• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS IV SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS IV SD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA

DI KELAS IV SD

S𝐮𝐜𝐢 𝐐𝐚𝐦𝐚𝐫𝐢𝐚𝐡𝟏), 𝐊𝐚𝐬𝐰𝐚𝐫𝐢𝟐), 𝐑𝐨𝐬𝐧𝐢𝐭𝐚𝟐)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak

Email : suciqaamariah@gmail.com

Abstract

This research aimed to analyze the influence of the guided writing toward skill of writing description essay at fourth grade of Elementary School in Pontianak City. The method used was experimental method, in the form of pre experimental design and the kind of one group for pretest and posttest. Research population was all students at fourth grade of Elementary School in Pontianak City was a accreditation which in total 203 students. The sample of this research was all students at fourth grade of Elementary School 36 in Pontianak City which in total 21 students. The results showed that there was influence of the guided writing toward skill of writing description essay at fourth grade of Elementary School 36 in Pontianak City that was proved by the results of t-test calculations of students’ post-test data namely thitung ≥ ttabel or 25,487 ≥ 2,086 which meant there was a significant influence. The effect of the guided writing toward skill of writing description essay toward the was counted using effect size and resulted 1,897 that categorized as high.

Keywords : Influence, Guided Writing, Description Essay

Peradaban yang semakin berkembang saat ini, baik itu dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), ekonomi, sosial, budaya dan politik memberikan tantangan yang besar bagi penerus bangsa. Untuk menghadapi tantangan tersebut, perlu diimbangi dengan kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan yang sangat diperlukan adalah pendidikan bermutu. Pendidikan dapat dikatakan bermutu jika semua komponen yang berperan penting, mampu mengahasilkan penerus bangsa yang berilmu dan berkarakter mulia.

Pendidikan dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Di sekolah dasar khususnya banyak mata pelajaran yang diterima oleh siswa. Satu diantaranya adalah mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam konteksnya, pembelajaran bahasa Indonesia mengajarkan siswa untuk mempelajari pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menunjang keberhasilan mempelajari semua mata pelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan

kepada siswa karena melalui pembelajaran bahasa Indonesia inilah siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Sebagaimana dalam KTSP SD/MI (BSNP, 2006:317), bahasa memliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

(2)

2 imaginatif yang ada dalam dirinya. Hal ini

harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa dapat dilakukan dengan memberikan pembelajaran yang bermakna. Guru diharapkan mampu menerapkan kemampuan dasar mengajar satu diantaranya adalah penggunaan pendekatan pembelajaran. Oleh sebab itu, peranan seorang guru sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Menurut Abdurrahman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013:14), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan belajar.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia dalam KTSP SD/MI (BSNP, 2006:318), mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) Mendengarkan, (2) Berbicara, (3) Membaca, (4) Menulis.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada beberapa keterampilan yang perlu dikembangkan, sebagaimana Ngalimun, dkk (2014:5) mengungkapkan bahwa, “Keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan reseptif (keterampilan mendengarkan dan membaca) dan keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbicara).” Dari keempat komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra tersebut, seorang guru perlu menyajikan secara terpadu, tidak terpisah-pisah. Pembelajaran bahasa Indonesia perlu menggunakan suatu pendekatan agar tujuan permbelajaran yang telah ditentukan dapat terwujud. Pendekatan merupakan suatu faktor yang menentukan pencapaian suatu tujuan pembelajaran. Whole Language adalah pendekatan yang menyajikan bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah.

Weaver (dalam Rukayah, 2013:15) menyatakan bahwa, “Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh.

Pembelajaran bahasa tidak terisolasi antara menyimak, berbicara, membaca dan menulis tidak berdiri sendiri melainkan dilaksanakan secara keseluruhan.” Sejalan dengan itu, Roberts (dalam Puji Santosa, 2008:2.4) menyatakan bahwa, “Pendekatan whole language adalah pendekatan yang didasari paham constructivism yang menyatakan bahwa siswa membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated) siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka.”

Dengan demikian, pendekatan whole language ini dapat memberikan dampak positif terhadap pembelajaran yang berlangsung, sebab siswa dapat berperan aktif dan siswa memiliki motivasi tersendiri yang mendorong dirinya untuk terus belajar. Diantaranya dampak postif dari pendekatan whole language dapat terlihat dari hasil penelitian, sebagai berikut.

1. Dari hasil analisis data diperoleh = 2,43 menggunakan microsoft excel, dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 82 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 9.44 dan t= 2.00. karena

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ha diterima.

Dalam pembelajaran menulis ada lima jenis karangan yang dipelajari yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Dari kelima jenis karangan tersebut, satu diantaranya yang akan dibahas oleh penulis yaitu keterampilan siswa menulis karangan deskripsi.

(3)

3 teliti dan sehidup-hidupnya. Jadi, karangan

deskripsi ini menuntut siswa untuk menggunakan kemampuannya dalam melukiskan ide, gagasan dan daya imajinasi dalam bentuk tulisan sehingga pembaca seolah-olah mencitrai apa yang dicitrai oleh penulis.

Pendekatan Whole Language yang digunakan oleh penulis ini, disesuaikan dengan tuntutan kurikulum KTSP. Pembelajaran menulis karangan deskripsi menurut Dalman (2015:94), “Karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan penulisnya.” Jadi, dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan karangan deskripsi sesuai dengan tuntutan kurikulum diantaranya siswa dapat mengemukakan gagasan dan perasaan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara di kelas IV Sekolah Dasar Negeri se-Pontianak Kota yang berakreditasi A, yaitu SDN 39 Pontianak Kota dan SDN 29 Pontianak Kota pada hari Kamis, 2 Maret 2017. Kemudian, SDN 17 Pontianak Kota, SDN 42 Pontianak Kota, SDN 34 Pontianak Kota, SDN 36 Pontianak Kota, pada hari Jum’at, 3 Maret 2017. Ternyata, dalam proses pembelajaran guru sudah menerapkan menulis terbimbing. Namun, penerapan menulis terbimbing ini belum terimplementasi secara maksimal. Selain itu, dari hasil observasi penulis juga menemukan pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah yaitu guru lebih banyak menjelaskan. Meskipun, terkadang diselingi tanya jawab, namun tidak sepenuhnya proses tanya jawab tersebut mampu mengembangkan keaktifan siswa dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti lebih jauh tentang pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Menulis Terbimbing terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.”

METODE

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan bentuk pre-experimental design, dengan desain peneltian one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota yang berakrediatasi A berjumlah 6 sekolah dengan jumlah siswa 203 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV A terdiri atas 21 siswa. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan 2) tahap pelaksanaan 3) tahap akhir.

Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1) Melakukan observasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan dalam kelas; (2) Berdiskusi dengan guru tentang tujuan yang diinginkan oleh penulis dalam penelitian ini; (3) Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa kisi-kisi soal tes, soal pre-test, post-test dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (4) Melakukan uji coba satu RPP penelitian untuk menganalisis variabel bebas dan dinyatakan lulus; (5) Melakukan validasi terhadap instrumen penelitian dan dinyatakan telah layak untuk melakukan penelitian; (6) Melakukan revisi hasil validasi; (7) Melakukan uji coba soal yang telah divalidasi; (8) Mendeskripsikan hasil uji coba soal.

Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) Menentukan jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal belajar bahasa Indonesia di sekolah tempat penelitian; (2) Memberikan soal pre-test pada kelas penelitian; (3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas penelitian dengan memberikan perlakuan yaitu menerapkan pendekatan whole language komponen guided writing; (4) Memberikan post-test pada kelas penelitian.

Tahap Analisis Data/ Tahap Akhir

(4)

4 dan Ho dalam bentuk hipotesis statistik; (2)

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk hipotesis kalimat; (3) Memasukkan angka-angka statistik dari tabel distribusi; (4) Menentukan besarnya

𝐷 dan 𝐷2; (5) Menghitung standar deviasi; (6) Menghitung besarnya kesalahan baku distribusi sampling; (7) Menguji perbedaan dengan menggunakan rumus uji t dependen; (8) Menguji akibat kesalahan (alpha); (9) Membandingkan hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; (10) Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran menggunakan rumus effect size;(11) Membuat kesimpulan dan menyusun laporan penelitian.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengukuran dengan instrumen penelitian berupa tes keterampilan menulis. Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes sebelum pemberian perlakuan ( pre-test) dan tes setelah pemberian perlakuan ( post-test). Adapun data yang digunakan sebagai pembanding adalah hasil belajar setelah pemberian perlakuan (post-test). Instrument berupa tes sebelumnya telah divalidasi oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP Untan, dengan hasil validasi bahwa instrumen dinyatakan layak digunakan.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota, maka perlu dilakukan pengolahan data hasil pre-test dan post-test sebagaimana

menurut

Awalluddin

(2010:5.13-5.14).

Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menskor hasil pretest maupun posttest pada kelas penelitian sesuai dengan kriteria penskoran yang yang dibuat.

2. Menghitung rata-rata hasil pre-test dan post-test menggunakan rumus rata-rata:

X̅x = ∑ 𝑋

𝑛 (rata-rata pre-test) ... (1)

X̅y = ∑ 𝑦

𝑛 (rata-rata post-test) ... (2) 3. Menentukan besarnya 𝐷 dan 𝐷2 (dalam

kolom tabel distribusi).

4. Menghitung besarnya SD (Standar Deviasi) dengan rumus sebagai berikut.

𝑆𝐷 = √∑ 𝐷2−⌈(∑ 𝐷𝑛𝑝−12)/𝑛𝑝⌉ ... (3) 5. Menghitung besarnya 𝑆𝐷̅̅̅̅ / kesalahan baku distribusi sampling (Standard error of the sampling distribution of differences) dengan rumus sebagai berikut.

𝑆𝐷

̅̅̅̅ = √𝑆𝐷

𝑛𝑝 ... (4) 6. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

menulis terbimbing, dilakukan uji-t dependen dengan rumus sebagai berikut:

𝑈𝑗𝑖 𝑡 = 𝑋1̅̅̅̅ – 𝑋2𝑆𝐷̅̅̅̅̅̅̅̅ ... (5) 7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh menulis terbimbing, terhadap keterampilan menulis karangan dekripsi, dihitung menggunakan rumus effect size, yaitu:

ES = Y̅e − Y̅c

Sc ... (6)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(5)

5 Tabel 1

Rekapitulasi Hasil Pre-test dan Post-test Siswa

No. Nama Siswa

Pre-Test Post-Test

1. Adit 50 77

2. Albert Rinaldi 50 73

3. Alda Fatanah R. 73 90

4. Aldo Jenario R. 67 73

5. Dwi Rizky R. 67 90

6. Fachri Bagas 77 83

7. Friesca Yulianti 83 93

8. Jelani 50 77

9. Keysa Doviola S. 60 77

10. Khairunnisa 67 83

11. M. Gifari R. 60 83

12. M. Razka Pratama 67 73

13. Naysila Ayu P. 60 63

14. Nurdin 50 77

15. Pasya Janiar 73 77

16. Pharel Aulia Arif 67 77

17. Pitu Wandira 60 73

18. Priadi Wibowo 50 77

19. Priyatni 73 83

20. Rizka Rahwa 67 90

21. Selvian Farel I. 43 67

Jumlah 1.314 1.656

Rata-rata 62,571 78,857

Dari tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan terhadap rata-rata perolehan belajar peserta didik dari

62,571 pada perolehan pre-test menjadi

78,857 pada perolehan post-test. Setelah

dilakukan pengolahan, maka didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Hasil Pengolahan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa

Keterangan Kelas Eksperimen

Keterangan Signifikan

Pre-test Post-test

Berpengaruh Tinggi Rata-rata (𝑿̅̅̅̅) 62,571 78,857

Selisih 16,286

Uji Hipotesis (t) 25,487

(6)

6 Pada tabel 2 menunjukkan bahwa, terjadi

peningkatan rata-rata sebesar 16,286 dengan nilai hipotesis (uji-t) sebesar 25,487. Nilai hipotesis diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel. Nilai thitung

25,487dan ttabel 2,086. Karena thitung ≥ ttabel, maka

dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya menulis terbimbing berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa, maka dihitung dengan menggunakan rumus effect size dan diperoleh nilai sebesar 1,897. Adapun kriteria besarnya effect size digolongkan sebagai berikut:

ES < 0,2 kategori rendah 0,2 < ES < 0,8 kategori sedang ES > 0,8 kategori tinggi

Berdasarkan kriteria effect size tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menulis terbimbing memberikan pengaruh yang tergolong tinggi terhadap meningkatnya keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.

Pembahasan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Maret 2017 sampai dengan tanggal 19 April 2017 di kelas IV A (eksperimen) SDN 36 Pontianak Kota. Penelitian di kelas eksperimen sebanyak 3 kali (tiap perlaukan, 2 kali pertemuan) dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Setelah melakukan pengolahan terhadap data yang diperoleh dari pre-test maupun post-test ini didapatlah hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang positif menulis terbimimbing terhadap keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan menulis terbimbing, yaitu pada pertemuan pertama, siswa diberikan pemahaman konsep tentang materi karangan deskripsi beserta hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan. Kemudian siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang secara heterogen. Dengan berkelompok siswa mengamati gambar yang diproyeksikan.

Setelah itu, secara berkelompok siswa ditugaskan untuk membuat kerangka karangan sesuai dengan tema. Pada pertemuan kedua, siswa dibimbing mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh dan menarik. Siswa membuat cara mengakhiri dan menyimpulkan tulisan. Siswa menyempurnakan karangan, seperti penggunaan kata dan tanda baca. Siswa memeriksa hasil karangannya sendiri dan kemudian membuat judul berdasarkan isi karangan yang telah dibuat. Dengan menulis terbimbing tersebut, siswa dapat menjadi lebih termotivasi dan aktif untuk menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan secara optimal. Sebagaimana menurut pendapat Roberts (dalam Puji Santosa, 2008:2.4) yang menyatakan bahwa, “Pendekatan whole language adalah pendekatan yang didasari paham constructivism yang menyatakan bahwa siswa membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated) siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka.”

Setelah dilakukan perhitungan rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan menulis terbimbing di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota, diperoleh hasil belajar siswa sebesar 78,857. Dengan demikian, rata-rata menulis karangan deskripsi dengan menggunakan menulis terbimbing lebih tinggi dari rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan menulis terbimbing. Berdasarkan data hasil menulis karangan deskripsi siswa pada saat post-test dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan menulis terbimbing lebih tinggi dari hasil rata- rata hasil menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan menulis terbimbing. Perbedaan rata-rata hasil menulis karangan deskripsi pada saat pist-tetst dan pre-test sebesar 16,286.

Sehingga setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis thitung sebesar 25,487dan ttabel (α = 5% dan dk = 21 – 1 = 20) sebesar 2,086. Karena

(7)

7 pengaruh menulis terbimbing terhadap

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota.

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap perbedaan hasil menulis karangan deskripsi membuktikan bahwa pemberian perlakuan yang berbeda pada saat pre-test dan post-tetst

memberikan pengaruh terhadap perbedaan hasil belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua rata-rata hasil menulis karangan deskripsi pada saat pre-test dan post-tetst. Perbedaan dua rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa di kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik 1 berikut ini.

Grafik 1

Rata-Rata Hasil Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa di Kelas Eksperimen

Berdasarkan Grafik 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dua rata-rata hasil belajar siswa, hasil belajar siswa pada saat post-test lebih tinggi dari pre-test. Pada pre-test rata-rata hasil belajar siswa sebesar 62,571 sedangkan pada saat post-test rata-rata hasil belajar siswa sebesar 78,857.

Tingginya pengaruh penggunaan menulis terbimbing terhadap hasil menulis karangan deskripsi siswa dihitung menggunakan rumus effect size. Dari perhitungan effect size, diperoleh ES sebesar 1,897 yang tergolong dalam kriteria tinggi. Hal ini disebabkan siswa

dalam proses pembelajaran dapat lebih mudah dalam menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan. Pembelajaran dengan menggunakan menulis terbimbing memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil menulis karangan deskripsi siswa. Menulis terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya atau mengembangkan pengetahuan secara kontruktivisme, sehingga siswa bebas menuliskan ide, gagasan dan pendapatnya tetapi tetap dengan bimbingan guru. Jadi dapat dijelaskan bahwa terdapat pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis

62.571

78.857

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pre-test Post-test

Pre-test

(8)

8 karangan deskripsi siswa di kelas IV A Sekolah

Dasar Negeri 36 Pontianak Kota.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota dan hasil pengolahan data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test pada mata pelajaran bahasa Indonesia, maka yang menjadi kesimpulan umum adalah terdapat pengaruh menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota. Selain itu, dirumuskan kesimpulan secara khusus sebagai berikut: (1) Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan menulis terbimbing di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota adalah 62,571; (2) Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sesudah menggunakan menulis terbimbing di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota adalah 78,857; (3) Berdasarkan pengolahan data hasil keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV A yang dilakukan dengan uji-t dependen pada taraf = 5% dan dk = 20 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar (25,487) dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙sebesar (2,086). Karena

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (25,487) > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,086) maka dikatakan signifikan. Dengan demikian, maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menulis terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota; (4) Berdasarkan perhitungan effect size diperoleh hasil sebesar 1,897 yang berarti pembelajaran dengan menulis terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota dengan kategori tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: (1) Menerapkan pembelajaran dengan menulis terbimbing pada mata pelajaran bahasa Indonesia dapat mempermudah siswa menuliskan ide, gagasan

dan pendapatnya dalam bentuk tulisan. Selain itu, penggunaan menulis terbimbing dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih aktif dan kreatif, serta dapat mengembangkan rasa tanggung jawab dan mandiri terhadap karangan deskripsi yang dihasilkan; (2) Demi keberhasilan belajar siswa, diperlukan dorongan dari berbagai pihak seperti, keluarga, pihak sekolah, lingkungan dan khususnya bagi guru agar lebih mampu untuk mengembangkan diri menjadi sosok guru yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan kualitas dalam melakukan pembelajaran dengan menulis terbimbing agar tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat berkembang secara optimal dan kejenuhan siswa tidak muncul saat pembelajaran berlangsung

DAFTAR RUJUKAN

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2013).

Evaluasi Pembelajaran

. Yogyakarta:

Multi Presssindo.

Awalluddin. (2010).

Statiska Pendidikan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan Nasional.

BSNP. (2006).

KTSP.

Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Dalman. (2015).

Keterampilan Menulis

.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

I Md Arie Kusuma Dwipayana, Ni Wyn

Suniasih dan IB. Surya Manuaba.

(2013).

Pengaruh

Penerapan

Pendekatan

Whole

Language

terhadap

Hasil

Belajar

Bahasa

Indonesia pada Siswa Kelas V SD di

Kesiman Bali.

Jurnal

Universitas

Pendidikan

Ganesha

Singaraja,

Indonesia.

(dalam

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php

/JJPGSD/article/view/1232.

diakses

pada Selasa, 7 Maret 2017 pukul 07.13

WIB).

Ngalimun dan Noor Alfulaila. (2014).

Pembelajaran

Keterampilan

Berbahasa Indonesia

. Yogyakarta:

(9)

9

Ni Pt. Suci Antari, I Kt. Adnyana Putra dan

I Wy. Darsana.

Pengaruh Pendekatan

Pembelajaran

Whole

Language

Berbantuan Multimedia Interaktif

Terhadap Hasil Belajar BI Siswa

Kelas III SD Gugus V Dr. Soetomo

Bali.

Jurnal

Universitas Pendidikan

Ganesha Singaraja, Indonesia.

(dalam

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php

/JJPGSD/article/view/1322/0. diakses

pada Selasa, 7 Maret 2017 pukul 07. 20

WIB).

Puji

Santosa.

(2008).

Materi

dan

Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Rukayah. (2013).

Pedoman Pelaksanaan

Pembelajaran

Menulis

dengan

Pendekatan Whole Language di

Gambar

Tabel 1
Grafik 1  Rata-Rata Hasil Keterampilan Menulis

Referensi

Dokumen terkait

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGARUH PENGALIHAN FUNGSI HUTAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT ADAT (Studi Kasus di Desa Pandumaan, kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan).. Skripsi

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajarsiswa Pada Mata Pelajaran Akuntansikelas Xi Ips Di Sma Negeri 13 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Namun masalah yang ada, masih banyak yang melakukan sistem persediaannya (pencatatan data, pemesanan obat, pengupdetan) secara manual, sehingga kerap kali terjadi kesalahan

[r]

Dari sumber tegangan AC 1 fasa 220 volt disearahkan menggunakan penyearah jembatan, kemudian inverter akan mengkonversi besaran listrik DC menjadi besaran listrik AC

5 Pemahaman patofisiologi udem serebri sangat penting dalam pengambilan keputusan klinis dan terapi eklamsia atau preeklamsia berat, karena data menunjukkan bahwa

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang kedudukan dan kewenangan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemerintahan desa serta untuk