“PENGERTIAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP TEOLOGI ISLAM”
MAKALAH
Diajukan guna untuk memenuhi tugas kelompok 1 dalam mata kuliah Teologi Islam
D I S U S U N OLEH: ADE RAHMANIA LIVIA SYAFHIRA MELI HIDAYANTI
SWILLING ABHA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS3 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN...1
BAB II PEMBAHASAN...2
1. Pengertian Teologi Islam...2
2. Manfaat Teologi Islam...3
3. Ruang Lingkup Teologi Islam...4
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada zaman nabi Muhammad saw, umat Islam selalu kompak dalam semua urusan agama, termasuk dibidang akidah. Kalau ada hal-hal yang tidak jelas atau hal-hal yang diperselisihkan di antara para sahabat, mereka mengembalikan persoalannya kepada Nabi. Maka penjelasan beliau lah yang menjadi pegangan dan ditaati. Pada waktu itu tidak ada kesempatan bagi umat Islam untuk mencoba membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan akidah dan hal-hal lain di bidang agama. Mereka lebih memusatkan perhatian dan fikirannya untuk mempertahankan dan memperluas daerah Islam, serta penyiaran Islam di bawah kepemimpinan khalifah.1
Semejak Nabi wafat muncul lah berbagai persoalan di kehidupan umat Islam, persoalan ini ditandai dengan munculnya berbagai penafsiran yang salah atau paham yang salah mengenai ajaran-ajaran Islam. Maka dengan Teologi Islam, dapat mempelajari ajaran yang sesungguhnya berdasarkan Alquran, Hadis, dan rasional atau pemikiran. Dengan ini dapat menambah keimanan, dan menjauhkan kita dari berbagai paham yang menyimpang.
Jika diamati kembali saat ini banyak terjadi perbedaan paham agama, kemudian bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi perbedaan ini? Harus meyakini terlebih dahulu, bahwa Allah adalah tuhan kita dan Allah menurunkan Alquran sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Oleh karena itu untuk menyikapi perbedaan ini, harus berpedoman kepada Alquran dan Hadis Nabi.
Teologi Islam adalah ilmu yang penting dipelajari seluruh umat Islam, terutama pada saat ini yang banyak sekali perbedaan paham atau aliran yang menyimpang tentang kajian ajaran Islam.Yang bertujuan untuk membenarkan akal dan akidah (keyakinan).
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teologi Islam a. Secara Bahasa
Teologi berasal dari kata theos dan logos. Theos berarti Tuhan, Allah, sedangkan logos berarti ilmu, wacana. Dengan kata lain, bahwa teologi merupakan ilmu yang membahas tentang Allah. Atau juga bisa diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang Allah (atau para dewa) dari kelompok keagamaan tertentu atau dari para pemikir perorangan.2
b. Secara Istilah
Teologi islam juga disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam dan Ilmu Ushuluddin. Teologi Islam sebenarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, dan belum ada pada masa Rasulullah ataupun pada masa sahabat-sahabatNya. Akan tetapi baru dikenal pada saat banyak orang yang membicarakan tentang alam ghaib (metafisika).
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya. Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu kalam berarti Ilmu yang berisi tentang alasan untuk mempertahankan kepercayaan dengan menggunakan dalil-dalil fikiran yang berisikan bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan aliran golongan Salaf dan Ahli Sunnah.3
Sedangkan Ilmu Ushuluddin adalah Ilmu yang membahas tentang keyakinan kepada Tuhan.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulan bahwa Teologi Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang membicarakan persoalan kepercayaan manusia terhadap Tuhannya dengan bukti-bukti yang logis.
2 Lorens Bagus, Kamus Filsafat..., 1090. 3 Ahmad Hanafi, Teologi Islam...,5
3
2. Manfaat Teologi Islam
Untuk menilai atau paham sebaiknya tidak melihat berdasarkan tingkah laku pelakunya, namun harus dinilai dari ajaran-ajarannya. Dalam perjalanan hidup ini, ditemui berbagai aliran-aliran agama Islam yang kesemuanya bersumber pada Alquran dan hadis. Seseorang yang telah memahami betul bagaiman Teologi Islam, maka akan melekat padanya manfaat yang baik. Diantaranya:
1. Memiliki prinsip hidup yang kuat
2. Mampu mengembangkan pemikiran yang rasional dalam melihat berbagai persoalan
kehidupan
3. Konsisten dalam menjaga persaudaraan dengan sesam umat muslim 4. Senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah
5. Kehadirannya tidak membuat orang lain takut dan merasa cemas.
Setiap orang beriman harus menyadari dan mamahami bahwa perbedaan pendapat ataupun paham tidaklah menjadi masalah. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjaga dan mewaspadai, agar perbedaan paham atau pun sikaptidak merusak kedamaian, ketentraman, dan ketenangan, oleh sebab itu setiap muslim harus mengendalikan nafsu untuk “mau menang sendiri”. Seperti dalam firman Allah didalam surah an-Nazi’at ayat 40-41 yang artinya “dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal nya”.
muskim dan muslim itu bersaudara. Jangan lah sebagai muslim dan sesame muslim perbedaan ini memutuskan tali persaudaraan, karena hal ini sangan dimurkai Allah. 4
Iman itu dinyatakan pertama nutqun bil lisan(menyatakan keislaman secara lisan) harus berlandaskan ilmu yang kuat yang di antaranya adalah ilmu kalam ini. Kedua, a’malu bil arkan (melaksanakan keislaman secara fisik) dengan berlandaskan ilmu yang hak di antaranya ilmu fiqh. Ketiga tashdiqu bil qolbi (membenarkan islam dengan hatinya). Harus berpangkkal dengan ilmu batin yang benar dan yang membenarkan adalah ilmu tasawuf. Dari itu, mempelajari ilmu teologi sangat urgen karena dapat memberikan landasan kuat bagi kebenaran kayakinan keberislaman atau keberagamaan seseorang. Dalam hal ini menjadi kekuatan keimanan seseorang muslim.
3. Ruang Lingkup Teologi Islam
Aspek pokok dalam kajian ilmu Teologi Islam adalah keyakinan akan eksistensi Allah yang maha sempurna, maha kuasa dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya. Karena itu pula, ruang lingkup pembahasan yang pokok adalah:
1.) Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk Tuhan dan hubungannya dengan alam semesta dan manusia.
2.) Hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah atau disebut pula wasilah meliputi: Malaikat, Nabi/Rosul, dan kitab-kitab suci.
3.) Hal-hal yang berhubungan dengan sam’iyyat (sesuatu yang diperoleh melalui lewat sumber yang meyakinkan, yakni Al-Quran dan Hadits, misalnya tentang alam kubur, azab kubur, bangkit di padang mahsyar, alam akhirat, arsh, lauhil mahfud, dll).
3
.DAFTAR PUSTAKA
Ma’shum, Pemikiran Teologi Islam Modern. Yogyakarta: Interpena 2011.
Sahilun Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam); Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
2012.
Lorens Bagus, Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2005
Ahmad Hanafi, Teologi Islam, Penerbit Pustaka Al Husna Baru: Agustus, 2003