• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah - Pemanfaatan Bahan Pustakaan Pada Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Dharma Pancasila Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah - Pemanfaatan Bahan Pustakaan Pada Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Dharma Pancasila Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan pada hakekatnya dapat berperan penting dalam menyediakan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna perpustakaan itu sendiri. Banyak orang menganggap bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi buku-buku yang disusun dan diatur demikian rupa sehingga mudah untuk di cari dan di temukan oleh pengguna.

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan suatu bagian penting dari komponen pendidikan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah dan tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasikan secara sistematis sehingga dapat menunjang program belajar mengajar.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan pada umumya. Maka dapat dikatakan bahwa pengertian perpustakaan sekolah juga merupakan penjabaran dari pengertian perpustakaan pada umumnya. Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya suatu unit tertentu disebuah lembaga yang bernama sekolah. Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, merupakan bagian yang integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri.

(2)

Nurhadi (1983 : 64) “Perpustaaan sekolah adalah semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah baik sekolah tingkat dasar maupun sekolah lanjutan guna melanjutkan proses belajar-mengajar yang ada disekolah”.

Perpustakaan sekolah merupakan sarana yang menyediakan berbagai informasi yang intelektual yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswa dan guru dalam menunjang proses belajar-mengajar di sekolah, guru terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mengembangkan ilmu sesuai dengan apa yang mereka ajarkan dengan memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan.

Pendapat lain menjelaskan tentang defenisi perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Rusina Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 4) menyatakan bahwa “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dilingkungan sekolah yang menjadi sarana penunjang bagi siswa dalam proses belajar-mengajar.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Pemakai perpustakaan sekolah terbatas, yakni para siswa dan guru. Diatas telah dikatakan bahwa ada hubungan yang begitu erat antara perpustakaan dan pendidikan. Segala usaha dari perpustakaan yang meliputi pengumpulan, penyusunan, pemeliharaan bahan-bahan pustaka, pelayanan kepada para pemakai serta sirkulasi bahan pustaka akhirnya adalah untuk dimanfaatkan dengan cara yang semaksimal mungkin oleh para guru dan siswa.

(3)

masing-masing di lingkungan pendidikan sehingga semakin dapat berperan serta. Dengan memiliki pengetahuan yang memadai seseorang tidak akan merasa rendah diri, dan dari perpustakaan mereka juga memperoleh hiburan yang sehat.

Menurut Yoesop (1998 : 2) tujuan umum Perpustakaan sekolah adalah “Menghimpun semua ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum dan bacaan penunjangnya untuk membantu mencerdaskan, keterampilan, ketaqwaan, dan mempertinggi budi luhur serta mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan tujuan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong para siswa dan guru yang bersangkutan membutuhkan informasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Oleh sebab itu perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang menunjang kurikulum sekolah. Untuk meningkatkan kemampuan para pelajar dalam proses pendidikan, guru dituntut berperan aktif dalam menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan spesifik bidang ilmu yang diajarkan. Informasi yang disajikan harus sedemikian rupa, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para siswa dalam mengembangkan minat membaca terhadap segala jenis bahan pustaka dalam mendukung mata pelajaran di sekolah tersebut.

Sedangkan menurut Rachmat (2007 : 5) mengatakan bahwa tujuan Pepustakaan sekolah sebagai “ sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

(4)

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah diadakan bukan sekedar memenuhi selera para siswa untuk membaca buku-buku fiksi atau buku-buku non-fiksi yang menghibur. Perpustakaan diharapkan membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kreatifitas, serta membantu kegiatan baik yang kurikuler maupun ekstrakurikuler. Dengan kata lain, perpustakaan sekolah merupakan satu kesatuan integral (terpadu) dengan sarana pendidikan yang lain.

Fungsi perpustakaan sekolah menurut Pawit dan Suhendar (2007 : 4) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Edukatif

Keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

2. Fungsi Informatif

Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai bahan media bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi di dunia.

3. Fungsi Rekreasi

Sebagai pelengkap memenuhi kebutuhan sebagian anggota pengguna peprustakaan sekolah akan hiburan intelektual.

4. Fungsi riset atau penelitian

Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.

(5)

Sedangkan menurut Laraswati Milburga (1994 : 61) fungsi perpustakaan sekolah yaitu :

1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajarn yang didapatnya didalam kelas. Perpustakaan memperkaya pelajaran dengan menyediakan bahan-bahan pustaka dalam segala bentuk, yang menunjang pelajaran.

2. Memupuk daya kritis para siswa. Dari sumber pengetahuan yang lebih bernuansa dan beraneka warna, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda. Bahkan bila menemukan sumber informasi yang saling bertentangan tentang hal yang sama, siswa dapat belajar menilai dan menentukan sikap kritis terhadap berbagai pendapat/pandangan yang ditemukannya.

3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan tangan yang meningkatkan daya kreasi siswa, seperti bagaimana merakit radio, tentang alat-alat listrik sederhana, membuat hiasan dinding, cara memelihara ternak ungags, ikan hias, tanaman dan bunga-bungaan, dan lain-lain, sangat membantu siswa memperkembangkan kegemaran dan hobi.

4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa banyak tersimpan di perpustakaa sekolah. Para siswa dapat melihat dan mengerti serta menghayati kebudayaan dan kekayaan adat-istiadat masa lampau. Dengan demikian perpustakaan ikut melestarikan kesinambungan kebudayaan.

5. Sebagai pusat penerangan. Majalah, surat kabar yang memuat tulisan-tulisan yang berisikan penerangan tentang berbagai hal serta perkembangan zaman menjadi sumber informasi bagi siswa untuk tetap bijak pada zamannya.

6. Menjadi pusat dokumentasi. Clipping, laporan kerja para siswa, album-album dapat disimpan diperpustakaan sekolah. Semuanya merupakan dokumen sekolah yang sangat berharga untuk dikenang dan diketahui oleh para siswa tahun-tahun berikutnya, bahkan bisa menjadi pendorong untuk lebih mau lagi.

7. Sebagia tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita lucu, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah menggeluti ilmu di dalam kelas.

(6)

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan yang merupakan bagian terpadu dalam system kurikulum harus mampu menyusun kebijakan dan melakukan tugas secara rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakan bagi perpustakaan sekolah.

Menurut Pawit dan Suhendar ( 2007 : 7 ) tugas perpustakaan sekolah adalah :

1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.

2. Mengolah sumber informasi dan menggunakan system dengan cara tertentu, pada bahan pustaka tersebut datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru dilingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini antara lain meliputi pekerjaan penginventarisasian, pengklasifikasian atau penggolongan koleksi, pengkatalogan, pelabelan, pembuatan alat pinjam, dan lain-lain.

3. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan kepentingannya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah pelayanan referens dan informasi, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan bimbingan kepada pembaca, dan sebagainya, termasuk pelayanan kepada para siswa dan guru dalam rangka mencari informasi yang berkaitan dengan bidangnya.

Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan yang merupakan bagian yang terpadu dalam system kurikulum mempunyai tugas. Menurut Kurniati (2007 : 15) mengatakan bahwa tugas Perpustakaan Sekolah sebagai :

1. Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar dan mengajar 2. Mewujudkan system wadah pegetahuan dengan administrasi dan

organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya

3. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar

4. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan yang rekreatif yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif

(7)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan sekolah adalah mengumpulkan, mengolah dan melayankan sumber-sumber informasi kepada pengguna perpustakaan sekolah.

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah

Variasi koleksi bahan pustaka baik banyaknya judul maupun jumlah eksemplar setiap judulnya, tergantung kepada usia sekolah dan dana khusus perpustakaan yang tersedia dalam usaha mencari bahan-bahan pustaka. Sekolah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda, misalnya masih memiliki peninggalan buku-buku berbahasa Belanda yang hanya dapat dibaca oleh guru saja, sedang para siswa masih dapat memanfaatkan dengan membandingkan gambar-gambar atau rumus-rumus yang ada didalamnya. Bagi sekolah yang dapat menyediakan dana khusus untuk perpustakaan dapat menyediakan bahan-bahan pustaka berupa slide, pita video, film, peta dan gambar-gambar. Secara umum perpustakaan sekolah telah memiliki koleksi bahan pustaka fiksi maupun non-fiksi.

Menurut Pawit dan Suhendar (2007 : 9) koleksi perpustakaan sekolah adalah “sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Untuk dapat melayani pengguna perpustakaan terutama siswa dalam proses belajar, perpustakaan sekolah memiliki berbagai jenis bahan pustaka yang dipilih dengan seksama dari semua mata pelajaran, yang berarti koleksi perpustakaan sekolah harus dapat mencerminkan isi seluruh kurikulum sekolah yang bersangkutan.

(8)

Untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, koleksi haruslah sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan. Seperti yang dikemukakakn oleh Siregar (1998/1999 : 2) koleksi perpustakaan sekolah adalah “Kumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan, sesuai dengan tingkat kecerdasan, kemampuan baca, perkembangan jiwa siswa dan tuntutan profesi guru”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah keseluruhan bahan pustaka yang terdiri dari beragam bentuk untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan sekolah haruslah sesuai dengan kurikulum sekolah, memuat semua mata pelajaran yang dipelajari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Koleksi Perpustakaan

Sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah sendiri, koleksi pada perpustakaan juga memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan fungsi perpustakaan sekolah.

Menurut Siregar (2002:3) adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan.

3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan.

(9)

Sedangkan menurut Depdikbud (1979 : 2) menyatakan bahwa fungsi koleksi sebagai berikut :

1. Membantu para pelajar melaksanakan penyelidikan dan mencari keterangan lebih luas dari pelajaran yang didapat dari kelas.

2. Dari sumber-sumber pengetahuan yang beraneka ragam, seorang anak dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda, daya kritiknya akan terpupuk apalagi kalau ia menemukan keterangan yang bertentangan mengenai masalah yang sama dalam buku-buku yang berbeda judul dan pengarang.

3. Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya. Dalam perpustakaan harus ada buku-buku tentang berbagai jenis pekerjaan tangan misalnya membuat perahu. 4. Perpustakaan harus menyebarkan ke seluruh sekolah bacaan untuk

memupuk kebiasaan membaca.

5. Perpustakaan yang di pimpin dan diatur dengan baik juga memberikan pendidikan tanggung jawab kepada seorang anak sebagai warga negara.

Dari penjelasan diatas dapat diuraikan bahwa koleksi perpustakaan memiliki fungsi yang mendidik dan membantu mengembangkan krearifitas siswa. Dengan dimilikinya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna, dan berhasil guna.

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan tidak hanya buku saja, tetapi meliputi segala macam cetakan dan rekaman. Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam. Menurut Sutarno (2006 :54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:

1. Surat kabar, majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan,buku pedoman, dll.

2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio, kaset video, film, strip, CD, VCD, dll.

(10)

menyediakan pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna perpustakaan agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Koleksi perpustakaan dapat di bedakan atas bahan cetakkan seperti buku, menuskrip, arsip, penerbitan berkala, dan dokumen lain serta bahan cetakkan yang terdiri dari majalah, koran, pamflet, foto, gambar, poster, slide, film, kaset video, kaset audio, microfilm, mikrofis. Dengan dibedakan koleksi perpustakaan terdapat pula perbedaan dalam penyimpanan khusus seperti rak, kotak atau lemari yang dibuat khusus yang disesuaikan dengan suhu khusus, kelembaban dan suhu harus diatur sedemikian rupa agar tidak merusak bahan.

Sedangkan menurut Pawit dan Suhendar (2007 : 10) yang termasuk dalam koleksi perpustakaan sekolah adalah:

1. Koleksi Buku

Buku disini bisa bermacam – macam jenisnya. Bisa buku yang bermateri fiksi maupun yang bersifat non fiksi. Keduanya memiliki jenis yang beragam.

2. Koleksi Bahan Bukan Buku

Yang dimaksud dengan koleksi bahan bukan buku disini adalah bahan atau koleksi yang masih berbentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam kategori ini banyak macamnya, antara lain adalah berkala, gambar, globe, map, surat kabar dan majalah.

3. Koleksi Bahan Pandang Dengar (Audio Visual)

Yang dimaksud dengan bahan pandang dengar disini adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik, bukan hasil dari cetakan dari kertas. Ia berasal dari bahan-bahan non konvensional. Contohnya film suara, kaset video, tape recorder, slide suara dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat oleh pengguna.

2.3 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah

(11)

informasinya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, (2001 : 646) disebutkan bahwa Pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah suatu proses yang dilakukan pengguna. Dalam hal memanfaatkan informasi yang terdapat pada bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Menurut Handoko dalam Handayani (2007 : 28) dari segi pengguna, pemanfaatan koleksi perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Faktor internal yang meliputi:

a. Kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi.

b. Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semuapenggerak, alasan atas dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

c. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. 2. Faktor eksternal yang meliputi:

a. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa.

b. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan mereka dalam memberikan layanan.

c. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali ini yang menjadi fasilitas pencarian informasi adalah sarana akses koleksi perpustakaan.

Pemanfaatan bahan pustaka pada perpustakaan dapat berlangsung seperti peminjaman koleksi melalui layanan sirkulasi (out-library-use) dan membaca koleksi di ruang baca perpustakaan (in-library use). Lancaster (1993 : 77) membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca dalam bentuk pertanyaan yaitu:

1. Jika koleksi diambil dari rak, dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?

2. Jika koleksi diambil dari rak dan dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?

3. Jika koleksi ada di atas meja / ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu juga sudah dimanfaatkan?

(12)

Bermanfaat atau tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan adanya layanan yang diberikan oleh perpustakaan, yaitu upaya untuk mendayagunakan semua koleksi dengan sarana dan prasarana perpustakaan yang tersedia untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan.

Dalam menyelengarakan peprustakaan unsur yang utama adalah mengupayakan agar semua koleksi dan layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Penggunaan koleksi erat hubungannya dengan kepuasan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhykannya yaitu dengan menyediakan koleksi yang relevan atau mutakhir sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan sekolah.

Disisi lain, koleksi yang dapat digunakan harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan pengguna. Koleksi tidak akan digunakan bila koleksi tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Oleh karena itu, penggunaan koleksi yang tepat guna harus diperhitungkan dengan kepuasan pengguna.

2.3.1 Tujuan Pemanfaatan

Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk terus memberikan pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi.

Menurut buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi (1993 : 3), “fungsi peprustakaan adalah sebagai pusat pemanfaatab informasi. Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai”.

2.3.2 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

(13)

sejauh mana pengguna memanfaatkan koleksi bahan pustaka perpustakaan di sekolah.

Ketersediaan koleksi bahan pustaka pada perpustakaan sekolah juga mempengaruhi tingkat pemanfaatannya. Perpustakaan sekolah yang memiliki ketersediaan koleksi bahan pustaka yang baik dan lengkap cenderung akan sering dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia Online, kata “frekuensi” memiliki arti “kekerapan”. Frekuansi pemanfaatan memiliki makna yaitu kekerapan penggunaan. Kemudian apabila dilihat dari bidang ilmu perpustakaan frekuensi pemanfaatan koleksi buku berarti kekerapan penggunaan koleksi buku oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

2.3.2 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengguna yaitu : membaca koleksi di perpustakaan, meminjam koleksi perpustakaan, dan memfotokopi koleksi perpustakaan.

1. Membaca koleksi di perpustakaan

Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk di baca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan . Menurut Salim (2002 : 114) makna dari membaca adalah “melihat isi sesuatu yang tertulis dengan diteliti serta memahaminya (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Pada perpustakaan yang memiliki ruang baca yang nyaman, akan menambah pembaca yang membaca buku di perpustakaan.

Cara seperti ini di batasi oleh jam layanan perpustakaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 85) menyebutkan bahwa membaca adalah “melihat, serta memahani isi dari apa yang tertulis (hanya dengan melisankan atau hanya dalam hati).

(14)

2. Meminjam koleksi perpustakaan

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002 : 1165) makna dari meminjam adalah “Memakai barang (dalam hal ini buku) orang lain untuk sementara waktu”. Peminjaman koleksi pada perpustakaan memiliki batas waktu yang di tentukan oleh masing-masing perpustakaan. Kegiatan peminjaman koleksi perpustakaan di lakukan pada bagian pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo-Basuki dan Darmono (2001 : 143) bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung dalam beberapa hal sebagai berikut :

1. Mengawasi keluarnya bahan pustaka dari ruang perpustakaan 2. Pendaftaran anggota perpustakaan

3. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka

4. Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan pinjaman

5. Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan pinjaman

6. Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota 7. Membuat statistik sirkulasi

8. Penataan koleksi di rak

Pada layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipijam untuk dibawa pulang memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang pemakaiannya hanya boleh di dalam perpustakaan.

3. Memfotokopi koleksi perpustakaan

Menurut Salim (2002 : 425) makna dari memfotokopi adalah “membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi”. Cara seperti ini biasanya di lakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (2002 : 425) makna dari memfotokopi adalah, ”Membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 876) diterangkan memfotokopi bermakna, ”Membuat reproduksi dengan mesin fotokopi”

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sebuah suratnya kepada Tjipto Mangunkusumo bulan Juni Sukarno menyatakan pendapatnya bahwa kongres tersebut telah menanamkan kepercayaan diri yang lebih besar kepada

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 174/P/2012 tentang Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Seleksi Umum Paket Pekerjaan Pengembangan Software Early Warning System untuk Mendukung Crisis Management Protocol oleh Panitia

antara sifat fisik tanah (tekstur tanah dan permeabilitas) dengan laju infiltrasi aktual, sedangkan lahan HTI jati dan lahan HTI mahoni tidak menunjukkan korelasi

Pada tahap ini akan ditentukan waktu pengukuran terhadap parameter kualitas jaringan internet, yaitu pengukuran Bandwidth, Delay, Packet Loss, dan Throughput,

manfaat dari penelitian ini adalah membantu Columbus Palembang dalam menyusun basis data terdistribusi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta menyelesaikan permasalahan yang

Urutkan sampel dari yang memiliki tekstur, elastisitas, warna, aroma, dan rasa yang paling anda sukai (= 4) hingga sampel yang paling kurang anda sukai (= 1).. Kode Sampel

[r]