• Tidak ada hasil yang ditemukan

Multi Kriteria Terhadap Pemilihan Altern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Multi Kriteria Terhadap Pemilihan Altern"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah review jurnal yang berjudul “Multi Kriteria Terhadap Pemilihan Alternatif Pengolahan Sampah Organik Dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process” dengan tepat waktu.

Makalah ini adalah bagian dari rangkaian dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisa Lokasi dan Keruangan sebagai materi dasar dalam pemilihan lokasi untuk merencanakan suatu rencana. Selain itu, makalah ini bertujuan menjelaskan ulang atas jurnal yang bertemakan multi criteria analysis. Pada makalah ini studi kasus yang diambil berlokasi di Jambi – Kota Sungai Penuh.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam penyelesaian makalah ini dari awal hingga selesai. Ucapan terima kasih kami tujukan pula kepada dosen pembimbing yakni Ibu Belinda Ulfa Aulia S.T., M.Sc. dan Bapak Surya Hadi Kusuma S.T., M.T. yang telah meluangkan waktu guna membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Kesempurnaan hanya-lah milik Sang Maha Kuasa Allah SWT, maka dari itu kritik dan saran sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik dan bermanfaat kedepannya serta dapat dijadikan suatu referensi dalam mengatasi polemik permasalahan pemilihan lokasi.

Surabaya, 19 Maret 2015

(3)

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sampah perkotaan merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi negara-negara berkembang. Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya pengusakan dan pencemaran lingkungan. Penanganan sampah yang tidak komprehensif akan memicu terjadinya masalah sosial, seperti amuk massa, bentrok antar warga serta pemblokiran fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) (Hadi, 2004).

Pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh menggunakan sistem konvensional (kumpul-angkut- buang) dan mengandalkan TPA Regional Sanggaran Agung. Tingginya volume sampah Kota Sungai Penuh yang terangkut ke TPA menyebabkan semakin mendesak pemerintah kota untuk mencari alternatif penanganan sampah yang dapat mengatasi masalah kebutuhan lahan dan sulitnya mencari lahan TPA. Pengelolaan sampah perkotaan merupakan permasalahan yang kompleks karena melibatkan hubungan antar elemen dan sering menimbulkan konflik dalam pencapaian tujuannya (Haastrup dalam Bottero dan Ferreti, 2011). Permasalahan sampah menjadi lebih akut dan pemilihan fasilitas pengolahan sampah dapat menjadi pemicu terjadinya konflik. Dalam konteks ini, Pengambil keputusan (decision makers) harus mampu mengambil keputusan yang benar dan tepat. Penelitian terhadap banyak sistem pendukung keputusan modern yang mana sebagian besar mempertimbangkan analisis faktor sosial selain biaya dan manfaat, faktor lingkungan, permasalahan teknis, dan aspek manajemen (Su dkk, 2007). Bahkan kriteria ekologis dan spasial, pengembangan manusia serta pengembangan berkelanjutan dipertimbangan dalam pengambilan keputusan pengelolaan sampah (Generowicz dkk, 2011; Morrissey dkk dalam Nouri, 2011; Garfi dkk, 2009).

(4)

dianalisis menggunakan metode dependence and driving analysis (DDPA) yang mampu menggambarkan kekuatan keterkaitan dan pengaruh antar kriteria.

1.2 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam mengeksplorasi makalah review jurnal ini, maka saya menyusun tulisan ini dengan sistematika yang terkonsep, yakni sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan: Merupakan bab yang berisi pendahuluan dengan sub-bab antara lain, latar belakang dan sistematika penulisan yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari makalah secara terstruktur dan terperinci.

Bab 2 Review Isi Jurnal: Merupakan bab yang berisi tentang pengulangan dari

isi jurnal dan sedikit ringkasan dari penyusun agar lebih mudah dalam memahami maksud atas jurnal ini.

Bab 3 Pembahasan: Merupakan bab yang berisi tentang pembahasan fokusan dari isi jurnal, yang dimana dapat diambil garis merahnya untuk pengambilan keputusan.

Bab 4 Lesson Learned: Merupakan bab yang berisi tentang simpulan apa yang

(5)

Bab 2

Review

Isi Jurnal

Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi (KBBI). Persampahan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Dimana dengan bertambahnya jumlah sampah dan pengelolaan yang tidak sesuai dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan, dampak lingkungan bahkan dampak sosial. Hal ini mengindikasikan pemilihan pengolahan sampah menjadi kompleks karena dipengaruhi berbagai aspek (kriteria) dan adanya hubungan keterkaitan antar kriteria. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif pengolahan sampah organik yang tepat dan sesuai untuk diterapkan di Kota Sungai Penuh. Metode ANP adalah suatu pendekatan dalam teknik analisis multi kriteria yang mampu memodelkan permasalahan menggunakan hubungan keterkaitan antar kriteria. Selain itu, kekuatan keterkaitan antar sub kriteria digambarkan dengan dependence and driving analysis (DDPA). Dalam studi ini diidentifikasi 18 sub kriteria dalam 4 kriteria (ekonomi, lingkungan, sosial, teknis, dan kelembagaan). Skenario Alternatif pengolahan sampah organik yang dianalisis terdiri atas kombinasi pengomposan, insinerasi, dan

landfill. Proses pemilihan alteranatif diperoleh melalui kuisioner perbandingan

berpasangan dari 22 responden meliputi kelompok stakeholders, akademisi, masyarakat, dan sektor informal. Kemudian diolah menggunakan super decision software.

Analytical Network Process atau bisa kita tulis dengan ANP merupakan teori umum pengukuran relatif yang digunakan untuk menurunkan rasio prioritas komposit dari skala rasio individu yang mencerminkan pengukuran relatif dari pengaruh elemen-elemen yang saling berinteraksi berkenaan dengan kriteria kontrol (Saaty, 2003). Analytic Network Process atau ANP merupakan pendekatan baru metode kualitatif. Diperkenalkan Profesor Thomas Saaty pakar riset dari Pittsburgh University, dimaksudkan untuk

“menggantikan” metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Kelebihan ANP dari

metodologi yang lain adalah kemampuannya melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan. Tidak ada metodologi lain yang mempunyai fasilitas sintesis seperti metodologi ANP. ANP merupakan teori matematika yang memungkinkan seseorang untuk memperlakukan dependence dan feedback secara sistematis yang dapat menangkap dan mengkombinasi faktorfaktor tangible dan

intangible (Azis, 2003). ANP merupakan pendekatan baru dalam proses pengambilan

(6)

Analytic Network Process (ANP) merupakan generalisasi dari Analytic Hierarchy Process (AHP), dengan mempertimbangkan ketergantungan antara unsur-unsur hirarki. Malahan ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti pada hierarki yang digunakan dalam Analytic Hierarchy Process (AHP), yang merupakan titik awal ANP. Konsep utama dalam ANP adalah influence „pengaruh‟, sementara konsep utama

dalam AHP adalah preferrence „preferensi‟. AHP dengan asumsi-asumsi dependensinya tentang cluster dan elemen merupakan kasus khusus dari ANP (Ascarya, 2005). Dalam metodologi ANP, data yang digunakan merupakan data primer yang didapat dari hasil wawancara (in-depth interview) dengan dengan pakar, praktisi, dan regulator, yang memiliki pemahaman tentang permasalahan yang dibahas. Dilanjutkan dengan pengisian kuesioner pada pertemuan kedua dengan responden. Data siap olah dalam ANP adalah variabel-variabel penilaian responden terhadap masalah yang menjadi objek penelitian dalam skala numerik. Itu adalah gambaran tentang metode ANP.

Dalam isi jurnal kali ini memiliki permasalahan persampahan yang sulit mencari lahan yang akan dipergunakan untuk TPA. Pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh menggunakan sistem konvensional (kumpul-angkut- buang) dan mengandalkan TPA Regional Sanggaran Agung. Tingginya volume sampah Kota Sungai Penuh yang terangkut ke TPA menyebabkan semakin mendesak pemerintah kota untuk mencari alternatif penanganan sampah yang dapat mengatasi masalah kebutuhan lahan dan sulitnya mencari lahan TPA. Mengapa demikian? Dikarenakan bila kita tidak memilih tempat yang sesuai akan banyak timbul permasalahan baru seperti konflik dengan masyarakat, kesehatan masyarakat yang terganggu, dsb. Dan hasil sampling komposisi sampah Kota Sungai Penuh didominasi oleh sampah organik (70% berdasarkan berat) yang dapat kita ambil dari hasil wawancara (in-depth interview) dan dipastikan dengan pengisian kuesioner. Oleh karena itu, dalam studi ini dirancang skenario pengolahan sampah organik sebagai berikut:

 Skenario 1: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut ke TPA;

 Skenario 2: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut bersama sampah kelurahan lain untuk diinsinerasi di TPA;

 Skenario. 3: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan residu diangkut ke TPA untuk diurug;

 Skenario 4: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan insinerasi di TPST. Proses pemilihan alternatif dengan metode ANP meliputi enam tahap:

(7)

II. Penentuan sub kriteria melalui kuisioner yang berisi identifikasi sub kriteria yang akan dipilih oleh responden dari stakeholders (Kuisioner I). Kriteria dan sub kriteria terpilih dalam kriteria ekonomi adalah: biaya investasi minimal (E1), biaya operasional dan maintenance minimal (E2), manfaat langsung maksimal (E3); Sub kriteria lingkungan: pencemaran udara minimal (L1), pencemaran air minimal (L2), habitat vektor penyakit minimal (L3), peningkatan estetika maksimal (L4); Sub kriteria sosial : penerimaan masyarakat terhadap teknologi (S1), penguatan peran aktif masyarakat (S2), penyerapan tenaga kerja (S3), menciptakan lapangan kerja formal/informal (S4); Sub kriteria teknis: kesesuaian RTRW (T1), ketersedian lahan (T2), kemudahan operasional (T3), ketersediaan SDM (T4); Sub kriteria kelembagaan : ketersediaan institusi (K1), peraturan (K2), kerjasama antar pemerintah (K3).

III. Penentuan hubungan keterkaitan antar sub kriteria diperoleh melalui kuisioner keterkaitan antar 18 sub kriteria yang telah ditentukan. Responden terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok stakeholders dan akademis yang diwakili masing- masing 10 orang. Hasil kuisioner diintegrasi dari kedua kelompok responden dan Persamaan 1 digunakan untuk menentukan hubungan keterkaitan blok matrik m x m. Q =

……….. Persamaan 1

IV. Konstruksi model jaringan alternatif pengolahan sampah berdasarkan hasil pada langkah I, II, III.

V. Skala kepentingan skenario alternatif pengolahan sampah organik diperoleh dari kuisioner perbandingan berpasangan kriteria dan sub kriteria. Responden terdiri atas stakeholders (pengelola sampah) akademisi (Mahasiswa Teknik Lingkungan), masyarakat, dan sektor informal (pengusaha daur ulang/bandar).

(8)

karena hubungan dengan variabel lainnya tidak stabil. Setiap tindakan terhadap sub kriteria tersebut memberikan dampak terhadap sub kriteria lainnya dan umpan balik pengaruhnya bisa memperbesar atau menimbulkan dampak yang baru. Dengan menggunakan Super Decision software dibuat model jaringan alternatif pengolahan sampah organik pada Gambar 2 (Jurnal akan dilampirkan). Adapula penilaian kriteria, kriteria sosial merupakan prioritas utama dalam penentuan alternatif pengolahan sampah organik. Indikator lingkungan merupakan kriteria kedua dengan bobot tertinggi. Hal ini mencerminkan alternatif pengolahan sampah diharap dapat mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan. Dari semua hal yang telah dilalui, adapun hasil yang didapatkan prioritas alternatif pengolahan untuk diterapkan di Sungai Penuh adalah skenario ke-1: dengan bobot tertinggi yaitu 0,3295. (Gambar 3). Implementasi skenario-1 mengimplikasikan perlu dilakukannya studi sosial yang dapat mengukur tingkat penerimaan dan kesiapan masyarakat terhadap alternatif pengolahan sampah yang direncanakan.

(9)

Bab 3 Pembahasan

Pada bab pembahasan ini difokuskan kembali apa yang menjadi konsep dasar, alasan pemilihan, faktor, dan implikasi. Dimana yang sesungguhnya telah dijelaskan pada bab 2.

3.1 Konsep Dasar

Konsep dasar yang dibahas dalam jurnal merupakan persoalan permasalahan persampahan yang dimana pada Kota Sungai Penuh-Jambi ini sulit untuk menentukan lokasi yang sesuai. Pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh menggunakan sistem konvensional (kumpul – angkut - buang) dan mengandalkan TPA Regional Sanggaran Agung. Tingginya volume sampah Kota Sungai Penuh yang terangkut ke TPA menyebabkan semakin mendesak pemerintah kota untuk mencari alternatif penanganan sampah yang dapat mengatasi masalah kebutuhan lahan dan sulitnya mencari lahan TPA. Namun, dalam mencari jalan keluar dari masalah sulitnya mencari lokasi dan saat menemukan lokasi ini tidak dapat kita lihat dari 1 aspek saja karena masyarakat sekitar lokasi yang cocok untuk dijadikan TPA ini juga terkadang keberatan. Dimana ditakutkan banyak kesehatan yang terganggu dan menimbulkan banyak konflik lagi.

3.2 Alasan Pemilihan

Alasan pemilihan cara menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Sungai Penuh ini sendiri dibuatlah beberapa skenario yang mungkin bisa menjadi jalan keluar dari masalah. Dimana skenario tersebut, yakni:

 Skenario 1: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut ke TPA;

 Skenario 2: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut bersama sampah kelurahan lain untuk diinsinerasi di TPA;

 Skenario. 3: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan residu diangkut ke TPA untuk diurug;

 Skenario 4: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan insinerasi di TPST. Bagaimana skenario ini bisa diambil, ini didapatkan hasil dari wawancara (in-depth interview) dan hasil kuesioner.

3.3 Faktor-Faktor

(10)

3.4 Implikasi

Implikasi merupakan keterlibatan, yang mana baik dari kelima faktor diatas juga pasti terlibat. Mungkin yang perlu ditekankan adalah keterlibatan yang berhubungan dengan manusia atau instansi, dsb. Adapun masyarakat tidak bisa lepas tangan dengan adanya permasalahan ini, dikarenakan merekalah yang bersentuh langsung dengan keadaan yang berlangsung. Namun, kelembagaan juga wajib memfasilitasi dan mengurus permasalahan yang terjadi saat ini. Pemerintah Kota Jambi sudah baik untuk mau ikut serta dalam menyelesaikan masalah ini. Semoga semua yang terlibat dapat memberikan masukan yang berarti dan menuntaskan permasalah ini. Implikasi dari pemilihan lokasi ini pun berdasarkan faktor-faktor yang ada dan dengan skenario yang telah diambil.

Bab 4

Lesson Learned

Dari bahasan jurnal diatas, saya merasakan mendapat pengetahuan baru bagaimana cara mengatasi permasalahan pemilihan lokasi yang sesuai untuk suatu hal yang kita produksi setiap harinya yaitu sampah. Dimana persampahan tidak bisa kita hindari karena sesungguhnya kita sendiri yang banyak menghasilkannya, tanpa usaha dari kita sendiri untuk mereduksi sampah tersebut bakal sulit dalam menuntaskan permasalahan ini. Permasalahan yang dihadapi di Kota Penuh Sungai-Jambi ini tidak asing pada lingkungan dimanapun kita tinggal, namun apakah kita mau membuka diri untuk mengetahuinya atau tidak.

Dalam melakukan pemilihan lokasi untuk dijadikan tempat pengelolaan akhir ini harus dipikirkan secara radikal dan komperhensif, sehingga nantinya kita mendapatkan hasil yang sesuai. Namun, dengan perkembangan jaman yang begitu pesat banyak aplikasi atau software yang dapat membantu kita dalam menganalisis sesuatu permasalahan dan mengambil sebuah keputusan. Bersyukur dijaman kita sekarang ini, banyaknya software yang dapat membantu dan mempermudah dalam mengambil keputusan. Dan dalam mengambil sebuah keputusan tidak bisa kita hanya melihat dari beberapa aspek saja, namun seluas dan sedetail mungkin. Seorang perencana harus lebih peka dalam menanggapi sesuatu hal disekitar. Semoga seorang perencana bukan hanya melihat salah satu sisi dari sebuah koin, namun juga sebaliknya.

(11)

Daftar Pustaka

Safitri, Desvia., Chaerul, Mochmmad., dan Sembiring, Emenda. 2012. Multi Kriteria Terhadap Pemilihan Alternatif Pengolahan Sampah Organik Dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process.

Bedessi, Sergio. HP, ANP, AND ANN: TECHNICAL DIFFERENCES, CONCEPTUAL CONNECTIONS, HYBRID MODELS. ISPRI (Institute for Forecasting Studies and International Research).

Saaty, Thomas. The Analytic Network Process. University of Pittsburgh.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pengaman yang dipasang pada mesin adalah untuk melindungi operator yang menjalankan mesin dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh mesin dan karyawan

Melihat fenomena perilaku konsumtif pada remaja maka mendorong untuk dilakukannya penelitian tentang bagaimana cara mereduksi perilaku konsumtif pada remaja melalui teknik

Suatu penelitian selama dua tahun pada suatu perusahaan milik pemerintah US oleh Zamanou dan Gleser (1994) meneliti progam intervensi komunikasi dalam proses

A.07.c Gambaran perilaku percaya diri yang diamalkan siswa Anda selama masa darurat Covid-19. Tidak mudah putus asa

Mempersiapkan dan mengerahkan seniman dalam lingkup bidang seni musik dan suara kecuali seniman sebagaimana tersebut pada angka 1 huruf b Romawi IV,

Hasil penelitian terdapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan brand image produk, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan

Kami akan memberikan manfaat sesuai dengan presentase seperti yang tertera dalam tabel manfaat atas peristiwa kecelakaan yang menyebabkan tertanggung mengalami ketidakmampuan

Dalam setiap kasus, tanah yang tidak datar akan menghasilkan komponen gravitasi dari berat yang cenderung menggerakkan masa tanah dari elevasi yang lebih tinggi ke.. elevasi yang