keberadaan program ini sangat membantu mereka dalam upaya mengembangan UMKM dan mendapatkan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapainya.
3
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Anggapan masyarakat bahwa perguruan tinggi adalah lembaga yang mencetak lulusan yang dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan serba bisa serta dapat menenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi ada yang beranggapan bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang mampu menciptakan lapangan kerja.
Untuk itu kepada mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai perlu dibuka pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan menantang selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha akan berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada perubahan sosial secara tidak langsung.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai permasalahan internal yang menghambatnya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan legalitas usaha, pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.
4
tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang dimiliki oleh perguruan tinggi, UMKM dan mahasiswa.
Usaha Mikro Kecil dan Menngah (UMKM) yang merupakan 90 persen pelaku usaha di Indonesia umumnya belum mempunyai kemampuan untuk memahami pengetahuan serta keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Permasalahan dalam menjalankan UMKM tidak sebatas pada manajemen pengelolaan keuangan dan sumber daya yang terbatas semata, namun juga akses permodalan yang dimiliki para pelaku usaha. (Antaranews, 5 Juni 2016)
Kondisi ini akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia. Padahal setiap tahun perguruan tinggi terus mencetak sarjana yang merupakan angkatan kerja baru. Mereka yang lulus perguruan tinggi akan semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini setiap tahun akan bertambah jumlah penganggur yang berpendidikan tinggi. Kondisi ini masih dirasakan
Kondisi di atas semakin diperparah dengan pandangan masyarakat selama ini terhadap perguruan tinggi. Masyarakat menganggap perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak tenaga kerja yang siap pakai. Apalagi ada yang beranggapan bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang mampu menciptakan lapangan kerja.
5
perguruan tinggi Ilmu Pendidikan tidak semuanya akan terserap pada sekolah-sekolah yang ada.
Untuk itu kepada mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai perlu dibuka pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan menantang selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha akan berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada perubahan sosial secara tidak langsung.
Dalam konteks pemikiran di atas, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) satu satunya di
kabupaten Kampar juga berusaha untuk menumbuhkembangkan jiwa
kewirausahaan dan aktivitas kewirausahaan mahasiswa. Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai berusaha untuk terlibat aktif dalam upaya pengembangan minat, bakat, kegemaran dan pengembangan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Renstra Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2017 – 2023, serta komitmen pimpinan dan seluruh civitas akademika, yaiitu mengembangkan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang mempunyai kemampuan entrepreneurship yang tinggi sesuai dengan bidang keilmuan dan profesinya.
Atas pertimbangan inilah yang mendasari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai mengajukan proposal Program Cooperative Education (CO-OP) di Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
6
UMKM memiliki berbagai permasalahan internal yang menghambatnya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan legalitas perusahaan, pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.
Pada umumnya UMKM masih menggunakan cara kerja yang relatif sederhana, sehingga menghasilkan jasa kurang maksimal. Demikian pula halnya dengan cara kerja dalam pengelolaan usaha, yang umumnya dikerjakan secara seadanya, tanpa perencanaan dan bahkan tanpa pembukuan keuangan.
Sedangkan dalam permodalan, para pengusaha UMKM memiliki keterbatasan, manakala kegiatan usaha yang mereka jalankan membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) dan fasilitas pendukung usaha demi peningkatan kualitasnya. Kendala utama yang dihadapi penguasa UKM dalam mendapatkan dana dari luar, khususnya kredit, adalah ketidakmampuan dan ketidaksiapan mereka untuk memenuhi persyaratan teknis perbankan. Demikian pula dalam pemasaran, masih terkendala pada sistem marketing yang masih dilakukan apa adanya.
Selain itu, pada pengusaha UMKM karena berbagai keterbatasan akses seperti disebut di atas, menjadi kurang memiliki memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi. Mereka menjadi kurang gigih dalam memajukan usaha dan cepat puas dengan sedikit keberhasilan yang sudah dicapai. Mereka jarang sekali yang mampu melakukan inovasi dan penyempurnaan dan pengembangan baik dalam produksi maupun manajemen usaha, sehingga dengan cepat mereka kalah bersaing dengan pihak lain.
7
telekomunikasi dan informasi, maka seluruh celah dunia telah menjadi terbuka dan menyatu menjadi pasar bebas. Yang menjadi masalah bagi UKM adalah ketidaksiapan memasuki era globalisasi ekonomi tersebut, karena sebagian besar masih terperangkap di dalam berbagai kendala internal.
Program Program Cooperative Education (CO-OP) di Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa diharapkan dapat meminimalisir kendala yang selama ini dihadapi, serta memacu semangat dan kreativitas civitas akademika UNIVERSITAS Pahlawan Tuanku Tambusai untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan Soft Skills mahasiswa agar memiliki daya saing dalam menghadapi kompetisi kerja yang tinggi.
Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai. Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang dimiliki oleh perguruan tinggi, UKM dan mahasiswa. Pelaksanaan aktivitas yang demikian diharapkan bahwa model tersebur dapat diterima, dipahami dan diimplementasikan dalam menjalankan bisnis.
Untuk memperoleh hasil maksimal, maka perlu dilakukan pemantauan kegiatan secara kontinyu dan berkelanjutan. Evaluasi yang digunakan adalah disusunya form evaluasi dengan model penilaian partisipatif, yang berarti pengusaha dan perguruan tinggi melakukan evaluasi secara bersamaan dengan proses usaha terkait segala kendala yang dihadapi dan hasil yang telah diperoleh
C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Tujuan pengajuan progam ini adalah :
8
2. Memberikan solusi pada UMKM agar dapat meningkatkan kualitasnya
3. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat bagi dosen dan civitas akademika dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Adapun manfaat Kegiatan PBBT dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman kerja.
Berada di UMKM selama tiga bulan, mahasiswa mendapatkan pengalaman suka dan duka bekerja menjadi pelaku wirausahawan. Pengalaman ini sangat berguna sebagai dasar dalam berwirausaha dimasa mendatang. b. Menerapkan teori pada masalah nyata.
Teori yang didapat dibangku kuliah, dapat langsung diterapkan dalam kehidupan nyata selama di UMKM, Teori yang didapat terkadang tidak sesuai dengan dunia nyata, sehingga mereka harus mencari alternatif solusi terhadap permasalahan yang dialaminya dibantu oleh dosen mentor dan UMKM.
c. Mempelajari sikap atau perilaku kerja.
Menjadi wirausahawan dibutuhkan kerja keras, pantang menyerah dan harus mempunyai banyak ide dan gagasan serta inovasi agar UMKM dapat berhasil. Sikap itulah yang dipelajari langsung oleh mahasiswa selama di UMKM
d. Mempelajari keterampilan teknis bekerja.
Belajar dan Bekerja selama 3 bulan di UMKM sebenarnya belum cukup untuk mahasiswa untuk mengasah keterampilannya. Tetapi paling tidak bisa menjadi awal yang baik untuk menjadi terampil.
e. Meningkatkan keterampilan komunikasi
9
f. Meningkatakan keterampilan membangun relasi dan kerjasama.
Kemampuan komunikasi yang diperoleh berpengaruh terhadap kemampuan membangun kerjasama dengan relasi sehingga memudahkan mereka berwirausaha dimasa mendatang.
g. Meningkatkan motivasi berwirausaha
Peningkatan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha yang didapat dalam program PBBT ini, dapat menumbuhkan motivasi berwirasuaha dimasa mendatang, sehingga dapat menekan angka pengangguran.
h. Mendapatkan Kompensasi yang Layak
Kompensasi yang diberikan dalam program ini, dapat membantu mahasiswa mengatasi permasalahan mereka terhadap kesulitan yang dialaminya dalam membayar biaya kuliah, perlengkapan studi (buku, printer, laptop, dan lain sebagainya) serta keperluan keluarga. Peserta PBBT UNIVERSITAS Pahlawan Tuanku Tambusai rata-rata dari keluarga tidak mampu.
2. Bagi Dosen Mentor
Manfaat yang didapat oleh dosen mentor adalah
a. Memperoleh pengalaman dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa selama di UMKM
b. Dapat menerapkan teori yang didapat dan idenya untuk di praktikkan dalam kehidupan nyata pada kegiatan di UMKM.
c. Termotivasi untuk berwirausaha d. Meningkatkan kerjasama dan relasi
3. Bagi UMKM
Ragam manfaat yang didapat oleh UMKM selama program PBBT ini dilaksanakan, namun secara umum dapat diuraikan sebagai berikut.
10
b. Mendapatkan ide, gagasan baru dalam mengatasi kelemahan dan permasalahan yang dihadapi sehingga meningkatkan kemajuan UMKM. c. Dapat meningkatkan hubungan baik antara UMKM dan Perguruan Tinggi
serta mahasiswa, sehingga memudahkan UMKM dalam mencari SDM yang dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kemajuan UMKM.
4. Bagi Pelaksana Program PBBT
Pelaksanaan Program PBBT di UNIVERSITAS Pahlawan Tuanku Tambusai, merupakan tahun pertama pelaksanaan program. Sehingga menjadi pengalaman pertama dalam mengelola program PBBT Ristekdikti 2016. Namun demikian banyak manfaat yang didapat dalam mengelola program PBBT ini, diantaranya adalah ;
a. Terjalin kerjasama yang solid antar pelaksana, dosen mentor dan UMKM sehingga pelaksanaan PBBT tahun 2017 dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.
b. Terjlin Kerjasama dengan pelaksana PBBT dari perguruan tinggi se Indonesia c. Memeproleh pengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan
dalam pelaksanaan PBBT
d. Termotivasi untuk melaksanakan program ini lebih lagi di tahun berikutnya seiring dengan besarnya manfaat yang didapat utamanya bagi mahasiswa dan UMKM
e. Tertarik dan termotivasi untuk berwirausaha sebagai alternatif penghasilan selain dari gaji sebagai pegawai/dosen.
GAMBARAN UMUM CAPAIAN
No. Komponen Sebelum Program Sesudah Program
1 Mahasiswa 1. Belum mempunyai
pengalaman bekerja di UMKM 2. Belum mampu menganalisa
permasalahan yang dihadapi UMKM
1. Mempunyai pengalaman bekerja di UMKM
2. Mampu menganalisa
11
No. Komponen Sebelum Program Sesudah Program
3. Belum dapat memecahkan masalah yang dihadapinya 4. Belum mempunyai wawasan
mengenai alternatif wirausaha yang dapat dilakukan
5. Tidak mempunyai
keterampilan berkominukasi 6. Tidak mempunyai motivasi
berwirausaha
7. Belum mengerti arti penting relasi
8. Belum mendapatkan penghasilan yang layak, bahkan sebagian besar belum bekerja
3. Mampu memecahkan masalah yang dihadapi 4. Mempunyai banyak ide,
gagasan dalam menciptakan kegiatan wirausaha
5. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain
6. Mempunyai motivasi yang tinggi untuk berwirausaha 7. Mempunyai banyak relasi/
networking untuk kepentingan wirausaha 8. Mendapatkan penghasilan/
kompensasi yang layak menyelesaikan masalah pada UMKM
3. Belum termotivasi menjadi wirausahawan
4. Belum banyak mempunyai relasi dalam bidang wirasuaha 5. Belum mempunyai kreativitas
seni membimbing mahasiswa bidang wirausaha
3. Termotivasi menjadi wirausahawan
4. Mempunyai banyak relasi dalam bidang wirausaha dan dapat memperluas networking
5. Kaya dengan kreativitas seni membimbing mahasiswa bidang wirausaha
3 UMKM 1. Belum mengetahui kelemahan/permasalahan yang dihadapi UMKM yang menyebabkan Usahanya tidak berkembang dengan baik 2. Belum ada ide dan gagasan
dalam upaya memajukan UMKM, (apa adanya / pasrah dengan keadaan)
3. Belum terjalin kerjasama yang baik antara UMKM dan
Perguruan Tinggi
1. Mengetahui kelemahan / permasalahan yang
dihadapai UMKM sehingga dapat dicarikan solusi 2. Mendapatkan ide/gagasan
baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan kualitas/ mutu UMKM. 3. Terjalin kerjasama yang baik
antara UMKM dan
12
No. Komponen Sebelum Program Sesudah Program
diharapkan UMKM terhadap lulusan peguruan Tinggi
4 Pelaksana 1. Belum terjalin kerjasama yang solid antara dosen dan
mahasiswa terkait dengan kegiatan wirausaha 2. Belum terjalin Kerjasama
dengan pelaksana PBBT dari perguruan tinggi se Indonesia 3. Belum memeproleh
pengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan PBBT 4. Belum ada pengalaman
melaksanakan PBBT sehingga tertantang i untuk
melaksanakan program ini lebih lagi di tahun berikutnya seiring dengan besarnya manfaat yang didapat utamanya bagi mahasiswa dan UMKM
5. Belum tertarik dan termotivasi untuk berwirausaha sebagai alternatif penghasilan selain dari gaji sebagai
pegawai/dosen
1. Terjalin kerjasama yang solid antar pelaksana, dosen mentor dan UMKM sehingga pelaksanaan PBBT tahun 2016 dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.
2. Terjlin Kerjasama dengan pelaksana PBBT dari perguruan tinggi se Indonesia
3. Memeproleh pengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan PBBT 4. Termotivasi untuk
melaksanakan program ini lebih lagi di tahun berikutnya seiring dengan besarnya manfaat yang didapat utamanya bagi mahasiswa dan UMKM
5. Tertarik dan termotivasi untuk berwirausaha sebagai alternatif penghasilan selain dari gaji sebagai
pegawai/dosen
PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan kegiatan Cooperative Education (CO-OP) di Usaha Mikro
13 a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu:
1. Pembentukan tim panitia pelaksana program
Pembentukan Tim Pelaksana Program dilaksanakan setelah pengumuman program PBBT disampaikan di Website resmi Belmawa Ristekdikti yang. Tim Pelaksana PBBT terdiri dari penanggung jawab, ketua pelaksana program, sekretaris, bendaharan dan dibantu oleh seorang staf.
Struktur organisasi Tim Pelaksana PBBT Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai berikut.
14 a) Sosialisasi
Sosialiasi kepada mahasiswa calon peserta dan dosen mentor dilaksanakan dengan beberapa cara.
1) Secara tertulis melalui edaran kepada semua dosen tetap dan dosen tidak tetap
2) Melalui website resmi Perguruan Tinggi dan Blog khusus progam PBBT yang dibuat oleh tim pelaksana PBBT. Melalui media sosial Facebook, dan Group WhatsApp.
15 b) Rekruitmen
Proses rekruitmen dosen mentor dan mahasiswa dilaksanakan oleh tim pelaksana berdasarkan petunjuk yang terdapat dalam buku pedoman dan skala prioritas kebutuhan UMKM.
Dosen dan mahasiswa calon peserta PBBT melakukan pendaftaran kepada tim pelaksana sesuai dengan kriteria peserta PBBT dalam pedoman pelaksanaan PBBT Ristekdikti 2017
Ketentuan Dosen Mentor
1. Dosen Aktif
2. Minimal Berjabatan Fungsional Asisten Ahli 3. Memiliki Keterampilan membimbing Mahasiswa 4. Mengisi Formulir disediakan pelaksana Co-op 2017.
Ketentuan Mahasiswa Peserta
1. Aktif Kuliah
2. Telan menempuh minimal 110 SKS
3. Melampirkan fotocopy KTP, KTM, KHS semester 1 hingga 6. 4. Memiliki satu atau lebih keahlian sesuai kebutuhan UMKM
5. Mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan pelaksana Co-op 2017.
16
Setelah mendapatkan daftar nama calon dosen mentor dan mahasiswa calon peserta PBBT berikut dengan kompetensi yang dimilikinya serta daftar nama UMKM yang disertai dengan permasalahan yang dihadapinya.
Tim pelaksana PBBT melakukan identifikasi kesesuaian antara kebutuhan UMKM dan Sumberdaya Manusia (SDM) yang dibutuhkan agar program berjalan sesuai dengan harapan.
Berikut daftar Calon Mentor yang mendaftar PBBT
NO NAMA NIDN PROGRAM
STUDI KETERAMPILAN 1 IIS APRINAWATI,
M.pd
1022048902 PDSG BIMBINGAN BELAJAR
2 NANY LIBRIANTY 1005106804 PGSD MANAJEMEN
3 WIDA RIANTI, Mpd 1029038302 BAHASA INGGRIS
BAHASA INGGRIS
4 ZULFAH, M.pd MATEMATIKA KOMPUTER, BIMBINGAN BELAJAR
5 KASMAN EDIPUTRA, M.pd
1005128303 MATEMATIKA SAINS, BIMBINGAN BELAJAR
6 MOH. FAUZIDDIN, M.pd
0713077305 PG. PAUD KOMPUTER, PAUD URUSAN
PERIZINAN
7 RUSDIAL MARTA, M.pd
1023039001 PGSD MARKETING, ENTERTAINT
8 YENNI FITRA SURYA, M.pd
1013029001 PGSD MARKETING, SAINS
9 PUTRI HANA PERBIANA, M.pd
1009029002 PGSD BIMBINGAN BELAJAR, ENTERTAINT
10 PUTRI ASILESTARI, M.pd
1014028902 PGSD BIMBEL,
EDUPREUNEURSHIP
12. RIZKI ANANDA, M.Pd.
1015028802 PGSD BIMBEL,
EDUPREUNEURSHIP
13 ASTUTI, M.Pd. 1005058602 MATEMATIKA BIMBINGAN BELAJAR
14 FADHILATURRAHMI, M.Pd.
17
Berikut ini daftar nama mahasiswa calon peserta PBBT 2017
NO NAMA NO HP PRODI KETERAMPILAN
1 AHMAD RIFKI 082390677447 S1 BAHASA INGGRIS
BAHASA INGGRIS,
BIMBINGAN BELAJAR, PAUD, KOMPUTER, PEMASARAN, MANAJEMEN
2 APRIMA NINDI 085265610434 S1 PG-PAUD KOMPUTER, BAHASA INGGRIS, PAUD
3 AZLINA SILVIANI 082170090434 S1 BAHASA INGGRIS
AKUTANSI, KOMPUTER, BAHASA INGGRIS
4 DESPITA YANTI 085374003443 S1 BAHASA INGGRIS
KOMPUTER,BAHASA INGGRIS, PAUD
5 DIVA VIONA 082385223040 S1 BAHASA INGGRIS
MANAJEMEN, BAHASA INGGRIS, PAUD
6 INDRIYANA JUNITA
085274707762 S1 BAHASA INGGRIS
081276115570 S1 PGSD BIMBINGAN BELAJAR, PEMASARAN
8 NURPADILLA 082284083589 S1 PG-PAUD PAUD, MARKETING, BIMBINGAN BELAJAR
9 RAMISASWITA 085264962258 S1 PGSD MANAJEMEN, KOMPUTER, MARKETING
10 RATIH DIAN SAFITRI
085268585689 S1 PGSD KOMPUTER, PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING
11 RICCI
RAHMATILLAH JR.
082283855686 S1 PG-PAUD KOMPUTER, GURU PAUD, PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING
12 RIKA ANDRIYANI 085265575335 S1 PG-PAUD KOMPUTER, GURU PAUD, PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING
13 ULFA RAHAYU
WIDYA ASTUTI
085359577295 S1 PGSD KOMPUTER,, PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING
15. YELIRA NOVITA 082385177447 S1 PGSD MANAJEMEN, MARKETING, KOMPUTER
18 d) Seleksi
Seleksi terhadap calon dosen mentor PBBT dilaksanakan terhadap calon dosen yang sudah menyerahkan formulir pendaftaran kepada tim
pelaksana PBBT. Seleksi dilaksakan mulai dari tahap
19
Pengumuman hasil seleksi melalui Group WhatsApp, Website Kampus dan Weblog Coop Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai pada tanggal 18 Juli 2017.
e) Pembekalan Mahasiswa
Pembekalan dilaksanakan dengan menghadirkan Dosen Mentor, Mahasiswa peserta PBBT dan Pimpinan UMKM, dimaksudkan untuk menyatukan visi program PBBT sehingga dapat berjalan sesuai dengan baik.
Pembekalan dilaksanakan mulai tanggal 22 hingga 23 Juli 2017 di Kampus Universitas Pahlawan Tuanku tambusai dengan jadwal sebagai berikut
Adapun ketentuan-ketentuan pelaksanaan pembekalan sebagai berikut. 1) Peserta coop wajib hadir dalam acara pembekalan (Peserta yang
tidak bisa hadir harus mendapatkan ijin dari pelaksana program) 2) Peserta memakai Almamater selama pembekalan
3) Peserta melengkapi peryaratan administrasi (bagi yang belum)
20
Kegiatan pembekalan program PBBT / Coop ditutup dengan kegiatan pelepasan mahasiswa peserta program PBBT/Co-op oleh penanggung jawab program, Ibu Yusnira, M.Si. (Wakil Rektor Non Akademik Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai) dihadiri oleh dosen mentor dan pimpinan UMKM. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan kegiatan PBBT selama 3 bulan, yaitu mulai tanggal 2 Agustus hingga 2 November 2017.
21 3. Business plan
Dalam business plan meliputi kolabortaif Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan UMKM Mitra yang telah dipilih sesuai dengan lampiran dalam proposal ini : Masing-masing komponen tersebut memiliki beberapa kewajiban/tugas dalam menyelesaikan program ini, diantaranya :
a)Perguruan Tinggi
Yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana program ini adalah sebagai berikut
1) Identifikasi,seleksi dam memberikan pembekalan mahasiswa peserta program Co-op di UMKM ini dengan pengetahuan enterpeunership, sehingga mahasiswa lebih termotifasi dan tergerak hatinya dan yang paling besar diharapkan adalah perubahan meanset tiap mahasiswa peseeta program, jikalau telah lulus bukan menjadi lulusan/output yang siapkerja tetapi output yang siap membuka lapangan pekerjaan baru.
2) Melakukan pendampingan dan monitoring secara berkala
22 b)Mahasiswa
1) Mengikuti identifikasi, seleksi dan pembekalan enterpeunership yang dilakukan oleh tim pelaksana Program Coop Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2017
2) Mengikuti program magang di tiap UMKM Mitra dengan konsisten selama 3 bulan penuh.
3) Penerapan hasil magang bagi setiap mahasiswa peserta program sehingga nantinya juga diharapkan menjadi wirausahawan sukses
c) UKM Mitra
1) Bersedia bekerjasama dengan perguruan tinggi pelaksana program Co-op, dengan memberikan tempat magang disetiap UMKM yang telah dipilih
2) Menerima mahasiswa peserta program dan melakukan
pembimbingan sesuai target dari setiap UMKM yang menjadi mintra program Coop Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
b. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa memulai bisnis (start-up business) baru yang dipilih sesuai dengan rencana bisnisnya bersama UMKM. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan proses magang sesuai UKM yang dipilihnya, dan mengikuti prosedur yang telah dilakukan oleh tim pelaksana program Co-op Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2017.
23
1. Ricci Rahmatillah.JR (Nim.1486207006) 2. Ulfa Santri Nofri
(Nim.1484202011) 2. Indriana Juniza (Nim. 1588203023)
24
Pada dua minggu pertama mahasiswa peserta coop masih dalam tahap observasi dan adaptasi dengan dunia kerja di UMKM, sekaligus menerima bimbingan dari pihak UMKM. Setiap kegiatan mahasiswa dicatat dalam buku laporan harian yang telah disediakan oleh tim pelaksana program Coop Ristekdikti 2017.
Observasi yang dilakukan selanjutnya di diskusikan dengan dosen mentor dan pimpinan UMKM untuk merancang kegiatan berikutnya. Pada minggu ketiga mahasiswa peserta coop mulai bekerja dengan bimbingan pihak UMKM dan senantiasa berkoordinasi dengan dosen mentor.
Dosen mentor memonitoring mahasiswa dua minggu sekali, namun tetap berkomunikasi melalui Group WhatsApp dan media sosial, serta telpon.
Peserta coop menerima kompensasi setiap akhir bulan dengan persyaratan menyerahkan buku laporan harian yang sudah ditandatangani pimpinan UMKM, Dosen mentor dan Ketua pelaksana program Coop (daftar kompensasi mahasiswa terlampir) Sedangkan kompensasi mentor juga diberikan setiap akhir bulan dengan pernyaratan mengumpulkan format monitoring yang sudah disediakan oleh tim pelaksana PBBT (daftar kompensasi mentor terlampir).
Dalam kegiatan pemberiaan kompensasi dilakukan juga monitoring dan evaluasi serta sharing program coop bulanan, demi perbaikan pada kegiatan bulan berikutnya.
Pelaksanaan magang di UMKM berakhir tanggal 2 Nopember 2017. Semua peserta program Coop dijemput oleh dosen mentor ke UMKM, sekaligus penyerahan kembali mahasiswa kepada dosen mentor.
25
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Pada kegiatan ini mahasiswa mempresentasikan hasil kerjanya selama berada di UMKM.
Pendampingan terpadu oleh tim dosen mentor dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dan UKM guna membantu berbagai kesulitan yang dihadapi.
Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh dosen mentor dan pihak UMKM terhadap mahasiswa dalam melaksanakan program ini dilakukan secara berkesinambungan. Dosen melakukan kunjungan ke UMKM minimal 2 kali dalam satu bulan. Namun demikian komunikasi intens antara mahasiswa dan dosen mentor tetap berjalan. Hal ini dilakukan agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan manfaat sesuai yang diharapkan.
Realisasi anggaran yang diberikan oleh Ditjen Belmawa, Yayasan dan Pihak UMKM dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Kegiatan/Jenis Belanja Vol Sat Biaya Satuan
Jumlah Biaya
Sumber Pendanaan
Dikti UMKM/
Rapat Internal Pelaksana
Coop 10 Sosialisasi Mahasiswa
dan UMKM
Rapat Internal Pelaksana
Coop 12 Pelaksanaan Seleksi
UMKM 5 Pelaksanaan Seleksi
26
No Kegiatan/Jenis Belanja Vol Sat Biaya Satuan
Jumlah Biaya
Sumber Pendanaan
Dikti UMKM/
2 Pelaksanaan PBBT di
UMKM
3 Saresehan, Visitasi dan
Penyusunan Laporan
3. Transport Tim Coop dan
Mentor 10 orang
Penyusunan laporan 30
27
EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN
Kegiatan PBBT/CO-OP ini merupakan kegiatan yang pertama kali di lakukan di UNIVERSITAS Pahlawan Tuanku Tambusai Riau. Kegiatan CO-OP akan dilakukan di UMKM yang ada di lingkungan Kabupaten Kampar. Mengingat UMKM memiliki lingkup yang tidak terlalu besar, sehingga mahasiswa diharapkan dapat berperan di dalam mengelola dan membantu upaya pengembangan usaha serta yang terpenting adalah menumbuhkan jiwa enterpreunership.
Langkah awal yang dilakukan oleh Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau, telah berhasil mendapatkan persetujuan dari UMKM yang telah dipilih dan diseleksi. UMKM yang dipilih umumnya adalah UMKM yang belum maksimal dalam mengembangkan usahanya, namun UMKM tersebut dinilai memiliki potensi yang besar untuk bisa dikembangkan. Jenis usaha UMKM yang telah diseleksi terdiri dari PAUD Mutiara Kampung Godang Bangkinang, Gema English Course Bangkinang, PAUD Taruna Pertiwi Bangkinang, Ayah Backery dan Cake, Bimbel Lowelfit Bangkinang, Bimbel Indonesia Smart Bangkinang dan Mak Itam Kuok.
Pada awalnya Tim pelaksana Coop Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai melakukan evaluasi dua minggu setelah pelaksanaan. Dari hasil evaluasi tim pelaksana melakukan diskusi dengan dosen mentor terkait permasalahan yang timbul dan solusi yang diberikan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
28
yang layak dan mencoba memasarkan ke Swalayan besar di Bangkinang agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Diharapkan melalui pelibatan mahasiswa Universitas pahlawan Tuanku Tambusai dalam lingkungan UMKM ini bisa memberikan manfaat dalam membenahi masalah yang ada serta bisa memberikan manfaat bagi UMKM dalam pengembangan usahanya. Namun hal terpenting yang diharapkan oleh pihak institusi adalah mahasiswa bisa lebih dini mengenal dunia usaha dengan mengaplikasikan ilmunya kedunia nyata sehingga mereka bisa siap untuk bekerja dan bahkan bisa menumbuhkan jiwa enterpreuner dan mampu menciptakan lapangan kerja kelak setelah lulus.
Mahasiswa melaksanakan program COOP selama tiga bulan dan setiap bulannya memperoleh kompensasi walaupun masih dibawah standar UMR (Upah Minimum Regional). Selama mengikuti kegiatan, mahasiswa peserta program akan di evaluasi oleh UMKM, mentor dan ketua pelaksana program COOP yang ditunjuk oleh perguruan tinggi dan setelah selesai mahasiswa akan mendapatkan sertifikat.
Melalui kerjasama Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan UMKM diharapkan bisa mendorong meningkatkan kualitas Institusi dalam menghasilkan sumber daya manusia atau lulusan yang unggul dan berdaya saing sesuai dengan Visi Institusi.
Monitoring program secara umum akan dilakukan per kegiatan yang dilaksanakan. Monitoring akan dilakukan oleh penanggung jawab program dan ketua pelaksana program. Monitoring akan dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat yang menjadi fokus kegiatan dilakukan dengan wawancara mendalam yang sebelumnya akan dibuat panduan monitoring program.
29
dijadwalkan yakni tanggal 10 November 2017, dipercepat menjadi 3 November 2017.
Pada acara Sarasehan tersebut, mahasiswa mempresentasikan kegiatannya selama 3 bulan di UMKM kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari masing-masing UMKM untuk menyampaikan kendala dan manfaat apa yang diperoleh selama kegiatan PBBT, dan dilanjutkan dengan diskusi/sharing dar kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Berikutnya penanggung jawab PBBT (Wakil Rektor Non Akademik Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai) menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya beliau memberikan semangat kepada seluruh komnopen program untuk dapat kembali mengusulkan program ini tahun depan agar manfaat besar PBBT dapat dirasakan, utamanya oleh mahasiswa dan UMKM.
Setelah dilaksanakannnya program COOP banyak manfaat yang diperoleh baik dari UMKM, mahasiswa maupun Pergurun Tinggi. Selama pelaksanaan program COOP mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan dibidang kewirausahaan, setiap harinya mahasiswa melakukan kegiatan di UMKM yang menjadikan mahasiswa semakin terampil dalam mengaplilkasikan ilmu.
Keterlibatan mahasiswa dalam program COOP ini dapat menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Dari hasil diskusi antara mentor, ketua pelaksanan dan mahasiswa, beberapa mahasiswa ada yang tertarik untuk menjadi wirausaha terutama menjadi Pengelola BIMBEL dan PAUD serta usaha makanan. BIMBEL dan PAUD serta Usaha Makanan merupakan usaha yang sangat dibutuhkan masyarakat.
30
CAPAIAN HASIL OBSERVASI/EVALUASI
- Untuk 7 UMKM yang menjadi mitra kerjasama ditempatkan 2 orang setiap UMKM, adapun mahasiswa yang ditempatkan adalah mahasiswa Program Studi PG-PAUD, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris dan PGSD. Dari hasil evaluasi pihak UMKM sangat terbantu dengan adanya mahasiswa magang, bertambahnya jumlah peserta didik dan meningkatnya promosi UMKM di masyarakat.
- Untuk mahasiswa, mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan baik yang baru terutama mengenai manajemen pengelolaan PAUD dan Bimbel, maupun aplikasi dari ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi
- Bagi Kampus Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, dapat menjadi ajang pembuktian kualitas mahasiswa yang dihasilkan.
PERBANDINGAN SEBELUM DAN SETELAH PROGRAM
Sebelum program COOP dilaksanakan animo masyarakat terhadap UMKM tidak terlalu tinggi, namun setelah dilaksanakan program COOP terjadi peningkatan animo masyarakat terhadap UMKM
Disamping itu ragam manfaat dirasakan oleh mahasiswa, dosen mentor, UMKM serta pelaksana program Coop Ristekdikti tahun 2017 sebagaimana tercantum pada tabel diatas.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
31
UMKM yang telah diseleksi terdiri dari PAUD Mutiara Kampung Godang, Gema Englisg Center, PAUD Taruna Pertiwi, Bimbel Lowefit, Bimbel Indonesia Smart, Ayah Backery dan Cake dan Mak Itam. UMKM telah melengkapi fasilitas berupa sarana dan prasarana dasar yang diperlukan untuk pelaksanaan usahanya. Namun masih ditemukan berbagai kendala dalam pelayanan, Administrasi, pemasaran, kesehatan lingkungan dan managemen pelayanan dari 7 UMKM Mitra Pelaksanaan program PBBT tahun 2017. Selain itu sosialisasi PAUD, Bimbel dan produk yang dilakukan masih kurang maksimal sehingga UMKM belum begitu dikenal di masyarakat.
Dari 7 UMKM yang menjadi mitra kerjasama ditempatkan 2 orang setiap UMKM, adapun mahasiswa yang ditempatkan adalah mahasiswa Program Studi PG-PAUD, PGSD, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa Inggris. Dari hasil evaluasi pihak UMKM sangat terbantu dengan adanya mahasiswa magang, bertambahnya jumlah siswa yang masuk dan meningkatnya promosi UMKM di masyarakat.
Dari hasil kegiatan yang telah dilalui, dapat disimpulkan bahwa program atau kegiatan pemagangan mahasiswa pada UMKM dapat membantu proses lahirnya wirausahawan muda yang bisa melihat peluang usaha. Program COOP ini kedepannya perlu untuk dilanjutkan, dengan keberlajutan program COOP atau pemangangan mahasiswa yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, akan melahirkan banyak wirausahawan muda setiap tahunnya.
2. Saran
a. Diperlukannya anggaran COOP untuk keperluan inovasi di UMKM, seperti dana pembuatan brosur untuk promosi UMKM, dana pembuatan website, dana pemutakhiran teknologi di UMKM, dana perbaikan sarana prasarana di UMKM dan dana operasional lainnya.
35