• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Mikrobiologi dasar Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Mikrobiologi dasar Pertanian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan (steak plate), cara taburan atau tuang (pour plate), serta mikromanipulator (the micromanipulator methods).Untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus ada biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja.

Persyaratan utama bagi isolasi dan kultuvasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofag yang paling baik dan paling utama adalah habitat inangnya. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya

Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu teknik penggoresan agar, teknik agar tuang dan teknik agar sebar.

Oleh karna itu, penting adanya pelaksanaan praktikum tentang teknik biakan murni, agar kita dapat mengetahui teknik – teknik pembuatan biakan murni, sehingga mampu mengidentifikasi perkembangan mikroorganisme (bakteri) itu sendiri.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan cara membuat biakan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknik biakan murni, populasi mikroba dialam sekitar kita besar lagi kompleks. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba besar menghuni bermacam-macam tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dalam tehnik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakan mikroba haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Tahnik biakan murni untuk suatu spesies dikenal dengan beberapa cara yaitu (Dwidjoseputro, 2007)

(4)

yang diperlukan oleh mikroorganisme tersebut. Faktor lain seperti pH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007).

Isolasi adalah cara untuk mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkan dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Winda, 2009).

Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies yang lain seringkali mikroba pathogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencernaan dari luar. Medium untuk membiakan mikroba haruslah steril sebelum digunakan pencermaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme (Michael, 2008).

(5)

seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba (Suriawiria, 2007)

(6)

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Selasa 25 Oktober 2016 pukul08.00 WITA sampai selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Cawan petri, berisi nutrien Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA) steril, koloni yang akan dimurnikan, 10 ml air steril dalam tabung reaksi dan cawan petri.

Alat yang digunakan adalah Lampu bunsen, lup inokulasi/jarum ose dan penyebar /glass rod.

(7)

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan media Natrium agar (NA) 2. Menimbang sampel tanah sebesar tsatu gram

3. Memasukkan sampel tanah tersebut dalam 9 ml air steril dalam tabung reaksi lalu vortex selama 5 menit.

4. Mengambil 1 ml dari sampel tanah tersebut dan masukkan dalam tabung. Lakukan pengenceran secara berseri hingga pengenceran 10-8 pada microtube yang berisi air steril sebanyak 0,9 ml. Vortex microtube sebelum dilakukan pengambilan untuk tahap pengenceran selanjutnya.

5. Masing-masing pada pengenceran 10-7dan 10-8 dari sampel tanah yang disebar di cawan petri yang berisi media NA.

6. Menginkubasi piringan pada posisi telengkup, di dalam kantung plastic selama 2-3 hari dengan temperatur 370C.

7. Menggambar dan mengamati penampakan koloni dalam media

(8)

4.2. Pembahasan

Biakan murni, dialam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies yang lain, seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakan mikroba haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme

Keunggulan dari metode cawan gores adalah dari metode cawan gores mempunyai keunggulan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakkan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.

(9)

nitrogen dan mineral. Untuk hasil lebih agar bakteri yang tumbuh, alat dan bahan yang lebih agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu.

Hal yang paling penting dalam melakukan praktikum ini adalah menjaga kesterilan alat dan bahan serta media agar yang telah dibuat. Hal ini bertujuan agar media tersebut tidak terkontaminasi dengan faktor luar yang dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme yang berada di dalam tanah. Faktor-faktor luar itu meliputi faktor dari abiotik (temperatur, kelembaban, nilai perubahan osmotik, cahaya matahari, dan penghancuran secara mekanik), faktor-faktor kimia (antiseptik dan desinfektan di sekitar area praktikum) dan faktor biotik (kerja sama antar mikroorganisme). Salah satu upaya untuk menjaga kesterilan objek praktikum, kita harus melakukan penuangan media agar ke cawan petri di dekat lampu bunsen yang menyala. Maksud daripada pelakuan ini adalah agar kesterilan objek terjaga oleh panas dari bunsen yang menyala karena aktivitas mikroorganisme selalu dipengaruhi oleh lingkungan.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

(10)

1. Ada tiga cara metode pada biakan murni, yakni metode cawan tuang (pour plate), metode cawan sebar (spead plate) dan metode cawan gores (streak plate).

2. Keberhasilan dari praktikum ini ditentukan dari kesterilan alat dan bahan serta pada saat penuangan media agar dari erlenmayer ke cawan petri, karena aktivitas mikroorganisme dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan dari luar.

3. Teknik dasar streak menggunakan jarum ose, digoreskan dengan tipis dan halus, supaya menghasilkan medium yang bagus, baik, serta bentuk koloninya.

B. Saran

Saran saya pada praktikum kali ini adalah pratikan harus lebih teliti dalam melakukan metode cawan, karena jika tidak hati-hati hasil goresan yang akan didapat tidak maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Dwidjoseputro, 2008. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia. Jakarta.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan Uji Sanitasi Udara dan Ruangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil pertumbuhan 2 Koloni Kapang-Khamir pada media Potato Dekstrose Agar (PDA) dan 27 koloni bakteri

- Siapkan oleh masing-masing kelompok 2 cawan petri yang telah diisi dengan PCA steril dan PDA steril, kemudian beri tanda dengan nama contoh yang akan diuji1. - Cabut satu

Pengukuran diameter koloni dilakukan ketika koloni jamur yang tumbuh pada media PDA yang telah tercampur dengan formula fungisida sesuai perlakuan pada cawan

Pada setiap perlakuan terhadap medium kultur yang digunakan terjadi perbedaan pada kuantitas bakteri yang tumbuh di dalam cawan petri, di dalam cawan biakan menggunakan medium

Pembiakan dilakukan dengan cara menuangkan 1 ml hasil tiap pengenceran ke dalam cawan Petri steril kemudian ditambahkan kira-kira 10 ml agar MacConkey pada cawan Petri

Total populasi bakteri dan jamur ekstrak teh kompos (1) dengan metode Total Plate Count (TPC) pada medium NA (Nutrien Agar) dan medium PDA (Potato Dextrose Agar) ...28..

• Escherichia coli pada transfer bakteri dari media Agar pada cawan petri (agar plate) ke Agar miring.. Bakteri ini sedikit tumbuh di atas permukaan media dengan warna putih

Pemurnian Isolat mikroba Koloni mikroba yang memperlihatkan zona hambatan kemudian dimurnikan dengan menggunakan medium GNA dan PDA pada cawan petri lalu diinkubasi selama 1 x 24 jam